Disusun Oleh :
Kelompok 4
Kelas XI MIPA 1
Risvana Krisanda
Lisye Herlina Sagita
Febri Aliefia
Hilda
Sindi
Elisawati
Fauzi Maulana Akbar
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Kimia yang berjudul “Efek Rumah Kaca”. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan kepada
pihak yang membantu sehingga terselesainya makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru pengampu mata pelajaran Kimia
yang telah membimbing kami belajar banyak hal berkaitan tentang mata pelajaran Kimia.
Akhirnya kepada Allah SWT kami berharap dan berdoa agar makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan umumnya bagi para pembaca makalah
ini. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca......................................................................................2
2.2 Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca.....................................................................3
2.2.1 Uap Air.................................................................................................................3
2.2.2 Karbon Dioksida..................................................................................................3
2.2.3 Metana (4-9%).....................................................................................................4
2.2.4 Nitrogen Oksida...................................................................................................4
2.2.5 Gas lainnya...........................................................................................................4
2.3 Dampak Efek rumah kaca...........................................................................................5
2.3.1 Ketahanan Pangan Terancam...............................................................................6
2.3.2 Dampak Lingkungan............................................................................................6
2.3.3 Risiko Kesehatan..................................................................................................6
2.3.4 Air........................................................................................................................6
2.3.5 Ekonomi...............................................................................................................6
2.4 Solusi untuk Mengatasi Efek Rumah Kaca.................................................................8
2..4.1 Penggunaan alat listrik.........................................................................................8
2.4.2 Penggunaan kendaraan bermotor.........................................................................8
2.4.3 Penanaman pohon................................................................................................8
2.4.4 Pengelolaan sampah.............................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
3.1 Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan ini, sering kita merasakan perubahan cuaca yang
ekstrim. Dalam waktu singkat kita bisa merasakan cuaca yang sangat panas,
kemudian tak berapa lama mendung dan kemudian hujan. Saat cuaca panas, dapat
dirasakan panas yang terlalu terik, dan ini dapat kita amati dari waktu ke waktu. Bumi
kita terasa semakin panas. Hal ini disebut sebagai pemanasan global atau global
warming, yaitu terjadinya peningkatan suhu di permukaan bumi akibat efek rumah
kaca.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali
dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali, sinar matahari
berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun, sebagian dari
energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa
karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi
panas yang seharusnya lepas ke angkasa menjadi terpancar kembali ke permukaan
bumi, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Efek rumah kaca adalah suatu proses dimana radiasi termal dari permukaan
atmosfer yang diserap oleh gas rumah kaca, dan dipancarkan kembali ke segala arah.
Mekanisme ini pada dasarnya berbeda dari yang rumah kaca sebenarnya, yang bekerja
dengan mengisolasi udara hangat dalam struktur tersebut sehingga panas yang tidak
hilang oleh konveksi. Efek rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier pada tahun
1824, dan pertama kali dilaporkan kuantitatif oleh Svante Arrhenius pada tahun 1896,
merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau
satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. (Wikipedia, 2011).
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian
besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.
Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air,
karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di
bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata
2
sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya
semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan
menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut
telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global”.
Efek rumah kaca yang berlebih disebabkan karena naiknya konsentrasi gas-
gas di atmosfer. Gas-gas tersebut disebut dengan gas rumah kaca.Gas rumah kaca
adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas
tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul
akibat aktivitas manusia. Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang
mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai.
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan
bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi
uap air berfluktuasi secara regional. Aktivitas manusia tidak secara langsung
memengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.
3
listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap
karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil
kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas
rumah kaca. Metana merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap
panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana
dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak
bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat
pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan
tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak
permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, jumlah metana di
atmosfer telah meningkat satu setengah kali lipat.
4
Negara-negara maju adalah penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di
dunia. Menurut data dari PBB, urutan beberapa negara penghasil emisi
karbondioksida per kepala per tahun sebagai berikut:
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-
rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti
sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar
tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan
semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap
atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat
(Wikipedia, 2011).
5
2.3.1 Ketahanan Pangan Terancam
2.3.4 Air
2.3.5 Ekonomi
6
dalam 10 atau 20 tahun mendatang perubahan iklim akan berdampak besar
terhadap ekonomi.
7
pariwisata. Sementara itu, negara harus menaikkan anggaran untuk
menanggulangi bencana yang meningkat, mengelola dampak kesehatan, dan
menyediakan sarana bagi pengungsi yang meningkat akibat bencana. Industri
di kawasan pesisir juga kemungkinan besar akan menghadapi dampak
ekonomi akibat permukaan air laut naik. Kesemuanya ini akan meningkatkan
beban anggaran pembangunan nasional dan daerah.
8
c. Mengurangi penggunaan tisu
d. Mendaur ulang kertas, plastik, dan logam
e. Membuat kompos
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit
(terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan
atmosfernya. Efek rumah kaca timbul karena komposisi gas rumah kaca yang sudah
tidak stabil lagi. Beberapa gas tersebut yaitu uap air, karbondioksida,metana, nitrogen
dioksida, dan gas-gas lainnya.
Adanya efek rumah kaca dapat menyebabkan meningkatnya panas atau suhu
bumi, atau biasa disebut sebagai global warming atau pemanasan global. Global
warming juga dapat menimbulkan beberapa akibat, perubahan yang saat ini di
Indonesia sedang terjadi adalah perubahan iklim, ditandai dengan cuaca yang selama
sehari tidak menentu. Hal ini nantinya akan berdampak pada aspek kehidupan
lainnya.
Oleh karena itu, tentunya harus ada penanggulangan agar dampak dari efek
rumah kaca tidak semakin parah dan berimbas kepada kehidupan kita nantinya.
Banyak hal yang perlu dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dampak tersebut,
beberapa diantaranya penghematan dalam menggunakan listrik, penggunaan
kendaraan atau bahan bakar, penanaman pohon, serta daur ulang sampah.
3.1 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang
budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga
10
makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
11