ASTRONOMI
Disusun Oleh:
M Ikhsan Arif
Olympia Gold TV Astronomi
Daftarkan dirimu menjadi member Olympia Gold TV Astronomi dan dapatkan fasilitas berupa akses
untuk menonton rekaman video Pembinaan KSN-K Astronomi SMA sebanyak 77 video dengan
durasi total 58 jam!
Rekaman tersebut berisi penjelasan materi dan pembahasan soal-soal sesuai silabus KSN-K Astronomi
SMA. Sangat cocok untuk kamu yang sedang mempersiapkan diri mengikuti KSN maupun
lomba/kompetisi/olimpiade lainnya! Juga cocok untuk Bapak/Ibu guru yang ingin membina siswa-
siswinya mengikuti ajang KSN Astronomi.
Kami menyadari bahwa tidak semua siswa bisa belajar secara otodidak. Selain itu, dengan memiliki
akses rekaman ini, kamu bisa menonton ulang video pembelajaran jika kamu merasa kurang paham
pada penjelasan pertama.
Apa saja cakupan materi yang dibahas dalam Olympia Gold TV Astronomi?
Berikut adalah judul lengkap semua video di Olympia Gold TV Astronomi yang telah disusun secara
berurutan dan diberikan nomor serta judul video untuk memudahkan penonton. Mantap!
Hanya member yang akan diberikan akses untuk menonton video. Jadi jika kamu bukan member,
meskipun kamu follow akun IG @olympiagold_astronomi, TIDAK AKAN dikonfirmasi oleh admin.
Peran Astronomi
• Pertanian
• Ritual Agama
• Ramalan
• Navigasi
• Sains Fundamental
1
Salah satu prediksi dari model heliosentrik Copernicus adalah gerak retrograde. Gerak ini
menurut Copernicus terjadi karena planet yang berada lebih jauh dari matahari bergerak
lebih lambat mengelilingi matahari.
Copernicus menurunkan hubungan antara periode sinodik dan sidereal dari suatu planet
dalam model heliosentrik. Waktu yang dibutuhkan planet untuk kembali ke posisi yang sama
di langit relatif terhadap matahari jika dilihat dari bumi disebut waktu sinodik. Waktu yang
dibutuhkan planet untuk melakukan satu revolusi mengelilingi matahari relatif terhadap
bintang.
2
Periode sideral Bumi adalah E. Berdasarkan gambar di atas diperoleh
atau
Untuk planet superior. Hasil perhitungan berdasarkan model heliosentrik untuk planet
inferior dan superior yaitu
Sebagai contoh planet Venus, periode sinodik yang teramati adalah 583.92 hari, maka
periode revolusi Venus terhadap matahari adalah
Pengamatan teleskopik yang dilaporkan oleh Galileo Galilei tahun 1610 secara kuat
mendukung model heliosentrik system tata surya.
3
Metode Kepler
Menggunakan model Copernicus, Tycho Brahe mengumpulkan data pengamatan Mars
selama 20 tahun. Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet mestilah ellips.
Orbit Planet
4
Hukum kedua Kepler: vector radius ke suatu planet menyapu luas area yang sama dalam
waktu yang sama.
Dimana P adalah periode sidereal dan a adalah panjang sumbu semimayor. Konstanta k
sama untuk semua benda yang mengelilingi matahari.
a : sumbu semimayor
5
e: eksentrisitas
b: sumbu semiminor
Titik A dan A’ masing-masing adalah perihelion dan aphelion. Kita ingin mengetahui jarak
salah satu fokus ke titik pada ellips sebagai fungsi dari posisi dari titik tersebut. Gunakan
system koordinat polar (𝑟, 𝜃) dengan pusat di F dan garis FA berkaitan dengan 𝜃 = 0 .
Sekarang 𝑟 merupakan jarak FP. Menggunakan
Persamaan ini untuk ellips di koordinat polar untuk 0 ≤ 𝑒 < 1. Ellips adalah salah satu contoh
dari kumpulan kurva yang disebut irisan kerucut.
6
Ketika 𝑒 = 1 salah satu fokus ada di tak hingga, kita punya parabola yang dirumuskan oleh
Dimana p adalah jarak terdekat ke fokus yang tersisa. Ketika 𝑒 > 1, kita punya hiperbola
7
sinar-X. Pengamatan tabrakan dua lubang hitam dideteksi melalui gelombang
gravitasi pertamakali diumumkan pada tahun 2015 yang lalu.
Berikut ini adalah gambar gugus bola M13 (foto dari observatorium Palomar)
8
Skala Alam Semesta
Kerapatan/ densitas terbesar di bumi yang terbentuk secara natural 22.500 𝑘𝑔/𝑚3
9
Soal latihan:
1.
𝑆 = 1,278 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
1 1 1
= −
𝑆 𝐸 𝑃
1 1 1
= −
1,278 1 𝑃
Maka 𝑃 = 4,6 tahun. Sumbu semi mayor nya menggunakan hukum kepler
3 3
𝑎 = √𝑃2 = √4,62 = 2,766 𝑆𝐴
Perihelion
Aphelion
10
2.
solusi
Ide nya menggunakan hukum kepler ke tiga. Dari hukum kepler kita bisa tentukan periode
revolusi dari jarak rata2 dari matahari atau sumbu semi mayor. Jika diketahui periode
planet imajiner tersebut kita bisa tentukan periode sinodisnya jika dilihat dari bumi.
maka
1 1 1
= −
𝑆 1 1314,53
3.
Solusi
Periode sinodis objek minor 516 hari dilihat dari Bumi. Periode Sideris planet lain ini adalah
92,4 hari
Pertanyaan: Hitung periode sinodis objek minor jika dilihat dari planet lain.
Ada dua kemungkinan objek minor ini. Dia bisa merupakan objek inferior atau bisa
merupakan obke superior.
Untuk kasus objek minor ini merupakan objek inferior relatif terhadap bumi
1 1 1
=− +
516 365 𝑃
11
𝑃 = 214 ℎ𝑎𝑟𝑖
Menurut pengamat di planet periode sinodis objek minor adalah ( menurut pengamat di
planet objek ini superior)
1 1 1
= −
𝑆′ 92,4 214
𝑆 ′ = 162,6 ℎ𝑎𝑟𝑖
Coba kasus kedua, objek minor ini superior relatif terhadap bumi
1 1 1
= −
516 365 𝑃
𝑃 = 1247 ℎ𝑎𝑟𝑖
1 1 1
= −
𝑆′′ 92,4 1247
𝑆 ′′ = 100 ℎ𝑎𝑟𝑖
12
4.
Solusi:
1 1 1
= −
𝑆 𝑉 𝑀
Dengan V adalah periode Sideris venus dan M adalah periode Sideris Mars
1 1 1
= −
𝑆 225 687
𝑆 = 334 ℎ𝑎𝑟𝑖
5. Sebuah planet khayal memiliki perihelium 2 AU dan aphelium 2.3 AU. Hitung eksentrisitas
orbitnya!
Solusi:
𝑃𝑒 = 𝑎(1 − 𝑒)
𝐴𝑝 = 𝑎(1 + 𝑒)
𝑃𝑒 1 − 𝑒 2
= =
𝐴𝑝 1 + 𝑒 2.3
2
1−𝑒 = (1 + 𝑒)
2.3
1 − 0.869
𝑒= = 0.07
1 + 0.869
6.
Solusi: a=19,2 AU. 𝑃 = √𝑎3 = ⋯
13
7.
3
𝑎 = √𝑃2 = 17,94 𝑆𝐴
8,9 × 1010
𝑃𝑒 1,5 × 10611
𝑒 =1− = 1− = 0,967
𝑎 17,94
14
Matematika untuk Astronomi
Analisis Vektor
Vektor direpresentasikan oleh suatu panah yang panjangnya sama dengan besarnya dan
menunjuk suatu arah tertentu.
Garis antara titik P dan Q, termasuk titik P dan Q sebagai titik ujung disebut ruas garis. Ruas
garis disebut memiliki arah jika titik ujungnya memiliki urutan tertentu.
Ruas garis berarah adalah suatu kuantitas dengan besar (jarak antara dan Q) dan arah.
Ruas garis berarah PQ dan RS disebut ekivalen jika PQ dan RS memiliki panjang yang sama
dan ekivalen.
Simbol vektor: B, A, C
15
Penjumlahan vektor besifat asosiatif
Jika B adalah vektor, -B adalah vektor dengan besar yang sama dengan B namun
berlawanan arah.
Soal latihan:
16
tulis C dalam bentuk kombinasi E, D, F! tulis G dalam bentuk kombinasi C, D, E, K!
Jika s adalah angka dan 𝑨 adalah vektor maka 𝑠𝑨 disebut perkalian scalar dari 𝑨
Vektor dengan besar satu disebut vektor satuan. Untuk mendapatkan vektor satuan dalam
arah 𝑨, bagi 𝑨 dengan |𝑨|
17
Soal latihan:
2. Jika |𝑨| = 3 berapa |𝟒𝑨|? berapa|−2𝑨|? apa yang bisa kamu katakana tentang |𝑠𝑨| jika
−2 ≤ 𝑠 ≤ 1?
Koordinat kartesian
Besar A
Soal latihan:
18
Vektor ruang
Soal latihan:
5.
6. Misal 𝜃 melambangkan sudut antara dua vektor A dan B. Tunjukkan bahwa
19
Sekarang untuk rumus geomerik perhatikan gambar di bawah
Solusi:
Sehingga 𝜃 = 90𝑂
Perkalian skalar
Perkalia scalar dua vektor adalah angka
20
Dari gambar di atas kita bisa nyatakan bahwa |𝑩|𝑐𝑜𝑠𝜃 merupakan komponen B yang
pararel terhadap A. Diperoleh bahwa
Soal latihan:
Solusi:
Perkalian vektor
Perkalian vektor/silang antara vektor A dan B didefenisikan oleh
21
Dalam komponen-komponenennya perkalian vektor adalah
Solusi:
Dan
22
Solusi:
Dan
Solusi:
Kalkulus
Model dan fungsi
Ada 4 cara untuk merepresentasikan suatu fungsi
• Verbal
• Numerik
• Visual
• Aljabar
23
Grafik dari suatu fungsi adalah kurva pada bidang xy. Pertanyaan: kurva seperti apa pada
bidang xy yang merupakan fungsi. Jawabannya uji garis vertikal: suatu kurva di bidang xy
adalah grafik dari suatu fungsi jika dan hanya jika tidak ada garis vertikal yang memotong
kurva lebih dari sekali.
Model Matematika
Model matematika adalah deskripsi matematis ( seringkali berupa fungsi atau persamaan)
dari fenomena dunia nyata seperti populasi, permintaan barang, kecepatan benda
jatuh,atau ekspekstasi hidup seseorang ketika lahir.
Ada beberapa tipe fungsi yang dapat digunakan untuk memodelkan fenomena di dunia
nyata.
Model linear
Model ini jika
Contoh: Saat udara kering bergerak ke atas, ia mengembang dan mendingin. Jika suhu
permukaan tanah 20O C dan suhu pada ketinggian 1 km adalah 10O C, nyatakan suhu T
(dalam ° C) sebagai a fungsi ketinggian h (dalam kilometer), dengan asumsi bahwa model
linier sesuai. Gambarkan grafik fungsinya. Apa yang diwakili oleh gradien? Berapakah suhu
di ketinggian 2,5 km.
Solusi: Karena kita mengasumsikan bahwa T adalah fungsi linier dari h, kita dapat
menuliskannya
Lalu
24
Dan
Sehingga
Gradien mewakili laju perubahan suhu terhadap ketinggian. Pada ketinggian 2.5 km
Polynomial
Fungsi P polynomial jika
25
Fungsi rasional
Fungsi rasional f terdiri dari rasio dua polynomial
Contoh:
Fungsi aljabar
Fungsi trigonometri
26
Fungsi eksponen
Fungsi logaritmik
DEFINISI Misal f menjadi fungsi satu-ke-satu dengan domain A dan jangkauan B. Kemudian
fungsi inversnya f-1 memiliki domain dan jangkauan dan ditentukan oleh
Untuk setiap y di B.
Solusi:
𝑦 = 𝑥3 + 2
27
𝑥3 = 𝑦 − 2
𝑥 = 3√𝑦 − 2
Ganti x dengan y
3
𝑦 = √𝑥 − 2
Fungsi logaritmik
Aturan logaritma
Logaritma natural
28
Limit dan turunan
Limit dari suatu fungsi
Defenisi: kita tulis
Solusi:
Dibaca limit kiri dari f(x) ketika x mendekati a dari kiri sama dengan L. limit kanan dari f(x)
ditulis
29
Menghitung limit menggunakan aturan limit
Contoh:hitung
30
Solusi:
Kontinuitas
Defenisi: suatu fungsi f kontinu di a jika
1. F(a) terdefenisi
2. ada
3.
Contoh: manakah dari fungsi berikut yang tidak kontinu?
31
Solusi:
Garis singgung
32
Defenisi: garis singgung kurva y=f(x) di titik P(a,f(a)) adalah garis yang melewati P dengan
kemiringan
Solusi:
33
3
Contoh: tentukan persamaan gari singgu hiperbola 𝑦 = 𝑥 di titik P(3,1)
Solusi:
Kecepatan
34
Contoh: misal bola dijatuhkan dari tower, 450 m. berapa kecepatan bola setelah 5 detik.
Seberapa cepat bola melaju ketika menumbuk tanah?
Turunan
Defenisi turunan dari fungsi f di titik a ditulis f’(a) adalah
Solusi:
35
Notasi lain
Aturan turunan
Perhatikan
Kita tulis
36
Contoh:
37
Aturan rantai
Jika 𝑦 = 𝑓(𝑢) dan 𝑢 = 𝑔(𝑥)
38
Turunan fungsi logaritmik
Contoh: hitung
Solusi:
Integral
Luas
Solusi:
39
Generalisasi ide di atas
40
Defenisi: Luas A dari daerah S dibawah grafik kurva kontinu f adalah limit dari penjumlahan
persegi panjang dibawah kurva
Integral tentu
Defenisi integral tentu: jika f adalah fungsi pada interval 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, kita bagi interval
tersebut menjadi n subinterval dengan lebar Δ𝑥 = (𝑏 − 𝑎)/𝑛. Misal 𝑥0 , 𝑥1 , … , 𝑥𝑛 adalah titik
ujung dari subinterval dan misal 𝑥1∗ , 𝑥2∗ , … , 𝑥𝑛∗ adalah titik sampel dalam subinterval. Maka
integral tentu fungsi f dari a ke b adalah
41
Dimana
Solusi:
Untuk integral
42
3
Contoh: tulis integral ∫1 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 sebagai limit dari penjumlahan
43
2𝑖
𝑥𝑖 = 1 +
𝑛
Property integral
44
Kontinu pada [a,b] dan terdiferensialkan pada (a,b), dan g’(x)=f(x).
Bukti:
Asumsi ℎ > 0. Terdapa bilangan 𝑢 dan v dalam [x,x+h] sedemikian sehingga f(u)=m
Dan f(v)=M, m dan M adalah nilai minimum dan maksimum f pada [x,x+h]
45
Sekarang
Kesimpulan
𝑥
Bukti: misal 𝑔(𝑥) = ∫𝑎 𝑓(𝑡)𝑑𝑡. Kita tau g’(x)=f(x) artinya g adalah anti turunan dari f. Jika F
adalah antiturunan lain dari f pada [a,b], maka kita tau bahwa F dan g dipisahkan oleh
suatu konstanta
46
3
Contoh: hitung integral ∫1 𝑒 𝑥 𝑑𝑥
Solusi:
1
Solusi: antiturunan dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 adalah 𝐹(𝑥) = 𝑥 3 .
𝑥
Contohnya
Karena
47
3
Contoh: hitung ∫0 (𝑥 3 − 6𝑥)𝑑𝑥
Solusi:
48
Astronomi Bola
Trigonometri Bola
Kita akan turunkan hubungan sidut dan sisi pada segitiga bola. Dengan cara transformasi
koordinat.
49
(1)
Hubungan koordinat yang ada tanda aksen dengan yang tidak adalah
(2)
(3)
(4)
50
Subitusi (4) ke (3)
Atau
(5)
Koordinat di Bumi
51
1. S, B, U, T adalah arah mata angin menurut pengamat. Untuk menggambar bola
langit, biasanya ada ketentuan tentang letak titik Utara dan Selatan, namun di
buku ini digunakan titik Selatan di kiri.
2. Z adalah titik Zenit, yaitu titik yang berada tepat di atas kepala pengamat,
sebaliknya titik N (Nadir) adalah titik yang berada tepat di bawah kaki
pengamat.
3. Lingkaran besar SBUT adalah horizon pengamat.
4. Lingkaran besar SZUN adalah meridian pengamat (meridian langit)
52
Berikut ini adalah ilustrasi pengamat pada lintang 𝜙
53
Sistem koordinat Horizon
54
Sistem koordinat ekuatorial
Asensiorekta 𝛼: separasi sudut dari vernal equinoks dihitung berlawanan arah jarum jam
dari 𝛾
Sudut jam h: jarak sudut dihitung dari meridian searah jarum jam.
Jawaban:
55
Letak-letak istemewa titik Aries terhadap Matahari:
2. 22 juni, matahari berkulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan titik Timur
4. 22 Desember. Matahari kulminasi bawah. Titik aries berimpit dengan titik barat
Jam 0 WMM= jam 6 waktu bintang
1. Tentukan selisih hari terhadap salah satu dari tanggal patokan tersebut: 21 Maret, 22
Juni, 23 September, 22 Desember
2. Tentuka perbedaan waktu untuk titik aries dengan matahari selama selisih waktu no 1 di
atas dengan mengalikan setiap beda sebesar 4 menit.
3. Tentukan jam 0 WMM setempat yang bersesuaian dengan waktu Sideris pada tanggal
yang bersangkutan dengan menambahkan (jika melewati salah satu tanggal patokan
di atas) atau mengurangkan (jika mendahului) dengans selisih waktu no 2 di atas
dengan yang paling dekat dengan tanggal patokan terdekat yang dipakai. Patokan
tanggal hubungan waktu Sideris dengan WMM (mean Sun):
4. Tentukan waktu Sideris jam yang diinginkan dengan menambahkan WMM pada jam
yang telah ditentukan.
56
Beda aries dengan matahari= 7 × 4 = 28 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Jam 0 WIB tanggal 14 maret =jam 12- 28 menit=jam 11.32 waktu bintang
(6)
(7)
(8)
Ke (3), diperoleh
57
(9)
Dari persamaan (9) kita bisa tentukan jam bintang ketika ketinggiannya a:
(10)
Persamaan ini dapat digunakan untuk menghitung waktu terbit dan terbenam objek
(11)
Ada bintang yang tidak pernah terbit dan terbenam disebut bintang sirkumpolar.
Perhatikan gambar dibawah
𝛿 + 𝜙 = 90∘ (12)
58
Jadi deklinasi agar objek tidak pernah terbenam 𝛿 > 90∘ − 𝜙 untuk pengamat di lintang
utara dan 𝛿 < −90∘ − 𝜙 untuk lintang selatan.
Contoh: Pada tanggal 22 Desember 2021 seseorang ingin mengamati bintang Rigel.
Diketahuiu koordinat Rigel (𝛼, 𝛿) = (5ℎ15𝑚3𝑠, −8∘ 11′ 23′′ ) . Jika ia ingin mengamati pada
lintang 5∘ LS, tentukanlah sudut jam Rigel pada pukul 21.30 waktu setempat dan apakah
Rigel tampak atau tidak dan tinggi bintangnya.
Solusi:
59
Ordinat-ordinat dalam tata koordinat ekliptika adalah:
1. Bujur suatu bintang dinyatakan dengan bujur astronomis () , diukur dari titik
Aries berlawanan arah peredaran semu harian (negatif, lihat gambar) sampai
pada proyeksi bintang pada ekliptika, besarnya dari 0° sampai 360°.
2. Lintang suatu bintang dinyatakan dengan lintang astronomis (𝛽).
Berikut ini adalah contoh bintang posisi (300∘ , 45∘). Diamati dari 𝜙 = 30∘ LS pada waktu
bintang lokal 18 𝑗.
60
Koordinat-koordinat yang kita atas ternyata mengalami gangguan/pertubasi sehingga
koordinat objek di system koordinat ekuatorial mesti dikoreksi. Beberapa penyebabnya:
61
• Nutasi: Peristiwa perubahan kedudukan sumbu Bumi akibat gravitasi Bulan, periode
nutasi sekitar 18.6 tahun.
• Regresi (presesi orbit): Peristiwa perubahan arah bidang orbit, yaitu berputarnya
kedudukan titik perihelium.
• Refraksi: cahaya yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan mengubah
bayangan benda yang melewati suatu medium.
Atau
62
Sehingga
• Aberasi cahaya bintang: Cahaya bintang yang sampai pada pengamat dapat
dianggap terbelokkan, akibat gerak Bumi mengelilingi Matahari. Kecepatan Bumi
mengelilingi Matahari diberikan oleh
Suatu bintang dengan altitude sebenarnya akan teramati jika teleskop diarahkan pada
altitude ' dengan hubungan.
63
Mengingat −'= sangat kecil ( v / c 1/10000) sehingga dalam detik
busur dapat dituliskan menjadi
Atau
Paralaks bintang
Dalam perhitungan jarak bintang dekat, sering digunakan metode paralaks, yaitu
pengamatan pergeseran posisi bintang terhadap bintang latar bila dilakukan dengan
membandingkan posisi bintang pada bulan Januari dan Juli
satu parsec adalah jarak bintang yang memliki paralaks satu detik busur. 1 parsec adalah
64
Untuk penghitungan jarak bintang dengan berbagai sudut paralaks dapat dicari
dengan
𝑝 1
Karena 𝑝 ≪ 3600 maka berlaku tan 3600 ≈ 𝑝 × tan 3600
Jadi,1" bintang berjarak 1 parsek atau 206 265 AU atau 3,26 tahun cahaya.
Kalender
Satu hari bintang = 23 j 56 m 4 d
Kalender surya
Kalender Julian 1 tahun = 365.25 hari. Namun, karena siklus tahun tropik tidak tepat 365,25
hari melainkan 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, maka terdapat ketidak cocokan sebesar
65
Jadi selisih dalam 100 tahun adalah 1.100 menit 1.400 detik atau 18 jam 43 menit dan dalam
128 tahun selisih itu menjadi 23,96 jam atau mendekati 1 hari. Akibat kesalahan satu hari itu,
penanggalan menjadi tidak sesuai lagi dangan tanggal takwim.
1. Pada tahun 625 M Concili di Nicea mengadakan perbaikan 3 hari, angka itu diperoleh
berdasarkan perhitungan dari 46 SM sampai 325 M lamanya 371 tahun, yaitu dari
371/128 = 2,8 atau hampir 3 hari.
2. Pada tahun 1582 M dilakukan perbaikan lagi oleh Paus Gregorius XIII sebanyak 10 hari.
Pada tanggal 4 Oktober 1582 diumumkan, bahwa besok bukan tanggal 5, melainkan
tanggal 15 Oktober. Sepuluh hari itu berasal dari (1582 – 325)/128 = 9,8 hari.
Kalender Bulan
Satu bulan pada kalender Bulan sama dengan satu bulan sinodis, lamanya
29,5 hari, tepatnya 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik. Satu tahun Kamariyah lamanya
12 29,5 hari = 354 hari. Banyaknya hari dalam satu tahubn pada Tarikh Kamariyah
berganti-ganti 29 hari dan 30 hari.
66
Instrumentasi dan Observasi
Telesokop Optis
𝐹 = 𝑑/𝑓
• Teleskop refraktor
• Teleskop reflector
67
𝐿𝐺𝑃~𝐷 2
50 2
𝐿𝐺𝑃 = ( ) = 10,000
0.5
1
𝑅𝑃 =
𝜃𝑚𝑖𝑛
𝜃𝑚𝑖𝑛 = 1.22𝜆/𝑑
Skala bayangan yang terbentuk bidang fokus dari refraktor dapat dilihat pada gambar
dibawah
𝑠 = 𝑓 𝑡𝑎𝑛 𝑢 ≈ 𝑓𝑢
Jika teleskop dengan panjang fokus 343 cm satu menit busur setara dengan
𝑠 = 343 𝑐𝑚 × 1′ = 1 𝑚𝑚
Perbesaran/magnifikasi M
68
𝑀 = 𝑢′ /𝑢 ≈ 𝑓/𝑓′
69
Detektor
• Piringan Fotografi
• Phototubes
• Charge-couple devices.
70
Konsep Fotometri dan Magnitudo
Intensitas, Kerapatan Fluks, dan Luminositas
Elemen Energi
(1)
𝑣 adalah frekuensi. 𝐼𝑣 = 𝐼𝑣 (𝑣) adalah intensitas spesifik, [𝐼𝑣 ] = 𝑊𝑚−2 𝐻𝑧 −1 𝑠𝑡𝑒𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛−1. Total
intensitas
1 1
𝐹𝑣 = ∫𝑑𝐸𝑣 = ∫𝐼 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑑𝐴𝑑𝑣𝑑𝑡𝑑𝜔 = ∫𝐼𝑣 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑑𝜔
𝑑𝐴𝑑𝑣𝑑𝑡 𝑆 𝑑𝐴𝑑𝑣𝑑𝑡 𝑆 𝑣 𝑆
71
Total kerapatan fluks
𝜋 2𝜋 𝜋 𝜋
𝐹 = 𝐼 ∫𝜃=0 ∫𝜙=0 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑠𝑖𝑛𝜃𝑑𝜃𝑑𝜙 = 𝐼 ∫𝜃=0 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑠𝑖𝑛𝜃𝑑𝜃 (2𝜋 − 0) = 2𝜋𝐼 ∫𝜃=0 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑠𝑖𝑛𝜃𝑑𝜃 (*)
𝑑𝑢 𝑑(𝑐𝑜𝑠𝜃) 𝑑(𝑐𝑜𝑠𝜃) 𝑑𝜃 𝑑𝜃
Caranya misalkan = 𝑐𝑜𝑠𝜃 . = = = −𝑠𝑖𝑛𝜃 atau 𝑑𝑢 = −𝑠𝑖𝑛𝜃𝑑𝜃 (**)
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝜃 𝑑𝑥 𝑑𝑥
−1 (−1)2 (1)2
𝐹 = −2𝜋𝐼 ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = −2𝜋𝐼 ( − )=0
𝑢=1 2 2
72
𝜋
0 (0)2 (1)2
2
𝐹1 = 2𝜋𝐼 ∫ 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑠𝑖𝑛𝜃𝑑𝜃 = −2𝜋𝐼 ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = −2𝜋𝐼 ( − ) = 𝜋𝐼
𝜃=0 𝑢=1 2 2
Magnitudo Semu
Klasifikasi Hipparchos: magnitudo bintang 1 2 3 4 5 6
73
Klasifikasi Pogson: Bintang magnitudo 1 lebih terang 100 dari magnitudo 6. Rasio
kecerlangan bintang magnitudo n dan n+1 adalah
5
√100 = 2.512
Sistem Magnitudo
• Magnitudo visual 𝑚𝑣
• Magnitudo fotografi 𝑚𝑝𝑔
Bisa juga menggunakan filter U,B, atau V. Indeks warna C.I didefenisikan
74
Manitudo Absolute
Magnitude M bintang pada jarak 10 pc
Misalkan kerapatan fluks pada jarak r adalah 𝐹(𝑟). Kerapatan fluks pada jarak 10 pc
adalah 𝐹(10).
𝐹(𝑟) 1/𝑟 2 10 𝑝𝑐 2
= =( )
𝐹(10) 1/102 𝑝𝑐 2 𝑟
𝑚 − 𝑀 : Modulus jarak.
𝐹(𝑟) 10 𝑝𝑐 2
𝑚 − 𝑀 = −2.5 log = −2.5 log ( )
𝐹(10) 𝑟
Atau
𝑟
𝑚 − 𝑀 = 5 log
10 𝑝𝑐
75
Ekstingsi dan tebal optis
Penyerapan dan hamburan radiasi elektromagnetik oleh debu dan gas antara objek
astronomi dan pengamat disebut ekstingsi.
𝑑𝜏
𝑑𝐿 = − 𝐿 𝑑𝑟 = −𝐿 𝑑𝜏
𝑑𝑟
𝐿 𝜏
𝑑𝐿
∫ = − ∫ 𝑑𝜏
𝐿0 𝐿 0
ln(𝐿) − ln(𝐿0 ) = −𝜏
ln(𝐿) = ln(𝐿0 ) − 𝜏
𝐿 = 𝐿0 𝑒 −𝜏
76
Diperoleh
𝐹(𝑟) 10 𝑝𝑐 −𝜏 2
𝑚 − 𝑀 = −2.5 log = −2.5 log ( 𝑒 )
𝐹(10) 𝑟
10 10
𝑚 − 𝑀 = −5 log ( ) − 5 log 𝑒 −𝜏 = 5 log + 5𝜏 log 𝑒
𝑟 𝑟
10 10
𝑚 − 𝑀 = −5 log ( ) − 5 log 𝑒 −𝜏 = 5 log + 𝐴
𝑟 𝑟
Sehingga
77
a satuannya mag/pc( koefiesien ekstingsi).
Ekses warna
Ekses warna adalah
B adalah magnitude semu pada panjang gelombang biru. V adalah magnitude semu
pada panjang gelombang visual.
𝑀𝑽 : mutlak visual
Atau
𝐴𝑉
=3
𝐸𝐵−𝑉
78
Ekstingsi akibat atmosfer
Cahaya menempuh jarak
Soal:
1. Misal ada bintang ganda. Magnitude semu masing-masing bintang adalah 1 dan 2.
Tentukan magnitude totalnya!
Solusi: misalkan magnitude bintang 1 𝑚1 = 1 magnitudo bintang dua 𝑚2 = 2.
𝐹1
𝑚1 − 𝑚2 = −2.5 log = −1
𝐹2
𝐹1 1
= 102.5
𝐹2
79
Misal magnitude total bintang 𝑚𝑡 dan densitas fluks total 𝐹𝑡 = 𝐹1 + 𝐹2 . 𝐹1 ∶ densitas
fluks bintang 1 dan 𝐹2 :densitas fluks bintang 2
(𝐹1 + 𝐹2 ) 𝐹2
𝑚𝑡 − 𝑚1 = −2.5 log = −2.5 log ( 1 + )
𝐹1 𝐹1
1
𝑚𝑡 − 1 = −2.5 log ( 1 + 10−2.5 )
𝑚𝑡 = 0.636
10 2
𝑚 − 𝑀 = −2.5 log ( ) = −5
1
𝑀 = 𝑚 + 5 = 11
3. Didekat bidang galaksi, ekstingsi konstan sebesar 2 mag/kpc. Hitung jarak ke bintang
jika magnitude semu 8 dan mutlak -2.
𝑟
Solusi: 𝑚 − 𝑀 = 5 log ( ) + 𝑎𝑟 = 8 + 2 = 10
10
1
5𝑙𝑜𝑔𝑟 + 5 log + 𝑎𝑟 = 10
10
5 log 𝑟 + 0.002𝑟 = 15
𝑟 = 600 𝑝𝑐
4. Berapa tebal optis lapisan asap jika matahari terlihat seterang bulan di malam hari
tanpa awan?
Solusi: magnitude bulan purnama −12.74. magnitude matahari −26.74.
A = −12.74 + 26.74 = 14
Jadi 𝐴 = 5𝜏 log 𝑒
𝐴 14
𝜏= = = 12.89
5 log 𝑒 1.086
5. Total magnitude tiga bintang adalah 0. Dua bintang punya magnitude 1 dan 2. Berapa
magnitude bintang ke ketiga.
80
Solusi: 𝑚2 = 2 𝑚1 = 1
𝐹2
𝑚2 − 𝑚1 = −2.5 log =2−1=1
𝐹1
𝐹2
= 10−1/2.5
𝐹1
𝐹3
𝑚3 − 𝑚1 = −2.5 log
𝐹1
𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3 𝐹2 𝐹3
0 − 1 = −2.5 log = −2.5 log (1 + + )
𝐹1 𝐹1 𝐹1
𝐹2 𝐹3
−1 = −2.5 log (1 + + )
𝐹1 𝐹1
𝐹3 1
= 102.5 − 1 − 10−2.5
𝐹1
𝐹3
𝑚3 = 𝑚1 − 2.5 log = 1 − 0.117 = 0.883
𝐹1
6. Magnitude absolut dari bintang di galaksi Andromeda ( jarak 690 kpc) adalah 5.
Meledak sebagai supernova sehingga menjadi 109 kali lebih terang. Berapa magnitude
semunya?
Solusi:
𝑀=5
𝑟 = 690000 𝑝𝑐
690000
𝑚 = 𝑀 + 5 log ( ) = 29.2
10
𝐹 ′ = 109 𝐹
′
109 𝐹
𝑚 = 𝑚 − 2.5 log = 29.2 − 22.5 = 6.7
𝐹
81
7. Magnitude V dari bintang adalah 15.1. B-V=1.6 dan magnitude absolut 𝑀𝑉 = 1.3.
ekstingsi dalam arah bintang pada panjang gelombang visual adalah 𝑎𝑉 = 1 𝑚𝑎𝑔/𝑘𝑝𝑐.
Berapa warna intrinsic dari bintang?
Solusi:
𝑉 = 15.1
𝐵 − 𝑉 = 1.6
𝑀𝑉 = 1.3
𝑎𝑣 = 1 𝑚𝑎𝑔/𝑘𝑝𝑐
𝑟
𝑉 − 𝑀𝑉 = 5 log ( ) + 𝑎𝑣 𝑟 = 15.1 − 1.3 = 13.8
10
𝑟 = 2.1 𝑘𝑝𝑐
𝐴𝑉 𝑎𝑉 𝑟
= =3
𝐸𝐵−𝑉 𝐸𝐵−𝑉
𝑎𝑉 𝑟 2100
𝐸𝐵−𝑉 = = 0.001 × = 0.7
3 3
82
1.6 = (𝐵 − 𝑉)0 + 0.7
83
Mekanisme Radiasi
Radiasi Elektromagnetik
Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
Ada dua jenis gelombang
• Gelombang transversal
• Gelombang longitudinal
2𝜋
ℎ = ℎ0 sin [( 𝜆 ) (𝑥 − 𝑣𝑡)] (1)
Saat 𝑡 = 0
2𝜋𝑥
ℎ = ℎ0 sin ( 𝜆
) (2)
𝜆𝑓 = 𝑣 (3)
𝜆: panjang gelombang
ℎ0 : amplitudo
𝑓: frekuensi
𝑣: kecepatan
Untuk cahaya
84
𝜆𝑓 = 𝑐 = 299,792 𝑘𝑚/𝑠 (4)
Ruang di sekitar muatan listrik dikarakterisasi oleh vektor medan listrik 𝑬. Jika gelombang
elektromagnetik melewati suatu muatan uji, muatan itu akan berosilasi.
2𝜋
𝑬 = 𝑬0 sin [( 𝜆 ) (𝑥 − 𝑐𝑡)] (5)
Fenomena gelombang:
• (A) Difraksi
• (B) Interferensi
85
Difraksi dapat dijelaskan menggunakan prinsip Huygens.
𝐼 ∝ |𝑬|2 (6)
Sehingga intensitasnya
Efek Doppler
1
sumber E dengan panjgan gelombang 𝜆0 dan frekuensi 𝑓0. Waktu 𝑡 = 𝑓 , satu panjang
0
gelombang 𝜆0 muncul dari sumber
86
Panjang gelombang yang dilihat oleh pengamat O
𝑣
𝑐[1+ ]
𝜆 = (𝑐 + 𝑣)𝑡 = 𝑐
= 𝜆0 [1 + 𝑣/𝑐] (9)
𝑓0
𝑐
𝑓 = 𝜆 = 𝑓0 /[1 + 𝑣/𝑐] (10)
Δ𝜆 𝜆−𝜆0 𝑣
𝜆0
= 𝜆0
=𝑐 (11)
𝑣 𝑣 1/2
𝜆 = 𝜆0 [(1 + ) (1 − )] (12)
𝑐 𝑐
𝐸 = ℎ𝑓 (13)
ℎ = 6,6 × 10−34 𝐽𝑠
Atom Bohr
Orbit elektron terkuantisasi. Kesetimbangan:
(14)
Postulat Bohr
(15)
sehinga
(16)
87
Energy total atom
(17)
atau
(18)
Radiasi terkuantisasi
emisi
Absorpsi
(22)
88
Dari persamaan (21) diperoleh selisih panjang gelombangnya
Dimana 𝑅 = 𝑅 ′ /𝑐ℎ.
89
Perbedaan energi dua tingkat m dan n
90
Radiasi Benda hitam
Benda hitam adalah objek yang menyerap seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh
kepadanya. Tidak ada radiasi yang dapat keluar atau dipantulkannya.
Berdasarkan hukum Planck intensitas beda hitam pada frekuensi 𝑣 dan temperature T
adalah
dimana
91
Intensitas Total
atau
atau
92
Berikut ini adalah distribusi intensitas benda hitam
dimana
Soal latihan:
1.
2.
3.
93
4. Ruang angkasa dipenuhi dengan radiasi latarbelakang, sisa-sisa usia awal alam
semesta. Saat ini distribusi radiasi ini mirip dengan radiasi benda hitam pada suhu 2,7 K.
Berapa λmax yang berhubungan dengan radiasi ini? Berapa intensitas totalnya?
Bandingkan intensitas radiasi latar belakang dengan intensitas Matahari di panjang
gelombang visual.
5. The temperature of a red giant is T = 2500 K and radius 100 times the solar radius.
a) Find the total luminosity of the star, and the luminosity in the visual band 400 nm ≤ λ ≤
700 nm.
b) Compare the star with a 100 W lamp that radiates 5% of its energy in the visual band.
What is the distance of the lamp if it looks as bright as the star?
6. The effective temperature of Sirius is 10,000 K, apparent visual magnitude −1.5, distance
2.67 kpc and bolometric correction 0.5. What is the radius of Sirius?
7. The observed flux density of the Sun at λ = 300 nm is 0.59 W m−2 nm−1. Find the brightness
temperature of the Sun at this wavelength.
8. At what wavelengths will the following spectral lines be observed:
(i) a line emitted at 500 nm by a star moving toward us at 100 km/s
(ii) the Ca II line (undisplaced wavelength of 397.0 nm) emitted by a galaxy receding
at 60,000 km/s
9. A cloud of neutral hydrogen (H I) emits the 21-cm radio line (at rest frequency 1420.4 MHz)
while moving away at 200 km/s. At what frequency will we observe this line?
10. What is the energy of one photon of wavelength A = 300 nm? Express your answer both in
joules and in electron volts
11. An atom in the second excited state (n = 3) of hydrogen is just barely ionized when a
photon strikes the atom. What is the wavelength of the photon if all its energy is transferred
to the atom?
12. The emission line of He II at 468.6 nm corresponds to what electronic transition?
13.
94
Spektrum Bintang
Spektrum
Dispersi:
95
Rasiasi Elektromagnetik:
Hukum Kirchoff:
1. Apabila suatu benda, cair atau gas, bertekanan tinggi dipijarkan, benda tersebut akan
memancarkan energi dengan spektrum pada semua panjang gelombang. Spektrum ini
disebut Spektrum Kontinu.
2. Gas bertekanan rendah jika dipijarkan akan memancarkan energi hanya pada warna
atau panjang gelombang tertentu saja. Spektrum yang diperoleh berupa garis-garis
terang yang disebut garis emisi. Letak setiap garis tersebut (panjang gelombangnya)
merupakan ciri khas gas yang memancarkannya, Unsur yang berbeda memancarkan
garis yang berlainan juga. Spektrum ini disebut Spektrum Emisi.
3. Bila seberkas cahaya putih dengan spektrum kontinu dilewatkan melalui gas
yang dingin dan bertekanan rendah, gas tersebut akan menyerap cahaya tadi pada
warna atau panjang gelombang tertentu. Akibatnya, akan diperoleh spektrum
kontinu yang berasal dari cahaya putih yang dilewatkan itu diselingi garis-garis
gelap yang disebut garis serapan atau garis adsorbsi. Spektrum ini disebut
Spektrum Adsorbsi. Letak garis ini sama dengan letak garis emisi yang
dipancarkan gas dingin itu andaikan gas tadi dipijarkan.
96
Transisi elektron:
97
Panjang gelombang yang bersesuaian dengan transisi elektron:
Bilangan kuantum:
98
Konfigurasi bilangan kuantum untuk 𝑛 = 3:
99
Klasifikasi Bintang:
• Klasifikasi Harvard : O, B, A, F, G, K, M
• Klasifikasi Yerkes : Ia, Ib, II, III, IV, V
Profil Garis:
100
Pelebaran Garis Spektrum:
101
3. Pelebaran tumbukan:
102
5. Rotasi Bintang: efek Doppler
6. Pengembangan selubung bintang
7. Turbulensi atmosfer bintang
1. Bintang Wolf-Rayet
2. Bintang Be atau bintang selubung(shell)
3. Bintang P Cygni
Diagram Hertzsprung-Russell
103
104
Bintang Ganda dan Massa Bintang
Bintang ganda Visual
Bintang Ganda yang komponennya cukup jauh untuk dilihat/dipisahkan dengan teleskop
optik.
Dimana 𝑖 adalah inklinasi orbit. Tinjau bintang ganda orbit lingkaran dimana
105
Kecepatan orbit yang sebenarnya.
2𝜋𝑎1
𝑣0,1 =
𝑃
Diperoleh
106
Contoh:
1. Jarak ke suatu system bintang ganda adalah 10 pc. Separasi terbesar bintang ganda
7’’ dan terkecil 1’’. Periode orbit 100 tahun. Kita akan tentukan massa masing masing
komponen bintang ganda. Asumsi bidang orbit normal terhadap arah pandang artinya
inklinasi bidang orbit 90 derajat.
𝑎 = 4′′ × 10 𝑝𝑐 = 40 𝐴𝑈
Misalkan sumbu semimayor dari satu komponen 𝑎1 = 3′′ dan komponen yang lainnya 𝑎2 =
1′′. Massa masing-masing komponen bisa ditentukan
𝑎2 𝑚2
𝑚1 = 𝑚2 =
𝑎1 3
𝑚1 + 𝑚2 = 6,4
𝑚1 = 1,6
𝑚2 = 4,8
2. Misalkan garis pandang terletak di orbital bidang biner tipe Algol, di mana kedua
komponen tersebut memiliki radius yang sama. Kurva cahaya pada dasarnya adalah
sebagai ditunjukkan pada gambar. Minimum primer terjadi saat komponen yang lebih
cerah gerhana. Kita akan hitung perubahan magnitudo terbesar(primer)
107
Total daya
108
Galaksi dan gugus galaksi
Galaksi Bimasakti
Property galaksi Bimasakti
109
Asumsikan gerakan Matahari mengelilingi pusat galaksi bermassa 𝑀𝐺 berupa orbit
lingkarang. Karena perceptan sentripetal menjaga orbit lingkaran ini yang diakibatkan
oleh gravitasi antara 𝑀𝐺 dan matahari 𝑀⊙
Kecepatan gerak orbit Matahari 𝑣⊙ = 220 𝑘𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 . Jarak matahari dari pusat galaksi
8,5kpc. Diperoleh massa galaksi di dalam orbit matahari:
𝑀𝐺 = 1011 𝑀⊙
Rotasi Galaksi
Komponen kecepatan bintang
• Kecepatan radial 𝑣𝑟 :
• Kecepatan ruang
110
Local standar rest
Acuan gerak bintang dalam galaksi relative terhadap matahari.
Bintang di sekitar matahari dengan orbit lingkaran akan akan terlihat diam terhadap LSR.
Gerak Keplerian :
111
𝑣 ∝ 𝑅 −1/2
𝑣∝𝑅
Dimana
Sehingga
Kecepatan tangensial:
Dimana
Sehingga
Defenisikan
112
Kecepatan tangensial untuk 𝑅0 − 𝑅 ≈ 𝑑 cos 𝑙
113
Kurva rotasi Galaksi Bimasakti
114
Hukum Hubble
115