S E M E S TA
&
BUMI
Kelompok
3
Meet Our Team
Khemas Aulia Dini Nurul Nazdwa Marsya Aprlia AP
123100029 123100009 123100024
Mengenal Alam Semesta
Berdasarkan ukuran besarnya materi di alam semesta ini dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu
bagian yang berukuran sangat kecil, dalam orde mikron atau bahkan yang lebih kecil lagi, dan ada lagi
benda-benda yang berukuran sangat besar dengan ukuran meter, kilometer atau bahkan ribuan
kilometer. Benda-benda dengan ukuran sangat kecil termasuk dalam alam mikrokosmos, seperti sel,
jaringan, atom, proton, elektron sehingga untuk melihatnya perlu alat bantu khusus atau bahkan hanya
dapat diamati dari gejalanya saja. Sebaliknya obyek pengamatan yang sangat besar misalnya bulan,
bumi, satelit dan semua isi alam semesta lainnya. Obyek yang sangat besar itupun adakalanya dalam
pengamatan tampak dengan ukuran yang sangat kecil, sehingga untuk pengamatan sering
menggunakan pula alat bantu misalnya teleskop karena letaknya yang sangat jauh. Oleh sebab itulah
pengamatan dan penelitian dalam alam semesta khususnya benda-benda langit berbeda pendekatannya
dengan pengamatan dan penelitian benda-benda yang ada di Bumi. Perbedaan utama pengamatan
benda angkasa memerlukan alat bantu untuk melihat benda-benda yang sangat jauh posisinya dengan
teleskop
Mengenal Alam Semesta
“Terbentuknya Alam Semesta”
Tanpa menggunakan alat bantu pengamatan seperti teropong, orang pada
zaman dahulu menganggap bumi berupa dataran yang pipih, dan mengira
bumi sebagai pusat dari semua materi yang ada di alam ini termasuk
matahari. Paham ini disampaikan oleh Ptolomeus dikenal dengan paham
geosentri, paham ini dianut oleh orang-orang Yunani Kuno hingga sekitar 14
abad. Barulah pada tahun 1540-an seorang astronomi Polandia yang
bernama Nicolaus Copernicus memperkenalkan teori heliosentris, yang
menyatakan bahwa planet-planet termasuk Bumi bergerak mengelilingi
matahari.
Setelah diketemukan teleskop oleh Galilei (1564-1642), maka makin
membuat pengamatan menjadi mudah, jelas dan makin banyak benda
angkasa yang dapat diamati.
Terbentuk nya alam semesta
Bagaimana alam semesta ini tercipta? Berapa umurnya? Ilmu pengetahuan sangat
luas, kadang-kadang berhadapan dengan masalah yang sangat kecil umurnya,
seperti sel, amuba. Tetapi kadang-kadang dihadapkan pada masalah yang sangat
besar ukurannya, seperti alam semesta. Mikrokosmos mempelajari hal-hal yang
sangat kecil dalam ukurannya. Contohnya seperti, sel, atom, proton dan elektron.
Sedangkan bintang, planet dan galaksi termasuk dalam makrokosmos.
Mikrokosmos & Makrokosmos
Penjelasan
Mikrokosmos Makrokosmos
Tahun 1665 Robert Hooke ilmuwan bangsa Inggris, dengan menggunakan
Sejak Galilei 91564-1642) menemukan teleskop, makin banyak benda langit
mikroskop yang masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri dari
struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding ditemukan. Tetapi bukan berarti para ilmuwan sebelumnya tidak mengamati
ini disebut sel oleh para ilmuwan sel sebagai kota-kota kecil yang berisi
bahan kehidupan. Dengan mikroskop modern dapat dilihat bahwa sel gerak-gerik tata surya. Keindahan benda langit sangat menarik perhatian
bukan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan bahan
kehidupan. Saat ini belum ada ahli kimia yang mampu meniru produksi
antibodi tertentu padahal merupakan kegiatan rutin setiap hari. Tahun 1869
Friedrich Miescher seorang ahli biokimia berhasil memisahkan suatu zat
dari inti sel. Zat ini sekarang oleh para ilmuwan dinamakan asam deoksiri
bonykleat atau disingkat dengan DNA yang merupakan mata rantai antara
zat bernyawa dan tak bernyawa.
Mengenal Alam Semesta
“Terbentuknya Alam Semesta”
• Hipotesis Nebular
• Hipotesis Planettesimal
• Hipotesis Tidal
Hipotesis Nebular
Kant dan Laplace (1796) mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari
kondensasi massa awan gas atau massa kabut gas yang sangat panas. Pada
proses kondensasi tersebut massa gas yang jauh dari pusat tertinggal tidak
ikut tertarik ke arah pusat. Setelah mendinginpusat massa menjadimatahari,
sedangkan sejumlahmassa yang tertinggal, mengelilingi pusat (matahari)
sebagai planet-planet dan benda angkasa lainnya, seperti bumi dengan benda-
benda lain yang mengelilingi planet tersebut yang berupa satelit atau bulan.
Hipotesis
Planettesimal
Chamberlin dan Moulton berhipotesis titik tolak dari pemikiran yang sama
dengan teori Nebular yaitu bahwa sistem tata surya ini terbentuk dari kabut
gas yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedaanya adalah terletak
pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu
badan, tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang
lewat di dekat bintang dimana tata surya kita merupakan bagiannya. Kabut
gas dari bintang lain tersebut sebagian terpengaruh oleh daya tarik
matahari kita dan setelah lebih dingin terbentuklah benda-benda yang
disebut planettesimal.
Hipotesis Tidal
James Jeans dan Harold Jupiter mengemukakan pada tahun 1919. Teori ini
menyatakan planet merupakan percikan dari matahari, yaitu seperti
percikan matahari. Tidal terjadi karena ada 2 buah matahari yang
bergerak/melintas saling
GALAKSI
GALAKSI SPIRAL GALAKSI
terbentuk dari kehancuran awan protogalaktik. ELIPTIKAL
terbentuk akibat penggabungan dua galaksi yang
Galaksi model ini terdiri dari tiga komponen: saling berdekatan. Pada saat dua spiral galaksi
cakram berputar, bagian yang menonjol pada tersebut bersatu, menyebabkan orbit dari semua
bagian pusat dan lingkaran luar. Pada saat awan bintang-bintang menjadi acak. Hasilnya semua
protogalaktik mengalami kehancuran, bagian bintang pada galaksi eliptikal menjadi acak dan tidak
tonjolan dan bagian terluar pertama kali lagi terjadi pergerakan masiv dari bintang-
terbentuk. bintanganggota galaksi.
TATA SURYA
&
SIFAT SIFAT
NYA
8 PLANET YANG ADA DI TATA SURYA
Not Scale.-
MERKURIUS NEPTUNUS
PLANET TERKECIL DI TATA SURYA PLANET PALING LUAR
JUPITER
PLANET TERBESAR DI TATA SURYA
PLANET DALAM
( INNER PLANETS)
Inti Dalam
Inti Luar
Mantel Bumi
Kerak Bumi
Bulan
Bulan adalah, satu-satunya satelit alam dari bumi. Dinamakan
satelit karena bulan selalu bergerak menglilingi bumi. Jaraknya
dengan bumi adalah 240 ribu mil=382km. Diameter bulan 2.160
mil atau 3456km. Bulan bergerak mengelilingi bumi(Revolusi)
sambil berputar pada porosnya bagian bulan yang tampak dari
bumi selalu sama, hal ini menunjukan bahwa waktu revolusi
bulan samadengan waktu rotasinya
Mars
Mars, Planet mars yang paling tampak adalah
dari bentuk permukaan planetnya. Mars dikenal
sebagai planet “terestial”, berbatu dan sangat
mirip dengan bumi. Mars dicirikan oleh
permukaan yang kering, berdebu, dan berbatu.
Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya
kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil. Rotasinya relatif
cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi
dan massa bumi.
SATURNUS
Saturnus, Planet saturnus memiliki angin yang
sangat kencang bahkan melebihi badai bumi
angin tersebut berputar tanpa henti di ekuator
dengan kecepatan 1100km/jam. Angin disekitar
kalistiwa bisa mencapai 1.800km/jam. Saturnus
memiliki volume yang besar dari bumi dengan
masa 95kali massa bumi.
Uranus
Uranus merupakan planet ke-7 dari matahari
dengan jarak 2.872km planet uranus dapat
melakukan satu kali revolusi yang diperlukan
waktu hampir 84tahun. Permukaan uranus sangat
dingin karena jauh dari matahari.
Neptunus
Neptunus, Planet neptunus memiliki warna
cerah biru kehijauan, sering dijuluki pembuat
ulah karena sering kaliberedar diluar garis orbit.
Atmosfer diplanet ini terdiri dari 80% hidrogen,
19% helium, dan 1,5% metana.
Jalan-Jalan Ke Amerika
Pulangnya Beli Goodtime
Terima Kasih Atas Perhatian
Anda
And See You Next Time