SEMESTA
Dosen Pengampu:
Siti Cholifah, SST., M.Keb
MENGENAL ALAM SEMESTA
Asal-usul alam semesta
Mikrokosmos Makrokosmos
Mikroskop Teropong
Teori terbentuknya Alam Semesta
Teori Big Bang
Teori
terbentuknya Teori Steady State
alam semesta
Teori Osillasi
Menurut teori Big Bang, alam semesta berasal dari
sebuah massa padat yang amat besar yang melepaskan
sejumlah energi yang luar biasa yang menyebabkan
sebuah ledakan dahsyat (Big Bang).
Teori Steady State menyatakan bahwa galaksi-galaksi
menjauh dan mengembang, kemudian di sela-selanya
muncul galaksi baru. Galaksi-galaksi yang muncul akibat
adanya tenaga yang bersumber dari reaksi hidrogen yang
akhirnya terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga
berupa gas panas yang sangat tinggi.
Menurut Teori Osilasi, jagad raya mengembang untuk
periode waktu yang lama, setelah itu mulai mengerut.
Galaksi-galaksi datang mendekat dan mendekat
bersama-sama sampai jagad raya kembali lagi menjadi
sebuah bola zat semula.
Kemudian pengembangan sekali lagi dimulai, diikuti
dengan pengerutan, pengembangan, dan begitu
seterusnya.
Teori terbentuknya Tata Surya
Hipotesis Nebula: Tata surya
terbentuk dari kondensasi awan gas/
kabut yang sangat panas
Teori Hipotesis Planettesimal: kabut panas
terbentuknya bintang besar lain terpengaruh oleh
gaya tarik matahari dan setelah
tata surya
dingin terbentuklah benda-benda
(planet) Tidal: terjadi karena ada 2
Hipotesis
benda bergerak saling mendekat
(tidak sampai bertubrukan), akibat
gaya tarik menariknya ada bagian
yang terlepas berupa percikan (planet)
Teori pasang pada waktu bintang mendekat atau bahkan
menyerempet matahari, tarikan gravitasinya menyedot
filament gas berbentuk cerutu yang besar pada bagian
tengahnya dan mengecil pada bagian ujungnya.
Teori Bintang Kembar matahari berasal dr bintang
kembar, kedua bintang mengelilingi pusat gravitasi
bertabrakan yang bertahan jadi matahari dan yang hancur
menjadi masa gas planet-planet.
Teori awan debu awan luas debu dan gas kosmos
berbentuk piring. Ketidakteraturan perputaran. Debu
dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu dan awannya
hilang. Partikel-partikel keras didalamnya saling berbenturan,
melekat dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang
terdapat di
tengah awan kemudian berkembang menjadi matahari
Penciptaan alam semesta berdasarkan konsep Islam dan
sains modern memiliki hubungan dan saling bersesuaian
satu sama lain. Proses penciptaan alam dimulai dari
penyatuan antara ruang alam dan materi dari sesuatu yang
padu (QS Al-Anbiya’ [21]:30) kemudian terjadi pemisahan
oleh Allah dengan mengalami proses transisi membentuk
dukhan. Setelah itu ruang alam melebar, meluas, dan
memuai (QS Adz-Zariyat [51]:47). Proses penciptaan alam
berlangsung selama enam periode, empat periode penciptaan
bumi dan dua periode penciptaan langit (QS Al-Fushilat
[41]:9-12
Penciptaan alam semesta berdasarkan konsep Islam
dan
sains modern
Proses penciptaan alam dimulai dari penyatuan
antara ruang alam dan materi dari sesuatu yang
padu (QS Al-Anbiya’ [21]:30) kemudian terjadi
pemisahan oleh Allah dengan mengalami proses
transisi membentuk dukhan. Setelah itu ruang
alam melebar, meluas, dan memuai (QS Adz-
Zariyat [51]:47). Proses penciptaan alam
berlangsung selama enam periode, empat periode
penciptaan bumi dan dua periode penciptaan langit
(QS Al-Fushilat [41]:9-12
Penciptaan alam dalam sains
modern bermula dari 26 ruang
kosong, kemudian inti atom padat
meledak, lalu menjadi galaksi,
dan menjadi bintangbintang
dengan tata suryanya masing-
masing.
Pada awalnya , semua Matahari
materi di semesta ini bergerak
tidak ada yang statis dengan
atau diam, semua kecepatan
materi bergerak
dengan kecepatan relatif terhadap
relatif terhadap materi bintang-
lainnya. bintang
terdekatnya
dan pusat
kecepatan bumi
berkaitan dengan galaksi.
beberapa obyek
seperti matahari
atau planet
lainnya.
GALAKSI BIMA SAKTI/ MILKY WAY
Nama-Nama Galaksi
Galaksi Hoag’s Object
Galaksi Sombrero
Galaksi NGC 474
Galaksi Mata Hitam
Galaksi The Rose, UGC 1810 dan UGC 1813
Galaksi Hercules (Radio Galaxy Hercules A/3C 348)
Galaksi Tadpole (The Tadpole Galaxy, UGC 10214)
Galaksi Arp 87/NGC 3808
Galaksi Andromeda/M31/NGC 224
Tampak atas Galaksi Bima Sakti
Matahari
Anggota tata surya yang paling besar, 98 % massa
tata surya berkumpul di matahari
Ada 3 lapisan matahari fotosfer, chromosfer dan
corona
Aktifitas matahari
1. Sunspot (Bintik matahari)
2. Prominensa
3. Granula
4. Angin matahari
Planet terdekat dan terkecil dengan
garis tengah 3000 mil.