Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEBANGKITAN GURU PENDIDIKAN JASMANI


DI MASA PANDEMI COVID 19

DISUSUN OLEH:

RAHMADANI EGGE FRESTISIO


NIM : 1601619086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMAN


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Kebangkitan Guru Pendidikan Jasmani Di Masa Pandemi Covid 19.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amiin
Yaa Robbal ‘Alamiin.

Pangkalpinang, Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kondisi pembelajaran pendidikan jasmani di era pandemi.................4
B. Kebangkitan Guru Pendidikan Jasmani di Era Pandemi.....................6
BAB III PENUTUP
A. Simpulan..............................................................................................9
B. Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dunia pendidikan menghadapi permasalahan yang cukup kompleks di
masa pandemi covid-19. Serangan virus yang hingga saat ini belum ditemukan
vaksinnya tersebut berdampak pada penyelenggaraan pembelajaran pada
semua jenjang pendidikan. Jenjang perguruan tinggi dan sekolah menengah
yang sudah terbiasa menerapkan pembelajaran online tidak banyak mengalami
kendala dalam menghadapi pandemi covid-19. Pandemi covid-19 membawa
keprihatianan pada penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Kondisi yang paling berat dialami oleh sekolah yang berada jauh dari
perkotaan dengan akses internet dan sarana prasarana yang terbatas. Terdapat
empat kendala yang dihadapi oleh dunia pendidikan di masa pendemi covid-
19 yakni 1) penguasaan internet yang terbatas. 2) kurang memadainya sarana
prasarana. 3) terbatasnya akses internet. 4) tidak siap dana pada kondisi
darurat
Proses pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah
khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
(PJOK). Pembelajaran PJOK bertujuan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani bagi peserta didik serta peningkatan kemampuan gerak dasar yang
dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan keterampilan gerak dasar, merupakan
kemampuan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan
bugar sepanjang hayat. PJOK juga memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis
terarah dan terlaksana (Sudjana, 2010).
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan yang lebih baik, sekaligus membentuk

1
pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. PJOK juga mengandung makna
yaitu mata pelajaran ini menggunakan aktivitas jasmani sebagai media untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Majid, 2014).
Melalui pembelajaran PJOK diharapkan kesehatan peserta didik tetap
terjaga. Salah satu faktor dari dalam diri peserta didik yang menentukan
keberhasilan peserta didikdalam proses belajar mengajar adalah motivasi
peserta didik. Motivasi mendorong seseorang malukakan sesuatu untuk
mencapai tujuan yang di ingin di capainya. Bila hal ini di terapkan dalam
proses pembelajaran PJOK maka motivasi mempunyai peranan yang penting.
Karena objek pembelajaran PJOK yang merupakan gerak manusia yaitu
pelajar atau peserta didik itu sendiri. Motivasi itu sendiri muncul karena
adanya suatu ketertarikan peserta didik sebelum mereka malukakan aktivitas
olahraga. Dengan adanya motivasi maka pembelajaran PJOK dapat berjalan
lancar.
Menurut Suherman, dkk. (2018) pendidikan jasmani adalah suatu proses
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, kecerdasan emosi dan sikap sportif. Pendidikan
jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus
dilaksanakan dengan cara cara yang tepat agar memiliki makna bagi siswa. 3
Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan
perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran,
yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.
Dalam keadaan dimana virus yang tidak dapat terlihat oleh kasat mata
dan dapat mengecam nyawa. Pembelajaran PJOK tetep harus diberikan
kepada peserta didik walaupun secara online. Tujuannya adalah agar peserta
didik tetap berolahraga, membentuk imun tubuh agar lebih sehat dan bugar di
masa pandemi covid-19. Di masa pandemi seperti saat ini peserta didik
dihimbau agar tetap menyukai pembelajaran PJOK agar tetap menjaga
kebugaran tubuh. Tetapi harus tetap mengikuti aturan dari pemerintah agar
menjaga jarak satu sama lainnya agar terhindar dari virus covid-19 ini.

2
Namun pola pembelajaran dirumah pastinya memiliki tantangan
tersendiri terutama untuk guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan (PJOK), pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah tentunya
harus mampu untuk meningkatkan tarap kebugaran siswa, keterampilan
motorik dan nilai-nilai yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial,
sehingga materi pelajaran harus disusun ulang secara seksama agar
pengalaman belajar pendidikan jasmani didapatkan oleh siswa/siswi, namun
diseusikan dengan kemampuan melaksanakan pembelajaran siswa di rumah.
Kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran menjadi salah satu bagian
terpenting dalam mendukung terciptanya proses Pendidikan secara efektif
terutama dalam membangun sikap disiplin dan mutu hasil belajar siswa. Bagi
guru yang memiliki kinerja yang tinggi harus mampu menyusun tahapan
belajar siswa yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi apapun dengan
menciptakan atmosfir belajar yang lebih kondusif dan positif.
Berdasarkan penjelasan mengenai latar belakang permasalahan, maka
tertarik melakukan kajian ilmiah mengenai Kebangkitan Guru Pendidikan
Jasmani di Masa Pandemi Covid 19.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses belajar dan mengajar pendidikan jasamani di masa
pandemi?
2. Bagaimana upaya guru pendidikan jasmani untuk menghadapi
permasalahan belajar dan mengajar di masa pandemi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses belajar dan mengajar pendidikan jasamani di
masa pandemi?
2. Untuk mengetahui upaya guru pendidikan jasmani dalam menghadapi
permasalahan belajar dan mengajar di masa pandemi

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kondisi pembelajaran pendidikan jasmani di era pandemi


Diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk
memutus rantai penyebaran Covid-19 mengharuskan guru, melaksanakan
WFH (work from home) dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Kondisi kegiatan pengajaran yang tiba-tiba berubah drastis ini menjadi
tantangan bagi guru khusunya guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan (PJOK), agar sasaran dan tujuan pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan dapat tercapai.  Meskipun melalui surat edaran Mendikbud no 4
Tahun 2020 terkait panduan pembelajaran dirumah selama masa pandemic
mengharuskan guru untuk tidak membebani peserta didik melalui tuntutan
capaian kurikulum sebagai syarat kenaikan kelas.
Mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah mata
pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari siswa dimasa sekarang ini,
karna dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan praktek olahraga siswa
dapat membentengi diri salahsatunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh
(imunitas) untuk mencegah corona virus. Dengan olahraga teratur menjadi
salhsatu cara untuk menjaga kesehatan.
Namun pola pembelajaran dirumah pastinya memiliki tantangan
tersendiri terutama untuk guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan (PJOK), pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah tentunya
harus mampu untuk meningkatkan tarap kebugaran siswa, keterampilan
motorik dan nilai-nilai yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial,
sehingga materi pelajaran harus disusun ulang secara seksama agar
pengalaman belajar pendidikan jasmani didapatkan oleh siswa/siswi, namun
diseusikan dengan kemampuan melaksanakan pembelajran siswa di rumah.  
Beberapa waktu yang lalu saya sempat berdiskusi bersama beberapa guru
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), terkait dengan apa saja
yang menjadi kendala dalam proses pengajaran dalam pembelajaran jarak jauh

4
yang telah dilaksanakan selama ini. Beberapa guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan mendapatkan beberapa kendala dalam proses
pembelajaran jarak jauh yang mereka laksanakan.
Kendala umum yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran jarak
jauh ini, di antaranya;
1. Fasilitas media mengajar elektronika (komputer, laptop, hp android) ini
tidak semua siswa memiliki,
2. Tidak semua siswa mampu mengakses internet (tidak memiliki paket data)
3. Tidak dapat dipungkiri bahwa ada guru penjas yang tidak mampu
menggunakan media mengajar elekronik.
4. Background guru yang pendidikannya tidak linier untuk mengajar
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan namun mendadak jadi guru
penjas olahraga dan kesehatan menjadi sebuah kendala, karna sebagian
dari mereka kurang memahami pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan, bahkan menganggap pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang tidak dianggap
penting.
5. akses internet yang terbatas di tiap-tiap wilayah, karna letak geografis dan
yang infrastrukturnya masih tertinggal dari wilayah lainnya.
6. sejauh ini guru penjas juga kebingungan memilih dan memanfaatkan
platform teknologi atau online learning yang dapat memenuhi pengajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
Jika guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak dapat
beradaptasi dengan cepat dalam menindaklanjuti rintangan tersebut, prestasi
akademik siswa sudah pasti akan terpengaruh bahkan kekhawatiran para ahli
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan ancaman ‘kekurangan gerak’
yang dapat menimbulkan masalah kebugaran dan berbagai macam penyakit
pun akan mendera anak-anak kita karan sistim imun yang lemah.

5
B. Kebangkitan Guru Pendidikan Jasmani di Era Pandemi
Tanggung jawab dan peran guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan benar-benar diuji di masa pandemi ini, apakah guru pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan sebagai tenaga profesional dapat menjawab
tantangan ini?
Dalam menjawab tantangan ini, perlu kiranya kita kembali memahami
bahwa cakupan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan itu sangat luas,
memungkinkan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat dilakukan di
mana saja, artinya tidak terbatas baik tempat maupun sarana prasarana yang
memadai. Siapa saja bisa ikut terlibat berperan serta memberikan pendidikan
jasmani. Orang tua di rumah misalnya, dapat memberikan petunjuk cara
bermain bulutangkis dengan baik dan benar.
Hal ini harus betul-betul menjadi tugas bagi seluruh pemerhati
pendidikan jasmani dan terutama bagi guru pendidikan jasmani untuk
bekerjasama mensosialisasikan dan mengupayakan jalan keluar dari tantangan
dimasa pandemi yang kita hadapi  demi keberhasilan program pendidikan
jasmani.
Namun hal-hal tersebut bukan menjadi kendala, karena pembelajaran
jarak jauh tidak terlalu menjadi penghambat bagi guru pendidikan jasmani
serta peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara
kreatif. Nyatanya, ide-ide pembelajaran kreatif bermunculan selama masa
pandemi Covid-19. Jarak yang dianggap sebagai kendala justru menjadi
pemantik kreativitas dalam kegiatan belajar-mengajar.
Sebagai seorang guru penjas, diwajibkan tetap dapat melakukan
pembelajaran secara kreatif meskipun peserta didik berada di rumah masing-
masing. Dalam setiap pembelajarannya, Guru melakukan pembahasan
mengenai kesehatan, dan kebugaran jasmani, kemudian guru mewajibkan
peserta didiknya untuk melakukan latihan fisik sederhana yang dapat
dilakukan di rumah selama 30 menit dengan diawali dengan peregangan statis
dan dinamis. Latihan fisik tersebut bervariasi antara push up, sit-up, plank,
skipping, bermain bola basket, jogging, bermain badminton, bermain tenis

6
meja, senam irama, bersepeda, naik turun tangga, dan lain-lain. Latihan fisik
ini dilakukan guna menjaga daya tahan tubuh dan imunitas peserta didik agar
tetap sehat dan bugar agar terhindar dari Covid-19.
Tak hanya itu ulangan harian yang dilakukan di google form dan
pembelajaran materi yang dilakukan dalam grup WhatssApp menjadi menarik
karena materi yang dibahas juga disesuaikan dengan fenomena saat ini.
Pembelajaran difokuskan dalam pembahasan mengenai Pandemic Virus
Corona. hal ini penting agar peserta didik terus membuka wawasan mengenai
bagaimana penyebaran dan pencegahan Covid-19, serta bagaimana menjaga
imunitas dan daya tahan tubuh melalui latihan fisik, menjaga pola makan dan
pola tidur yang baik. Belajar dirumah telah membantu peserta didik
mengeluarkan kreativitasnya secara lebih maksimal. Peserta didik melakukan
hal lebih dari yang sekedar diinstruksikan. Tak hanya itu, peserta didik
menjadi lebih memanfaatkan handphone dan sosial media kearah yang sangat
positif.
Sejauh ini guru penjas juga masih kebingungan dalam memilih dan
memanfaatkan platform teknologi atau online learning yang dapat memenuhi
pengajaran pendidikan jasmani. Jika guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan tidak dapat beradaptasi dengan cepat dalam menindaklanjuti
rintangan tersebut, prestasi akademik siswa sudah pasti akan terpengaruh.
Bahkan kekhawatiran para ahli pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
akan ancaman ‘kekurangan gerak’ yang dapat menimbulkan masalah
kebugaran dan berbagai macam penyakit pun akan mendera anak-anak kita
karena sistim imun yang lemah.
Tanggung jawab dan peran guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan benar-benar diuji di masa pandemi ini. Apakah guru pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan sebagai tenaga profesional dapat menjawab
tantangan ini? Dalam menjawab tantangan ini, perlu kiranya kita kembali
memahami bahwa cakupan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan itu
sangat luas, memungkinkan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat
dilakukan di mana saja. Artinya tidak terbatas baik tempat maupun sarana

7
prasarana yang memadai. Siapa saja bisa ikut terlibat berperan serta
memberikan pendidikan jasmani. Orang tua di rumah misalnya, dapat
memberikan petunjuk cara menendang bola dengan baik dan benar.
Dalam menjawab tantangan ini, perlu kiranya kita kembali memahami bahwa
cakupan pendidikan jasmani itu sangat luas. Memungkinkan pendidikan
jasmani dapat dilakukan di mana saja, artinya tidak terbatas baik tempat
maupun sarana prasarana yang memadai. Siapa saja bisa ikut terlibat berperan
serta memberikan pendidikan jasmani. Orang tua di rumah misalnya, dapat
memberikan petunjuk cara memegang raket bulutangkis dengan baik dan
benar. Hal ini harus betul-betul menjadi tugas bagi seluruh pemerhati
pendidikan dan terutama bagi guru pendidikan jasmani untuk bekerjasama
mensosialisasikan dan mengupayakan jalan keluar dari tantangan di masa
pandemi yang kita hadapi demi keberhasilan program pendidikan jasmani di
Indonesia.
Dengan kreativitas dan antusiasme yang dimiliki peserta didik. Kami
meminta peserta didik untuk merekam kegiatan latihan fisik mereka. Ternyata,
peserta didik tak hanya sekedar merekam, namun mereka menambahkan
musik dan berbagai efek sehingga videonya terlihat lebih menarik dan dapat
menjadi ajakan bagi teman-teman di sosial medianya.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk
memutus rantai penyebaran Covid-19 mengharuskan guru, melaksanakan
WFH (work from home) dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Kondisi kegiatan pengajaran yang tiba-tiba berubah drastis ini menjadi
tantangan bagi guru khusunya guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan (PJOK).
Proses pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah
khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
(PJOK). Pembelajaran PJOK bertujuan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani bagi peserta didik serta peningkatan kemampuan gerak dasar yang
dimiliki oleh peserta didik.
Kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran menjadi salah satu bagian
terpenting dalam mendukung terciptanya proses Pendidikan secara efektif
terutama dalam membangun sikap disiplin dan mutu hasil belajar siswa. Bagi
guru yang memiliki kinerja yang tinggi harus mampu menyusun tahapan
belajar siswa yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi apapun dengan
menciptakan atmosfir belajar yang lebih kondusif dan positif

B. Saran
Diharapkan kreativitas dan antusiasme yang dimiliki para guru serta
peserta didik. Sehingga program pembelajaran daring tidak membosankan,
sehingga peserta didik dapat menerapkannya di rumahy masing-masing.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bilfaqih, Yusuf dan M. Nur Qomarudin. (2015: 1). Pembelajaran Daring Panduan
Berstandar Pengembangan Pembelajaran Daring untuk Pendidikan dan
Pelatihan. Yogyakarta: Deepublish.
Majib, A dan Rochman, C. (2014). Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N (2010). Dasar-dasar Proses Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Suherman, W.S. (2018). Kurikulum Pendidikan Jasmani dari Teori hingga
Evaluasi Kurikulum. Depok : PT Rajagrafindo Persada

10

Anda mungkin juga menyukai