Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN


Tentang
STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN
KESEHATAN

Disusun Oleh : Kelompok 6


Fista Harly : 2214070183
Sulaiman : 2214070184
Muhammad Fauzi : 2214070185
Fuja Endah Sri Dewi : 2214070186
Isral Khaira : 2214070187

Dosen Pengampu :
Drs. Nirwandi, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1445 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena telah memberikan rahmat
dan karuniaNya kepada kami, tidak lupa pula kami hadiahkan shalawat kepada
Rasulullah SAW beserta keluarganya yang telah membimbing kami menuju jalan
yang serba bisa dan canggih ini, sehingga dapat kami selesaikan tugas makalah mata
kuliah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang berjudul Strategi Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan
untuk menambah wawasan bagi kami dan pembaca.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami menjadi lebih baik lagi dalam
pembuatan makalah kedepannya. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan serta
menambah ilmu kita dalam mempelajari Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan ini sehingga dapat mempermudah kita dalam memahami
mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Padang, 22 September 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................

C. Tujuan....................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan...................

B. Tujuan Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.......................

C. Pembelajaran Direktif dan Nondirektif.................................................................................

D. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan..................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................................

B. Saran......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak


hanya mengarah kepada gerakan saja yang biasanya di lakukan luar ruangan atau
di lapangan namun di dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan juga mempelajari materi sesuai dengan kurikulum yang dilaksanakan di
dalam ruangan atau kelas, proses pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan
di dalam kelas sama seperti mata pelajaran lainnya yaitu mempelajari materi-
materi yang berkaitan dengan kurikulum yang sedang berlaku, ini semua tidak
peran terlepas dari guru yang mengajar pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan. dalam menyampaikan materi. Interaksi perlu dibangun oleh seorang
guru demi suksesnya proses pembelajaran yang sedang berlangsung. untuk seluruh
kegiatan pembelajaran berkenaan dengan mata pelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan.
Sebelum melakukan praktik, guru harus memberikan teori pada peserta didik,
agar peserta didik tidak merasa canggung saat melakukan praktik di lapangan tidak
hanya menerangkan materi hanya seperlunya saja tetapi harus memperdalam
materi sehingga peserta didik dapat memahami dan pada saat mendemonstrasikan
gerakan dari materi yang diajarkan, gerakan yang dilakukan oleh guru tersebut
harus sempurna dan baik sehingga dapat dicontoh oleh peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan?

1
2. Apa Tujuan Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan?

3. Apa itu Pembelajaran Direktif dan Nondirektif?

4. Apa saja Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani


Olahraga dan Kesehatan

2. Untuk mengetahui dan mempelajari tujuan Strategi Pembelajaran Pendidikan


Jasmani Olahraga dan Kesehatan
3. Untuk mengetahui kurikulum Pembelajaran Direktif dan Nondirektif

4. Untuk mengetahui strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan

Pendidikan jasmani atau yang dikenal dengan Pendidikan Jasmani Olahraga


dan Kesehatan (PJOK) merupakan salah satu pelajaran wajib yang dilaksanakan
di berbagai jenjang sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK juga
sekolah luar biasa. Pendidikan dalam PJOK itu adalah mempromosikan
kompetensi keterampilan motorik dan pertumbuhan pengetahuan yang dapat
dipertahankan, jika mengintegrasikan pengetahuan dengan aktivitas fisik dan
kontribusi misi Pendidikan di sekolah sehingga memberikan pendekatan
seimbang dalam mendidik anak secara keseluruhan dan konsisten. Pelaksanaan
PJOK adalah bagian integral dari keseluruhan proses Pendidikan, merupakan
usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja manusia melalui media
kegiatan fisik yang telah terpilih dengan tujuan untuk mewujudkan hasilnya.
Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang
lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan
jasmani sebagai salah satu mata pelajaran wajib yang ada di sekolah dan
memiliki peranan yang penting terhadap perkembangan perilaku peserta didik
untuk mendekati kesempurnaan hidup.
Ruang lingkup Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah sebagai
berikut :
1. Pemilihan materi : materi merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk
mencapai tujuan. pembelajaran pendidikan jasmani yang telah ditentukan.
2. Komunikasi tugas : suatu proses dimana suatu jawaban atau respon
dibangkitkan oleh suatu pesan yang diterima.

3
3. Kemajuan materi : untuk memperoleh kemajuan materi maka hambatannya.
perlu dicari hambatan
4. Umpan balik atau evaluasi : untuk mengetahui tujuan pembelajaran
pendidikan jasmani tercapai atau tidak.

Strategi pembelajaran menurut Makmun, yaitu:


1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (output)
dan sasaran (target) yang harus di capai dengan mempertimbangkan. aspirasi
dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang
paling efektif untuk mencapai sasaran. Mempertimbangkan dan menetapkan
langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan
sasaran..
3. Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur (criteria) dan patokan
ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.

Komponen Strategi pembelajaran pendidikan. jasmani, menurut Hidayat &


Dicky, yaitu :
1. Strategi memilih model pembelajaran :

a) Berpusat pada peserta didik

b) Interaksi edukatif antara guru dengan peserta didik

c) Suasana demokratis

d) Metode mengajar yang variatif

e) Lingkungan yang kondusif

f) Sarana belajar yang menunjang

4
2. Strategi memilih metode pembelajaran : (metode yang sering digunakan)

a) Metode komando

b) Metode latihan

c) Metode resiprokal

d) Metode periksa diri

e) Metode inklusi

f) Metode penemuan terbimbing

3. Strategi memilih media pembelajaran :

a) Kemudahan

b) Biaya

c) Fasilitas

d) Interaktif

e) Dukungan organisasi (Sekolah dan Orang Tua)

4. Strategi pengelolaan kelas

a) Guru bersikap akrab dan antusias dalam proses belajar mengajar

b) Menggunakan variasi alat/media, gaya mengajar, pola interaksi antara


guru dan siswa
c) Keluwesan guru dalam mengubah strategi pembelajaran terutama dalam
metode mengajar
d) Selalu menghadirkan hal-hal positif dalam proses pembelajaran

e) Meningkatkan gairah belajar dengan mengajukan tantangan

f) Menerapkan tindakan yang efektif untuk mengatasi gangguan

5
5. Strategi evaluasi pembelajaran

a) Penilaian Sikap (Observasi, Penilaian diri, Penilaian antar siswa, Jurnal)

b) Penilaian Pengetahuan (Tes tulis Tes lisan, Penugasan)

c) Penilaian keterampilan (Praktik, Produk dan Proyek)

Strategi pembelajaran pedidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru


tetapi pada peserta didik. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan
perkembangan siswa, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus
disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran
ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada
perkembangan pribadi peserta didik seutuhnya1.

B. Tujuan Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan

Tujuan adanya strategi pembelajaran adalah untuk menciptakan kondisi dan


kegiatan belajar yang memungkinkan siswa lancar belajar dan mencapai sasaran
belajar, atau dengan istilah lain tujuannya adalah agar proses belajar mengajar
pendidikan jasmani itu berhasil. Memilih dan menetapkan aktivitas yang tepat
untuk hal tersebut sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan pendidikan, hal ini
yang dinamakan strategi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini harus
mendorong siswa mengalami hal-hal sebagai berikut :
1. Perkembangan keterampilan gerak, yakni kemampuan seseorang untuk
melakukan aktivitas gerak serta bagaimana mengatur gerakan itu secara baik
dan benar.
2. Penguasaan gerak yang lebih tinggi melalui latihan yang mendasar untuk
mengembangkan potensi keolahragaan.

1 Riris Melati, Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani : Dalam Konteks Pengembangan High
Order Thinking Skills (HOTS), (Guepedia, 2022), hal.41-45

6
3. Perluasan wawasan tentang konsep ruang, waktu, dan tenaga yang berkaitan
dengan gerak insani dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
4. Perkembangan aspek-aspek kepribadian seperti fair play, tekun, kerja keras,
berdisiplin, bertanggung jawab, dan tidak mudah putus asa.
5. Pemantapan nilai-nilai permainan atau olahraga.

Oleh karena itu, tujuan strategi pembelajaran meliputi kegiatan yang


menekankan pada perkembangan keterampilan gerak, penguasaan gerak,
perluasan wawasan tentang konsep, perkembangan aspek kepribadian dan
pemantapan nilai permainan atau olahraga tersebut.

C. Pembelajaran Direktif dan Nondirektif

1. Pembelajaran Direktif

Pengertian direktif disini adalah sebelum siswa memiliki kesadaran


sendiri, mereka perlu mula-mula dibimbing, diarahakan, baru kemudian
dilepas sehingga dapat berhasil sendiri, inilah yang disebut dengan
pembelajaran direktif2. Strategi ini ditujukan untuk membantu siswa dalam
memperoleh dan menerima fakta, gagasan dan keterampilan. Strategi
Pembelajaran Langsung (Direct atau directive Instruction). Istilah directive
digunakan untuk menekankan pembelajaran dalam mencapai tujuan bahwa
siswa dapat meniru perilaku-perilaku atau keterampilan yang dimodelkan
atau diperagakan atau diinstruksikan oleh guru. Strategi direktif didasarkan
pada teori belajar rumpun perilaku, khususnya yang dikemukakan oleh
Bandura. Direct Instruction atau pembelajaran langsung digunakan oleh para
peneliti untuk merujuk pola-pola pembelajaran dimana guru banyak
menjelaskan konsep atau keterampilan kepada sejumlah kelompok siswa dan

2 Alnedral, Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, (Jakarta : Kencana,
2016), hal.41

7
menguji keterampilan siswa melalu latihan latihan dibawah bimbingan dan
arahan guru. Dengan demikian Tujuan pembelajaran distrukturkan oleh guru.

Tujuan utama strategi direktif adalah memaksimalkan waktu belajar


siswa. Beberapa temuan dalam teori perilaku dihubungkan dengan
pencapaian siswa yang dihubungkan dengan waktu yang digunakan oleh
siswa dalam belajar/tugas dan kecepatan siswa untuk berhasil dalam
mengerjakan tugas. Dengan demikian, model pembelajaran langsung
dirancang untuk menciptakan tinglungen belajar terstruktur, dan berorientasi
akademik. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dalam melakukan
tugasnya, guru dapat menggunakan berbagai media, misalnya film, tape
rekorder, gambar, peragaan, dsb Informasi yang dapat disampaikan dengan
strategi direktif dapat berupa pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan
tentang bagaimana melaksanakan sesuatu atau pengetahuan deklaratif yaitu
pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi. Dengan demikian pembelajaran langsung sangat cocok jika
guru menginginkan siswa menguasai informasi atau keterampilan tertentu
akan tetapi jika guru menginginkan siswa belajar menemukan konsep lebih
jauh, model ini kurang cocok.

2. Pembelajaran Non-Direktif

Model pembelajaran Non Direktif ini dikemukakan oleh Carl Rogers,


dalam pengajaran seharusnya didasarkan pada konsep-konsep hubungan
manusiawi diri pada konsep-konsep bidang studi, proses berpikir atau
sumber-sumber intelektual lainnya. Model ini guru berperan sebagai
fasilitator dan membantu siswa menjelajahi ide-ide baru tentang hidupnya,
tugas sekolahnya dan kehidupan dengan teman-temannya. Peran guru dari
pengajaran non-direktif adalah sebagai fasilitator bagi pertumbuhan dan

8
perkembangan siswa. Di dalam peran ini, guru akan membantu siswa untuk
menemukan pasan gagasan baru tentang kehidupannya, baik yang
berhubungan dengan sekolah maupun dalam kehidupannya sehari-hari
Model ini berasumsi bahwa siswa mau bertanggungjawab atas proses
belajarnya dan keberhasilannya sangat tergantung kepada keinginannya.

D. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Dalam pembelajaran PJOK sendiri terdapat beberapa strategi pembelajaran


yang sudah dikembangkan. Beberapa di antaranya adalah Pengajaran Interaktif
(Interactive Teaching), Pengajaran Berpangkalan (Station Teaching), Pengajaran
Sesama Teman (Peer Teaching) Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning), Strategi Pembelajaran Sendiri (Selfinstructional Strategies), Strategi
Kognitif (Cognitive Strategies), dan Pengajaran Beregu (Team teaching).
1. Pengajaran Interaktif (Interactive Teaching)

Pengajaran interaktif mempunyai makna guru memberitahukan,


menunjukkan, atau mengarahkan sekelompok anak tentang apa yang harus
dilakukan; lalu siswa melakukannya; dan guru mengevaluasi seberapa baik
hal itu dilakukan dan mengembangkan isi pelaja ran lebih jauh, guru
mengontrol proses pengajaran. Biasanya seluruh kelas bekerja pada tugas
yang sama atau dalam kerangka tugas yang sama. Bandingkan strategi ini
dengan gaya komando; keduanya memiliki perangkat ciri yang sama.

2. Pengajaran Berpangkalan ( Station Teaching )

Pengajaran berpangkalan menata lingkungan sehingga dua atau lebih


tugas bisa berlangsung dalam ruangan secara bersamaan. Biasanya, setiap
tugas harus dilakukan dalam pangkalan yang berbeda dengan tugas lainnya,
sehingga setiap tugas memiliki pangkalannya masing - masing. Siswa
berputar dari satu pangkalan ke pangkalan lain. Kadang- kadang, pengajaran

9
berpangkalan ini disebut juga pengajaran tugas. Strategi ini dalam tataran
gaya mengajar, serupa dengan gaya latihan ( practice style).

3. Pengajaran Sesama Teman (Peer Teaching)

Pengajaran sesama teman adalah strategi pengajaran yang mengalihkan


tanggung jawab guru dalam fungsi pengajarannya kepada siswa. Strategi ini
biasanya digunakan bersamaan dengan strategi lain tetapi berharga untuk
diek splorasi secara terpisah. Strategi ini tidak jauh berbeda dengan gaya
berbalasan (reciprocal style), dalam hal siswa sendiri memberikan
pengarahan kepada siswa lainnya. Bedanya, dalam pengajaran sesama
teman, siswa yang bertindak sebagai pengajar tidak hanya berhadapan
dengan satu siswa, tetapi bisa dengan sekelompok siswa.

4. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Dalam pembelajaran kooperatif, sekelompok siswa diberi tugas


pembelajaran atau proyek untuk diselesaikan oleh kelompoknya. Siswa
dikelompokkan secara heterogen menurut faktor yang berbeda seperti
kemampuan atau kebutuhan sosialnya. Keberhasilan kelompok dalam
pembelajaran dinilai sesuai dengan seberapa baik mereka mampu
menyelesaikan tugasnya, di samping dari cara mereka bekerja sama dengan
yang lain.

5. Strategi Pembelajaran Sendiri (Self-instructional Strategies)

Strategi pembelajaran sendiri melibatkan program yang ditetapkan oleh


siswa sendiri dan mengurangi peran guru sebagai penyampai informasi.
Strategi pembelajaran sendiri menyandarkan diri sepenuhnya pada materi
tertulis, media, dan prosedur evaluasi yang ditetapkan sebelumnya. Strategi
ini dapat dipakai untuk memenuhi satu atau lebih, terkadang seluruhnya,
fungsi pengajaran.

6. Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)

10
Strategi kognitif adalah strategi pembelajaran yang dirancang untuk
melibatkan siswa secara kognitif dalam isi pelajaran melalui penyajian
tugasnya. Strategi ini meliputi gaya pemecahan masalah, penemuan
terbimbing, dan gaya lain yang memerlukan fungsi kognitif anak, seperti
pembelajaran penemuan (inquiry learning) . Semua model ini
menggambarkan pendekatan yang melibatkan siswa dalam merumuskan
respons sendiri tanpa meniru apa yang sudah diperlihatkan guru sebelumnya.
Tingkat keterlibatan siswa bervariasi sesuai dengan tingkat respons
kognitifnya.Ketika guru mengetengahkan masalah yang memerlukan
jawaban benar yang tunggal, pemecahan masalah itu biasanya disebut
convergent problem solving. Ketika masalah tersebut bersifat terbuka dan
tidak memer lukan satu jawaban terbaik, maka pemecahan masalah tersebut
disebut divergent problem solving.

7. Pengajaran Beregu (Team teaching)

Pengajaran beregu adalah strategi pembelajaran yang melibatkan lebih


dari satu orang guru yang bertanggung jawab untuk menyajikan pelajaran
kepada sekelompok siswa iswa. Ketika pelajaran pendidikan jasmani bersifat
co - educational (melibatkan siswa putra dan putri), banyak pendidik melihat
bahwa team teaching sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan baik putra
maupun putri yang terkelompokan secara heterogen dengan mendapat guru
pria dan wanita di saat bersamaan.3

3 Ifrod Maksum, “Inilah 7 Macam dan Jenis Strategi Pembelajaran Mapel Penjas/PJOK”, Nom Ifrod,
2017, diakses pada 23 September 2022 dari https://www.nomifrod.com/2017/09/inilah-7-macam-dan-
jenis-strategi.html

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan jasmani atau yang dikenal dengan Pendidikan Jasmani Olahraga


dan Kesehatan (PJOK) merupakan salah satu pelajaran wajib yang dilaksanakan
di berbagai jenjang sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK juga
sekolah luar biasa. Pendidikan dalam PJOK itu adalah mempromosikan
kompetensi keterampilan motorik dan pertumbuhan pengetahuan yang dapat
dipertahankan, jika mengintegrasikan pengetahuan dengan aktivitas fisik dan
kontribusi misi Pendidikan di sekolah sehingga memberikan pendekatan
seimbang dalam mendidik anak secara keseluruhan dan konsisten. Tujuan adanya
strategi pembelajaran adalah untuk menciptakan kondisi dan kegiatan belajar
yang memungkinkan siswa lancar belajar dan mencapai sasaran belajar, atau
dengan istilah lain tujuannya adalah agar proses belajar mengajar pendidikan
jasmani itu berhasil. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct atau directive
Instruction). Istilah directive digunakan untuk menekankan pembelajaran dalam
mencapai tujuan bahwa siswa dapat meniru perilaku-perilaku atau keterampilan
yang dimodelkan atau diperagakan atau diinstruksikan oleh guru. Model
pembelajaran Non Direktif ini dalam pengajaran seharusnya didasarkan pada
konsep-konsep hubungan manusiawi diri pada konsepkonsep bidang studi, proses
berpikir atau sumber-sumber intelektual lainnya. Dalam pembelajaran PJOK
sendiri terdapat beberapa strategi pembelajaran yang sudah dikembangkan.
Beberapa di antaranya adalah Pengajaran Interaktif (Interactive Teaching),
Pengajaran Berpangkalan (Station Teaching), Pengajaran Sesama Teman (Peer
Teaching) Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning), Strategi
Pembelajaran Sendiri (Self-instructional Strategies), Strategi Kognitif (Cognitive
Strategies), dan Pengajaran Beregu (Team teaching).

12
B. Saran

Demikian makalah ini kami paparkan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
kami menjadi lebih baik lagi dalam memaparkan makalah untuk kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alnedral. 2016. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan. Jakarta : Kencana
Maksum, Ifrod. (2017). Inilah 7 Macam dan Jenis Strategi Pembelajaran Mapel
Penjas/PJOK. Nom Ifrod. diakses pada 23 September 2022
dari https://www.nomifrod.com/2017/09/inilah-7-macam-dan-jenis-strategi.html

Melati, Riris. 2022. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani : Dalam Konteks


Pengembangan High Order Thinking Skills (HOTS). Guepedia

14

Anda mungkin juga menyukai