Anda di halaman 1dari 12

Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran Olahraga

“Prinsip Bahan Ajar Pendidikan Jasmani”

Dosen Pengampu : Dr. Jufrianis, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Rio Fatwa

1905155815

Kelas : PKO 5 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta
hidayah yang telah dilimpahkan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
guna keperluan tugas mata kuliah Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Olahraga
yang berjudul "Prinsip Bahan Ajar Pendidikan Jasmani". Saya juga berterima kasih kepada
Bapak Dr. Jufrianis, M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah Telaah Kurikulum dan
Perencanaan Pembelajaran.

Tentu masih banyak kekurangan serta kelemahan dari segi materi maupun tampilan dari
makalah yang saya susun yang diakibatkan oleh keterbatasan pengetahuan serta pengalaman dari
saya sehingga diharap pembaca dapat memaklumi kekurangan dalam makalah ini. Harapan saya
semoga makalah yang telah disusun ini dapat memberikan manfaat untuk menambah
pengetahuan dan juga sebagai referensi bagi para pembaca. Kritik serta saran yang membangun
sangat diharapkan demi perkembangan makalahi selanjutnya.

Pangkalan Kerinci, 03 Oktober 2021

Rio Fatwa
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
BAB 2..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Pengertian Mengajar.........................................................................................................6
2.2 Prinsip-Prinsip Mengajar..................................................................................................7
1. Kompetensi Guru.................................................................................................................7
2. Aspek – Aspek Psikologi Dalam Mengajar.........................................................................7
2.3 Prinsip – Prinsip Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan....................8
1) Prinsip Belajar Mengajar Berpusat Pada Guru..............................................................8
2) Prinsip Belajar Mengajar Berpusat Pada Siswa............................................................9
3) Prinsip Berpusat Pada Bahan Ajar................................................................................9
4) Prinsip Metode Praktik..................................................................................................9
BAB 3............................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta
dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang
mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor)
seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak,
yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi
antara guru dengan peserta didik.

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan


keseluruhan, yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani guna
mendorong kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang (Depdikbud, 1996: 11).
Untuk itu, dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan di SMU,
maka guru pendidikan jasmani dan kesehatan harus dapat memahami serta melaksanakan
administrasi pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dengan benar, di antaranya
berupa: (1) Kemampuan membuat Analisis Materi Pelajaran; (2) Kemampuan membuat
Program Tahunan; (3) Kemampuan membuat Program Semester; (4) Kemampuan
membuat Satuan Pelajaran; dan (5) Kemampuan membuat Rencana Pembelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Depdikbud, 1993: 11).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan mengajar ?
2. Bagaimanakah prinsip-prinsip dalam mengajar ?
3. Apa saja prinsip-prinsip proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan mengajar
2. Untuk mengetahui bagaimanakah prinsip-prinsip dalam mengajar
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani
dan kesehatan
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mengajar


Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar.
Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa
guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar
meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Duffy dan Roehler (1989)
mengatakan apa yang dilakukan guru agar proses belajar mengajar berjalan lancar,
bermoral dan membuat siswa merasa nyaman merupakan bagian dari aktivitas mengajar,
juga secara khusus mencoba dan berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum dalam
kelas. 

Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam kehidupan manusia
khususnya dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar tak pernah ada
pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat perhatian yang luas
dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan khususnya bidang
psikologi pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan maka psikologi pendidikan berusaha
untuk mengkaji bagaimana tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam
mengenai proses perubahan manusia dan bagaimana proses belajar terjadi.

Mengajar adalah suatu proses pengaturan kondisi-kondisi dengan mana pelajaran


merubah tingkah lakunya dengan sadar ke arah tujuan-tujuan sendiri. Mengajar ada yang
bersifat tacher centered dan ada yang pupil centered, tipe pertama bisa diberi batasan
sebagai berikut: Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak-anak. Dua
batasan mengajar di atas, sudah cukup member gambaran tentang apa itu mengajar,
pembahasan secara luas dan rinci telah dibahas ilmu yang langsung berhubungan
denganya, misalnya didaktik metodik.

Secara global mengajar biasanya dibedakan menjadi:


1) Mengajar menurut faham lama:
Guru senantiasa aktif menyampaikan dan memompakan informasi/fakta-
fakta agar dikuasai siswa, siswa sendiri hanya menerima/pasif.
2) Mengajar menurut faham baru:
Guru sebagai pengelola, pengatur, peracik lingkungan berupa tujuan,
materi, metode dan alat dengan siswa, siswa harus aktif.

2.2 Prinsip-Prinsip Mengajar

1. Kompetensi Guru
Pada prinsipnya guru harus memiliki tiga kompetensi yaitu kompetensi
kepribadian, kompetensi penguasaan atas bahan, dan kompetensi dalam cara belajar
mengajar.
a. Kompetensi Kepribadian
Semua pendidik, seyogyanya guru mempunyai kepribadian yang harmonis
atau keseimbanga antar aspek jasmani, aspek jiwa dan aspek rohani yang lebih
dalam aspek budi, yang berhubungan dengan keyakinan dan falsafah hidupnya.
b. Kompetensi Penguasaan Atas Bahan
Seorang guru harus mengerti dengan baik materi yang akan diajarkan,
baik pemahaman detailnya maupun aplikasinya. Hal ini sangat diperlukan dalam
menguraikan ilmu pengetahuan, pemahaman, keterampilan-keterampilan dan
apasaja yang harus ditampilkan pada anak didiknya dalam bentuk komponen-
komponen atau informasi-informasi yang sesungguhnya dalam bidang ilmu yang
bersangkutan.
c. Kompetensi Dalam Cara Belajar Mengajar
Guru juga sangat dituntut terampil dalam mengajar, yang secara global
meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Ia harus mampu menyusun
setiap program, mulai dari memilih perlengkapan yang cocok, pembagian waktu
yang tepat, metode mengajar yang sesuai, hingga keseluruhan kegiatan tersusun
dengan baik.

2. Aspek – Aspek Psikologi Dalam Mengajar


a. Mengarahkan dan Membimbing Belajar
Pendidik harus senantiasa harus menunjukkan kepada anak manusia yang
masih muda ini tentang kepantingannya dengan segala variasi dan perubahan-
perubahan yang progresif, tujuan mereka belajar harus digaris bawahi dengan
tebal dan jelas, mereka diperlihatkan jalan dan arah serta perlengkapan menuju
tujuan yang sedang dikejar.
b. Motivasi
Guru harus mampu memberikan dorongan moral yang baik dlam proses
pembelajaran.
c. Sikap
Pendidik-pendidik disekolah adalah manusia yang berkepribadian utuh
dan baik, pendukung nilai-nilai yang diajarkannya dengan cara menjadi nyata
bagi anak didiknya.
d. Teknik
Teknik yang dipilih harus sesuai dengan materi yang sedang disampaikan
dan keadaan siswanya keciali pendekatan secara psikis.
e. Mengenal dan Mengusahakan Terbentuknya Pribadi Yang Baik
Guru yang tajam pengamatannya akan segera mengetahui tingkat
intelegensi anak didiknya, ketajaman pikirannya, sikapnya, minatnya dan segala
aspek kepribadiannya.

2.3 Prinsip – Prinsip Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan


Hamalik (1994: 57) mengemukakan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun dan meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusuia
terlibat dalam proses pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga kerjanya, misalnya
tenaga laboratorium. Unsur material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi,
slide, audio dan video tape. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip proese pembelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan.

1) Prinsip Belajar Mengajar Berpusat Pada Guru


Prinsip proses belajar-mengajar yang bersumber pada guru merupakan faktor
penting dalam proses belajar-mengajar. Segala hal yang terkait dengan proses belajar-
mengajar selalu dikaitkan dengan guru. Guru menjadi subjek dari proses belajar-
mengajar, sedangkan siswa menjadi objek proses tersebut.

2) Prinsip Belajar Mengajar Berpusat Pada Siswa


Prinsip lain dari pendekatan proses belajar-mengajar adalah pendekatan proses
belajar-mengajar berpusat pada siswa. Anggapan yang menjadi andalan pendekatan
ini adalah yang beajar itu adalah siswa. Oleh karena itu yang menjadi titik pusat
proses belajar-mengajar adalah siswa.

3) Prinsip Berpusat Pada Bahan Ajar


Prinsip lain adalah bahan ajar sebagai landasan penyusunan suatu metode
belajarmengajar. Anggapan dasarnya ialah bahan ajar yang berbelit-belit dan tidak
karuan strukturnya akan sulit diserap siswa. Sebaliknya bahan ajar yang berstruktur
ketat dengan pokok bahasan yang banyak akan menyulitkan siswa belajar. Bahan ajar
yang mengandung hal-hal yang jelek tentu saja akan menyebabkan siswa turut jelek
dan sebaliknya (Supandi, 1992: 16).

4) Prinsip Metode Praktik


Hal penting dalam pendidikan jasmani dan kesehatan adalah praktik menguasai
gerakan yang dipelajari. Telah bertahun-tahun cara belajar praktik ini dikaji dan diuji
yang menghasilkan sejumlah prosedur latihan praktik gerakan. Prosedur ini sering
disebut metode praktik atau method of practice. Pada umunya metode praktik ini
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu metode yang berorientasi pada waktu dan
metode yang berorientasi pada bahan ajar.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mengajar adalah suatu proses pengaturan kondisi-kondisi dengan mana pelajaran
merubah tingkah lakunya dengan sadar ke arah tujuan-tujuan sendiri. Secara global
mengajar bias dibedakan menjadi: 1) Mengajar menurut faham lama: Guru senantiasa
aktif menyampaikan dan memompakan informasi/fakta-fakta agar dikuasai siswa, siswa
sendiri hanya menerima/pasif. 2) Mengajar menurut faham baru: Guru sebagai pengelola,
pengatur, peracik lingkungan berupa tujuan, materi, metode dan alat dengan siswa, siswa
harus aktif. 

Prinsip-prinsip Mengajar: kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian,


kompetensi penguasaan atas bahan, kompetensi dalam cara belajar mengajar. Aspek-
aspek psikologi dalam mengajar meliputi mengarahkan dan membimbing belajar,
motivasi, sikap, teknik, dan mengenal dan mengusahakan terbentuknya pribadi yang
baik. 

Prinsip – prinsip proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ada lima
yaitu: prinsip belajar mengajar berpusat pada guru, prinsip belajar-mengajar berpusat
pada siswa, prinsip berpusat pada bahan ajar, prinsip metode praktik.

3.2 Saran
Guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan, mampu membuat siswa lebih aktif pada pembelajaran sehingga terjadi
proses belajar (learning), dan bukan mengajar (teaching). Untuk itu perlu adanya
pendekatan kepada siswa, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran yang
diharapkan mampu memberikan motivasi terhadap kemauan untuk belajar khususnya
pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan Standar Isi Menengah Atas/Madrasah
Aliyah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Dwiyogo,D, Wasis. 2007. Sistem Penyusunan Bahan Ajar. Malang: Wineka Media.

Purwanto, S. (2006). Pentingnya Pelaksanaan Administrasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani


Di SMU. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol 5 ( No. 1).

Anda mungkin juga menyukai