Anda di halaman 1dari 49

TUGAS MAKALAH

PENGEMBANGAN RPP KELAS X GENAP

Dosen Pengampu : Nur Hidayah, M. Pd


Mata Kuliah : Startegi Pembelajaran Biologi

Disusun Oleh :
Kelompok 4

Ayu Puspitasari 2111060015


Rodiatul Wahyuni 2111060185
Yulia Anggraeni 2111060160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesehatan dan
memberi kemudahan sehingga bisa menyelesaikan susunan makalah ”Startegi
Pembelajaran Biologi dengan judul pengembangan RPP kelas X genap” dengan
baik. Kedua kalinya Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita
Nabi besar yaitu Nabi Muhammad Saw yang telah membimbing kita.

Makalah ini berulasan atau membahas sedikit tentang “PENGEMBANGAN


RPP KELAS X GENAP”. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak
Terima Kasih kepada Ibu Nur Hidayah , M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Startegi Pembelajaran Biologi

Harapan Penulis untuk makalah ini semoga bermanfaat bagi yang


membutuhkan referensi dalam membuat makalah, juga bermanfaat dalam wacana
yang berguna. Penulis mengucapkan mohon maaf apabila tulisannya kurang jelas
atau tidak lengkap, penulis juga dengan senang hati menerima saran serta kritik
yang bisa membangun demi memperbaiki makalah.

Bandar Lampung, 06 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran........................................ 3
B. Isi Rencana pelaksaan pembelajaran ......................................................... 3
C. Manfaat Rencana pelaksanaan pembelajaran............................................ 4
D. Pengembangan Rencana pelaksanaan pembelajaran ................................ 4
E. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas X Semester Genap....9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................... 45
B. Saran .......................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman yang pesat mengakibatkan perubahan-perubahan
sistematis dunia pendidikan. Salah satunya adalah metode penyampaian atau
penyaluran pembelajaran yang harus strategis dan realisitis. Metode tersebut sering
disebut dengan kurikulum. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan
yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran
dalam satu periode jenjang pendidikan. Bukan hanya kurikulum, lembaga
pendidikan harus mempunyai Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sebagai penunjang terselenggaranya proses pembelajaran yang tepat dan
tetap.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”. Menurut Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil
belajar, dan sumber belajar.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah Strategi Pembelajaran Biologi yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian rencana pelaksanaan pembelajaran ?
2. Apa saja isi rencana pelaksanaan pembelajaran ?
3. Apa saja manfaat rencana pelaksanaan pembelajaran ?
4. Bagaimana pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran ?

C. TUJUAN
Berdasarkan adanya rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah
Strategi Pembelajaran Biologi ini secara rinci adalah untuk mengetahui
1. Untuk mengetahui pengertian rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Untuk mengetahui isi rencana pelaksanaan pembelajaran
3. Untuk mengetahui manfaat rencana pelaksanaan pembelajaran
4. Untuk mengetahui pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
Sedangkan menurut Heri Maulana Sidik, RPP atau rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah suatu rancangan sistem pembelajaran yang akan diterapkan
dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan tatap muka atau satu bagian materi dan
moral pembelajaran yang akan disampaikan, serta RPP bermanfaat untuk
melancarkan dan menyesuaikan kegiatan belajar mengajar satu kali tatap muka atau
satu bagian materi pembelajaran dengan silabus. Karena, dengan keselarasan antara
RPP dan Silabus, akan berdampak positif terhadap pencapaian pembelajaran yang
mudah terukur dan mudah untuk diperbaiki. Evaluasi pembelajaran pun mudah
dilaksanakan, sebab seluk-beluk kegiatan belajar mengajar mudah terdeteksi oleh
kesesuaian ataupun ketimpangan antara RPP, Silabus, dengan kenyataan kegiatan
belajar mengajar di lapangan.1
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”. Menurut Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil
belajar, dan sumber belajar.

B. Isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1
GUSTIANSYAH, Kasna; SHOLIHAH, Nur Maulidatis; SOBRI, Wardatuz. Pentingnya
Penyusunan RPP untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Belajar Mengajar di Kelas.
Idarotuna: Journal of Administrative Science, 2020

3
Berikut adalah contoh isi rencana pelaksanaan pembelajaran :
1. Identitas: mata pelajaran, Kelas/ program, semester, SK, KD, alokasi waktu,
2. Indikator,
3. Tujuan,
4. Materi,
5. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran,
6. Sumber Belajar, dan
7. Penilaian.2

C. Manfaat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Manfaat dari adanya RPP adalah sebagai referensi guru dalam pembelajaran,
sehingga lebih sistematis dan terencana untuk tujuan pembelajaran dalam waktu
tertentu, serta melalui perencanaan yang matang, tepat dan tetap, pembelajaran akan
menjadi lebih terarah dan indah. Kemudian, RPP merujuk terhadap fleksibelitas dan
keakuratan penyampaian (transfer ilmu) dari pendidik terhadap peserta didik.
Diharapkan, dengan beberapa manfaat tersebut, RPP bisa menjadi sebuah tolak
ukur awal tahap ketiga setelah Kurikulm dan Silabus terhadap keberhasilan
pendidikan dalam menyongsong bangsa dan negara.3

D. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


a. Prinsip Pengembangan RPP
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus
memperhatikan dan mempertimbangkan perhatian dan karakteristik peserta didik
terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini, peran guru
selain sebagai transformator, tetapi harus berperan sebagai motivator juga yang
dapat mengembangkan gairah dan nafsu belajar, serta mendorong peserta didik
untuk belajar dengan menggunakan berbagai variasi media belajar. Selanjutnya,
berikut prinsip-prinsip pengembangan RPP, yakni:
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus

2
MAYUDANA, I. Kadek Yogi; SUKENDRA, I. Komang. Analisis kebijakan penyederhanaan
RPP: Surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 14 tahun 2019. Indonesian Journal
of Educational Development (IJED), 2020
3
EVITASARI, Atika Dwi; MUSYADAD, Faridl; SHOLIHAH, Fitri. Kesesuaian RPP Tematik
Integratif Dengan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 2021

4
jelas; makin konkrit kompetensi semakin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2. RPP harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran, dan pembentukan kompetensi peserta didik.
3. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalan RPP harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang akan diwujudkan.
4. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.
5. Harus adanya koordinasi antar komponen pelaksana program di
sekolah/madrasah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team
teaching) atau dilaksanakan di luar kelas, agar tidak menggangu jam-jam pelajaran
yang lain.4
Dalam hal itu, perlu dilakukannya pembagian tugas guru, penyusunan kalender
pendidikan dan jadwal pembelajaran, serta pembagian waktu yang digunakan
secara proporsional , penetepan, penilaian, penetapan norma kenaikan kelas dan
kelulusan, pencatatan kemajuan belajar, pembelajaran remedial (remedial
teaching), program pengayaan, program percepatan (akselerasi), peningkatan
kualitas pembelajaran, dan pengisian waktu jam kosong.
b. Cara Pengembangan RPP
Secara garis besarnya, cara-cara atau meode pengembangan RPP dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengisi kolom identitas,
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan,
3. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang akan
digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun,
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan,
5. Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang
terdapat dalam silabus. Materi standar merupakan uraian dari materi

4
PRATIWI, Rada Asgianingsih; DIAN, Rezky Nefianthi. Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Model Knos-KGS Berbasis Keterampilan Abad 21 Pada Konsep
Pencemaran Lingkungan Dan Daur Ulang Limbah Di Kelas X SMA Negeri 1 Mekarsari. Jurnal
Pendidikan Hayati, 2021

5
pokok/pembelajaran,
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan,
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti,
dan akhir,
8. Menentukan sumber belajar yang digunakan, dan
9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal dan pembahasan,
dan teknik penskoran.5
c. Kinerja Guru Dalam Pengembangan RPP
Proses pembelajaran dimulai dengan fase persiapan untuk mengembangkan
kompetensi dasar, indikator hasil belajar, dan materi standar sedemikian rupa.
Selanjutnya, kinerja guru terhadap pengembangan RPP yakni:
1. Dorongan untuk bekerja,
2. Tanggung jawab terhadap tugas,
3. Minat terhadap tugas,
4. Penghargaan atas tugas,
5. Peluang untuk berkembang,
6. Perhatian dari kepala sekolah,
7. Hubungan interpesonal sesama guru,
8. MGMP dan KKG,
9. Kelompok diskusi terbimbing, dan
10. Layanan perpustakaan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran :.....................................................................
Satuan Pendidikan :.....................................................................
Kelas/Semester :.....................................................................
Pertemuan ke- :.....................................................................
Alokasi Waktu :.....................................................................
(isi sesuai dengan silabus)

5
DEWI, Ni Kadek Sri Puspita; DIAN, Rezky Nefianthi; NI’MAH, Saidatun. PENGEMBANGAN
RPP BERBASIS KNoS–KGS PADA KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN IKLIM DAN
DAUR ULANG LIMBAH DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI LOBAN. Jurnal
Pendidikan Hayati, 2022, 8.1.

6
Kompetensi dasar:
1. ....................................................................................................................
2. ....................................................................................................................
Indikator:
1.1 ..................................................................................................................
1.2 .................................................................................................................
2.1 .................................................................................................................
2.2 .................................................................................................................
(Kompetensi dasar dan indikator ditulis lengkap sesuai dengan silabus)
Tujuan Pembelajaran:
1. ....................................................................................................................
2. ....................................................................................................................
(Rumuskan dengan lengkap mengacu pada indikator)
Materi Standar:
1. ....................................................................................................................
2. ....................................................................................................................
(tulis garis besar atau pokok-pokok materi yang langsung berkaitan dengan
indikator dan tujuan pembelajaran)
Metode Pembelajaran:
1. ....................................................................................................................
2. ....................................................................................................................
(tulis cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya
ceramah, tanya jawab, karyawisata, study banding, study tour, dan cara lainnya)
Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan awal (pembukaan):
a. .................................................................................................................
b. .................................................................................................................
2. Kegiatan inti (pembentukan kompetensi):
a. .................................................................................................................
b. .................................................................................................................
3. Kegiatan akhir (penutup):
a. .................................................................................................................

7
b. .................................................................................................................
(tulis kegiatan apa yang harus dilakukan dari awal sampai akhir, untuk mencapai
tujuan dan membentuk kompetensi)
Sumber belajar:
1. ....................................................................................................................
2. ....................................................................................................................
(tulis sumber belajar yang akan digunakan, termasuk alat peraga, media belajar,
dan bahan pembelajaran/buku sumber)
Penilaian:
1. Tes Tulis: ....................................................................................................
2. Kinerja (performansi) : ..............................................................................
3. Produk: ........................................................................................................
4. Penugasan/Proyek: ......................................................................................
5. Portopolio: ....................................................................................................
(tulis penilaian apa yang akan dilakukan untuk mengetahui pencapaian tujuan
pembelajaran dan kompetensi dasar, pilih jenis penilaian yang tepat)6

6
SURIANI, Farida; NISA, Khairun; JIWANDONO, Ilham Syahrul. Analisis Kesulitan Guru
Dalam Mengembangkan RPP Berbasis HOTS di Kelas Rendah. Journal of Classroom Action
Research, 2022

8
E. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas X Semester Genap

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
PERUBAHAN LINGKUNGAN

MATA PELAJARAN : BIOLOGI


KELAS /SEMESTER : X MIPA/GENAP
PROGRAM : PEMINATAN MIPA
PENYUSUN : NUNI HUSNUL CHOTIMAH

9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMAN 1 Natar


Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X MIPA/Genap
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Perubahan Lingkungan
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (2x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 dan KI 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”.
Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menghayati dan mengamalkan perilaku, jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif,
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis Menunjukkan keterampilan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural menalar, mengolah, dan menyaji
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu secara: efektif, kreatif, produktif,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan kritis, mandiri, kolaboratif,
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, komunikatif, dan solutif.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait Dalam ranah konkret dan abstrak
penyebab fenomena dan kejadian, serta terkait dengan pengembangan dari
menerapkan pengetahuan prosedural pada yang dipelajarinya di sekolah, serta
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat mampu menggunakan metoda
dan minatnya untuk memecahkan masalah. sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pecanpaian Kompetensi (IPK)


No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar (KD)
Merumuskan gagasan
Menganalisis data perubahan
pemecahan masalah
3.11 lingkungan, penyebab, dan 4.11
perubahan lingkungan yang
dampaknya bagi kehidupan
terjadi di lingkungan sekitar

10
Indikator Pencapaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
No No Kompetensi
(IPK)
(IPK)
Membuat gagasan/solusi
Menjelaskan pengertian pencemaran
3.11.1 4.11.1 pemecahan masalah
air, tanah, dan udara
pencemaran lingkungan
Mengidentifikasi faktor-faktor Mempresentasikan hasil
3.11.2 penyebab pencemaran air, tanah, dan 4.11.2 diskusi tentang pencemaran
udara lingkungan
Menganalisis kasus pencemaran
Membuat poster kampanye
lingkungan air, tanah, dan udara
tentang dampak pencemaran
3.11.3 dengan penyebab terjadinya, 4.11.3
lingkungan dan usaha-usaha
cara mencegah, dan cara
yang dapat dilakukan
menanggulangi.
Menyimpulkan kasus pencemaran Mempresentasikan poster
lingkungan air, tanah, dan udara kampanye pemecahan
3.11.4 dengan penyebab terjadinya, cara 4.11.4
masalah pencemaran
mencegah, dan cara menanggulangi.
lingkungan.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) peserta didik dapat menganalisis data
perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan serta
merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan yang terjadi di
lingkungan sekitar dengan tepat serta menumbuhkan sikap disiplin, kerjasama, dan
teliti.

D. Materi Pembelajaran
• Kerusakan lingkungan/pencemaran lingkungan
• Pelestarian lingkungan
• Daur ulang limbah

E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran


Metode : Ceramah, Diskusi, dan Observasi
Pendekatan : Saintifik
Model : Problem Based Learning (PBL)

11
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : PPT Pencemaran Lingkungan, Jamboard/Canva dan LKPD

12
Alat : HP / Laptop, papan tulis, spidol, dan proyektor.
Sumber Belajar : Tati S. Subahar (2018). Buku Biologi untuk SMA/MA
Kelas XI. Penerbit Quadra, Jakarta.

Campbell N.A. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR, Simon


EJ. (2012). Biology, 8th ed. Benjamin Cummings
Publishing Company, Inc., Redword City, England.

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke 1
No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.11.1 Menjelaskan pengertian pencemaran air, tanah, dan udara
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab pencemaran air, tanah, dan
3.11.2
udara
Menganalisis kasus pencemaran lingkungan air, tanah, dan udara
3.11.3
dengan penyebab terjadinya, cara mencegah, dan cara menanggulangi.
Menyimpulkan kasus pencemaran lingkungan air, tanah, dan udara
3.11.4
dengan penyebab terjadinya, cara mencegah, dan cara menanggulangi.
4.11.1 Membuat gagasan/solusi pemecahan masalah pencemaran lingkungan
4.11.2 Mempresentasikan hasil diskusi tentang pencemaran lingkungan

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
(menit)

13
• Guru memberikan salam, menyapa, mengajak
berdoa untuk memulai kegiatan, dan
mengkondisikan kelas.
• Guru memotivasi dan memberi apersepsi
dengan memberi pertanyaan yang berkaitan
Pendahuluan 15
dengan topik/subtopik pencemaran lingkungan.
“Perhatikan gambar berikut ini, apakah yang dapat
kalian amati pada lingkungan tersebut ?”

• Memberikan acuan kegiatan pembelajaran yang


akan dibahas, yaitu pencemaran lingkungan.
• Penyampaian tujuan pembelajaran dengan
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

14
1. Orientasi pada masalah
• Diperlihatkan video tentang salah satu kasus
perubahan lingkungan berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=Lswn_xZ4XLw&t=
217s
• Peserta didik dibimbing untuk mengajukan
Inti 100
pertanyaan terkait pencemaran lingkungan
Guru menanyakan kepada peserta didik
“Apakah kalian mengetahui adanya perubahan
lingkungan di sekitar kita ? Apakah penyebab dan
dampaknya serta bagaimanakah solusinya”

2. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran


• Peserta didik dibagi kedalam kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang
• Guru memberikan LKPD tentang pencemaran
air, udara, dan tanah kepada setiap kelompok
• Peserta didik diberikan kesepakatan dan waktu
untuk diskusi dengan tepat

3. Investigasi;
• Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi
masalah yang terdapat di LKPD
• Peserta didik dibimbing untuk mencari
informasi dari berbagai media tentang
pencemaran lingkungan yang berkaitan dengan
LKPD
• Peserta didik dibimbing dan diarahkan untuk
aktif berdiskusi dalam menjawab pertanyaan
yang disajikan dalam LKPD

4. Penyajian hasil diskusi;


• Peserta didik menyajikan hasil diskusi dan
presentasinya
• Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi
didepan kelas
• Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi kelas

5. Analisis dan evaluasi pemecahan masalah;


• Peserta didik mengasosiasi berbagai informasi
dalam diskusi kelas
• Peserta didik mengevaluasi proses pemecahan
masalah
• Guru memberikan klarifikasi terhadap
permasalahan yang telah didiskusikan
• Peserta didik memberikan kesimpulan terhadap
15
permasalahan

16
• Guru melakukan umpan balik/refleksi dan
review mengenai materi yang telah
dikembangkan.
• Guru mengecek pemahaman HOTS peserta
Penutup didik dengan memberikan kuis. 20
• Guru memberikan penghargaan pada
individu/kelompok peserta didik yang
berkinerja baik
• Guru memberikan penugasan untuk
mempelajari materi pertemuan berikutnya
• Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
mengucapkan salam penutup

17
2. Pertemuan Ke 2
No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Membuat poster kampanye tentang dampak pencemaran lingkungan dan
4.11.3
usaha-usaha yang dapat dilakukan
Mempresentasikan poster kampanye pemecahan masalah pencemaran
4.11.4
lingkungan.

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
(menit)
• Guru memberikan salam, menyapa, mengajak
berdoa untuk memulai kegiatan, dan
mengkondisikan kelas.
• Guru memotivasi dan memberi apersepsi
dengan memberi pertanyaan yang berkaitan
Pendahuluan 15
dengan topik/subtopik dampak pencemaran
lingkungan.
“Apakah yang kalian amati pada gambar di
lingkungan tersebut? ”

• Memberikan acuan kegiatan pembelajaran yang


akan dibahas, yaitu tentang kampanye dampak
dari pencemaran lingkungan.
• Penyampaian tujuan pembelajaran dengan
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

18
1. Orientasi pada masalah
• Diperlihatkan tayangan video tentang salah
satu cara penanggulangan pencemaran
lingkungan
https://www.youtube.com/watch?v=-
Inti XSbpUia0yk 100
• Peserta didik dibimbing untuk mengajukan
pertanyaan terkait upaya untuk mengatasi
lingkungan
• Guru menanyakan kepada peserta didik
“Bagaimanakah solusi yang bisa kita lakukan”

2. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran


• Peserta didik dibagi kedalam kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang

19
• Peserta didik diminta membuat poster yang
menarik tentang kampanye dampak salah satu
pencemaran lingkungan dan upaya-upaya untuk
pencegahannya
• Peserta didik mengakses media Jamboard /
Canva untuk masing-masing kelompok sebagai
media pembuatan poster

3. Investigasi;
• Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi
salah satu dampak pencemaran lingkungan
• Peserta didik dibimbing untuk mencari
informasi dari berbagai media tentang berbagai
upaya untuk mencegah permasalahan
lingkungan tersebut
• Peserta didik dibimbing dan diarahkan untuk
aktif berdiskusi dalam merancang poster

4. Penyajian hasil diskusi;


• Peserta didik menyajikan hasil diskusi dalam
bentuk poster pada media Jamboard
• Peserta didik mempresentasikan poster masing-
masing kelompok
• Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi kelas

5. Analisis dan evaluasi pemecahan masalah;


• Peserta didik mengasosiasi berbagai informasi
dalam diskusi kelas
• Peserta didik mengevaluasi proses pemecahan
masalah
• Guru memberikan klarifikasi terhadap
permasalahan yang telah didiskusikan
• Peserta didik memberikan kesimpulan terhadap
permasalahan

20
• Guru melakukan umpan balik/refleksi dan
review mengenai materi yang telah
dikembangkan.
• Guru mengecek pemahaman peserta didik
Penutup dengan memberikan pertanyaan. 20
• Guru memberikan penghargaan pada
individu/kelompok peserta didik yang
berkinerja baik
• Guru memberikan penugasan untuk
mempelajari materi pertemuan berikutnya
• Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
mengucapkan salam penutup

21
H. Penilaian
Teknik dan Bentuk Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Rubrik
No. Aspek
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
Pengetahuan
1. Tes Tulis Uraian terlampir terlampir
(Kognitif)
Instrumen
Observasi
Keterampilan Penilaian
2. dan terlampir terlampir
(Psikomotor) presentasi dan
Penugasan
tugas poster
Instrumen
Sikap
3. Observasi Penilaian terlampir terlampir
(Afektif)
Sikap

Mengetahui, Tangerang Selatan, 30 November 2022

Kepala Sekolah Guru Biologi

Mundopar, S.Si, M.Pd Nuni Husnul Chotimah, M.Si

Lembar Observasi Penilaian Sikap (Afektif)

Disiplin Kerjasama Teliti Nilai


No Nama
1 2 3 Akhir
1 2 3 1 2 3
1.

2.

Aspek dan Indikator Penilaian Keterangan


Disiplin

22
• Tertib mengikuti instruksi
• Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta 3 = Jika tiga indikator
• Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak terlihat
kondusif 2 = Jika dua indikator
terlihat
Kerjasama 1 = Jika satu indikator
• Ikut berperan dalam kegiatan diskusi terlihat
• Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok
• Memberikan pendapat dalam menyelesaikan
LKPD
Teliti
• Teliti dalam hal melakukan pengamatan
• Teliti dalam hal mencatat data
• Teliti dalam hal mendeskripsikan hasil pengamatan
Teknik penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

Instrumen Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


• Lembar Penilaian Presentasi Siswa
Nama Siswa
Kelas
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1 Penggunaan bahasa saat presentasi
2 Kejelasan suara saat presentasi
3 Penguasaan materi presentasi
4 Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi presentasi
5 Penampilan kerapian, kesopanan dan percaya diri saat presentasi
6 Gagasan/solusi pemecahan masalah
7 Identifikasi masalah
Nilai Akhir

23
Indikator
Aspek
1 2 3 4

Siswa
Siswa menggunakan Siswa menggunakan Siswa menggunakan
Penggunaan menggunakan
bahasa yang tidak sopan bahasa yang kurang bahasa yang cukup
bahasa saat bahasa yang sopan
dan tidak baku saat sopan dan baku saat sopan dan baku saat
presentasi dan baku saat
presentasi. presentasi. presentasi.
presentasi.
Volume, pelafalan dan Volume, pelafalan
Kejelasan Volume, pelafalan dan Volume, pelafalan
intonasi suara saat dan intonasi suara
suara saat intonasi suara saat dan intonasi suara
presentasi kurang saat presentasi
presentasi presentasi tidak jelas. jelas. saat presentasi jelas. sangat jelas.
Siswa dapat
Menjawab Jawaban yang Jawaban yang
Siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan diberikan siswa diberikan siswa
menjawab pertanyaan pertanyaan yang
yang kurang menjawab cukup menjawab
yang berhubungan berhubungan
berhubungan pertanyaan yang pertanyaan yang
dengan materi dengan materi
dengan materi berhubungan dengan berhubungan dengan
presentasi. presentasi dengan
presentasi materi presentasi materi presentasi. baik.
Penampilan siswa Penampilan siswa
Penampilan Penampilan siswa tidak Penampilan siswa
cukup rapi namun rapi dan terlihat
saat presentasi rapi, menggunakan cukup rapi namun
terlihat cukup sangat percaya diri
(kerapian dan terlihat tidak percaya terlihat kurang percaya
percaya diri saat dan menguasai
percaya diri) diri saat presentasi diri saat presentasi.
presentasi. saat presentasi.
Siswa
Siswa menyampaikan
menyampaikan gagasan/solusi
Siswa tidak Siswa menyampaikan gagasan/solusi pemecahan
Gagasan/solusi
menyampaikan gagasan/solusi pemecahan masalah masalah secara
pemecahan tepat, banyak dan
gagasan/solusi pemecahan masalah secara tepat dan tidak
masalah tidak merugikan
pemecahan masalah secara tepat. merugikan banyak
pihak terhadap banyak pihak
gagasan tersebut terhadap gagasan
tersebut
Siswa
Siswa
menyampaikan
Siswa menyampaikan menyampaikan
identifikasi
identifikasi masalah identifikasi masalah
Siswa tidak masalah secara
Identifikasi secara tepat secara tepat dan
menyampaikan tepat, banyak, dan
masalah berdasarkan mudah dimengerti
identifikasi masalah mudah dimengerti
permasalahan yang berdasarkan berdasarkan
ada permasalahan yang permasalahan
ada yang ada

Teknik penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

24
• Lembar Penilaian Poster Siswa

Nama Siswa
Kelas
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1 Isi/teks
2 Desain
3 Gambar
Nilai Akhir

Indikator
Aspek
4 3 2 1
Dua dari kriteria
Hanya satu dari kriteria
isi/teks yang baik
Isi teks singkat, padat akan isi/teks yang baik
terpenuhi, Seluruh kriteria
Isi/teks informasi, jelas terpenuhi, sementara
sementara salah tidak terpenuhi
keterbacaannya dua kriteria tidak
satu kriteria tidak
dipenuhi dipenuhi
Warna menarik, ukuran
elemen penyusun
Dua dari kriteria Hanya satu dari kriteria
proporsional, pesan yang Seluruh kriteria
Desain desain yang baik desain yang terpenuhi
ingin disampaikan menjadi tidak terpenuhi
terpenuhi dengan baik
pusat perhatian (ketiga
kriteria terpenuhi)
Gambar menarik, ukuran
gambar proporsional, Hanya satu dari kriteria
Dua dari kriteria Seluruh kriteria
Gambar bermakna sebagai desain yang terpenuhi
desain yang baik tidak terpenuhi
penyampai pesan (ketiga dengan baik
terpenuhi
kriteria terpenuhi)

Teknik penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

25
Instrumen Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

No IPK Materi Level Indikator Soal Kunci


1 Menjelaskan definisi Definisi dan C1 Siswa dapat Jelaskan pengertian dari Pencemaran adalah
dan jenis-jenis jenis menjelaskan definisi dan pencemaran dan jenis-jenis masuknya atau
pencemaran pencemaran jenis-jenis pencemaran pencemaran dimasukkannya zat dan atau
komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan
peruntukannya. Jenis
pencemaran terdiri dari
pencemaran air, tanah, dan
udara.

SKOR 1
Mengidentifikasi Pencemaran Siswa dapat Perhatikan gambar berikut ini!
faktor-faktor air mengidentifikasikan Lingkungan air tersebut
penyebab penyebab dari terlihat mengalami
pencemaran air, pencemaran air perubahan atau penurunan
tanah, dan udara kualitas karena keberadaan
tumpahan minyak yang
2 C4
berasal dari kegiatan
manusia seperti pengeboran
minyak, atau adanya
Apa yang menyebabkan terjadinya kebocoran dari aktivitas
perubahan lingkungan tersebut ? kapal di laut. Tumpahan
minyak tersebut termasuk
kedalam limbah B3.

SKOR 2

26
Perhatikan gambar berikut ini!
Sampah tersebut berasal
dari limbah rumah sakit
Menganalisis dapat mengandung Limbah
dampak Siswa dapat B3 yaitu sisa-sisa bahan
pencemaran air, Pencemaran menganalisis medis yang dapat bersifat
3 C4
tanah, dan udara tanah dampak dari toksik atau menyebarkan
pencemaran tanah penyakit. Sedangkan jenis
Sampah tersebut dibuang limbah anorganik
sembarangan, bagaimanakah mempengaruhi kandungan
dampak yang terjadi pada unsur hara dan degradasi
lingkungan? tanah terjadi karena sampah
anorganik seperti plastik
tidak mudah larut

SKOR 2

Penyebab
Banjir tersebut terjadi
Menganalisis
karena kurangnya kesadaran
kasus
masyarakat dalam menjaga
pencemaran
lingkungan terutama
lingkungan air, Siswa dapat
membuang sampah
4 tanah, dan udara menghubungkan
sembarang
denganpenyebab Kasus suatu bencana
Solusi
terjadinya, cara pencemaran C4 dengan suatu
Tidak membuang sampah
mencegah, dan air penyebab dan
Gambar diatas adalah sembarang, tidak
cara membuat solusi dari
peristiwa banjir di Jakarta, melakukan penebangan
menanggulangi. bencana tersebut
mengapa hal tersebut dapat secara illegal, dan
terjadi dan bagaimana cara memperbaiki daya serap
menanggulanginya? tanah

SKOR 2

27
5 Menyimpulkan Pencemaran C4 Siswa dapat Bagaimanakah cara yang lebihTeknik bioremediasi,
kasus pencemaran air menyimpulkan solusiefektif dalam mengatasimerupakan salah satu cara
air, tanah dan yang efektif dari kasustumpahan minyak di perairan ! efektif dalam mengatasi zat
udara dengan pencemaran air pencemar (minyak) yaitu
penyebab dengan menggunakan
terjadinya, cara mikroba yang memanfaatkan
mencegah, dan minyak sebagai sumber
cara karbon dalam
menanggulangi pertumbuhannya sehingga
minyak akan terdegradasi
dalam jangka waktu
relativfsingkat. Teknik ini
tergolong efektif dan murah
tidak memerlukan banyak
biaya dan peralatan
dibandingkan dengan teknik
pemisahan zat secara
fisika/kimia
SKOR 3

Teknik penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

28
KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA :
KELAS :

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Judul
Pencemaran Lingkungan

B. Tujuan
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pencemaran air, tanah, dan udara
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor penyebab pencemaran air,
tanah, dan udara
3. Peserta didik dapat menganalisis kasus pencemaran lingkungan air, tanah,
dan udara dengan penyebab terjadinya, cara mencegah, dan cara
menanggulangi.
4. Peserta didik dapat menyimpulkan kasus pencemaran lingkungan air, tanah, dan
udara

C. Dasar Teori
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya zat dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut dengan
polutan atau bahan pencemar. Syarat-syarat suatu zat dapat disebut polutan adalah jika
keberadaannya dapat merugikan mahluk hidup karena jumlahnya melebihi batas
normal, berada pada waktu yang tidak tepat, atau berada pada tempat yang tidak tepat.

D. Alat Bahan
No. Alat Jumlah
1. Alat tulis Secukupnya

E. Langkah Kerja
1. Bacalah artikel tentang macam pencemaran di bawah ini !
2. Diskusikan dengan kelompok dan jawab pertanyaan pada setiap !
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok di kelas !

29
PENCEMARAN AIR

Bacalah wacana dibawah ini dengan teliti!


Tumpahan minyak dan gas proyek Pertamina di Laut Jawa: Ribuan karung limbah dan
sebabkan warga yang perlu biaya hidup 'nganggur'

BBC.com - 26 Juli 2019


Kebocoran gas dan minyak pada proyek Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java
(PHE ONWJ) yang telah terjadi sejak dua pekan lalu dan mencemari lautan Karawang hingga
Bekasi, Jawa Barat, dan menyebabkan matinya ikan dan udang di daerah tersebut.

Setiap harinya, warga membersihkan ribuan karung tumpahan minyak yang sampai ke pesisir.
Petambak ikan dan udang di Desa Cemarajaya, Karawang, Rusban, mengatakan sejak awal pekan ini,
ia telah menganggur karena laut tercemar oleh minyak yang tumpah dari kawasan eksplorasi migas
Pertamina. Ia mengatakan pencemaran tersebut membuat ikan dan udang mati secara perlahan. "Petani
tambak harusnya sudah persiapan 'menanam lagi'. Tapi, sekarang kayak gini ada limbah, masukin
(bibit) juga takut... Takut mati lagi," ujarnya.

Berdasarkan data WALHI, tumpahan minyak mentah sudah mengotori enam desa di Karawang hingga
ke kawasan Muara Gembong di Bekasi. Beberapa pantai di Karawang seperti Pantai Tanjung Pakis,
Pantai Sedari, Pisangan, Samudera Baru, Pantai Pelangi ditutup sebab kondisi bibir pantai Karawang
menghitam.

SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO


Warga turun tangan untuk membersihkan tumpahan minyak yang terbawa arus hingga ke pesisir.
“Kita nganggur sekarang”

Rusban mengatakan warga turun tangan untuk membersihkan tumpahan minyak yang terbawa arus
hingga ke pesisir. Warga melapisi tangan dengan sarung tangan dan menggunakan sekop untuk
30
mengumpulkan minyak, yang menurut Rusban, berbau menyengat seperti minyak tanah dan terasa
panas jika terinjak oleh kaki. Kadang, limbah yang tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) itu
pun menempel di kulit atau baju warga, ujarnya.

31
Pemerintah Kabupaten Karawang menutup sementara tempat wisata pantai di
Karawang untuk mencegah kesehatan warga terdampak air laut yang tercemar
tumpahan minyak mentah (Oil Spill) milik Pertamina yang tercecer di pesisir laut
Karawang.

Setiap harinya, mereka bisa mengumpulkan ribuan karung berisi limbah minyak tersebut.
"(Minyaknya) datang lagi, datang lagi. Kita nggak tau sampai kapan limbah ini berhenti," katanya.
"Kita udah nganggur sekarang. Rumah tangga kan butuh biaya setiap harinya. Dari Pertamina minta
kebijakannya lah."

Warga membawa karung berisi pasir yang tercemar tumpahan minyak.

Kepala Divisi Pesisir dan Maritim Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Ohiongyi
Marino, mengatakan seharusnya warga menghindari area yang terkontaminasi dengan tumpahan
minyak. Pertamina, kata Ohiongyi, seharusnya mengimbau masyarakat untuk tidak menciduk
tumpahan minyak mentah tersebut dan memasukannya ke dalam karung tanpa perlindungan khusus
karena minyak mentah memiliki kemungkinan besar mengandung zat berbahaya. "Pertamina tidak
memperingatkan masyarakat daerah Pesisir Karawang untuk menghindari area tumpahan minyak
mentah yang menjadi kewajibannya dalam menanggulangi tumpahan minyak" ujar Ohiongyi.

Kepala Divisi Pesisir dan Maritim Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Ohiongyi
Marino, mengatakan seharusnya warga menghindari area terkontaminasi dengan tumpahan minyak.
32
Plt. Kepala Puslit Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dede Heri Yuli Yanto,
mengatakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak harusnya sebisa

33
mungkin menjaga kontak langsung dengan anggota tubuh, terutama mata dan sistem pernafasan.
"Secara khusus sifat karsinogeniknya terjadi ketika masuk ke sistem pencernaan dan saluran
pernafasan," ujarnya.

Bagaimana kasus bermulai?


Semburan gas dan minyak di sumur lepas pantai YYA1 milik Pertamina Hulu Energi di blok migas
ONWJ terjadi tanggal 12 Juli. Pada tanggal 15 Juli, Pertamina mengeluarkan status darurat dengan
bersurat ke SKK Migas dan Kementerian ESDM.

Sejumlah anak bermain di Pantai Samudera Baru, Karawang, Jawa Barat.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan sejauh ini belum bisa
menyebutkan penyebab kebocoran minyak dan gas karena proses investigasi masih berlanjut. "Indikasi
sementara karena terjadi sesuatu hal atau karena anomali tekanan saat pengeboran sumur tersebut
sehingga menyebabkan gelembung gas," ujarnya.

Kepala Divisi Pesisir dan Maritim ICEL, Ohiongyi Marino, menyayangkan Pertamina menghabiskan
waktu tiga hari untuk menentukan status darurat, hingga akhirnya tumpahan minyak sampai ke pantai.
Dalam waktu itu, kata Ohiongyi, seharusnya Pertamina memberi sosialisasi ke masyarakat tentang
kejadian itu dan memberi tahu mereka bahwa minyak itu termasuk bahan berbahaya.

Anggota Emergency Response Team Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ)
membersihkan pantai yang terdampak tumpahan minyak.

Merespons hal itu, Fajriyah mengatakan, Pertamina awalnya berharap kasus kebocoran tersebut bisa
tertangani dengan oil boom, atau peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurung
tumpahan minyak di air. "Tapi kan kemudian ternyata ada yang lolos. Apakah mungkin karena, yang
namanya laut, arus, yang mungkin prediksi kita juga mungkin tidak terlalu akurat ternyata," kata
Fajriyah. "Kita pikir (aliran minyak ke) sebelah sini, tapi ternyata masih lolos juga. Pastinya kita tidak
harapkan itu masuk ke pesisir karena kita sudah melakukan penjagaan-penjagaan di laut." Meski begitu,
Fajriyah mengatakan sejak hari pertama minyak masuk ke pantai, Pertamina langsung melaksanakan
bersih-bersih pantai dengan melibatkan masyarakat. Pihaknya, katanya, juga melakukan patroli untuk
34
memastikan nelayan-nelayan tidak menghampiri daerah sekitar anjungan. Posko kesehatan juga sudah
didirikan untuk melayani warga pesisir.

35
Bagaimana progres penanggulangan kebocoran?

Fajriyah mengatakan para petugas proyek belum bisa mendekati anjungan atau sumur. Maka itu, ia
belum bisa memastikan berapa banyak minyak yang bocor tiap harinya. Sebelumnya, anjungan tersebut
ditargetkan untuk menghasilkan 3.000 barel minyak per hari.

Setiap harinya warga bisa membersihkan ribuan karung berisi limbah minyak yang sampai di pantai.

"Yang jelas semakin hari progres kami di offshore-nya semakin baik untuk menghadang oil
spill sampai ke pantai," ujarnya. Pertamina telah memobilisasi 29 kapal, 3.500 meter oil boom offshore,
3.000 meter oil boom shoreline, dan 700 meter fishnet di pesisir pantai terdampak.

Artikel ini telah tayang di BBC.com dengan judul " Tumpahan minyak dan gas proyek Pertamina
di Laut Jawa: Ribuan karung limbah dan sebabkan warga yang perlu biaya hidup 'nganggur'”

Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
49123606 Penulis : Callistasia Wijaya - Wartawan BBC
News Indonesia

PERTANYAAN
1. Apakah permasalahan utama dari wacana diatas?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan tersebut?
3. Bagaimana dampak pembuangan tumpahan minyak terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup dan
lingkungan?
4. Apa yang dapat kalian simpulkan dari wacana diatas?
5. Menurut kelompokmu, berikanlah solusi pencegahan dan penanggulangan yang mungkin dari masalah
diatas.
6. Dari solusi yang telah kalian berikan, pilihlah solusi yang tepat dan berikan alasannya.
7. Berdasarkan wacana diatas, menurut kalian apa yang dimaksud dengan pencemaran air ?

36
KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA :
KELAS :

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Judul
Pencemaran Lingkungan

B. Tujuan
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pencemaran air, tanah, dan udara
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor penyebab pencemaran air,
tanah, dan udara
3. Peserta didik dapat menganalisis kasus pencemaran lingkungan air, tanah, dan
udara dengan penyebab terjadinya, cara mencegah, dan cara menanggulangi.
4. Peserta didik dapat menyimpulkan kasus pencemaran lingkungan air, tanah, dan
udara

C. Dasar Teori
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya zat dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut dengan polutan atau bahan
pencemar. Syarat-syarat suatu zat dapat disebut polutan adalah jika keberadaannya dapat
merugikan mahluk hidup karena jumlahnya melebihi batas normal, berada pada waktu
yang tidak tepat, atau berada pada tempat yang tidak tepat.

D. Alat Bahan
No. Alat Jumlah
1. Alat tulis Secukupnya

E. Langkah Kerja
1. Bacalah artikel tentang pencemaran di bawah ini !
2. Diskusikan dengan kelompok dan jawab pertanyaan!
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok !

37
PENCEMARAN TANAH
Bacalah artikel dibawah ini dengan teliti!

Limbah medis dan limbah rumah tangga bercampur di TPA Bekasi, Selasa (30/6/2020)

Mencemaskan, Limbah Medis Covid-19 Bercampur dengan Sampah Domestik di TPA di Bekasi
Kompas.com - 01/07/2020, 08:58 WIB.
KOMPAS.com - Limbah medis dari penanganan pasien terkait Covid-19 ditemukan di tempat pembuangan
akhir ( TPA) Sumurbatu, Kota Bekasi, dan TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Temuan
tersebut berdasarkan observasi dan investigasi Koalisi Persampahan Nasional mulai tanggal 1 hingga 23 Juni
2020. Limbah medis yang banyak ditemukan yakni masker, sarung tangan, dan tisu. Pemerintah Kota Bekasi
menduga limbah medis itu berasal dari klinik, puskesmas, dan rumah sakit di wilayah Kota Bekasi. Limbah
medis ada sejak Covid-19 mewabah.
Ketua Koalisi Persampahan Nasional (Kpnas) Bagong Suyoto, Selasa (30/6/2020) mengungkapkan, sesuai
informasi dari sejumlah pemulung dan temuannya di lapangan, pembuangan limbah medis di TPA Sumur
Batu dan TPA Burangkeng sudah berlangsung sejak munculnya kasus Covid-19. Ia menilai, hal tersebut
terjadi lantaran tidak adanya pemilahan sampah di tingkat sumber, yang memisahkan sampah biasa dengan
sampah yang kategori limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). Sebab lain adalah karena tidak adanya
penampungan khusus limbah medis dan sampah bekas penanganan pasien terkait Covid-19 di Kota Bekasi.
Menurut Suyoto, seharusnya limbah medis maupun limbah rumah tangga dipilah terlebih dahulu sebelum
dibuang TPA. “Biasanya limbah medis dan sampah dipilah dan diambil yang bernilai ekonomis, seperti botol
dan selang infus, botol dan kemasan obat, dan gelas mineral. Bahkan sampai jarum suntik pun dikumpulkan,
setelah banyak pembelinya datang. Semua itu sudah ada pembelinya. Namun, yang mengerikan sisa-sisa
sortirnya dibuang sembarangan atau di-dumping,” kata Suyoto, Ia menilai, penanganan limbah medis maupun
rumah tangga saat ini tidak beres.
Pemerintah pusat maupun daerah kurang peduli dengan penanganan limbah medis. Pemerintah tidak
mengawasi klinik, puskesmas, dan rumah sakit. Akibatnya, klinik hingga rumah sakit membuang limbah
medis dari penanganan Covid-19 tanpa dipilah dan diolah terlebih dahulu. “Harusnya rumah sakit, klinik,
puskesmas itu kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk memberikan
standar supaya limbah dikelola dengan benar, tetapi terkadang DLHK nya tidak peduli,” ucap Suyoto. Warga
khawatir terjangkit. Suyoto mengatakan, limbah medis dan limbah rumah tangga yang menumpuk di dua
TPA itu membuat warga jadi khawatir. Mereka potensial terdampak adalah warga sekitar TPA, para
pemulung, hingga petugas kebersihan yang bekerja di lokasi tersebut. Ia meminta pemerintah pusat dan
Pemerintah Kota Bekasi serta Kabupaten Bekasi untuk mengelola limbah medis secara serius, sesuai aturan
yang berlaku.
Peraturan MenLHK No. P.56/Menlhk-Setjen/2015 tahun 2015 mengatur tentang tata cara pengelolaan
limbah B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan peraturan itu, penanganan limbah infeksius dari
fasilitas kesehatan mengikuti sejumlah langkah, yakni limbah infeksius disimpan dalam kemasan tertutup
paling lama dua hari sejak dihasilkan, lalu mengangkut dan/atau memusnahkan sampah itu pada pengolahan
limbah B3. Petugas yang menangani limbah medis harus dilengkapi alat pelindung diri. Tujuannya untuk
38
mengendalikan, mencegah dan memutus penularan penyakit seperti Covid-19. Menurut Suyoto, masih
banyak klinik dan rumah sakit yang tidak bekerja sama dengan pihak ketiga terkait pengolahan limbah
medis. Karena itu, ia minta pemerintah menyediakan penampungan khusus untuk limbah medis agar tidak

39
tercampur dengan limbah lainnya. Ia juga minta pemerintah mengawasi secara ketat rumah sakit, puskesmas
maupun klinik yang membuang limbah Covid-19 tidak sesuai aturan. “Klinik maupun rumah sakit
membuang limbah sembarangan harus bertindak tegas,” kata dia.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui, TPA Sumur Batu merupakan tempat pembuangan akhir yang
disediakan untuk menampung sampah di wilayah Kota Bekasi. Itu artinya, sebagian sampah medis itu
berasal dari Kota Bekasi. Rahmat mengatakan, akan meminta anak buahnya mengawasi pengolahan limbah
medis di rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Ia mengingatkan semua puskesmas dan rumah sakit di Kota
Bekasi untuk tak sembarangan membuang limbah medis itu. Pemkot Bekasi telah bekerja sama dengan pihak
ketiga untuk mengelola sampah medis di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Bekasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mencemaskan, Limbah Medis Covid-19 Bercampur
dengan Sampah Domestik di TPA di Bekasi".
Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/01/08583191/mencemaskan-limbah-medis-covid-
19-bercampur-dengan-sampah-domestik-di-tpa?page=all.
Penulis : Cynthia Lova
Editor : Egidius Patnistik

PERTANYAAN
1. Apakah permasalahan utama dari wacana diatas?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan tersebut?
3. Bagaimana dampak pembuangan limbah medis terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup dan
lingkungan?
4. Apa yang dapat kalian simpulkan dari wacana diatas?
5. Menurut kelompokmu, berikanlah solusi pencegahan dan penanggulangan yang mungkin dari masalah
diatas !
6. Dari solusi yang telah kalian berikan, pilihlah solusi yang tepat dan berikan alasannya.
7. Berdasarkan wacana diatas, menurut kalian apa yang dimaksud dengan pencemaran tanah?

40
KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA :
KELAS :

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Judul
Pencemaran Lingkungan

B. Tujuan
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pencemaran air, tanah, dan udara
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor penyebab pencemaran air,
tanah, dan udara
3. Peserta didik dapat menganalisis kasus pencemaran lingkungan air, tanah, dan
udara dengan penyebab terjadinya, cara mencegah, dan cara menanggulangi.
4. Peserta didik dapat menyimpulkan kasus pencemaran lingkungan air, tanah, dan
udara

C. Dasar Teori
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya zat dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut dengan polutan atau bahan
pencemar. Syarat-syarat suatu zat dapat disebut polutan adalah jika keberadaannya dapat
merugikan mahluk hidup karena jumlahnya melebihi batas normal, berada pada waktu
yang tidak tepat, atau berada pada tempat yang tidak tepat.

D. Alat Bahan
No. Alat Jumlah
1. Alat tulis Secukupnya

E. Langkah Kerja
1. Bacalah artikel tentang pencemaran di bawah ini !
2. Diskusikan dengan kelompok dan jawab pertanyaan!
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok !

41
PENCEMARAN UDARA

Bacalah wacana dibawah ini dengan teliti!

Warga Keluhkan Bau Limbah dan Asap Pabrik PT SSSA

Rabu, 23 Juni 2021 | 09:08:27 WIB

Warga Dusun Tanjung Baringin, Desa Mangupeh, Kecamatan Tengah Ilir,


Kabupaten Tebo mengeluhkan bau limbah dan asap pabrik PT SSSA / Metrojambi.com/Suci
MUARATEBO - Warga Dusun Tanjung Beringin, Desa Mangupeh, Kecamatan Tengah Ilir,
Kabupaten Tebo mengeluhkan aktivitas pabrik kelapa sawit yang ada di daerah tersebut. Warga
yang berdomisili di sekitar pabrik merasa tidak nyaman karena adanya pencemaran udara yang
kerap menimbulkan bau tidak sedap yang berasal dari pabrik. Sumardi (55), salah seorang warga
menyebutkan, bau tidak sedap kerap timbul ketika angin berhembus ke arah perumahan warga
yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari pabrik dan itu sangat menganggu. "Parah baunya,
kalau pas angin ngarah ke sini (perumahan, red)," ujar Sumardi, Selasa (22/6). Selain bau tidak
sedap, asap yang dikeluarkan pabrik pengolahan sawit milik PT Surya Sumber Sawit Abadi
(SSSA) itu juga dikeluhkan, karena mengganggu pernapasan warga sekitar. Sumardi mengatakan,
asap hasil pembuangan mesin pabrik pengolahan sawit itu kepulan hitam pekat, membumbung
dari cerobong dan dirasa mengganggu. Selain itu, keberadaan pabrik tersebut juga terkesan tidak
ada kepedulian terhadap warga sekitar. Selama berdiri, tidak ada bantuan atau santunan seperti
CSR yang diberikan kepada masyarakat. "Kita lihat saja, kalau pas lagi beroperasi, asapnya cepat
turun ke bawah, mengganggu pandangan, bernafas juga susah," tutur Sumardi. Sementara pihak
PT SSSA ketika hendak dikonfirmasi, security pabrik menyebutkan, bahwa manager dan tata
usaha (TU) sedang tidak berada di lokasi dan tidak diketahui kapan akan kembali ke kantor. "Lagi
istirahat dan lagian dak ado di lokasi," katanya singkat.

Sumber :https://metrojambi.com/read/2021/06/23/64139/warga-keluhkan-bau-limbah-dan-asap-pabrik-pt- sssa

42
PERTANYAAN
1. Apakah permasalahan utama dari wacana diatas?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan tersebut?
3. Bagaimana dampak pembuangan asap pabrik terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup dan
lingkungan?
4. Apa yang dapat kalian simpulkan dari wacana diatas?
5. Menurut kelompokmu, berikanlah solusi pencegahan dan penanggulangan yang mungkin dari masalah
diatas.
6. Dari solusi yang telah kalian berikan, pilihlah solusi yang tepat dan berikan alasannya.
7. Berdasarkan wacana diatas, menurut kalian apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?

43
44
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari materi diatas ialah :
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan
dijabarkan dalam silabus.
2. Isi dari RPP ialah identitas, indikator, tujuan, materi, langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.
3. Manfaat dari adanya RPP adalah sebagai referensi guru dalam
pembelajaran, sehingga lebih sistematis dan terencana

B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyampaikan tentang “Pengembangan rpp kelas x
genap” yang diambil dari beberapa sumber. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca dan penulis juga mengharapkan kritik serta saran dari pembaca.

45
DAFTAR PUSTAKA

DEWI, Ni Kadek Sri Puspita; DIAN, Rezky Nefianthi; NI’MAH, Saidatun.


PENGEMBANGAN RPP BERBASIS KNoS–KGS PADA KONSEP
PERUBAHAN LINGKUNGAN IKLIM DAN DAUR ULANG LIMBAH
DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI LOBAN. Jurnal Pendidikan
Hayati, 2022, 8.1.

EVITASARI, Atika Dwi; MUSYADAD, Faridl; SHOLIHAH, Fitri. Kesesuaian


RPP Tematik Integratif Dengan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 2021, 8.1: 18-34.

GUSTIANSYAH, Kasna; SHOLIHAH, Nur Maulidatis; SOBRI, Wardatuz.


Pentingnya Penyusunan RPP untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam
Belajar Mengajar di Kelas. Idarotuna: Journal of Administrative Science,
2020, 1.2: 81-94.

MAYUDANA, I. Kadek Yogi; SUKENDRA, I. Komang. Analisis kebijakan


penyederhanaan RPP: Surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan
nomor 14 tahun 2019. Indonesian Journal of Educational Development
(IJED), 2020, 1.1: 61-68.

PRATIWI, Rada Asgianingsih; DIAN, Rezky Nefianthi. Pengembangan Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Knos-KGS Berbasis
Keterampilan Abad 21 Pada Konsep Pencemaran Lingkungan Dan Daur
Ulang Limbah Di Kelas X SMA Negeri 1 Mekarsari. Jurnal Pendidikan
Hayati, 2021, 7.1.

SURIANI, Farida; NISA, Khairun; JIWANDONO, Ilham Syahrul. Analisis


Kesulitan Guru Dalam Mengembangkan RPP Berbasis HOTS di Kelas
Rendah. Journal of Classroom Action Research, 2022, 4.2: 101-104.

46

Anda mungkin juga menyukai