Anda di halaman 1dari 80

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan bimbingan dan evaluasi
hasil belajar terhadap kepemudaan, sesuai dengan waktu yang diharapkan.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari apa yang diharapkan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
kesempurnaan / perbaikan yang akan datang.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa penyelesaian laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Meita Istianda, S.IP., M.Si., Kepala UPBJJ-UT Palembang.


2. Ibu Triana Sri Gunarti, S.E., M.Si selaku koordinator BBLBA UPBJJ UT Palembang.
3. Ibu Maryati, SE selaku penanggungjawab PGSD UT Pokjar Muaradua.
4. Bapak Askari, S.Kom.,M.M selaku tutor Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
5. Kepala Desa Ulak Agung Ilir Kecamatan Muaradua Kisam
Akhir kata, semoga Laporan Praktik ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Muaradua, 5 Desember 2023

Vannes Agung Prayoga

NIM : 877596715
DAFTAR ISI

IDENTITAS MAHASISWA............................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang............................................................................
2. Tujuan Kegiatan..........................................................................
3. Hasil Kegiatan yang Di Capai.........................................................
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM
1. Rencana Kegiatan......................................................................................
2. Tempat dan Waktu Pelaksanaa..................................................................
3. Materi Pelatihan/Kegiatan.........................................................................
4. Target Warga Binaan.................................................................................
5. Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan.................................................
1. Strategi Kegiatan...................................................................................
2. Deskripsi Kegiatan................................................................................
BAB III TEMUAN DAN HASIL
1. Temuan dan Hasil Evaluasi Proses............................................................
2. Temuan dan Hasil Evaluasi Produk...........................................................
3. Pembahasan...............................................................................................
4. Gambaran Keaktifan Warga Binaan..........................................................
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................................
2. Saran..........................................................................................................
3. Tindak Lanjut............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembuatan tape singkong bisa menjadi salah satu usaha ekonomi lokal
yang dapat memberdayakan masyarakat, terutama kalangan pemuda. Dengan
mempelajari proses pembuatan tape singkong, pemuda dapat mengembangkan
keterampilan dalam produksi yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Program ini dapat memperkuat hubungan dengan sektor pertanian,
khususnya singkong, sebagai bahan baku utama tape singkong. Ini dapat
mendukung ketahanan pangan lokal dan membantu masyarakat untuk
memahami pentingnya diversifikasi pangan.
Tape singkong seringkali memiliki nilai budaya dan tradisional dalam
masyarakat tertentu. Program ini dapat berfungsi sebagai sarana untuk
melestarikan dan mengembangkan warisan budaya, khususnya dalam konteks
kuliner dan tradisi lokal.
Mempelajari pembuatan tape singkong tidak hanya tentang keterampilan
produksi, tetapi juga dapat membuka peluang kewirausahaan bagi para
pemuda. Mereka dapat belajar tentang manajemen bisnis, pemasaran, dan
pengelolaan usaha kecil. Tape singkong yang diproduksi secara tradisional
biasanya melibatkan proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme
tertentu. Program ini dapat menjadi kesempatan untuk memberikan
pemahaman mengenai proses alami ini, memperkenalkan konsep-konsep
mikrobiologi, dan mendukung pendidikan lingkungan.Kegiatan pembuatan
tape singkong dapat menjadi platform untuk membangun komunitas,
kerjasama, dan keterlibatan sosial.
Pemuda dapat bekerja bersama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan
membangun jaringan yang bermanfaat. Program ini dapat mendorong inovasi
dalam proses pembuatan tape singkong, baik dari segi rasa, presentasi, atau
inovasi lainnya. Ini dapat merangsang kreativitas pemuda dan mengajarkan
mereka untuk berpikir out of the box.
1.2 Tujuan Kegiatan
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan tujuan
dilaksananya Program Pembinaan Kepemudaan Pembuatan Tape Singkong
Desa Ulak Agung Ilir Kecamatan Muaradua Kisam Adalah :
1. Memberikan pemuda keterampilan praktis dalam proses
pembuatan tape singkong.
2. Mendorong pemuda untuk memanfaatkan keterampilan.
3. Mengajarkan pemuda pentingnya memiliki sumber
pendapatan yang beragam.
4. Menyadarkan pemuda tentang pentingnya pertanian local.
5. Membangun keterampilan kewirausahaan pemuda.
1.3 Hasil Kegiatan Yang Di Capai
Adapun hasil yang diharapkan setelah kegiatan Program Pembinaan
Kepemudaan Pembuatan Tape Singkong Desa Ulak Agung Ilir Kecamatan
Muaradua Kisam Adalah :
1. Peningkatan Keterampilan Pemuda dan praktis dalam
pembuatan tape singkong.
2. Mengintegrasikan keahlian dalam pembuatan tape singkong ke dalam
sumber pendapatan.
3. Memotivasi pemuda untuk terlibat dalam pertanian dan
pengolahan makanan local.
4. Pelestarian tradisi dan budaya terkait dengan pembuatan tape singkong.
5. Kesadaran lingkungan dapat meningkat melalui pemahaman tentang
proses fermentasi dan dampaknya,
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

2.1 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan program pelatihan dapat dilihat pada tabel berikut:


Oktober November Desember
No Kegiatan Minggu Ke Minggu Ke Minggu ke
2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Survey ✓
2 Rekrutmen Warga Belajar ✓
3 Pembekalan pengetahuan tentang

materi pembinaan
4 Pembuatan Administrasi ✓
5 Kegiatan pembimbingan I ✓
6 Konsultasi hasil sementara ✓
7 Pelaporan Praktik 1 ✓
8 Kegiatan pembinaan II ✓
9 Konsultasi hasil sementara ✓
10 Pelaporan Praktik 2 ✓
11 Kegiatan pembinaan III ✓
12 Sosialisasi Produk ✓
13 Monitoring dan Evaluasi ✓
14 Konsultasi hasil akhir ✓
15 Pelaporan Praktik 3 ✓
16 Pelaporan Akhir ✓
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan musyawarah Bersama dengan warga belajar (peserta


pelatihan) yang dibina, maka didapatkan kesepakatan sebagai berikut :

Tempat : KB Nusa Indah Desa Ulak Agung

Ilie Hari : Selasa dan Kamis

Jam : 14.00 – 16.00 WIB

Jadwal :

Pertemuan Alat Peraga /


No Kegiatan Metode Waktu
Hari/Tanggal Narasumber
Senin, Ceramah dan Buku Petunjuk,
1 Perekrutan Pemuda 1 jam
16/10/2023 tanya Jawab Alat Tulis
Sosialisasi pembuatan
Sabtu, Ceramah dan Buku Petunjuk,
2 Tape Singkong 2 jam
21/10/2023 Tanya Jawab Alat Tulis
Penjelasan Cara
Selasa, Buku Petunjuk,
3 Pembuatan Tape Demonstrasi 2jam
07/11/2023 alat tulis
Singkong
Rabu, Penjelasan tentang Ceramah dan Buku Petunjuk,
4 2jam
08/11/2023 penggunaan alat Tanya Jawab alat tulis
Buku petunjuk,
Menyiapkan Alat dan
Sabtu, Demotrasi singkong, ragi,
5 Bahan – bahan untuk 2 jam
11/11/2023 Pengamatan air, gula
membuat tape
kelapa, papan
singkong
pemotong,
wadah tahan
panas, kain
bersih / daun
pisang sendok
kayu,
Buku petunjuk,
Mempraktikan cara
Selasa, papan
6 membuat memotong Pengamatan 2 jam
14/11/2023 pemotong
singkong
Mempraktikan cara Ragi dan
Rabu,
7 Fermentasi tape Pengamatan 2 jam wadah tahan
1511/2023
singkong panas.
Buku petunjuk,
Membuat tape
Sabtu, singkong, ragi,
8 singkong dari Pengamatan 2 jam
18/11/2023 air, gula kelapa,
bimbingan
papan pemotong,
narasumber
wadah tahan
panas, kain
bersih / daun
pisang sendok
kayu,
singkong, ragi,
Selasa, Praktik Membuat
9 Pengamatan 2 jam air, gula kelapa,
21/11/2023 tape singkong
papan pemotong,
wadah tahan
panas, kain
bersih / daun
pisang sendok
kayu,
Buku petunjuk,
Praktik membuat tape singkong, ragi,
Rabu,
10 singkong sendiri oleh Pengamatan 3 jam air, gula
22/11/2023
pemuda kelapa, papan
pemotong,
wadah tahan
panas, kain
bersih / daun
pisang sendok
kayu,

Sabtu,
11 Evaluasi Tugas 2 jam Lembar Soal
25/11/2023

2.2 Materi Pelatihan/Kegiatan


Tape singkong adalah hidangan tradisional yang berasal dari Indonesia
dan beberapa negara di Asia Tenggara. Tape singkong dibuat dari singkong
yang difermentasi dengan bantuan ragi atau kapang. Proses fermentasi ini
mengubah tekstur dan rasa singkong, menghasilkan hidangan yang kenyal,
manis, dan memiliki aroma khas yang disukai oleh banyak orang.
Ada berbagai varian tape singkong, termasuk tape singkong biasa (tanpa
tambahan), tape ketan (menggunakan jenis singkong yang mengandung
banyak pati), dan variasi lainnya yang mungkin melibatkan penambahan
bahan tambahan seperti kelapa parut atau gula.
Tape singkong memiliki rasa yang manis, kenyal, dan kadang-kadang
memiliki aroma yang khas hasil dari proses fermentasi. Rasa tape singkong
dapat bervariasi tergantung pada jenis singkong, ragi yang digunakan, dan
teknik pembuatan
Adapun alat dan bahan yang di perlukan dalam pembuatan tape
singkong yakni sebagai berikut :
 Alat dan Bahan
Pembuatan tape singkong melibatkan beberapa alat dan bahan dasar.
1. Alat:
 Panci besar: Untuk merebus singkong.
 Papan pemotong: Untuk memotong singkong.
 Pemeras singkong (opsional): Untuk memeras singkong setelah direbus.
 Wadah tahan panas: Untuk fermentasi tape.
 Kain bersih atau daun pisang: Untuk menutup wadah selama proses
 Sendok kayu atau spatula: Untuk mencampur singkong dan
memindahkan ke wadah fermentasi.
2. Bahan:
 Singkong: Pilih singkong yang segar dan berkualitas baik. Potong
singkong menjadi potongan-potongan kecil sesuai keinginan.
 Air: Untuk merebus singkong.
 Gula kelapa atau gula pasir: Sebagai pemanis dan juga sebagai
sumber nutrisi bagi ragi selama fermentasi.
 Ragi tape: Biasanya dapat ditemukan di toko bahan kue atau pasar
tradisional.
 Air kelapa (opsional): Sebagai cairan tambahan yang dapat
menambah kelembaban dan rasa tape.
3. Cara membuat
Langkah-langkah umum pembuatan tape singkong:
 Siapkan singkong: Kupas dan potong singkong sesuai keinginan.
 Rebus singkong: Rebus singkong hingga empuk. Angkat dan tiriskan.
 Buat campuran cairan ragi:
Campur ragi tape dengan air hangat dan diamkan beberapa saat hingga
aktif.
 Campur singkong dan campuran ragi:
Campur singkong dengan campuran ragi dan tambahkan gula kelapa
atau gula pasir sesuai selera.
 Fermentasi:
Letakkan campuran dalam wadah yang bersih dan tutup dengan kain
bersih atau daun pisang. Diamkan dalam tempat yang hangat dan
gelap selama beberapa hari (biasanya 2-3 hari) hingga tape
menghasilkan aroma yang khas dan bergejolak.
 Penyimpanan:
Setelah fermentasi selesai, tape dapat disimpan dalam wadah tertutup di
dalam lemari es.
2.3 Target Warga Binaan

Kegiatan ini dilaksanakan didesa ulak agung ilir kecamatan


muaradua kisam, Penulis lakukan agar warga setempat khususnya
pemuda-pemudi yang tidak memiliki pekerjaan, misalnya meraka
yang pengangguran, yang mempunyai keterbatasan indera, tidak
mempunyai skill, sehingga menjadikan waktu senggangnya ini diisi
dengan kegiatan pembuatan tape singkong
Adapun warga binaan tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut:
NO. NAMA UMUR KACAM
1. Alde Tio Wahyudi 20 Tahun Muaradua Kisam
2. Frengky Yoga 21 Tahun Muaradua Kisam
3. Dwi Aji Saputra 21 Tahun Muaradua Kisam
4. Vema Femlia Korlis 18 Tahun Muaradua Kisam
5. Selvy Milantari 19 Tahun Muaradua Kisam
6. Desviona Violita 17 Tahun Muaradua Kisam
7. Suci Olimfia 19 Tahun Muaradua Kisam

2.4 Strategi dan Diskripsi Jalannya Kegiatan

Berikut adalah strategi dan deskripsi jalannya kegiatan pembuatan tape


singkong:

1. Strategi Pelatihan
 Pendekatan Praktis:
Fokus pada pendekatan praktis dengan memberikan demonstrasi
langsung setiap langkah pembuatan tape singkong. Berikan kesempatan
peserta untuk berpartisipasi langsung dalam proses pembuatan untuk
meningkatkan pemahaman mereka.

 Interaksi dan Diskusi:


Selalu buka kesempatan untuk pertanyaan dan diskusi. Peserta
dapat berbagi pengalaman atau pertanyaan mereka sepanjang proses
pelatihan. Gunakan diskusi untuk menjelaskan konsep-konsep kunci
seperti fermentasi, peran ragi, dan pentingnya bahan-bahan tertentu.

 Tim atau Kelompok:


Bagi peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk
meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi.Setiap kelompok
bertanggung jawab untuk tahapan tertentu dalam proses pembuatan tape
singkong.
 Penilaian Formatif:
Sediakan penilaian formatif setelah setiap langkah kunci. Ini
dapat berupa pertanyaan cepat, diskusi singkat, atau pengecekan
pemahaman langsung dari peserta.

2. Deskripsi Jalannya Kegiatan


 Pendahuluan:
Sambutan dan pengenalan kegiatan.
Penjelasan singkat mengenai sejarah dan keberagaman tape singkong.
Presentasi singkat tentang bahan dan alat yang akan digunakan.
 Pembagian Kelompok dan Penjelasan Tugas:
Pembagian peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil.
tugas masing-masing kelompok, seperti persiapan singkong, proses
rebus, pembuatan campuran ragi, dll.
 Praktik Langsung (Sesi 1):
Setiap kelompok melaksanakan tugas awal sesuai dengan pembagian.
Instruktur memberikan bimbingan langsung dan menjawab
pertanyaan
 Diskusi dan Evaluasi (Sesi 1):
Diskusi singkat mengenai apa yang telah dilakukan setiap kelompok.
Evaluasi formatif untuk memastikan pemahaman peserta.
 Praktik Langsung (Sesi 2):
Rotasi tugas antar kelompok agar semua peserta dapat terlibat dalam
setiap tahap pembuatan tape singkong.
Instruktur memberikan bimbingan tambahan.
 Diskusi dan Evaluasi (Sesi 2):
Diskusi tentang kesulitan yang dihadapi dan strategi yang berhasil.
Evaluasi formatif untuk memperbaiki langkah-langkah selanjutnya.
 Penyajian dan Penilaian Akhir:
Setiap kelompok menyajikan hasil akhir tape singkong mereka.

Penilaian akhir berdasarkan kriteria tertentu, seperti cita rasa,

tekstur.

 Pertanyaan dan Jawaban Akhir:


Peserta memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
terakhir. Diskusi singkat mengenai penerapan pembelajaran dalam
kehidupan
 Ringkasan dan Penutup:
Penyampaian ringkasan keseluruhan kegiatan.
Ucapan terima kasih kepada peserta dan undangan
 Catatan Tambahan:
Pastikan untuk memonitor waktu agar kegiatan sesuai dengan jadwal.
Ajak peserta untuk mencatat catatan selama kegiatan untuk referensi
Berikan umpan balik konstruktif untuk setiap kelompok.

3. Deskripsi kegiatan

NO Pertemuan Tanggal Tempat Materi Waktu


1 1 4 KB Nusa Sosialisasi dan 14.00-
Desember Indah konsultasi dengan 16.00
2023 Desa Ulak kepala Desa Ulak
Agung Ilir Agung Ilir Kec
Muaradua Kisan
tentang pelatihan
pembuatan tape
singkong
2 II 6 KB Nusa Visitasi/sosialisasi 14.00-
Desember Indah program 16.00
2023 Desa Ulak (penggambaran),
Agung Ilir
tanya jawab dengan
WB mengenai
materi praktek yang
akan di laksanakan
3 III 11 KB Nusa Penjelasan secara
Desember Indah rinci alat-alat yang
2023 Desa Ulak harus disediakan 14.00-
Agung Ilir
untuk membuat tape 16.00
singkong
4 IV 13 Rumah Penjelasan secara
Desember Praktikan rinci bahan-bahan
2023 yang harus
disediakan untuk 14.00-
membuat tape 16.00
singkong
5 V 18 Pasar Belanja alat alat dan
Desember Desa bahan-bahan untuk 14.00-
2023 Ulak membuat tape 16.00
Agung singkong
Ilir
6 VI 2O Rumah Menjelaskan
Desember praktikan Langkah Langkah
2023 pembuatan tape 14.00-
singkong, sekaligus 16.00
melakukan
demonstrasi (praktik
pertama) secara urut
7 VII 25 Rumah Melakukan 14.00-
Desember praktikan demontrasi (praktik 16.00
2023 kedua) secara urut
8 VIII 27 Rumah Evaluasi hasil
Desember praktikan sekaligus Menyusun
2023 laporan praktik
program 14.00-
kepemudaan 16.00
BAB III
TEMUAN DAN HASIL
3.1 Temuan dan Hasil Evaluasi Proses
Evaluasi program pembinaan pembuatan tape singkong adalah
langkah kunci untuk memahami dampak dan keberhasilan dari kegiatan
tersebut. Temuan dan hasil evaluasi dapat mencakup berbagai aspek,
termasuk keberhasilan mencapai tujuan program, dampak pada peserta,
dan perbaikan yang mungkin diperlukan. Berikut beberapa temuan dan
hasil evaluasi yang mungkin muncul:
1. Peningkatan Keterampilan:

Evaluasi dapat menunjukkan sejauh mana peserta program berhasil


meningkatkan keterampilan mereka dalam pembuatan tape singkong.
Hal ini dapat diukur melalui tes praktis, penilaian proyek, atau
presentasi produk.

2. Keberhasilan Usaha Mikro:

Jika salah satu tujuan program adalah pemberdayaan ekonomi


melalui usaha mikro, hasil evaluasi dapat mencakup pertumbuhan
usaha, peningkatan pendapatan peserta, dan keberlanjutan usaha
tersebut.

3. Peningkatan Pengetahuan:

Evaluasi dapat menilai sejauh mana peserta memahami proses


pembuatan tape singkong, prinsip-prinsip fermentasi, dan aspek-
aspek lain yang terkait dengan produksi makanan.

4. Pemberdayaan Sosial:

Melalui wawancara atau survei, program dapat mengevaluasi


dampak pemberdayaan sosial, termasuk perubahan dalam partisipasi
komunitas, kerjasama tim, dan jaringan sosial.

5. Pelestarian Budaya:
Evaluasi dapat mengukur sejauh mana program berhasil dalam
memperkuat pelestarian budaya terkait dengan pembuatan tape
singkong. Ini dapat mencakup kesadaran peserta tentang warisan
lokal dan keinginan mereka untuk melestarikannya.
6. Dampak Lingkungan:
Jika program mencakup aspek keberlanjutan dan lingkungan,
evaluasi dapat menilai apakah peserta memahami dampak produksi
tape singkong terhadap lingkungan dan apakah ada tindakan yang
diambil untuk mengurangi dampak tersebut.
7. Peningkatan Soft Skills:
Evaluasi dapat mencakup pengembangan soft skills, seperti
kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerjasama tim, melalui
penilaian partisipasi dalam kegiatan kelompok.
8. Kepuasan Peserta:
Menilai kepuasan peserta dapat memberikan wawasan tentang sejauh
mana program memenuhi harapan mereka dan apakah ada aspek-
aspek tertentu yang perlu diperbaiki.
9. Perbaikan Program:
Evaluasi juga dapat memberikan masukan untuk perbaikan
program di masa depan. Ini bisa berupa rekomendasi untuk
menyempurnakan materi pelatihan, memodifikasi pendekatan
pembelajaran, atau menyesuaikan tujuan program.
10. Pengukuran Dampak Jangka Panjang:
Evaluasi dapat mencakup pengukuran dampak jangka panjang,
seperti apakah peserta terus mengembangkan keterampilan mereka
setelah program berakhir dan apakah ada dampak positif yang
berkelanjutan dalam komunitas.
Setiap evaluasi program harus dirancang sesuai dengan tujuan dan
konteks program. Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk
membuat keputusan strategis dan perbaikan yang dapat meningkatkan
efektivitas program pembinaan pembuatan tape singkong
di masa mendatang.
3.2 Kendala dan Solusi
Kendala yang dialami selama kegiatan kecakapan hidup ini
dilaksanakan antara lain
1. Penentuan jadwal yang sering mengalami kendala
2. Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan keranjang masih sangat
lama karena belum terampil
3. Pemilihan varietas singkong yang cocok untuk membuat tape. Karena
beberapa varietas singkong banyak yang tidak menghasilkan tape
yang lebih lembut dibandingkan yang lain
Selain mengalami kesulitan pada awal proses, masalah berikutnya
yang muncul antara lain:

1. Sebagian warga binaan tidak dapat mengikutinya karena sibuk dengan


kegiatan pekerjaan.
2. Kesulitan dalam menyamakan atau menyesuaikan waktu antara
mahasiswa dengan warga binaan.
Tetapi penulis mempunyai solusi untuk mengatasi masalah dan
kendala pelaksanaan pembinaan keterampilan ini, antara lain
1. Membuat jadwal pelatihan yang fleksibel untuk menyesuaikan dengan
jadwal kerja warga binaan. Misalnya, mengadakan sesi pelatihan pada
waktu yang tidak mengganggu kegiatan pekerjaan utama mereka.
2. Berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pihak penjara atau lembaga
pemasyarakatan, untuk mendapatkan dukungan dan memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan. Hal ini melibatkan pihak yang memiliki otoritas
dalam mengatur jadwal dan mendukung kegiatan pembinaan
3. Menyediakan materi pelatihan atau konsultasi online bagi mahasiswa
yang tidak dapat hadir secara langsung. Hal ini dapat membantu
menyelesaikan masalah penyesuaian waktu antara mahasiswa
dan warga binaan

3.3 Hasil Evaluasi Proses

Nama Warga Nila


No Kehadiran Keaktifan Kreatifitas Rata-
Binaan verbal Rata
1. Alde Tio 80 80 80 Baik 187
2. Frengky Yoga 70 82 70 Baik 175
3. Dwi Aji 80 87 80 Amat Baik 194
4. Vema 78 86 78 Amat Baik 190
5. Suci 76 85 76 Baik 186
6. Selvy 78 80 78 Baik 184
7. Viona 79 80 79 Baik 186

Rentang Skor Evaluasi Proses:


Rentang Nilai
No Kriteria Penilaian
Nilai Verbal
1 85- 100 Amat Baik Kehadiran baik, Aktif dan Kreatif
2 70- 85 Baik Kehadiran baik, Aktif tetapi kurang aktif
3 55- 75 Cukup Kehadiran baik, kurang aktif dan kurang kreatif
4 40-55 Kurang Kehadiran kurang baik, kurang aktif dan kurang kreatif

3.4 Temuan dan Hasil Evaluasi Produk


Dalam keterampilan membuat tape singkong, warga binaan
mendapatkan hasil yang cukup memuaskan, walaupun ada yang
bekerja dengan serius tapi ada juga yang kurang menguasai karena
tidak dapat hadir. Walaupun begitu, mereka dapat mengimbangi
beberapa warga binaan lainnya bahkan hasil pengerjaan lebih baik
dari peserta warga binaan yang lain, hal ini dikarena mereka juga
berlatih dirumah masing-masing.

Hasil evaluasi terhadap produk yang dihasilkan:

Nama Warga Rasa Kelembutan Nila Rata-


No Kerapian
Binaan verbal Rata
1. Alde Tio 80 80 80 Baik 187
2. Frengky Yoga 70 82 70 Baik 175
3. Dwi Aji 80 87 80 Amat Baik 194
4. Vema 78 86 78 Amat Baik 190
5. Suci 76 85 76 Baik 186
6. Selvy 78 80 78 Baik 184
7. Viona 79 80 79 Baik 186
Rentang Skor Evaluasi Produk:

Rentang Nilai
No. Kriteria
Nilai Verbal
Amat Kerapian, Rasa, Kelembutan, sangat bagus
1. 85- 100
Baik
2. 70- 85 Baik Kerapian, Rasa, Kelembutan, Bagus
3. 55- 70 Cukup Kerapian, Rasa, Kelembutan cukup bagus
4. 40- 55 Kurang Kerapian, Rasa, Kelembutan kurang bagus

3.5 Pembahasan
Secara keseluruhan dari kegiatan program pembinaan kepemudaan
ini terlaksana dengan sangat baik dan semua materi dapat
tersampaikan, sarana prasarana peserta, narasumber dan semua pihak
yang terlibat saling mendukung.
Peserta mengikuti dengan rasa senang dan semangat, Alhamdulillah
secara keseluruhan proses kegiatan ini tidak menemui kendala yang
berarti, semua berjalan dengan baik dan lancar.
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses kegiatan dengan

melalui demonstrasi warga binaan tentang cara pembuatan tape

singkong adalah sebagai berikut:s

Nama Warga
No Hasil Pengamatan
Binaan
Dapat menerima dan memahami serta mengerti cara membuat
tape singkong dan cepat mempraktekkannya dengan benar
1. Alde Tio
meskipun kerjanya kurang teliti. Tetapi hasil yang diperoleh
dari pengolahannya sangat baik.
Dalam menerima praktek mudah memahami dan mengerti
namun keaktifan kerja masih kurang sehingga hasil yang
2. Frengky Yoga
diperoleh dari pengolahannya belum bisa mencapai hasil yang
diharapkan namun kerjanya baik.
Dapat menerima dan memahami serta mengerti meskipun
keaktifan kurang membantu. Dengan keberanian dan
3. Dwi Aji kerjasamanya yang tinggi dapat mempraktekkan dengan
membuat tape singkong walaupun dilaksanakan dengan 2
kali praktik.
Dalam menerima bimbingan sangat aktif, namun dalam
4. Vema kerjasama masih kurang aktif, sehingga dalam menyerap hasil
praktek belum begitu berhasil, sehingga pembuatan tape
kurang
benar tetapi setelah pratek ulang hasilnya sangat baik.
Dalam menerima bimbingan masih kurang memahami,
keaktifan kerja masih kurang, walaupun dalam melaksanakan
5. Suci kerjasama sangat baik. Tetapi dalam menyerap penjelasan dari
praktek masih sangat kurang sehingga hasil yang dicapai
dalam pembuatan tape singkong masih kurang.
Dalam menerima bimbingan mudah mengerti juga aktif
mengikuti bimbingan serta kerjasama juga menunjang. Namun
6. Selvy dalam hal hasil masih memerlukan dua kali praktek. Tapi pada
akhirnya dapat melaksanakan praktek pembuatan
Tape singkong dengan hasil sangat baik.
Dapat menerima dan memahami, mengerti dan dapat menyerap
7. Viona dengan cepat serta mempraktekkannya cara membuat tape
singkong dengan cepat dan benar.

Hasil tes warga binaan sebelum mengikuti kegiatan dan


setelah mengikuti kegiatan:
No Nama Warga Nilai Tes Sebelum Nilai Tes Setelah
Binaan Kegiatan Kegiatan
1 Alde Tio 80 85

2 Frengky Yoga 77 84

3 Dwi Aji 80 85

4 Vema 78 87

5 Suci 79 80

6 Selvy 75 84

7. Viona 75 84

Rentang skor evaluasi sebelumdan sesudah kegiatan:


Rentang
No. Uraian
Nilai
Pengetahuan, Pemahaman Serta Ketrampilan Warga Belajar
1. 85-100
Sangat Baik
Pengetahuan, Pemahaman Serta Ketrampilan Warga Belajar
2. 70- 85
Sudah Baik
Pengetahuan, Pemahaman Serta Ketrampilan Warga Belajar
3. 55- 70
kurang Baik.
Pengetahuan,Pemahaman Serta Ketrampilan Warga Belajar Masih
4. 40- 55
Rendah.

3.6 Gambaran Keaktifan Warga Binaan


Seluruh peserta latihan mampu menerima materi, dapat
memperhatikan, mempraktikan, dan dapat menghasilkan produk
yang cukup baik. Semua peserta aktif, kreatif, dan bertanggung
jawab dalam proses platihan. Sehingga seluruh program dapat
tercapai sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan.

Nama Warga
No Respon Materi Antusiasme
Binaan
1. Mudah menerima materi. 1. Aktif, kreatif, hadir
2. Dapat mempratikkan tepat waktu.
1. Alde tio membuat tape 2. Punya etos kerja yang bagus
dengan benar. 3. Terampil dan cekatan
3. Hasil kerja cukup bagus. dalam melaksanakan tugas.
1. Mudah menerima materi. 1. Aktif, kreatif, hadir
2. Dapat mempratikkan tepat waktu.
2. Frengky yoga membuat tape 2. Punya etos kerja yang bagus
dengan benar. 3. Terampil dan cekatan
3. Hasil kerja cukup bagus. dalam melaksanakan tugas.
1. Mudah menerima materi. 1. Aktif, kreatif, hadir
2. Dapat mempratikkan tepat waktu.
3. Dwi aji membuat tape 2. Punya etos kerja yang bagus
dengan benar. 3. Terampil dan cekatan
3. Hasil kerja cukup bagus. dalam melaksanakan tugas.
1. Mudah menerima materi. 1. Aktif, kreatif, hadir
2. Dapat mempratikkan tepat waktu.
4. Vema membuat tape 2. Punya etos kerja yang bagus
dengan benar. 3. Terampil dan cekatan
3. Hasil kerja cukup bagus. dalam melaksanakan tugas.
1. Mudah menerima materi. 1. Aktif, kreatif, hadir
2. Dapat mempratikkan tepat waktu.
5. Suci membuat tape 2. Punya etos kerja yang bagus
dengan benar. 3. Terampil dan cekatan
3. Hasil kerja bagus. dalam melaksanakan tugas.
1. Mudah menerima materi. 1. Aktif, kreatif, hadir
2. Dapat mempratikkan tepat waktu.
6. Selvy membuat tape 2. Punya etos kerja yang bagus
dengan benar. 3. Terampil dan cekatan
3. Hasil kerja cukup bagus. dalam melaksanakan tugas.
1. Mudah menerima materi. 1. Aktif, kreatif, hadir
2. Dapat mempratikkan tepat waktu.
7. Viona membuat taoe 2. Punya etos kerja yang bagus
dengan benar. 3. Kurang terampil
3. Hasil kerja sangat bagus. dalam melaksanakan
tugas.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan berakhirnya Program Pembinaan Pembuatan Tape
Singkong, dapat disimpulkan bahwa program ini memberikan dampak
positif yang signifikan pada peserta dan komunitas setempat. Evaluasi
menyeluruh menunjukkan sejumlah prestasi yang mencerminkan
pencapaian tujuan program serta potensi dampak jangka panjangnya.
1. Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan
Program berhasil meningkatkan keterampilan peserta dalam
pembuatan tape singkong.
2. .Pemberdayaan Ekonomi
Beberapa peserta telah berhasil mendirikan usaha mikro dalam
produksi tape singkong
3. Pelestarian Budaya dan Lingkungan
Program secara efektif membantu melestarikan warisan budaya terkait
dengan pembuatan tape singkong.
4. Pemberdayaan Sosial
Partisipasi peserta dalam kegiatan komunitas meningkat, menciptakan
ikatan sosial yang kuat.
5.2 Saran
1. Perlu adanya perhatian lebih dari pemerintah setempat atau
lembaga–lembaga masyarakat lainnya dalam pembinaan
maupun sosialisasi tentang pemberdayaan kecakapan hidup bagi
masyarakat.
2. Universitas Terbuka melalui program pembinaan kepemudaan ini
mampu mengembangkan bakat masyarakat tentang kreativitas
yang dapat menambah penghasilan meskipun nilainya kecil.
Meneruskan program praktik Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan dalam bentuk kegiatan pembinaan kepemudaan

5.3 Tindak Lanjut


Program Pembinaan Kepemudaan tentang pembuatan tape
singkong dilakukan secara terprogram dan berkesinambungan. Hal ini
dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat dan keterampilan warga
belajar dalam menekuni bidang ini atau bahkan menerapkan dalam
skala yang lebih besar. Sehingga pembinaan yang diberikan,
diharapkan dapat memberi bekal bagi kehidupan warga binaan dimasa
yang akan datang, apabila jika mereka menciptakan lapangan kerja
sendiri atau berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA

Ajuz, Yayan. 2012. Laporan Pembuatan Tape Ketan dan Tape Singkong .
(online),(http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-
pembuatan-tape-ketan-dan-tape.html, diakses tanggal 27 Maret
2014).Choirunissah, Siti Afifa. 2013.
Laporan Praktikum Bioteknologi Proses.
(online),(http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-
bioteknologi- proses.html, diakses tanggal 27 Maret 2014).Husnaa,
Fauziah. 2011.
Laporan Pembuatan Tape Singkong .
(online),(http://fa-husnaa.blogspot.com/2011/02/laporan-
pembuatan-tape-singkong.html?m=1, diakses tanggal 27 Maret
2014).Wijai, Sigit. 2011.
Mari Belajar : Cara Pengolahan Tapai Singkong.
(online),(http://sigitwijai.blogspot.com/2011/10/cara-pengolahan-
tapai-singkong.html, diakses 27 Maret 2014).Yanti. 2012.
LAMPIRAN

1. Formulir Biodata Peserta Kegiatan

2. Daftar Calon Warga Belajar Program Pembinaan Kepemudaan

3. Format kesepakatan belajar

4. Format identifikasi kebutuhan kegiatan kepemudaan dan seterusnya

5. Foto Kegiatan
FORMULIR DATA PRIBADI WARGA BINAAN
Nama : Alde Tio Wahyudi
Lahir : 8 Desember 1999
Tempat Lahir : Ulak Agung Ilir
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Desa Ulak Agung Ilir Kec. Muaradua Kisam


RT/RW : -
Status dalam Keluarga :
1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. Orangtua/Mertua 5. Lain-lain
Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Duda/Janda
Pekerjaan :
1. Pedagang
2. Nelayan
3. Petani
4. Peternak
5. Petambak
6. Buruh tani/bangunan
7. Sopir pribadi
8. Tukang ojek
9. Pembantu Rumah Tangga
10. Tidak bekerja
11. Lain-lain
Keterampilan yang dimiliki : Tidak Ada
IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Vannes Agung Prayoga


NIM : 877596715
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Pokjar : Muaradua
Kab/Kota : OKU Selatan UPBJJ-UT : Palembang

Muaradua Kisam, 18 Oktober 2023


Pengisi Data,

Vannes Agung Prayoga


877596715
FORMULIR DATA PRIBADI WARGA BINAAN
Nama : Frengky Yoga Pratama
Lahir : 2 Desember 1999
Tempat Lahir : Ulak Agung Ilir
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Desa Ulak Agung Ilir Kec. Muaradua Kisam


RT/RW : -
Status dalam Keluarga :
1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. Orangtua/Mertua 5. Lain-lain
Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Duda/Janda
Pekerjaan :
1. Pedagang
2. Nelayan
3. Petani
4. Peternak
5. Petambak
6. Buruh tani/bangunan
7. Sopir pribadi
8. Tukang ojek
9. Pembantu Rumah Tangga
10. Tidak bekerja
11. Lain-lain
Keterampilan yang dimiliki : Tidak Ada
IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Vannes Agung Prayoga


NIM : 877596715
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Pokjar : Muaradua
Kab/Kota : OKU Selatan UPBJJ-UT : Palembang

Muaradua Kisam, 18 Oktober 2023


Pengisi Data,

Vannes Agung Prayoga


877596715
FORMULIR DATA PRIBADI WARGA BINAAN
Nama : Dwi Aji
Saputra Lahir : 14
Agustus 1999
Tempat Lahir : Ulak Agung Ilir
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Ulak Agung Ilir Kec. Muaradua Kisam
RT/RW : -
Status dalam Keluarga :
1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. Orangtua/Mertua 5. Lain-lain
Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Duda/Janda
Pekerjaan :
1. Pedagang
2. Nelayan
3. Petani
4. Peternak
5. Petambak
6. Buruh tani/bangunan
7. Sopir pribadi
8. Tukang ojek
9. Pembantu Rumah Tangga
10. Tidak bekerja
11. Lain-lain
Keterampilan yang dimiliki : Tidak Ada
IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Vannes Agung Prayoga


NIM : 877596715
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Pokjar : Muaradua
Kab/Kota : OKU Selatan UPBJJ-UT : Palembang

Muaradua Kisam, 18 Oktober 2023


Pengisi Data,

Vannes Agung Prayoga


877596715
FORMULIR DATA PRIBADI WARGA BINAAN

Nama : Vema Femelia Korlis


Lahir : 23 Juli 2005
Tempat Lahir : Ulak Agung Ilir
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Ulak Agung Ilir Kec. Muaradua Kisam
RT/RW : -
Status dalam Keluarga :
1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. Orangtua/Mertua 5. Lain-lain
Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Duda/Janda
Pekerjaan :
1. Pedagang
2. Nelayan
3. Petani
4. Peternak
5. Petambak
6. Buruh tani/bangunan
7. Sopir pribadi
8. Tukang ojek
9. Pembantu Rumah Tangga
10. Tidak bekerja
11. Lain-lain
Keterampilan yang dimiliki : Tidak Ada
IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Vannes Agung Prayoga


NIM : 877596715
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Pokjar : Muaradua
Kab/Kota : OKU Selatan UPBJJ-UT : Palembang

Muaradua Kisam, 18 Oktober 2023


Pengisi Data,

Vannes Agung Prayoga


877596715
FORMULIR DATA PRIBADI WARGA BINAAN

Nama : Suci Olimfia


Lahir : 3 September 2005
Tempat Lahir : Ulak Agung Ilir
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Ulak Agung Ilir Kec. Muaradua Kisam
RT/RW : -
Status dalam Keluarga :
1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. Orangtua/Mertua 5. Lain-lain
Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Duda/Janda
Pekerjaan :
1. Pedagang
2. Nelayan
3. Petani
4. Peternak
5. Petambak
6. Buruh tani/bangunan
7. Sopir pribadi
8. Tukang ojek
9. Pembantu Rumah Tangga
10. Tidak bekerja
11. Lain-lain
Keterampilan yang dimiliki : Tidak Ada
IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Vannes Agung Prayoga


NIM : 877596715
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Pokjar : Muaradua
Kab/Kota : OKU Selatan UPBJJ-UT : Palembang

Muaradua Kisam, 18 Oktober 2023


Pengisi Data,

Vannes Agung Prayoga


877596715
FORMULIR DATA PRIBADI WARGA BINAAN

Nama : Selvy Milantari


Lahir : 25 Mei 2004
Tempat Lahir : Ulak Agung Ilir
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Ulak Agung Ilir Kec. Muaradua Kisam
RT/RW : -
Status dalam Keluarga :
1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. Orangtua/Mertua 5. Lain-lain
Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Duda/Janda
Pekerjaan :
1. Pedagang
2. Nelayan
3. Petani
4. Peternak
5. Petambak
6. Buruh tani/bangunan
7. Sopir pribadi
8. Tukang ojek
9. Pembantu Rumah Tangga
10. Tidak bekerja
11. Lain-lain
Keterampilan yang dimiliki : Tidak Ada
IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Vannes Agung Prayoga


NIM : 877596715
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Pokjar : Muaradua
Kab/Kota : OKU Selatan UPBJJ-UT : Palembang

Muaradua Kisam, 18 Oktober 2023


Pengisi Data,

Vannes Agung Prayoga


877596715
FORMULIR DATA PRIBADI WARGA BINAAN

Nama : Desviona
Violita Lahir : 23 Juli
2004
Tempat Lahir : Ulak Agung
Ilir Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Ulak Agung Ilir Kec. Muaradua Kisam
RT/RW : -
Status dalam Keluarga :
1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. Orangtua/Mertua 5. Lain-lain
Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Duda/Janda
Pekerjaan :
1. Pedagang
2. Nelayan
3. Petani
4. Peternak
5. Petambak
6. Buruh tani/bangunan
7. Sopir pribadi
8. Tukang ojek
9. Pembantu Rumah Tangga
10. Tidak bekerja
11. Lain-lain
Keterampilan yang dimiliki : Tidak Ada
IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Vannes Agung Prayoga


NIM : 877596715
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Pokjar : Muaradua
Kab/Kota : OKU Selatan UPBJJ-UT : Palembang

Muaradua Kisam, 18 Oktober 2023


Pengisi Data,

Vannes Agung Prayoga


877596715
DAFTAR CALON WARGA BINAAN
PROGRAM PEMBINAAN KEPEMUDAAN (PPK)

UPBJJ-UT : Palembang
Masa Registrasi : 2023 Ganjil
Kabupaten/Kota : OKU Selatan
Tanggal : 18 Oktober 2023

NO. NAMA UMUR KACAM


1. Alde Tio Wahyudi 20 Tahun Muaradua Kisam
2. Frengky Yoga 21 Tahun Muaradua Kisam
3. Dwi Aji Saputra 21 Tahun Muaradua Kisam
4. Vema Femlia Korlis 18 Tahun Muaradua Kisam
5. Selvy Milantari 19 Tahun Muaradua Kisam
6. Desviona Violita 17 Tahun Muaradua Kisam
7. Suci Olimfia 19 Tahun Muaradua Kisam

Muaradua Kisam, 18 Oktober 2023


Pengisi Data,

Vannes Agung Prayoga


877596715
FORMAT KESEPAKATAN BELAJAR

Nama Pokjar : Muaradua


Alamat Pokjar : Kec. Muaradua Kab. Okus Sumatera Selatan
Nama Tutor : Askari, S.Kom., MM
Jumlah Warga Belajar : 7 Orang
Waktu Belajar : 2 Kali Seminggu
Hari Selasa dan Kamis
Pukul 14.00-16.00
WIB

Narasumber/ Bahan /
Materi yang diminati Jumlah
Media
pertemuan
Penjelasan materi
1 kali pertemuan Buku materi
tentang Tape singkong
Penjelasan secara Buku petunjuk, singkong,
rinci alat-alat yang 1 kali pertemuan
ragi, air, gula kelapa, papan
akan digunakan
pemotong, wadah tahan
panas, kain bersih / daun
pisang sendok kayu,
Mengenalkan Metode
1 kali pertemuan Vannes Agung Prayoga
Pembuatan tape singkong
Melatih Pembuatan 1 kali petemuan Vannes Agung Prayoga
Mendemonstrasikan
1 kali pertemuan Vannes Agung Prayoga
Pembuatan tape singkong
Evaluasi akhir 1 kali pertemuan Vannes Agung Prayoga
NAMA Tanda Tanggan
Alde Tio Wahyudi 1.
Frengky Yoga 2.
Dwi Aji Saputra 3.
Vema Femlia Korlis 4.
Selvy Milantari 5.
Desviona Violita 6.
Suci Olimfia 7.

Mengetahui, Instrukstur Mata

Askari, S.Kom., MM
ID Tutor. 18003569
FORMAT INDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEGIATAN
KEPEMUDAAB

Identitas
Minat Kegiatan
No. Nama Jenis Cita-cita
Usia Pendidikan Kepemudaan
Kelamin
1. Alde Tio L 24 SMA Pembuatan Tape Pengusaha
2. Frengky Yoga L 24 SMA Pembuatan Tape Pegawai
3. Dwi Aji L 24 SMA Pembuatan Tape Pegawai
4. Vema P 18 SMA Pembuatan Tape Guru Seni
5. Suci P 18 SMA Pembuatan Tape Pengusaha
6. Selvy P 19 SMA Pembuatan Tape Pegawai
7. Viona P 18 SMA Pembuatan Tape Guru Seni
FORM ABSENSI WARGA BELAJAR

Pertemuan ke- Keterangan


No Nama Wb
1 2 3 4 5 6
1 Alde Tio . . . . - .
2 Frengky Yoga . - . . . .
3 Dwi Aji . . - . . .
4 Vema . . . . . .
5 Suci . - . . . .
6 Selvy . - . . . .
7 Desviona . . . - . .

Keterangan :
1. ( . ) = Hadir
2. ( - ) = Tidak Hadir
PHOTO-PHOTO DOKUMENTASI KEGIATAN
PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN
PELATIHAN PEMBUATAN TAPE
SINGKONG

A. Latar Belakang
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak
asing lagi. Tapi dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong
(ketela pohon) berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lainnya
yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama,
seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan
banyak mikroorganisme.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme


yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii,
Mucor sp, dan Rhizopus sp khamir Saccharomyces serevisiae, dan
candida utilis, serta bakteri peduococus sp dan bacillus sp. kedua
kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan
tape.

Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-


enzim amilonik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar
menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan
monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-
gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan
aroma alkoholis pada tape semakin lama tape tersebut dibuat
semakin kuat alkoholnya.

Singkong (Manihot utilisima), merupakan tanaman yang dapat


digunakan sebagai bahan makanan alternatif. Kandungan karbohidrat
umbi singkong sangat tinggi, yaitusekitar 34-38 persen, dan
mengandung energi 146-157 kkal per 100 gram. Selainkandungan
karbohidratnya yang tinggi, singkong mudah tumbuh di wilayah
Indonesiadan hanya membutuhkan tanah yang gembur agar hasilnya
dapat baik. Singkong dapatdipanen 6-24 bulan setelah ditanam. Oleh
karena itu, singkong merupakan sumberenergi yang cukup murah.
Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok
setelah berasdan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan
sayuran memiliki protein cukuptinggi, atau untuk keperluan yang lain
seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisadigunakan sebagai pagar
kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakaruntuk
memasak. Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan
bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan.
Selain itu digunakan pula padaindustri obat-obatan.

Berikut adalah WB yang akan mengikuti kegiatan


NO. NAMA UMUR KACAM
1. Alde Tio Wahyudi 20 Tahun Muaradua
Kisam
2. Frengky Yoga 21 Tahun Muaradua
Kisam
3. Dwi Aji Saputra 21 Tahun Muaradua
Kisam
4. Vema Femlia Korlis 18 Tahun Muaradua
Kisam
5. Selvy Milantari 19 Tahun Muaradua
Kisam
6. Desviona Violita 17 Tahun Muaradua
Kisam
7. Suci Olimfia 19 Tahun Muaradua
Kisam

A. Tujuan Kegiatan

Tujuan dilaksanakannya kegiatan Pembinaan Kepemudaan dalam


bentuk pelatihan Tari Tanggai pada wilayah Desa Pelangki Kec.
Muaradua Kab. Oku Selatan Provinsi Sumatra Selatan :
1. Bagi Mahasiswa
a. Memenuhi Tugas Praktik mata kuliah Pembelajaran Berwa
wasanKemasyarakatan.
b. Menambah kualitas agar mahasiswa lebih aktif ditempat
mahasiswa tinggal

c. Lebih terjalinya hubungan silaturahmi dengan para


pemuda yang ada diDesa Ulak Agung Ilir
Berbagi ilmu yang dimilikidan mengingat kembali apa yang telahmahasiswa
ketahui

NO. NAMA UMUR KACAM


1. Alde Tio Wahyudi 20 Tahun Muaradua
Kisam
2. Frengky Yoga 21 Tahun Muaradua
Kisam
3. Dwi Aji Saputra 21 Tahun Muaradua
Kisam
4. Vema Femlia Korlis 18 Tahun Muaradua
Kisam
5. Selvy Milantari 19 Tahun Muaradua
Kisam
6. Desviona Violita 17 Tahun Muaradua
Kisam
7. Suci Olimfia 19 Tahun Muaradua
Kisam

C. Tujuan Kegiatan

Tujuan dilaksanakannya kegiatan Pembinaan Kepemudaan dalam


bentuk pelatihan Tari Tanggai pada wilayah Desa Pelangki Kec.
Muaradua Kab. Oku Selatan Provinsi Sumatra Selatan :
1. Bagi Mahasiswa

1. Memenuhi Tugas Praktik mata kuliah Pembelajaran Berwa


wasanKemasyarakatan.
2. Menambah kualitas agar mahasiswa lebih aktif ditempat
mahasiswa tinggal

3. Lebih terjalinya hubungan silaturahmi dengan para


pemuda yang ada diDesa Ulak Agung Ilir
4. Berbagi ilmu yang dimilikidan mengingat kembali apa yang
telahmahasiswa ketahui

2. Bagi Peserta Pelatihan

a. Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan


pemuda terutamadibidang makanan.
b. Meningkatkan potensi pemuda dalam pengetahuan
tentang makanan tradisional yang ada.
c. Melatih sikap mandiri, bekerjasama, kebersamaan
dan kekeluargaan.

d. Mengisi dan menambah kegiatan positif pemuda yang ada


di Desa Ulak Agung Ilir
Memberikan kesempatan pemuda untuk mengasah
kemampuannya
RANCANGAN PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan program pelatihan Pembuatan Tape Singkong diadakan di


KB Nusa Indah di Desa Ulak Agung Ilir. Waktu Pelaksanaan Kegiatan pelatihan
dilaksanakan mulai tanggal 10 November – 18 November 2023.
B. Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan

Strategi Kegiatan

1. Memillih waktu dan tempat yang tepat.

2. Pemberian informasi kepada pemuda selengkap mungkin.

3. Selama proses kegiatan diusahakan agar suasana santai dan menyenangkan


tetapi tetap serius.
Deskripsi Jalannya Kegiatan

NO Hari / Tanggal Waktu Tempat Kegiatan


1. Jum’at , 10 Pukul Kantor Desa - Meminta izin untuk
November 2023 09.00-10.00 Ulak Agung Ilir mengadakan pelatihan
kepemudaan kepada
kepala Desa Ulak
Agung Ilir Kec
Muaradua Kisan
2. Sabtu, 11 Pukul Rumah salah - Mencari dan mendata
November 2023 09.00-11.00 Satu warga warga binaan yang
belajar akan dibina dalam
program pelatihan.
3. Minggu, 12 Pukul KB Nusa Indah - Meminta izin untuk
November 2023 09.00-10.00 Desa Ulak mengadakan kegiatan
Agung Ilir pelatihan di KB Nusa
Indah Desa Ulak
Agung
Ilir
4. Senin, 13 Pukul KB Nusa Indah - Melakukan penjelasan
November 2023 13.00-16.00 Desa Ulak dan maksud
Agung Ilir dilaksanakannya
program pelatihan
Pembuatan Tape
Singkong
- Melakukan penjelasan
tentang Pembuatan
tape
singkong
5. Selasa, 14 Pukul KB Nusa Indah - Mengenalkan bahan
November 2023 13.00-16.00 Desa Ulak bahan yang akan
Agung Ilir dipakai dalam
pembuatan tape
singkong.
- Melatih keserasian
Dalam pembuatan tape
singkong
6. Rabu, 15 Pukul KB Nusa Indah - Melatih keserasian
November 2023 13.00-16.00 Desa Ulak Dalam pemilihan
Agung Ilir bahan yang berkualitas
- Mendemonstrasikan
cara pembuatatan tape
singkong
7 Kamis, 16 Pukul KB Nusa Indah - Melatih peningkatkan
November 2023 13.00-16.00 Desa Ulak pemahaman terhadap
Agung Ilir pembuatan tape
singkong
- Mendemonstrasikan
pembuatan tape
singkong
- Warga binaan
melakukan demonstrasi
pembuatan tape
singkong
8. Jumat, 17 Pukul KB Nusa Indah - Warga binaan kembali
November 2023 13.00-16.00 Desa Ulak melakukan demonstrasi
Agung Ilir pembuatan tape
singkong

9. Sabtu, 18 Pukul KB Nusa Indah - Warga binaan


November 2023 13.00-16.00 Desa Ulak melakukan demonstrasi
Agung Ilir pembuatan tape
singkong yang benar
- Evaluasi akhir

C. Hambatan

Hambantan yang terjadi pada penentuan jadwal praktek karena tutor dan Wb
mempunyai kegiatan masing masing sehingga disepakati untuk pelaksanaan
praktek dilakukan dalam 1 minggu sekaligus dengan waktu 3 jam dalam satu kali
pertemuan

D. Upaya Peningkatan Kreativitas

1. Kolaborasi dengan komunitas lokal: Melibatkan komunitas lokal yang


memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pembuatan tape singkong
yang dapat memberikan wawasan dan perspektif baru kepada para peserta
pelatihan.
2. Pementasan di berbagai acara dan kuliner: Mengajak pemuda untuk tampil
di berbagai acara dan festival kuliner
3. Membangun jejaring dan kemitraan: Mengembangkan kerjasama dengan
lembaga atau organisasi terkait, seperti umkm.
4. Mengadakan kompetisi atau festival kuliner: Mengadakan kompetisi atau
festival kulineryang dapat menjadi ajang untuk mengukur kemampuan
peserta pelatihan dan mendorong mereka untuk terus berlatih dan
meningkatkan keterampilan mereka.

E. Manfaat Kegiatan

1. Pengembangan Keterampilan : Melalui pelatihan pembuatan tape singkong,


para pemuda dapat mengembangkn keterampilan mereka dalamm bidang
kuliner.
2. Pengenalan makanan trasional: Pelatihan pembuatan tape singkong juga
memberikan kesempatan kepada para pemuda untuk mengenal dan
mempelajari makanan trasional Sumatra Selatan.
3. Peningkatan Kreativitas : Dalam Pelatihan Pembuatan Tape Singkong, para
pemuda akan diajak untuk berkreasi dalam menginterpretasikan makanan
tradisional
Pembentukan Karakter, Melalui pelatihan pembuatan tape singkong, para pemuda akan
belajar nilai-nilai seperti disiplin, kerjasama, ketekunan, dan tanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

Ajuz, Yayan. 2012. Laporan Pembuatan Tape Ketan dan Tape Singkong .

(online),(http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-
pembuatan-tape-ketan-dan-tape.html, diakses tanggal 27
Maret 2014).Choirunissah, Siti Afifa. 2013.

Laporan Praktikum Bioteknologi Proses.

(online),(http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-
praktikum- bioteknologi- proses.html, diakses tanggal 27 Maret
2014).Husnaa, Fauziah. 2011.

Laporan Pembuatan Tape Singkong .

(online),(http://fa-husnaa.blogspot.com/2011/02/laporan-
pembuatan-tape-singkong.html?m=1, diakses tanggal 27
Maret 2014).Wijai, Sigit. 2011.

Mari Belajar : Cara Pengolahan Tapai Singkong.

(online),(http://sigitwijai.blogspot.com/2011/10/cara-
pengolahan- tapai-singkong.html, diakses 27 Maret 2014).Yanti.
2012.
RANCANGAN KEGIATAN PEMBINAAN PROGRAM
KEPEMUDAAN

PEMBUATAN KERIPIK SINGKONG DI DESA ULAK AGUNG ILIR


KECAMATAN MUARADUA KISAM

A. Rancangan Pelaksanaan Kegiatan

1. Target Warga Binaan


Kegiatan pembuatan Tape Singkong Di Desa Ulak Agung Ilir Kecamatan
Muaradua Kisam. OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan. Penulis
sebagai mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ – UT Pokjar Muaradua,
ingin membagi pengetahuan serta kreatifitas kepada warga Desa ulak
agung ilir kecamatan muaradaua kisam tentang pembuatan Tape
singkong.
Kegiatan ini penulis lakukan agar warga setempat khususnya pemuda-
pemudi yang tidak memiliki pekerjaan, misalnya meraka yang
pengangguran, yang mempunyai keterbatasan indera, tidak mempunyai
skill, sehingga menjadikan waktu senggangnya ini diisi dengan kegiatan
pembuatan tape singkong tersebut. Selain itu juga penduduk Indonesia
juga terkenal dengan negara agraris, dengan berbagai macam jenis
pertanian yang di hasilkan. Misalnya karet, ubi kayu, jagung dan lain-lain.
Di Indonesia juga tanaman ubi kayu sangat mudah dijumpai karena
penanamannya yang tidak sulit. Ubi kayu disebut pohon kehidupan
karena semua bagian dapat di manfaatkan. Selain itu juga bahwa usaha
ini sangat penting artinya untuk mengatasi masalah ketergantungan pada
satu bahan pangan pokok saja. Misalnya mengubah ubi kayu menjadi
berbagai bentuk pangan olahan pangan yang mempunyai rasa khas dan
tahan lama disimpan. Usaha ini juga dimaksudkan Dalam rangka
mengurangi ketergantungan kosumsi pada beras.
2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Berdasar musyawarah bersama dengan warga belajar (peserta pelatihan)
yang dibina, maka didapati kesepakatan sebagai berikut:
Tempat : KB Nusa Indah Desa Ulak Agung Ilir
Hari : Selasa dan Kamis
Jam : 14.00 – 16.00 WIB
Jadwal :

NO Pertemuan Tanggal Tempat Materi Waktu


1 1 4 KB Nusa Sosialisasi dan 14.00-
Desember Indah Desa konsultasi dengan 16.00
2023 Ulak kepala Desa Ulak
Agung Ilir Agung Ilir Kec
Muaradua Kisan
tentang pelatihan
pembuatan tape
singkong
2 II 6 KB Nusa Visitasi/sosialisasi 14.00-
Desember Indah Desa program 16.00
2023 Ulak (penggambaran),
Agung Ilir
tanya jawab dengan
WB mengenai materi
praktek yang akan di
laksanakan
3 III 11 KB Nusa Penjelasan secara
Desember Indah Desa rinci alat-alat yang
2023 Ulak harus disediakan 14.00-
Agung Ilir
untuk membuat tape 16.00
singkong
4 IV 13 Rumah Penjelasan secara
Desember Praktikan rinci bahan-bahan
2023 yang harus disediakan
untuk membuat tape 14.00-
singkong 16.00
5 V 18 Pasar Belanja alat alat dan
Desember Desa Ulak bahan-bahan untuk 14.00-
2023 Agung Ilir membuat tape 16.00
singkong
6 VI 2O Rumah Menjelaskan Langkah
Desember praktikan Langkah pembuatan
2023 tape singkong, 14.00-
sekaligus melakukan 16.00
demonstrasi (praktik
pertama) secara urut
7 VII 25 Rumah Melakukan 14.00-
Desember praktikan demontrasi (praktik 16.00
2023 kedua) secara urut
8 VIII 27 Rumah Evaluasi hasil
Desember praktikan sekaligus Menyusun
2023 laporan praktik 14.00-
program kepemudaan 16.00
3. Materi kegiatan
a. Alat dan Bahan
Pembuatan tape singkong melibatkan beberapa alat dan bahan dasar.
Berikut adalah daftar umumnya:
1. Alat:
 Panci besar: Untuk merebus singkong.
 Papan pemotong: Untuk memotong singkong.
 Pemeras singkong (opsional): Untuk memeras singkong setelah
direbus.
 Wadah tahan panas: Untuk fermentasi tape.
 Kain bersih atau daun pisang: Untuk menutup wadah selama
proses fermentasi.
 Sendok kayu atau spatula: Untuk mencampur singkong dan
memindahkan ke wadah fermentasi.
2. Bahan:
 Singkong: Pilih singkong yang segar dan berkualitas baik. Potong
singkong menjadi potongan-potongan kecil sesuai keinginan.
 Air: Untuk merebus singkong.
 Gula kelapa atau gula pasir: Sebagai pemanis dan juga sebagai
sumber nutrisi bagi ragi selama fermentasi.
 Ragi tape: Biasanya dapat ditemukan di toko bahan kue atau
pasar tradisional.
 Air kelapa (opsional): Sebagai cairan tambahan yang dapat
menambah kelembaban dan rasa tape.
3. Langkah-langkah umum pembuatan tape singkong:
 Siapkan singkong: Kupas dan potong singkong sesuai keinginan.
 Rebus singkong: Rebus singkong hingga empuk. Angkat dan
tiriskan.
 Buat campuran cairan ragi: Campur ragi tape dengan air hangat
dan diamkan beberapa saat hingga aktif.
 Campur singkong dan campuran ragi: Campur singkong dengan
campuran ragi dan tambahkan gula kelapa atau gula pasir sesuai
selera.
 Fermentasi: Letakkan campuran dalam wadah yang bersih dan
tutup dengan kain bersih atau daun pisang. Diamkan dalam
tempat yang hangat dan gelap selama beberapa hari (biasanya 2-
3 hari) hingga tape menghasilkan aroma yang khas dan
bergejolak.
 Penyimpanan: Setelah fermentasi selesai, tape dapat disimpan
dalam wadah tertutup di dalam lemari es.
 Pastikan untuk mengikuti petunjuk spesifik dari resep yang Anda
pilih, karena metode pembuatan tape singkong dapat bervariasi.
b. Materi pelatihan atau kegiatan
Pelatihan Pembuatan Tape Singkong
1. Tujuan Pelatihan:
 Memahami langkah-langkah dasar dalam pembuatan tape
singkong.
 Mengerti peran bahan-bahan dalam proses fermentasi.
 Mampu melakukan praktik langsung pembuatan tape
singkong.
 Mengetahui cara penyimpanan dan penyajian yang benar.
2. Materi Pelatihan:
 Pendahuluan:
Pengenalan Singkong:
Nutrisi singkong.
Keberagaman penggunaan singkong di berbagai budaya.
Tujuan Pembuatan Tape Singkong:
Mengenal proses fermentasi dan peran ragi.
Memahami cara mengolah singkong menjadi hidangan yang
lezat.
 Bahan dan
Alat: Bahan
Utama:
Singkong, air, gula kelapa, ragi tape.
Peralatan:
Panci besar, pisau, wadah fermentasi, kain bersih.
 Proses Pembuatan:
Pemilihan dan Persiapan Singkong:
Memilih singkong yang baik.
Pemotongan dan pembersihan
singkong. Langkah-langkah Rebus
Singkong:
Memahami teknik rebus singkong.
Mengukur kematangan singkong.
Pembuatan Campuran Ragi:
Mengaktifkan ragi dengan air hangat.
Penyusunan campuran ragi.
 Pencampuran dan
Fermentasi: Pencampuran
Bahan:
Menggabungkan singkong, gula, dan campuran ragi.
Menyesuaikan rasa.
Proses Fermentasi:
Penempatan campuran dalam wadah fermentasi.
Menjaga kondisi lingkungan yang mendukung fermentasi.
 Penyajian dan
Penyimpanan: Cara
Penyajian:
Ide-ide kreatif dalam menyajikan tape singkong.
Catatan rasa dan aroma yang diinginkan.
Penyimpanan yang Benar:
Panduan penyimpanan tape singkong.
Kebersihan dan keamanan penyimpanan.
 Praktik
Langsung:
Tahapan Praktik:
Peserta akan mempraktikkan langkah-langkah pembuatan tape
singkong.
Instruktur memberikan panduan dan bimbingan.
 Diskusi dan
Pertanyaan: Sesi Tanya
Jawab:
Peserta dapat mengajukan pertanyaan seputar proses
pembuatan.
Diskusi mengenai pengalaman masing-masing.
 Evaluasi dan Penutup:
Penilaian Produk
Akhir:
Penilaian tape singkong yang dihasilkan peserta.
 Ringkasan dan Catatan Akhir:
Poin-poin penting dari
pelatihan.
Informasi kontak untuk pertanyaan lanjutan.
Pastikan untuk mengadaptasi materi pelatihan ini sesuai
dengan tingkat pengetahuan dan kebutuhan peserta. Selain
itu, tambahkan elemen interaktif seperti tanya jawab, diskusi
kelompok, atau pemecahan masalah untuk meningkatkan
pengalaman pembelajaran.
4. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Berikut adalah strategi dan deskripsi jalannya kegiatan pembuatan
tape singkong:
a. Strategi Pelatihan:
 Pendekatan Praktis:
Fokus pada pendekatan praktis dengan memberikan
demonstrasi langsung setiap langkah pembuatan tape
singkong. Berikan kesempatan peserta untuk berpartisipasi
langsung dalam proses pembuatan untuk meningkatkan
pemahaman mereka.
 Interaksi dan Diskusi:
Selalu buka kesempatan untuk pertanyaan dan diskusi.
Peserta dapat berbagi pengalaman atau pertanyaan mereka
sepanjang proses pelatihan.
Gunakan diskusi untuk menjelaskan konsep-konsep kunci
seperti fermentasi, peran ragi, dan pentingnya bahan-bahan
tertentu.
 Tim atau Kelompok:
Bagi peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk
meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi.
Setiap kelompok bertanggung jawab untuk tahapan tertentu
dalam proses pembuatan tape singkong.
 Penilaian Formatif:
Sediakan penilaian formatif setelah setiap langkah kunci. Ini
dapat berupa pertanyaan cepat, diskusi singkat, atau
pengecekan pemahaman langsung dari peserta.

b. Deskripsi Jalannya Kegiatan:


 Pendahuluan:
Sambutan dan pengenalan kegiatan.
Penjelasan singkat mengenai sejarah dan keberagaman tape
singkong.
Presentasi singkat tentang bahan dan alat yang akan digunakan.
 Pembagian Kelompok dan Penjelasan Tugas:
Pembagian peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Penjelasan tugas masing-masing kelompok, seperti persiapan
singkong, proses rebus, pembuatan campuran ragi, dll.
 Praktik Langsung (Sesi 1):
Setiap kelompok melaksanakan tugas awal sesuai dengan
pembagian.
Instruktur memberikan bimbingan langsung dan menjawab
pertanyaan peserta.
 Diskusi dan Evaluasi (Sesi 1):
Diskusi singkat mengenai apa yang telah dilakukan setiap
kelompok.
Evaluasi formatif untuk memastikan pemahaman peserta.
 Praktik Langsung (Sesi 2):
Rotasi tugas antar kelompok agar semua peserta dapat terlibat
dalam setiap tahap pembuatan tape singkong.
Instruktur memberikan bimbingan tambahan.
 Diskusi dan Evaluasi (Sesi 2):
Diskusi tentang kesulitan yang dihadapi dan strategi yang
berhasil.
Evaluasi formatif untuk memperbaiki langkah-langkah
selanjutnya.
 Penyajian dan Penilaian Akhir:
Setiap kelompok menyajikan hasil akhir tape singkong mereka.

Penilaian akhir berdasarkan kriteria tertentu, seperti cita rasa,


tekstur, dan aroma.

 Pertanyaan dan Jawaban Akhir:


Peserta memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
terakhir.
Diskusi singkat mengenai penerapan pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
 Ringkasan dan Penutup:
Penyampaian ringkasan keseluruhan kegiatan.
Ucapan terima kasih kepada peserta dan undangan untuk
memberikan umpan balik.
 Catatan Tambahan:
Pastikan untuk memonitor waktu agar kegiatan sesuai dengan
jadwal.
Ajak peserta untuk mencatat catatan selama kegiatan untuk
referensi di masa depan.
Berikan umpan balik konstruktif untuk setiap kelompok.

B. Temuan dan Hasil Analisa

1. Hasil Evaluasi Proses


Pada awal proses sedikit mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan :

1. Penentuan jadwal yang sering mengalami kendala


2. Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan keranjang masih sangat lama
karena belum terampil
3. Pemilihan varietas singkong yang cocok untuk membuat tape. Karena
beberapa varietas singkong banyak yang tidak menghasilkan tape yang
lebih lembut dibandingkan yang lain
Selain mengalami kesulitan pada awal proses, masalah berikutnya yang
muncul antara lain:

3. Sebagian warga binaan tidak dapat mengikutinya karena sibuk dengan


kegiatan pekerjaan.
4. Kesulitan dalam menyamakan atau menyesuaikan waktu antara
mahasiswa dengan warga binaan.
Tetapi penulis mempunyai solusi untuk mengatasi masalah dan kendala
pelaksanaan pembinaan keterampilan ini, antara lain
4. Membuat jadwal pelatihan yang fleksibel untuk menyesuaikan
dengan jadwal kerja warga binaan. Misalnya, mengadakan sesi
pelatihan pada waktu yang tidak mengganggu kegiatan pekerjaan
utama mereka.
5. Berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pihak penjara atau
lembaga pemasyarakatan, untuk mendapatkan dukungan dan
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan. Hal ini melibatkan pihak yang
memiliki otoritas dalam mengatur jadwal dan mendukung kegiatan
pembinaan
6. Menyediakan materi pelatihan atau konsultasi online bagi mahasiswa
yang tidak dapat hadir secara langsung. Hal ini dapat membantu
menyelesaikan masalah penyesuaian waktu antara mahasiswa
dan warga binaan.
7. Merancang program pelatihan yang berjenjang, memungkinkan
warga binaan untuk mengikuti pelatihan dalam beberapa tahap. Ini
memberikan fleksibilitas kepada mereka untuk berpartisipasi sesuai
dengan ketersediaan waktu mereka
8. Menyampaikan dengan jelas manfaat dari kegiatan pembinaan ini dan
bagaimana itu dapat membantu mereka dalam pengembangan
keterampilan dan persiapan untuk kehidupan setelah pembebasan.

2. Hasil Evaluasi Produk


Hasil evaluasi produk nantinya akan dilihat ketika program
rancangan pelatihan pembuatan Tape singkong sudah berjalan. Setelah
mendapatkan pembinaan dari narasumber, nantinya warga binaan
mencoba melakukan diversifikasi produk, dengan membuat tape
singkong. Produk yang dihasilkan dari pelatihan keterampilan
membuat tape, apakah nantinya kurang memuaskan atau sangat
memuaskan dalam pelaksanaannya, diharapkan nantinya para pemuda
sangat berminat pada keterampilan ini. Maka dalam pelatihan
keterampilan membuat keripik tidak begitu sulit karena mereka
menunjukkan minat yang besar dan dengan cepat dapat
memahaminya.

Berikut spesifikasi detail dari produk yang dihasilkan:

1. Bahan Utama:
Umbi Singkong: Tape singkong dibuat dari umbi singkong yang telah
dipotong-potong dan difermentasi.

2. Proses Produksi:
Pencucian: Umbi singkong dicuci bersih sebelum diproses.

3. Pemotongan: Umbi singkong dipotong-potong menjadi bagian


yang lebih kecil.
Fermentasi: Potongan singkong difermentasi untuk jangka waktu
tertentu. Proses fermentasi melibatkan aktivitas mikroorganisme
seperti ragi, bakteri asam laktat, atau campuran keduanya.

4. Bahan Tambahan (Opsional):


Gula: Beberapa produsen mungkin menambahkan gula
untuk memberikan rasa manis pada tape singkong.

Air: Untuk membantu proses fermentasi dan menciptakan tekstur yang


diinginkan.

Pewarna atau Flavoring (opsional): Untuk memberikan warna atau rasa


tambahan.

5. Kondisi Proses:
Suhu dan Kelembaban: Proses fermentasi biasanya memerlukan
kondisi suhu dan kelembaban tertentu untuk mendukung pertumbuhan
mikroorganisme yang diinginkan.

6. Waktu Fermentasi:
Lama Fermentasi: Waktu fermentasi dapat bervariasi tergantung pada
preferensi produsen dan jenis tape singkong yang dihasilkan.

7. Kemasan:
Kemasan: Tape singkong umumnya dikemas dalam wadah tertutup
untuk menjaga kebersihan dan kualitas produk.

8. Karakteristik Produk Jadi:


Tekstur: Tape singkong memiliki tekstur kenyal atau lembut
tergantung pada lama fermentasinya.

Aroma dan Rasa: Aroma dan rasa tape singkong dipengaruhi oleh
jenis ragi atau bakteri yang digunakan, serta tambahan bahan-bahan
seperti gula.

9. Label Nutrisi (Jika Diperlukan):


Informasi Gizi: Label nutrisi dapat mencantumkan informasi
mengenai kalori, karbohidrat, gula, protein, dan lainnya.
LEMBAR HASIL DISENIMASI KEGIATAN PEMBINAAN
PROGRAM KEPEMUDAAN PEMBUATAN TAPE
SINGKONG

DI DESA ULAK AGUNG ILIR KEC. MUARADUA KISAM

1. Manfaat dari Rancangan Kegiatan Kemasyarakatan yang Dipilih


Dalam meningkatkan peran, kreativitas dan partisipasi pemuda dalam
pembelajaran dan menganalisis terhadap tingkat pengangguran, pendapatan, dan
kesejahteraan Masyarakat sebagai dasar untuk merancang kegiatan yang dapat
memberdayakan ekonomi Masyarakat, berbagai pihak yang berkompeten
menangani masalah kepemudaan dapat menciptakan program-program, sehingga
para pemuda dapat berpartisipasi diberbagai bidang dan memiliki ketrampilan
yang memadai, dan memiliki potensi dalam kewirausahaan.
Dalam rangka mengembangkan ketrampilan pemuda Di Desa ulak agung
ilir kec. muaradua kisam, Saya sebagai mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ –
UT Pokjar Muaradua mencoba untuk turut serta mempraktikkan pengetahuan
yang diperoleh dari Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
untuk membina kegiatan kepemudaan warga Desa ulak agung ilir kec. Muaradua
Kisam Dalam pembuatan tape singkong.
Dalam mengidentifikasi keterampilan dan potensi local Masyarakat yang
dapat dikembangkan agar kegiatan dapat meningkatkan kapasitas dan
kemandirian mereka, memahami tingkat Pendidikan dan tingkat kesadaran
Masyarakat terhadap isu-isu tertentu untuk merancang kegiatan yang sesuai dan
dapat meningkatkan pemahaman mereka. Dan dapat mengidentifikasi aspek-aspek
budaya san nilai-nilai local yang perlu dilestarikan dan perlu ditingkatkan melalui
kegiatan yang mendukung pelestarian identitas budaya.
Adapun beberapa manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini, diantaranya
sebagai berikut:
1. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: Pelatihan pembuatan tape
singkong dapat membantu masyarakat, khususnya kalangan pemuda, untuk
mengembangkan keterampilan dan usaha mikro dalam bidang agribisnis. Ini dapat
menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan pendapatan mereka.
2. Peningkatan Keterampilan: Kegiatan ini memberikan peluang kepada
peserta untuk mempelajari proses pembuatan tape singkong, memahami prinsip-
prinsip fermentasi, dan mengembangkan keterampilan dalam mengelola produksi.
3. Promosi Keberlanjutan: Pelatihan ini dapat memberikan pemahaman
tentang prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan dan pengolahan makanan yang
ramah lingkungan, mempromosikan praktik-praktik yang mendukung
keberlanjutan lingkungan.
4. Pemberdayaan Komunitas Lokal: Program ini dapat memperkuat
keterlibatan dan partisipasi masyarakat setempat dalam kegiatan ekonomi dan
pengembangan lokal. Ini mendorong rasa kepemilikan dan tanggung jawab
terhadap keberlanjutan program.
5. Pelestarian Budaya :Tape singkong merupakan produk tradisional yang
dapat membantu dalam pelestarian budaya lokal. Melalui pelatihan ini, generasi
muda dapat memahami dan mempertahankan warisan budaya dalam konteks
pengolahan makanan tradisional.
6. Diversifikasi Pangan: Tape singkong dapat menjadi alternatif pangan
lokal yang dapat membantu dalam diversifikasi konsumsi masyarakat. Dengan
memahami cara membuatnya, masyarakat dapat lebih kreatif dalam menciptakan
produk pangan dari bahan lokal.
7. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat: Tape singkong memiliki nilai
gizi dan kesehatan tertentu. Dengan memasukkan pengetahuan tentang nilai gizi
dan manfaat kesehatan dalam pelatihan, program ini dapat membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola makan yang sehat
2. Strategi Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, saya melaksanakannya dengan beberapa
strategi yakni:
• Perencanaan Pelaksanaan kegiatan pembuatan tape singkong dapat
dilakukan dengan merancang strategi yang terencana dan terstruktur.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Pendahuluan dan Pemahaman:
- Melakukan pertemuan pendahuluan untuk memperkenalkan tujuan
kegiatan, manfaat pembuatan tape singkong, dan proses pelaksanaan
kepada
peserta.
2. Pemilihan Materi dan Metode Pembelajaran:
- Memilih materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman peserta.
-Mengunakan metode pembelajaran yang interaktif, seperti demonstrasi
praktik dan sesi tanya jawab.
3. Pengadaan Bahan dan Peralatan:
- Memastikan ketersediaan bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
pembuatan tape singkong.
- Menyediakan bahan berkualitas dan jelaskan cara memilih bahan yang
baik.
4. Sesi Praktik:
- Mengadakan sesi praktik langsung untuk mempraktikkan langkah-
langkah pembuatan tape singkong.
- Memberikan bimbingan dan supervisi langsung selama peserta
melakukan praktik.
5. Tim Pengajar yang Kompeten:
- Melibatkan instruktur atau tim pengajar yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam pembuatan tape singkong.
6. Sosialisasi Hasil Produk:
- Setelah pembuatan tape selesai, dilakukan sesi sosialisasi tentang cara
memasarkan produk, potensi ekonomi, dan manfaat produk tersebut
7. Dokumentasi dan Evaluasi:
- Mendokumentasikan seluruh kegiatan, termasuk proses pembuatan tape
dan respons peserta.
- Melakukan evaluasi untuk menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan dan
perolehan pengetahuan peserta.
8. Pemberdayaan Komunitas:
- Mendorong peserta untuk berbagi pengetahuan mereka dengan anggota
komunitas lainnya setelah pelatihan selesai.
- Fasilitasi pembentukan kelompok atau jaringan untuk mendukung
pertukaran informasi dan pengalaman.
9. Pemantauan Pasca-Pelatihan:
- Melakukan pemantauan setelah kegiatan pelatihan untuk memastikan
implementasi praktik yang dipelajari.
- Memberikan dukungan pasca-pelatihan jika diperlukan. 10. Umpan Balik
dan Perbaikan:
- Mengumpulkan umpan balik dari peserta dan instruktur untuk
mendeteksi area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan pada pelaksanaan
berikutnya.
 Pelaksanaan
Dalam melaksankan semua yang telah saya rencanakan pada tahap
sebelumnya, dimana pada pelaksaanya, kegiatan ini dilakukan di:
Tempat : KB Nusa Indah Desa Ulak Agung Ilir
Hari : Selasa dan Kamis Jam : 14.00 – 16.00 WIB
3.Hasil yang Didapat

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, saya mendapat hasil yang


memuaskan, dimana warga binaan yang mengikuti kegiatan ini
dengan sungguh-sungguh dan juga masyarakat sekitar begitu
mendukung kegiatan ini. Dari beberapa pemuda yang mengikuti
kegiatan ini, penulis melakukan wawancara dimana tanggapannya,
mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Berikut penilaian
yang telah penulis lakukan selama kegiatan:

1. Penilaian Proses Kegiatan

NO Nama Kehadiran Keaktifan kreativitas Nilai Rata

WB verval rata
1. Alde tio 80 85 80 Baik 192
2. Frengky 81 82 80 Baik 189
3. Dwi aji 85 88 80 Baik 199
4. Vema 83 88 81 Baik 198
5. Selvy 80 86 81 Baik 193
6. Suci 82 85 80 Baik 194
7. Viona 81 82 80 Baik 189
2. Penilaian Produk yang Dihasilkan
NO Nama Kehadiran Keaktifan kreativitas Nilai Rata

WB verval rata
1. Alde tio 81 83 85 Baik 193
2. Frengky 80 80 80 Baik 186
3. Dwi aji 85 85 88 Baik 199
4. Vema 85 85 86 Baik 199
5. Selvy 86 86 81 Baik 199
6. Suci 85 85 80 Baik 197
7. Viona 82 85 80 Baik 194

3. Analisa Hasil Penilaian

NO Nama WB Nilai Tes Sebelum Nilai Tes Sesudah Kegiatan

Kegiatan
1. Alde tio 80 86
2. Frengky 79 84
3. Dwi aji 84 88
4. Vema 87 90
5. Selvy 86 88
6. Suci 84 87

7. Viona 82 85
4. Gambaran Keaktifan WB

NO Nama WB Respon Materi Antusiasme

1. Alde tio Pemahaman konsep Cukup aktif, kreatif,


bagus, konstisten terampil rapih dan
waktu Dalam cekatan
membuat tape
dengan baik, kerja
cukup bagus
2. Frengky Cukup memahami Cukup aktif, cekatan,
materi, tepat bertanggung jawab,
waktu, kerja cukup dan konsisten
bagus dan dapat
membuat
tape
3. Dwi aji Mudah menerima Aktif, kreatif, hadir tepat
materi, Dapat waktu. Punya etos kerja

mempratikkan yang bagus Terampil dan


cekatan dalam
membuat “tape”
melaksanakan tugas.
dengan benar.
Hasil
kerja cukup bagus
4. Vema Mudah memahami Aktif, kreatif, hadir tepat
materi, dapat waktu. Punya etos kerja

membuat tape yang bagus Terampil dan


cekatan dalam
dengan sangat
melaksanakan tugas.
baik,
kerja rapih
5. Selvy Pemahaman materi Cukup aktif, kreatif,
cukup baik, terampil rapih dan
terampil Dalam cekatan
membuat
tape, kerja bagus
6. Suci Cukup baik Dalam Cukup aktif, cekatan,
memahami materi, bertanggung jawab,
dan konsisten

cukup rapih dan

terampil
7. Viona Baik Dalam Cukup aktif, cekatan,
memahami materi bertanggung jawab,
cukup terampil dan konsisten
dan
konsisten.
B. Dokumentasi Kegiatan
78

Anda mungkin juga menyukai