Anda di halaman 1dari 20

MODEL PEMBELAJARAN YANG DITERAPAKAN SEKOLAH SERTA

KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SELAMA PANDEMI COVID-19

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Mubarak Ahmad, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. Nugraha Alkahfi 1901025054


2. Ina Afriana 1901025335
3. Rizkyah Permata Auliani Nasution 1901025347
4. Lulu Luthfia Muthmainnah 1901025371
5. Illya Natasya Rovina 1901025383
6. Rianti Widyaningrum 1901025395
7. Putri Dewi Tantiningrum 1901025407
8. Ilham Rifki Andrian 1901025419
9. Yuyun Siti Nur Fadila 1901025431

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Sosiologi Pendidikan dengan
tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Model Pembelajaran yang Diterapkan Sekolah serta


Kegiatan Pengembangan Diri Siswa Selama Pandemi Covid-19” dalam Project Based Learning
ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan baru bagi para pembaca.

Penulis menyadari ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi.
Kami menerima segala bentuk kritik maupun saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah
ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah “Model
Pembelajaran yang Diterapkan Sekolah serta Kegiatan Pengembangan Diri Siswa Selama
Pandemi Covid-19” dalam Project Based Leaning ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 28 Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………….………..………...i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii

BAB I (LATAR BELAKANG).....................................................................................................1

BAB II (KAJIAN PUSTAKA)......................................................................................................3

BAB III (TEMUAN DI LAPANGAN).........................................................................................6

Hasil Wawancara dan Observasi Narasumber 1..........................................................................6

Hasil Wawancara dan Observasi Narasumber 2........................................................................10

BAB IV (EVALUASI).................................................................................................................14

BAB V (KESIMPULAN)............................................................................................................15

LAMPIRAN.................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17

iii
BAB I

LATAR BELAKANG

Keadaan Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik disebabkan oleh virus
berasal dari Wuhan, China yang dinamakan dengan Covid-19. (WHO, 2020) menyatakan bahwa
virus ini penularannya sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian. Penyebaran virus ini bisa
ditempat umum atau kerumunan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika
Serikat mengatakan penyebaran virus ini melalui kontak fisik seperti berjabat tangan maka
dianjurkan agar mencuci tangan dengan benar dan baik sesuai langkah serta menggunakan
masker jika keluar rumah untuk pencegahan penyebaran Corona Virus.
Selain itu pemerintah menerapkan kebijakan untuk Dirumah Saja seperti kerja dirumah
atau Work From Home (WFH) dan kegiatan apapun yang berhubungan dengan perkumpulan
atau pertemuan ditiadakan dan diganti dengan media online. (Kemendikbud, 2020)
mengeluarkan Surat Edaran tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam
Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Isi dari surat ini salah satunya adalah meliburkan
kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis jaringan (Daring) via E-
learning yang dapat digunakan berbagai instansi pendidikan.

Pandemi Covid-19 saat ini telah melahirkan new normal (tatanan baru) yang
mengharuskan seluruh masyarakat, termasuk orang tua beradaptasi dalam mendidik anak. Anak
yang telah menempuh pendidikan mulai sekolah menengah sampai perguruan tinggi merupakan
kelompok remaja yang memiliki berbagai dinamika, sebagai akibat dari perkembangan
psikologisnya sehingga mencari berbagai bentuk norma dalam diri maupun masyarakat.

Oleh karena itu, berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, maka peneliti terdorong
ingin melakukan penelitian mengenai “Model Pembelajaran yang Diterapkan Sekolah serta
Kegiatan Pengembangan Diri Siswa Selama Pandemi Covid-19”. Peneliti ingin mengetahui
bagaimana pembelajaran yang diterapkan sekolah selama pandemi covid-19. Apa saja cara atau
platform yang digunakan sekolah dalam kegiatan belajar mengajar selama pandemi covid-19.
Selain itu, dalam masa pandemi seperti ini orang tua sangat berperan penting dalam proses
pembelajaran yang dilakukan di rumah saja (daring) termasuk dalam hal pengembangan minat &

1
bakat anak. Maka peneliti ingin mengetahui bagaimana peran orang tua dalam mendampingi
anak-anak mereka selama pembelajaran daring dan bagaimana upaya yang dilakukan oleh orang
tua untuk mengembangkan dan menyalurkan minat & bakat anak-anak mereka. Serta peneliti
ingin mengetahui kegiatan yang siswa lakukan selama pembelajaran daring selama pandemi
covid-19.

Hal ini berkaitan dengan Sosiologi Pendidikan dimana pendidikan menjadi agen of
change khususnya dalam menyikapi persoalan kehidupan di masa pandemi ini karena melalui
aktivitas pengajaran dapat menumbuhkan keterampilan fisik dalam hal kecakapan untuk
menyelesaikan persoalan sedangkan pendidikan berupaya mengasah sikap kebajikan, ketenangan
batin, serta pengendalian diri. Dalam hal ini, lingkungan pendidikan yang terdiri dari sekolah,
keluarga dan masyarakat sangat berperan dalam proses pengembangan diri siswa.

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana sekolah memberikan


pengajaran kepada siswa selama pembelajaran daring. Apakah orang tua berperan dalam
mendampingi anak selama belajar online di masa pandemi covid-19 dan upaya yang dilakukan
oleh orang tua dalam mengembangkan minat & bakat anak. Serta mengetahui apa saja kegiatan
yang siswa lakukan selama pembelajaran daring selama pandemi covid-19.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin
dicapai.

Ciri-ciri model pembelajaran, menurut Kardi & Nur dalam Ngalimun (7-8, 2016) model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau
prosedur. Ciri-ciri tersebut antara lain:

1. Model pembelajaran merupakan rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta
atau pengembangnya.
2. Berupa landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana peserta didik akan belajar
(memiliki tujuan belajar dan pembelajaran yang ingin dicapai).
3. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu
dapat tercapai.

Fungsi model pembelajaran adalah pedoman dalam perancangan hingga pelaksanaan


pembelajaran. Oleh karena itu pemilihan model sangat dipengaruhi sifat dari materi yang akan
dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat
kemampuan peserta didik.

Macam-macam model pembelajaran, menurut Hamdayama (132-182, 2016) macam-


macam model pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Inquiry


2. Model Pembelajaran Kontekstual
3. Model Pembelajaran Ekspositori
4. Model Pembelajaran Kooperatif
5. Model Pembelajaran Project Based Learning
6. Model Pembelajaran PAIKEM

3
7. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)
8. Model Pembelajaran Terpadu
9. Model Pembelajaran Tematik

Pengembangan diri adalah suatu proses pembentukan potensi, bakat, sikap, perilaku dan
kepribadian seseorang melalui pembelajaran dan pengalaman yang dilakukan berulang-ulang
sehingga meningkatkan kapasitas atau kemampuan diri sampai pada tahap otonomi
(kemandirian).

Perubahan dan perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri


dengan lingkungan di mana dia hidup. Fungsi dilaksanakannya pengembangan diri adalah
memacu peserta didik untuk menjadi lebih terampil dalam mengasah keahlian yang dimilikinya
sesuai dengan kecenderungan kompetensi yang telah ada pada dirinya.

Adapun upaya pelaksanaan pengembangan diri pada peserta didik dapat dilakukan
melalui beberapa kegiatan, yaitu:

1. Pelayanan konseling. Pengelola lembaga pendidikan memberikan ruang, waktu, serta


petugas khusus yang menjadi sarana konsultasi peserta didik dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapinya, baik yang berhubungan dengan perkembangan belajar
maupun yang berhubungan dengan masalah pribadinya. Artinya kegiatan konseling
sebagai wadah dalam memberikan solusi bagi permasalahan peserta didik atau santri.
2. Kegiatan belajar. Kegiatan belajar telah menjadi rutinitas yang pasti dilakukan di
lembaga pendidikan formal maupun non formal. Kegiatan belajar sejatinya
mengembangkan potensi peserta didik dalam aspek kognitif (pengetahuan) sekaligus
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi sosial baik dengan guru
maupun teman sejawat.
3. Pengembangan karir. Pengembangan diri dalam bentuk pengembangan karir biasanya
terjadi pada dunia kerja, sehingga bagi peserta didik kegiatan pengembangan karir belum
menjadi sebuah kebutuhan prioritas. Namun demikian, pengembangan karir bagi peserta
didik bisa terjadi ketika peserta didik aktif mengikuti organisasi di sekolah misalnya
menjadi pengurus atau ketua OSIS, PMR (Palang Merah Remaja), Paskibra, Pramuka,
Rohis, Pengurus Santri, serta organisasi sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.

4
4. Kegiatan ekstrakurikuler. Upaya lain yang dapat dilakukan dalam mengembangkan
potensi peserta didik adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengembangkan potensi peserta didik, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler secara tidak langsung
dapat memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik melalui pengembangan
kreativitas, serta kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

5
BAB III

TEMUAN DI LAPANGAN

Hasil Wawancara dan Observasi Narasumber 1


A. Hasil Observasi
Rumah Narasumber
Alamat : Jln SDN INPRES RT 08 RW 06 (Kontrakan patah tulang)
Kelurahan : Pulo gebang
Kecamatan : Cakung
Kabupaten/Kota : Jakarta Timur
Provinsi : DKI Jakarta
Kode Pos : 13960
B. Hasil Wawancara
Topik : Model Pembelajaran yang Diterapkan Sekolah serta Kegiatan
Pengembangan Diri Siswa Selama Pandemi Covid-19
Tujuan : Mengetahui model pembelajaran yang diterrapkan sekolah serta
kegiatan pengembangan diri siswa selama pandemi.
Narasumber : Ibu Titin
Hari, tanggal : Minggu, 27 Juni 2021
Tempat : Pulo Gebang

Daftar Pertanyaan :
1. Bagaimana cara guru anak Bapak/Ibu melaksanakan pembelajaran dari rumah
secara synchronous (contoh: Zoom, WA Video Call, Google Meet, dsb)?
2. Bagaimana cara guru anak Bapak/Ibu melaksanakan pembelajaran dari rumah
secara asynchronous (contoh: Chat WA, Quizziz, Google Classroom, LMS, dsb)?
3. Dalam seminggu, berapa kali pembelajaran dilakukan secara synchronous? Berapa
lama durasinya?
4. Dalam seminggu, berapa kali pembelajaran dilakukan secara asynchronous?
Berapa lama durasinya?

6
5. Melalui aplikasi/media apa pembelajaran synchronous dilakukan?
6. Melalui aplikasi/media apa pembelajaran asynchronous dilakukan?
7. Apakah Bapak/Ibu mendampingi anak saat belajar synchronous?
8. Jika mendampingi, apa saja yang Bapak/Ibu lakukan saat mendampingi anak
belajar synchronous?
9. Jika mendampingi, apa saja yang Bapak/Ibu lakukan saat mendampingi anak
belajar asynchronous?
10. Apakah anak Bapak/Ibu sudah terlihat minat/bakatnya? Pada bidang apa?
11. Apakah Bapak/Ibu mengkursuskan anak Bapak/Ibu sesuai dengan minat/bakatnya?
12. Apakah Bapak/Ibu punya perencanaan biaya pendidikan anak hingga perguruan
tinggi (tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, penyiapan aset, dsb)? Seperti
apa gambaran perencanaannya?
13. Apakah Bapak/Ibu punya perencanaan pengembangan minat & bakat anak?
(mengembangkan minat & bakat anak lewat kursus/bimbel/tahfidz Qur’an, dsb)?
Seperti apa gambaran perencanaannya?
14. Apakah Bapak/Ibu punya harapan profesi apa yang kelak ditekuni oleh anak?
15. Jika ada, mengapa Bapak/Ibu berharap sang anak berprofesi tersebut?

a) Observasi dan Wawancara Pertama kepada Narasumber yang bersangkutan


Identitas Narasumber :
Nama Ayah : Anton Sumantri
Nama Ibu : Titin Triyatin
Nama Siswa : Achmad Gigih Abyoso (12 tahun Kelas 5 SD)
Profesi Ayah : Karyawan Swasta
Profesi Ibu : Perawat
Alamat Rumah : Jln SDN Inpres RT 08 RW 06 (Kontrakan patah
tulang)
Nama Sekolah Siswa : SDN 02 Pulo Gebang
Penghasilan Orang Tua/bulan : sama dengan (=) Upah Minimum Provinsi

7
Hasil Wawancara Dengan Wali Murid.

1. Penanya : Bagaimana cara guru anak Bapak/Ibu melaksanakan pembelajaran dari


rumah secara synchronous (contoh: Zoom, WA Video Call, Google Meet, dsb)?
Narasumber Orang Tua : Tatap muka menggunakan zoom hanya satu kali ketika
pertemuan pertama saja, seterusnya tidak pernah zoom lagi.
Narasumber Anak : Pakai zoom hanya sekali pas awal sekolah.
2. Penanya : Bagaimana cara guru anak Bapak/Ibu melaksanakan pembelajaran dari
rumah secara asynchronous (contoh: Chat WA, Quizziz, Google Classroom, LMS,
dsb)?
Narasumber Orang Tua : Pembelajaran setiap hari pakai chat WA, tugas juga dari
chat WA saja. Kalau mata pelajaran yang lain seperti bahasa Inggris ada yang
menggunakan Google Classrom.
Narasumber Anak : Pembelajarannya lewat whatsapp. Gurunya kasih tugas ke
Alifa lalu dikumpulkan ke guru.
3. Penanya : Dalam seminggu, berapa kali pembelajaran dilakukan secara
synchronous? Berapa lama durasinya?
Narasumber Orang Tua : Pembelajaran menggunakan zoom hanya pertama kali
pertemuan.
Narasumber Anak : Zoom cuma hari pertama belajar.
4. Penanya : Dalam seminggu, berapa kali pembelajaran dilakukan secara
asynchronous? Berapa lama durasinya?
Narasumber Orang Tua : Pembelajaran dilakukan dari jam delapan sampai jam
setengah dua belas. Dalam seminggu pembelajaran dari hari Senin-Jumat.
Narasumber Anak : Dari jam delapan sampai setengah dua belas.
5. Penanya : Melalui aplikasi/media apa pembelajaran synchronous dilakukan?
Narasumber Orang Tua : Media yang digunakan yaitu zoom.
Narasumber Anak : Menggunakan zoom.
6. Penanya : Melalui aplikasi/media apa pembelajaran asynchronous dilakukan?
Narasumber Orang Tua : Media yang digunakan adalah aplikasi Whatsapp.
Narasumber Anak : Menggunakan Whatsapp.
7. Penanya : Apakah Bapak/Ibu mendampingi anak saat belajar synchronous?

8
Narasumber Orang Tua : Iya, saat belajar dan diberikan tugas oleh gurunya tentu
saya mendampingi anak.
8. Penanya : Jika mendampingi, apa saja yang Bapak/Ibu lakukan saat mendampingi
anak belajar synchronous?
Narasumber Orang Tua : Tidak mendampingi, karena hanya pertemuan pertama
yang melalui zoom.
9. Penanya : Jika mendampingi, apa saja yang Bapak/Ibu lakukan saat mendampingi
anak belajar asynchronous?
Narasumber Orang Tua : Selain memantau anak belajar, saya juga membantu
menjelaskan materi yang sedang dipelajari. Ketika ada tugas saya juga membantu
anak untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
10. Penanya : Apakah anak Bapak/Ibu sudah terlihat minat/bakatnya? Pada bidang
apa?
Narasumber Orang Tua : Iya, mengaji, silat, dan les.
11. Penanya : Apakah Bapak/Ibu mengkursuskan anak Bapak/Ibu sesuai dengan
minat/bakatnya?
Narasumber Orang Tua : Iya, saya mengkursuskan sesuai minat anak.
12. Penanya : Apakah Bapak/Ibu punya perencanaan biaya pendidikan anak hingga
perguruan tinggi (tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, penyiapan aset, dsb)?
Seperti apa gambaran perencanaannya?
Narasumber Orang Tua : Iya, sudah punya perencanaan biaya pendidikan hingga
perguruan tinggi insya Allah.
13. Penanya : Apakah Bapak/Ibu punya perencanaan pengembangan minat & bakat
anak? (mengembangkan minat & bakat anak lewat kursus/bimbel/tahfidz Qur’an,
dsb)? Seperti apa gambaran perencanaannya?
Narasumber Orang Tua : Pengembangan minat anak lewat Kegiatan dari RT
seperti silat seminggu sekali. Les juga, les mata pelajaran.
Narasumber Anak : Ikut les sama silat seminggu sekali.
14. Penanya : Apakah Bapak/Ibu punya harapan profesi apa yang kelak ditekuni oleh
anak?
Narasumber Orang Tua : Harapannya jadi dokter.

9
Narasumber Anak : Mau jadi dokter.
15. Penanya : Jika ada, mengapa Bapak/Ibu berharap sang anak berprofesi tersebut?
Narasumber Orang Tua: Saya berharapnya agar Alifa bisa menolong orang lain.

Hasil Wawancara dan Observasi Narasumber 2


A. Hasil Observasi
Rumah Narasumber
Alamat : Kandang Besar RT 04/RW 04 No 56
Kelurahan : Ujung Menteng
Kecamatan : Cakung
Kabupaten/Kota : Jakarta Timur
Provinsi : DKI Jakarta
Kode Pos : 13960
B. Hasil Wawancara
Topik : Model Pembelajaran yang Diterapkan Sekolah serta Kegiatan
Pengembangan Diri Siswa Selama Pandemi Covid-19
Tujuan : Mengetahui model pembelajaran yang diterrapkan sekolah serta
kegiatan pengembangan diri siswa selama pandemi.
Narasumber : Ibu Dewi
Hari, tanggal : Minggu, 27 Juni 2021
Tempat : Kandang Besar

Daftar Pertanyaan :
1. Bagaimana cara guru anak Bapak/Ibu melaksanakan pembelajaran dari rumah
secara synchronous (contoh: Zoom, WA Video Call, Google Meet, dsb)?
2. Bagaimana cara guru anak Bapak/Ibu melaksanakan pembelajaran dari rumah
secara asynchronous (contoh: Chat WA, Quizziz, Google Classroom, LMS, dsb)?
3. Dalam seminggu, berapa kali pembelajaran dilakukan secara synchronous? Berapa
lama durasinya?
4. Dalam seminggu, berapa kali pembelajaran dilakukan secara asynchronous?
Berapa lama durasinya?

10
5. Melalui aplikasi/media apa pembelajaran synchronous dilakukan?
6. Melalui aplikasi/media apa pembelajaran asynchronous dilakukan?
7. Apakah Bapak/Ibu mendampingi anak saat belajar synchronous?
8. Jika mendampingi, apa saja yang Bapak/Ibu lakukan saat mendampingi anak
belajar synchronous?
9. Jika mendampingi, apa saja yang Bapak/Ibu lakukan saat mendampingi anak
belajar asynchronous?
10. Apakah anak Bapak/Ibu sudah terlihat minat/bakatnya? Pada bidang apa?
11. Apakah Bapak/Ibu mengkursuskan anak Bapak/Ibu sesuai dengan minat/bakatnya?
12. Apakah Bapak/Ibu punya perencanaan biaya pendidikan anak hingga perguruan
tinggi (tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, penyiapan aset, dsb)? Seperti
apa gambaran perencanaannya?
13. Apakah Bapak/Ibu punya perencanaan pengembangan minat & bakat anak?
(mengembangkan minat & bakat anak lewat kursus/bimbel/tahfidz Qur’an, dsb)?
Seperti apa gambaran perencanaannya?
14. Apakah Bapak/Ibu punya harapan profesi apa yang kelak ditekuni oleh anak?
15. Jika ada, mengapa Bapak/Ibu berharap sang anak berprofesi tersebut?

a) Observasi dan Wawancara Kedua kepada Narasumber yang bersangkutan


Identitas Narasumber :
Nama Ayah : Maryadi
Nama Ibu : Dewi
Nama Siswa : Alifa Jihan Ajwa (7 tahun Kelas 1 SD)
Profesi Ayah : Wirausaha (bengkel)
Profesi Ibu : Wirausaha (warung)
Alamat Rumah : Kandang Besar RT 04/RW 04
Nama Sekolah Siswa : SDN 02 Ujung Menteng
Penghasilan Orang Tua/bulan : Kurang dari (<) Upah Minimum Provinsi (selama
pandemi)

Hasil Wawancara Dengan Wali Murid :

11
1. Penanya : Bagaimana cara guru anak Bapak/Ibu melaksanakan pembelajaran dari
rumah secara synchronous (contoh: Zoom, WA Video Call, Google Meet, dsb)?
Narasumber Orang Tua : Tergantung karena saya biasanya melakukan pembelajaran
bersama guru les,jadi tugas dan belajar semuanya kadang di bantu oleh guru les.
Narasumber Anak : pembelajaran hanya menggunakan zoom
2. Penanya : Bagaimana cara guru anak Bapak/Ibu melaksanakan pembelajaran dari
rumah secara asynchronous (contoh: Chat WA, Quizziz, Google Classroom, LMS,
dsb)?
Narasumber Orang Tua : Pembelajaran mengunakan chat WA, tugas juga dari chat
WA saja.
Narasumber Anak : Pembelajarannya menggunakan wa
3. Penanya : Dalam seminggu, berapa kali pembelajaran dilakukan secara
synchronous? Berapa lama durasinya?
Narasumber Orang Tua : setiap hari, durasinya 2 jam
Narasumber Anak : setiap hari durasi 30 menit
4. Penanya : Dalam seminggu, berapa kali pembelajaran dilakukan secara
asynchronous? Berapa lama durasinya?
Narasumber Orang Tua : setiap hari durasinya 2 jam
Narasumber Anak : setiap hari durasinya 45 menit – 1 jam
5. Penanya : Melalui aplikasi/media apa pembelajaran synchronous dilakukan?
Narasumber Orang Tua : Media yang digunakan yaitu zoom.
Narasumber Anak : Menggunakan zoom.
6. Penanya : Melalui aplikasi/media apa pembelajaran asynchronous dilakukan?
Narasumber Orang Tua : Media yang digunakan adalah aplikasi Whatsapp.
Narasumber Anak : Menggunakan Whatsapp.
7. Penanya : Apakah Bapak/Ibu mendampingi anak saat belajar synchronous?
Narasumber Orang Tua : Iya, mendampingi dalam belajar dan membantu
menjelaskan.
Narasumber anak : mendampingi dalambelajar
8. Penanya : Jika mendampingi, apa saja yang Bapak/Ibu lakukan saat mendampingi
anak belajar synchronous?

12
Narasumber Orang Tua : mendampingi dan membantu menjelaskan
9. Penanya : Jika mendampingi, apa saja yang Bapak/Ibu lakukan saat mendampingi
anak belajar asynchronous?
Narasumber Orang Tua : Ketika ada tugas saya juga membantu anak untuk
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
10. Penanya : Apakah anak Bapak/Ibu sudah terlihat minat/bakatnya? Pada bidang apa?
Narasumber Orang Tua : belum terlihat, tetapi dalam belajar mapel PPKN menapat
nilai yang tinggi
11. Penanya : Apakah Bapak/Ibu mengkursuskan anak Bapak/Ibu sesuai dengan
minat/bakatnya?
Narasumber Orang Tua : Belum,karena minat dan bakatnya belum terlihat dan juga
karena pandemi sekarang
12. Penanya: Apakah Bapak/Ibu punya perencanaan biaya pendidikan anak hingga
perguruan tinggi (tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, penyiapan aset, dsb)?
Seperti apa gambaran perencanaannya?
Narasumber Orang Tua : Insya allah jika saya masih mampu membiayai sesuai cita
cita yang di inginkan
13. Penanya : Apakah Bapak/Ibu punya perencanaan pengembangan minat & bakat
anak? (mengembangkan minat & bakat anak lewat kursus/bimbel/tahfidz Qur’an,
dsb)? Seperti apa gambaran perencanaannya?
Narasumber Orang Tua: saya ingn anak saya masuk pesantren, agar terjaga dalam
kehidupannya, karena jaman sekarang banyak orang orang yang kurang baik dalam
hidupnya
14. Penanya : Apakah Bapak/Ibu punya harapan profesi apa yang kelak ditekuni oleh
anak?
Narasumber Orang Tua : saya mendukung apapun profesi yang kelak akan di tekuni
Narasumber Anak : Mau jadi masinis
15. Penanya : Jika ada, mengapa Bapak/Ibu berharap sang anak berprofesi tersebut?
Narasumber Orang Tua : karena sesuai dengan keinginannya jadi saya berharap agar
selalu sukses dalam hidupnya.

13
BAB IV

EVALUASI

Tantangan dan Hambatan :


1. Kekurangan kepercayaan (lack of trust). Karena pewawancara adalah orang asing, maka
kepercayaan menjadi isu yang perlu diperhatikan. Tanpa kepercayaan, nampaknya
informan akan sulit memberikan informasi yang dianggap sensitif dan penting untuk
penelitian.
Solusi : tim mencoba untuk mengakrabkan diri dengan narasumber dengan bicara secara
santai tetapi tetap sopan.
2. Kekurangan waktu (lack of time). Waktu penelitian biasanya terbatas. Waktu informan
terlebih lagi. Waktu yang terbatas dapat menjadikan data yang didapat tidak lengkap.
Solusi : dengan waktu yang singkat tim mencoba membuat kegiatan wawamcara menjadi
lebih singkat dengan membicarakan hal sesuai informasi yang dibutuhkan.
3. Responden kurang terbuka dalam memberikan informasi dan terkesan malu-malu
Solusi : tim melakukan pendekatan dengan membuat suasana wawancara menjadi lebih
nyaman dan asik.

14
BAB V

KESIMPULAN

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Kesimpulan dapat kami ambil dari kegiatan yang telah kami lakukan model
pembelajaran yang diterapkan sekolah serta kegiatan pengembangan diri siswa selama pandemi
banyak dilakukan via whatsapp. Untuk minat dan bakat siswa belum terlihat karena selama
masa pandemiklc, namun orang tua sudah mengupayakan mulai mengarahkan anak mereka
tersebut untuk mulai memikirkan keahlian atau bakat yang mereka minati. Semoga pandemic ini
segera berakhir dan anak-anak bisa bersekolah seperti biasa.

Selama pandemi ini keduanya melakukan proses pembelajara melalui platform zoom
dibantu dengan platform whatsapp untuk kegiatan tugas-tugas harian. Ada perbedaan dalam
durasi pembelajaran. Pada narasumber pertama kegiatan pembelajaran dilakukan mulai dari jam
setengah 8 sampai jam setengah 12 tanpa adanya pembelajaran secara synchronous segala
kegiatan pembelajaran dilakuka secara asyncronus, kegiatan ini hanya dilakukan di awal
pertemuan saja. Kemudian pada narasumber kedua kegiatan synchronous dilakukan setiap hari
berdurasi selama 2 jam, dan juga asynchronous. Meskipun disibukan dengan kegiatan rumah
tangga, orang tua dari kedua siswa ini turut aktif membantu kegaitan pembelajaran, seperti
membantu menjelaskan dan membantu terkait tugas harian.

Narasumber pertama demi mengembangkan minat bakatnya, orangtua memfasilitasi


dengan kegiatan silat, les dan pengajian di lingkungan rumahnya, akan tetapi narasumber
pertama memiliki cita-cita yang berbeda yaitu dokter. Narasumber kedua belum menunjukan
adanya minat dan bakat, meski begitu ada nilai menonjol dalam mata pelajaran tertentu yaitu
PPKN. Kedua orang tua dari kedua narasumber sangat mendukung apapun kegiatan anak
mereka, serta mendukung apapun cita-cita mereka. Dalam membantu minat bakat anak mereka,
kedua orang tua dari narasumber sudah memiliki persiapan dana pendidikan kedepannya agar
kedua anak ini dapat menempuh cita-cita yang diinginkannya.

15
LAMPIRAN

16
DAFTAR PUSTAKA

https://serupa.id/model-pembelajaran-pengertian-ciri-jenis-macam-contoh/

https://www.kajianpustaka.com/2020/06/pengembangan-diri.html

https://kitamenulis.id/2020/07/05/belajar-dari-covid-19-perspektif-sosiologi-budaya-hukum-
kebijakan-dan-pendidikan/

17

Anda mungkin juga menyukai