Anda di halaman 1dari 22

REGULASI KURIKULUM MERDEKA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah

“Pengembangan Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran”

Dosen Pengampu: Umi Hanifah, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1.Bagus Nurul Kawakib 06020220030


2.Faiz Saifullah fatah 06020220033
3.Inayatul Lathifah 06040220077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

Alhamdulillahi robbil 'alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita semua rahmat dan hidayah-Nya. Tak lupa sholawat dan salam untuk junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Semoga kita semua menerima syafaat yaumil akhir.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan izin dan
hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul “Regulasi Kurikulum
Merdeka”. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Umi Hanifah,
M.Pd.I. Dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran.
Selanjutnya, artikel ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan bagi pembaca dan kita sebagai
penulis.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Umi Hanifah, M.Pd.I. Selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pengembangan Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran dan juga dari
semua pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Kami menyadari bahwa
dokumentasi kami masih jauh dari sempurna dan banyak mengandung kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan artikel yang telah kami tulis
sangat dibutuhkan, khususnya dari ibu Umi Hanifah, M.Pd.I. karena untuk kesempurnaan
makalah yang akan kami hasilkan dimasa yang akan datang.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Surabaya, 17 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................3

BAB I..............................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..............................................................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................5

C. TUJUAN..............................................................................................................................................6

BAB II..............................................................................................................................................................7

PEMBAHASAN................................................................................................................................................7

A. Pengertian Kurikulum Merdeka.........................................................................................................7

B. Kepmendikbudristek No.56 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum merdeka..............................7

C. KMA 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah.........10

D. Tanya Jawab Seputar Kurikulum Merdeka/apa dan bagaimana Kurikulum Merdeka.....................11

E. Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013.................................................................13

F. Struktur Kurikulum Merdeka MTs dan MA......................................................................................15

BAB III...........................................................................................................................................................22

PENUTUP.....................................................................................................................................................22

A. Kesimpulan.......................................................................................................................................22

B. DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kajian akademik ini menjelaskan latar belakang, landasan empiris, dan kerangka
konseptual yang digunakan dalam merumuskan kebijakan kurikulum dan merancang
Kurikulum Merdeka. Kajian ini juga mencakup strategi implementasi kurikulum baru, sebuah
isu yang sangat mempengaruhi keberhasilan dari setiap kebijakan pendidikan.

Selama dua tahun ke depan, Kurikulum Merdeka akan terus disempurnakan


berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai pihak. Sejalan dengan proses evaluasi
tersebut, naskah ini juga akan mengalami revisi dan pembaruan secara berkala. Peningkatan
dan pemerataan mutu pendidikan menjadi tantangan utama dalam pembangunan pendidikan
di Indonesia. Untuk mengatasi tantangan ini, sejak 2009 Pemerintah telah memenuhi
kewajiban anggaran pendidikan sebesar 20% APBN serta terus meningkatkananggaran
pendidikan dari Rp 332,4 T pada 2013, menjadi Rp 550 T pada 2021 (kemenkeu.go.id, 2021).
Peningkatan anggaran tersebut telah berkontribusi positif pada perbaikan tingkat pendidikan
dan kesejahteraan guru, penurunan ukuran kelas (rasio guru-siswa), serta perbaikan sarana
dan prasarana di satuan pendidikan (Beatty et.al, 2021; Muttaqin, 2018). Namun demikian,
berbagai indikator hasil belajar siswa belum menampakkan hasil yang menggembirakan.

Sebagaimana akan diulas berbagai pengukuran hasil belajar siswa menunjukkan


masih relatif rendahnya kualitas hasil belajar di Indonesia. Pun demikian, tidak terjadi
peningkatan kualitas pembelajaran yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada
konteks inilah pendidikan di Indonesia tengah mengalami krisis pembelajaran, yang apabila
tidak segera ditangani akan menguatkan apa yang disampaikan Pritchett sebagai schooling
ain’t learning: bersekolah namun tidak belajar.

Krisis pembelajaran yang telah terjadi sekian lama tersebut, diperburuk dengan
Pandemi Covid-19 yang seketika membawa perubahan pada wajah pendidikan di Indonesia.
Perubahan yang paling nyata tampak pada proses pembelajaran yang awalnya bertumpu pada
metode tatap muka beralih menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

4
Intensitas belajar mengajar juga mengalami penurunan yang signifikan, baik jumlah
hari belajar dalam seminggu maupun rata-rata jumlah jam belajar dalam sehari. Selama PJJ,
umumnya siswa belajar 2-4 hari dalam seminggu terutama siswa pada tingkat SMP, SMA,
dan SMK (Puslitjak, 2020).

Di DKI Jakarta, rata-rata waktu yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh
hanya 3.5 jam/ hari sementara di luar Jawa lebih pendek lagi yaitu hanya 2,2 jam/ hari
(UNICEF, 2020). Keterbatasan akses internet, perangkat digital serta kapasitas baik guru,
orang tua,maupun siswa dipandang menjadi tantangan terbesar dalam menyelenggarakan PJJ
(Afriansyah, 2020; UNICEF, 2020). Di tengah keterbatasan yang ada, berbagai strategi
dilakukan sekolah untuk menyelenggarakan PJJ. Pratiwi dan Utama (2020) mengidentifikasi
setidaknya enam strategi yang dilakukan sekolah.

Pertama, di wilayah dengan akses internet dan perangkat digital memadai, serta
didukung oleh guru dan siswa yang melek digital pembelajaran dapat berjalan relatif baik
dengan kelas di ruang maya (interactive virtual classroom) dan mengoptimalkan aplikasi
belajar daring. Kedua, Disekolah-sekolah dengan akses internet dan perangkat digital yang
memadai namun tidak didukung dengan keterampilan digital guru/siswa, PJJ dilakukan secara
terbatas dimana penugasan dan pembimbingan oleh guru umumnya dilakukan melalui
aplikasi media sosial WhatsApp. Ketiga, beberapa sekolah dengan akses internet terbatas
melaksanakan proses belajar dalam kelompok-kelompok kecil rumah guru atau siswa.
Keempat, beberapa sekolah yang juga tanpa jaringan internet memanfaatkan radio lokal/ radio
amatir untuk menyebarkan penugasan. Kelima, terdapat sekolah yang menggunakan pesan
berantai (“mouth to mouth” massage) untuk menyampaikan tugas ke siswa. Terakhir,
beberapa sekolah bahkan terpaksa harus meliburkan siswanya. Studi-studi lebih lanjut
memberi perhatian pada dampak-dampak yang terjadi dalam perubahan radikal dalam proses
pembelajaran selama pandemi.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Kurikulum Merdeka

2. Kepmendikbudristek No.56 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum merdeka

5
3. KMA 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada
Madrasah

4. Apa saja Tanya Jawab Seputar Kurikulum Merdeka/apa dan bagaimana


KurikulumMerdeka

5. Bagaimana Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

6. Bagaimana Kebijakan ImplementasiKurikulum Merdeka diMadrasah

7. Bagaimana Struktur Kurikulum Merdeka MTs dan MA

C. TUJUAN

1. Memahami apa Pengertian Kurikulum Merdeka

2. Memahami apa Kepmendikbudristek No.56 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum


merdeka

3. MemahMI KMA 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka
Pada Madrasah

4. Mengetahui Tanya Jawab Seputar Kurikulum Merdeka/apa dan bagaimana


KurikulumMerdeka

5. Memahami Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

6. Memahami Kebijakan ImplementasiKurikulum Merdeka diMadrasah

7. Memahami Struktur Kurikulum Merdeka MTs dan MA

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan


bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai
passion yang dimilikinya.

Secara umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler


yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu yang
cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Nantinya, guru memiliki
kekuasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa disesuaikan
dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didiknya.

Kurikulum ini untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan


berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang mana proyek tersebut tidak
diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada
konten mata pelajaran.1

B. Kepmendikbudristek No.56 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum merdeka

Kurikulum Merdeka dan Peluncuran Platform Merdeka Mengajar oleh Menteri


Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tanggal 11 Februari 2022, untuk
mempersiapkan pelaksanaan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, khususnya Implementasi Kurikulum Merdeka yang
akan berlaku pada tahun ajaran 2022/2023, dengan ini kami sampaikan kepada
Saudara untuk dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, dan Kota dapat melakukan

1
https://buku.yunandracenter.com/produk/kepmendikbudristek-no-56-tahun-2022-pedoman-penerapan-kurikulum-dalam-
rangka-pemulihan-pembelajaran-kurikulum-merdeka/#:~:text=Pembelajaran%20(Kurikulum%20Merdeka)-,Kepmendikbudristek
%20No.%2056%20Tahun%202022%20Pedoman%20Penerapan%20Kurikulum%20dalam%20rangka,Merdeka)%20sebagai
%20penyempurna%20kurikulum%20sebelumnya.&text=Satuan%20Pendidikan%20perlu%20mengembangkan
%20kurikulum,potensi%20daerah%2C%20dan%20peserta%20didik
7
pembentukan tim dan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi terkait persiapan
pelaksanaan Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022;3

2. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, dan Kota melakukan pemantauan


secara periodik satuan pendidikan yang telah mendaftar Implementasi Kurikulum
Merdeka (IKM) jalur mandiri.

3. Kepala Dinas Provinsi, Kabupaten, dan Kota dapat memfasilitasi pembentukan


komunitas belajar untuk Implementasi Kurikulum Merdeka jalur mandiri sesuai
dengan pilihan yang ditetapkan oleh satuan Pendidikan, yaitu Mandiri Belajar,
Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi;

4. Sehubungan dengan dukungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


dalam Implementasi Kurikulum Merdeka menggunakan teknologi melalui Platform
Merdeka Mengajar, maka:
a. Kepala Sekolah dan Guru di satuan pendidikan yang telah mendaftar IKM jalur
mandiri dengan pilihan Mandiri Belajar perlu mempersiapkan diri dengan
menerapkan beberapa 1919/B1.B5/GT.01.03/2022 19 April
2022 bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, dengan tetap
menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum 2013 yang disederhanakan.
Langkah-langkah persiapan yang harus dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Guru
untuk jalur Mandiri Belajar sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat ini.

b. Kepala Sekolah dan Guru di satuan pendidikan yang telah mendaftar IKM jalur
mandiri dengan pilihan Mandiri Berubah, mulai tahun ajaran 2022/2023 akan
menerapkan Kurikulum Merdeka, menggunakan perangkat ajar yang disediakan
dalam Platform Merdeka Mengajar sesuai dengan jenjang satuan pendidikan yaitu
perangkat ajar untuk jenjang PAUD, kelas 1, kelas 4, kelas 7 atau kelas 10.
Langkah- langkah persiapan yang harus dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Guru
untuk jalur Mandiri Berubah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat ini.

c. Kepala Sekolah dan Guru di satuan pendidikan yang telah mendaftar IKM jalur
mandiri dengan pilihan Mandiri Berbagi, mulai tahun ajaran 2022/2023
8
menerapkan Kurikulum Merdeka dengan melakukan pengembangan sendiri
berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, kelas 4, kelas 7
atau kelas 10. Langkah- langkah persiapan yang harus dilakukan oleh Kepala
Sekolah dan Guru untuk jalur Mandiri Berbagi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Surat ini.

d. Kepala sekolah dan Guru yang satuan pendidikannya belum mendaftar


Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), tetap harus mengembangkan diri dengan
memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar, khususnya fitur Pelatihan Mandiri,
Unggah Bukti Karya, asesmen murid dan perangkat ajar.

Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam


rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka) sebagai penyempurna kurikulum
sebelumnya. Satuan Pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Satuan Pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

Aturan penerapan kurikulum merdeka:

1. Kurikulum Merdeka dilaksanakan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut:


a. Tahun ke-1 : Umur 5 & 6, kelas 1, 4, 7, dan 10

b. Tahun ke-2 : Umur 4 sd 6 tahun, kelas 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, dan 11.

c. Tahun ke-3 : Umur 3 sd 6, dan kelas 1 sd kelas 12.

2. Pelaksanaan Kurikulum menggunakan buku teks utama yang ditetapkan oleh pusasbuk
Kurikulum Merdeka mulai berlaku pada tahun ajaran 2022/2023

3. Keputusan ini mencabut 2 aturan, yaitu:2

a. SK Mendikbud No. 719/P/2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada suatu


2
https://buku.yunandracenter.com/produk/kepmendikbudristek-no-56-tahun-2022-pedoman-penerapan-kurikulum-dalam-
rangka-pemulihan-pembelajaran-kurikulum-merdeka/#:~:text=Pembelajaran%20(Kurikulum%20Merdeka)-,Kepmendikbudristek
%20No.%2056%20Tahun%202022%20Pedoman%20Penerapan%20Kurikulum%20dalam%20rangka,Merdeka)%20sebagai
%20penyempurna%20kurikulum%20sebelumnya.&text=Satuan%20Pendidikan%20perlu%20mengembangkan
%20kurikulum,potensi%20daerah%2C%20dan%20peserta%20didik
9
pendidikan dalam kondisi khusus

b. Ketentuan kurikulum dan beban kerja dan Linieritas pada program sekolah penggerak
dan program SMK Pusat Keunggulan.

C. KMA 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada
Madrasah

KMA Nomor 347 Tahun 2022 merupakan Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia yang membahas tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada
Madrasah. Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah merupakan acuan bagi
Madrasah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan di madrasah sesuai karakteristik kebutuhan dan pengelolaan pendidikan di
Madrasah.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada tahun-tahun sebelumnya telah


menerbitkan beberapa Keputusan Menteri Agama (KMA) diantaranya KMA Nomor 792
Tahun 2018 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Raudhatul Athfal, KMA Nomor 183
Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada Madrasah,
dan KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada
Madrasah, memberikan ruang pada madrasah untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam
pengelolaan pendidikan dan pembelajaran.

Sejalan dengan hal tersebut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan


Teknologi telah meluncurkan Kurikulum Merdeka yang akan diberlakukan mulai tahun
pelajaran 2022/2023. Konsep dari kurikulum merdeka antara lain adanya penyederhanaan
3
kurikulum, memberi ruang kreasi dan fleksibilitas satuan pendidikan dalam pengelolaan
pembelajaran.

Penetapan KMA 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum


Merdeka pada Madrasah dimaksudkan sebagai panduan Madrasah dan pemangku kepentingan
lainnya dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan di madrasah sesuai
karakteristik kebutuhan dan pengelolaan pendidikan di Madrasah. Pedoman Kurikulum

3
https://miftahuljanahgandol.sch.id/download-kma-nomor-347-tahun-2022-pedoman-implementasi-kurikulum-merdeka-pada-
madrasah/
10
Merdeka pada Madrasah ini bertujuan untuk memberi kemandirian madrasah dalam
mengelola pendidikan dan pembelajaran, untuk meningkatkan kualitas dan daya saing
madrasah sesuai dengan tuntutan kompetensi abad-21.

Ruang lingkup pedoman implementasi kurikulum merdeka pada madrasah meliputi:

1. Standar Kelulusan

2. Standar Isi

3. Struktur Kurikulum

4. Implementasi Kurikulum di Madrasah

5. Pembelajaran dan Asesmen

6. Penguatan Profil Pelajar Pancasila

7. Kurikulum Operasional Madrasah

8. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Madrasah

9. Sosialisasi dan Pendampingan Implementasi Kurikulum

D. Tanya Jawab Seputar Kurikulum Merdeka/apa dan bagaimana Kurikulum Merdeka

1. mengapa kurikulum merdeka tidak diwajibkan untuk semua sekolah dan hanya dijadikan
opsi?

Jawaban : Kemendikbudristek ingin menegaskan bahwa sekolah memiliki kewenangan dan


tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai kebutuhan dan konteks
masing-masing sekolah. Pemerintah mengemban tugas untuk menyusun kerangka
kurikulum. Sedangkan, operasionalisasinya, bagaimana kurikulum tersebut diterapkan,
merupakan tugas sekolah dan otonomi bagi guru. Sehingga, kurikulum antar sekolah bisa
dan seharusnya berbeda, sesuai dengan karakteristik murid dan kondisi sekolah, dengan
tetap mengacu pada kerangka kurikulum yang sama. Dengan kebijakan opsi kurikulum ini,
diharapkan proses perubahan kurikulum nasional dapat terjadi secara lancar dan bertahap.

11
Sebab, proses perubahan kerangka kurikulum membutuhkan pengelolaan yang cermat agar
menghasilkan dampak perbaikan kualitas pembelajaran dan pendidikan Indonesia .

2. Apa kriteria sekolah yang dapat menerapkan Kurikulum Merdeka?

Jawaban: Semua sekolah yang berminat, dapat menerapkan Kurikulum Merdeka untuk
memperbaiki pembelajaran.

3. Apakah ada perubahan jam pelajaran pada penerapan Kurikulum Merdeka?

Jawaban: Tidak ada perubahan total jam pelajaran. Hanya saja, jam pelajaran (JP) untuk
setiap mata pelajaran dialokasikan untuk 2 kegiatan pembelajaran: 1) pembelajaran
intrakurikuler, dan 2) pembelajaran kokurikuler. Jika menghitung JP kegiatan belajar rutin
di kelas (intrakurikuler) saja, memang seolah-olah JP-nya berkurang dibandingkan dengan
K13. Namun, selisih JP tersebut akan dialokasikan untuk pembelajaran kurikuler.

4. Hal apa yang menjadi syarat penting dalam Kurikulum Merdeka?

Jawaban: Pada Kurikulum Merdeka ada 3 hal penting yang perlu diketahui guru saat
merencanakan pembelajaran dengan platform Merdeka Mengajar. Ketiga hal penting
tersebut di antaranya adalah Capaian Pembelajaran (CP), perumusan Tujuan Pembelajaran
(TP), serta mencari referensi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

5. Apa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan Kurikulum Merdeka?

Jawaban: Apa keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar bagi para siswa? Keunggulan
Kurikulum Merdeka Belajar adalah lebih fokus pada materi yang penting atau esensial,
sehingga belajar lebih mendalam dan tidak terburu-buru. Guru nantinya dapat mengajar
sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

6. Perubahan apa yang paling signifikan di kelas dengan implementasi Kurikulum Merdeka?
12
Jawaban: Salah satu perubahannya adalah di Kurikulum Merdeka ini lebih mengutamakan
pemahaman konsep. Dalam Kurikulum Merdeka, guru mengajarkan materi materi yang
lebih sederhana sehingga bisa mendalami materi pelajaran tanpa harus terburu buru untuk
masuk ke materi selanjutnya.

7. Bagaimana bentuk struktur kurikulum dengan penerapan Kurikulum Merdeka?

Jawaban: Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis
kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.

8. Bagaimana kriteria ketuntasan minimal pada Implementasi Kurikulum Merdeka ini?

Jawaban : KKM Dalam Kurikulum Merdeka– Dalam Kurikulum Merdeka tidak lagi
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang dikenal sebagai KKM. Tentunya,
Anda yang mengajar dengan Kurikulum 2013 tak asing lagi bahkan sudah terbiasa
menggunakan KKM sudah menjadi tolak ukur dalam proses evaluasi pembelajaran yang
dilakukan.

E. Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Kurikulum Merdeka:

1. Kurikulum Merdeka menyasar Capaian Pembelajaran, disusun per fase, dinyatakan dalam
paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mencapai,
menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.

2. Jam Pelajaran Kurikulum Merdeka diatur per tahun sehingga alokasi waktu untuk
mencapai JP bisa fleksibel.

3. Ada dua kegiatan utama di struktur Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran reguler dan
protek penguatan profil pelajar Pancasila.

4. Penilaian pada Kurikulum Merdeka berfokus pada penguatan asesmen formatif dan
penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian siswa.

5. Kurikulum Merdeka disertai perangkat Panduan Pembelajaran dan Asesmen, panduan


pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pengembangan projek penguatan
profil pelajar Pancasila, panduan pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan penyusunan
Program Pembelajaran Individual, dan modul layanan bimbingan konseling.
13
6. Di Kurikulum Merdeka, pemerintah juga menyediakan perangkat ajar berupa contoh-
contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh projek penguatan profil pelajar
Pancasila, dan contoh kurikulum operasional sekolah.

Kurikulum 2013

1. Kompetensi yang dituju pada Kurikulum 2013 yaitu Kompetensi Dasar (KD), dinyatakan
dalam poin-poin yang diurutkan untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) per tahun.

2. Kompetensi Inti pada Kurikulum 2014 terdiri dari Sikap Spiritual, Sikap Sosial,
Pengetahuan, dan Keterampilan. KD pada KI 1 dan 2 hanya terdapat pada mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

3. Jam Pelajaran (JP) Kurikulum 2013 diatur per minggu dengan alokasi waktu rutin
mingguan tiap semester sehingga siswa akan dapat nilai hasil belajar tiap mata pelajaran di
akhir tiap semester. Sementara itu,

4. Sekolah dengan Kurikulum 2013 diarahkan menggunakan pendekatan pengorganisasian


pembelajaran berbasis tematik integratif. Sementara itu, sekolah dengan Kurikulum
Merdeka dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian

5. Ada dua kegiatan utama di struktur Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran reguler dan
protek penguatan profil pelajar Pancasila.

6. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik untuk semua


pembelajaran. Sementara itu, Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran
terdiferensiasi sesuai tahap capaian siswa.

7. Pembelajaran Kurikulum 2013 umumnya hanya terfokus pada intrakurikuler (tatap muka),
sementara pembelajaran Kurikulum Merdeka menggunakan paduan pembelajaran
intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-30% JP) melalui proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila.

8. Kokurikuler di Kurikulum 2013 mendapat alokasi beban belajar maksimum 50% di luar
jam tatap muka, tetapi tidak diwajibkan dalam kegiatan khusus terencana sehingga
umumnya diserahkan pada kreativitas guru pengampu.

14
9. Penilaian pada Kurikulum 2013 menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap
mata pelajaran, sementara Kurikulum Merdeka terutama pada proyek penguatan profil
pelajar Pancasila.

10. Penilaian pada Kurikulum 2013 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, sementara Kurikulum Merdeka tidak melakukan pemisahan ini.

11. Kurikulum 2013 disertai perangkat pedoman implementasi kurikulum, Panduan Penilaian,
dan Panduan Pembelajaran setiap jenjang.

12. Pemerintah menyediakan perangkat ajar buku teks dan buku nonteks di Kurikulum 2013

F. Struktur Kurikulum Merdeka MTs dan MA

Struktur kurikulum merdeka pada MTs (Madrasah Tsanawiyah) secara umum terbagi
menjadi 2 (dua), yaitu pembelajaran instrakurikuler dan pembelajaran berbasis proyek untuk
penguatan karakter profil pelajar pancasila. Namun dalam implementasinya di madrasah
pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran berbasis proyek dapat dilaksanakan sebagai
satu kesatuan, bahkan memungkinkan diselenggarakan lintas mata pelajaran pada MTs
(Madrasah Tsanawiyah).

Bagaimana Struktur Kurikulum Merdeka Pada MTs (Madrasah Tsanawiyah).


Struktur kurikulum MTs terdiri atas 2 (dua) fase yaitu Fase D dan E. Fase D yaitu untuk kelas
VII dan kelas VIII, sedangkan fase E pada kelas IX. Madrasah dapat mengorganisasikan
muatan pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran berbasis proyek secara terpadu atau
simultan. Dalam kaitan ini madrasah dapat menggunakan atau memilih pendekatan mata
pelajaran atau tematik secara bebas sesuai kebutuhan pembelajaran siswa yang diprogramkan.
Bentuk pembelajaran dapat dilakukan secara kolaboratif beberapa mata pelajaran dalam
mendukung satu tema yang di dalamnya dikelola melalui pembelajaran berbasis proyek,
sehingga capaian intrakurikuler dapat diwujudkan sekaligus penguatan karakter Pelajar
Pancasila.

Berikut ini adalah struktur kurikulum merdeka pada tingkat Mts.:4

4
Noeroel, Struktur Kurikulum Merdeka Pada Mts, diakses pada https://www.ainamulyana.info/2022/05/struktur-kurikulum-
merdeka-mts-madrasah.html. Pukul 06.50 pada 19 oktober 2022.
15
1. Perhitungan waktu disampaikan dalam satu tahun, madrasah dalam memanfaatkan waktu
yang tersedia dapat merencanakan sendiri menjadi setiap minggu, dua mingguan, tiga
mingguan,bulanan atau bahkan secara blok materi dengan memanfaatkan waktu yang
diperlukan untuk mewujudkan capaian pembelajaran. Pertimbangannya adalaf efektivitas
pembelajaran yang hendak dicapai oleh setiap mata pelajaran atau kolaboratif beberapa
mata pelajaran

2. Angka dalam kurung, contoh (2), (3), (5) atau lainnya hanya merupakan alat perhitungan
perpekan, bukan satuan waktu yang harus ditempuh dalam satu pekan. Dalam hal ini
madrasah memiliki kewenangan yang bebas berdasarkan kebutuhan belajar siswa dalam
meperhitungkan kebutuhan waktu belajar siswa. Madrasah dapat memperhitungkan waktu
berdasarkan pekan atau capaian pembelajaran berdasarkan efektivitas kebutuhan belajar
siswa.

3. Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 40 menit untuk kelas VII-VIII

4. Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 40 menit untuk kelas IX

5. Diikuti oleh seluruh peserta didik madrasah

6. Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik,
Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni atau prakarya yang diprogramkan madrasah.

7. Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

8. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di MTs menyediakan layanan


program kebutuhan khusus sesuai kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen.

9. Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai SKS.

10. Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam pelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan ketersediaan waktu di madrasah

16
11. Madrasah dapat menentukan model pembelajarannya sesuai kebutuhan belajar siswa,
misalnya pembelajaran konvensional, pembelajaran berbasis proyek untuk satu maka
pelajaran atau kolaborasi beberapa mata pelajaran dengan berbasis tema, pembelajaran
model blok untuk satu kompetensi dalam satuan waktu tertentu, atau inovasi lain yang
dirancang oleh madrasah.

Struktur Kurikulum Merdeka MA

Struktur kurikulum merdeka pada MA dan MAK secara umum terbagi menjadi 2 (dua), yaitu
pembelajaran instrakurikuler dan pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan karakter profil
pelajar pancasila. Namun dalam implementasinya di madrasah pembelajaran intrakurikuler dan
pembelajaran berbasis proyek dapat dilaksanakan sebagai satu kesatuan, bahkan memungkinkan
diselenggarakan lintas mata pelajaran pada MA/MAK atau lintas aspek perkembangan anak pada
RA.

fase E untuk kelas X: Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di
kelas X MA tidak dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik. Namun demikian, satuan
pendidikan dapat menentukan bagaimana muatan pelajaran diorganisasi. 

Pengorganisasian pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat
dilakukan melalui beberapa pendekatan sebagai berikut:5

1. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
terintegrasi

2. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
bergantian dalam blok waktu yang terpisah

3. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara paralel,
dengan JP terpisah seperti mata pelajaran yang berbeda-beda, diikuti dengan unit
pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau
Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut.

Fase F untuk kelas XI dan kelas XII.


5
Hanapi Bani, Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang MA, diakses pada https://www.hanapibani.com/2022/07/struktur-kurikulum-
merdeka-jenjang-ma.html
17
Fase F untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 6 (enam) kelompok
utama, yaitu:

1. kelompok mata pelajaran umum Setiap MA wajib membuka atau mengajarkan


seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik MA.

2. kelompok mata pelajaran agama Setiap MA wajib menyediakan paling sedikit 4


(empat) mata pelajaran dalam kelompok ini.

3. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Setiap
MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.

4. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Setiap MA wajib menyediakan


paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.

5. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya Kelompok mata pelajaran ini dibuka
sesuai dengan sumber daya yang tersedia di MA.

6. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya Kelompok mata pelajaran Vokasi
dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di MA

berikut ini struktur kurikulum merdeka tingkat MA:

1. Perhitungan waktu disampaikan dalam satu tahun, madrasah dalam memanfaatkan waktu
yang tersedia dapat merencanakan sendiri menjadi setiap minggu,dua mingguan, tiga
mingguan,bulanan atau bahkan secara blok materi dengan memanfaatkan waktu yang
diperlukan untuk mewujudkan capaian pembelajaran. Pertimbangannya adalaf efektivitas
pembelajaran yang hendak dicapai oleh setiap mata pelajaran atau kolaboratif beberapa
mata pelajaran

2. Angka dalam kurung, contoh (2), (3), (5) atau lainnya hanya merupakan alat perhitungan
perpekan, bukan satuan waktu yang harus ditempuh dalam satu pekan. Dalam hal ini
madrasah memiliki kewenangan yang bebas berdasarkan kebutuhan belajar siswa dalam
memperhitungkan kebutuhan waktu belajar siswa. Madrasah dapat memperhitungkan
waktu berdasarkan pekan atau capaian pembelajaran berdasarkan efektivitas kebutuhan
belajar siswa

18
3. Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 45 menit untuk kelas X dan XI

4. Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 45 menit untuk kelas XII

5. Diikuti oleh seluruh peserta didik madrasah. Pada Madrasah Aliyah yang memiliki muatan
khusus keunggulan keagamaan (MAPK) pembelajaran kelompok ini dilaksanakan dalam
bentuk mata pelajaran Al Qur’an Hadis diajarkan dalam mata pelajaran Tafsir ,Hadis, Ilmu
Tafsir, dan Ilmu Hadis. Mata pelajaran Akidah Akhlak diajarkan dalam mata pelajaran
Ilmu kalam dan Akhlak Tashawuf. Mata Pelajaran Fikih diajarkan dalam fikih dan Ushul
Fikih. Beban belajar masing-masing matapelajaran turunan untuk muatan keunggulan
keagamaan tersebut adalah 72 (2). Dalam pengelolaan waktu pembelajaran dimaksud,
madrasah diberi kewenangan untuk melakukan penambahan jam pelajaran pada pagi, siang
atau sore hari terpadu dengan pembelajaran di asrama.

6. Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) Pekan untuk memenuhi alokasi
proyek 27 (dua puluh tujuh) Pekan untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, serta Seni
dan Prakarya.

7. Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik,
Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya dan Kewirausahaan). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari,
atau Prakarya dan Kewirausahaan).

8. Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

9. Mata Pelajaran Al Qur’an Hadis kelas XI memiliki Alokasi 144 JP per tahun (4 JP per
pekan), terdistribusi kedalam 72 JP per tahun/2 JP per minggu pada Kelompok Mata
Pelajaran Umum dan 72 JP per tahun (2 JP per minggu) pada Kelompok Mata Pelajaran
Agama

10. Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas XI memiliki Alokasi Intrakurikuler 144 JP per tahun
(4 JP per pekan), terdistribusi kedalam 72 JP per tahun/2 JP per minggu pada Kelompok
Mata Pelajaran Umum dan 72 JP per tahun (2 JP per minggu) pada Kelompok Mata
Pelajaran Agama

19
11. Mata Pelajaran al-Qur’an Hadis kelas XII memiliki Alokasi Intrakurikuler 128 JP per
tahun (4 JP per pekan), terdistribusu kedalam 64 JP per tahun/2 JP per minggu pada
Kelompok Mata Pelajaran Umum dan 64 JP per tahun (2 JP per minggu) pada Kelompok
Mata Pelajaran Agama:

12. Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas XII memiliki Alokasi Intrakurikuler 128 JP per tahun
(4 JP per pekan), terdistribusu kedalam 64 JP per tahun/2 JP per minggu pada Kelompok
Mata Pelajaran Umum dan 64 JP per tahun (2 JP per pekan) pada Kelompok Mata
Pelajaran Agama

13. Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga syarat minimum
jam pelajaran terpenuhi (total JP: 51/pekan; JP untuk mapel pilihan: 22 JP/pekan Madrasah
membuka minimum 2 kelompok mata pelajaran. Apabila sumberdaya memungkinkan,
sekolah dapat membuka lebih dari dua kelompok memilih 4 (empat) sampai dengan 5
(lima) mata pelajaran dari minimal dua kelompok mata pelajaran pilihan (maksimal mata
pelajaran pilihan yang diambil dari 1 (satu) kelompok mata pelajaran pilihan adalah 3
(tiga) mata pelajaran), disesuaikan dengan minat, bakat, dan aspirasi peserta didik

14. Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam pelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan ketersediaan waktu di madrasah

15. Madrasah dapat menentukan model pembelajarannya sesuai kebutuhan belajar


siswa,misalnya pembelajaran konvensional, pembelajaran berbasis proyek untuk satu mata
pelajaran atau kolaborasi beberapa mata pelajaran dengan berbasis tema, pembelajaran
model blok untuk satu kompetensi dalam satuan waktu tertentu, atau inovasi lain yang
dirancang oleh madrasah Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di MA
menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai kondisi peserta didik berdasarkan
hasilassesmen.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Intensitas belajar mengajar juga mengalami penurunan yang signifikan, baik jumlah
hari belajar dalam seminggu maupun rata-rata jumlah jam belajar dalam sehari. Selama PJJ,
umumnya siswa belajar 2-4 hari dalam seminggu terutama siswa pada tingkat SMP, SMA,
dan SMK (Puslitjak, 2020).

Sebagaimana akan diulas berbagai pengukuran hasil belajar siswa menunjukkan


masih relatif rendahnya kualitas hasil belajar di Indonesia. Pun demikian, tidak terjadi
peningkatan kualitas pembelajaran yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada
konteks inilah pendidikan di Indonesia tengah mengalami krisis pembelajaran, yang apabila
tidak segera ditangani akan menguatkan apa yang disampaikan Pritchett sebagai schooling
ain’t learning: bersekolah namun tidak belajar.

Krisis pembelajaran yang telah terjadi sekian lama tersebut, diperburuk dengan
Pandemi Covid-19 yang seketika membawa perubahan pada wajah pendidikan di Indonesia.
Perubahan yang paling nyata tampak pada proses pembelajaran yang awalnya bertumpu pada
metode tatap muka beralih menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

21
B. DAFTAR PUSTAKA

https://buku.yunandracenter.com/produk/kepmendikbudristek-no-56-tahun-2022-pedoman-
penerapan-kurikulum-dalam-rangka-pemulihan-pembelajaran-kurikulum-
merdeka/#:~:text=Pembelajaran%20(Kurikulum
%20Merdeka)-,Kepmendikbudristek%20No.%2056%20Tahun
%202022%20Pedoman%20Penerapan%20Kurikulum%20dalam
%20rangka,Merdeka)%20sebagai%20penyempurna%20kurikulum
%20sebelumnya.&text=Satuan%20Pendidikan%20perlu%20mengembangkan
%20kurikulum,potensi%20daerah%2C%20dan%20peserta%20didik

https://buku.yunandracenter.com/produk/kepmendikbudristek-no-56-tahun-2022-pedoman-
penerapan-kurikulum-dalam-rangka-pemulihan-pembelajaran-kurikulum-
merdeka/#:~:text=Pembelajaran%20(Kurikulum
%20Merdeka)-,Kepmendikbudristek%20No.%2056%20Tahun
%202022%20Pedoman%20Penerapan%20Kurikulum%20dalam
%20rangka,Merdeka)%20sebagai%20penyempurna%20kurikulum
%20sebelumnya.&text=Satuan%20Pendidikan%20perlu%20mengembangkan
%20kurikulum,potensi%20daerah%2C%20dan%20peserta%20didik

https://miftahuljanahgandol.sch.id/download-kma-nomor-347-tahun-2022-pedoman-
implementasi-kurikulum-merdeka-pada-madrasah/

Noeroel, Struktur Kurikulum Merdeka Pada Mts, diakses pada


https://www.ainamulyana.info/2022/05/struktur-kurikulum-merdeka-mts-
madrasah.html. Pukul 06.50 pada 19 oktober 2022.

Hanapi Bani, Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang MA, diakses pada


https://www.hanapibani.com/2022/07/struktur-kurikulum-merdeka-jenjang-
ma.html

22

Anda mungkin juga menyukai