Anda di halaman 1dari 9

Al Maqayis : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

p-ISSN 2338-1337 e-ISSN 2615-3890


doi: https://dx.doi.org/10.18592/jams.v4i1......
Kerjasama S2 Pendidikan Bahasa Arab dengan IMLA Kal-Sel
==================================================

Implementasi Metode Qiroah dalam Pembelajaran Daring

Nurul Faizah, Syafii


UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
nfaiz1001@gmail.com, syafii@uinsby.ac.id

Abstrak
Di masa pandemi covid-19 kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah terpaksa
dilakukan secara daring. Guru dan murid hanya bertatap muka via zoom atau
google meet. Metode pembelajaran diubah agar tetap efektif meskipun dilakukan
secara daring. Metode pembelajaran merupakan hal penting yang perlu
diperhatikan secara khusus, karena pemahaman siswa bergantung pada metode
yang diterapkan oleh guru. Artikel ini memaparkan tentang metode dalam
pembelajaran Bahasa Arab di MAN 3 Jombang yang diubah hanya menjadi
metode qiroah karena untuk menghemat waktu dan memenuhi target
pembelajaran. Juga menjelaskan tentang implementasi atau penerapan metode
qiroah beserta efektivitas dan kendala yang dialami saat pembelajaran Bahasa
Arab menggunakan metode qiroah via daring.Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan narasumber yang terdiri dari guru
Bahasa Arab dan murid kelas 12 MIPA 6, 12 MIPA 7, dan 12 MIPA 8 MAN 3
Jombang. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa penggunaan metode
qiroah dalam pembelajaran Bahasa Arab via daring di kelas 12 MIPA 6, 7, dan 8
MAN 3 Jombang dianggap paling efektif untuk situasi daring karena metode
qiroah lebih menghemat waktu. Selain itu, metode qiroah juga dapat melatih murid
agar terbiasa dalam membaca teks bahasa Arab.

Kata kunci: metode qiroah (membaca), pembelajaran via daring, mufrodat (kosakata)

Abstract
During the covid-19 period, teaching and learning activities in schools had to be
carried out online. Teachers and students only meet face to face via zoom or
google meet. Learning methods are changed to remain effective even when done
online. Learning methods are important things that need special attention, because
students’s understanding depends on the methods applied by the teacher. This
article describes the method in learning Arabic in Man 3 Jombang which is
changed only to the qiroah method because it saves time and meets learning
targets. Also explains about the implementation or application of the qiroah
method along with the effectiveness and obstacles experienced when learning
Arabic using the online qiroah method. This study used a descriptive method with
a qualitative approach, with speakers consisting of Arabic teachers and students
of 12th grade of MIPA 6, 12th grade of MIPA 7, and 12th grade of MIPA 8 of MAN 3
Jͭombang. Based on the research, it can be seen that the use of the qiroah method
in learning Arabic via online in class 12 mipa 6, 7, and 8 man 3 jombang is
considered the most effective for online situations because the qiroah method
saves more time. In addition, qiroah method can also train students to get used to
reading Arabic texts.
Keywords: qiroah method (reading), online learning, mufrodat (vocabulary)

Pendahuluan

Sejak diumumkan oleh Presiden Joko Widodo mengenai kasus pertama


Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada awal Maret 2020 yang lalu, Indonesia
kemudian dihadapkan pada masa pandemi. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) kemudian menyikapi kondisi tersebut dengan
membuat sejumlah kebijakan. Mulai dari realokasi anggaran Kemendikbud untuk
penanganan penyebaran Covid-19 dan Pada pertengahan April 2020, Kemendikbud
juga menayangkan program Belajar dari Rumah (BDR) yang disiarkan TVRI1.
Pembelajaran dilakukan secara virtual, pemberian materi, pelaksanaan ulangan,
semua dilakukan secara virtual dan membutuhkan peran teknologi yang maju.

Saat masa pandemi seperti ini via daring menjadi sebuah cara yang ampuh
dalam mengatasi kondisi kegiatan pembelajaran dimana para murid maupun guru
tidak diperbolehkan untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Pembelajaran dilakukan dari rumah dengan media aplikasi google meet atau
aplikasi zoom. Program BDR harus dijalankan karena tidak memungkinkan
melakukan pertemuan secara langsung karena kemungkinan tersebarnya virus
corona semakin besar.

Bahasa Arab adalah mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan


lisan dan tulisan untuk memahami dan mengutarakan informasi, pemikiran, serta
mengembangkan kemampuan agama, umum, dan sosial budaya. Untuk
mengembangkan kemampuan secara lisan, terdapat metode qiroah (membaca)
dalam pembelajaran bahasa Arab. Jika umumnya metode qiroah selalu beriringan
dengan muhadatsah (percakapan), maka di masa pandemi ini metode muhadatsah
tidak dilakukan lagi di MAN 3 Jombang karena dianggap kurang efektif. Murid
kelas XII di MAN 3 Jombang kini hanya melakukan metode qiroah sehingga
pengembangan keterampilan berbicara tidak dilakukan secara 2 arah, tapi
dilakukan dengan 1 arah yaitu dengan cara membaca.

Penelitian ini akan membahas tentang cara-cara menerapkan metode


qiroah (membaca) dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya di lingkungan
MAN 3 Jombang melalui via daring dengan penggunaan aplikasi zoom atau google
meet antara murid dan guru. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan
memahami cara-cara penerapan metode qiroah dan bagaimana pendapat murid
terhadap cara penerapan metode qiroah tersebut yang diberikan oleh guru melalui
via daring. Adapun manfaat dari penelitian ini agar peneliti dapat mengetahui apa
yang telah diteliti sehingga dapat memecahkan suatu rumusan permasalahan dan
menghasilkan penelitian baru sesuai dengan fakta yang benar adanya.

1
MENDIKBUD, MENAG, MENKES, DAN MENDAGRI, “Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada
Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019
(Covid-19)” (Kemendikbud: 2020), hlm. 2
Al Maqayis Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
p-ISSN 2338-1337 e-ISSN 2615-3890

Metode Penelitian
1. Pendekatan
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian
yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Karena penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi
sekarang. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha menjelaskan peristiwa dan
kejadian yang menjadi pokok perhatian.2 Penelitian ini hanya berfokus pada implementasi
metode qiroah dalam pembelajaran Bahasa Arab via daring.
2. Langkah-langkah penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil adalah: 1) Guru Bahasa Arab kelas 12 MAN 3
Jombang, 2) Murid kelas 12 Mipa 6,7,8 MAN 3 Jombang yang berjumlah 127
siswi. Dengan populasi 127 siswi, lalu diambil sampel sebanyak 60 siswi. Dalam
hal ini, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik
ini dipilih karena dalam teknik ini setiap individu memiliki peluang atau
kesempatan yang sama untuk dijadikan subjek dijadikan subjek penelitian3.

b. Teknik Pengumpulan Data


Teknik-teknik pengumpulan yang digunakan untuk mendapatkan data yang
valid yaitu: 1) Wawancara via whatsapp dan telepon kepada guru Bahasa Arab di
MAN 3 Jombang sebagai narasumber utama untuk meminta keterangan bagaimana
proses berjalannya pembelajaran daring dengan menggunakan metode qiroah,
wawancara ini dilakukan secara terstruktur dengan pertanyaan yang telah
disediakan oleh penulis. 2) Angket yang disebarkan kepada sampel untuk
mengetahui implementasi metode qiroah saat pembelajaran daring dari sudut
pandang siswi. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu pertanyaan
dan pernyataan sudah disusun secara berstruktur oleh penulis dan pertanyaan atau
pernyataan sudah memiliki alternatif jawaban (option) yang tingal dipilih oleh
responden4.

c. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis naratif. Teknik
analisis naratif ini digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan metode
qiroah via daring serta menjelaskan bagaimana cara guru menyampaikan materi
qiroah kepada murid dalam pembelajaran Bahasa Arab.
d. Validitas data
Dalam penelitian, penulis juga harus memberikan kebenaran data yang valid.
Maka dari itu, dalam penelitian kualitatif ini penulis perlu mengadakan validitas
data agar penelitian ini lebih akurat terpercaya sehingga tidak diperoleh data yang
invalid. Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketetapan dan
2
Dr. H. Salim, M.Pd. dkk, “Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis”, (Kencana, 2019), hlm. 40
3
Dr. Sudaryono, “metode penelitian pendidikan” (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2016), 123
4
Dr. Sudaryono, “metode penelitian pendidikan” (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2016), 78
3
Al Maqayis Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
p-ISSN 2338-1337 e-ISSN 2615-3890

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya 5. Dalam penelitian ini,
uji validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber. Peneliti menggunakan
triangulasi sumber dengan membandingkan suatu informasi melalui beberapa
sumber yang berbeda. Misalnya apa yang dikatakan oleh subjek dan informan
dengan maksud data yang diperoleh dapat dipercaya, karena tidak hanya diperoleh
dari sau sumber saja yaitu subjek penelitian, tetapi data juga diperoleh dari sumber
lain seperti murid

Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan dari data hasil observasi dan wawancara yang ada di lapangan,
peneliti akan membahas terkait dengan pemilihan metode qiroah dalam
pembelajaran Bahasa Arab, yaitu: Implementasi penggunaan metode qiroah dalam
pembelajaran Bahasa Arab dan evaluasi penggunaan metode qiroah dalam
pembelajaran Bahasa Arab.
1. Implementasi Penggunaan Metode Qiroah dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Via Daring Kelas 12 MAN 3 Jombang
Metode qiroah (membaca) yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara
lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik bacaan
kemudian diikuti oleh murid. Tapi, terkadang guru dapat menunjuk langsung murid
untuk membacakan pelajaran lebih dulu, tentu murid lain memperhatikan dan
mengikutinya6. Metode qiroah digunakan agar murid dapat membaca teks arab dengan
baik.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan, perlu adanya
persiapan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pembelajaran daring. Guru
mempersiapkan media pengajaran daring yaitu laptop beserta jaringan dan kitab,
namun hal ini sudah disiapkan oleh teknisi dari madrasah. Kitab yang digunakan dalam
pembelajaran Bahasa Arab di MAN 3 Jombang adalah Ta’lim al-Lughoh al-Arobiyyah
yang disusun oleh Dr. D. Hidayat. Kemudian guru datang 10 menit sebelum memasuki
waktu pelajaran bahasa arab. Lalu masuk ke room meeting di google meet atau zoom.
Untuk pelaksanaan pembelajaran, sebelum memulai kelas guru sudah
memberitahukan kepada murid materi apa yang akan diajarkan pada pertemuan
selanjutnya. Hal ini dimaksudkan agar murid dapat mempelajari terlebih dahulu materi
yang akan diajarkan di kelas. Dengan begitu tidak akan ada masalah jika tiba-tiba guru
menunjuk salah satu murid untuk membaca materi. Saat salah satu murid membaca
materi, maka murid yang lain harus menyimak dengan baik agar turut membaca dalam
hati tentang materi hari itu, serta guru dapat menguji konsentrasi murid dengan
menunjuk murid lain untuk melanjutkan membaca materi yang telah dibaca oleh murid
pertama. Jika murid yang ditunjuk memperhatikan dan berkonsentrasi, maka murid
tersebut pasti dapat melanjutkan bacaan murid pertama. Namun sebaliknya, jika murid
yang ditunjuk tidak menyimak dengan baik atau tidak berkonsentrasi, maka murid
tersebut akan kebingungan bagian mana yang harus dibaca.
5
Dr. Sudaryono, “metode penelitian pendidikan” (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2016), 148
6
Drs. H. Ahmad Izzan, M.Ag, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab” (Bandung: Humaniora, 2015), 94
4
Al Maqayis Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
p-ISSN 2338-1337 e-ISSN 2615-3890

Salah satu materi yang diajarkan adalah tentang Ar-rihlaat al-Islamiyyah


yang berisi perjalanan orang-orang islam dalam menyebarkan agama, menuntut ilmu,
dan berdagang7. Pada bacaan ini terdapat penggunaan kalimat fiil ma’lum dan majhul.
Murid bertugas untuk mempelajari kaidah tentang perubahan fiil ma’lum dan majhul.
Lalu murid mencari contoh di bacaan serta membuat kalimat baru yang mengandung
fiil ma’lum dan fiil majhul. Dalam materi fiil ma’lum dan fiil majhul, ada beberapa
murid yang masih kesusahan dalam memahami kaidah perubahan fiil ma’lum menjadi
fiil majhul. Beberapa murid yang kurang memahami materi adalah murid yang tidak
berdomisili di pesantren sehingga pembelajaran Bahasa Arabnya lebih sedikit daripada
murid yang berdomisili di pesantren.

Hal yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi murid-murid yang belum
memahami materi adalah dengan cara mengajari murid di luar jam pelajaran. Karena
saat ini pembelajaran dilakukan via daring, maka murid yang kurang memahami materi
dapat bertanya kepada guru melalui chat whatsapp, dan guru menerangkan via
whatsapp. Selain itu, murid dapat mencari materi di sumber lain yang berasal dari
internet, atau murid juga dapat bertanya kepada teman yang lebih pandai dalam materi
tersebut.

Saat pembelajaran qiroah via daring ini, meskipun makna harfiah dari
qiroah adalah membaca, murid tetap diperintahkan untuk menghafal mufrodat Bahasa
Arab. Jadi murid tetap mendapat tambahan kosa kata baru dalam Bahasa Arab. Namun
dalam penerapannya, hafalan mufrodat tidak disetorkan secara lisan kepada guru.
Murid diminta menghafal karena sewaktu-waktu guru dapat menunjuk salah satu murid
untuk membaca kitab yang ada di layar yang dibagikan oleh guru saat pembelajaran
berlangsung. Kitab tersebut hanya berisi tulisan Arab tanpa terjemah, digunakan untuk
menguji hafalan mufrodat siswa dengan cara menerjemahkan kitab tersebut, karena jika
murid membaca kitab milik sendiri, bisa jadi ada yang curang dengan menuliskan
terjemah di kitab masing-masing.
Dalam pembelajaran via daring yang menggunakan aplikasi zoom atau
google meet, murid diwajibkan mengaktifkan kamera agar guru mengetahui kondisi
murid tersebut. Selain itu juga agar guru dan murid bisa bisa saling memandang
meskipun tidak secara langsung, karena dalam kitab lubabul hadits dijelaskan bahwa
memandang wajah orang alim atau guru merupakan ibadah8.
Untuk mencegah murid bosan atau mengantuk, guru menyiasati dengan
memutarkan musik berlirik bahasa arab seperti ayyuha at-tholabah dan ahlan wa
sahlan. Dua lagu tersebut menjadi andalan saat murid merasa bosan karena ritmenya
yang ceria dan semangat. Selain agar tidak mengantuk, murid juga dapat menambah
mufrodat baru dari lirik kedua lagu tersebut.
2. Evaluasi Penggunaan Metode Qiroah dalam Pembelajaran Bahasa Arab Via

7
Dr. D. Hidayat, “Ta’lim Al-Lughoh Al-Arobiyyah: Pelajaran Bahasa Arab” (Semarang: PT Karya Toha
Putra, 2016), 19
8
Imam Jalaluddin bin Kamaluddin as Suyuthi, “Lubabul Hadits” (Surabaya: Al-Miftah, 2015), Bab I
5
Al Maqayis Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
p-ISSN 2338-1337 e-ISSN 2615-3890

Daring Kelas 12 MAN 3 Jombang


Dalam penggunaan metode qiroah ini, guru memberikan materi-materi
tentang membaca teks berbahasa arab dan pemberian mufrodat (kosa kata) kepada
murid. Dari dua materi tersebut, murid diharuskan untuk membaca teks Bahasa Arab
yang diterangkan atau ditampilkan oleh guru dan melafalkan mufrodat (kosa kata) yang
telah diberikan oleh guru. Hal tersebut dapat membantu murid agar lancar dalam
berbiicara atau membaca bacaan dalam bahasa Arab, serta mempermudah siswa dalam
mengingat atau melafalkan mufrodat (kosa kata) yang sering diulang-ulang.
Membaca merupakan materi terpenting diantara materi-materi pelajaran.
Siswa yang unggul dalam pelajaran membaca mereka unggul dalam pelajaran yang lain
pada semua jenjang pendidikan. Begitu juga siswa tidak akan bisa unggul dalam materi
manapun dan materi-materi pelajaran kecuali jika siswa mempunyai kemampuan
keterampilan membaca yang baik. Oleh sebab itu membaca merupakan sarana yang
utama untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa, lebih-lebih bagi pembelajar bahasa
arab non Arab dan tinggal diluar negara-negara Arab seperti para pembelajar
Indonesia.9 Untuk memahami hal tersebut, terdapat metode-metode dalam
pembelajaran bahasa arab yang khususnya berkaitan dengan membaca yaitu metode
qiroah (membaca).
Dalam pembelajaran bahasa arab, metode qiroah (membaca) digunakan
sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa dalam mata pelajaran
bahasa arab. Pada dasarnya setiap pembelajaran bahasa bertujuan agar para siswa
mempunyai keterampilan berbahasa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak
(istima’/listening), terampil membaca (qiroah/reading), terampil berbicara
(kalam/speaking), dan terampil menulis (kitabah/writing). Namun membelajarkan
bahasa asing dengan target penguasaan semua keterampilan berbahasa sekaligus adalah
sesuatu yang sangat berat. Karenanya dirasa perlu adanya prioritas pada salah suatu
keterampilan yang dianggap paling banyak bermanfaat dan dibutuhkan oleh pelajar
bahasa asing.10 Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa metode qiroah
(membaca) merupakan salah satu metode keterampilan yang digunakan untuk
meningkatkan pemahaman membaca siswa sehingga mampu dalam menguasai
keterampilan berbahasa arab.
Adapun kelebihan dari metode qiroah (membaca) ini siswa lebih mudah
berbicara dengan bahasa arab dikarenakan terbiasa dengan membaca mufrodat
(kosakata) secara berulang-ulang dan memperlancar bacaan siswa dalam membaca teks
berbahasa arab. Mufradat atau kosakata yang sering dibaca berulang-ulang akan
memudahkan siswa untuk mengingat dan melafalkannya serta dapat digunakan sebagai
latihan untuk meningkatkan pelafalan dan kefasihan (twister tongue). Di samping itu,

9
Hidayah, Nurul Latifatul. "Metode Pembelajaran Bahasa Arab Maharah Al-Qiroah (Ketrampilan
Membaca) Bahasa Arab Dengan Cara Membaca Di Depan Kelas Dan Ditirukan." Prosiding Konferensi
Nasional Bahasa Arab 6.6 (2020): 246-253.
10
Singgih, Muhammad. "Penerapan Metode Al Qiroah Untuk Meningkatkan Pemahaman Membaca Pada
Pelajaran Bahasa Arab Di SMP." An Naba: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Islam Volume 3,
Nomor 1, Tahun 2020
6
Al Maqayis Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
p-ISSN 2338-1337 e-ISSN 2615-3890

pembelajaran via daring saat ini menjadikan pertmuan antara guru dan siswa terbatas
sehingga meskipun hanya bertatap muka lewat daring (dalam jaringan) guru tetap bisa
memberikan materi-materi pelajaran bahasa arab dengan baik seperti ketika guru
sedang menerangkan materi lewat layar (share screen), siswa diharuskan untuk
membaca bacaan yang tertera di layar dan terkadang guru menunjuk siswa untuk
menerjemahkan serta menguji hafalan mufradat yang sudah diberikan sebelumnya oleh
guru.
Kendala yang sering dialami saat pembelajaran daring adalah tentang kurang
stabilnya jaringan. MAN 3 Jombang berada di lingkup pesantren dan siswa berasal dari
berbagai daerah di Indonesia. Beberapa ada yang berasal dari daerah yang masih
pelosok seperti Papua dan Sebatik, Kalimantan sehingga terkendala dalam kestabilan
jaringan. Ditambah dengan meningkatnya pengguna internet sebesar 8,9 % atau setara
25,5 juta pengguna di media tahun 2020.11 Dari data tersebut disimpulkan bahwa
pengguna internet di Indonesia semakin meningkat namun belum terjangkau jaringan
Internet yang memadai untuk daerah yang masih pelosok.
Pembelajaran daring menuntut guru dan siswa untuk menatap layar gawai
baik laptop, komputer, atau handphone dalam waktu yang lama. Hal ini dapat
berdampak buruk pada kesehatan mata. Masalah yang muncul pada mata akibat
penggunaan komputer atau gawai dikenal dengan istilah computer vision syndrome
(CVS). Kondisi ini terjadi akibat kebiasaan menatap layar gawai dalam waktu lama.12

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dalam penggunaan metode


qiroah untuk pembelajaran Bahasa Arab memiliki kendala dalam hal penambahan
mufrodat. Hal ini terjadi karena saat hanya menggunakan metode qiroah, murid
hanya membaca dan tidak memiliki tuntutan untuk menyetorkan hafalan. Sehingga
mufrodat yang dihafal hanya sedikit, kecuali murid yang rajin membaca sehingga
hafal mufrodat dengan sendirinya. Kendala lain juga muncul dalam waktu
penyampaian materi. Satu pertemuan biasanya berdurasi 45 menit, namun karena
adanya pandemi covid-19, waktu pembelajaran dikurangi menjadi hanya 15 menit
dalam tiap pertemuan. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena server yang kurang
memadai jika durasi pertemuan tetap normal selama 45 menit.

Kesimpulan
Metode qiroah (membaca) yang dilakukan di MAN 3 Jombang saat
pandemi ini dianggap paling efektif karena lebih efisien dan sesuai dengan
pengurangan waktu dalam setiap pertemuan pembelajaran. Selain sesuai dengan
waktu yang diberikan, penggunaan metode qiroah juga dapat melatih kelancaran
murid dalam membaca teks berbahasa Arab.

11
Leo Dwi Jatmiko “APJII: 196,7 Juta Warga Indonesia Sudah Melek Internet” diakses dari
https://m.bisnis.com/amp/read/20201110/101/1315765/apjii-1967-juta-warga-indonesia-sudah-
melek-internet pada tanggal 4 Januari 2021 21:24
12
Alodokter “Cara Mencegah Mata Lelah Akibat Bekerja di depan Komputer” diakses dari
https://www.alodokter.com/cara-mencegah-mata-lelah-akibat-bekerja-di-depan-komputer pada
tanggal 4 Januari 2021 21:37
7
Al Maqayis Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
p-ISSN 2338-1337 e-ISSN 2615-3890

Dalam pembelajaran via daring pada kondisi pandemi covid-19 saat ini
terdapat beberapa kendala yang terjadi dikarenakan kurang stabilnya jaringan internet
di MAN 3 Jombang dan juga sebagian siswa yang berada di daerah pelosok pulau
seperti Papua dan Kalimantan. Kendala lainnya adalah guru dan siswa dituntut untuk
menatap layar gawai baik laptop, komputer, maupun handphone dalam waktu yang
lama sehingga hal tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatan mata. Pembelajaran
via daring juga hanya dilakukan 15 menit di setiap pertemuannya, yang umumnya
dalam satu pertemuan dilakukan 45 menit. Kendala-kendala tersebut membuat
pembelajaran siswa menjadi kurang efektif sehingga guru memberikan cara-cara
belajar yang efektif walau di waktu pembelajaran yang singkat dan terbatas.
Guru tetap mengharuskan siswa untuk membaca materi yang
ditayangkan melalui layar (share screen) dan menghafalkan mufrodat yang telah
diberikan. Meskipun tidak ada kewajiban untuk menyetorkan hafalan mufrodat,
guru tetap menanyakan hafalan mufrodat siswa ataupun menunjuk siswa untuk
menerjemahkan mufrodat yang sudah diberikan sebelumnya ketika pemberian
materi berlangsung dan siswa dipersilahkan untuk bertanya kepada guru apabila
masih terdapat kekurang pahaman terhadap mufrodat, ataupun materi tentang
bahasa Arab.

REFERENCES
Alodokter “Cara Mencegah Mata Lelah Akibat Bekerja di depan Komputer” diakses dari
https://www.alodokter.com/cara-mencegah-mata-lelah-akibat-bekerja-di-depan-
komputer pada tanggal 4 Januari 2021 21:37
Dr. H. Salim, M.Pd. dkk, “Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis”,
(Kencana, 2019)

Dr. D. Hidayat, “Ta’lim Al-Lughoh Al-Arobiyyah: Pelajaran Bahasa Arab”, (PT Karya
Toha Putra, 2016)

Dr. Sudaryono, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Kencana Prenadamedia Group, 2016)

Drs. H. Ahmad Izzan, M.Ag, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab” (Bandung:


Humaniora, 2015)

Hidayah, Nurul Latifatul. "Metode Pembelajaran Bahasa Arab Maharah Al-Qiroah


(Ketrampilan Membaca) Bahasa Arab Dengan Cara Membaca Di Depan Kelas Dan
Ditirukan." Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab 6.6 (2020): 246-253.
Imam Jalaluddin bin Kamaluddin as Suyuthi, “Lubabul Hadits” (Surabaya: Al-Miftah,
2015)
Leo Dwi Jatmiko “APJII: 196,7 Juta Warga Indonesia Sudah Melek Internet” diakses dari
https://m.bisnis.com/amp/read/20201110/101/1315765/apjii-1967-juta-warga-
indonesia-sudah-melek-internet pada tanggal 4 Januari 2021 21:24

Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri, “Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran

8
Al Maqayis Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
p-ISSN 2338-1337 e-ISSN 2615-3890

Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)” (Kemendikbud, 2020)
Singgih, Muhammad. "Penerapan Metode Al Qiroah Untuk Meningkatkan Pemahaman
Membaca Pada Pelajaran Bahasa Arab Di SMP." An Naba: Jurnal Pemikiran Dan
Penelitian Pendidikan Islam Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai