Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

“Pengintegrasian Kurikulum dan Aplikasinya dalam Pembelajaran


Sequenced Model dan Shared Model”

DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH : Dra. ST. MARYAM M. S.Pd.,


M.Pd.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

IRMA ATI MEGA 1947140015

EKA PUSPITASARI 1947140019

SYARMILAH 1947142026

TITIN 1947142027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

KAMPUS V PAREPARE

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat dan rahmat-Nya jugalah sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Pengintegrasian Kurikulum dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Sequenced Model dan Shared Model” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Dra. ST. Maryam M. S.Pd, M.Pd pada mata kuliah Pembelajaran Terpadu
di SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untyuk menambah wawasan tentang
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. ST. Maryam M. S.Pd,
M.Pd, selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Terpadu di SD yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan
sebagaian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Parepare, 20 Februari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................4

C. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Sequenced dan Model Shared....6

B. Karakteristik dalam Pembelajaran Terpadu Model Sequenced dan Model


Shared...................................................................................................................7

C. Kelebihan dan Kekurangan dalam Pembelajaran Terpadu Model


Sequenced dan Model Shared..............................................................................9

D. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Terpadu Model Sequenced dan


Model Shared.....................................................................................................11

E. Penerapan dalam Pembelajaran Terpadu Model Sequenced dan Model


Shared.................................................................................................................12

BAB III PENUTUP...............................................................................................14

A. KESIMPULAN...........................................................................................14

B. SARAN.......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peserta didik pada Sekolah Dasar yang duduk di kelas-kelas awal
(kelas I, II & III) berada dalam rentangan usia dini. Pada usia dini, seluruh
aspek perkembangan kecerdasan anak (IQ, EQ dan SQ) tumbuh dan
berkembang sangat luar biasa cepat sehingga usia ini sering disebut usia
emas (golden age) dalam perkembangan anak.
Dalam aspek perkembangan kognitif (berdasarkan teori/tahap
perkembangan kognitif Piaget), menyatakan bahwa setiap anak memiliki
cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan
lingkungannya. Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang
disebut schemata, yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai
hasil pemahaman terhadap berbagai obyek yang ada dalam lingkungannya.
Pemahaman tentang obyek tersebut berlangsung melalui proses
asimilasi(menghubungkan obyek dengan konsep yang sudah ada dalam
pikirannya) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep dalam pikiran
untuk menafsirkan obyek). Proses belajar anak tidak sekedar menghafal
konsep-konsep dan fakta-fakta, tetapi merupakan kegiatan
menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang
lebih utuh. Belajar dimaknai sebagai proses interaksi dari anak dengan
lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Pembelajaran Terpadu Model Sequenced dan
Model Shared?
2. Apa Saja Karakteristik dalam Pembelajaran Terpadu Model Sequenced
dan Model Shared?

4
3. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan dalam Pembelajaran Terpadu
Model Sequenced dan Model Shared?
4. Apa Saja Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Terpadu Model
Sequenced dan Model Shared?
5. Bagaimana Penerapan dalam Pembelajaran Terpadu Model Sequenced
dan Model Shared?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari Pembelajaran Terpadu Model Sequenced
dan Model Shared.
2. Mengetahui Karakteristik dalam Pembelajaran Terpadu Model
Sequenced dan Model Shared.
3. Mengetahui Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Terpadu Model
Sequenced dan Model Shared.
4. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan dalam Pembelajaran Terpadu
Model Sequenced dan Model Shared.
5. Mengetahui Penerapan dalam Pembelajaran Terpadu Model
Sequenced dan Model Shared.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Sequenced dan Model


Shared
1. Model Sequenced
Merajuk pada kata sequenced yang bemakna berurutan atau urutan.
Model pembelajaran sequenced merupakan model pembelajaran
terpadu yang mengurutkan sebuah topik atau materi yang memiliki
persamaan. Model pembelajaran sequenced ini diibaratkan seperti
kacamata. Lensa kacamata di ibaratkan dua materi dari mata
pembelajran yang berbeda. Kemudian kedua lensa kacamata berada
sejajar yang berarti kedua materi akan diajarkan secara pararel dengan
catatan kedua materi sudah di urutkan terlebih dahulu. Kedua mata
pelajaran yang sebelumnya terpisah ini di bingkai oleh materi yang
mempunyai persamaan satu sama lain.
Dalam sekolah dasar model sequenced berguna untuk
mengkelompokkan materi atau konsep dari mata pelajaran satu
dengan yang lain. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan konsep
yang satu dengan yang lainnya. Misalnya mata pelajaran bahasa
indonesia pendidik mengurutkan sebuah konsep tentang langkah
membuat puisi, pantun, sajak, dongeng dengan mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial tentang sejarah kemerdekaan indonesia, sejarah
perang dunia. Kedua konsep dari mata pelajaran yang berbeda bisa di
ajarkan secara bersamaan karena memiliki persamaan, tetapi pendidik
mengurutkannya terlebih dahulu. Apabila ada konsep atau materi yang
tidak mempunyai persamaan pendidik bisa mengajarkannya secara
terpisah. Pendidik bisa berkolaborasi dengan pendidik lain untuk
menyamakan suatu konsep atau materi. Model pembelajaran ini
membantu peserta didik agar lebih memahami suatu konsep.

6
2. Model Shared
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang
menggunakan sumber belajar yang sama namun dibahas dari disiplin
ilmu yang berbeda. Model ini ini bila diterapkan dalam proses
pembelajaran disiplin ilmu seperti matematika dan ilmu pengetahuan
alam sama-sama menggunakan pengumpulan data, chart, dan grafik
seakan-akan data dapat digunakan bersama dalam pengajaran (Rusydi
& Abdillah, 2018).
Model pembelajaran shared dalam pembelajaran terpadu ini
merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya tumpang
tindih ide-ide atau konsep yang dua mata pelajaran atau lebih.
Pembelajaran ini dilakukan berdasarkan pada kenyataan bahwa banyak
dijumpai pada suatu kemampuan yang pencapaiannya harus
diwujudkan melalui dua atau lebih mata pelajaran.
Pembelajaran terpadu tipe shared merupakan pemaduan
pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua
materi pelajaran sehingga menjadi konsep utuh yang dapat menuntun
siswa dalam membuka wawasan dan cara berfikir yang luas dan
mendalam melalui pemahaman terhadap konsep secara lintas disiplin
ilmu. Senada dengan hal itu, pembelajaran terpadu tipe shared
merupakan pembelajaran yang pengajarannya melibatkan dua disiplin
ilmu yang difokuskan pada konsep, keterampilan, dan sikap yang
sama.

B. Karakteristik dalam Pembelajaran Terpadu Model Sequenced dan


Model Shared
1. Model Sequenced
Model pembelajaran sequenced dapat diterapkan, namun perlu
diperhatikan ciri-ciri dari model ini. Ciri-ciri model pembelajaran
terpadu sequenced antara lain:

7
a. Model pembelajaran terpadu model sequenced menyajkan konsep
atau materi dari berbagai bidang studi, tidak hanya satu bidang
studi sehingga menambah wawasan anak terhadap materi
tersebut. Kemudian suatu topik mata pelajaran diurutkan
bertepatan dengan topik mata pelajaran lainnya. Lalu konsep atau
materi yang mempunyai persamaan tetap diajarkan pada mata
pelajaran yang lain walaupun dengan perbedaan waktu
pengajaran.
b. Pendidik dengan pendidik lain melakukan kerjasama untuk
menyamakan satu konsep dengan konsep yang lain dan
mengurutkannya.
c. Model pembelajaran ini berpusat pada peserta didik karena
peserta didik lebih mudah memahami konsep satu sama lain.

2. Model Shared
Karakteristik model pembelajaran terpadu tipe shared menurut
Aziz, Pargito & Sinaga (2018), yaitu:
a. Menggabungkan dua mata pelajaran. Penggabungan atau
pemaduan pembelajaran terpadu tipe shared hanya dibatasi pada
dua mata pelajaran saja.
b. Memiliki konsep, sikap dan keterampilan yang sama. Pada
pembelajaran terpadu tipe shared, dua mata pelajaran yang dipilih
untuk dipadukan harus memiliki konsep, sikap dan keterampilan
yang sama.
c. Menggunakan konten yang berbeda. Pengajaran pada
pembelajaran terpadu tipe shared menggunakan konten yang
berbeda dan dilaksanakan secara terbagi agar tidak terjadi
overlapping.

Lebih lanjut lagi, Priscylio & Anwar (2019) menyatakan


bahwa shared model mempunyai beberapa karakteristik yang

8
menjadi ciri khas pembelajaran terpadu diantaranya sebagai
berikut;
a. Memadukan dua disiplin ilmu yang memiliki konsep, sikap, dan
ketrampilan yang sama.
b. Memiliki disiplin komplementer artinya antara ilmu yang satu
dengan yang lainnya saling mengisi atau melengkapi.

C. Kelebihan dan Kekurangan dalam Pembelajaran Terpadu Model


Sequenced dan Model Shared
1. Model Sequenced
a. Kelebihan Model Sequenced
Terdapat kelebihan dari model pembelajaran terpadu
sequenced. Kelebihan bagi pendidik yaitu pendidik bisa membuat
prioritas materi karena pendidik bisa leluasa mengubah urutan
materi atau konsep yang sudah diberikan oleh kurikulum atau buku
sehingga pendidik tidak hanya sekedar mengikuti urutan kurikulum
atau buku. Kemudian pendidik bisa lebih memahami konsep-
konsep atau materi-materi yang akan diajarkan karena pendidik
terlebih dahulu mengurutkan konsep atau materi tersebut dengan
prioritas yang berbeda-beda. Bagi peserta didik model
pembelajaran sequenced ini bisa membuat pemahaman antara
kedua mata pelajaran yang berbeda. Hal itu bisa memperkuat
pemahaman peserta didik akan kedua mata pelajaran tersebut
karena siswa di beri pengalaman dengan pendidik dimata pelajaran
yang berbeda, di ruang yang berbeda, dalam waktu yang berbeda,
tetapi membuat suatu konsep yang sama.

b. Kekurangan Model Sequenced


Selain keleihan, model pembelajaran terpadu sequenced juga
mempunyai kelemahan. Kelamahan model pembelajaran terpadu
sequenced ialah pendidik harus berkompromi dengan pendidik lain

9
untuk berkolaborasi membuat urutan akan konsep atau materi yang
akan diajarkan kepada peserta didik. Selain itu pendidik harus
memiliki otonomi yang luas agar dapat dengan mudah
berkonsultasi atau berkolaborasi dengan pendidik yang lain.
Pendidik harus menentukan atau mempertimbangkan urutan
konsep atau materi sesuai kejadian atau hal yang terjadi saat ini
sehingga membutuhkan kerjasama dan fleksibelitas dengan
pendidik yang lain.

2. Model Shared
a. Kelebihan Model Shared
Aziz, Pargito & Sinaga (2018) menyatakan model keterpaduan
tipe shared memiliki kelebihan antara lain:
 Sebagai tahap awal menuju tipe pembelajaran terpadu yang
lebih kompleks dengan empat disiplin ilmu.
 Konsep yang dikaji lebih mendalam.
 Hanya dua bidang kajian saja yang dikaitkan, sehingga
pemahaman tentang materi lebih mendalam.
 Dengan pasangan bidang kajian, memfasilitasi pembelajaran
yang lebih mendalam pada saat menyampaikan konsep yang
tumpang tindih.
 Dapat mengambil waktu yang sama untuk materi yang
tumpang tindih. Misalnya jam pelajaran matematika pada
materi segitiga siku-siku digabung dengan jam pelajaran IPA
pada materi bidang miring.

b. Kekurangan Model Shared


Aziz, Pargito & Sinaga (2018) menyatakan model
pembelajaran terpadu tipe shared tidak hanya memiliki kelebihan
tetapi memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:

10
 Waktu yang diperlukan untuk mengembangkan tipe ini cukup
lama.
 Dalam penyusunan proses pembelajaran tipe shared
memerlukan kompromi dan kerjasama serta kepercayaan dalam
tim.
 Pada tahap awal pengintegrasian dua disiplin ilmu ini
memerlukan komitmen dari partner.
 Untuk mendapatkan konsep yang tumpang tindih diperlukan
dialog dan percakapan yang mendalam.

D. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Terpadu Model Sequenced


dan Model Shared
1. Model Sequenced

Untuk mengaplikasikan model sequence pada proses pembelajaran


di sekolah, langkah-langkah pengembangan dapat dilakukan, sebagai
berikut :
a. Menganalisis isi kurikulum.
b. Think Back (Re-design): Memilih dua mata pelajaran sejenis dan
mengurutkan topik atau konsep dari masing-masing mata
pelajaran dengan periode waktu yang sejajar.
c. Think Ahead (Design): Memikirkan urutan yang logis dari kedua
mata pelajaran dan menempatkan ke dalam urutan yang tepat.
d.  Think Again (Refine): Mendesain atau meredesain unit, topik,
atau konsep dari kedua mata pelajaran yang secara logis dapat
diajarkan dengan periode waktu yang sejajar.

2. Model Shared
Menurut Aziz, Pargito & Sinaga (2018), Langkah-langkah yang
ditempuh dalam penyusunan pembelajaran model shared sebagai
berikut:
a. Menentukan dua mata pelajaran yang akan difokuskan pada
konsep, sikap dan keterampilan yang sama.

11
b. Menyeleksi konsep-konsep, keterampilan, dan sikap yang
diajarkan dalam satu semester.
c. Memilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki
keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara mata
pelajaran tersebut.
d. Memilih tema yang cocok untuk pembelajaran tersebut.

E. Penerapan dalam Pembelajaran Terpadu Model Sequenced dan


Model Shared
1. Model Sequenced
Model pembelajaran sequenced ini jarang digunakan para pendidik
di sekolah dasar karena berbagai alasan. Misalnya kurangnya
pemahaman dari pendidik tentang macam-macam model pembelajaran
seperti model pembelajaran sequenced ini untuk digunakan saat proses
belajar mengajar. Pendidik juga cenderung bekerja sendiri dalam
proses belajar mengajar sedangkan dalam model pembelajaran ini
pendidik diharuskan berkolaborasi dengan pendidik lainnya untuk
mengurutkan topik atau materi yang akan diajarkan kepada anak
didiknya. Apabila pendiidk ingin menggunakan model pembelajaran
sequenced ini pendidik bisa menggunakan model pembelajaran
sequenced ini pada awal sebelum proses belajar mengajar.

2. Model Shared
Model pembelajaran terpadu tipe Shared ini dapat diterapkan
diberbagai jenjang pendidikan seperti di SD, SMP, SMA bahkan
perguruan tinggi. Pembelajaran terpadu model shared dapat diterapkan
pada tingkat SD sebagai alternatif pembelajaran. Hal ini dimungkinkan
karena peran guru di tingkat SD merupakan guru kelas, yang dapat
mengatur sendiri cara menyajikan beberapa pelajaran disesuaikan
dengan keterbatasan alat pelajaran, waktu, bahan ajar dan kondisi serta
kemampuan siswa. Guru dapat memilih mata pelajaran yang memiliki

12
topik yang sesuai dan dapat dipadukan dan tidak semua mata pelajaran
dapat dipadukan, karena setiap mata pelajaran memiliki konsep
masing-masing yang berbeda satu sama lain.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Model Sequenced Merajuk pada kata sequenced yang bemakna
berurutan atau urutan. Model pembelajaran sequenced merupakan model
pembelajaran terpadu yang mengurutkan sebuah topik atau materi yang
memiliki persamaan.
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
sumber belajar yang sama namun dibahas dari disiplin ilmu yang
berbeda. Model ini ini bila diterapkan dalam proses pembelajaran disiplin
ilmu seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam sama-sama
menggunakan pengumpulan data, chart, dan grafik seakan-akan data
dapat digunakan bersama dalam pengajaran (Rusydi & Abdillah, 2018).
kelebihan dari model pembelajaran terpadu sequenced. Kelebihan
bagi pendidik yaitu pendidik bisa membuat prioritas materi karena
pendidik bisa leluasa mengubah urutan materi atau konsep yang sudah
diberikan oleh kurikulum atau buku sehingga pendidik tidak hanya
sekedar mengikuti urutan kurikulum atau buku.
Selain keleihan, model pembelajaran terpadu sequenced juga
mempunyai kelemahan. Kelamahan model pembelajaran terpadu
sequenced ialah pendidik harus berkompromi dengan pendidik lain untuk
berkolaborasi membuat urutan akan konsep atau materi yang akan
diajarkan kepada peserta didik.
Aziz, Pargito & Sinaga (2018) menyatakan model pembelajaran
terpadu tipe shared tidak hanya memiliki kelebihan tetapi memiliki
beberapa kekurangan, diantaranya waktu yang diperlukan untuk
mengembangkan tipe ini cukup lama.

14
B. SARAN
Guru merupakan pengajar yang harus super aktif didalam
pembelajaran. Karena guru ditugaskan untuk memberikan pengetahuan
kepada siswa baik itu yang belum diketahuinya ataupun mengingatkannya
kembali yang sudah dia ketahui. Oleh karena itu, guru tidak boleh diam
dalam pembelajaran. Kalau guru diam dalam pembelajaran maka
pembelajaran tidak akan efektif. Oleh karena itu guru harus terampil dalam
menjelaskan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, P., & Sinaga, R. M. (2018). Development of Teaching Material Social


Studies Use Shared Model In Class VIII. Bandar Lampung: Medianeliti.
Fauzi, O. D. (2020). Model Pembelajaran Sequenced. PGSD FPIP Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
Hidayah, R., & Fajari, L. E. (2021). Model Pembelajaran Terpadu Shared &
Webbed. Kebumen: Universitas Sebelas Maret.
Priscylio, G., & Anwar, S. (2019). Integrasi Bahan Ajar IPA Menggunakan
Model Robin Fogarty untuk Proses Pembelajaran IPA di SMP. Jurnal
Pijar MIPA, 1-12.
Rusydi, A., & Abdillah. (2018). Pembelajaran Terpadu (Karakteristik, Landasan,
Fungsi, Prinsip & Model). Medan: Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia.

16

Anda mungkin juga menyukai