Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU (PKKMB)


TAHUN AKADEMIK 2021/2022 UNIVERSITAS TADULAKO
23 – 24 Agustus 2021

Nama : Irene Ponsedo


Nim/Stambuk : B10121076
Program Studi : S1 Administrasi Publik

Tanggal, 23 Agustus 2021


 Materi 1 (14.00 – 15.00)
Judul : Pemahaman dan Pengamalan Pancasila sebagai Dasar Negara
Pemateri : Bpk. Mustafa, ST.,MT (Teknik Mesin)
Pancasila yaitu faham yang didasarkan atas kesadaran bangsa yang kuat. Sila yaitu
dasar/asas. Memahami Pancasila merupakan wujud kesadaran bagi Indonesia yang segar dan
kuat. Dengan memahami dan menerapkan nilai-2 dari Pancasila, maka suasana pergaulan antar
bangsa semakin kompleks dan saling ketergantungan.
4 Konsensus Dasar Negara yaitu, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Esensi Nilai Kebangsaan :
1. Pancasila : Nilai Religius, Nilai Persaudaraan, Nilai Keselarasan, Nilai Kerakyatan, Nilai
Keadilan
2. UUD 1945 : Demokrasi, Kesamaan Derajat, Ketaatan Hukum
3. NKRI : Kesatuan Wilayah, Persatuan Bangsa, Kemandirian
4. Bhinneka Tunggal Ika : Toleransi, Keadilan, Gotong Royong
Kristalisasi Nilai-Nilai :
1. Ketuhanan
2. Kemanusiaan
3. Persatuan
4. Demokrasi
5. Keadilan
6. Pluralis & Multikulturalis
7. Pratiotisme

 Materi 2 (16.00 – 17.00)


Judul : Penyalahgunaan Narkoba, Anti Korupsi & Etika Berkomunikasi melalui Media
Sosial
Pemateri : Bpk. Dr. khairul Anwar, ST.,MT (Teknik Mesin)
 Penyalahgunaan Narkoba
NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Psikotropika & Zat Adiktif Lainnya.
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik,
kejang-kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis. Biasanya hal yang menimbulkan atau
membuat seseorang menggunakan narkoba, yaitu rasa ingin tahu, stres berlebihan, adanya rasa
tidak percaya diri, ingin terlihat keren, dan sebagainya.
 Etika Berkomunikasi melalui Media Sosial
Komunikasi adalah aktivitas menyampaikan sebuah informasi, baik itu pesan, ide,
gagasan, dari satu pihak ke pihak lain yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Adapun Etika Berkomunikasi melalui Media Sosial yaitu:
1. Pandai melihat situasi Waktu kapan harus menyampaikan informasi tersebut.
2. Mengucapkan salam.
3. Memohon maaf (bukan berarti kita melakukan kesalahan).
4. Menyebutkan identitas diri dengan lengkap.
5. Menggunakan bahasa yang umum (jangan disingkat).
6. Menulis pesan dengan jelas.
7. Mengucapkan Terimaksih.
 Etika Kuliah Daring
Di masa pandemi seperti ini segala aktifitas dilakukan secara daring, termasuk sistem
perkuliahan. Adapun Etika saat melaksanakan kegiatan perkuliahan daring, yaitu:
1. Mempersiapkan Diri.
2. Melaksanaan kegiatan daring dengan posisi duduk.
3. Menyalahkan Kamera dan mematikan Mic (agar suara Host terdengar dengan jelas).
4. Konfirmasi jika akan meninggalkan meeting atau room.
5. Berperilaku Sopan dan Santun.

Tanggal, 24 Agustus 2021


 Materi 1 (09.00 – 10.00)
Judul : Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Kehidupan Kampus pada
Masa Pandemi Covid-19
Pemateri : Bpk. Bpk. Mustafa, ST.,MT (Teknik Mesin)
Fase periode Revolusi Industri membutuhkan masa yang semakin singkat dari waktu ke
waktu. Revolusi Industri ke-4 yaitu kegiatan manufaktur terintegrasi melalui penggunaan
teknologi wireless dan big data secara massif. Diskrupsi Teknologi membawa manfaat besar
bagi kehidupan Kalangan Perguruan Tinggi. Diskrupsi Teknologi membutuhkan Sistem SDM
termasuk Sistem Rekruitmen, Sistem Pengembangan, dan Sistem Remunerasi.
Pengelolaan Keungan terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Otonomi Pengelolaan bagi Perguruan Tinggi
2. Sumber Penerimaan yang Beragam
3. Komitmen dalam alokasi anggaran untuk penelitian dan pengembangan
Peran Perguruan Tinggi dalam kehidupan yaitu mencerdasan kehidupan bangsa, mampu
membawa masyarakat menghadapai kehidupan masa depan, dan menyesuaikan diri dengan
perubahan.
Konfigurasi Jaringan Informasi:
1. Jaringan informasi desentrasisasi
2. Jaringan informasi terpusat
3. Jaringan informasi campuran

 Materi 2 (10.00 – 11.00)


Judul : Pembinaan Gerakan Nasional Revolusi Mental
Pemateri : Bpk. Dr. khairul Anwar, ST.,MT (Teknik Mesin)
Revolusi merupakan perubahan yang cukup mendasar di suatu bidang (yang
berlangsung secara cepat). Mental yaitu bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang
bukan bersifat badan atau tenaga. Tiga rumpun Nilai Strategis Revolusi mental :
1. Integritas, meliputi: Jujur, Dapat Dipercaya, Berkarakter, Bertanggungjawab.
2. Etos Kerja, meliputi: Kerja Keras, Optimis, Produktif, Inovatif, Berdaya Saing.
3. Gotong Royong, meliputi: Bekerjasama, Solidaritas Tinggi, Komunal, Berorientasi pada
Kemaslahatan, Kewargaan.
Tujuan Revolusi Mental:
1. Mengubah cara pandang, pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada
kemajuan dan kemodernan.
2. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistic.
3. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara poliyik, mandiri secara ekonomi, dan
berkepribadian yang kuat.

 Materi 3 (11.00 – 12.00)


Judul : Kebijakan-Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Sistem
Pendidikan Nasional di Perguruan Tinggi
Pemateri : Bpk. Dr. Sri Chandrabakty, ST.,M.Eng (Teknik Mesin)
Pihak-Pihak terkait Pelaksanaan MBKM yaitu Universitas, Fakultas, Program Studi,
MAhasiswa dan Mitra. Kebijakan Kampus Merdeka:
1. Pembukaan Program Studi Baru
2. Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi
3. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
4. Hak Belajar tiga semester di luar Program Studi
Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (dapat
diambil atau tidak:
 Dapat mengambil sks di luar perguruan tinggi sebanyak 2 semester (setara 40 sks)
 Ditambah lagi, dapat mengambil sks di prodi yang berbeda di PT yang sama sebanyak 1
semester (setara dengan 20 sks)
Dengan kata lain sks yang wajib diambil di prodi asal adalah sebanyak 5 semester dari total
semester yang harys dijalankan (tidak berlaku untuk prodi kesehatan).
Perubahan definisi sks:
 Setiap sks diartikan sebagai “jam kegiatan” , bukan “jam belajar”.
 Definisi “kegiatan”: Belajar di kelas, praktik kerja (magang), pertukaran pelajar, proyek di
desa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan mengajar di daerah terpencil. Semua
kegiatan terpilih harus dibimbing seorang dosen (dosen ditentukan oleh PT)
 Daftar ‘’kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa (dalam 3 semester diatas) dapat
dipilih dari: (a) program yang ditentukan pemerintah. (b) Program yang disetujui oleh
rektor.

 Materi 4 (13.00 – 14.00)


Judul : Pencegahan dan Penanggulangan Intoleransi, Radikalisme, Terorisme, dan
Penyebaran Paham-Paham yang bertentangan dengan Ideologi Negara
Pemateri : Ibu. Ir. Merry Subito, MT (Teknik Elektro)
Terorisme berasal dari kata Prancis “le terreur” = TEROR yang mempergunaan
kekerasan secara brutal dan berlebihan. Awal penggunaannya ditujukan untuk menyebut
tindakan pemerintah hasil Revolusi Prancis yang mempergunakan kekerasan secara brutal dan
berlebihan. Dalam KBBI, pengertian Radikalisme yaitu paham atau aliran yang radikal dalam
politi; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dalam politik
dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrem dalam aliran politik. Secara etimologis, kata
radikal sesungguhnya netral. Radikalisme dapat dibagi menjadi:
1. Berenergi Negatif : Destruktif, Suka membentur Agama dan Pancasila, Propaganda Agitasi.
2. Bernergi Positif : Terkendali dengan Baik, Hak Asasi Manusia, Melahirkan Peradaban
Manusia.
Terorisme merupakan perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman,
kekerasan yang menimbulkan suasana teror/rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. Radikalisme
merupakan suatu ideologi (ide/gagasan/paham) yang ingin melakukan perubahan mendasar
pada sistem sosial dan politik dengan cara memaksa/ektrim; mengganti dasar Negara.
Intoleransi merupakan orientasi negatif atau penolakan seseorang terhadap hak-hak politik dan
sosial dari kelompok yang ia tidak setujui.
Penanganan terorisme dan radikalisme tida dapat dilakukan hanya dengan pendekatan
fisik semata (hard power), karena semain keras tekanan fisik yang dilakukan justru akan
menciptakan militansi yang semakin kuat. Untuk itu diperlukan upaya soft power dengan
mengedepankan pendekatan persuasif dan dialogis untuk mencegah dan menghilangkan sikap
cara pandang (mind set). Kebijakan penanggulangan terorisme:
1. Pendekatan keras, adalah penegakan hokum yang dilakukan oleh apparatus penegak
hukum.
2. Pendekatan lunak, adalah serangkaian upaya pencegahan terorisme yang dikoordinasikan
oleh BNPT dengan cara: DERADUKALISASI (bagi yang sudah terpapar paham radikal
terorisme) dan KONTRA RADIKALISASI (bagi yang belum terpapar paham radikal
terorisme).

 Materi 5 (14.00 – 15.00)


Judul : Program Kreativitas dan Inovasi Mahasiswa untuk prestasi Nasional dan
Internasional
Pemateri : Bpk. Baso Mukhlis, ST.,MT (Teknik Elektro)
Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM adalah sebuah wadah/ajang bagi mahasiswa
Indonesia untuk menyalurkan potensi yang dimiliki selama perkuliahan kepada masyarakat
luas, agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis.
Tujuan PKM yaitu untuk mengasah kreativitas, mengasah menulis dan menyampaikan serta
menuangkan ide, mendapat pengalaman, mendapat pengakuan, dan mendapat kenalan atau
koneksi dan yang paling besar manfaatnya ialah menjadi lulusan yang unggul, kompetitif,
adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing dengan karakter Pancasila, sehingga dapat
membantu membangun Indonesia atau daerah setempat melalui ide-ide kreatif yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai