Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN PANCASILA

Nama : Isti Fauzi


NIM : 171011402316
Kelas : 03TPLP010/ V.221
Tema : Pancasila sebagai ideologi terbuka , dinamis , dan reformatif yang
disebabkan pengaruh globalisasi serta informasi dan teknologi (TI)
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun tetap saja
bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, dan antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan zaman, IPTEK, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan
ideologi pancasila bukan berarti mengubah nilai- nilai dasar yang terkandung didalamnya,
namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit sehingga memiliki kemampuan yang
reformatif untuk memecah masalah- masalah aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan
aspirasi rakyat, perkembangan IPTEK, serta zaman.
Dalam ideology terbuka terdapat cita – cita dan nilai – nilai yang mendasar yang bersifat
tetap dan tidak berubah sehingga langsung bersifat operasional, oleh karena itu setiap kali harus
dieksplisitkan. Eksplisitasi dilakukan dengan menghadapkannya pada berbagai masala yang
selallu silih berganti melalui refleksi yang rasional sehingga terungkap makna operasionalnya.
Dengaan demikian penjabaran ideology dilaksanakan dengan interpretasi yang kritis dan rasional
(Soeryanto, 1991:59). Sebagai suatu conth keterbukaan ideology pancasila antara lain dalam
kaitannya dengan kebebasan berserikat berkumpul sekarang terdapat 48 partai politik, dalam
kaitan dengan ekonomi (misalnya ekonomi kerakyatan), demikian pula dalam kaitannya dengan
pendidikan, hukum, kebudayaan, iptek, hankam dan bidang lainnya.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia yang tak lain adalah ideologi
terbuka.  Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat tetap,
namun dapat dijabarkan menjadi nilai instrumental yang berubah dan berkembang secara
dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat Indonesia. Tatanan nilai
mempunyai tiga tingkatan ( fleksibelitas ideology pancasila mengandung nilai-nilai sebagai
berikut :

1. Ciri-ciri ideology terbuka

a. Nilai Dasar, merupakan esensi dari sila-sila pancasila yang bersifat universal. Nilai dasar
ideology tertuang dalam pembukaan UUD 45. Sehingga pembukaan UUD 45 memuat
nilai-nilai dasar ideology pancasila. Sebagai ideology terbuka, nilai inilah yang bersifat
tetap dan terlekat pada kelangsungan hidup Negara
b. Nilai Instrumental, merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaan. Nilai instrumental ini merupakan eksplisitasi, penjabaran lebih lanjut dari
nilai-nilai dasar ideology pancasila.
c. Nilai Praksis, merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengalaman yang bersifat nyata. Maksudnya, dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain memiliki aspek-aspek yang bersifat ideal, ideologi juga haru memiliki norma yang
jelas karena ideology harus mampu direalisasikan dalam kehidupan praksisyang merupakan
suatu aktualisasi secara konkrit. Oleh karena itu, pancasila sebagai ideology terbuka secara
structural memiliki tiga dimensi yaitu :

1. Dimensi Idealistis, merupakan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang
bersifat sistematis rasional, dan menyeluruh, yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
2. Dimensi Normatif, merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu system norma, sebagaimana terkandung dalam norma-norma
kenegaraan.
3. Dimensi Realistis, merupakan suatu ideology harus mampu mencerminkan realitas yang
hidup dan berkembang dalam masyarakat .

Ideologi pancasila bukanlah merupakan suatu “doktrin” belaka yang bersifat tertutup yang
merupakan norma-norma beku, melainkan disamping memiliki idealisme, pancasila juga bersifat
nyata dan reformatif yang mampu melakukan perubahan.

Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan


keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Pancasila sebagai dasar dan ideologi
negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan hingga sekarang di era
globalisasi. Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara.

Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi
tantangan global dunia yang terus berkembang. Perkembangan teknologi yang saat ini
berkembang sangat pesat dalam masyarakat adalah teknologi informasi. Hampir semua orang
sependapat bahwa teknologi informasi telah, sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia
dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih
kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi informasi juga memiliki hal yang
demikian.

Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut keberadaanya sangat tergantung pada pemakainya.
Teknologi informasi dan komunikasi mencakup dua aspek yaitu, Teknologi Informasi dan
Teknologi komunikasi. Teknologi informasi mencakup segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Maka Teknologi
Informasi dan Komunikasi adalah suatu kesatuan yang tidak terpisahkan yang mengandung
pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,
pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi.
Peran Teknologi Informasi

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan


telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi
ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan
dalam bidang-bidang  salah satunya yaitu Bidang pendidikan.

Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan
jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, juga mempunyai arti yang
sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan
dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang
akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada
produktivitas kerja dan juga kompetitif.

Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:

1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance


Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh
perludimasukan sebagai strategi utama.
2. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan,
3. Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi
menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.

Pemanfaatan teknologi informasi pun dimulai pada saat teknologi informasi


dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode
konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x, dan lain
sebagainya yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa
melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless) sehingga lebih
effisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file.

Dampak positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam  bidang pendidikan, antara lain:

1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang
semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang
berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik
berada dalam satu ruangan.
Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam bidang pendidikan antara lain:

1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data
menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti
tes Raven, Differential Aptitudes Testdapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan
permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan
pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui
internet tersebut.
3. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan
kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi
yang e-book  berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah.

Kesimpulan.

Teknologi Informasi merupakan sebuah cara untuk mengolah data (memproses ,


mendapatkan, menyusun, memanipulasi, mempublikasikan data) untuk menghasilkan informasi-
informasi yang berkualitas. Dengan teknologi informasi kita dapat memperoleh dan mengetahui
tentang informasi-informasi dari berbagai belahan dunia tanpa harus mengunjunginya serta kita
dapat mengetahui informasi lebih cepat dan lebih luas jangkauannya.

Perkembangan teknologi informasi sudah mewabah di berbagai kalangan masyarakat dan


berbagai aspek kehidupan.  Perkembangan teknologi informasi yang sudah menjadi tren
memberikan dampak yang signifikan terhadap budaya bangsa.  Dampak tersebut dapat berupa
dampak positif dan negative sehingga harus pandai-pandai dalam memanfaatkannya. Salah satu
sebagai contohnya yaitu dengan perkembangan teknologi informasi, sekarang muncul yang
namanya internet, dengan internet kita dapat mengakses informasi-informasi yang kita inginkan.

Advertisements

Anda mungkin juga menyukai