Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 3

Pengaruh Teknologi Informasi


Di Bidang Agama

Mata Kuliah :

Pengantar Teknologi Informasi


Dosen :

Andi Marwan Elhanafi,ST,M.Kom

Disusun Oleh :

1. Nayla Alifia Zahirah


2. Nona Adelia Putri
3. Sayid Ahmad Badri

Program Studi : Sisitem Informasi


Fakultas : Teknik Dan Komputer
UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN
i
DAFTAR ISI

Daftar Isi i

BAB 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1

BAB 2 Pembahasan
2.1. Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol.1, No.1 Januari
2023
2.1.1. Pendahuluan 3

2.1.2. Metode Penelitian 5

2.1.3. Hasil Dan Pembahasan 5

2.1.4. Kesimpulan 18

2.1.5. Saran 18

2.2 Jurnal Informatika dan Teknologi Pendidikan Vol.2,No.2,December


2022
2.2.1. Pendahuluan 19

2.2.2. Metode Penelitian 21

2.2.3. Hasil Dan Pembahasan 21

2.2.4. Kesimpulan 28

BAB 3 Penutup
Kesimpulan 29

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern pada sekarang ini mengalami
perkembangan dan banyak perubahan yang sangat cepat, Sedangkan di bidang
agama bergerak sangat lambat. Maka dari itu terjadi ketidakseimbangangan antara
agama dan iptek. Pada agama islam tentang ilmu pengetahuan sudah dijelaskan di
dalam Al Qur'an yang berisi bahwa islam mewajibkan bagi kaum muslim untuk
mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menjelaskan bahwa orang yang
berilmu memiliki derajat yang lebih tinggi. Apabila kita memahami isi dari
perintah tersebut memiliki sifat yang umum dan luas. Jadi dapat di simpulkan
islam membebaskan kaum muslim mencari dan mendapat ilmu yang baru atau
mengikuti perkembangan zaman, yang ditekankan disini ialah yang terpenting ilmu
tersebut bermanfaat.

Adapun kriteria ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang ditunjukan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT seagai bentuk pengabdian kepada-Nya.
Pertemuan kaum muslim dengan dunia modern menciptakan berbagai aliran dan
pemahaman. Pembaruan dari ilmu setiap masanya dianjurkan untuk diamalkan
selama tidak bertentangan, mengurangi, dan menghilangkan ajaran islam yang
sudah di terangkan dalam Al Qur'an, akan tetapi pembaruan tersebut memperkuat,
mempertinggi, mengangkat martabat umat islam dihadapan bangsa.

Iptek dan agama islam merupakan komponen yang saling melengkapi antara
satu sama lain bagi umat muslim yang hidup di zaman modern seperti sekarang ini.
Bisa dilihat dengan jelas bahwa keduanya bersifat integral dan tidak dapat
dipisahkan. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa islam dan iptek memiliki nilai
yang positif. Sebagai contoh perkembangan di bidang komunikasi yaitu internet
sebagai penyalur seluruh informasi yang ada di dunia untuk di publish dan
dinikmati oleh semua orang.

Disini internet memiliki lebih banyak hal positifnya dibanding negatif, maka
dari itu umat muslim boleh mengembagkan keilmuanya di bidang tersebut,
meskipun juga tidak sedikit memiliki pengaruh negatif sebagai contoh penyebaran
berita hoax yang dapat memecah belah islam serta saking mudahnya melakukan
pencarian dan informasi membuat banyak umat yang menyalahgunakanya. Jadi
disini yang harus mendapat himbauan agar tidak tersesat adalah para kaum yang
3
memiliki pengetahuan yang kurang dan tipis iman, maka dari itu perlu diimbangi
dengan tetap mengingat dan berpatokan dengan ajaran agama.

Pemanfaatan iptek dengan baik akan menjadi sumber kemajuan umat islam dan
bangsanya. Sedangkan kurangnya ilmu pengetahuan akan sangat berpengaruh bagi
umat dan bangsanya karena dengan kurangnya ilmu akan menjadikanya sulit untuk
maju dan berkembang mengimbangi umat dan bangsa lainya. Adapun adab untuk
mencari dan mengamalkan ilmu pengetahuan diantaranya ialah, meluruskan niat,
menyebarkan kebaikan dan mencegah keburukan, tidak menghina dan mengumbar
kebencian, memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Islam sangat mendukung umatnya untuk menemukan dan mengembangkan


ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Dalam hal pengembangan Iptek, umat
Islam dapat mempelajarinya dari orang-orang no-Islam, disamping juga dapat
mengembangkan Iptek dari spirit ajaran Islam sendiri. Oleh karena produk
keilmuan yang datang dari orang-orang non-Islam –secara umum- bersifat
sekuleristik, maka setelah dipelajari, sebelum diadopsi dan diterpkan di dunia
Islam, penting untuk terlebih dahulu diberikan nilai-nilai keislaman, agar tidak
bertentangan dengan ajaran-ajaran hukum Islam. Ajaran hukum Islam secara
normatif dan empirik sangat memulyakan orang-orang yang beriman dan berilmu
dengan beberapa derajat. Dalam ajaran hukum Islam, ditegaskan bahwa tidak sama
antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Orang yang berilmu
jelas lebih baik dan lebih utama daripada orang yang tidak berilmu. Dengan
demikian, pengembagan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ragam modelnya
(misal dengan bahasa Islamisasi Iptek) sangat dianjurkan oleh ajaran hukum Islam.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol.1, No.1 Januari 2023

Abstrak
Perkembangan pesat di era Revolusi Industri 4.0 telah melahirkan
banyakpenemuan yang berhubungan dengan media komunikasi, seperti media
elektronik sepertihandphone, televisi, radio dan sebagainya yang berhasil menembus
batas-batas geografis,sosial dan politik secara intensif. Penggunaan internet
sebagai dakwah sangatmemungkinkan dan mendesak dan strategis dalam masyarakat
di era teknologi informasi.Internet komunikasi yangberubah secara mendasar
membutuhkan banyak interaksiantara media dan pengguna. Dengan berkembangnya
teknologi ini mempengaruhi aksesmedia elektronik sebagai alat penyampaian pesan
yang efektif khalayak menerimadakwah di era global seperti baru-baru inistasiun
televisi sangat efektif sebagai mediakomunikasi menyampaikan pesan-pesan
keagamaan kepada penerima dakwah. Saat eraberkembang dengan kekuatan teknologi
informasi global di Era ini Revolusi Industri 4.0banyak peluang dalam penyampaian
dan pengembangan komunikasi dakwah. DakwahIslam di zaman modern, bukan
lagi kewenangan ulama. Dimanapun, kapanpun dandengan cara apapun, orang bisa
berdakwah.

2.1.1. PENDAHULUAN
Teknologi Informasi, Teknologi berasal dari bahasa Inggris (texare):
untukmembangun artinya membangun. Ini adalah teknologi dalam arti sebenarnya
dari katatersebut berdasarkan pengelolaan berkelanjutan, berdasarkan pada juga dengan
gerakanperangkat (tindakan instrumental). Dengan Oleh karena itu,
pentingnyateknologiinformasi adalah: Kegiatan mengumpulkan,
menyempurnakan, memproduksi danpenyebaran informasi melalui mikroelektronika.
Ada juga yang berarti bahwa teknologiinformasi adalah: teknologi elektronik yang
dapat mendukung akselerasi danmeningkatkankualitas informasi.
Definisi lain dari Teknologi Informasi yaitu, sebagai perangkat untuk
kepentinganindividu Selesaikan tugas (Topeng, 2014; Angraeni, 2020).
Teknologi informasimerupakan salah satu ciri kemajuan modern. Dengan
teknologi informasi, segalanyamenjadi mudah. Melalui menawarkan proses adaptasi
Jaminan Kepatuhan teknologi danpengguna dengan demikian lebih mudah diakses
tujuan mereka (Zamani et al.,2020).Berbagai penelitian telah dilakukan Pengakuan
5
Hubungan Teknologi dengan modelbisnisnyasedang dalam pengembangan dan
berbicara dengan pembangunan Teknologidapat membantu konsep bisnis baru
(Aloini et al., 2021). Perspektif yang terbangunmenunjukkan bahwa Industri 4.0
dianggap sebagai fase industri integrasi baru Teknologisebagai solusi bisnis tradisional
Ditambah teknologi menjadi solusi multidisiplin palingefektif didukung dengan
akumulasi modal (Nakano& Washizu, 2018). Zhang dkk.(2020); Santos dan
Santos (2017) menjelaskan bahwa biaya sebagai insentif investasiteknologi
informasi danmenjadi bagian dari strategi organisasi.Sejarah media penyiaran dunia
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sejarahmedia Penyiaran sebagai penemuan
teknologi dan sejarah media penyiaran sebagaisebuah industri.
Sejarah media penyiaran sebagai penemuanteknologi dimulai
denganditemukannya radio, oleh Insinyur di Eropa dan Amerika. Jadi mempelajari
sejarah mediapenyiaran di dunia, penemuan teknologi dan industri hampir sama
mengeksplorasisejarah penyiaran di Amerika. Televisi dan radio dapat
diklasifikasikan sebagai mediayang mendominasi ruang, tetapi sebenarnya tidak
mengontrol waktu, sedangkan mediacetak mengontrol waktu tetapi bukan ruang.
Media penyiaran yaitu radio dan televisimerupakan salah satu bentuk komunikasi
massa menjangkau audiens yangbesar secara efektif.
Oleh karena itu media penyiaran memegang peranan penting dalam
penelitiankomunikasi, khususnya penelitian komunikasi massa. Kemampuan media
penyiaranuntuk menyampaikan pesan kepada khalayak luas melakukan hal tersebut
Mediapenyiaran sebagaiobyek penelitian penting dalam komunikasi massa ilmu
komunikasilainnya. Media penyiaran adalah organisasi yang menyebarkan
informasi yangmerupakan produk budaya atau pesan yang mempengaruhi atau
mencerminkan budayadalam masyarakat. Oleh karena itu, seperti halnya politik atau
bisnis, media, khususnyamedia massa penyiaran layanan publik merupakan sistem
tersendiri yang merupakanbagian dari sistem sosial lebih luas (Morrisan, 2008:13-14).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak
kedunia penyiaran, termasuk penyiaran Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur
informasidan peran mereka dalam membentuk opini publik menjadi semakin
strategis, terutamadalam pekerjaan pembangunan kehidupan demokrasi Penyiaran tentu
saja tidakterlepasdari aturan fungsi telekomunikasi umum dari aplikasi umum.
Penyiaran punya kaitan eratdengan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit
sumber daya alam yang terbatas,sehingga pemanfaatannya harus diatur secara efektif
dan efisien. (Morrisan, 2008: 31).
Kata "siaran" sesuai dengan kata bahasa Inggris "broadcast". Konstitusi
transmisimemberikan gambaran tentang nasehat sebagai pesan atau rangkaian pesan
berupa suara,Gambar berupa grafik, karakter dan gambar interaktif. Mengirim
sinonim dengan katabroadcast, yang artinya: siaran-Mengirim atau mentransmisikan
melalui darat, laut atauluar angkasa menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal
radio) dalam bentukgelombang gelombang elektromagnetik merambat melalui

6
udara, kabel dan mediapenerima komunitas sekaligus dan serentak dengan
klasifikasi penerima siaran.(Morrisan, 2008:31).

2.1.2. METODE PENELITIAN


Metode pada penulisan jurnal ini menggunakan metode studi kepustakaan,
danPendekatan kualitatif. Metode studi kepustakaan Menurut Mardelis
penelitiankepustakaan atau library research merupakan penelitian yang
menggunakan telaah dankajian kepustakaan atau konsep-konsep teoritis. Ini dilakukan
dengan cara menganalisiskonsep-konsep, referensi atau sumber yang berkaitan dengan
gagasan dan permasalahanyang diangkat dalam tulisan. Pendekatan kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang danperilaku yang diamati untuk diarahkan ada
latar belakang dan secara komprehensif.

2.1.3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengertian Dakwah
Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu da'a-yad'u-
da'watan,yang diartikan sebagai seruan/mohon, ajakan atau panggilan. Pada tataran
dakwah,amalan itu harus mencakup tiga unsur, yaitu: pengirim pesan, informasi yang
dikirimkandan penerima pesan. Namun, dakwah memiliki arti yang lebih luas
dari istilah-istilahtersebut karena istilah dakwah berarti menyampaikan ajaran Islam,
memaksa berbuat baikdan melarang perbuatan buruk, serta membawa kabar
gembira dan peringatan kepadamanusia (Munir dan Ilaihi, 2006:17). Dakwah
Islam di zaman modern, bukan lagikewenangan ulama. Dimanapun, kapanpun
dan dengan cara apapun, orang bisaberdakwah.Namun, dakwah merupakan
suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiapmuslim dengan penuh tanggung
jawab dan sepenuh hati sehingga menjadi kebiasaan yangterus dilakukan dari waktu ke
waktu. Dalam prakteknya dakwah adalah kegiatan untukmentransformasikan nilai-nilai
agama yang mempunyai arti penting dan berperanlangsung dalam pembentukkan
persepsi umat tentang nilai-nilai agama yang bermanfaatuntuk bekal dalam menjalani
suatu kehidupan yang lebih baik dan sesuai dengan perintahAllah SWT

Dakwah Islam
Dakwah Islam telah didefinisikan secara luas oleh para ulama
salahsatunyaadalah Sayyid Qutb yang menetapkan batas mengajak atau mengundang
orang lain untukbergabung masuk Sabil Allah. Juga Ahmad Guzzali menekankan
bahwa dakwah adalahperbuatan atau ungkapan yang untuk mendorong orang untuk
mengikuti ajaran Islam.Abdul Al Badi membagi dakwah menjadi dua dimensi,
yaitu dakwah Fardiyah dandakwah ummat. Tokoh lainnya adalah Abu Zahron
jelaskan bahwa dakwah dapat dibagimenjadi dua hal, pelaksanaan dakwah, individu dan
organisasi. Di samping itu Ismail Al-Faruqi mengungkapkan bahwa kebebasan,
7
universal, dan masuk akal adalah intinya. Hakkebebasan ini bisa dilihat bahwa dakwah
bersifat universal (Wahyu Allah 2013, 14-15). Dalam sejarahnya dapat dilihat proses
Islamiyah terjadi di Nusantara akibatkegiatan dakwah tanpa usaha pengenalan Da’i
tidak mungkin Komunitas Muslim terbesardi Indonesia seperti yang kita ketahui.
Dakwah Islam memiliki dua tantangan sekaligus,yaitu yang pertama adalah tantangan
dakwah ilmiah, yang tiba. Sejauh ini, tidak adakemajuan signifikan yang terlihat.
Kedua masalah atau tantangan praktis dalam bidangdakwah. Dakwah
islamimengambil pendekatan modern, menggunakan media terbaru.Dakwah sudah
bisa ditemukan di halaman surat kabar, juga dakwah telah ditampilkan dibeberapa acara
televisi, oleh karena itu, untuk mencapai tujuan dakwah yang efektif hariini da’i harus
orang yang berpengetahuan luas.

Dakwah Industri
Perkembangan modern di media seperti sekarang juga mempromosikan
teknologikomunikasi dan informasi. Tahun 1970-an adalah era industri
bantuan dalampengembangan publikasi surat kabar, radio dan televisi, internet dan
teknologi lainnya.media seperti surat, koran, radio, televisi, internet memiliki sifat
massa. Artinya, tidaksemua berita disajikan di media pribadi, lebih berorientasi
umum. Memperkenalkaninstalasi di beberapa perusahaan. Gerakan di media massa
cenderung ke arah pemasaranproduksi. Banjir teknologi karena banyak hal terbuka
sekarang di era data satelit sepertiinternet yang sangat berpengaruh media massa,
termasuk televisi,radio, dll. Aplikasiinternet untuk surat kabar seperti percetakan
dari jauh aplikasi komunikasi radiointeraktif, televisi dapat menghubungkan data
untuk menggunakan TV interaktif,hubungan komunikasi memiliki dua arah
kehidupan.
Internet berkembang pesat, tidak lebih buruk dari media massa yang muncul
lebihdulu. Internet menyebar dengan berita yang benar-benar terbaru dan
terlengkap.Pengembangan teknis mendukung media yang memiliki dampak positif dan
negatif. Diera globalisasi, media dan informasi menjadi saksi peran telekomunikasi
dan mediaelektronik sangat penting luar biasa dunia kosmopolitan memengaruhi
perilaku tentuharus sendiri tapi berubah persaingan global (Hengky Jana 1999,2).
media elektronikdakwah saat ini mempengaruhi akses media elektronik sebagai alat
penyampaian pesanyang efektif khalayak menerima dakwah di era global seperti baru-
baru ini stasiun televisisangat efektif sebagai media komunikasi menyampaikan pesan-
pesan keagamaan kepadapenerima dakwah.
Media massa elektronik merupakan media kesamaan (stimulus).
elektroniksebagai media khalayak bersama dalam peraturan komunikasi penyiar.
Karakteristikmedia elektronik dengan media lainnya fungsi yang berbeda. Komunikasi
sebagai saranakomunikasi di media massa. Media massa sebagai alat dakwah, da'i yang
menjadi basisutama media massa, dalam komunikasi terorganisir dalam manajemen
pengiriman yangkompleks menyangkut pembagian ekspansi profesional menjadi
yang berbedakemampuan pertama, publik sebagai komunikasi di media massa.
8
Komunikasi mediamassa menunjukkan masyarakat yang heterogen dananonim,
yang lebih komprehensifdaripada komunikasi tatap muka kompleks kelompok yang
lebih besar.
Komunikasi disampaikan untuk audiens yang beragam dengan tingkat
pendidikanyang berbeda, statussosial ekonomi dan tempat tinggal. Kedua, pesan
dakwah di mediamassa. Berkhotbah siapa yang mau ditransmisikan melalui media
seperti elektronikkebanyakan bersifat umum dan jelas, karena masyarakat itu
heterogeny perhatian harusdiberikan pada penerimaanpendengar audiensnya. Sekilas
pesannya, artinya dikeluarkansatu kali. Da'I dapat menyampaikan pokok bahasan secara
mendalam sehingga pendengardapat menangkap dan mencerna sesuai dengan sifat
komunikasi satu arah.

Dakwah Melalui Televisi


Perkembangan dan perubahan media televisi serta di dalam programnya
danpembaruan teknologi baru menawarkan kepada masyarakat cara baru
dalammenggunakan fasilitas televisi. Televisi adalah media yang memiliki
pengaruhkomunikasi pesan yang cukup efektif kepada masyarakatumum, lahirnya
televisi adalahsebuah media memiliki efek positif dan negatif tergantung pada
interiornya penggunaanmedia-media tersebut. Televisi adalah media audio-visual,
dengan media audio-visualmenjadi media yang bisa dilihat atau didengar. produksi
media televisi jauh lebih besar.Televisi sebagai media massa merupakan jenis keempat
di dunia setelah kehadiran pers,film dan radio. Gambar TV realistis yang nyata. televisi
saat mengemudi baik menggalidi ladang, atau bekerja dan tinggal menulis di kantor.
Perkembangan dan perubahan media televisi serta di dalam programnya
danpembaruan teknologi baru menawarkan kepada masyarakat cara baru
dalammenggunakan fasilitas televisi masa depan di sisi lain, sangat mungkin kebiasaan
belanjaitu pengetahuan baru ini juga mengarah pada pembentukan gaya hidup
pemilik danpemirsa TV (Muhtadi, 2012: 88). Jadi bisa dibayangkan jika seorang
pengusaha Kalangan Muslim yang kaya berkumpul untuk mendapatkan TV mereka
sendiri program acarabertema keagamaan akan diperluasbanyak tentunya. Walaupun
tidak selalu harus disebuttelevisi Islam, yang terpenting adalah isi acara yang
ditayangkan. Mulai saat ini televisiakan menjadi media dakwah yang sangat
penting, karena pada umumnya saluran TV Indonesia sekarang banyak yang sudah
menayangkan tayangan, seperti adzan, siramanrohani, acara-acara khusus Bulan
Ramadhan dan Idul Fitri dan Idul Adha, dll.

Keunggulan televisi sebagai mediadakwah adalah sebagai berikut:


Pertama sebagai keunggulan dalam media audiovisual (listening).Televisi
memiliki daya persuasif yang sangat tinggi terhadap khalayaknya dengan melihat
gambarlangsung dan suara secara bersamaan. Bahkan suara dan gambar penonton
dapatmenerima kehidupan selama acara berlangsung atau khotbah yang berlangsung
melaluisiaran langsung. Dengan begitu televisi memiliki kecepatan dan realitas yang
9
luar biasapersuasif yang tinggi. Siaran TV saat ini tersedia untuk ditonton di mobil yang
bergerakdan bahkan dapat dilihat di telepon ada, sehingga kendalanya bersifat teknis
dan geografisdapat diselesaikan.
Kedua, televisi memiliki jangkauan yang sangat luas sebarkan pesandengan cepat
dan berdampak penuh terhadap kehidupan individu dan masyarakat. Inilahyang bisa
anda pahami saat McLuhan mengatakan bahwa berkat televisi dunia telahmenjadi
"desa universal" pengalaman yang langsung ditransmisikan dan dibagikan.Tatanan
sosial muncul dari makna transendental yang berasal dari kebudayaan
mediaelektronik yang sama (Arifin, 2011:112-114).

Dakwah Melalui Radio


Radio merupakan media yang sangat penting digunakan sebagai sarana
dakwah,karena lingkungan ini memiliki beberapa sifat dan kekuatan. Radio dapat
digunakanuntuk media dalam berdakwah. Hampir semua siaran radio memuat
informasi,pendidikan dan hiburan sebagai media berisi informasi yang ditujukan untuk
masyarakatIndonesia, contoh dakwah kita bisa lihat dari RRI Jakarta kebangkitan orde
baru. Mediamassa dikenal di pengiriman dibawakan acara seperti "Kuliah Subuh".
Oleh imahrumbuya hamka liputan kuliah RRI kini lebih cepat oleh siaran radio
swasta, diikuti olehberbagai stasiun televisi swasta seperti dikuasai oleh pemilik
modal atau partai politik.Ini da'i sebagai sarana komunikasi saat melakukan
aktivitas melalui dakwah untukmenyampaikan pesan ajaran agama. Hal ini kita juga
harus memperhatikan karakteristikradio yang bersangkutan media menyampaikan
pesannya melalui pemberitaan.
Tanda siaran sebagai berikut:
1.Radio hanya bisa didengar (audible)
2.Bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan
3.Pendengar dapat bersantai saat mengemudi, saat tidur, bisa juga saat bekerja
4.Siaran radio dapat mengembangkan kemampuan berpikir
5.Transmisi radio adalah komunikasi satu arah (Robert KApril 1974, 1)
Yang penting ciri-ciri radio sebagai media adalah sebagaiberikut:
Pertama, radio ada di mana-mana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sekitarsetengah miliar perangkat radio yang ada adalah 73 persen termasuk berada
di rumah,toko, penata rambut dan di kantor serta disekitar 100 juta mobil dan truk. Di
sisi lain radioportabel, berjumlah jutaan, ada di mana-mana, bahkan di dalam ruangan
acara olahragadisiarkan langsung. Jika anda dalam jangkauan radio yang
berfungsi, untukmendengarkan apakah anda suka atau tidak.
Kedua, radio itu ekonomis. Selama semingguradio bisa mencapai sembilan dari
sepuluh pendengar berusia 12 tahun ke atas. Hampiryang berusia 18 tahun ke atas
mendengarkan radio tiga setengah jam sehari. Pengiklanbiasanya percaya kombinasi
yang efektif dengan harga terjangkau relatif rendah untukseribu pendengar. Ini

10
digunakan sebagai alat dakwah tentu saja memudahkan berjalannyalembaga dakwah
kerjasama dengan radio untuk menyiarkan ajaran Islam.
Ketiga, radiomentransmisikan informasi dengan cepat. jika radio digunakan
sebagai sarana dakwah,tentu memudahkan para da'i untuk menyampaikan pesan.
Keempat, Radio membutuhkanimajinasi dalam bentuk “cerita” komersial yang
tidak terbatas waktu dan tempat. Efeksuara dan musik segera mengatur suasana
hati. Deskripsi dan dialog bisa menarik jikakarakternya memiliki selera yang baik
dimainkan dengan baik dan mudah. (Prayudha,2006: 13-15).

Film sebagai Sarana Dakwah


Menurut Cangara (2012:150) Film dengan fitur canggih visual didukung
olehsuara yang khas, yang merupakan alat yang sangat efektif sebagai hiburan,
tetapi jugasebagai lingkungan pendidikan dan media. film bisa dimainkan
beberapa kali di lokasidan pengaturan yang berbeda. Film didefinisikan dari perspektif
komunikasi massa pesanyang disampaikan dalam komunikasi sinematik yang dipahami,
esensi, fungsi dan efek.Perspektif ini membutuhkan pendekatan yang berbeda,
karena lebih fokus pada filmsebagai proses komunikasi. Juga dengan klasifikasi
film dalam proses konteks sosial, politik dan budaya komunikasi terjadi, sama
pentingnya untuk memahami preferensiaudiens (kecenderungan, preferensi)-yang
pada gilirannya menciptakan gambar seorangpenonton bioskop. Singkatnya, esensinya
lebih mudah dipahami tentang proses menontondan bagaimana film berfungsi sebagai
sistem komunikasi simbolik (Irawanto, 1999: 11-12).
Namun, bukan berarti harus ada film dakwah dengan ikon "konversi" seperti
yangdisebutkan di atas. Sebenarnya banyak film yang bertema religi dan nilai dakwah
sepertiAl-Kautsar, Titian Serambut membagikan tujuh film yang disutradarai oleh
AsrulSani.Bahkan lebih ketika dakwah dipahami secara lebih luas sebagai
upayakonstruktifseseorang, mengubahsituasi ke yang lebih baru. Banyak film yang
menggunakan carapemahaman dakwah seperti ini tergolong film propaganda (Muhtadi,
2012:116)
Keuntungan film sebagai dakwah adalah anda mengalami sesuatu ketika
andamelihatnya, atau lebih tepatnya, mengalaminya film ini menunjukkan gejala
identifikasipsikologis, demikian sebutannya dalam psikologi sosial intinya adalah saat
anda memilikifilm, penonton sering kali keliru menyamakan (mengidentifikasi)
seluruh pribadinya.aktor/aktris dalam film. Dia tidak bisa "mengerti" atau "merasakan"
apa yang dipikirkanatau dirasakan oleh aktor film memenuhi misinya, tetapi lebih dari
itu: antara pemain danpenonton tidak jauh berbeda. Penonton begitu bersemangat
mengikuti peristiwa filmtersebut sehingga mereka merasa seperti aktor dalam film
tersebut. Film bukan hanyasarana komunikasi massa yang sangat efektif untuk
hiburan, tetapi juga untuk informasidan pendidikan. Film sering digunakan sebagai
bantuan dalam presentasi informatif ataualat pembantu memberi penjelasan (Effendy,
2003:207-209).

11
Internet sebagai Media Dakwah
Internet sebagai media yang mudah diakses luas dan global dapat
digunakansebagai media penyampaian pesan cepat dan efektif, termasuk pesan
dakwah. MenurutOthman Omar Shihab, penggunaan internet juga ada. Tidak ada
larangan dalam Islamsebagai sarana dakwah. Jadi bukan Islam tidak pernah ada
teknik tabu, termasuk yangdigunakan dalam dakwah Islam.Karena pada dasarnya
semua sumber daya memiliki efekpositif atau sebaliknya, tergantung penggunanya.
Bahkan dirinya sendiri mengumumkanbahwa mereka memiliki Q&A melalui
internet bahkan puluhan ribu, tetapi karenaterburu-buru tidak ada waktu jawab
pertanyaan yang diajukan kepadanya (REPUBLIK,25 Februari 2011:3).
Penggunaan internet sebagai dakwah sangat memungkinkan dan mendesak
danstrategis dalam masyarakat di era teknologi informasi. Internet komunikasi yang
berubahsecara mendasar membutuhkan banyakinteraksi antara media dan
pengguna. Kegiatandakwah dapat dilakukan melalui internet, diantaranya jutaan orang
di seluruh dunia tanpakontak pribadi. Jika internet digunakan untuk dakwah, maka
itu adalah objek dakwah(mad'u). Kemunculan internet sangat unik yaitu jutaan
individu terhubung ke jaringankomputer yang disebut dunia maya (Arfin, 2011:92-
93).
Keunggulan Internet sebagai Alat Dakwah Bambang S.Ma'arif adalah
sebagaiberikut:
1. Bisa mendobrak batas ruang dan waktu dalam sekejap mata berhadiahdan
energiyang relatif murah.
2. Pengguna layanan online tumbuh secara dramatis setiap tahun, yang berarti
jugamempengaruhi jumlah orang yang berpartisipasi dalam misi.
3. Para ahli dan ulama dibalik media dakwah Internet dapat fokus untuk
menanggapisetiap percakapan dan acara yang mensyaratkan status hukum Syar'i.
4. Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat.
Merekabebas memilih materi dakwah apa saja yang diinginkan. Dengan
demikianpemaksaan kehendak dapat dihindari.
5. Beragam cara penyampaian dakwah Islam yang tercipta Segmen yang luas
dapatdiakses melalui Internet. Sebenarnya tidak hanya konsep dakwah tradisional
yangdapat ditawarkan melalui internet. Muslim dapat menggunakan
teknologi iniuntuk tujuan komersial Islam, perhotelan dan lain-lain (Ma'arif,
2010:172).

12
Tantangan dan Peluang Dakwah
Di era digital saat ini, integrasi teknologi informasi dan komunikasi menjadi
salahsatu tantangan dakwah. Dakwah yang sebelumnya hanya dilakukan dengan
pendekatantekstual, harus menyesuaikan dengan konteks yang dihadapi masyarakat saat
ini. AkhidWidi Rahmanto mengungkapkan bahwa teks dakwah hanya berfokus
pada pengajaranAl-Qur'an dan Hadits, tetapi tidak membahas bagaimana
implementasinya secarakontekstual di lapangan. Oleh karena itu, dakwah kontekstual
lebih sulit daripada dakwahtekstual. Dakwah kontekstual di milenium ini
membutuhkan contoh dan solusi nyata(Sigit, 2019). Strategi dakwah dan
globalisasi saling berhubungan dan salingmempengaruhi (Rakhmawati, 2014).
Tantangan dakwah bagi generasi milenial yang dihadapi para da'i semakin sulit.
Partisipasi pemuda dan strategi khusus yang sesuaidengan karakteristik generasi
milenial sangat diperlukan. Azahrul Husaini (komunikasipribadi, 7 September
2019) mengungkapkan bahwa tantangan dakwah bagi generasimilenial adalah
menumbuhkan kecintaan terhadapilmu, yakni ilmu yang bersumber dariulama yang
kredibel. Hal ini menunjukkan bahwa di era informasi, kesadaran informasimilenial
dan sumber informasi itu sendiri sangatlah penting. Generasi muda adalahtonggak
pembangunan peradaban masa depan (Khoiri, 2014).

A) Peluang Dakwah
Islam jaya dan maju dalam berbagai dinamika global maupun dalam
berbagaidinamika perkembangan di berbagai belahan dunia termasukislam di berbagai
belahanduniapembangunan di seluruh dunia. peradaban pada saat itu globalisasi dakwah
islamsemakin berkembang saat menyebar damai dengan waktu. Intinya Nabi
dakwah dalamislam telah maju bahkan dalam peradaban manusia saat ini memasuki
babak baru. Faseini dikenal dengan revolusi industri 4.0, yang mencapai puncak baru.
Menurut dialektikawaktu oleh karena itu, titik awalnya adalah pengetahuan
dasar tentang islammenganjurkan untuk tidak mematikan kebaikan dan cahaya
batin untuk memimpinkehidupan seseorang.
Di era revolusi industri 4.0, umat islam khususnya bereaksiterhadap hal ini
pemuda muslim karena pemuda muslim salah satunya ujung tombakprinsip islam
atau islam yang beradab sebuah konsep yang menggabungkan teknologi daninternet
revolusi industri 4.0. Sehingga terjamin di era globalisasi peluang atau tantanganbagi
pemuda muslimdan umat islam yang harus disucikan oleh islam (Cawidu
Harifuddin2016, 45-47).Di era globalisasi, umat islam membawanya sendiri
harapan dan tantangan itusendiri, keduanya berkelanjutan teknologi komunikasi dan
teknologi informasinya sepertidi bidang bisnis, budaya, pendidikan dan bahkan
gaya hidup di daerah lain. Di eraglobalisasi itupun apalagi, usia ini adalah salah
satu usia kebangkitan untuk agama,karena agama itu sendiri adalah tiang agama
seluruh umat manusia untuk menjagaintegritas antaragama. Para peneliti telah
membuat hubungan dengan agama dalammenghadapi masalah sosial baik secara
kelompok maupun individu. Di era informasiyang mendominasi memerintah dunia
13
modern saat ini, berkembang efek positif. Efekpositifnya adalah kesempatan untuk
berdakwah yang dapat digunakan untuk mendukung perkembangan agama masyarakat,
juga bagi mereka yang tertarik pada institusi dari atauberkaitan dengan ajaran dinamis.
Menurut uraian di atas, peradaban adalah pengetahuan tentang membuat
agamalebih transparan. Misalnya dari aspek ajarannya serta aktivitasnya yang
selalu kreatifagama yang berbeda, bukan hanya islam. Itu transparan agama
menyebabkan perselisihanagama masyarakat, terutama bagi masyarakat yang
menjunjung tinggi nilai-nilaikebebasan. Dari abadyang semakin maju, seperti
teknologi orang modern diharapkanberpikir lebih kreatif bagaimana memanfaatkan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari.Munculnya teknologi komunikasi yang lebih
maju tersebut tidak pernah dihentikan.Dakwah kini menjadi fokus perhatian
masyarakat islam, sehingga bagus dalam konseppemikiran dakwah. Kejengkelan
menjadikan dakwah sebagai salah satu kepedulian utamasebagai pemikiran dakwah
yang berhubungan dengan kelahiran alat teknologi.Berhadapan dengan nilai yang
berbeda hidup sangat membutuhkan kerangka kerja yangsesuai dengannya perbaikan
konstruktif sumberdaya, yang salah salah satu agendaterpenting dalam melakukan
dakwah islam sebagai punggung peradaban kuno (CawiduHarifuddin 2016, 60-65).
Saat ini di era globalisasi, orang hidup di era ini, masyarakat saat ini perlu
lebihkreatif dalam memanfaatkan informasi pengetahuan dan teknologi. Sebuah
khotbah jugaharus memanfaatkan media massa seperti televisi, film, internet dan
lain-lain agarmencapai hasil maksimal. Internetsebagai salah satu alat yang selalu
memainkan peranpenting dengan umat islam. Selain itu, banyak orang menggunakan
internet untuk hal-halburuk. Tapi internet memiliki banyak keuntungannya, salah
satunya adalah karenaberdakwah di internet juga dapat menyediakan berbagai data dan
informasi yang akurat.Sehingga akan digunakan orang untuk mendapatkan informasi.
Menurut teori Nurchalismenggunakan internet sangat penting bagi seorang da’i, kata
kami kita tidak perlu takutdengan internet jika kita bisa menggunakan internet dengan
baik dan benar. Dan internetjuga bisa seperti perluasan jaringan informasi tentang
dakwah atau milik agama islamatau cyber-islam. Dalam hal ini, kemungkinan
dakwah terlibat agenda seputar agamaislam dan dengan strategi yang tepatdan
memang demikian. Media online di internet jugamenawarkan informasi tentang
pendidikan, budaya, bahkan bisnis.
Teknologi informasi dan internet menjadi lebih populer setiap hari di antara wargadi
seluruh dunia. Meski ada kesan di suatu tempat sebuah produk teknologi
tergantungbagaimana kita menggunakannya teknologi ini. Tantangan dalam
menggunakan mediadakwah tidak semua kalangan praktisi dakwah dan masyarakat
dapat menggunakaninternet. Namun, bukan itu masalahnya yang menjadi kendala
pemerintah swasta bekerjasama di berbagai bidang pelatihan dan peralatan sarana
dan prasarana. berdasarkanpenjelasan di atas, efeknya diproduksi oleh media massa,
khususnya internet kalau kitasalah digunakan, namun masih rendah di kalangan umat
islam kesadaran untukmemilikidan bahkan menggunakannya media ini. Meskipun

14
umat islam tidak tahu caranyamenggunakan media dengan baik dan benar, dakwah
islam Indonesia khususnya bersaingdengan umat islam lainnya (Hengky Jana 1999, 2).

B) Tantangan Dakwah
Seiring kemajuan teknologi, ia akan menyediakan fasilitas itu sendiri
dankenyamanan untuk ruang komersial menjadi lebih sempit karena semuanya
dikendalikanoleh alat mesin, seperti dikendalikan misalnya, hanya duduk di kamar, kita
bisa nikmaticamilan, jelajahi informasi dari seluruh dunia hanya dengan menggunakan
internetatautelevisi. oleh karena itukita bisa cari tahu tentang pembagian dan
pengembangan duniatanpa kita harus pergi ke sana. Komunikasi Internasional adalah
hal yang sangat mudah,email memungkinkan kitauntuk berkomunikasi secara langsung.
Pada dasarnya manusiadiuji dengan berbagai kemudahan, terutama bagi orang yang
dapat menggunakannyasecara teratur. banyak efek positif menawarkan sesuatu
yang baik (Cawidu Harifuddin2016, 40).
Kecanggihan ilmu teknologi yang dimiliki tidak semua umat manusia
akanmenjadikan manusia selamanya senang karena memiliki banyak efek negatif
sepertiberkaitan dengan ilmu dan pengetahuan yaitu munculnya adiksi mengikuti
budaya dannilai-nilai dari berbagai negara moralitas agama digantikan oleh nilai-nilai
moral buatanmasyarakat, narkoba merajalela yang membentuk generasi muda
destruktif, terjadinyatindak pidana yang tidak terjadi begitu saja tersebar luas, dan
bahkan di kota-kota besardi desa-desa merendahkan moral di kalangan remaja,
orang tua dan bahkan anak-anak.Salah satu tantangan dakwah di era globalisasi
adalah dampak sosialnya budayamenciptakan kepadatan manusia di dunia industri dan
informasi. Masyarakat seperti ituakan menjadi biasanya ditangkap dalam sistem budaya
dia bergantung pada sistem.
Efek seperti itu akan membuat seseorang kecenderungan untuk
mempromosikanpemahaman melalui pikiran seseorang materialisme dan
rasionalitas. Konsepmaterialisme yang sebenarnya adalah arus yang pemikirannya
hanya mempercayaisegalanya berhubungan dengan hal-hal materi. Semuanya akan
datang dalam hal untungdan rugi pada dasarnya. Pemahaman ini berkembang dalam
kehidupan manusia sehari-hari, yang ilmu pengetahuan dan teknologinya maju, tetapi
tidak menurut keyakinannya.Padasaat yang sama, konsep akal gagasan bahwa satu-
satunya cara untuk mengetahuikebenaran adalah melaluinya menggunakan rasio.
(Sardar 1991, 14-17).
Berbagai tantangan teknologi informasi yang ada:
1) Faktor pendidikan dan fasilitas merupakan salah satu faktornya keterbatasan
sumberdaya manusia.
2) Prioritas teknologi informasi, yaitu internet, masih rendah masyarakat di
beberapabagian dunia.
3) Masih banyak mesjid, pesantren atau tempat lainnya dalam ibadah yang tidak
banyakmenggunakan akses teknologi informasi seperti internet.

15
4) Infrastruktur yang terbatas untuk komunikasi masyarakat bahkan interaksi
antarkelompok muslim lainnya.
5) Semua informasi tentang Islam tersebar melalui media massa, baik cetak
maupunelektronik. Seperti internet, tetapi kurang terkontrol dan
terkoordinasi untukkecenderungan seperti itu terjadi.
6) Warga negara muslim yang tertarik menggunakan teknologi informasi masih
sangatterbatas.
7) Pemanfaatan dakwah dalam industri internet masih belum lengkap dan
membutuhkanperhatian dari organisasi profesi di berbagai bidang dan mengikuti
berdasarkan hasilpenjelasan pada paragraf di atas, ternyata banyak sekali tantangan
yang dihadapi umatIslam di era globalisasi saat ini, karena saat ini masih
banyak negara penguasaanteknologi informasi, lalu siapa yang menguasai apa
saja informasi, mereka adalahpenguasa tertinggi (A. Rosyad 1997, 10).

Era Revolusi Industri 4.0


Merujuk beberapa literatur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI),Revolusi Industri terdiri dari dua kata: revolusi dan industri. Revolusi berarti
perubahanyang sangat cepat, sedangkan pengertian industri adalah usaha untuk
melaksanakan suatu
proses produksi. Ketika benang merahditarik, maka konsep revolusi industri
adalahperubahan yang terjadi secara cepat dalam pelaksanaan proses produksi,
dimanasebelumnya pekerjaan proses produksi dilakukan oleh manusia. digantikan
oleh mesinsedangkan produk yang dibuat memiliki nilai tambah (added value)
periklanan. Dalamkonteks Revolusi Industri, yang dapat diterjemahkan adalah
bahwa proses yangberlangsung sebenarnya merupakan perubahan sosial dan
budaya yang terjadi secaracepat dan mencakup kebutuhan dan keinginan dasar
masyarakat. Perjalanan perubahandalam revolusi yang berlangsung dapat
direncanakan atau tidak direncanakan dandilakukan tanpa kekerasan atau dengan
kekerasan. Pada pertengahan abad ke-19,Friedrich Engels dan Louis-Auguste
Blanqui menciptakan istilah "Revolusi Industri".Revolusi industri ini juga terjadi dari
waktu ke waktu. dalam dekade terakhir ini sudahbisa diajak pindah ke fase keempat
(4.0). Perubahan yang terjadi dari satu tahap ke tahaplainnya mengakibatkan perbedaan
artikulatoris sesuai dengan kegunaannya. Fase pertama(1.0) berfokus pada penemuan
mesin yang menekankan mekanisasi produksi. Fase kedua(2.0) memasuki fase
produksi integrasi besar-besaran dalam kontrol kualitas danstandardisasi. Fase
ketiga (3.0) bergerak ke fase keseragaman massa berdasarkanintegrasi
komputerisasi. Tingkat keempat (4.0) membawa digitalisasi dan otomatisasi keInternet
of Manufacturing.

16
Figure 1 Revolusi Industri sumber Arief Septian Nurhada (medium)

Buah dari Revolusi Industri 4.0 adalah fenomena disruptive innovation. Efek
darifenomena ini menyebar ke semua bidang kehidupan. Mulai dari industri,
ekonomi,pendidikan, politik dll. Fenomena ini juga berhasil mengubah gaya hidup
dan caraberpikir masyarakat dunia. Disruptive Innovation secara sederhana dapat
diartikan sebagai fenomena dimana pemain baru dalam suatu industri mengganggu
pemain lama(mapan) karena kemudahan teknologi informasi.

Dakwah di Era Revolusi Industri 4.0


Perkembangan pesat di era Revolusi Industri 4.0 telah melahirkan
banyakpenemuan yang berhubungandengan media komunikasi, seperti media elektronik
sepertihandphone, televisi, radio dan sebagainya yang berhasil menembus batas-batas
geografis,sosial dan politik secara intensif. Kecanggihan alat-alat teknis merupakan
ciri eraRevolusi Industri 4.0. Revolusi industri mengacu pada proses perubahan
yang cepatdalam proses produksi. Perkembangan Era Revolusi Industri 4.0 menjadi
dorongan bagimedia dakwah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dakwah.
Menggunakanteknologi berupa alat canggih saat ini diimbangi dengan kemampuan
melakukankomunikasi dakwah secara efektif dan terorganisir dengan baik untuk
menyampaikanpesan dakwah kepada medianya.
Mengingat arus teknologi yang berkembang sangat pesat pada masa
ini,komunikasi dakwah ketika mampu berperan sebagai filter bagi masyarakat
dalammemperoleh ilmu. Era Revolusi Industri 4.0 tidak hanya mengubah tatanan
budaya dancara hidup masyarakat, tetapi juga untuk mendorong munculnya berbagai
gagasan baruyang berkaitan dengan agama (religiusitas), spiritualitasdan nilai-nilai
sosial kehidupan.Islam sebagai agama Rahmatan lil alamin (keberagamaan) merupakan
persoalan pentingyang memerlukan perhatian untukmengikuti perkembangan
zaman. Realitanya,komunikasi dakwah yang mendakwahkan ajaran Islam harus
bisa merespon apapun.menghadapi tantangan perubahan zaman karena petunjuknya
yang jelas yaitu Al-Qur'anyang melengkapi pedoman hidup manusia.

17
Saat era berkembang dengan kekuatan teknologi informasi global di Era
iniRevolusi Industri 4.0 banyak peluang dalam penyampaian dan
pengembangankomunikasi dakwah. Eksistensi Islam menjadi tonggak penting dalam
dunia komunikasidakwah dan dalam Islam itu sendiri dapat menjangkau semua
bidang perkembangandunia. Islam dapat muncul sebagai aset di tengah keragaman
global, termasuk dalamdunia komunikasi. Media massa dan teknologi informasi
merupakan sarana untuk berbagiinformasi yang baik dan bermanfaat. Ketika sisi
agama tidak seimbang, seringkalipengetahuan nilai sirkulasinya lebih rendah. Hal
itu terlihat dari konten-konten yangdisebarkan oleh media yang kini lebih banyak
menampilkan hal-hal negatif dalam iklan, film, dan produk hiburan. lain Dalam hal
ini, penting untuk mengembangkan budayakritis dan pemahaman komunikasi dakwah
Islam yang masih dapat memenuhi kebutuhanhiburan dan preferensi estetika dalam
perkembangan media saat ini.
Gambaran sejarah Rasulullah SAW yang membawa risalah dakwah
Islamtergambar bagaimana proses perkembangan komunikasi dakwah melalui Islam.
dimulaidari proses komunikasi dakwah yang terjadi hanya melalui tradisi lisan
dan hafalan.Kemudian berkembang komunikasi dakwah islami yang diajarkan dengan
metode rahasiaSahabat Rasul yang mendukung dakwahnya hingga akhirnya
lahirlah Khilafah.Kemudian penyebaran Islam melalui komunikasi dakwah dengan
menggunakan mediatemporer seperti surat dan buku. Barulah dunia memasuki era
teknologi di Era RevolusiIndustri 4.0 sehingga penyebaran komunikasi dakwah
dapat dicapai melalui teknologiterkini.

Strategi Demi Menunjang Keberhasilan Dakwah di Era Revolusi Industri 4.0


Strategi dakwah adalah metode, siasat yang digunakan dalam kegiatan
dakwahatau kegiatan yang sangat berperan dalam prosesnya mencapai tujuan.
Seiring denganperkembangan zaman, globalisasi sebagai fenomena ruang dan
waktu bukan hanya kepentingan yang tidak dapat disangkal, tetapi juga
menguntungkan interaksi peradabansemua bangsa manusia. Kemunculannya
menjadikan globalisasi sebagai ideologi masyarakat saat ini, yang juga
disebut masyarakat informasi, jadi pilihlah danmenggunakan media dakwah yang
tepat adalah kebutuhan saat ini.
Pada saat ini, Da’i tidak lagi hanya bertumpu pada kemampuan berbicara
atau berpidato ceramah dari mimbar, tetapi pengkhotbah hari ini adalah
kekuatanpendorongnya pemecahan masalah praktis yang menempatkan anda pada
posisi strategismengintegrasikan teknologi informasi sebagai mitra dakwah “Amar
ma'ruf nahi munkar”.Keberadaan internet sebagai alat dakwah tidak lagi pada tataran
wacana. Dakwah sebagaikebutuhan kemanusiaan bersumber dari nilai-nilai Islam.
Dakwah harus mampu mengisikekeringan rohani dengan kesejukan akhlak, agama
rakyat, ilmu pengetahuan danteknologi dikembangkan dengan mempertimbangkan
nilai-nilai akhlak manusia dannilai-nilai agama, serta mampu mendorong dan

18
mengantisipasi perkembangan ke depan,agar umat Islam tidak ketinggalan zaman dari
segi keilmuan.
Strategi pengembangan dakwah harus sesuai dengan misi Islam sebagai
rahmatbagi umat seluruh alam semesta. Dibutuhkan kemampuan mengakses pesan-
pesandakwah yang mampu bersaing dengan paket-paket maksiat yang semakin
menarik.Dakwah harus memberi makna dan bertindak dalam tindakan untuk masa
depan. Dakwah melalui internet dapat dilakukan dengan membuat jejaring tentang
Islam antara lain:Cyber-Muslim atau Cyberdakwah, situs Dakwah Islam, situs
web, blog, dan jejaringsosial seperti: Facebook dan Twitter. Masing-masing
siber ini menyajikan danmenawarkan ilmu Islam melalui cara dan metode yang
berbeda. Memiliki koneksiinternet merupakan sarana yang tidak dapat dihindari
karena sudah menjadi peradabanbaru dalam dunia informasi dan komunikasi di
seluruh dunia. Strategi dakwah melaluiinternet bisa lebih efektif dengan
memanfaatkan teknologi, untuk penyebarannya yangmeluas dan cepat.
Azahrul Husaini mengungkapkan, strategi yang dapat ditempuh
untukmenghadapi tantangan mendesak tersebut adalah mensosialisasikan dan
menerapkanlogika pengetahuan. Menurutnya, kajian agama harus dilakukan dengan
penelitianterhadap tradisi keilmuan yang jelas, tidak asal-asalan, karena nantinya akan
memberikanefekyang besar (wawancara 7 September 2019).
Masalah dalam dakwah pasti ada, dan kompleksitasnya akan selalu
bertambahseiring berjalannya waktu, mulai dari penolakan, hinaan, teror, hingga
fitnah (Ahmad,2014). Tantangan dakwah Islam sangat sulit dibandingkandengan masa
lalu. Terutamadalam pendidikan perilaku atau akhlak sesuai dengan syarat Al-
Qur'an dan Hadits. Itukarena ada dua hal, pertama adalah pesatnya perkembangan
teknologi. Alasan lainnyaadalah pesatnya perkembangan kendaraan transportasi.
Perkembangan teknologi semakinmempermudahmasyarakat untuk berkomunikasi
melalui media sosial. Karenaperkembangan media sosial yang sangat pesat,
mudah bagi seseorang untuk bergosip,menghina dan merendahkan orang lain
melalui media sosial. Meskipun ini sangatdidorong oleh agama. Oleh karena itu,
dakwah harus didorong untuk membimbing umatIslam agar menggunakan media
sosial dengan cara-cara yang positif, seperti tidakmengumbar atau memublikasikan
aib orang lain di media sosial atau lainnya. Kedua,perkembangan teknologi
transportasi memudahkan pergerakan dakwah ke berbagaidaerah, bahkan pelosok.
Oleh karena itu, perkembangan teknologi informasi dantransportasi dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah, agar dakwah lebih efektif, cepat, dan
akurat, sehingga nilai dakwah yang terkandung di dalamnya adalah seruanuntuk
taat kepada Allah SWT. Terutama mengikuti apa yang boleh dan tidak
bolehdilakukan dalam Al Quran dan Hadits Nabi Mumamad SAW.

19
2.1.4. KESIMPULAN
Perkembangan era Revolusi Industri 4.0 menjadi dorongan bagi media
dakwahuntuk meningkatkan kualitas komunikasi dakwah. Pemanfaatan teknologi
berupa alat-alat canggih saat ini diimbangi dengan kemampuan implementasi
komunikasi dakwahyang efisien dan tertata dengan baik untuk menyampaikan
pesan dakwah kepadamedianya. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat
pada masa ini, komunikasidakwah diyakini dapat menjadi filter masyarakat untuk
perolehan informasi. Dakwahyang memiliki tujuan untuk mengajakmasyarakat
kepada perbuatan amar ma’ruf nahimunkar, sekarang tidak lagi bentuk kegiatan ini
hanya dilakukan secara konvensional sajaakan tetapi juga bisa dilakukan secara
kontemporer. Media teknologi informasi modernsangat berperan penting dalam
mendukung para da’i untuk berdakwah. Akan tetapi demimenunjang keberhasilan
suatu dakwah tersebut, seorang da’i juga harus mampumengetahui situasi dan
kondisi masyarakat secara tidak langsung dengan menganalisissuatu kebutuhan
dan lingkungannya. Munculnya suatu teknologi informasi modern iniakan sangat
berbahaya jika dalam penggunaannya melenceng, alias suka menyebarkanberita
hoax, soalnya tidak hanya 1 atau 2 orang saja yang menerima pesan tersebut akantetapi
hampir seluruh umat manusia dapat menerimanya.Maka tidak heran jika
banyakmasyarakat yang terjadi perselisihan, perdebatan bahkan perpecahan hanya
karena salahmenyikapi suatu pesan yang diterima dari oknum yang tidak
bertanggung jawab. Olehsebab itu, kita semua sebagai umat muslim harus bisa
memanfaatkan suatu teknologiinformasi modern kepada hal yang baik dan bermanfaat
untuk orang banyak.

2.1.5. SARAN
Melihat pesatnya perkembangan teknologi semakin mempermudah
masyarakatuntuk berkomunikasi melalui media sosial. Karena perkembangan
media sosial yangsangat pesat, mudah bagi seseorang untuk bergosip, menghina
dan merendahkan oranglain melalui media sosial. Oleh sebab itu, kegiatan dakwah
jika kita lakukan di mediasosial berarti secara tidak langsung kita dapat
menghindari dari perbuatan yang buruk tersebut. Dan untuk para khayalak tentunya
agar lebih luas lagi memilah informasi seputardakwah yang sesuai dengan yang di
ajarkan syriat Islam dan lebih cerdas serta berhati-hati dalam menggunakan teknologi
informasi agar tidak termakan oleh isu2 & hoax seputar informasi apa lagi
informasi seputar dakwah.

20
2.2 Jurnal Informatika dan Teknologi Pendidikan Vol.2,No.2,December 2022

Abstrak
Teknologi memberi dampak bagi kehidupan. Pada tingkat teoritis teknologi
mempengaruhi pola berpikir dan juga berdampak pada tindakan.Perkembangan yang di
bawaoleh teknologi tidak hanya berdampak pada kehidupan di pusat kota, tetapi
jugak masuk ke pedesaan. Di sisi lain teknologi memberi pemerataan informasi
dalam bentuk demokratisasi data serta informasi. Dalam islam,sumber informasi di buat
oleh otoritas dengan kualifikasi khusus. Sementara itu teknologi membuat otoritas
menjadi transparan.Fenomena keagamaan yang muncul sangat beragam sesuai dengan
tingkat paparan teknologi yang terjadi di lingkungan. Dengan demikian yang
menjadi landasan utama penelitian mengenai dampak teknologi terhadap
perkembangan islam, khususnya pada studi kasus remajamilenial.Penulis
menemukan adanya perubahan pemahaman yang berkenaan dengan aspek
fundamental dalam islam yang sebelumnya bertitik fokus pada otoritas kea rah
tekno-teologis dalam bentuk dan akse-aksenya yang baru. Kata kunci: Islam, Teknologi
Pendidikan, Globalisasi1.

2.2.1. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk meringankan
pekerjaanmanusia. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin canggih
sehingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari mulai dariorang dewasa, remaja
sampai anak-anak tidak ketinggalan untuk mengikuti perkembangan zaman yang
begitu pesat. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologisekarang
inimaka banyak yangmengeluarkanpandangan baru, baik dalam bentuk ide dan pikiran
maupun dalam perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari(Prihatini & Muhid, 2021).
Di zaman sekarang ini teknologi juga memberikan layanan media sosial. Para
pengguna sosial media yang memanfaatkan media digital ini dengan baik maka dapat
meningkatkan prestasi tetapi jika bagi para pengguna yang tidak mampu memanfaatkan
media digital dengan baik maka akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Dengan
adanya teknologiyang berkembang sangat pesat, hal inidapat mengubah cara manusia
berkomunikasi atau bersosialisasi. Adapun perkembanganteknologi
digitalyangmemberikan dampakyang lebih cepat dan menimbulkan adanya perubahan
lingkungan yang semakin meningkat.
Karena Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuandanteknologiyangmenjadi
akarterciptanya era globalisasi telah menjadikankehidupanmanusiaberada
padaduadimensiyangberbeda, interaksi, komunikasi, sosialisasi, relasi dan lain
sebagainya, tidakhanyaterbatasdilakukandi dunia nyata, kini kemajuan teknologi telah
menciptakanduniabaru, dunianonmaterial namunmemilikijangkauanyangtak terbatas,
sebut saja dunia maya(Ainiyah, 2018).

21
Di sisi lain dampak penggunaan internet mengakibatkan para penggunanya terpapar
berbagai paham yang berbahaya bagi perkembangan remaja, seperti paham
radikalisme masalah narkoba, perkelahian antar remaja dan perilaku kenakalan remaja
lainnya, tetapi remaja juga rentan terhadap masalah radikalisme agama. Persoalan
tersebuat sangat berbahaya bagi masa depan anak remaja. Kecanduan internet
adalah ketika seseorang terdorong untuk menghabiskan banyak waktu di internet, yang
dapat mengganggu kehidupan seseorang seperti hubungan dengan orang lain,
pekerjaan atau kesehatan. Definisi kecanduan internet atau Internet addiction
menurut Kimberlly S Young (1996) Kecanduan internet adalah pemakaian internet
yang berlebihan yang mengganggu pola tidur, produktivitas kerja, rutinitas
keseharian dan kehidupan sosial. Pecandu internet membuat internet menjadi
prioritas dan lebih penting daripada keluarga, teman danpekerjaan(Simarmata & Citra,
2020).
Teknologi digital mempunyai fungsi secara positif buntuk kenyamanan setiap
individu yang memakainya. Di samping itu, media jugak di gunakan berinteraksi
dengan banyak orang di dunia maya. Fenomena penggunaan media di gital
mempengaruhi perilaku manusia,salah satunya yakni perilaku adiksi media sosial.
Adiksi media sosial yaitu masalah baru yang perlu di perhatikan oleh para peneliti.
Kelompok remaja yaitu kelompok yang paling rentan terkena pengaruh buruk dari
media di gital. Media di gital daapat memberikan beberapa dampak buruk yang dapat
mempengaruhi psikologis para remaja, seperti munculnya sikap iri terhadap
sesama,depresi,selalu negative thingking serta mengakibatkan remaja terbiasa
mengungkapkan kata-kata yang tidak sopan.
Dampak penggunaan internet jugak mempengaruhi komunikasi antar orang tua
dengan para remaja.Salah satu faktor yang menyebabkan pentingnya literasi di
gital bagi remaja merupakan kemudahan dalam mengakses informasi secara
cepat,tepat dan dalam jumlah yang tidak terbatas.Dampak positif yang di peroleh
remaja yakni dapat terhubung setiap saat baik dengan teman ataupun guru di manapun
berada. Siswa dapat melakukan berbagai kegiatan seperti mencari informasi yang di
perlukan,berkolaborasi antar teman, mecari materi online serta mendapatkan akses
hiburan dan pendidikan yang lebih kompleks. Dapat di pahamin bahwa dalamaktivitas
sehari-hari remaja tidak dapat di pisahkan dari penggunaan internet.Media di gital
yang di gunakan para remaja dalam mencari informasi tentang islam yakni media
internet. Media internet berkonten islam yang banyak menyajikan informasi tentang
islam menjadi media yang sangat penting terhadap pengetahuan keagaman para
remaja islam.Hal ini semakin kuatnya literasi di gital di kalangan generasi milenial.
Dengan itu peneliti melakukan penelitian untuk menguji apakah ada pengaruhn
teknologi terhadap perkembangan islam di era remaja milenial.
Kemajuan teknologi modern tentu akan mempengaruhi perkembangan di dunia
pendidikan, baik yang berkaitan dengan masalah penyelenggaraan pendidikan
maupun dari kemudahan dalam mendapatkan sumber-sumber belajar atau
pengetahuan. Di era melenial ini pembelajaran dituntut mampu menciptakan kualitas
22
manusia yang tidak hanya bergantung melalui pembelajaran secara verbal. Media
pembelajaran dapat digunakan sesuaikan dengan kondisi psikologi perkembangan
anak dan karakteristik dari mata pelajaran. Mata pelajaran yang cenderung bersifat
hafalan atau teoritis dalam pentransferannya mungkin cukup hanya dengan memakai
buku panduan (Zaim, 2020).

2.2.2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif
dengan kajian kepustakaan (library research). Melalui kajian literatur ini peneliti
berusaha menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau
saat yang lampau serta bersumber dari berbagai sumber yang memiliki kedalaman teori
dari para ahli(Zaim, 2020). Dalam penelitian kualitatif inikami menggunakan kajian
pustaka sebagai media dalammengumpulkan data-data, dan juga infomasi yang telah
berkembang yang dimuat dalam bentuk buku, jurnal, artikel, naskah, dan juga
dokumen-dokumen lainnya. Alasan kami menggunakan metode penelitian kualitatif
agar kami mendapatkan gambaran yang cukup mengenai objek yang kami teliti yaitu
Pengaruh Teknologi Terhadap Perkembangan Islam di Era Remaja Milenial. Penelitian
kualitatif yangkami gunakan ini menghasilkan informasi-informasi dan data deskriptif
yang dimuatdalam bentuk teks yang diteliti. Metode analisis deskriptif ini akan
menghasilkan gambaran dan keterangan secara jelas, objektif, sistematis, analitis dan
kritis mengenai dampak dari perkembangan teknologi komunikasi bagi peserta didik.
Sebelum melaksanakan telaah bahan pustaka, maka peneliti lebih dulu harus
mengetahui secara pasti sumber yang dijadikan bahan informasi yang diperoleh, apakah
sumber tersebut buku, jurnal, disertasi, hasil penelitian, dan internet serta sumber
lainya yang relevan Metode menggambarkan apa yang telah dilakukan peneliti
untuk menjawab pertanyaan penelitian.

2.2.3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai tanggung jawab atas hal-hal yang akan
diakibatkan dari perkembangannya di masa lampau, kini, dan yang akan datang yang
berdasarkan keputusan bebas manusia dalam menggunakannya(Radiansyah, 2018).
Islam menunjang kepedulian dan perhatian penuh kepada umatnya agar terus berproses
untuk menggali potensi-potensi alam dan lingkungan menjadi sentrum peradaban yang
gemilang.Dalam hal ini, tidak ada pertentangan antara teknologi dan islam,dimana
keduanya berhubungan untuk menciptakan khazanah keilmuan dan peradaban manusia
yang lebih baik. Pandangan islam terhadapteknologi yakni bahwa islam tidak pernah
melarang umatnya untuk maju dan modern.Justru islam mendukung umatnya untuk
melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk teknologi.
Perkembangan teknologi akan membantu seluruh umat manusia agarbisa
23
mendapatkan kualitas hidup yanh lebih layak dan juga memperbaiki kualitas hidup,
masyarakat dapat menikmati segala kemudahan hanya dalam satu genggaman.

1). Pengertian Iptek dan Kaitannya dengan Islam


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi sendiri telah banyak
berkontribusi dalam lembaga pendidikan khusunya terhadap Pendidikan Islam. Dalam
hal ini Penulis akan memaparkan mengenai keterkaitan dunia Urgensi IPTEK dalam
Pengembangan Pendidikan Islam. Dalam hal ini penulis mengaitkan dunia IPTEK dan
pendidikan Islam. Sistem pendidikan Islam mampu berorientasi terhadap jawaban dari
kebutuhan dan tantangan yang muncul dalam masyarakat sebagai konsekuensi logis
dari suatu perubahan. Karena apabila hal tersebut tidak terlaksana maka
pendidikan Islam di Indonesia tentu akan mengalami ketertinggalan dalam persaingan
global(Maslaha & Suryani, 2018).

Pendidikan diera globalsaat ini sedang menghadapi tantangan besar, terutama jika
dikaitkan dengan konstribusinya terhadap terbentuknya peradabandan budaya modern
yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi(Iptek).
Padadimensiini, Pendidikan (pendidikan Islam khususnya) mengalami kemunduran
fungsi (degradasi fungsional), karena pendidikan Islam lebih berorientasi pada aspek
batiniah daripada aspek lahiriah. Dengan demikian, pendidikan Islam menyebabkan
terjadinya kemandulan dalam berpikir. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa
pendidikan Islam hanya mampu menyesuaikan diri dengan pendidikan yang
berorientasi pada materialistik (praktis dan pragmatis) sehingga tidak mampu
menentukan langkahnya dengan independen. Hal ini terjadi sebagai akibat pendidikan
Islam kalah bersaing dalam kebudayaan ditingkat global(Munir, 2018).
Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan tentang gejala alam yang di peroleh
melalui proses yang di sebut metode ilmiah.Sedangkanteknologi merupakan
pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan sehari-hari.Perkembangan iptek merupakan hasil dari segala langkah dan
pemikiran untuk memperluas,memperdalam dan mengembangkan iptek. Peran islam
dalam perkembangan iptek yaitu bahwa syariah islam harus di jadikan standar
pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram wajib di jadikan tolak ukur dalam
pemanfaatan iptek. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh
syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah
diharamkan syariah Islam(Sapada & Arsyam, 2020).

24
2) Pandangan Islam Terhadap Teknologi
Di era milenial seperti saat ini kebutuhan informasi di masyarakat sangat penting
dan bersifat vital dengan perkembangan teknologi yang sangan pesat memudahkan
manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi tanpa dibatasi waktu dan
jarak. Dengan perkembangan teknologi komunikasi, dunia dianologikan sebagai
“desa global” atau “kampung global” sehingga informasi menjadi sangat terbuka
dan dapat diakses oleh semua orang(Lukiyana, 2020). Perkembangan teknologi akan
membawa kesejahteraan bagi umat manusia, hal itu tidak dapat di pungkiri. Tetapi,ada
masyarakat yang menentang mempelajari,memahami dan menggunakan teknologi,
apalagi memajukan teknologi. Di sisi lain, bagi masyarakat yang mendukung,agama
di pandang sebagai penghambatkemajuan teknologi karena di anggapmempercayai
sesuatu tidak masuk akal.Sehingga terjadilahperselisihan dan ketegangan antara
teknologi dan iman.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia kini telah di kuasai
peradaban barat,kesejahteraan dan kemakmuran material yang di hasilkan oleh
perkembangan iptek modern membuat banyak orang mengagumi kemudian meniru
gaya hidup tanpa di seleksi terlebih dahulu terhadap dampak negative di masa akan
datang atau krisis multidimensional yang di akibatkannya.Islam tidak menghambat
kemajuan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang teknologi baik dimasa
lampau maupun akan datang.

3) Pemanfaatan Teknologi Informasidalam Media E-Learning


Pengertian E-learning sendiri ditinjau dari epistemologisnya tersusun dari dua
bagian, yaitu“e‟ yang merupakan singkatan dari “electronica‟ dan “learning‟ yang
berarti“pembelajaran‟. Jadi E-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan
jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, E-learning
menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.
Dengan kata lain E-learning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung
oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelite atau computer.
Singkatnya E-learning merupakan kegiatan pembelajaran berbasis web (yang bisa
diakses dari internet). Tidak jauh berbeda dengan itu, secara sederhana mengatakan
bahwa E-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan
internet sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas yang didukung oleh
berbagai bentuk layanan belajar lainnya. Sebenarnya materi E-learning tidak harus di
distribusikan secara online baik melalui jaringan lokal maupun intemet. Interaksi
dengan tanpa menggunakan internetpun bisa dijalankan secara online dan real-time
ataupun secara off-line atau archieved(Putri, 2019).
Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang digunakan adalah sistem
pembelajaran E-learning berbasis Moodle21. Dengan adanya aktifitas pembelajaran ini,
guru pendidikan agama Islam memberikan tugas dalam bentuk soalsoal, penyusunan
25
makalah, laporan dan sebagainya. Selajutnya tugas tersebut dikumpul melalui cara
upload yang sudah disediakan fasilitasnya pada bagian penyampaian tugas.Berikut
adalah hasil dekomentasi terhadap modul Assignment dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam. Jenis file yang dapat dikirim misalnya word documents, spreadsheets,
images. Audio. And video clips(Mahmud, 2019).
E-learning yang merupakan salah satu produk teknologi informasi tentu juga
memiliki faktor pendukung dalam terciptanya pendidikan yang bermutu, adapun faktor-
faktor tersebut:
1. Harus ada kebijakan sebagai payung yang antara lain mencakup sistem
pembiayaan dan arah pengembangan.
2. Pengembangan isi atau materi, misalnya kurikulum harus berbasis teknologi
informasi dan komunikasi. Dengan demikian, nantinya yang dikembangkan
tak sebatas operasional atau latihan penggunaan komputer.
3. Persiapan tenaga pengajar, dan terakhir, penyediaan perangkat kerasnya(Gani,
2018).
Muhaimin berpendapat bahwa media pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu
perantara atau pengantar pesan (informasi) dari guru agama Islam kepada penerima
informasi yakni peserta didik. 16 Pembelajaran pendidikan Islam sudah berkembang
seiring kemajuan teknologi baik software maupun hardware. Salah satu diantaranya
pembelajaran ilmu tajwid dengan menggunakan al-Quran elektronik yang mengarahkan
terhadap kesederhanaan pembelajaran yang mudah dan efisien dalam materi yang
disajikan, ataupun website yang ditanamkan dalam media internet seperti yang sedang
berkembang pada saat ini adalah media pembelajaran menggunakan e-learning
dipandang bisa dan sangat membantu dalam memajukan pembelajaran, tidak di
pendidikan Islam saja, tetapi e-learning juga mengembangkan learning procces dalam
semua bidang(Setiawan, 2019).

4) Era Globalisasi Dalam Perspektif Teologis Globalisasi


Globalisasi adalah fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakatglobal dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Era
globalisasi dewasa ini dan di masadatang sedang dan akan mempengaruhi
perkembangan sosial budaya masyarakat muslim di Indonesia umumnya atau
pendidikan islam, khususnya pesantren. Globalisasi sebenarnya bukanlah fenomena
baru bagi masyarakat muslim Indonesia. Perbentukan dan perkembangan
masyarakat muslim Indonesia berbarengan dengan datangnya berbagai gelombang
global secara konstan dari waktu ke waktu. Globalisasi yang berlangsung dan
melanda masyarakat muslim Indonesia sekarang ini menampilkan sumber dan watak
yang berbeda. Kaitannya dengan dunia pendidikan, pendidikan mau tak mau harus
menerima perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang sebagian besar

26
bersumber dari negara-negara barat seperti televisi, handphone, komputer dan lain-
lain(Nabila & Hayyi, 2019).
Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat,
sehingga mau tidak mau setiap individu harus mengikuti dan merespon
perkembangan tersebut. Perkembangan teknologi dan informasi, saat ini sudah
menyebar disemua kalangan masyarakat luas, bahkan sudah
menjadi sebuah kebutuhan untuk mempermudah aktifitas dalam hal bekerja,
bersosialisasi, bermain, maupun manfaat dari kehadiran teknologi itu sendiri, dapat
meningkatkan produktifitas serta dapat mempermudah aktifitas sehari-hari pada era
sekarang ini atau yang disebut era milenial. Kehadiran teknologi memiliki pengaruh
terhadap setiap aktifitas kehidupan, tidak terkecuali dalam aktifitas pendidikan yang
menuntut pembelajaran berbasis ICT (Information Comunication and Technologi)
(Rahman et al.,2019).
Pada awalnya dan pada dasarnya adalah sebuah fenomena ekonomi yang dicirikan
oleh operasi multi-perusahaan yang melampaui batas negara dengan kekuatan
ibukotanya. Pengoperasiannya dibantu dengan tersedianya media elektronik yang dapat
melakukan hal tersebut mengirimkan informasi dengan sangat cepat. Hampir tidak ada
negara segala sesuatu di bumi yang bebas dari pengaruh perusahaan ini. Hal yang sama
berlaku untuk media elektronik yang dapat diakses dengan segera menyampaikan
informasi tentang sesuatu yang terjadi di satu belahan bumi ke ujung dunia tanpa batas
waktu. Selain informasi, sudah banyak hal Aspek budaya negara asal (atau penguasa)
difusi, yang sering bertentangan dengan nilai-nilai diterima di negara penerima.
Faktanya, globalisasi telah membawa serta berbagai peluang bagi manusia.
penelitian ilmiah dan teknologi meskipun sangat mendukung proses globalisasi,
juga menerima imbalan yang tidak sedikit, seperti dukungan finansial lembaga
Penemuan baru telah muncul dari studi ini memungkinkan orang untuk lebih
"menguasai" alam di mana mereka hidup. Yang penting dari aspek teologis
adalahselama kegiatan ekonomi dan penemuan baru selama kegiatan ekonomi dan
penemuan baru di lapangan Ilmu pengetahuan dan teknologi berarti manusia tidak lagi
mengetahui keberadaan Tuhan(Radiansyah, 2018).
Globalisasi ekonomi dan budaya berpengaruh pada penciptaan kultur yang
homogen yang mengarah pada penyeragaman selera, konsumsi, gaya hidup, nilai,
identitas, dan kepentingan individu. Sebagai produk modernitas, globalisasi tidak hanya
memperkenalkan masyarakat di pelosok dunia akan kemajuan dan kecanggihan sains
dan teknologi serta prestasi lain seperti instrumen dan institusi modern hasil capaian
peradaban Barat sebagai dimensi institusional modernitas, tetapi juga
mengintrodusir dimensi budaya modernitas, seperti nilai-nilai demokrasi, pluralisme,
toleransi, dan hak-hak asasi manusia(Susanti, 2019).

5) Peran Orang Tua dalam Membina Akhlak Remaja di Era Milenial


27
Keluarga, sekolah dan masyarakat adalah ruang utama pembentukan karakter dan
moral anak dan remaja. Dinamika jaman mengubah pola asuh keluarga dan pengawasan
masyarakat. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan
dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang
mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (berkarakter) mulia.
Salah satu kebijakan strategis pendidikan nasional berfokus pada pendidikan
karakter. Karakter berasal dari bahasa latin kharakter, kharassein, kharax, dalam bahasa
Inggris di sebut character. Dalam bahasa yunani character, dan berasal dari
charassein, yang berati membuat tajam, membuat dalam, mengukir hingga terbentuk
suatu pola. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, karakter diartikan sebagai sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari orang lain; tabiat,
watak. Berkarakter artinya orang yang memiliki kepribadian; berwatak.
Islam menetapkan keseimbangan tersempurna dalam dalam akhlak. Islam
memandang bahwa akhlak merupakan dasar utama bagi kaidah-kaidah dalam kehidupan
sosial. akhlak adalah perbuatan yang bersumber dari dorongan jiwanya yang dapat
dilakukan dengan mudah tanpa berfikir serta ikhlas semata-mata karena Allah SWT,
bukan karena ingin mendapat pujian. Atau istilah agama yang dipakai untuk menilai
perbuatan manusia apakah itu baik atau buruk. Jadi pendidikan karakter adalah sebuah
proses atau usaha untuk membentuk prilaku peserta didik yang tercermin dalam kata,
sikap, perbuatan berdasarkan nilai, norma, dan moral luhur melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan.
Karakteristik Millennial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-
ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan
dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital(Juwita, 2018).
Menurut J. Kilber, A. Barclay & D. Ohmer (2014) karakteristik yang terbentuk pada
generasi milenial adalah kecanduan internet; percaya diri dan harga diri yang tinggi;
lebih terbuka dan bertoleransi terhadap perubahan; memperlihatkan gaji dan pemberian
pengakuan untuk individu; jadwal kerja yang fleksibel; serta career advancement
sebagai aktor yang penting bagi generasi milenial. Generasi milenial muncul dengan
karakteristik yang unik dan berbeda dengan generasi lainnya. Generasi milenial
memiliki karakter kunci, yakni:
• Technology reliant atau percaya teknologi;
• Image driven atau membentuk jati diri;
• Multitasking atau serba bisa;
• Open to change atau terbuka pada perubahan;
• Confident atau percaya diri;
• Team-oriented atau berorientasi tim;
• Information rich atau kaya informasi;
• Impatient atau tidak sabaran; dan
• Adaptable atau mudah beradaptasi(Najoan, 2020)
Setiap orang tua mempunyai peran tersendiri dalam membina akhlak anaknya. Dari
beberapa orang tua ada yang mengatakan bahwa dalam membina akhlak anak berusia 4-
28
12 tahun pada era milenal, orang tua harus berperan sebagai berikut:

A. Orang tua berperan sebagai guru


Sebagai orang tua harus bisa berperan menjadi tenaga pendidik, baik orang tua ayah
ataupun ibu. Pendidikan utama seorang anak didapatkan dari keluarga, karena guru di
sekolah hanya membantu pendidikan sang anak. Orang tua harus bisa memberikan ilmu
pendidikan agama yangbaik untuk anak terutama tentang akhlak. Di era milenial saat ini
peran orang tua sebagai guru sangat penting dilakukan, karena seperti yang diketahui
anak remaja hanya sedikit yang mau menimba ilmu keagamaan disebabkan orang
tua kurang memberikan bimbingan, kasih sayang, serta mendidiknya sesuai nilai-nilai
agama secara terus-menerus, supaya mereka tidak mudah terpengaruh dengan
kemajuan media teknologi. Orang tua yang berperan sebagai guru harus sabar dan
telaten dalam mendidik anak supaya mereka mempunyai akhlak baik. Seorang anak
tidak akan memiliki akhlak yang baik tanpa adanya didikan langsung dari orang tua.

B. Orang tua berperan sebagai pemimpin


Sebagai orang tua harus bisa berperan sebagai pemimpin. Terutama seorang
ayah sebagai pemimpin dalam keluarga harus bisa memberikan pendidikanagama yang
berkaitan dengan akhlak untuk anaknya, serta mendorongnya untuk meniru contoh
perbuatan yang diberikan orang tua, agar anak remaja yang berada pada era milenial
saat ini tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar dan kemajuan teknologi
yang ada. Di era milenial saat ini banyak orang tua menganggap bahwa hanya dengan
memberikan kebutuhan anak secara materi dirasa cukup untuk perkembangan
anak dan menganggap bahwa pendidikan di sekolah dirasa sudah cukup untuk
mengarahkan kearah yang lebih baik. Peran dari orang tua di era milenial sangat
dibutuhkan sang anak, karena tanpa adanya didikan akhlak dari mereka membuat anak
remajapada era milenial akan lebih banyak terpengaruh dengan kemajuan media
teknologi. Dalam mendidik anak orang tua senantiasa dapat mengarahkan anak-
anaknya kearah yang lebih baik agar tercipta generasi penerus yang baik. Maka dari itu
peran orang tua sangatlah diperlukan karena sebagai alat kontrol terhadap perilaku anak
dalam bertindak(Aprinawati et al.,2020).

Adapun metode pendidikan akhlak adalah sebagai berikut :


A. Metode Keteladanan
B. Metode Pembiasaan
C. Metode Memberi Nasehat
D. Metode Motivasi dan Intimidasi
E. Metode Persuasi
F. Metode Kisah (Hanif, 2020)

2.2.3. KESIMPULAN

29
Perkembangan teknologi di era remaja milenial seperti sekarang ini dapat
meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
cepat, mudah, akurat, tepat, sehingga termasuk dalam dunia Pendidikan. Dengan
berkembangnya teknologi yang sangat pesat ini, maka akan semakin pesat pula
informasi-informasi dari segala dampak, baik dampak positif maupun dampak
negative. Perkembangan teknologi dapat dilihat dari jenis-jenis kegiatan yang dilakukan
dalam dunia Pendidikan, seperti penggunanaan media e-learning untuk sekolah maupun
kuliah, dan juga dapat digunakan sebagai media-media informasi lainnya.

30

Anda mungkin juga menyukai