Oleh:
William Wijaya (15420032)
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
a. Definisi
b. Fungsi
2. Evolusi Pembangunan
a. Tahun 1960-1970-an
b. Tahun 1980-an
c. Tahun 1990-an
d. Tahun 2000-an
b. Cross Acceptance
c. Konsekuensi
b. Kebijakan Lingkungan
c. Kebijakan Ekonomi
d. Kebutuhan Transportasi
5. CRITICAL REVIEW
DAFTAR PUSTAKA
1. Pendahuluan
sebagai seperangkat teknik yang digunakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk
masyarakat
tanah ke dalam zona atau area terpisah, masing-masing dengan peraturan khusus
mengenai jenis, skala, dan intensitas pembangunan yang diizinkan. Tujuan utama
sumber daya alam dan ruang terbuka, serta mengelola karakter dan tampilan
keseluruhan komunitas.
Konsep zonasi melibatkan pembuatan peta zonasi yang membagi yurisdiksi menjadi
zona atau distrik yang berbeda, seperti zona residencial, komersial, industri, atau
tinggi bangunan dan setback, serta faktor-faktor relevan lainnya. Proses zonasi
masukan dan umpan balik tentang perubahan yang diusulkan terhadap regulasi
zonasi. Zonasi juga dapat diubah dari waktu ke waktu seiring dengan berkembangnya
2. Evolusi Pembangunan
- Tahapan Kedua : Berfokus pada pelibatan sektor swasta untuk pembiayaan sektor
publik
- Tahapan Ketiga : Mengalami perubahan dan adaptasi salah satu contohnya ialah
a. Tahun 1960-1970-an
Dalam perencanaan Amerika pada 1960-an, banyak masalah yang terkait dengan
Penduduk lebih sadar akan lingkungan perkotaan dan kondisi alam mereka.
program manajemen pertumbuhan generasi pertama. Sifat dari program ini sebagian
Pada tahun 1980, Badan Legislatif Florida memperkenalkan generasi kedua dari
lima negara bagian bergabung dengan Florida dalam menciptakan atau mengusulkan
sistem kontrol pertumbuhan baru. Pada tahun 1986, New Jersey mengesahkan
Komisi Strategi Pertumbuhan Ekonomi; dan pada tahun 1988, badan legislatif Maine,
pertumbuhan dan pembangunan nasional. Selain itu, setiap negara telah memilih
c. Tahun 1990-an
Pada tahun 1990-an, manajemen pertumbuhan menjadi isu yang semakin penting di
banyak wilayah dan masyarakat, khususnya di Amerika Utara. Hal ini disebabkan
oleh kekhawatiran akan efek negatif dari urbanisasi yang meluas, seperti kemacetan
lalu lintas, polusi udara, hilangnya ruang terbuka, dan meningkatnya kebutuhan akan
infrastruktur. Tahun 1990-an juga melihat munculnya alat dan pendekatan baru untuk
d. Tahun 2000-an
jelas. Smart growth berusaha tidak hanya menggabungkan peraturan namun juga
aspek yang terkait dengan kualitas pembangunan perkotaan. Smart growth dirasa
belum dapat dibuktikan jika konsep tersebut akan menjadi solusi yang cukup untuk
sedang berjalan. Hal ini dapat diberikan berdasarkan prinsip saling ketergantungan.
wilayah atau komunitas. Ini termasuk rencana penggunaan lahan, rencana transportasi
- Zonasi: Zonasi adalah alat yang digunakan dalam manajemen pertumbuhan untuk
pembangunan memenuhi karakter dan kebutuhan suatu wilayah tertentu dan bahwa
akuisisi infrastruktur seperti jalan, pasokan air dan sistem drainase. Hal ini
berkelanjutan dan tidak membebani infrastruktur yang ada secara tidak perlu.
sumber daya alam dan lingkungan dengan memastikan bahwa pembangunan terjadi
dengan cara yang meminimalkan dampak negatif seperti polusi dan perusakan
habitat.
pembangunan.
Terdapat 4 pendekatan dan potensi konflik yaitu :
- Konflik fiskal → Konflik yang akan timbul dalam tahap pertumbuhan dan berdampak
- Konflik negara lokal → Konflik yang timbul karena kurangnya atau masih lemahnya
- Konflik antar lokal → Konflik yang timbul akibat terdapat wilayah yang terdampak
- Peraturan kumulatif → Konflik yang timbul akibat adanya tumpang tingik antar
Down yaitu perumusan strategi yang telah didiskusikan pimpinan paling tinggi, yang
selanjutnya diskusikan bersama tim lainnya. Dimana dalam konsep ini penurunan
strategi hierarki pada level yang tinggi terhadap level yang lebih rendah (efisiensi).
komunikasi, diskusi, dan arahan dari tingkatan atau hierarki bawah yang nantinya
disampaikan kepada tingkatan yang lebih tinggi. Menekankan efisiensi tindakan yang
diambil berorientasi pada proses, tidak hanya hasil langsung, akan tetapi
kebijaksanaan sosial, orang harus memahami hak dan layanan yang mereka butuhkan.
Sehingga pada perencanaan makro negara yang terencana dengan demikian disertai
b. Cross Acceptance
c. Konsekuensi
pemerintah daerah
Maka dari itu perlu adanya proteksi lingkungan serta hukum terkait pertumbuhan
berdampak buruk terutama pada lahan-lahan lainnya yang peruntukkan bukan untuk
diterapkan selama ini yaitu dengan mendorong masyarakat untuk peduli peka, dan
satu upaya untuk mengatasi demand yang tinggi akan perumahan di pusat kota atau
suatu daerah.
b. Kebijakan Lingkungan
pertimbangan pada pemanfaatan sumber daya alam yang terbarukan dan tidak
terbarukan dimana dalam pemanfaatannya yang harus dijaga kelestarian dan
fungsinya .
kemakmuran rakyat dan tidak berdampak buruk pada sumber daya dan
Pengelolaan Lingkungan
sumberdaya yang hampir habis atau rusak akibat konsumsi yang berlebih
oleh manusia
c. Kebijakan Ekonomi
Dalam pertumbuhan pembangunan wilayah pasti selalu akan ada sesuatu yang
pembangunan hasil dari inovasi alternatif yang dimana pembiayaannya berasal dari
pendapatan negara salah satunya yaitu pajak. Namun dalam penerapannya masih
menimbulkan masalah seperti tax revolt. Maka perlu adanya kebijakan ekonomi yang
pembangunan dengan cara yang mendukung bisnis lokal, menarik investasi, dan
menciptakan lapangan kerja, sambil juga melindungi sumber daya alam dan
d. Kebutuhan Transportasi
strategi.
cukup efektif
kepadatan perumahan yang hanya berpusat di satu wilayah saja. Salah satu upayanya
untuk masyarakat yang berpendapatan menengah kebawah (MBR). Selain itu perlu
5. CRITICAL REVIEW
Pembahasan critical review yang dibahas berasal dari penelitian yang berjudul “Pengaruh
Pertumbuhan Kendaraan dan Kapasitas Jalan Terhadap Kemacetan di Ruas Jalan Perintis
Kemerdekaan”. Dalam jurnal tersebut dibahas mengenai tren pertumbuhan jumlah kendaraan dari
tahun ke tahun di Jalan Perintis Kemerdekaan. Hal ini disebabkan banyaknya arus kendaraan pada
jam kerja dan pada hari kerja mengarah ke satu daerah saja. Peningkatan jumlah kendaraan ini sangat
berpengaruh terhadap kemacetan lalu lintas pada ruas jalan, penyebab terjadinya hal ini karena
pertumbuhan kendaraan bermotor yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Transport Demand
Manajemen merupakan salah satu alat manajemen pertumbuhan dalam bentuk Regulatory Tools,
Public Service Location, dan Revenue Source. Konsep Transport Demand MAnagement ini selain
berguna untuk mengatasi masalah, namun secara tidak langsung berdampak baik bagi lingkungan,
kesejahteraan masyarakat, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan dalam pembangunan kota. Dalam
hal ini diperlukannya upaya dari pemerintah Kota Makassar untuk mengatasi hal ini dengan cara
peningkatan mutu dan ketersediaan infrastruktur pendukung mobilitas serta transportasi umum yang
terjangkau ke wilayah-wilayah. Cara lain untuk mengatasi hal ini dengan mengeluarkan kebijakan
terkait pembatasan kendaraan pribadi dan salah satunya yaitu dapat menggunakan ERP (Electronic
Road Pricing) dimana melakukan pengenaan pajak terhadap kendaraan pribadi yang melalui pada
kawasan pada ruas jalan dan waktu tertentu. Dalam penerapannya diharapkan dengan memberlakukan
kebijakan ini dapat menekan angka pertumbuhan dan timbulan kendaraan pada beberapa ruas jalan
yang sering terjadi kemacetan dan mengalihkan pengendara Namun perlu diperhatikan apabila ingin
menekan angka pergerakan dan timbulnya pergerakan perlu adanya penyediaan infrastruktur dan
fasilitas penunjang seperti kantor, tempat rekreasi, fasilitas sosial, dll yang mendukung aktivitas
sehari-hari dari penduduk sekitar sehingga demand penduduk akan kebutuhan fasilitas pendukung
https://ocw.upj.ac.id/files/Slide-CIV-301-CIV-301-03-04-Pengelolaan-Lingkungan.pdf.
Asana. “Pendekatan Top-Down vs. Bottom-Up: Apa Bedanya? [2021] • Asana.” Asana, 24 August
Budiman. “i Buku Manajemen Pembangunan Wilayah ini, mengupas konsep dasar manajemen dalam
upaya mewujudkan pengembangan wilayah yang lebi.” Digital Library UIN Sunan Gunung
2023.
Sinclair, Susan. “Growth Management in the 1980s: A New Consensus and a Change of Strategy.”
https://scholarworks.umb.edu/cgi/viewcontent.cgi?referer=&httpsredir=1&article=1336&cont
https://media.neliti.com/media/publications/317147-manajemen-konflik-dalam-pembangunan