Anda di halaman 1dari 19

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu

sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman
sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes
atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah
yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah
Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah
gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin
Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif
mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati.
Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif
kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu,
apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung
berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung
berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
 Aliran lava.
 Letusan gunung berapi.
 Aliran lumpur.
 Abu.
 Kebakaran hutan.
 Gas beracun.
 Gelombang tsunami.
 Gempa bumi.
Terbentuknya Gunung Berapi.
1. Terbentuk di daerah punggungan tengah samudera tempat berpisahnya/mekarnya lempeng kulit
bumi yang pecah saling menjauhi antara lempeng yang satu dengan lainnya, terdorong oleh
naiknya cairan magma ke permukaan bumi membentuk gunung berapi (di Islandia)
2. Terbentuk pada pertumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudera dan lempeng
samudera dengan lempeng samudera. Di Indonesia terbentuk sebagaian besar terjadi kerena
pertumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudera.
3. Terbentuk pada titik panas tempat keluarnya magma ke permukaan (di benua maupun
samudera)
#Penampang lapisan kulit bumi, 1. Lokasi mekarnya kerak bumi, 2. Gunung api akibat tumbukan
lempeng samudra dan lempeng benua, 3. Titik panas keluarnya magma.
Subhanallah, sungguh Allah ta’ala, Tuhan semesta alam Maha Kuasa dan berKehendak atas segala
penciptaanya.
Material yang di Hasilkan Gunung Berapi.
1. Lava adalah cairan larutan silika pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi melalui kawah
gunung api atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang
bentuknya bermacam-macam. Bila cairan tersebut encer akan meleleh jauh dari sumbernya
membentuk aliran seperti sungai melalui lembah dan membeku menjadi batuan seperti: lava
ropi atau lava blok. Umumnya di Indonesia membentuk lava blok. Bila agak kental, akan
mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava dan pada bagian pinggirnya
membeku membentuk blok-blok lava tetapi suhunya masih tinggi, bila posisinya tidak stabil
akan mengalir membentuk awan panas guguran dari lava.
2. Awan panas (Nue ardentes / aliran piroklastik), terdiri dari batuan yang pijar bersuhu tinggi
(>600 C), awan panas ini dapat dihasilkan langsung dari letusan gunungapi atau akibat
gugurnya lava yang masih panas mengalir melalui lembah sungai. Awan panas ini mengalir
bergulung-gulung seperti awan padahal didalamnya batuan pijar dan material vulkanik yang
padat bercampur gas yang suhunya tinggi.
3. Abu /pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang
disemburkan keudara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai
berukuran halus, yang berukuran besar (bongkah – kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah
sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai
ratusan km bahkan ribuan km, dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan
angin. Sebagai contoh letusan G. Krakatau 1883 dapat mengitari bumi berhari-hari, juga letusan
G. Galunggung 1982 dapat mencapai Australia.
4. Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunungapi, umumnya
dikeluarkan saat terjadi letusan freatik, contoh gas vulkanik adalah gas Carbon monooksida
(CO), Carbon dioksida (CO2), Gas hidrogen sulfida (H2S), gas sulfur dioksida (SO2), gas
nitrogen (N2, NO2),  dan lain-lain.
5. Hujan lumpur terjadi bila di kawah terdapat danau, maka bila terjadi suatu letusan dapat
menghasilkan hujan lumpur.
6. Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah seperti di G. Kelud, saat
letusan tahun 1966, banyak korban di daerah Blitar karena adanya lahar letusan yang bersuhu
diatas 100 C melanda daerah tersebut.
7. Aliran lahar terjadi pada suatu gunungapi yang baru meletus sehingga banyak material lepas
hasil letusan disekitar puncak terhanyutkan oleh air hujan, sehingga aliran sungai itu terdiri dari
larutan material vulkanik mulai dari halus sampai kasar (bongkah) bercampur dengan batuan
lama disekitar lembah dan mengalir serta merusak semua tempat yang dilewatinya dan, yang
kemudian diendapkan pada daerah lebih landai atau diendapkan di laut.
Istilah² Penetapan Status Gunung Api.
1. Aktif Normal (Level I), penetapan status kegiatan gunung api berdasarkan pengamatan visual,
kegempaan dan gejala vulkanik lainnya yang tidak memperlihatkan adanya kelainan/bahaya
yang mengancam.
2. Waspada (Level II), mulai terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara
visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.
3. Siaga (Level III), peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/pemeriksaan kawah,
kegempaan dan metoda lain saling mendukung. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan
cenderung diikuti letusan.
4. Awas (Level IV), menjelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupa abu/asap.
Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan diikuti letusan utama.

Lithosfer (Struktur Batuan Kulit Bumi)


1.Batuan Penyusun Lithosfer
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf

Semua batuan pada mulanya dari magma


Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi
ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan
membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan
beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun
lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan,
serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain
untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan
sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat
lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk
disebut batuan malihan atau batuan metamorf.

Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:

a. Batuan Beku

Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya
batu granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit.)
Untuk Mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan
uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat
bentuk kristal batuanya.

b. Batuan sedimen

Ada beberapa macam batuan sedimen,


yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa
campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen
kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen
organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan
koral.

c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)

Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk.


Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan
kuarsa menjadi kuarsit.

2. Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh
terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan di bumi. Lithosfer bagian atas merupakan tempat hidup
bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di
atas lithosfer.
Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat
bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer
bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
Melihat manfaat Litthosfer yang demikian besar tersebut sepantasnyalah kita selalu
bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan diatropisme.
Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh
dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri.
Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat
membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut
tenaga endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga
eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga
endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen
meliputi pengikisan dan pengendapan.
Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).

1. Gejala vulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang
berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan
banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan
pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.
Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer
(kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan
intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut
ekstrusi magma. Sampai di sini apakah anda dapat memahami. kalau anda sudah
memahami mari ikuti penjelasan berikutnya!

1.1 Intrusi magma


intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi
tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan
batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya
seperti lensa cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela
lipatan (korok).
d) Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi
bentuknya seperti silinder memanjang.

1.2 Ekstrusi magma

Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma


hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas
cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut
gunung api.
b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan
membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang
sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang
sangat luas.
Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng dan puncak.
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan
terbentuk karena adanya tenaga endogen.
Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma
maka terbentuklah gunung berapi.

Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

a) Gunungapi strato atau kerucut.


Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung
api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair.
Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung
api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali,
Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b) Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering.
Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar
yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki
corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
c) Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona
Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan
tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.

Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung berapi
yang pernah meletus, umunya berpuncak datar. Oleh karena itu, di Indonesia sering terjadi
peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar ke permukaan bumi ada yang padat cair dan
gas. Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain:
1) Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2) Lava dan lahar, berupa material cair.
3) Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.

Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:


1) Suhu di sekitar gunung naik.
2) Mata air mejadi kering
3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
4) Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke permukaan, apabila
desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan
Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung, sehingga
suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. Peristiwa vulkanik yang
terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:
1) terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2.
2) Sumber air panas atau geiser.
Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapat mematikan
misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping berbahaya, gejala post vulkanik
bermanfaat juga bagi kehidupan manusia. bahkan dapat juga dijadikan objek wisata ,
Misalnya air panas dan kawah gunung berapi.
Danau vulkanik
Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan
membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang
kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan
besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi Utara dan
Danau Kelimutu di Flores.

Manfaat dan kerugian vulkanisme


Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan kerugian harta benda
maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah vulkanisme berlangsung antara lain:

1) Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air panas yang memancar
(Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral
(Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di Jawa Tengah)
2) Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3) Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.

Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:

1) Gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.


2) Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3) Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori
sarana yang ada.
2. Bentuk muka bumi akibat diatropisme
Diatropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung,
lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi
tersebut karena adanya tenaga tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan
lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga tektonik adalah tenaga
yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi.
Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).
Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan
karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung
dalam waktu yang singkat.
Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam
waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan
atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan
antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa
lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak.

Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang


sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan
lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti
graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah
tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.

(Sumber Modul Pembelajaran Geologi Pertambangan SMKN4 Bjn)

Diposkan oleh Mochijar Endarjanto di 10.16

7 komentar:
ulfah from Bogor mengatakan...

Wow, Subhanallah! aku kagum banget deh sama blog ini. Karena dari tadi aku cari informasi
tentang litosfer gak ada yang lengkap tapi ribgkas dan mudah di hafal, terima kasih ya sudah
membantu saya menyelesaikan tugas Geografi dengan informasi yang saya dapat tentang litosfer
di blog ini. Thank you so much!!!

16 Februari 2009 04.29

Mochijar Endarjanto mengatakan...

Terimakasih atas sapaan nya, yang menambah semangat saya untuk menulis lebih bermutu lagi
terutama modul pembelajaran yang diperlukan oleh siswa terutama tentang geoscience

17 Februari 2009 18.39

abdul_salim_physic mengatakan...

selamat atas telah menerbit ksn idenya di google

28 April 2009 06.39

Anggy mengatakan...

makasih ya Pak..
saya jadi bisa ngerjain remedial geografi (tugas yang di berikan oleh guru saya) dengan mudah
berkat blog Bapak..

Blog Bapak isinya bagus, gambarnya juga lengkap, dan rapi sekali..

:)

11 Mei 2009 05.11

KEMILAU BATU PERMATA mengatakan...

Pak tolong minta informasinhya. Di Jawa Timur disekitar gunung apa dan daerah mana yang
potensi batu alamnya banyak mengandung batu permata atau mulia?Trimakasih banyak

20 Juli 2009 21.37

kyladovi mengatakan...
thanks'ya pak berkat bapak saya bisa mengerjakan tugas ulangan harian saya..........dengan
gampang,,,,,,,,,,??????????????????

14 Januari 2010 02.29

fetra87 mengatakan...

trimokasi bnxa yo...........!


salasai tugas den...

30 Januari 2010 19.24

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langgan: Poskan Komentar (Atom)
Admin
 Mochijar Endarjanto

Akademik
 KTSP
 Modul
 Field Trip
 Soal-Soal Latihan

 ►  2010 (2)
 ►  Juni (2)
 XI-GP1 2010
 XI-GP2 2010

 ▼  2009 (10)
 ▼  Februari (9)
 Waspada Daerah Rawan Longsor (Bojonegoro selatan)
 Panduan Menghadapi Banjir
 Jarak Aman Peledakan
 K3 Dalam Peledakan
 Peledakan Bukan Teroris
 Proses Pembentukan Minyak Bumi
 Pertambangan Batubara
 Minyak Bumi
 Lithosfer (Struktur Batuan Kulit Bumi)
 ►  Januari (1)
 Peta Kontur
Enable Javascript to get full functionality of this shoutbox
Feedjit Live Blog Stats
Batuan Beku
Litosfer atau kerak bumi tersusun atas berbagai jenis batuan, baik batuan beku, sedimen maupun
metamorfosa.secara rinci jenis batuan dan karakteristiknya dapat diuraikan sebagai berikut :
A. Batuan Beku
Batuan beku (igneous rock, ignis = api) adalh batuan yang berasal dari makma yang membeku. Batuan
ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Batuan Beku Dalam / Batuan Plutonis / Batuan Intrusi
Ciri utama dari batuan beku dalam adalah berstruktur holo kristalin (semua mengkristal0 atau gratis.
Semua bahan terdiri dari Kristal-kristal. Pada waktu terjadi pembekuan, turunnya suhuberjalan sangat
lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurna. Ukuran kristalnya besar-besar dan kasar.
Acontoh batuan beku dalam adalah :
• Granit, yang terdiri atas kwarsa dan mengandung sejumlah besar feldspar (orthoklas). Granit terdiri
dari bermacam-macam mineral yang berbeda-beda warnanya. Oleh karena itu warna dari granit sulit
diketahui. Warna granit yang banyak dijumpai adalah : merah, kelabu, putih, dan hijau.
• Dlorit : termasuk asam (felsik). Bataun asam adalah batuan yang kaya akan kwarsa (SiO2). Bataun ini
terdiri dari plogioklas, homoblenda (mineral gelap) dan lebih sedikit mengandung silisum dan kalsium
dari pada granit.
• Gabro : batuan ini termasuk basa (mafik). Artinya miskin asam kersil (kwarsa). Mineral
pembentuknya terutama terdiri dari pyroksin dan homoblenda serta sedikit plagioksin. Pada batuan ini
banyak mengandung mineral hitam seperti : homblenda, olivine, proksin dan biotin.
• Syenit : kadar asam kisalnya (kwarsa) hamper sama dengan dengan diorite. Mineral pembentuknya
adalah soda potash, feldspar, sedikit homblenda, biotit dan augit.
2. Batuan Beku Gang / Celah
Makma yang naik kepermukaan bumi mengalami proses pendinginan yang lebih cepat. Akibatnya pada
proses pembekuan dapat terjadi pengkristalan yang kurang sempuran disebut berstruktur porfiris, terdiri
dari feldspar, biotit, kwarsa, dan Kristal-kristal kecil yang halus disebut masa dasar (ground massa),
sedangkan kristar besar yang terdapat diantara masa dasar disebut fenokris (Kristal sulung).
Lokasi pembekuan makma pada selas-sela lapisan batu-batuan atau pada corong diantrema/ saluran
makma yang sedang naik dilapisan kulit / kerak bumi. Contoh : profir Granit, profir, Profir syenit dan
Profir Gabro. Keistimewaan batuan beku ini yakni mempunyai susunan mineral yang sama dengan
makma asalnya. Teta disuatu tempat tertentu batuan beku gang dapat menjadi lebih asam atau lebi basa
dari suatu golongan tertentu.batuan beku gang yang berbutir halus dan kaya akan SiO2 disebut aplit.
Sedangkan yang berbutir kasar dan juga kaya akan Sio2 disebut dengan pegmatite. Pada pegamatit
kadang-kadang terdapat Kristal feldspar yang panjangnya lebi dari 1 meter.
3. Batuan beku luar /Batuan Ekstrusi /batuan volkanis
Magma yang telah keluar kepermukaan bumi disebut lava. Setelah sampai dipermukaan bumi proses
pendinginan berjalan sangat cepat, sehingga tidak ada kesempatan untuk berlangsungnya poses
kristalisasi. Kalau pun masih terdapat krisatal itu sangat halus dan sukar dilihat mata telanjang dan sulit
sekali dibeda-bedakan. Batuan dengan Kristal mineral halus seperti disebut berstruktur : aphanites atau
berstruktur amorf (tidak berbentuk).
Contoh batuan beku luar adalah : rhyolit, andesit, trachit, basalt, obsidian, dan batu apung (purnice).
Rhyolit adalah batuan beku luar dari magma granit, andesit merupakan bentuk batuan beku luar dari
makma diorite. Basalt merupakan bentuk batuan beku luar dari magma gabro-syenit. Obsidian dan batu
apung adalah gelas volkanik bentuk yang terlepas dari magma ketika membeku.
Berdasarkan presentasenya SiO2 9silisium Dioksida), batuan beku digolonkan menjadi :
1. Ultra Basic Ricks (dengan sejumlah SiO2 <45%)
Semua batuan ini mempunyai formasi holo-kristal. Mineral pembentuknya terutama adalah olivine dan
piroksin atau secara praktis batuan ini terususun dari mineral silikat. Contoh : Peridottite, Dumite, dan
Pyroxenite.
2. Basic Rocks (dengan sejumlah SiO2 antara 45-55%)
Pyroksin dan plagioklas (anortite dan labradorit) adalah mineral utama pembentuk batuan ini, dengan
sejumlah kecil homblenda dan olivine, contoh batuan ini adalah gabro, basalt,dan diabas.
3. Igneous Rocks (dengan jumlah SiO2 antara 55-65%)
Jenis batuan ini mineral-mineral yang berwarna terang lebih banyak dari pada yang berwarna gelap.
Oleh karennya pada umumnya jenis batuan ini berwarna lebih terang. Contoh batuan ini adalah :
Dlorite, Andesit, Porpyhyrite, Syenite, dan Trachite.
4. Acld Rocks (dengan jumlah SiO2 antara 65-75%)
Karekteristik dari batuan ini adalah kadar kwarsanya yang besar dan mengandung sejumlah besar
feldspar (orthoklas). Contoh batuan ini adalah : Granit, Liparite (trachyte), pegmatike, Obsidian (gelas
Volakanik), Pumice (Batu Apung).

B. Batuan Sedimen
Sebagian besar batuan sendimen, bahan asalnya batuan beku dan sebagian kecil terbentuk dari sisa-sisa
organism (kehidupan). Hamper 4/5 permukaan bumi tertutup oleh batuan sendimen(batuan endapan).
Oleh karena pengaruh kekuatan atau tenaga alam terutama tenaga dari luar permukaan bumi, seperti:
air,angin,pemanasan dan pendinginan,gelombang dan lain-lain. Batuan beku dapat dapat menjadi
lapukdan terpecah-pecahmenjadi bagian-bagian kecil (frakmen) atau terurai berubah menjadi bahan-
bahan pembentuknya atau dapat pula berubah menjadi garam-garam yang dapat larut dalam air.
Air,angin,gletser dapat mengangkut bahan-bahan yang telah lapuk atau terurai tersebut dan
mengendapkannya di tempat lain yang umumnya di tempat-tempat yang lebih rendah. Dengan
demikian secara berturut-turut terjadi proses pelapukan, pengikisan, pengangkutan dan pengendapan
(sendimentasi, kemudian terbentuklah batuan sendimentasi.
Selama proses ini terjadilah seleksi yaitu bahan-bahan yang lebih besar dan berat diendapkan ditempat
yang lebih dekat dengan tempat asalnya. Sedangkan yang lebih kecil/halis dan ringan diendapkan lebih
jauh. Setelah mengendap material-material tersebut terjadilah sementasi (perekatan) yang biasanya oleh
CaCo3 atau SiO2 dan kompaksi (pemadatan), sehingga terbentuk batuan sendimen.
Puing-puing yang besar pada umumnya tetap tinggal dan mengendap di tempat terjadinya pelapukan.
Pembentukan sendimen di tempat asal atau di sekitar tempat terjadinya pelapukan disebut “eluvium”,
sedangkan pembentukan sendimen yang terjadi di tempat yang jauh dari asal batuan induknya di sebut
“alluvium”.
Eluvium menghasilkan endapan atau sendimen “eluvial” contohnya breksi. Sedangkan alluvium
menghasilkan endapan “alluvial” contohnya konglomerat, batupasir, batulempung, dan lain-lain.
Bagian-bagian yang larut biasanya hanya dapat menjadi batuan sendimen setelah melalui proses yang
pelik,yakni proses kimiawi atau proses organis.
Ciri khas batuan sendimen adalah pelapisannya (membentuk lapisan-lapisan),sehingga batuan
sendimen disebut juga batuan berlapis (strata=lapisan).
Jenis-jenis Batuan Sendimen:
Menurut proses terbentuknya, batuan sendimen dibagi menjadi : batuan sendimen klastika/mekanis,
batuan sendimen kimiawi dan batuan sendimen organis.

a. Batuan Sendimen Klastika


Batuan sendimen klastika yaitu batuan sendimen yang terdiri dari kelompok batuan. Bahan asal dari
batuan tersebut (frakmen-frakmennya) terlepas dari batuan induknya karena pengaruh dari batuan
mekanis (misalnya benturan, retakan). Frakmen-frakmen yang telah mengendap di suatu tempat,
mengalami sementasi dan kompaksi sehingga terikat satu ssama lain,mengeras dan membentuk batuan
baru seperti: konglomerat, breksi, batupasir, batulempung dan lain sebagainya. Proses sementasi dan
kompeksi ini memakan waktu yang lama.
Sebagai bahan pengikat biasanya terdiri dari kapur asam arang (CaCO3), kwarsa (SiO2) atau limonite
(Hidroksida besi = Fe2O4) yang mengendap secara kimiawi di antara hancuran batuan.
Besar kecilnya frakmen yang membentuk batuan sendimen dapat dibedakan menjadi:
- Bongkah-bongkah dengan diameter 2.000 – 200 mm
- Kerikil besar (kerakal) dimeter 200 – 20 mm
- Kerikil halus diameter 20 – 2 mm
- Pasir Kasar diameter 2 – 0,2 mm
- Pasir Halus diameter 0,2 – 0,02 mm
- Geluh / lanau diameter 0,02 – 0,002 mm
- Lempung diameter < 0,002 mm
Sendimen klastika menurut besar kecilnya batuan (frakmen) yang membentuknya dapat dibagi
menjadi:
- Psefit : butir-butirnya kasar (kerikil ,konglomerat).
- Psamit : butir-butirnya agak kasar (pasir).
- Pelit : butir-butirnya halus (geluh, lempung)
Pesfit : biasanya terdapat/terjadi pada dinding-dinding di mana terjadi penumpukan puing-puing besar.
Contohnya : konglomerat dan breksi.
Konglomerat adalah batuan sendimen klastika yang terdiri dari kumpulan dari batuan-batuan guling
(frakmen batuan yang telah menjadi bulat) yang kemudian terikat menjadi satu/tersementasi oleh SiO2
atau CacO3. Batuan konglomerat telah terbawa jauh dari sumbernya(mengalami penggelidingan saat
transportasi oleh aliran air).
Breksi adalah batuan sendimen klastika yangterdiri dari kumpulan batuan-batuan yang masih bersudut
tajam dan kemudian terikat menjadi satu oleh caCO3 atau SiO2. Batuan breksi berada tidak jauh dari
sumber 9batuan induknya, oleh karena itu frakmennya masih bersudut lancip).
Konglomerat atau breksi yang terdiri dari frakmen-frakmen batuan yang sejenis disebut konglomerat
atau breksi monomektos (poligomektos), dan bila terdiri dari frakmen-frakmen batuan yang bermacam-
macam disebut konglomerat atau polimektos. Kecuali itu bila berasal dari bahan-bahan volkanis di
sebut :aglomerat.
Psamit : frakmen yang membentuknya biasanya mengendap jauh dari batuan induknya dan umumnya
berlapis-lapis. Contoh ini : batupasir, batulanau dan endapan loss.
Batupasir : sendimen klastika yang merupakan kumpulan dari frakmen-frakmen batuan yang ukuran
butiranya antara 2 – 0,02 mm. bila bahan pengikatnya terdiri dari lempung, maka batuannya disebut
gravel. Batuan pasir yang mengandung feldspar lebih dari 25 % disebut orkosa. Bila butirnya sebagian
besar terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) disebut batu gamping atau kalkarin.
Batulanau : kumpulan batuan frakmen yang butir-butirnya paling sdikit 50 % berukuran 0,2 – 0,002
mm yang mengeras dan menjadi batu.
Tanah loess (endapan loess) : endapan ini merupakan endapan debu-debu halus berasal dari padang
pasir yang tenaga pengangkutnya angin. Endapan los ini termasuk endapan teristis dan lapisan
endapannya sering terdapat lapisan simpang siur.
Pelit : batuan ini terdiri dari frakmen yang halus ( lempung). Yang termasuk batuan ini adalah : batu
lempung dan kwarsa.

b. Sendimen Kimiawi
Bahan asal batuan batuan sndimen kimiawi adalah uraian hasil pelapukan batuan beku yang larut dalam
air. Kebanyakan terjadi Karena pengikisan air yang kaya akan garam (evaporit) dan konsentrasi-
konsentrasi pengendapan.
Umumnya batuan sendimen kimiawi tersusun atas garam-garam yang larut dalam air laut, seperti :
NaCl, KCl, MgSO4, CaCo4, CaCO3, dan lain sebagainya.
Contoh batuan sendimen kimiawi adalah:
a. Oolit : batuan yang terdiri dari atsa kumpulan butiran-butiran kecil berdiameter antara 0,5 – 10
mm,yang terjadi karena pengendapan,meliputi seluruh inti, hingga penampangnya Nampak sebagai
bangunan yang konsentris. Sendimen ini terjadi pada air yang bergerak cepat.
Macam - macam oolit:
- Oolit gamping
- Oolit besi
- Oolit yang bersifat pesilit.
b. Batu gamping (limestone) : macam- macam batu gamping (kapur) dapat di jelaskan sebagai berikut :
- Limestone : batu kapur yang utama terdiri dari kalsit (CaCO3) yang berbentuk Kristal, yang
menunjukan bahwa asalnya dari pengendapan kimia.
- Chalk : batuan kapur yang terdiri atas frakmen-frakmen binatang berkerangka kapur dan tumbuh-
tumbuhan.
- Mergel (Marl) : batuan kapur yang terdiri atas campuran CaCO3 dengan tanah liat dan pasir.
- Dolomit : batuan kapur yang terjadi dari batu kapur yang lebih keras dan rumus kimianya CaMg
(CO3)2.
- Travertin : endapan kapur di daratan, yang terjadi pada mata air yang mengandung banyak gamping.
c. Garam dapur : Dengan rumus kimia NaCl, berasal dari laut. Untuk terbentuknya endapan garam
haruslah terdapat di daerah yang beriklim kering dan terdapat pada cekungan yang terpisah dari laut
bebas.

c. Batuan sendimen Organis


Batuan sendimen organis berasal dari larutan-larutan, yang terbentuk karena pemisahan oleh organism
(jasad hidup). Dapat dikatakan bahwa semua sendimen organis terdiri atas gamping (CaCO3) atau
dolomit  CaMg (CO3). Batuan ini terbentuk oleh longgokan bagian-bagian rangka jasad
tumbuhan-tumbuhan atau binatang. Kebanyakan sendimen organis tercampur dengan batuan klastika.
Contoh batuan sendimen organis adalah :
Batu gamping (kapur) : batuan endapan yang mengandung lebih dari 90% CaCO3.
Dolomit : batuan endapan yang mengandung lebih dari 90% CaMg (CO3).
Batu gamping dolomitan / dolomit gamping : batuan endapan yang berupa campuran antara dolomit
dengan batu kapur.

Berdasarkan tenaga yang mengangkut bahan asal batuan sendimen, dibedakan menjadi :
1) Batuan sendimen aquatis : batuan sendimen yang di endapkan oleh air. Contoh : gosong pasir
disungai, tanah alluvial pada dataran alluvial (alluvial plain), dataran banjir (flood plain), tanggul alam,
kipas alluvial, delta dan lain-lain.
2) Batuan sendimen aeris atau Aeolis : batuan sendimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh:
tanah loess, gumuk pasir (sand dune).
3) Batuan sendimen glasial : batuan sendimen yang di endapkan oleh tenega es yang mencair atau
gletser. Contoh : morena, drumline.

Berdasarkan tempat dimana terjadi pengendapan batuan sendimen ,digolongkan menjadi :


1) Batuan sendimen Teristris : diendapkan di daratan.
2) Batuan sendimen Marine : diendapkan di dasar laut.
3) Batuan sendimen Fluvial : diendapkan di dasar sungai.
4) Batuan sendimen Limnis : diendapkan di dasar danau.
5) Batuan sendimen Glasial : diendapkan di daerah yang pernah mengalami erosi glasial.
C. BATUAN METAMORFOSIS
Batuan metamorposis adalah batuan yang berasal baik dari batuan beku atau batuan sedimen yang telah
mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi, karena pengaruh tenaga alami yakni suhu dan
tekanan dalam jangka waktu tertentu (lama).
Perubahan sifat batuan-batuan tersebut dapat terjadi karena proses diagnesis dan metamorphosis.
Diagnesis adalah perubahan sifat karena suhu dan tekanan tidak seberapa (ciri/sifat batuan asal masih
Nampak), misalnya terjadi konkresi (penyatuan) dapat dimasukkan kedalam golongan ini. Sedangkan
metamorphosis adalah suatu sifat perubahan wujud, sehingga bentuk dan susunan dari batuan semula
tidak tampak. Metamorposis batuan dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu :
a. Dinamo Metamorfosis
Adalah proses perubahan sifat batuan karena mengalami tekanan (yang lebih dominan). Tekanan ini
dapat berasal dari : gerakan magma yang menuju kepermukaan bumi, gerakan lipatan, dann patahan
kulit bumi. Contoh batuan metamorphosis adalah :
Gneis : berasal dari batuan granit yang telah mengalami dinamo metamorphosis sehingga berubah sifat
fisiknya.
Orthogneis : gneis yang berasal dari batuan beku karena pengaruh tekanan dalam jangka waktu yang
lama, granit dapat menyerupai batuan tertentu, sehingga orthogenesis mempunyai lapisan-lapisan yang
hamper menyerupai batuan sedimen.
Paragneis : gneis yang berasal dari batuan sedimen (profir granit). Karena pengaruh tekanan yang besar
dalam jangka waktu yang lama, batuan sedimen dapat berubah berkristal sehingga menyerupai batuan
beku.
b. Kontak Metamorfosis
Kontak Metamorfosis adalah proses perubahan sifat batuan karena mendapat pengaruh dari pemanasan.
Biasanya terjadi dari batuan yang sudah ada, kemudian mendapat pemanasan (kontak) dari magma.
Kontak metamorphosis dapat dibedakan menjadi :
Kontak Metamorfosis Thermis : Metamorfosis yang disebabkan karena kenaikan suhu. Contohnya :
batuan granit.
Kontak Metamorfosa Pneumatholitis : Kontak metamorphosis yang disertai adanya penambahan-
penambahan zat-zat baru yang berasal dari gas ke dalam batuan yang mengalami proses
metamorphosis.

Anda mungkin juga menyukai