Dosen Pengampu:
Eko Rahmadi, S.T., M.T.
Dr. Fajriyanto,S.T., M.T
Oleh:
KELOMPOK 4
1. Athallah Ghariyachsany Ramadhana 2055013002
2. Clara Farah Diba Bilqis 2015071043
3. Fadillah Dewi Anggraini 2015071047
4. Firda Putri Aprilia 2015071029
5. Irza Chairul Anam 2015071008
6. Muhammad Husni Ramdhani 2015071076
7. Nur Afwan 2015071074
8. Putri Regina Septiani 2015071002
9. Rafli Iswanuri 2015071019
10. Rifqi Al Fayyadh 2015071078
11. Vanny Fadhillah Puspita Ningrum 2015071059
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt., yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum Survei GNSS ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari laporan praktikum GNSS adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Survei GNSS semester V tahun ajaran 2022.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan praktikum Survei GNSS ini,
diantaranya:
1. Bapak Eko Rahmadi, S.T., M.T dan Bapak Dr. Fajriyanto, S.T., M.T selaku
dosen pengampu mata kuliah Survei GNSS atas bimbingan dan ilmu yang
telah ibu berikan sehingga kami dapat melangsungkan praktikum ini.
2. Asisten Praktikum atas bimbingan dan ilmu yang telah ibu berikan sehingga
kami dapat melangsungkan praktikum ini.
3. Teman – teman S1 Teknik Geodesi dan Geomatika tahun 2020 saya ucapkan
terimaksih atas bantuannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
iii
4.1 Hasil.............................................................................................................. 18
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Metode Jaring dan Radial.......................................................................................... 6
2. Tampilan New Project............................................................................................. 10
3. Information pada Project Properties ..................................................................... 10
4. Tolerance pada Project Properties ......................................................................... 11
5. Mengubah koordinat ............................................................................................... 11
6. Import Data ............................................................................................................. 12
7. Proses import data ................................................................................................... 12
8. Tampilan menghapus base line ............................................................................... 13
9. Hasil base line ......................................................................................................... 13
10. Edit Obs-Files ....................................................................................................... 13
11. Tampilan Antenna ................................................................................................. 14
12. Tampilan pada point .............................................................................................. 14
13. Set As Control Point .............................................................................................. 14
14. Tampilan Control Point Details ULP1 ................................................................. 15
15. Tampilan Control Point Details ULP2 ................................................................. 15
16. Tampilan general .................................................................................................. 16
17. Hasil baseline ........................................................................................................ 16
18. Tampilan Network Adjustment .............................................................................. 16
19. Tampilan Microsoft Edge...................................................................................... 17
20. Tampilan Microsoft Edge...................................................................................... 17
21. Peta Universitas Lampung .................................................................................... 20
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat ............................................................................................................................ 8
2. Bahan......................................................................................................................... 9
3. Data Pengamatan ..................................................................................................... 18
4. Data Jaring .............................................................................................................. 18
5. Data Radial .............................................................................................................. 19
vi
I. PENDAHULUAN
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan
posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat (SNI 19- 6724-2002:48).
Terdapat dua jenis GPS, yaitu GPS navigasi dan GPS geodetik. GPS navigasi
merupakan GPS yang paling umum digunakan oleh semua kalangan masyarakat,
digunakan untuk menuju ke suatu titik lokasi dan menentukan arah. GPS ini memiliki
atau menghasilkan ketelitian meter hingga puluhan meter. Sedangkan GPS geodetik
digunakan dalam melakukan pemetaan dalam bidang survey pemetaan atau geodesi.
Karena GPS geodetik memiliki dan menghasilkan ketelitian centimeter hingga
milimeter. GPS geodetik ini memiliki ketelitian yang lebih akurat dibandingkan GPS
navigasi Aplikasi yang dapat diterapkan dengan GPS geodetik adalah untuk
penentuan batas wilayah, penentuan titik kontrol, penentuan stake out dan lain-lain.
GPS geodetik sering digunakan dalam penerapan pada bidang geodesi karena
GPS ini memiliki keunggulan penggunaan GPS dalam penentuan posisi relatif tidak
terlalu terpengaruh dengan kondisi topografis daerah. Dalam artian tidak memerlukan
adanya saling keterlihatan antara satu titik dengan titik lainnya. Pengoprasian alat
penerima GPS untuk penentuan posisi suatu titik relatif mudah dan tidak
mengeluarkan banyak tenaga dan waktu. Apalagi jika perbandingan dilakukan
dengan daerah survey yang luas dengan kondisi topografis berbukit. GPS geodetik
dapat memberikan ketelitian yang tinggi, yaitu menghasilkan ketelitian milimeter
hingga centimeter.
1
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.3 Manfaat
Manfaat dalam praktikum ini Mahasiswa dapat memahami konsep dan tata cara
pengukuran GNSS metode static dan menggunakan GPS Geodetik. Mahasiswa
mendapatkan ilmu dan pengalaman di lapangan sesuai dengan bidang pekerjaannya
menggunakan alat geodetic.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
digunakan dalam pengukuran Ground Control Point (GCP) adalah dapat menerima
sinyal satelit GPS dan atau GLONASS.
Metode pengukuran statik singkat ini dilakukan dengan sesi pengamatan yang
lebih singkat (5-20 menit), prosedur pengumpulan data di lapangan sama dengan
pengukuran statik, lama pengamatan tergantung pada panjang baseline, jumlah satelit,
serta geometri satelit pengamatan ini berbasiskan metode pengamatan diferensial
dengan menggunakan data phase. Persyaratan mendasar adalah penentuan ambiguitas
phase secara cepat sehingga menuntut penggunaan piranti lunak pemroses data GNSS
yang andal dan canggih. Pada saat melakukan pengukuran di lapangan memerlukan
kondisi satelit geometri yang baik, tingkat bias dan kesalahan data yang relatif
rendah, serta lingkungan yang relatif tidak menimbulkan multipath, selain itu alat
GNSS yang digunakan diharapkan mempunyai data dual frekuensi. Ketelitian relatif
posisi titik yang diperoleh adalah dalam orde centimeter, pengukuran statik singkat
ini diantaranya digunakan untuk survey pemetaan dengan orde tidak terlalu tinggi,
perapatan titik dan survey rekayasa (Wahyono, Eko. Suhattanto, 2019) .
4
Metode Statik Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS dapat dibagi 2,
yaitu absolut dan diferensial. Metode- metode ini yang menentukan ketelitian posisi
yang diinginkan. 13 Ketelitian GPS bervariasi mulai dari fraksi meter sampai dengan
millimeter, tergantung pada metode apa yang digunakan. Pada masing-masing kedua
metode tersebut dapat dilakukan dengan cara real time atau post processing. Apabila
objek yang ditentukan posisinya diam, maka metodenya disebut statik. Sebaliknya,
apabila objek yang ditentukan bergerak maka metodenya disebut kinematik.
5
karakteristik dari jaring GPS adalah perlu adanya titik ikat sebagai referensi atau
integrasikan koordinat hasil ukuran terhadap sistem koordinat titik – titik ikat. Titik –
titik ikat tersebut dapat berfungsi sebagai titik kontrol. Titik pada jaring dihubungkan
oleh baseline – baseline yang dirancang sesuai desain jaringnya. Metode jaring
tertutup digunakan sebagai input data untuk hitungan jaring adalah komponen vektor
baseline (dx, dy, dz). Solusi koordinat dari 21 metode jaring tertutup tidak konsisten
sebab ada ukuran lebih, sehingga perlu hitung perataan (Romadhon, 2018).
2.4 Baseline
Pada survei GPS konfigurasi jaringan baseline mempengaruhi ketelitian hasil
pengukuran. Secara umum dikenal dua jenis baseline yaitu baseline trivial dan
baseline bebas. baseline trivial adalah baseline yang dapat diturunkan dari baseline
lainnya dari satu sesi pengamatan. Pada satu sesi pengamatan, jika ada n Receiver
yang beroperasi secara simultan maka akan ada (n-1) baseline bebas. Set dari (n-1)
baseline bebas yang akan digunakan akan mempengaruhi kualitas dari posisi titik
yang diperoleh Karena semakin banyak baseline yang terlibat, beban pengolahan data
semakin bertambah (Chairul Ikbal et al., 2017).
6
2.5 Hi - Target Geomatics (HGO)
Hi-Target Geomatics Office adalah perangkat lunak pemrosesan data desktop.
Aplikasi baru untuk memproses baseline, program ini dapat menghitung data untuk
observasi waktu yang sangat lama, dan dapat mengeluarkan kesalahan besar, 23
membuat pekerjaan untuk memproses baseline menjadi lebih sederhana. Perangkat
lunak ini mendukung solusi multi-sistem GPS / GLONASS / Compass (Hi Target
2018).
7
III. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tabel 1. Alat
No. Alat
1. 1 Set Receiver GNSS Tipe V60
2. 1 Set Rover Tipe V30
3. 2 Buah Statif
4. Meteran
5. Laptop
6. Mouse
7. Software Hi-Target Geomatics Office
8. Alat Tulis
9. Handphone
8
Bahan praktikum yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Bahan
No. Bahan
1. Data koordinat pendekatan 3D pada
pengamatan GNSS
2. Data hasil pengukuran static
9
8. Setelah pengukuran selesai, langkah selanjutnya mengunduh data
hasil pengukuran.
10
4. Untuk tolerance, pada pilihan standard di ubah menjadi “user define” lalu
klik OK.
5. Pada koordinat, bagian “Elipsoid” untuk source elip dan target elip pilih
WGS 1984. Klik pada “Add Predefined” kemudian pilih UTM-Indonesia
1984-Zone 48S
11
6. Masukkan data
klik import → import file → pilih select file dan masukkan data jaring.
masukkan semua kecuali RINEX
12
7. Klik tanda kursor untuk memilih base line yang terpakai dan tidak
terpakai, dengan cara klik sampai biru lalu klik kanan pilih delete
13
10. Masukkan tinggi alat pada antena height kemudian klik apply to lakukan
berulang sebanyak 30 titik
11. Pilih “Point”, kemudian isi tinggi alat pada titik 1 sampai titik 11 dengan
cara klik kanan pada titik lalu klik edit, lihat sesi pada ujung nama titik
untuk disesuaikan dengan sesi
12. Lalu pada ULP1 dan ULP2 klik kanan “Set As Control Point”
14
13. Pindah ke control point, ULP1 klik 2 kali akan muncul control point
details, lalu ceklis spatial dan lokal, ceklis semua yag dibawah, isi
koordinat spasial X Y Z sesuai dengan data yang diinginkan, lalukan hal
tersebut pada ULP2
15
14. Proses baseline klik prosessing option → General, lalu isi elevasi 15,
interval 5, dan frekuensi isi L1 L2 kemudian apply to, klik proses all
15. Network adjustment → klik adjust → process → get report lalu buka
lewat Microsoft Edge
16
Gambar 19. Tampilan Microsoft Edge
16. Kemudian ditampilan Microsoft Edge, pada Adjusted Point Target System
(NEZ) apabila standar devisiasi lebih dri 1 cm maka kurang akurat.
17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada praktikum ini, dilakukan data pengamatan sebagai berikut:
Waktu
Lokasi
Start Time Stop Time Durasi
Didapatkan dua jenis data dalam pelaksanaan praktikum Survei GNSS ini yaitu
data jaring dan data radial. Selain itu, dihasilkan layout sebagai output pemrosesan
data.
18
MSWI 94.066.989.760 23.4 5.268.725.962 28.1 0.9999761865
19
4.1.3 Peta Universitas Lampung
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, pengambilan data titik kontrol koordinat menggunakan
metode radial dan jaring. Pengukuran berlokasi di Universitas Lampung.
Pengumpulan data dilakukan secara langsung survei langsung atau survei lapangan.
Dalam praktikum kali ini digunakan 1 Set Receiver GNSS Tipe V60 dan 1 Set Rover
Tipe V30 dengan mode perekaman metode statik. Pada metode ini, GPS Receiver
digunakan sebagai base atau acuan dalam pengukuran. Base disini berperan sebagai
titik ikat, sedangkan rover berperan sebagai titik yang diukur.
Dalam pengukuran dengan metode radial dan jaring, waktu perekaman dilakukan
selama 20 menit dengan elevation mask sebesar 15°. Setelah waktu perekaman selesai
dilakukan moving atau pindah titik agar setiap baseline yang direncanakan dapat
teramati dan menghasilkan perataan jaringan yang bagus.
20
Setelah selesai dilakukan pengukuran, didapatkan data pengamatan dari receiver
yang kemudian akan diolah dengan software. Pada praktikum ini digunakan software
HGO. Dari perhitungan software tersebut, dihasilkan nilai koordinat, standar deviasi,
dan elevasi dari setiap titik yang diukur.
Pada data jaring, nilai standar deviasi terendah terletak pada titik DBNI
sedangkan nilai standar deviasi tertinggi terletak pada titik TMSN. Pada data radial,
nilai standar deviasi terendah terletak pada titik DBNI sedangkan nilai standar deviasi
tertinggi terletak pada titik FHUJ. Titik koordinat hasil pengukuran menunjukkan
nilai standard deviasi yang kecil atau minim error sehingga menghasilkan koordinat
yang teliti. Hal tersebut dikarenakan pemilihan metode jaringan dan radial yang dapat
melakuka kontrol kualitas dan perataan jaringan sehingga menghasilkan koordinat
yang teliti. Output terakhir dari hasil pengukuran ini adalah layout menggunakan
software QGIS sesuai kaidah kartografi.
21
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum GNSS adalah Pada data jaring, nilai
standar deviasi terendah terletak pada titik DBNI yaitu 0.0 sedangkan nilai standar
deviasi tertinggi terletak pada titik TMSN yaitu 28.5mm. Pada data radial, nilai
standar deviasi terendah terletak pada titik DBNI yaitu 0.0 sedangkan nilai standar
deviasi tertinggi terletak pada titik FHUJ yaitu 5.3mm. Titik koordinat hasil
pengukuran menunjukkan nilai standard deviasi yang kecil atau minim error sehingga
menghasilkan koordinat yang teliti.
5.2 Saran
Dari praktikum ini terdapat saran selama proses praktikum berlangsung yaitu :
1. Dalam proses praktikum ini mahasiswa lebih teliti dalam menentukan nilai
standar pada pengukuran GNSS.
2. Mahasiswa perlu melakukan komunikasi yang baik sesame anggota kelompok
agar hasil nilai standar deviasi yang ditentukan sama dan tidak adanya
kesalahan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Chairul Ikbal, M., Darmo Yuwono, B., & Janu Amarrohman, F. (2017). Analisis
Strategi Pengolahan Baseline Gps Berdasarkan Jumlah Titik Ikat Dan Variasi
Waktu Pengamatan. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 228–237.
23
LAMPIRAN
24