0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
145 tayangan71 halaman
Buku tugas akhir seorang mahasiswi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan D3 Multimedia Broadcasting yang ingin merekayasa teknologi agar masyarakat Indonesia yang belum memiliki SMART TV dengan fitur hand gesture agar dapat meningkatkan fitur pada TV mereka di rumah dengan menggunakan serangkaian alat bernama Set Top Box yang dihubungkan ke TV mereka tanpa harus membeli SMART TV.
Note : tugas akhir ini berupa prototype rekayasa hand gesture pada multimedia player
Judul Asli
Development Of Hand Gesture Controller For Multimedia Player
Buku tugas akhir seorang mahasiswi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan D3 Multimedia Broadcasting yang ingin merekayasa teknologi agar masyarakat Indonesia yang belum memiliki SMART TV dengan fitur hand gesture agar dapat meningkatkan fitur pada TV mereka di rumah dengan menggunakan serangkaian alat bernama Set Top Box yang dihubungkan ke TV mereka tanpa harus membeli SMART TV.
Note : tugas akhir ini berupa prototype rekayasa hand gesture pada multimedia player
Buku tugas akhir seorang mahasiswi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan D3 Multimedia Broadcasting yang ingin merekayasa teknologi agar masyarakat Indonesia yang belum memiliki SMART TV dengan fitur hand gesture agar dapat meningkatkan fitur pada TV mereka di rumah dengan menggunakan serangkaian alat bernama Set Top Box yang dihubungkan ke TV mereka tanpa harus membeli SMART TV.
Note : tugas akhir ini berupa prototype rekayasa hand gesture pada multimedia player
PROGRAM STUDI TEKNOLOGIMULTIMEDIA BROADCASTING DEPARTEMEN MULTIMEDIA KREATIF POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2014 LEMBAR PENGESAHAN
iv
v
vi
ABSTRAK
Perkembangan Smart TV kini sangat pesat, dengan berbagai macam fitur seperti memainkan berkas multimedia, terhubung ke internet dan sampai pengontrolan dengan menggunakan kontrol tangan dan suara. Namun daya beli masyarakat belum mampu untuk dapat membeli Smart TV tersebut. Untuk dapat meningkatkan fitur Smart TV tersebut diperlukan alat bernama SetTopBox yang dapat digunakan sebagai perangkat tambahan untuk TV yang tidak termasuk dalam kategori Smart TV. SetTopBox tersebut dibangun dengan menggunakan perangkat embedded system (sistem terbenam) yang dilengkapi aplikasi media player open source XBMC. XBMC ini memiliki fitur untuk dapat memainkan berkas multimedia dan dapat juga terhubung dengan internet. SetTopBox ini dilengkapi dengan perangkat aplikasi Kinect, dimana dengan perangkat ini pengguna dapat mengontrol SetTopBox tersebut dengan menggerakan tangan dan juga melalui perintah suara. SetTopBoxyang dibangun ini tidak memakan biaya yang tinggi, sehingga apabila masyarakat membeli TV dan SetTopBox ini masih jauh lebih murah daripada membeli Smart TV. SetTopBox ini tidak hanya mendeteksi tangan saja melainkan juga seluruh badan sehingga pengguna yang cacat pun dapat menggunakannya.
Kata kunci : SetTopBox, embedded system, motion gesture
vii
ABSTRACT
The development of Smart TV has been improved, with all of the features like playing multimedia content, connect to internet, and controlling from hand controll and voices. But, many people are uncapable to buy Smart TV because of it high price. For enjoying the features of Smart TV, we need a set of utilities called SetTopBox that used as additional device for TV that doesn`t include in the Smart TV category. This SetTopBox is build using embedded system device that equipped with XBMC open source media player application. XBMC has some features to play a multimedis content and it can connect to the internet. SetTopBox also equipped with Kinect application device that can make the user to control the media player with gestures and voice command. This build SetTopBox doesn`t cost with high price, so if people buying this SetTopBox and TV, it is cheaper than buying Smart TV. This SetTopBox not only detect hand but also all part of body so for user that have disability can use it too.
Key words: Set Top Box, embedded system, motion gesture
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proyek akhir yang berjudul :
DEVELOPMENT OF HAND GESTURE CONTROLLER FOR MULTIMEDIA PLAYER
Pembuatan dan penyusunan proyek akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Diploma-3 (D3) dan memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di program studiTeknologi Multimedia Broadcasting Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis berusaha secara optimal dengan segala pengetahuan dan informasi yang didapatkan dalam menyusun laporan proyek akhir ini. Namun, penulis menyadari berbagai keterbatasannya, karena itu penulis memohon maaf atas keterbatasan materi laporan proyek akhir ini. Penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan proyek akhir ini. Demikian besar harapan penulis agar laporan proyek akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya dalam mempelajari sistem kontrol tangan pada multimedia player
Surabaya, 11 Juli 2014
Penulis
ix
x
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah S.W.T dan tanpa menghilangkan rasa hormat yang mendalam, saya selaku penyusun dan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak- pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan proyek akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Zainal Arief, ST., MT. selaku Direktur Politeknik Elektronika Surabaya. 2. Bapak Drs. Achmad Basuki, Ssi, Ph.D selaku Ketua Departemen Multimedia Kreatif Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. 3. Bapak Akhmad Subhan KH, ST., MT.selaku Ketua Program Studi Teknologi Multimedia dan Broadcasting Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. 4. Bapak Sritrusta Sukaridhoto, ST., Ph.D. dan Ibu Artiarini Kusuma Nurindiyani., S.ST. selaku Dosen Pembimbing Proyek Akhir yang selalu sabar dalam memberikan penjelasan dan memberikan pengarahan sampai terselesaikannya proyek akhir ini. 5. Keluargaku, yaitu kedua orang tuaku,dan adikku yang selalu memberikan dukungan, semangat dan mendoakan yang terbaik. 6. Semua teman-teman kelas 3 D3 MMB A 2011 atas kebersaaman 3 tahun ini. 7. Seluruh anggota tim PKM-KC Smart TV yang telah membantu dengan penuh kesabaran, keuletan dan kekompakkan dalam menyelesaikan PKM. 8. Semua Dosen PENS dari semua Jurusan. 9. Seluruh staff dan karyawan PENS yang sabar melayani segala permintaan dan keluhan kami. 10. Rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan, rahmat dan nikmat-Nya bagi kita semua. Amin!
xi
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL .................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii ABSTRAK.............................................................................................. vi ABSTRACT ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................... viii UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvi DAFTAR TABEL ................................................................................. xx BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 1.1 LATAR BELAKANG............................................................ 1 1.2 TUJUAN PROYEK AKHIR .................................................. 2 1.3 PERUMUSAN MASALAH .................................................. 2 1.4 BATASAN MASALAH ........................................................ 2 1.5 METODOLOGI ..................................................................... 2 1.5.1 Studi Literatur ................................................................ 2 1.5.2 Perancangan ................................................................... 2 1.5.3 Pengintegrasian.............................................................. 3 1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN ......................................... 3 BAB II TEORI PENDUKUNG ............................................................... 5 2.1 Ubuntu di PandaBoard ES ...................................................... 5 2.2 Gesture Recognition vs Hand Detection ................................ 7 2.3 XBMC .................................................................................... 9 2.4 Kinect ................................................................................... 10 2.5 CMake .................................................................................. 12 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ................. 13 3.1 BAHAN DAN ALAT .......................................................... 13 3.1.1 Perencanaan Perangkat Keras ...................................... 13 3.1.2 Perencanaan Perangkat Lunak ..................................... 14 3.2 PERENCANAAN KERJA ................................................... 15 3.2.1 Perancangan Hardware ................................................ 16 3.2.2 Perancangan Software ................................................. 25 3.2.3 Pengintegrasian............................................................ 40 3.3 TEMPAT DAN WAKTU .................................................... 42 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ............................................... 43 4.1 PENGUJIAN JARAK KINECT ........................................... 43 4.2 PENGUJIAN WAKTU BERHENTI ................................... 47
xiii
xiv
4.3 Pengujian kekuatan PandaBoard ES .................................... 47 BAB V PENUTUP ................................................................................ 49 5.1 KESIMPULAN .................................................................... 49 5.2 SARAN ................................................................................ 49 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 50 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................. 51
xv
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Ubuntu 12.04 desktop ........................................................ 5 Gambar 2. 2. PandaBoard ES .................................................................. 6 Gambar 2. 3. PenampangPandaBoard ES ............................................... 6 Gambar 2. 4. Hand gesture recognition................................................... 8 Gambar 2. 5. Hand detection ................................................................... 9 Gambar 2. 6. XBMC desktop ................................................................. 10 Gambar 2. 7. Tampilan Kinect ............................................................... 11 Gambar 2.8. Penampang Kinect ............................................................ 11 Gambar 2.9. Tampilan Kinect dan Xbox ................................................ 12 Gambar 3.1. Alur kerja...15 Gambar 3.2. Diagram bar mekanisme kerja sistem SetTopBox ............. 16 Gambar 3.3. Diagram bar sistem kerja .................................................. 17 Gambar 3.4. SetTopBox setelah digabungkan ........................................ 18 Gambar 3.5. SetTopBox terdiri dari dua bagian yang dapat dipasang secara portable ....................................................................................... 19 Gambar 3. 6. Design penutup SetTopBox .............................................. 20 Gambar 3.7. Salah satu bagian SetTopBox yang berisi PandaBoard ES20 Gambar 3.8. Salah satu bagian SetTopBox yang berisi Kinect, tempat kabel dan multihubUSB ......................................................................... 21 Gambar 3.9. Sisi belakang dari salah satu bagian SetTopBox yang berisi PandaBoard ES ..................................................................................... 21 Gambar 3.10. Sisi kanan dari salah satu bagian SetTopBox yang berisi PandaBoard ES ..................................................................................... 22 Gambar 3.11. Sisi kiri dari salah satu bagian SetTopBox yang berisi PandaBoard ES ..................................................................................... 22 Gambar 3.12. Penyangga Kinect ............................................................ 23 Gambar 3.13. Diagram penggunaan SetTopBox .................................... 24 Gambar 3.14. Contoh penggunaan SetTopBox pada rung tamu ............. 25 Gambar 3.15. Perintah untuk melakukan installasi XBMC .................... 25 Gambar 3.16. XBMC.............................................................................. 26 Gambar 3. 17. Saat XBMC dijalankan melalui terminal ........................ 26 Gambar 3.18. Cara installasi driverKinect ............................................. 27 Gambar 3.19. Tampilan saat sukses menjalankan driverKinect pada komputer ................................................................................................ 28 Gambar 3.21. PandaBoard ES ............................................................... 29 Gambar 3.22. Kabel power 5V .............................................................. 29 Gambar 3.23. Kabel Ethernet ................................................................ 29
xvii
xviii
Gambar 3.24. MicroSD .......................................................................... 30 Gambar 3.25. Kabel HDMI.................................................................... 30 Gambar 3.26. Multihub USB.................................................................. 30 Gambar 3.27. Ubuntu binary untuk PandaBoard ES ............................ 31 Gambar 3.28. Perintah untuk melakukan mount .................................... 31 Gambar 3.29. Cara melihat letak device pada terminal Ubuntu............. 32 Gambar 3.30. Melakukan perintah umount ............................................ 32 Gambar 3.31. Perintah untuk melakukan extrak file .............................. 32 Gambar 3.32. Perintah melakukan install image pada MicroSD ........... 32 Gambar 3.34. Proses bootingUbuntu menggunakan PandaBoard ES ... 33 Gambar 3.35. Proses installasi Ubuntu Desktop pada PandaBoard ES . 34 Gambar 3.36. Perintah yang dijalankan setelah installasi ...................... 34 Gambar 3.37. Perintah untuk membuat folder ....................................... 35 Gambar 3.38. Perintah untuk masuk ke direktori build ......................... 35 Gambar 3.39. Perintah melakukan proses compile ................................ 35 Gambar 3.40. Perintah untuk menjalankan program KMouse ............... 36 Gambar 3.42. Menjalankan program Kinect Mouse .............................. 37 Gambar 3.43. Libfreenect ...................................................................... 37 Gambar 3.44. Source code deteksi objek ............................................... 38 Gambar 3.45. Source code klik .............................................................. 39 Gambar 3.48. Contoh pengaplikasian SetTopBox .................................. 41 Gambar 4.1. Jarak 75 cm dari Kinect......................................................43 Gambar 4.2. Jarak 1 meter ..................................................................... 44
xix
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Spesifikasi PandaBoard ES ................................................. 13 Tabel 3. 2. Spesifikasi Kinect ................................................................ 14 Tabel 4. 1. Data hasil pengujian jarak.....................................................44 Tabel 4. 2. Hasil pengujian jarak ........................................................... 46 Tabel 4. 3. Data hasil pengujian waktu .................................................. 47 Tabel 4. 4. Hasil pengujian kekuatan PandaBoard ES .......................... 48
1
BAB I PENDAHLUAN
1.1 LATAR BELAKANG Dalam bidang multimedia, banyak ditemukan teknologi baru yang memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi secara luas. Dengan mudahnya kita dapat mengakses berbagai macam informasi dari berbagai sumber, seperti contohnya televisi yang telah memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi atau hiburan apapun. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, teknologi informasi tengah merubah segalanya dan menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat. Saat ini Smart TV[1] adalah teknologi terbaru yang dapat mengakomodir kehidupan manusia di era modern saat ini. Sebagai sebuah teknologi terbaru, Smart TV ini tentu memiliki beberapa kelebihan diantaranya pengguna dapat mengakses tanpa menggunakan remote televisi biasa namun dapat berupa gerakan tangan. Jika pengguna ingin mendapatkan fitur layaknya Smart TV pasti membutuhkan budget yang tidak sedikit, harga yang cukup mahal inilah yang seringkali menjadi kendala masyarakat untuk membeli Smart TV, sehingga hanya kalangan tertentu saja yang dapat menikmati fitur canggih ini. Pada proyek akhir ini saya mengajukan sebuah serangkaian alat bernama SetTopBox yang memiliki kelebihan mampu melakukan hand detection dan speech recognition dimana pengguna dapat merasakan fitur hand detection yang terdapat pada Smart TV di LED/LCD TV dimana untuk fitur speech recognition dikerjakan oleh teman saya. SetTopBox ini adalah serangkaian alat yang terdiri dari PandaBoard ES[2], Kinect[3], dan XBMC[4]. Sebelumnya terlebih dahulu melakukan installasi Ubuntu pada MicroSD dan beberapa library yang diperlukan untuk menjalankan program hand recogniton kemudian melakukan pengintegrasian dengan XBMC multimedia player. Jika komponen tersebut telah terpenuhi maka dapat dilakukan sinkronisasi dengan Kinect.
2
1.2 TUJUAN PROYEK AKHIR Membuat sebuah teknologi alternatif agar televisi yang belum memiliki fitur Smart TV seperti sensor suara dan gerakan tangan memiliki fasilitas sensor suara dan gerakan tangan dengan menggunakan SetTopBox yang terhubung dengan serangkaian alat tertentu.
1.3 PERUMUSAN MASALAH Permasalahan dalam proyek akhir ini adalah: 1. Bagaimana mendapatkan fitur hand recognition pada LED/LCD TV? 2. Mahalnya harga Smart TV mengakibatkan masyarakat tidak dapat menikmati fitur hand recognition 3. Masyarakat sering kehilangan remote TV saat menonton TV.
1.4 BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi multimedia yang digunakan adalah XBMC 2. Gerakan tangan diam beberapa detik saat memilih konten
1.5 METODOLOGI Metodologi dalam pembuatan proyek akhir ini meliputi : 1.5.1 Studi Literatur Pada tahap studi literatur ini akan dilakukan pencarian data, bahan atau literatur mengenai hal yang berhubungan dengan hand detect, komponen yang terdapat dalam PandaBoard ES, dan XBMC. 1.5.2 Perancangan 1.5.2.1 Perancangan Hardware Perancangan perangkat keras yang dilakukan pada Proyek Akhir ini adalah pembuatan penutup SetTopBox yang berisi PandaBoard ES dan Kinect dimana kedua alat ini nantinya akan ditutup dengan kaca akrilik dengan ketebalan 3 mm untuk melindungi setiap komponen yang ada didalamnya. 1.5.2.2 Perancangan Software Perangkat lunak yang digunakan dalam Proyek Akhir ini adalah XBMC sebagai open source multimedia player, driver Kinect agar saya dapat menjalankan Kinect tanpa harus menggunakan Xbox Live, dan
3
program Kmouse yang akan digunakan untuk mendeteksi pergerakan tangan pada multimedia player. Seluruh software teraebut akan berjalan pada sistem operasi Linux tipe Ubuntu. 1.5.3 Pengintegrasian Setelah perancangan hardware dan software telah berhasil dilakukan maka selanjutnya dilakukan proses integrasi antara hardware dengan software yang dapat menghasilkan suatu rekayasa teknologi salah satu fitur Smart TV yaitu pengguna dapat berinteraksi dengan XBMC dengan menggunakan tangan dan dengan satu kali klik.
1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan dalam penyusunan buku Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan secara singkat latar belakang, tujuan Proyek Akhir, perumusan masalah, batasan masalah, metodologi dan sistematika pembahasan.
BAB II TEORI PENUNJANG
Menjelaskan landasan teori tentang hand recognition controller, komponen yang terdapat dalam PandaBoard ES, XBMC, dan CMake.
BAB III PERANCANGAN & IMPLEMENTASINYA
Bab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan dalam merancang dan membuat SetTopBox, dalam hal ini berupa rangkaian sistem yang terdiri dari integrasi Kinect, PandaBoard ES, program Hand recognition controller dan LED/LCD TV.
BAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN
Bab ini menjelaskan tentang hasil pengujian program yang telah di buat serta analisa-analisa mengenai hasil yang telah di peroleh.
4
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup dimana pengambilan kesimpulan dari analisa dan hasil pengujian yang telah di peroleh.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi tentang referensi-referensi yang telah dipakai oleh penulis sebagai acuan dan penunjang serta parameter yang mendukung penyelesaian proyek akhir ini baik secara praktis maupun teoritis.
5
BAB II TEORI PENDUKUNG
2.1 Ubuntu di PandaBoard ES Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas. Ubuntu pada PandaBoard ES[5] memiliki perbedaan dengan Ubuntu yang diinstal pada PC. PandaBoard ES memiliki spesifikasi OMAP4460 dengan prosesor Dual-core ARM Cortex-A9 dengan begitu repository yang digunakan pun berbeda dengan repository yang biasa digunakan untuk PC.
Gambar 2.1. Ubuntu 12.04 desktop
Gambar diatas merupakan contoh desktop Ubuntu 12.04. Tampilan Ubuntu yang telah diinstal pada PandaBoard ES sama dengan Ubuntu yang diinstal pada desktop walaupun menggunakan binary yang berbeda.
6
Gambar 2.2. PandaBoard ES
Gambar diatas merupakan tampilan penampang PandaBoard ES dimana PandaBoard ES tersebut merupakan mini komputer yang menjadi hardware utama Proyek Akhir ini.
Gambar 2.3. Penampang PandaBoard ES
7
Gambar tersebut merupakan tampilan PandaBoard ES dengan menyebutkan masing-masing bagian yang terdapat di PandaBoard ES sehingga pengguna dapat memahami bagian-bagian yang ada di PandaBoard ES
2.2 Gesture Recognition vs Hand Detection Pengenalan gerakan tangan[6] adalah sebuah topik di bidang sains komputer dan teknologi bahasa pemrograman dengan tujuan untuk menginterpretasikan gerakan melalui algoritma matematika. Gerakan dapat berasal dari setiap pergerakan badan namun umumnya berasal dari wajah dan tangan. Fokus terkini di lapangan yaitu pengenalan ekspresi dari wajah dan pengenalan gerakan tangan. Banyak pendekatan telah dibuat menggunakan kamera dan algoritma computer vision untuk menginterpretasi bahasa yang menjadi penanda. Bagaimanapun juga identifikasi dan pengenalan dari postur, gaya berjalan, proxemics, dan kebiasaan manusia adalah juga subyek dari teknik pengenalan gerakan.
Pengenalan gerakan dapat dilihat sebagai sebuah cara bagi komputer untuk memahami bahasa tubuh manusia, sehingga membangun sebuah penghubung antara mesin dengan manusia daripada primitive text user interface atau bahkan GUIs (graphical user interfaces) yang masih memiliki keterbatasan dalam pengambilan input yaitu dari keyboard dan mouse.
Pengenalan gerakan memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan mesin dan berinteraksi secara alami tanpa perangkat mekanik. Menggunakan konsep pengenalan gerakan, hal ini memungkinkan untuk menunjuk jari pada layar komputer dengan begitu kursor akan berpindah mengikuti gerakan jari. Hal ini berpotensi membuat device input konvensional seperti mouse, keyboards dan bahkan touch-screen.
Jika menggunakan Hand Detect maka semua anggota badan dapat terdeteksi dan diaplikasikan menjadi kursor pada XBMC sehingga program ini dapat diterapkan pada orang normal dan orang yang berkebutuhan khusus.
8
Gambar 2.4. Hand gesture recognition
Gambar 2.4. menjelaskan tentang beberapa contoh motion gesture yaitu pada gambar (a) melakukan gerakan swap dari bawah hingga atas dan berlaku sebaliknya. Hal itu berlaku untuk sebaliknya antara tangan kiri dan tangan kanan. Metode hand gesture recognition dapat membedakan setiap bagian-bagian tubuh manusia contohnya wajah dan tangan. Untuk wajah dapat dideteksi dengan warna hijau, untuk tangan kiri ditandai dengan warna biru muda dan tangan kanan ditandai dengan warna merah muda. Selanjutnya pada gambar (b) pengguna menunjukkan contoh hand gesture dengan gerakan memutar. Pada gambar (c) hand gesture recognition yang dilakukan adalah gerakan straight dari bawah keatas. Pada gambar (d) hand gesture recognition yang dilakukan yaitu swap dari kiri ke kanan. Pada gambar (a), (b), (c), (d) dapat diamati bahwa program hand gesture recognition dapat mendeteksi dan membedakan antara wajah dan tangan.
9
Gambar 2.5. Hand detection
Pada gambar 2.5. menjelaskan tentang langkah-langkah bagaimana sebuan objek dapat terdeteksi oleh komputer. Pada gambar (1) kamera menangkap objek lalu komputer akan membedakan antara objek dengan latar belakang yang tampak pada gambar (2). Selanjutnya komputer akan mendeteksi garis tepi dari objek tersebut yang tampak pada gambar (3). Pada gambar 2.5. terlihat bahwa latar belakang berwarna hitam sehingga dapat membantu pengguna untuk dapat membedakan antara objek yang dideteksi dengan latar belakang.
2.3 XBMC XBMC merupakan sebuah multimedia player terbuka yang dikembangkan oleh XBMC Foundation, sebuah konsorsium teknologi non profit. XBMC tersedia untuk beberapa sistem operasi dan platform hardware. XBMC dapat digunakan untuk memutar video, memutar film, memutar lagu. Selain itu, XBMC dapat digunakan juga untuk melihat tayangan film atau video secara streaming. XBMC dapat digunakan Program Hand Detect dapat dijalankan secara default bersamaan saat XBMC dijalankan.
10
Gambar 2.6. XBMC desktop
Gambar 2.6. merupakan tampilan desktop milik XBMC tipe Eden dimana tipe ini dapat berjalan dengan baik pada sistem operasi Linux tipe Ubuntu 12.04 .
2.4 Kinect Kinect didasarkan dari teknologi perangkat lunak yang dikembangkan secara internal oleh Rare, anak perusahaan dari Microsoft Game Studios milik Microsoft, dan teknologi kamera oleh pengembang Israel, PrimeSense. PrimeSense mengembangkan sistem yang dapat mengintepretasikan gesture secara spesifik, sehingga kontrol secara hands-free dapat dilakukan pada perangkat elektronik menggunakan proyektor infrared dan kamera, serta microchip khusus untuk melacak pergerakan objek dan individu pada bidang tiga dimensi. Sistem 3D scanner tersebut dinamakan Light Coding yang menggunakan variasi dari rekonstruksi gambar 3D Sensor Kinect adalah batang horizontal yang terhubung dengan alas kecil yang memiliki poros yang dapat berputar.Sensor Kinect dirancang untuk diletakkan diatas maupun di bawah TV.Perangkat ini memiliki kamera RGB, sensor kedalaman dan mikrofon yang berjalan di perangkat software khusus, yang menyediakan kemampuan untuk menangkap gerak secara 3D, mengenali wajah dan mengenali suara.
11
Sistem multi-mikrofon pada sensor Kinect memungkinkan Xbox 360 untuk mengurangi suara bising, sehingga kegiatan seperti ngobrol secara hands-free dapat dilakukan melalui Xbox Live.
Gambar 2.7. Tampilan Kinect
Gambar 2.7. merupakan gambar Kinect dimana Kinect ini mempunyai sensor unuk menangkap objek. Kinect tidak hanya mendeteksi objek namun juga dapat menangkap gesture objek dengan kedalaman tertentu.
Gambar 2.8. Penampang Kinect
12
Gambar ini merupakan wujud dari penampang Kinect. Kinect memiliki tiga buah sensor yaitu, sensor proyektor inframerah, sensor kamera VGA, dan sensor kamera inframerah.
Gambar 2.9. Tampilan Kinect dan Xbox Secara umum, Microsoft Studios memproduksi dan menjual Kinect bersamaan dengan Xbox Live. Dan tidak mungkin kita dapat hanya dapat menggunakan salah satunya saja. Untuk itu dalam Proek Akhir ini saya meretas driver Kinect agar dapat dioperasikan secara terpisah dengan Xbox Live
2.5 CMake CMake[7] adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengurangi berbagai masalah dalam membangun logika secara abstrak satu level diatas makefiles. Berupa portable source code, logika dalam build diekspresikan pada sebuah data CMakeLists.txt yang telah diterjemahkan oleh CMake menjadi native logic platform dengan menggunakan generator. Para pengembang kemudian menggunakan system standar untuk menyempurnakan build dan logika pada umumnya untuk semua platform diekspresikan pada satu kumpulan data build
13
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
Bab III membahas mengenai perencanaan sistem untuk hand gesture controller. Bab ini membahas mengenai dimulainya perencanaan yang akan diimplementasikan pada bab IV.
3.1 BAHAN DAN ALAT
Pada bagian perencanaan sistem, beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan SetTopBox, mencakup perencanaan perangkat keras dan perencanaan perangkat lunak.
3.1.1 Perencanaan Perangkat Keras
Tahap paling awal yang harus dilakukan pada penelitian ini adalah persiapan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam sistem, yaitu sebuah PandaBoard ES dan Kinect. Pada Proyek Akhir ini digunakan PnadaBoard dan Kinect dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.1. Spesifikasi PandaBoard ES
Deskripsi Spesifikasi Processor Dual-core ARM Cortex-A9 MPCore with Symmetric Multiprocessing (SMP) at 1.2 GHz each Memory 1 GB low power DDR2 RAM Graphics Card OpenGL ES v2.0, OpenGL ES v1.1, OpenVG v1.1 and EGL v1.3 and delivering 2x sustained performance compared to the previous SGX530 core Display HDMI v1.3 Connector (Type A) to drive HD displays DVI-D Connector (can drive a 2nd display, simultaneous display; requires HDMI to DVI-D adapter) LCD expansion header DSI Support
14
Tabel 3.2. Spesifikasi Kinect
Deskripsi Spesifikasi Field of View 57.5H, 43.5V Resolvable Depth 0.8 m 4.0 m Color Stream 640 x 480 x 24 bpp 4:3 RGB @ 30fps 640 x 480 x 16 bpp 4:3 YUV @ 15fps Audio Capture 4-mic array returning 48 Hz audio Data Path USB 2.0 Latency ~90 ms with processing
3.1.2 Perencanaan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem ini, adalah : a. Ubuntu Sebagai sistem operasi yang dijalankan pada SetTopBox b. Freenect Sebagai library driver Kinect untuk Ubuntu. c. XBMC Sebagai multimedia player
15
3.2 PERENCANAAN KERJA Mekanisme Kerja Sistem
Gambar 3.1. Alur kerja
Gambar 3.1 merupakan mekanisme alur kerja dari Proyek Akhir saya. Dimulai dengan pembuatan aplikasi Kinect Mouse lalu meletakkannya pada Ubuntu yang terdapat d PandaBoard ES. Kemudian dilanjutkan pada tahap installasi multimedia player XBMC pada PandaBoard ES. Kemudian melakukan proses integrasi aplikasi Kinect Mouse dengan XBMC dan dilanjutkan dengan tahap pengujian dengan melakukan beberapa eksperimen. Installasi Ubuntu pada PandaBoard ES Aplikasi KinectMouse Installasi XBMC pada PandaBoard ES Melakukan integrasi aplikasi KinectMouse dengan XBMC Melakukan Eksperimen
16
3.2.1 Perancangan Hardware Dalam pengerjaan Proyek Akhir ini saya menggunakan beberapa hardware yaitu PandaBoard ES dan Kinect yang digabungkan menjadi sebuah alat baru bernama SetTopBox.
Gambar 3.2. Diagram bar mekanisme kerja sistem SetTopBox Berisi program HandGestureController Bisa mengakses internet melalui wifi Kinect Multihub USB Power Supply PandaBoard ES MicroSD + adapter Kabel HDMI
17
Pada diagram bar 3.2. tersebut menjelaskan bahwa mekanisme sistem kerja SetTopBox ini berawal dari PandaBoard ES yang memiliki beberapa macam port yan telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, dan saya hanya menggunakan port HDMI, dua port USB, port power supply, dan port SDCard saja dimana nantinya MicroSD ini akan berisi program Hand gesture Controller.
Gambar 3.3. Diagram bar sistem kerja
Pada diagram bar sistem kerja 3.3 menunjukkan apa saja platform hardware, sistem operasi, library, aplikasi yang digunakan, jenis multimedia player dan perangkat pendukung yang saya gunakan dalam Proyek Akhir ini sehingga memudahkan pembaca dalam memahami inti dari sistem kerja Proyek Akhir ini. 3.2.1.1 Desain Hardware Untuk desain hardware dibuat agak berbeda dengan desain SetTopBoxpada umumnya karena SetTopBox ini memiliki berbagai dua bagian yang dapat dibongkar pasang layaknya puzzle hal ini bertujuan untuk memudahkan pemilik SetTopBox untuk mengganti bagian tertentu saja jika ada bagian yang rusak. Semisal jika PandaBoard ES yang
SET-TOP BOX PandaBoard ES Linux Freenect Hand Gesture Recognition Voice Recognition Kinect Hardware Platform Operating System Library Application Television Third Party Tools XBMC Multimedia Player
18
mengalami kerusakan maka pengguna cukup mengganti PandaBoard ESnya saja agar tidak terlalu memakan biaya lebih besar. Jika ditinjau dari sisi peletakkan hardware, PandaBoard ES diletakkan pada bagian kiri dan Kinect diletakkan pada bagian kanan dengan asumsi bahwa sensor Kinect menghadap kearah pengguna. Dimana pada kotak PandaBoard ES terdapat beberapa port yang tersedia yaitu port SDCard yang berada di bagian depan sehingga memudahkan pengguna, Hdmi, USB, ethernet, power, audio video yang berada di bagian belakang agar lebih mudah dihubungkan dengan televisi dan kotak Kinect. Kotak lainnya berisi kabel Kinect yang sangat panjang sehingga untuk membuat tampilan SetTopBox ini lebih rapi, saya memutuskan untuk membuatkan sebuah wadah tersendiri untuk membungkus kabel panjang tersebut. Selain berisi kabel, kotak tersebut juga berisi multihubUSByang berfungsi sebagai port USB tambahan dikarenakan pada PandaBoard ES hanya terdapat dua port USB saja. Kinect diletakkan pada bagian atas kotak kabel dengan diberi penyangga dikiri dan kanan agar Kinect dapat terjaga dengan baik. Posisi Kinect berada pada bagian pojok kiri kotak kabel sehingga apabila kedua bagian kotak ini disatukan maka Kinect ini akan seolah- olah berada di tengah. Terdapat tiga kabel keluaran dari kotak kabel yaitu, kabel power Kinect, kabel USB Kinect, dan kabel multihub USB. Untuk kabel USB Kinect dan kabel multihub USB dimasukkan ke port USB PandaBoard ES. Pada desain hardware SetTopBox ini masing- masing komponen menggunakan kabel power yang berbeda-beda dikarenakan perbedaan voltase antara PandaBoard ES dengan Kinect.
Gambar 3.4. SetTopBox setelah digabungkan
19
Gambar 3.4 tersebut merupakan tampilan SetTopBox tampak utuh sebelum dilakukan proses pemisahan. SetTopBox ini berisi PandaBoard ES dan Kinect.
Gambar 3.5. SetTopBox terdiri dari dua bagian yang dapat dipasang secara portable
Gambar 3.5. merupakan tampilan SetTopBox yang telah terpisah antara PandaBoard ES dan Kinect. Dimana pemilihan warna hitam ini menyesuaikan dengan warna Kinect agar tampak lebih serasi jika dijadikan secara keseluruhan.
3.2.1.2 Desain Cover Penutup SetTopBox ini dibuat menggunakan kaca akrilik dengan ketebalan 3 mm dan bewarna hitam, pemilihan warna hitam ini didasarkan pada warna Kinect sehingga akan tampak lebih selaras. Desain penutup SetTopBox ini terbagi menjadi dua bagian dimana pada masing-masing bagian dibuat rangkanya agar pada proses pemasangan SetTopBox ini akan lebih mudah.
20
Gambar 3. 6. Design penutup SetTopBox Gambar 3.6. merupakan desain cover dua bagian pada SetTopBox. Pada bagian pertama merupakan desain SetTopBox untuk menutupi PandaBoard ES dimana kotak tersebut memiliki tinggi 5,5 cm dan panjang 11 cm untuk sisi kanan kiri, untuk penutup bagian atas dan bawah memiliki panjang 13 cm dan lebar 11 cm, dan untuk penutup depan belakang memiliki panjang 13 cm dan lebar 5,5 cmuntuk kotak per bagian sehingga memudahkan dalam proses perakitan. Ukuran untuk tinggi PandaBoard ESsebesar 5,5 cm, maka akan menjadi seperti gambar 3.7.
Gambar 3.7. Salah satu bagian SetTopBox yang berisi PandaBoard ES 5,5 cm 5,5 cm 11 cm 11 cm 13 cm 5,5 cm 13 cm 5,5 cm 11 cm 13 cm 11 cm 11 cm 5,5 cm 11 cm 5,5 cm 11 cm 17,5 cm 11 cm 17,5 cm 11 cm 5, 5 cm 17,5 cm 5, 5 c m 17,5 cm I II ATAS DEPAN BELAKANG 13 cm 1 1
c m
21
Pada bagian kedua terdapat kotak yang berisi kabel Kinect yang digulung dengan rapi agar dapat menampung semua kabel Kinect yang panjang selain sebagai tempat kabel, kotak ini juga berisi multihubUSBsebagai port USB tambahan. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini bahwa terdapat tiga kabel yang keluar dari kotak yaitu kabel power Kinect, kabel USB Kinect dan kabel multihub USB.
Gambar 3.8. Salah satu bagian SetTopBox yang berisi Kinect, tempat kabel dan multihubUSB Gambar 3.8. merupakan salah satu bagian-bagian dari SetTopBox yaitu kotak yang berisi kabel Kinect. Dimana keluaran dari kotak tersebut yaitu kabel, power Kinect, kabel USB Kinect, dan kabel multihub USB.
Gambar 3.9. Sisi belakang dari salah satu bagian SetTopBox yang berisi PandaBoard ES kabel power Kinect kabel USB Kinect kabel multihub USB port HDMI port USB port power supply 5v
22
Gambar 3.9. merupakan sisi belakang dari kotak yang melapisi PandaBoard ES dimana terdapat dua buah port USB, satu port kabel ethernet, dua port HDMI, dan satu port power supply.
Gambar 3.10. Sisi kanan dari salah satu bagian SetTopBox yang berisi PandaBoard ES Gambar 3.10. merupakan sisi kanan dari kotak PandaBoard ES dimana terdapat satu lubang yang sengaja didesain seperti puzzle agar dapat dipasang dan dilepaskan kembali ke bagian lain dari SetTopBox.
Gambar 3.11. Sisi kiri dari salah satu bagian SetTopBox yang berisi PandaBoard ES lubang penghubung agar dapat dicopot dan dipasang lagi PortSDCard
23
Gambar 3.11 merupakan sisi kiri dari kotak PandaBoard ES dimana pada sisi ini terdapat port SDCard
Gambar 3.12. Penyangga Kinect
Gambar 3.12 merupakan bentuk penyangga Kinect yang terdapat dipenutup kotak kabel Kinect. Penyangga tersebut berfungsi untuk menstabilkan Kinect agar Kinect tidak goyah saat pengguna memindahkan SetTopBox. 3.2.1.3 Penggunaan SetTopBox SetTopBox ini digunakan pada ruang tamu dan diletakkan disamping televisi agar dapat langsung dihubungkan oleh kabel HDMI antara TV dengan port HDMI pada SetTopBox. Dan pengguna dapat memindahkan kursor pada XBMC dengan menggunakan tangan dan memilih dengan satu kali klik. Pengguna juga dapat memanfaatkan fasilitas streaming film, video atau lagu yang disediakan oleh XBMC. SetTopBox ini juga dapat diletakkan diatas televisi karena desainnya berbentuk kotak dapat diletakkan diatas, disamping atau didepan televisi pengguna.
Dibuat penyangga Kinect agar Kinect dapat lebih stabil dan aman
24
Gambar 3.13. Diagram penggunaan SetTopBox
Gambar 3.13 merupakan diagram penggunaan SetTopBox dimana mekanisme sistem kerja SetTopBox ini terdiri dari empat tahap yaitu, pertama SetTopBox harus disambungkan dengan kabel power. SetTopBox memiliki dua kabel power yaitu kabel power Kinect dan kabel power PandaBoard selanjutnya SetTopBox dipasangakan ke televisi menggunakan kabel HDMI. Setelah Kinect dan lampu indikator PandaBoard menyala maka pengguna dapat melambaikan tangannya didepan SetTopBox dan TV. Tahap ketiga, SetTopBox akan memproses pergerakan tangan pengguna dan menjalankan program KMouse. Tahap selanjutnya, XBMC akan merespon program KMouse dan pengguna dapat menjalankan XBMC dengan menggunakan tangan mereka.
25
Gambar 3.14. Contoh penggunaan SetTopBox pada rung tamu
Gambar 3.14 merupakan penggambaran dari penggunaan SetTopBox pada rung tamu dimana SetTopBox akan diletakkan disamping televisi. 3.2.2 Perancangan Software 3.2.2.1 XBMC Pertama kita download terlebih dahulu aplikasi XBMC. Ketikkan command berikut pada terminal :
Setelah selesai, ketikkan command :
Langkah terakhir, install XBMC dengan command :
Untuk menjalankan aplikasi XBMC dengan command :
Gambar 3.15. Perintah untuk melakukan installasi XBMC
Gambar 3.16 merupakan tampilan dari desktop XBMC dimana XBMC merupakan open source multimedia player yang dapat dijalankan pada multi platform termasuk Ubuntu 12.04
Gambar 3. 17. Saat XBMC dijalankan melalui terminal
27
Gambar 3.17 merupakan contoh saat XBMC dijalankan pada Ubuntu 12.04 yang telah saya lakukan pada komputer. Selain menjalankan XBMC dilakukan pula percobaan terhadap deteksi Kinect pada objek yang diintegrasikan pada XBMC.
3.2.2.2 DriverKinect 1 Untuk melakukan proses installasi driver kinect pada Ubuntu dibutuhkan beberapa alat yaitu : - Kinect - Laptop/PC yang telah terinstal LinuxUbuntu 12.04 - Modem/Koneksi internet.
2 Koneksikan Kinect pada usb yang telah tersedia di laptop/PC kemudian tambahkan repository di Ubuntu 12.04 melalui terminal. Perintahnya sebagai berikut :
3 Kemudian update repository :
4 Setelah itu install beberapa paket libFreenect agar Kinect dapat terbaca oleh sistem Linux. Perintahnya sebagai berikut :
5 Setelah terinstall kemudian tambahkan username pada program OpenKinect :
Command $USER ganti dengan nama user Anda.
6 Setelah itu jalankan aplikasi pendeteksi camera OpenKinect :
Gambar 3.18. Cara installasi driverKinect $ sudo add-apt-repository ppa:floe/libtisch $ sudo apt-get update $ sudo apt-get install libFreenect libFreenect-dev libFreenect-demos $ sudo adduser $USER video $ sudoFreenect-glview
28
Gambar 3.19. Tampilan saat sukses menjalankan driverKinect pada komputer
Gambar 3.19 merupakan tampilan saat saya berhasil meretas driver Kinect pada komputer. Dikarenakan secara default Kinect tidak dapat berjalan pada device apapun jika tidak dipasangkan bersama Xbox.
Gambar 3.20. Tampilan saat sukses menjalankan driver Kinect pada LCD TV
29
Pada gambar 3.20 menunjukkan bahwa driver Kinect dapat dijalankan di televisi tanpa menggunakan Xbox Live 3.2.2.3 Ubuntu pada PandaBoard ES Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan proses installasi Ubuntu pada PandaBoard ES yaitu : 1. PandaBoard ES
Gambar 3.21. PandaBoard ES 2. 5V powersupply
Gambar 3.22. Kabel power 5V 3. Kabel ethernet RJ45
Gambar 3.23. Kabel Ethernet
30
4. 8 GB MicroSD/SDCard
Gambar 3.24. MicroSD
5. Kabel HDMI
Gambar 3.25. Kabel HDMI
6. Multi Hub USB
Gambar 3.26. Multihub USB
31
7. Ubuntu binary untuk PandaBoard ES
Gambar 3.27. Ubuntu binary untuk PandaBoard ES
Gambar 3.27 merupakan contoh kumpulan dari binary PandaBoard ES yang digunakan sebagai repository untuk melakukan segala installasi yang terkait.
8. PC/laptop dengan sistem operasi Linux
Langkah-langkah melakukan installasi Ubuntu pada PandaBoard ES :
1 Download Ubuntu untuk OMAP4 melalui link : http://cdimage.Ubuntu.com/releases/12.04/release/Ubuntu-12.04- preinstalLED-desktop-armhf+omap4.img.gz
2 Masukkan MicroSD pada komputer yang telah menggunakan sisitem operasi Ubuntu. Lalu buka terminal dan jalankan perintah
Gambar 3.28. Perintah untuk melakukan mount
Pada gambar 3.28 merupakan perintah melakukan mount untuk melihat isi direktori. sudo mount deb http://ports.Ubuntu.com/Ubuntu-ports/ precise universe multiverse
deb http://ports.Ubuntu.com/Ubuntu-ports/ precise-updates universe multiverse
deb http://ports.Ubuntu.com/Ubuntu-ports/ precise-security universe multiverse
deb http://ppa.launchpad.net/tiomap- dev/release/Ubuntu precise main
deb-src http://ppa.launchpad.net/tiomap- dev/release/Ubuntu precise main
32
Gambar 3.29. Cara melihat letak device pada terminal Ubuntu Pada gambar 3.29 merupakan perintah untuk melihat tata letak device di terminal pada sistem operasi Ubuntu.
Untuk melihat letak device MicroSD Anda berada dimana. Contoh : /dev/sdb1 3 Lakukan perintah sudo umount <mount point>
Gambar 3. 30. Melakukan perintah umount Pada gambar 3.30 merupakan perintah untuk melakukan umount yaitu untuk melepaskan device yang kita pilih
4 Gunzip cdimage Ubuntu yang sebelumnya telah didownload dengan perintah
Gambar 3.31. Perintah untuk melakukan extrak file 5 Lalu install image pada MicroSD dengan perintah
Gambar 3. 32. Perintah melakukan install image pada MicroSD sudo dd bs=4M if=Ubuntu-12.04- preinstalLED-desktop-armhf+omap4.img of=/dev/sdb
6 Hubungkan kabel HDMI pada port PandaBoard ES dengan port HDMI di monitor, hubungkan kabel usb keyboard dan Mouse pada port USB PandaBoard ES, hubungkan kabel ethernet dengan port LAN Ethernet pada PandaBoard ES dan masukkan MicroSD yang telah terinstall Ubuntu pada port SDCard PandaBoard ES setelah semua terpasang maka hubungkan kabel power 5V pada PandaBoard ES.
Pada gambar 3.33 menunjukkan gambar rangkaian PandaBoard ES beserta port yang tersambung dan berkaitan dengan proses installasi Ubuntu 12.04. 7. Pilih mode input HDMI pada monitor 8. Lalu ikuti proses installasi Ubuntu yang tertera
Gambar 3.34. Proses bootingUbuntu menggunakan PandaBoard ES Gambar 3.33. PandaBoard ES dan perangkat pendukung installasi
34
Pada gambar 3.34 merupakan tampilan Desktop saat proses booting Ubuntu menggunakan PandaBoard ES.
Gambar 3.35. Proses installasi Ubuntu Desktop pada PandaBoard ES
Pada gambar 3.35 menunjukkan proses installasi Ubuntu 12.04 yang telah saya lakukan pada PandaBoard ES
9. Setelah selesai, update Ubuntu yang telah terinstal dengan perintah :
Gambar 3.36. Perintah yang dijalankan setelah installasi
Pada gambar 3.36 merupakan perintah yang harus dijalankan saat proses installasi Ubuntu telah selesai dilakukan.
3.2.2.4 KMouse Program KinectMouse membutuhkan beberapa library yaitu : 1. libFreenect 2. libx11-dev 3. libxtst-dev 4. freeglut3-dev 5. libxm-dev
Untuk melakukan compile program lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Download program hand recognition pada https://github.com/Ooblik/Kinect-Mouse 2. Buka terminal dan arahkan ke direktori Kinect-Mouse 3. Lalu buat direktori dengan perintah :
Gambar 3.37. Perintah untuk membuat folder
Pada gambar 3.37 merupakan perintah untuk membuat suatu folder pada Ubuntu . 4. Selanjutnya masuk ke direktori build
Gambar 3.38. Perintah untuk masuk ke direktori build
Pada gambar 3.38 merupakan perintah untuk masuk ke direktori yang dipilih.
5. Lalu compile program dengan cara :
Gambar 3.39. Perintah melakukan proses compile mkdir build cd build cmake .. make
36
Pada gambar 3.39 adalah perintah untuk melakukan compile yaitu dengan cmake dan make
6. Setelah itu akan akan muncul program file KMouse dan jalankan program tersebut dengan cara :
Gambar 3.40. Perintah untuk menjalankan program KMouse
Pada gambar 3.40 merupakan perintah untuk menjalankan program hand gesture controller dengan menambahkan perintah ./ diikuti dengan nama aplikasi yang telah dibuat sebelumnya.
Pada gambar 3.41 merupakan screenshoot perintah untuk menjalankan program KMouse di terminal. Pada Proyek Akhir ini saya meletakkan program KMouse pada Desktop agar mempermudah dalam pencarian. Untuk itu digunakan perintah lsuntuk melakukan perintah list atau untuk memunculkan direktoriapa saja yang tersedia. Lalu dilanjutkan dengan menggunakan perintah cd Desktop untuk masuk kedalam direktori Desktop. Selanjutnya masuk ke folder kinect ./kMouse Gambar 3.41. Perintah untuk menjalankan program KMouse di terminal
37
dengan menggunakan perintah cd kinect. Masuk ke direktori build dengan perintah cd build dan jalankan program kmouse yang berwarna hijau, hal ini menandakan bahwa kmouse merupakan sebuah aplikasi yang berhasil mengalami proses compile. Jalankan program tersebut dengan cara ./kmouse sehingga kinect akan mendeteksi tangan pengguna dan kursor dapat digerakkan oleh tangan pengguna.
Gambar 3.42. Menjalankan program Kinect Mouse
Pada gambar 3.42 merupakan contoh penggunaan program KMouse yang telah dilakukan pada komputer. Untuk dapat melakukan deteksi objek maka dibutuhkan library khusus yang berkaitan dengan Kinect yaitu libfreenect dan sebelumnya dimasukkan kedalam program kinect_mouse.c agar Kinect mampu menangkap gambar objek tanpa menggunakan Xbox
Gambar 3.43. Libfreenect Source code deteksi objek seperti pada gambar 3. 44 digunakan untuk mengetahui kedalaman dimana seberapa dekat objek dengan sensor Kinect sehingga pada jarak tertentu sensor tersebut dapat mendeteksi adanya pergerakan objek.
38
Gambar 3.44. Source code deteksi objek
39
Pada gambar 3. 44 merupakan screenshoot source code untuk mendeteksi kedalaman dan jarak antara objek dengan Kinect dan dengan parameter tersebut ditandai dengan perubahan warna.
Untuk melakukan perintah klik atau pilih maka kita harus diam sejenak selama 15 detik sesuai dengan source code pada gambar 3.45 :
Gambar 3.45. Source code klik
Berikut adalah tampilan program KMouse saat dijalankan pada terminal:
Berdasarkan gambar 3.46 dapat diketahui bahwa parameter tangan pengguna dapat terdeteksi oleh Kinect yaitu ditandai dengan warna merah. Jika tangan sudah terdeteksi maka kursor dapat dijalankan oleh tangan pengguna. Gambar 3.46. Hasil program KMouse
40
3.2.2.5 Startup Application
Pada gambar 3.47 menunjukkan aplikasi Startup Application dimana aplikasi tersebut mampu memunculkan XBMC secara otomatis saat Ubuntu dinyalakan.
3.2.3 Pengintegrasian Proses selanjutnya yaitu integrasi antara software dan hardware yang telah dibuat terlebih dahulu pada bab sebelumnya sehingga menghasilkan XBMC yang dapat dijalankan menggunakan tangan pengguna dengan program KMouse, selain itu untuk memilih menu cukup diam beberapa detik saja.
Gambar 3.47. Startup Application
41
Gambar 3.48. Contoh pengaplikasian SetTopBox
Pada gambar 3.48 merupakan contoh pengaplikasian SetTopBox yang telah diitegrasikan dengan multimedia player.
Pada gambar 3.49 merupakan screenshoot dari program KMouse yang telah diintegrasikan dengan XBMC dan diterapkan pada televisi. Gambar 3.49. Integrasi program KMouse pada XBMC
42
3.3 TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan pengujian rekayasa teknologi fitur hand gesture pada Smart TV dilakukan pada :
1. Tempat : Penelitian dan pengerjaan proyek akhir di laboratorium broadcasting studio, lantai 3 Gedung D3, laboratorium ER2C, lantai 1 gedung D3 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
2. Waktu : Januari 2014-Juli 2014
43
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada bab ini akan dilakukan pengujian dan analisa terhadap SetTopBoxyang telah dirancang dan dibuat pada bab sebelumnya. Untuk tahap-tahap pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Pengujian jarak Kinect dengan pengguna 2) Pengujian waktu diam berhenti beberapa saat untuk melakukan perintah klik. 3) Pengujian kekuatan PandaBoard ES
4.1 PENGUJIAN JARAK KI NECT Pengujian jarak ini bertujuan untuk mencari tahu berapa jarak minimal dan berapa jarak maksimal yang dapat ditangkap oleh Kinect.Pada pengujian ini saya mengambil data pengujian dengan jarak terdekat antara Kinectdengan tangan pengguna yaitu 10 cm sampai dengan jarak terjauh yaitu 2 meter. Berikut adalah salah satu contoh pengujian dengan jarak antara Kinect dengan tangan pengguna yaitu 75 cm :
Gambar 4.1. Jarak 75 cm dari Kinect
44
Berdasarkan gambar 4.1 hasil pengujian pada jarak 75 cm antara Kinect dengan tangan pengguna menunjukkan bahwa tingkat kesensitifitasan Kinect dalam merespon objek sangat baik.
Berdasarkan gambar 4.2 hasil pengujian pada jarak 1 meter antara Kinect dengan tangan pengguna menunjukkan bahwa tingkat kesensitifitasan Kinect dalam merespon objek tidak begitu baik atau dapat dikatakan Kinect tidak mendeteksi objek. Pada pengujian ini saya melakukan 19 kali pengujian jarak dengan intensitas cahaya yang berbeda antara Kinect dengan objek. Berikut data yang saya dapatkan untuk menentukan kinerja yang optimal dari peletakan SetTopBox. Data hasil pengujian jarak terdapat pada tabel 4.1 :
Tabel 4.1. Data hasil pengujian jarak JARAK KETERANGAN 10 cm Tidak terdeteksi 15 cm Tidak Terdeteksi Gambar 4.2. Jarak 1 meter
45
JARAK KETERANGAN 20 cm Tidak Terdeteksi 25 cm Tidak Terdeteksi 30 cm Terdeteksi namun tidak stabil 35 cm Terdeteksi 40 cm Terdeteksi 45 cm Terdeteksi 50 cm Terdeteksi 55 cm Terdeteksi 60 cm Terdeteksi 65 cm Terdeteksi 70 cm Terdeteksi 75 cm Terdeteksi 85 cm Tidak terdeteksi 95 cm Tidak terdeteksi
46
JARAK KETERANGAN 1 m Tidak terdeteksi 1.5 m Tidak terdeteksi 2 m Tidak terdeteksi
Berdasarkan hasil pengujian jarak yang telah saya lakukan menunjukkan bahwa intensitas cahaya tidak mempengaruhi Kinect dalam membaca program Kinect Mouse dan jarak yang dapat dideteksi oleh Kinect.
Tabel 4.2. Hasil pengujian jarak Deskripsi Nilai Jarak minimal 50 cm Jarak Maksimal 75 cm Jarak Optimal 55-75 cm
Dari hasil pengujian pada tabel 4.2 tersebut menandakan bahwa sensor Kinect tidak dapat mendeteksi pergerakan manusia diatas 75 cm dan dibawah 30 cm dimana jarak optimal bagi Kinect mendeteksi pergerakan tangan yaitu pada jarak 55 hingga 75 cm. Hal itu disebabkan karena keterbatasan PandaBoard ES dan library libfreenect.
47
4.2 PENGUJIAN WAKTU BERHENTI Pada sub bab ini akan dilakukan pengujian dan analisa terhadap program KMouse yang telah dirancang dan dibuat pada bab sebelumnya. Pengujian waktu berhenti ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan PandaBoard ES ketika menjalankan program KinectMouse. Data hasil pengujian waktu terdapat pada tabel 4.3 :
Tabel 4.3. Data hasil pengujian waktu WAKTU KETERANGAN 5 detik Tidak merespon 10 detik Merespon namun sangat jarang terjadi 15 detik Tidak merespon 20 detik Merespon 25 detik Merespon 30 detik Merespon
Berdasarkan hasil pengujian program KMouse terhadap waktu untuk mengetahui kecepatan Kinectdalam merespon perintah program Kinect Mouse menunjukkan bahwa Kinect yang dipasangkan pada PandaBoard ES mengalami delay waktu 10 detik daripada saat Kinect dipasangkan dengan komputer/PC. Hal tersebut dikarenakan kapasitas memori PandaBoard ES yang tidak terlalu besar yaitu 1 GHz.
4.3 Pengujian kekuatan PandaBoard ES Pada sub bab ini akan dilakukan pengujian dan analisa terhadapPandaBoard ES yang telah dirancang dan dibuat pada bab sebelumnya. Pengujian PandaBoard ES ini merupakan pengujian untuk mengetahui berapa lama PandaBoard ES yang telah teinstall Ubuntu
48
dan XBMC mampu berjalan dengan baik dan tidak mati mendadak. Dalam pengujian ini saya menggunakan dua metode yaitu, memutar lagu dan menjalankan program KMouse. Data hasil pengujian kekuatan PandaBoard ES terdapat pada tabel 4.4. :
Tabel 4.4. Hasil pengujian kekuatan PandaBoard ES Durasi Keterangan Memutar lagu 1 jam Baik Menjalankan program KMouse 15 menit Mati
Berdasarkan hasil pengujian diatas menandakan bahwa PandaBoard ESakan berjalan normal ketika digunakan untuk memutar lagu di XBMC namun PandaBoard ES akan mati mendadak apabila manjalankan program KMouse terlalu lama dalam pengujian ini yaitu selama 15 menit. Hal tersebut menandakan program KMouse kurang dapat berjalan stabil pada PandaBoard ES.
49
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN Pada bagian ini akan diulas kesimpulan dari seluruh proses rekayasa teknologi salah satu fitur Smart TV yaitu hand gesture controlling yang akan diterapkan pada salah satu open source multimedia player yaitu XBMC. Berikut beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari proses rekayasa teknologi salah satu fitur Smart TV yaitu : 1. SetTopBox mampu mendeteksi tangan pengguna dengan jarak terdekat sejauh 30 cm dan jarak terjauhnya yaitu 75 cm. 2. PandaBoard ES tidak cukup cepat dalam merespon pergerakan tangan pengguna dikarenakan memori yang tersemat hanya 1 GHz. 3. Kinect dapat dipergunakan tanpa harus menggunakan XboxLive. 4. Dengan menggunakan SetTopBox seharga Rp 3.500.00,00 pengguna dapat meningkatkan fitur hand gesture controller pada LED/LCD di rumah mereka tanpa harus membeli SmartTv yang memiliki fitur serupa dengan harga Rp 27.499.000,00 milik SAMSUNG - LED TV F8000 SERIES[8].
5.2 SARAN Berikut beberapa saran yang diperoleh dari proses rekayasa teknologi salah satu fitur Smart TV yaitu hand gesture controller yang akan diterapkan pada salah satu open source multimedia player XBMC.yaitu: 1. Menggunakan board jenis lain karena kestabilan PandaBoard ES masih lemah. 2. Menambahkan beberapa jenis gerakan tangan 3. Mampu menstabilkan program KMouse pada PandaBoard ES
50
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://www.samsung.com/id/consumer/tv-audio- video/television/led-tv/UA55F8000AMPXD. Diakses pada tanggal 11 Juli 2014 [1] Wikipedia. SMART TV; ensiklopedia bebas, (http://en.wikipedia.org/wiki/Smart_TV); diakses pada 20 Januari 2014 [2] http://PandaBoard ES.org/. Diakses pada tanggal 11 Juli 2014 [3] http://www.xbox.com/en-US/kinect. Diakses pada tanggal 11 Juli 2014 [4] http://xbmc.org/. Diakses pada tanggal 11 Juli 2014 [5] http://PandaBoard ES.org/content/ubuntu-PandaBoard ES. Diakses pada tanggal 11 Juli 2014 [6] Freeman, W. T., & Roth, M. (1994). Orientation Histograms for Hand Gesture Recognition.MITSUBISHI ELECTRIC RESEARCH LABORATORIES. [7] Yapp, C. (2011). A CMake-Based Cross Platform Build System for Tcl/Tk. Quantum Research International Inc., 1. [8] https://www.hartonoelektronika.com. Diakses pada tanggal 19 Juli 2014
51
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Luthfia Witanti TTL : Surabaya, 22 April 1993 Alamat : Perum Tawangsari Permai Blok A-70 Taman Sidoarjo Telp : 085730811315 Hobi : Desain, berenang, main game E-mail : fififav@gmail.com Motto : Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah telah berkehendak jadi jangan cepat putus asa
Riwayat pendidikan formal yang pernah ditempuh: 1999 2005 : SDN Tawangsari III 2005 2008 : SMP Negeri 1 Taman 2008 2011 : SMA Negeri 15 Surabaya 2011 Sekarang : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Jurusan Teknik Multimedia Broadcasting
Penulis telah mengikuti Seminar Proyek Akhir pada tanggal 15-16 Juli 2014, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya (AMd).
Skripsi: Perencanaan Dan Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Menggabungkan Data Audio-Visual Hasil Rekaman Dengan Data Audio-Visual Hasil Animasi Komputer, Setyo Nugroho