Anda di halaman 1dari 6

TV Digital

Pengertian
Televisi digital atau DTV adalahjenis televisi yang menggunakan modulasi digital
dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke
pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk
menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital
yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti
komputer.
Kelebihan tv digital

Kualitas Gambar dan Warna yang lebih Jernih


Kualitas Gambar tajam dan beresolusi tinggi kualitas DVD
Kualitas Suara yang menakjubkan
Mendukung frame size 16:9 (wide screen) baik SD maupun HD yang
cocok untuk Televisi layar lebar Anda, sehingga tampilan gambar di TV
tidak lagi gepeng.
Gambar Stabil meski berada dalam kondisi bergerak dengan kecepatan
tinggi seperti di mobil
Hadir berbagai macam channel baru yang tidak akan anda temukan di
siaran analog
Adanya fitur Multimedia dan layanan entertain lainnya

Perbedaan tv digital dan analog


1. TV analog dapat menerima sinyal analog sedangkan TV digital dapat
menerima sinyal digital dan analog
2. TV analog rentan terhadap kebisingan dan distorsi sedangkan TV digital tidak
3. TV Analog biasanya dibuat dengan menampilkan CRT sedangkan TV digital
menggunakan panel layar datar
4. TV digital dapat di HD TV analog sementara hanya bisa di SD
5. TV Analog dibatasi untuk di bawah 30 inci sedangkan TV Digital di atas 50 inci
yang sudah umum
6. TV analog memiliki keunggulan dibandingkan TV digital yang sebagian besar
terkait dengan CRT
Quality levels TV Digital

Standar TV Definition (SDTV) -SDTV adalah tingkat dasar kualitas tampilan


dan resolusi untuk kedua analog dan digital. Transmisi SDTV mungkin baik
dalam format tradisional (4: 3) atau layar lebar (16: 9).
Enhanced Definition TV (EDTV) -EDTV adalah langkah dari Televisi Analog.
EDTV datang dalam layar 480pwide (16: 9) atau tradisional (4: 3) Format
dan memberikan kualitas gambar yang lebih baik daripada SDTV, namun
tidak setinggi HDTV.
TV High Definition (HDTV) -HDTV dalam format layar lebar (16: 9)
memberikan resolusi dan kualitas gambar tertinggi dari semua format
siaran digital. Dikombinasikan dengan teknologi suara digital yang

disempurnakan, HDTV menetapkan standar baru untuk suara dan kualitas


gambar di televisi. (Catatan: HDTV dan TV digital tidak hal yang sama
HDTV adalah salah satu format TV digital..)
Kenapa harus ke TV digital?
1. Merupakan tuntutan global.
2. Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya yang terbatas sehingga
perluo ptimalisasi dalam pemanfaatannya melalui sistem digital.
3. Banyaknya permohonan izin baru penyelengga rapenyiaran, sementara
kanal frekuensi tidak tersedia, sehingga penyiaran digital menjadi solusi
untuk mengakomodir permohonan baru tersebut.
4. Transisisis tempenyiaran TV analog ke digital secara global, akan
berdampak pada penghentian produksi perangkat sistem penyiaran TV
analog oleh pabrikan secara berangsur-angsur.
Keuntungan Penyiaran Digital
Konsumen:

Kualitas gambar dan suara lebih baik


Pilihan program siaran lebih banyak

Lembaga Penyiaran:

Efisiensi infrastruktur (75%) dan biaya operasional serta mendukung


teknologi ramah lingkungan

Industri Kreatif:

Menumbuhkan industri konten nasional dan lokal.

Industri Perangkat:

Kesempatan industri nasional untuk memproduksi Set Top Box.

Pemerintah:

Efisiensi spektrum frekuensi radiodanpotensi PNBP dari digital deviden


serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dari broadband.

Standar Sistem Televisi Digital


Terdapat beberapa standar sistem pemancar televisi digital di dunia:

ATSC(Advanced Television Systems Committee) System penyiaran


televisi digital ini diadopsi oleh Amerika Serikat, dan Meksiko. Bisa
dianggap ATSC merupakan digitalisasi system penyiaran NTSC saat ini
yang dipakai oleh ketiga Negara di atas.
DVB-T(Digital Video Broadcasting Terrestrial, standar di Eropa)
adalah suatu standar transmisi digital terrestrial (transmisi lewat udara)
yang meliputi system modulasi, kompresi, dan pengkodean kanal (chanel
coding).
ISDB-T(Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial,
standar di Jepang). Merupakan standar televisi digital dan radio digital

yang digunakan di Jepang. Sistem ini menggantikan sistem HDTV analog


HI-vision MUSE yang lebih dulu digunakan.
DTMB(Digital Terrestrial Multimedia Broadcasting) adalah teknologi
transmisi radio digital yang dikembangkan di Korea Selatan.
Mulai awal tahun 2012, Indonesia melalui Peraturan Menteri Kominfo No.
05 tahun 2012, mengadopsi standarpenyiaran televisi digital terestrial
Digital Video Broadcasting -Terrestrial second generation (DVB-T2) yang
merupakan pengembangan dari standar digital DVB-T yang sebelumnya
ditetapkan pada tahun 2007.

TV Digital Terestial
TV Digital Terestrial adalah program baru pemerintah di bidang penyiaran,
program ini digelar melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). TV
Digital Terestrial menggunakan frekuensi VHF/UHF seperti halnya penyiaran
analog biasa (yg bersemut), namun berisikan konten-konten digital.
Siaran televisi digital terestrial berisikan siaran stasiun-stasiun televisi
yang beroperasi secara free-to-air, sehingga masyarakat tidak dipungut bayaran
untuk menonton. Siaran televisi digital ini dapat diterima di televisi analog
berjenis LCD, LED, Plasma bahkan hingga TV Tabung sekalipun dengan dengan
memanfaatkan perangkat Digital Set Top Box (STB) / Digital Receiver/DVB-T2
Receiver yang mengubungkan antena dengan televisi analog.
Set Top Box
Set Top Box adalah alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar
dan suara yang dapat ditampilkan di TV. Alat ini bisa dihubungkan pada berbagai
macam jenis televisi baik yang berbentuk tabung, berlayar LCD, LED, Plasma
hingga yang sudah support 3D sekalipun, karena set top box ini mendukung
output yang populer seperti Audio Video (RCA) dan HDMI.
Antena tentu masih dibutuhkan, karena fungsi set top box adalah sebagi
pengubah sinyal dari digital ke analog, sedangkan yang menagkap sinyalnya
masih antena.
Pada pemasangan set top box ini sangat mudah seperti pemasangan DVD
player bahkan hampir mirip. Caranya kabel antena dicolokkan ke port antena in
di set top box, lalu sambungkan kabel audio video yang berwarna merah putih
kuning (RCA) dai set top box ke TV

IP TV
Pengertian
Televisi protokol Internet adalah layanan televisi dengan jaringan Internet
yang menggunakan arsitektur jaringan dan metode suite protokol Internet
melalui paket-switched jaringan Infrastruktur, misalnya, Internet dan jaringan
Internet akses broadband, bukan menggunakan frekuensi radio, sinyal satelit,
dan televisi kabel.
Perbedaan Internet TV dan IPTV

Internet TV

IPTV

Transport

Menggunakan internet
umum

Menggunakan dedicated,
private network

Jangkauan
Geografis

Bisa diakses dimanapun


di dunia

Terbatas oleh provider servis

Tidak menjamin

Menjamin audio dan video


berkualitas tinggi

PC dengan media player

Set Top Box

Menggunakan konten
sendiri

Disiarkan oleh penyiar TV yang


ada

Kualitas Service
Mekanisme Akses
Konten Generasi

Layanan IPTV

Broadcast televisi dan video di atas akses Internet.


Content on demand, yang meliputi video, TV, musik.
Interaksi multimedia dengan kecepatan true broadband, yang meliputi
layanan game, shopping, advertising, dan lain-lain.
Kualitas layanan (quality of service) dan kualitas pengalaman (quality of
experience) bagi pelanggan yang terus terpelihara.
HDTV
Instant messaging
TV Telepohony
Web dan e-mail

IPTV Server
Pada jaringan OPTIC mesh terhubung dengan
sebuah OXCs (Optical Cross- Connected/Switch) yang
terkoneksi melalui link WDM dan membentuk topologi
yang terpisah. Sebuah OXCs dapat berupa switching
elekronik atau all-OPTICal. Pada aplikasi IPTV, terdapat
sumber SHE (Super Head-End). SHE tersebut berfungsi
sebagai sumber primer untuk menjaga reabilitas dari transmisi video. Video
stream ditransmisikan dari SHE dan diterima oleh VHO (Video Hub Office) dimana
didalam VHO, video stream akan diproses lebih lanjut (misalnya penambahan
iklan) sebelum dikirim ke OXCs dan ditransmisikan ke user.
Arsitektur IPTV
Content Operation Function Set menyediakan program-program TV dan
konten multimedia lainnya. Kumpulan fungsi ini terdiri dari empat komponen
fungsional, yaitu: komponen Content Ingestion, komponen Digital Rights
Management (DRM), komponen Encoding/Trans-coding dan komponen Media
Assets Management

System Management and Security Function Set) bertanggung jawab untuk


pengawasan dan perlindungan sistem, menyediakan pengawasan kualitas
layanan, pemeriksaan kegagalan, dan perlindungan layanan. Kelompok fungsi ini
terdiri dari komponen System Management, komponen Terminal Management
dan Security Management.
Service Operation and Management Function Set bertugas dalam
pengendalian dan pengaturan khusus
layanan IPTV. Kelompok ini terdiri dari 5
komponen fungsional, yaitu: Products
Creation, Content Engine, Subscriber
Management, Billing and Accounting,
Customer Service, dan Authentication [6].
Media Distribution and Delivery
Function Set, stream konten layanan IPTV
dikirim ke subscriber disertai dengan fungsifungsi pengendalian, distribusi,
penyimpanan dan Streaming. Sistem
pengiriman dan distribusi media seharusnya
diterapkan berdasarkan pada topologi y ang handal untuk mengimbangi
permintaan efisiensi dan ketersediaan yang tinggi dengan harga yang tetap
rendah.
Customer Function Set adalah sekumpulan fungsi eksekusi layanan sistem
IPTV pada sisi pelanggan. Customer Function Set terdiri dari empat komponen
fungsional, yaitu: DRM, Media Processor, Displaying dan Interaction Control.

Protokol
Video content pada dasarnya merupakan sebuah stream transport MPEG2
atau MPEG4 yang dikirim melalui IP Multicast pada kasus live TV atau melalui IP
Unicast pada kasus Video on Demand. IP Multicast adalah suatu metode dimana
informasi dapat dikirim ke banyak komputer pada saat yang sama. Codec H.264
yang direlease lebih baru (MPEG4) digunakan untuk menggantikan MPEG2 yang
lebih tua.
Protokol standard yang digunakan dalam sistem berbasis IPTV adalah:

IGMP versi 2 untuk live TV


RTSP untuk VoD

Pengaksesan Layanan IPTV


Gambar di bawah menunjukkan bagaimana suatu sistem televisi berbasis
IP dapat digunakan untuk mengijinkan penonton mempunyai akses ke beberapa
sumber media yang berbeda. Diagram ini menunjukan bagaimana suatu televisi
terhubung dengan Set Top Box (STB) yang mengkonversi video IP ke dalam
sinyal televisi standar. STB merupakan gateway ke sistem switching video IP.
Contoh ini menunjukan bahwa sistem switched video service (SVS)
membolehkan pengguna melakukan koneksi dengan berbagai tipe sumber media
televisi termasuk di dalamnya kanal jaringan broadcast dan movies on demand.

Ketika pengguna menginginkan untuk mengakses sumber-sumber media


tersebut, perintah-perintah pengendalian (biasanya dimasukan oleh pengguna
dengan remote control televisi) dikirim ke SVS dan kemudian SVS menentukan
sumber media yang diinginkan oleh
pengguna untuk berkoneksi. Diagram ini
menunjukan bahwa pengguna hanya
membutuhkan satu kanal video ke SVS
untuk mempunyai akses ke sejumlah
sumber video tak terbatas secara virtual.
Distribusi Program IPTV
Gambar selanjutnya di samping
menunjukkan bahwa suatu sistem
televisi IP dapat mendistribusikan
informasi melalui switched telephone
network. Contoh ini menunjukan
pengguna akhir yang menonton film
(movie) yang disuplai oleh media
center yang ditempatkan pada jarak
tertentu dan melewati beberapa switch
untuk sampai ke pengguna akhir
(penonton movie). Ketika movie
ditransfer dari media center ke
pelanggan akhir, switch interkoneksi
bisa membuat duplikat untuk distribusi selanjutnya ke pengguna lain. Proses
distribusi program ini mengurangi kebutuhan interkoneksi antar switching
distribution systems.

Anda mungkin juga menyukai