Anda di halaman 1dari 15

MACAM-MACAM

SISTEM PENERIMA
DAN PEMANCAR
RADIO

Mapel Penerapan Sistem Radio dan Televisi

Oleh Wahyu Adi T, SE. S.Pd


TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menerapkan sistem penerima
radio AM.
 Menerapkan sistem penerima
radio FM.
 Menerapkan pemancar AM.
 Menerapkan pemancar FM.
 Menerapkan pancarima radio
PENGERTIAN DASAR
 Pesawat penerima radio (receiver) adalah
merupakan salah satu pesawat elektronika
yang bekerjanya mengubah sinyal modulasi/
gelombang radio menjadi sinyal
audio/getaaran suara yang dapat di dengar
oleh telinga manusia
 Pesawat Pemancar Radio adalah teknologi
yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan cara modulasi dan gelombang
elektromagnetik
JENIS-JENIS PENERIMA RADIO
 Berdasarkan sistem penerimaannya :
1. Penerima radio Straight/langsung
2. Penerima radio Superheterodyne
 Berdasarkan sinyal modulasinya :

1. Penerima gelombang AM
2. Penerima gelombang FM
GAMBAR BLOK PENERIMA
LANGSUNG ( STRAIGHT) UNTUK AM
Merupakan generasi awal dari penerima radio
pada penerima ini tidak terjadi konversi
frekwensi dan sangat sederhana.
PENJELASAN BLOK DIAGRAM
PENERIMA LANGSUNG

Penerima langsung menerima sinyal tanpa PERUBAHAN BESAR


FREKUENSI sampai pada tingkat demodulator
KELEMAHAN PENERIMA RADIO
LANGSUNG (STRAIGHT)
 mempunyai selektifitas sinyal yang
berdekatan yang buruk, terutama
untuk penelaan pada bidang
frekwensi yang lebar.
 Untuk dapat menerima banyak
pemancar dibutuhkan rangkaian
resonator yang banyak pula.
PENERIMA RADIO SUPER
HETERODYNE
 Penerima superheterodin dikembangkan untuk
memperbaiki selektifitas dari sinyal radio dengan frekwensi
yang berdekatan dengan cara menggiring semua frekwensi
yang diterima ke satu frekwensi tertentu yang seragam
yaitu frekwensi IF
 Pada penerima radio superheterodyne, frekuensi sinyal
yang diterima diubah kedalam frekuensi yang lebih rendah
yang disebut frekuensi antara (IF = Intermediate
Frequency).Frekuensi ini sama untuk semua sinyal yang
diterima baik dari band MW, LW maupun SW yaitu 455 kHz
-470 kHz
 Penguatan utama dari sinyal yang diterima berada pada
penguat frekuensi antara, frekuensi antara besarnya
konstan sehingga hanya diperlukan satu penguat untuk
frekuensi IF
BLOK DIAGRAM PENERIMA TIDAK
LANGSUNG AM (SUPERHETERODYNE)
BLOK DIAGRAM PENERIMA TIDAK
LANGSUNG AM (SUPER HETERODYNE)
BLOK DIAGRAM PENERIMA FM
MONO ( SUPER HETERODYNE)
BLOK DIAGRAM PENERIMA FM
STEREO ( SUPER HETERODYNE)
FREKUENSI IF (FREKUENSI
MENENGAH)
 Besarnyafrekuensi antara IF = fo –fe, fo = Frekuensi osilator dan fe =
Frekuensi penerimaan
 Contoh:
Berapa besar perubahan frekuensi osilator AM jika pemancar
berfrekuensi 530 kHz -1300 kHz seharusnya diterima ?
Jawab :
fo1 = 530 kH + 455 kHz = 985 kHz; fo2= 1300 kHz +455 kHz =
1755kHz. Sehingga fo = 985 kHz – 1755kHz
 Contoh :
Berapakah besar perubahan frekuensi osilator FM, jika pemancar
berfrekuensi 88 MHz – 108 MHz seharusnya diterima ?
Jawab :
fo1 = 88 MHz + 10,7 MHz = 98,7 MHz
fo2 = 108 MHz + 10,7 MHz = 118,7 Mhz
Sehingga fo berharga 98,7 MHz-118,7 MHz
TUGAS ( KERJAKAN DI KOLOM
KOMENTAR FACEBOOK)
1. Jelaskan perbedaan sistem penerima
langsung (straight) dengan sistem penerima
tidak langsung (superheterodyne) !
2. Berapa besar perubahan frekuensi
osilator AM jika pemancar berfrekuensi
500 kHz -1600 kHz seharusnya diterima ?

Anda mungkin juga menyukai