COVER.......................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
2.1 Kajiian Teori..............................................................................................................................5
2.2 Pancasila sebagai staats fundamental norms..............................................................................6
2.2.1 Pancasila sebagai sistem filsafat................................................................................................6
2.2.2 Pancasila sebagai sistem politik.................................................................................................7
2.3 Fungsi Pancasila sebagai staats fundamental norms..................................................................8
2.4 Tantangan dan Harapan untuk Menjaga Pancasila sebagai Sumber Hukum Nasional..............9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................................11
3.2 KRITIK..............................................................................................................................................11
3.3 SARAN.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
iii
1.2 Rumusan Masalah
Poin yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
iv
BAB II
PEMBAHASAN
5
dijunjung tinggi oleh warganya karena pandangan hidup Pancasila berakar pada
budaya dan pandangan hidup masyarakat.
6
dijelaskan bahwa: “.....Pancasila bukan hasil pemikiran spontan .....telah
dipikirkan secara mendalam bertahun-tahun lamanya, dan oleh karenanya telah
memenuhi syarat berpikir kefilsafatan dengan melakukan deskripsi, berpikir
kritis, evaluasi, dan abstraksi”. Atas pandangan tersebut sesungguhnya telah
menjadi jaminan kebenaran bahwa Pancasila adalah sebuah bangunan kokoh
atau bintang pemandu yang menginspirasi seluruh gerak dan langkah
membangun kehidupan bersama yang berkualitas dan sejahtera. Yang tidak
kalah pentingnya adalah membangun kesadaran bersama bahwa Pancasila adalah
rumah bersama, dimana setiap anggota yang ada dalam rumah itu, memiliki
tanggung jawab yang sama, saling bahu-membahu menjaga, memelihara,
membersihkan dan merawat rumah bersama dimaksud, sehingga secara bersama
juga menikmati kenyamanan dan kesejahteraan. Menikmati kenyamanan dan
kesejateraan, semestinya adalah merupakan milik bersama (bukan hanya milik
orang tertentu), sebab jika tidak akan sangat terasa apakah Pancasila masih tetap
layak sebagai rumah bersama. Dalam kenyataannya, hal ini menjadi pergumulan
yang secara terus-menerus perlu ketulusan, kerelaan dan saling mengasihi.
Suasana inilah yang ingin diwujudkan oleh Pancasila sebagai rumah bersama.
2.2.2 Pancasila sebagai sistem politik
Pancasila sebagai sistem politik diharapkan mampu mengakomodasi berbagai
kepentingan secara seimbang. Tidak perlu lagi ada konsep dan/atau terminologi
mayoritas dan minoritas di negara ini. Sebab, kata mayoritas dan minoritas
adalah sebuah kata yang berpotensi melahirkan dikotomi yang menjurus pada
perpecahan dan mendegradasi nilai-nilai Pancasila. Keadaan seperti ini tentu saja
tidak bisa dibiarkan berlangsung secara terus-menerus. Negara harus mampu
menggunakan kedaulatan yang dimilikinya secara bijak bila perlu menggunakan
daya paksa untuk menjadikan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa, sebagai Dasar
Negara dan sebagai Pandangan Hidup Bangsa melalui keputusan-keputusan
politik yang mengedepankan penghargaan terhadap hak asasi manusia yang
berkeadilan. Bahwa dengan demikian, maka kekhuatiran tentang perbedaan
pendapat yang menempatkan Pancasila sebagai roh dan/atau jiwa setiap
peraturan perundang-undagan dapat dieliminir sedemikian rupa. Sebagaimana
7
ditegaskan dalam Ketetapan MPR Nomor: III/MPR/2000 tentang sumber hukum
dan tata urutan peraturan perundang-undangan pada Pasal 1 ayat (3) yang
menyatakan bahwa ”sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila. Bahkan
dalam ketentuan Pasal 1 UU Nomor: 10 tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum negara”. Ini adalah merupakan sikap tegas
yang harus menjadi pedoman dan pegangan Negara.
8
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Pancasila tidak bersifat
kaku dan statis, melainkan dapat diinterpretasikan dan diimplementasikan
sesuai dengan konteks dan situasi yang ada. Pancasila juga dapat
memberikan ruang bagi keberagaman hukum yang ada di Indonesia, seperti
hukum adat, hukum agama, dan hukum internasional, asalkan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila
2.4 Tantangan dan Harapan untuk Menjaga Pancasila sebagai Sumber Hukum
Nasional
Pancasila sebagai sumber hukum nasional menghadapi berbagai tantangan
yang harus diatasi agar dapat terus berfungsi secara optimal. Beberapa tantangan
tersebut antara lain:
9
menghargai, memahami, dan menjalankan Pancasila dan hukum.
Melakukan kerjasama antara pemerintah, lembaga negara, organisasi
kemasyarakatan, akademisi, media massa, dan masyarakat sipil dalam
menjaga Pancasila dan hukum nasional dari ancaman globalisasi,
liberalisasi, dan radikalisasi.
--Harapan dari upaya-upaya tersebut adalah agar Pancasila dapat terus menjadi
sumber hukum nasional yang mampu menciptakan ketertiban, keadilan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian,
Pancasila dapat terus menjadi jati diri bangsa Indonesia yang berdaulat dalam
politik, ekonomi, sosial budaya, serta berperan aktif dalam perdamaian dunia
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia yang memiliki nilai dalam
menjaga stabilitas politik dan sosial. Pancasila juga berperan sebagai panduan dalam
membuat hukum dan keputusan pemerintah. Namun, Pancasila dihadapkan pada
berbagai tantangan seperti hukum yang tidak sesuai, penegakan hukum yang tidak adil,
dan pengaruh globalisasi.
3.2 KRITIK
Membicarakan Pancasila sebagai nilai dari staats fundamental norms artinya kita
seharusnya dapat memahami pentingnya nilai Pancasila pada NKRI dari masalah-
masalah yang terjadi di Indonesia dan bahkan meleceng dari Pancasila sila ke 2 dan 5.
3.3 SARAN
Kita sebagai Mahasiswa atau Masyarakat Indonesia untuk menjaga Pancasila, perlu
adanya pengetahuan agar menjamin kesadaran pada harmonisasi hukum, reformasi sistem
hukum, edukasi masyarakat, dan kerjasama antar berbagai pihak. Tujuannya adalah agar
Pancasila tetap menjadi landasan yang kuat dalam menciptakan ketertiban, keadilan, dan
kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bo’a F. Y (Maret 2018) Pancasila sebagai Sumber Hukum dalam Sistem Hukum Nasional
Volume 15, Nomor 1,
https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1512/351
Detikedu, "Ini Arti Pancasila sebagai Norma Dasar Negara yang Fundamental"
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5825939/ini-arti-pancasila-sebagai-norma-dasar-
negara-yang-fundamental
Sidi R, Basri .H. , Akbar .R. , Irhamuddin, Nirmayana Sinaga. , Hasan Basri , Ahmad Akbar ,
Irhamuddin4 , Nirmayana Sinaga. Staatsfundamentalnorm (Pancasila) Sebagai Bahan
Pembaruan Sistem Hukum Di Indonesia Program Studi MagisterHukum Kesehatan,
Universitas Pembangunan Pancabudi
file:///C:/Users/mukhl/Downloads/167-663-1-PB.pdf
12