PENDIDIKAN PANCASILA
Oleh : Recy Harviani Zurwanty,M.Pd
Dengan berlakunya Pembukaan UUD 1945 maka berhentilah tertib hukum yang lama
dan timbullah tertib hukum Indonesia. Tertib hukum merupakan keseluruhan
peraturan-peraturan hukum yang memenuhi 4 syarat, yaitu :
1. Adanya kesatuan subjek yaitu penguasa yang mengadakan peraturan hukum. Hal
ini terpenuhi dengan adanya suatu pemerintahan negara Republik Indonesia
(pembukaan UUD 1945).
2. Adanya kesatuan asas kerohanian sebagai dasar dari keseluruhan peraturan-
peraturan hukum yang merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini
terpenuhi dengan adanya dasar-dasar filsafat negara Pancasila (alinea IV Pembukaan
UUD 1945).
3. Adanya kesatuan objek tempat peraturan-peraturan hukum itu berlaku. Hal ini
terpenuhi dengan adanya kalimat “seluruh tumpah darah Indonesia” (alinea IV
Pembukaan UUD 1945).
4. Adanya kesatuan daerah tempat peraturan-peraturan itu berlaku. Hal ini terpenuhi
dengan adanya kalimat "maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang- undang Dasar Negara Indonesia" (alinea IV Pembukaan UUD
1945).
FUNGSI PEMBUKAAN UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945 merupakan suasana kebatinan dari UUD 1945. Adanya
suasana kerohanian sebagaimana yang tercantum dalam empat pokok pikiran
pembukaan UUD 1945 sebagai asas kerohanian negara merupakan sumber
penjabaran secara normatif bagi UUD Negara Indonesia. Suasana kerohanian ini
memberi arah bagi cita-cita hukum dari UUD 1945 beserta penjabarannya dalam
bentuk peraturan perundang-undangan yang lain.
3. Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber inspirasi (semangat) bagi UUD 1945.
POKOK PIKIRAN DALAM PEMBUKAAN UUD 1945
1. Pokok pikiran pertama, “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Dalam pembukaan ini diterima aliran
pengertian negara persatuan, negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa
seluruhnya. Jadi negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham
perseorangan.
4. Pokok pikiran keempat, Pokok pikiran yang keempat yang terkandung dalam
"pembukaan“ ialah negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sistem Ketatanegaraan Indonesia menurut
UUD 1945
Menurut teori umum hukum ketatanegaraan dari Nawiasky, maupun Hans
Kelsen dan Notonagoro diakui kedudukan dan fungsi kaidah negara yang
fundamental yang bersifat tetap; sekaligus sebagai norma tertinggi, sumber
dari segala sumber hukum dalam negara karena itu kaidah ini tidak dapat
diubah, oleh siapapun dan lembaga apapun, karena kaidah ini ditetapkan
hanya sekali oleh Pendiri Negara (Founding Father)
Sebagai kaidah negara yang fundamental, sekaligus sebagai asas
kerokhanian negara dan jiwa konstitusi, nilai-nilai dumaksud bersifat
imperatif (mengikat, memaksa). Artinya, semua warga negara, organisasi
infrastruktur dan suprastruktur dalam negara imperatif untuk melaksanakan
dan membudayakannya. Sebaliknya, tiada seorangpun warga negara,
maupun organisasi di dalam negara yang dapat menyimpang dan atau
melanggar asas normatif ini apalagi merubahnya
Dalam sistem tata hukum RI, Pembukaan UUD 45 pada hakikatnya
telah memenuhi syarat sebagai Pokok K aidah Negara yang
Fundamental. Pokok kaidah negara yang fundamental dapat di rinci
sebagai berikut :
1. Ditentukan oleh Pendiri Negara (PPKI) dan terjelma dalam
suatu pertanyaan lahir sebagai penjelmaan kehendak Pendiri
Negara.
2. Pernyataan Lahirnya sebagai Bangsa yang mandiri
3. Memuat Asas Rohani (Pancasila), Asas Politik Negara (Republik
berkedaulatan Rakyat), dan Tujuan Negara (menjadi Negara
Adil Makmur)
4. Memuat Ketentuan yang menetapkan adanya suatu UUD
Negara
Konsep Negara Hukum ( Rechtsstaat ), mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
• Penyelenggaraan negara berdasar Konstitusi
• Kekuasaan Kehakiman yang merdeka
• Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia
• Kekuasaan yang dijalankan berdasarkan atas prinsip bahwa
pemerintahan, tindakan dan kebijakannya harus berdasarkan
ketentuan hukum (due process of law )
Terima Kasih