Anda di halaman 1dari 18

“HIPERTENSI”

 
Disusun Oleh :
Anisa Ika Maydaningrum 102119024
Muhammad Reza Handra 102118086
Salsa Ardhillah Fitiah 102119029
Muhammad Rifkcy Ramadhan 102119020

 
Pembimbing :
dr. sukma sahreni, M. GIZI 

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF PUBLIC HEALTH


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2021
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada
masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Hipertensi
merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama
dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg. Hipertensi dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang
penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh
penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal.
Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-
menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena
itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara
berkala
2
BAB I
PENDAHULUAN

B. Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan Hipertensi?
Bagaimana Permasalahan Hipertensi?
Bagaimana sistem kesiagaan terhadap Hipertensi?

3
BAB I
PENDAHULUAN

C. Tujuan
Pengertian Hipertensi
Permasalahan Hipertensi
Sistem kesiagaan terhadap Hipertensi

4
HIPERTENSI

Pengertian

Hipertensi adalah penyakit kronik akibat desakan darah


yang berlebihan dan hampir tidak konstan pada arteri.
Hipertensi berkaitan dengan meningkatnya tekanan pada
arterial sistemik, baik diastolik maupun sistolik, atau
kedua-duanya secara terus-menerus
Epidemiologi

Data hipertensi dapat di bagi menjadi dua kategori yaitu 26% pada

populasi muda (umur < 50 tahun),terutama pada lelaki (63%) yang

biasanya didapatkan lebih banyak IDH dibanding ISH. 74% pada

populasi tua (umur > 50 tahun), utamanya pada wanita (58%) yang

biasanya didapatkan lebih banyak ISH dibanding IDH.

6
Klasifikasi

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Optimal 115 atau kurang 75 atau kurang
Normal Kurang dari 120 Kurang dari 80
Prehipertensi 120 – 139 80 – 89
Hipertensi tahap I 140 – 159 90 – 99
Hipertensi tahap II Lebih dari 160 Lebih dari 100

7
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi
dua golongan, yaitu :

 Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak


diketahui Penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik.

 Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak


diketahui Penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik.

8
Patofisiologi

 Perubahan anatomi dan fisiologi pembuluh darah


 Sistem Renin-Angiotensin
 Sistem Saraf Simpatis

9
Diagnosis

 anamnesis
 pemeriksaan fisik
 laboratorium dan pemeriksaan penunjang

10
Penatalaksanaan

 Non – farmakologis
 Menjalani pola hidup sehat

 Farmakologis
 Diuretik,
 ACE inhibitor
 antagonis kalsium
 angiotensin receptor blocker (ARB)
 beta blocker (BB).
Komplikasi

 Stroke
 infrak miokardium
 gagal ginjal
 Ensefalopati (kerusakan otak)

12
Faktor- faktor penyebab Hipertensi

 Umur dan Jenis Kelamin


 Riwayat Keluarga
 Obesitas
 Merokok
 Konsumsi Kopi
 Pola makan
 Aktivitas Fisik/ Kebiasaan Olahraga

13
BAB II
PEMBAHASAN

C. Sistem Kesiagaan Terhadap HIPERTENSI


1. Sistem pencatatan-pemantauan
2. Sistem transportasi-komunikasi
3. Sistem pendanaan

14
BAB II
PEMBAHASAN

C. Sistem Kesiagaan Terhadap HIPERTENSI


1. Sistem pencatatan-pemantauan
2. Sistem transportasi-komunikasi
3. Sistem pendanaan

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipertensi adalah penyakit tidak menular yang cukup berbahaya karena tidak
menimbulkan gejala yang spesifik dan secara fisik. Banyak penderita hipertensi
yang baru saja menyadari hipertensinya pada 5 tahun terakhir dan didagnosis pada
kejadian layanan darurat. Sebagian besar penderita hipertensi tidak rutin mengecek
tekanan darahnya walaupun sudah mengetahui komplikasinya secara mendasar.
Begitu juga dengan kepatuhan minum obat, banyak penderita hipertensi yang tidak
patuh dalam minum obat karena hanya meminum obat disaat timbul gejala. Hal ini
menunjukkan kurangnya pemahaman penderita hipertensi terhadap penyakitnya.

16
BAB III
PENUTUP

B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah Hipertensi ini, akan dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, dan dapat dipergunakan dengan
sebagaimana mestinya

17
Thank You

Anda mungkin juga menyukai