Pembimbing :
Dr. Hj. Hervina, Sp.KK, FINSDV, MKM
(Ramhmadani, 2016)
1.1 Klasifikasi
Impetigo terjadi dalam 2 bentuk: bulosa dan nonbullous
02 Impetigo bulosa
Impetigo bulosa adalah eritroderma
yang dimediasi oleh toksin di mana
lapisan epidermis kulit mengelupas,
mengakibatkan hilangnya kulit di
area yang luas
Impetigo neonatorum
merupakan varian impetigo
bulosa yang terdapat pada
neonatus. Kelainan serupa
dengan impetigo bulosa, tetapi
lokasinya lebih menyeluruh.
Demam juga dapat terjadi.
(Halim, 2018)
2. ETIOLOGI
Impetigo bulosa disebabkan oleh
Staphylococcus aureus
10% 2 tahun
a. Anamnesis
Penderita datang ke dokter dengan keluhan
timbul lepuh mendadak pada kulit.
Pada bayi, dapat disertai gejala umum seperti
demam, lemas, dan diare.
Pasien juga sering mengeluh gatal atau rasa
sakit pada lesi.
(Desfriandi, 2019
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Gram
Pemeriksaan
Langsung
darah tepi
Dapat juga ditemukan Pewarnaan Gram langsung
Kultur
leukositosis pada menunjukkan banyak sel nanah
pemeriksaan darah tepi, dan kokus gram positif
Biakan daerah yang bersekret terutama pada infeksi intraseluler dalam kelompok
atau di bawah krusta akan yang disebabkan oleh
ditemukan biakan Streptococcus.
Streptococcus dan
Staphylococcus.
2. histopatologi
Gambar. Hitopatologi
impetigo neonaturum
(Imaligy., 2016).
Exfoliatin (extracelullar exfoliative toxin)
6. Staphylococcus aureus tipe A dan B
PATOGENESIS kemudian
seperti
Adanya defek imun, meningkatkan
risiko terjadinya infeksi.
Ekskoriasi superfisial,
kemudian pada
infeksi jamur pada sela
jari kaki, pembedahan,
trauma, luka bakar, Pasien imunodefisiensi dan pasien
kateter intravaskular granulomatosa kronik
Sehingga
kemudian sehingga
menyebabkan
ETs (Toksin Exsoliatif) memecah epidermis
sehingga Biasanya epidermolisis terjadi di
selanjutnya antara stratum spinosum dan
(Damayanti., 2019). Sel kehilangan daya adesinya granulosum
7. PATOFISIOLOGI
Kerusakan kulit, immunodeficiency
menyebabkan
kemudian menyebabkan
Inflamasi
Eksfoliatif Toxin A
kemudian terjadi
akan
Vasodilatasi pembuluh darah
Merusak Desmosom akan menyebabkan
(Damayanti., 2019).
12.PROGNOSIS
(Damayanti., 2019).
13. PROFESIONALISME
● Membantu pasien dengan
memberikan pengobatan yang
sesuai dengan keparahan gejala
pasien.
Anamnesis: Penderita datang ke dokter dengan keluhan timbul lepuh mendadak pada
kulit. Pada bayi, dapat disertai gejala umum seperti demam, lemas, dan diare. Pasien juga
sering mengeluh gatal atau rasa sakit pada lesi.
Pemeriksaan Fisik: vesikel kecil menjadi bula lembek (flaccid) miliar-lentikular berukuran
2.PENEGAKAN kurang dari 3 cm, awalnya lesi berisi cairan kuning jernih kemudian berubah menjadi
DIAGNOSA berwarna kuning kegelapan, pustule, bula kendor berbatas tegas dan mudah pecah serta
membentuk erosi tanpa krusta. Terdapat skuama dan koloret.
Impetigo bulosa neonaturum dapat sembuh tanpa pengobatan dalam 2–3 minggu
6. PROGNOSIS tanpa sekuele.
TERIMAKASIH