DOSEN PENGAMPU :
Darmawan Tia Indrajaya, M. Ag
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
AIRELL HAFIZH 12220512640
SAFRI YUDHA 12220512596
ELSAHARA 12220522880
PUTRI AULIA 12220522744
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat beserta salam tidak lupa kita
curahkan kepada Nabi besar Muhammad saw dengan mengucapkan allahumma shalli ala”
sayydina muhammad wa ala" alihi sayyidina muhammad. Atas berkat dan rahmatnya kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “ Hadist – Hadist Ekonomi ”
Makalah ini kami susun sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Hadist – Hadist
Ekonomi dengan dosen pengampu bapak Darmawan Tia Indrajaya, M. Ag. Karena keterbatasan
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang ikut serta dalam
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Akhir kata, semoga dengan
adanya tugas kelompok ini dapat menjadi gudang ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Keutamaan kerja dalam arti luas menyangkut akan akhlak dalam pekerjaan.
Untuk bisa menimbang bagaimana akhlak seseorang dalam bekerja sangat tergantung
dari cara melihat artikerja dalam kehidupan, cara bekerja dan hakikat bekerja. Dalam
Islam, iman banyak dikaitkandengan amal. Dengan kata lain, kerja yang merupakan
bagian dari amal tak lepas dari kaitaniman seseorang. Idealnya, semakin tinggi iman itu
maka semangat kerjanya juga tidak rendah.Ungkapan iman sendiri berkaitan tidak
hanya dengan hal-hal spiritual tetapi juga program aksi.Dalam kehidupan sehari-hari
sebagai umat Islam selain diperintahkan untuk beribadahAllah memerintahkan untuk
bekerja (berusaha).
Bekerja merupakan melakukan suatu kegiatan demi mencapai tujuan, selain
mencari rezeki namun juga cita-cita. Dalam bekerja diwajibkan memilih pekerjaan
yang baik dan halal,karena tidak semua pekerjaan itu diridhai Allah SWT.Di dalam Al-
Qur’an dan Hadist sudah jelas tentang pekerjaan yang baik dan bagaimana kita
memperoleh rezeki dengan cara yang diridhai Allah SWT. Hal ini sangat penting
sekalidibahas, karena semua orang dunia ini pasti membutuhkan makanan, sandang
maupun papan. Disini pasti manusia berlomba-lomba atau memenuhi kebutuhannya
tersebut dengan bekerja untuk mendapatkan yang diinginkan sehingga kita juga harus
tahu, bahwa semua yang kita dapatkan semuanya dari Allah SWT dan itu semua hanya
titipan Allah SWT semata.Sebagai umatnya diwajibkan mengembangkannya dengan
baik dan hati-hati. Untuk itu Hadist tentang Kerja ini sangat diperlukan demi
kelangsungan umat sehari-hari.
b. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bekerja ?
2. Jelaskan dan Tuliskan bunyi hadist – hadist tentang keutamaan dan kewajiban
bekerja !
3. Apa hukum bekerja bagi setiap orang ?
4. Sebutkan hikmah bekerja !
1
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari bekerja
2. Untuk mengetahui hadist – hadist mengenai keutamaan dan kewjiban bekerja
3. Untuk mengetahui hukum bekerja
4. Untuk mengetahui hikmah bekerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Bekerja
َّ ” َفditinjau dari sudut etimologinya berarti “ Keutamaan ” dan Kata
Kata “ ض َل
َّ َب ف
mencari nafkah, memperoleh dan lain sebagainya. ض َل َ ال َكberarti digabangkan
َ س
menjadi tersusun dari mudhof dan mudhofilaih berarti keutamaa berusaha, bekerja,
mencari nafkah, memperoleh penghasilan dan sebagainya. Kasab ternyata bisa juga
diartikan bisnis yang dengan segala bentuknya ternyata tanpa kita sadari telah terjadi
dan menyelimuti aktivitas dan kegiatan kita setiap harinya. Sejak mulai kita bangun
tidur sampai kita tidur lagi tak bisa lepas dari cakupan bisnis. Bayangkan saja mulai
dari tempat tinggal (harta atau jasa) segala pakainan yang kita pakai tempat kita bekerja
dan sebagainya hasil dari proses bisnis. Intinya segala apa yang ada dan dimiliki serta
dilakuan oleh manusia tak lepas dari hasil dan produk bisnis.1
Disisi lain, makna "kasab/bekerja" bagi seorang muslim adalah suatu upaya
yang sungguh-sungguh, dengan mengarahkan seluruh aset. pikiran, dan zikirnya untuk
mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba allah yang harus
menundukkan dnia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang
terbaik atau degan kata lain dapat juga kita katakan bahwa dengan hanya bekerja
Secara umum kerja berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan
sosial. Kata kerja berarti usaha, amal. dan apa yang harus dilakukan (diperbuat) yang
memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu.
Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan
1
Johan Arifin, Erika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19.
3
masyarakat. Kerja dalam arti pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang
dilakukan manusia, baik dalam hal materi, intlektual dan fisik, maupun hal-hal yang
dapat dipahamkan bahwa semua usaha manusia baik yang dilakukan oleh akal,
kebutuhan tertentu ( jasmani dan rohani ) dan didalam mencapai tujuan tersebut ia
berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagai
bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT. Bagi seorang muslim, bekerja merupakan
suatu upaya sungguh – sungguh dengan mengerahkan seluruh aset dan zikirnya untuk
mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah SWT. Yang
Dalam tulisan ini penulis akan mentakhrij sebuah hadist yang penulis kutip
dari hadist Shahih Bukhari yang menjelaskan tentang keutamaan bekerja. Hadist yang
ِ)البخاري
“ Dari [Al Miqdam radliallahu 'anhul dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak ada seorang yang memakan satu makananpun yang lebih baik
dari makanan hasil usaha. tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud
AS memakan makanan dari hasil usahanya sendiri ". ( H.R Bukhari ).3
2
Idri, Hadist ekonomi dalam perspektif hadist nabi, ( Jakarta : Prenadamedia Group, 2015 ). hlm. 293
3
Sri anafarhanah, keutamaan bekerja ( berproduksi ) dalam islam , jurnal ilmu dakwah, Vol. 15 No. 30
( Juli – Desember, 2016 ), hlm. 29 – 30
4
Di dalam islam, bekerja merupakan suatu kewajiban kemanusiaan. Banyak
ayat Al qur’an yang mengupas tentang kewajiban manusia untuk bekerja dan
امش ُْوا ِف ْي َمنَا ِك ِب َها َو ُكلُ ْوا ِم ْن ِ ِّر ْز ِق ٖۗه َواِلَ ْي ِه النُّش ُْو ُر
ْ َض ذَلُ ْو ًْل ف
َ ِي َج َع َل لَ ُك ُم ْاْلَ ْر
ْ ه َُو الَّذ
“ Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka
jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan
hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” ( Q.S Al Mulk : 15
).4
Syariat islam memuat ajaran – ajaran yang mengatur manusia untuk bekerja
dan mencari nafkah dengan cara yang halal. Seorang muslim wajib mencari pekerjaan
yang baik, seperti dalam hadist Rasulullah SAW bersaba yang artinya :
“ Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang bekerja dari yang baik ,
membelanjakan harta dengan hemat, dan dapat memyisihkan kelebihan untuk
menghadapi hari kefakirannya, ” ( Muttafaq Alaih )
bekerja dengan yang baik, hemat dalam peka ngeluaran, serta dapat menyimpan dan
menabung untuk masa ba depan ketika dia membutuhkan. Muslim telah meriwayatkan
je dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguh, nya Allah itu baik, dan
hanya menerima yang baik-baik saja. Selain itu, suami harus memiliki keyakinan
keluarganya agar dapat melaksanakan ibadah dengan tenang. Oleh karena itu, suami
4
Departemen Agama RI, Alqur’an dan terjemahan, ( Jakarta Pusat: Beras, 2014 ) hlm. 563
5
Husen syahatah, ekonomi rumah tangga muslim, ( Jakarta : Darut-Thaba’ah wan nasyru al islamiyah
, 1998 ). hlm. 65-66
5
َ ًب أَ َح ُد ُك ْم ُح ْز َمة
علَى َ سلَّ َم ََلَ ْن يَحْ تَ ِط
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َ َّللا ُ ع ْنهُ يَقُو ُل قَا َل َر
ِ َّ سو ُل َّ ه َُري َْرةَ َر ِض َي
َ َُّللا
Penjelasan hadist hadist diatas secara umum yaitu Agama Islam agama yang
paling sempurna dalam segala hal. Diantara bukti kesempurnaan agama Islam dan
rahmatnya bagi alam semesta, syariatnya menganjurkan kepada umatnya agar bekerja
dan berbisnis dengan jalan yang benar dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah
dan rasul-Nya. Karena tiada suatu perkara pun yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya
melainkan perkara tersebut akan mendatangkan bencana dan mudharat bagi para
pelakunya.
Pada Para Berdagang merupakan salah satu profesi yang sangat mulia dan
utama selagi dijalankan dengan jujur dan sesuai dengan aturan serta tidak melanggar
batas-batas syari'at yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya di dalam Al-Qur'an
dengan bekal keimanan dan ilmu syar'i, khususnya yg berkaitan dengan fikih muamalah
dan bisnis agar bisa menjadi pengusaha yang baik dan benar serta tidak terjerumus
dalam hal-hal yang haram. Penghasilan yg diperoleh dari perniagaan dan pekerjaan
lainnya akan mengandung berkah dan manfaat yg banyak jika diperoleh dengan jalan
yg baik dan benar serta diinfaqkan dan dikeluarkan zakatnya (jika telah terpenuhi syarat
c. Hukum Bekerja
6
Agung prayoga, hadist keutamaan kerja, ( Tanjung pura, 2016 ).hlm. 5
6
Sebagai agama yang bertujuan mengantarkan hidup manusia kepada
kesejahteraan dunia dan akhirat, lahir dan batin, Islam telah membentangkan dan
merentangkan pola hidup yang praktis. Maka hukum bekerja adalah wajib bagi setiap
orang terutama bagi orang yang sudah berkeluarga, dalam rangka untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya demi kelangsungan hidup berumah tangga, dengan tujuan untuk
Maka bagi setiap muslim yang sudah berkeluarga, bekerja adalah merupakan
kewajiban baginya, yang telah disyariatkan oleh agamanya untuk dikerjakan serta
untuk memprodusir kebaikan atau amal saleh sebanyak- banyaknya, yang meliputi
aspek ibadah dan muamalah (budaya, sosial, kemasyarakatan, ekonomi dan lain- lain)
yang lazim juga diformulasikan sebagai "hablum minallah" seseorang dan "hablum
kepada-Nya dengan penuh takut dan cinta sesuai dengan contoh-contoh dan garis-garis
sunnah Rasul. Aspek ibadah inilah yang mewarnai dan memberikan penghayatan
kepada aspek muamalah agar berjalan terarah pada jalan yang diridhai Allah.
dijanjikan bekerja dan Allah, berbuat yang sungguh-sungguh yang dapat mengantarkan
kepada cita-cita tersebut. Sungguh banyak ayat Al- Qur'an yang mewajibkan kepada
manusia untuk bekerja, yang tercermin dengan banyak perkataan "amal saleh" yang
bergandengan dengan "iman". Dengan amal saleh sebagai refleksi daripada melahirkan
umat Islam menjadi umat yang iman sehingga paling ulet dan giat bekerja serta berbuat
kebaikan, baik yang berhubungan dengan ibadah maupun muamalah. Semua itu
rangka mendapatkan ridha Allah Swt. Sholat wajib ditunaikan pada waktunya akan
7
tetapi apabila shalat usai, hendaklah seseorang bangkit bergerak terjun ke medan
d. Hikmah Bekerja
diinginkan dalam rangka untul memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, setelah
seseorang melakukan pekerjaan atau setelah bekerja keras akan merasakan hasilnya
4. Mendatangkan rezeki.
5. Mengentaskan kemiskinan.
6. Adanya semacam kebahagiaan tersendiri, setelah usai bekerja sehari penuh dan
8
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
imbalan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia itu sendiri, baik untuk
dalam hidup dan salah satu cara untuk mendapatkan harta tersebut adalah dengan
bekerja, tanpa adanya usaha manusia tidak akan mendapatkan apapun untuk
dalam bentuk materi atau spiritual menjadi keutamaan dan memiliki nilai lebih jika
sendiri bukan lantas menjadi hal yang paling utama dan menjadi tujuan akhir hidup
manusia.
meningkatkan martabat manusia sebagai hamba Allah yang mengelola seluruh alam
b. Saran
menyadari sepenuhnya makalah kami ini jauh dari kesempurnaan dan keterbatasan
referensi. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari
9
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, johan,( 2009 ), Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press,), hlm. 19.
Idri, ( 2015 ), Hadist ekonomi dalam perspektif hadist nabi, ( Jakarta : Prenadamedia Group ).
Hlm. 293
Sri anafarhanah, ( 2016 ), keutamaan bekerja ( berproduksi ) dalam islam , jurnal ilmu
Husen syahatah, ekonomi rumah tangga muslim, ( Jakarta : Darut-Thaba’ah wan nasyru al
10