Anda di halaman 1dari 16

“HADIST TENTANG BEKERJA”

Prodi : ESY

Semester : III

Dosen Pengampu :

Wina Sari Asmara, SE.Sy., ME

Disusun Oleh : Kelompok I

M. AKBAR
NIM : 221610339

NABILLAH
NIM : 221610325

ARYO FITRA RAMADHAN

NIM : 221610316

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)


INSTITUT AGAMA ISLAM
NUSANTARA BATANG HARI
2023
KATA PENGANTAR

‫الرحِيم‬
َّ ‫ِالر ْح َم ِن‬
َّ ‫ــــــــــــــــم اﷲ‬
ِ ‫ِب ْس‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan


semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan kelancaran
beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada terhingga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillah berkat Rahmat dan ridha-Nya penulis dapat


menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Hadis tentang
perintah bekerja, hadis tentang keutamaan bekerja, pekerjaan yang baik”.
makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok tahun
akademik 2023

Dalam penyusunan makalah ini Penulis mendapatkan bantuan


serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi penulis. Begitu pula makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun.

Muara Bulian, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................1


B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian keutamaan kerja..................................................................3


B. Hadist utama..........................................................................................3
C. Hadist penguat.......................................................................................5
D. Hadis-Hadis Yang Menganjurkan Tentang Bekerja..............................6
E. Hadis Yang Berkorelasi Dengan Anjuran Bekerja.................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran...................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keutamaan kerja dalam arti luas menyangkut akan akhlak dalam
pekerjaan. Untuk bisa menimbang bagaimana akhlak seseorang dalam
bekerja sangat tergantung dari cara melihat arti kerja dalam kehidupan,
cara bekerja dan hakikat bekerja. Dalam Islam, iman banyak dikaitkan
dengan amal. Dengan kata lain, kerja yang merupakan bagian dari
amal tak lepas dari kaitan iman seseorang. Idealnya, semakin tinggi
iman itu maka semangat kerjanya juga tidak rendah. Ungkapan iman
sendiri berkaitan tidak hanya dengan hal-hal spiritual tetapi juga
program aksi.
Dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat Islam selain
diperintahkan untuk beribadah Allah memerintahkan untuk bekerja
(berusaha). Bekerja merupakan melakukan suatu kegiatan demi
mencapai tujuan, selain mencari rezeki namun juga cita-cita. Dalam
bekerja diwajibkan memilih pekerjaan yang baik dan halal, karena tidak
semua pekerjaan itu diridhai Allah SWT.
Di dalam Al-Qur’an dan Hadist sudah jelas tentang pekerjaan
yang baik dan bagaimana kita memperoleh rezeki dengan cara yang
diridhai Allah SWT. Hal ini sangat penting sekali dibahas, karena
semua orang dunia ini pasti membutuhkan makanan, sandang maupun
papan. Disini pasti manusia berlomba-lomba atau memenuhi
kebutuhannya tersebut dengan bekerja untuk mendapatkan yang
diinginkan sehingga kita juga harus tahu, bahwa semua yang kita
dapatkan semuanya dari Allah SWT dan itu semua hanya titipan Allah
SWT semata. Sebagai umatnya diwajibkan mengembangkannya
dengan baik dan hati-hati. Untuk itu Hadist tentang Kerja ini sangat
diperlukan demi kelangsungan umat sehari-hari.
B. Rumus Masalahan
1. Pengertian keutamaan kerja
2. Hadist utama
3. Hadist penguat
4. Hadis-Hadis Yang Menganjurkan Tentang Bekerja
5. Hadis Yang Berkorelasi Dengan Anjuran Bekerja
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kutamaan Kerja


Kata "ٌ‫ " َفضْ ل‬ditinjau dari sudut etimologinya berarti “keutamaan”
dan "ِ‫ " َكسْ ب‬berasal dari derivasi isim masdar yakni ً ‫ب – ُي ْكسِ بُ – َكسْ با‬
َ ‫ َك َس‬yang
berarti berusaha, bekerja, mencari nafkah, memperoleh dan lain
ِ P ‫ ٌل ال َك ْس‬P ‫ض‬
sebagainya. Jadi jika digabungkan menjadi ‫ب‬ ْ ‫ َف‬, tersusun dari
mudhof dan mudhofilaih berarti keutamaan berusaha, bekerja, mencari
nafkah, memperoleh penghasilan dan lain sebagainya. Kasab ternyata
bisa juga diartikan bisnis yang dengan segala bentuknya ternyata
tanpa kita sadari telah terjadi dan menyelimuti aktivitas dan kegiatan
kita setiap harinya. Sejak mulai kita bangun tidur sampai kita tidur lagi
tak bisa terlepas dari cakupan bisnis. Bayangkan saja, mulai dari
tempat tinggal (rumah seisinya), segala pakaian yang kita pakai,
beraneka ragam makanan yang kita makan tiap hati, mobil untuk ke
kantor, tempat kita bekerja dan sebagainya hasil dari proses bisnis.
Intinya segala apa yang ada dan dimiliki serta dilakukan oleh manusia
tak lepas dari hasil dan produk bisnis. 1
Dengan demikian apa yang dilakukan manusia dalam rangka
mencukupi kebutuhan dengan bekerja dapat dikategorikan dalam
pengertian kasab/bisnis secara umum. Hanya saja jika kita
sederhanakan adalah serangkaian aktifitas dan kegiatan bisnis
manusia dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi oleh jumlah
kepemilikan barang (harta atau jasa) termasuk di dalamnya segala
keuntungannya, dan semua itu ada batasan dalam cara
memperolehnya, mengolah serta mendayagunakannya. Artinya ada
aturan halal dan haramnya.2

1
Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19.
2
Ibid., hlm. 20.
Di sisi lain, makna “kasab/bekerja” bagi seorang muslim adalah
suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh
aset, pikir, dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau menampakkan
arti dirinya sebagai hamba Allah yang harus menundukkan dunia dan
menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik
(khairuummah) atau dengan kata lain dapat juga kita katakan bahwa
hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya.
Secara umun Kerja berarti pandangan hidup yang khas dari suatu
golongan sosial. Kata kerja berarti usaha, amal, dan apa yang harus
dilakukan (diperbuat) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh
individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Kerja dalam arti
pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia,
baik dalam hal materi, intelektual dan fisik, maupun hal-hal
yangberkaitan dengan keduniaan maupun keakhiratan. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dipahamkan bahwa semua usaha manusia
baik yang dilakukan oleh akal, perasaan, maupun perbuatan adalah
termasuk ke dalam kerja.3
B. Hadis Utama
Di dalam suatu hadits dijelaskan tentang sikap keteladanan Rasul
yang paling bersejarah dimana dijelaskan mengenai kebanggaan dalam
bekerja dan semangat Rasul yang berprestasi atas dasar hasil
keringatnya sendiri.4 Status hadis sahih. Sanadnya dari miqdad bin
Madi Karib, ra. Nabi muhammad saw

3
http://ayatdanhadist.blogspot.co.id/ di akses tanggal 13-10-2016 pkl 12.00 wib
4
http://ibnumajjah.com/2015/03/04/perintah-bekerja-dalam-hadits-shohih/13-10-2016 pkl
01.00 wib
Dalam pandangan Islam, bekerja merupakan suatu tugas yang
mulia, yang akan membawa diri seseorang pada posisi terhormat,
bernilai, baik di mata Allah SWT maupun di mata kaumnya. Oleh sebab
itu lah, Islam menegaskan bahwa bekerja merupakan sebuah
kewajiban yang setingkat dengan Ibadah, Orang yang bekerja akan
mendapat pahala sebagaimana orang beribadah. Selain itu manusia di
tuntut untuk berusaha dan bekerja keras serta beramal sholeh didunia
ini tetapi tidak meninggalkan kewajiban beribadah kepada Allah SWT,
karena yang dibawa manusia kelak di akhirat hanyalah ketakwaannya,
ketaatannya dan amal nya kepada Allah SWT bukanlah sebuah
kenikmatan yang diperoleh manusia selama hidupnya di dunia ini,
dimana Rasulullah SAW bersabda: “bekerjalah untuk duniamu seakan
– akan kamu hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu
seakan – akan kamu mati besok.”5
Dalam ungkapan lain dikatakan juga, “Tangan di atas lebih baik
dari pada tangan di bawah, Memikul kayu lebih mulia dari pada
mengemis, Mukmin yang kuat lebih baik dari pada muslim yang lemah.
Allah menyukai mukmin yang kuat bekerja.”
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa lebih baik bekerja dari pada
meminta, sesusah – susahnya mencari kerja setidaknya seorang
muslim haruslah bekerja keras, berusaha untuk mendapatkan sesuatu
yang diinginkannya, dimana sesungguhnya Allah menyukai orang -
orang yang pekerja keras dan Allah tidak menyukai orang - orang yang
malas.

5
http://ayatdanhadist.blogspot.co.id/2015/03/makalah-ayat-dan-hadis.html di akses tanggal 13-
10-2016 pkl 01.20 wib
C. Hadis Penguat
Dan di dalam riwayat lain, Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda:

‫يده عمل من أطيب كسبا ً الرجل كسب ما صدقة فهو وخادمه‬، ‫وولده وأهله نفسه على الرجل نفقأ وما‬
Artinya : Tidaklah seseorang memperoleh suatu penghasilan yang
lebih baik dari jerih payah tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang
menafkahi dirinya, istrinya, anaknya dan pembantunya melainkan ia
dihitung sebagai shodaqoh.” (HR. Ibnu Majah di dalam As-Sunan, Kitab
At-Tijaroot Bab Al-Hatstsu ‘Ala Al-Makasibi, no.2129. al-Kanani berkata,
‘Sanadnya Hasan’, Lihat Mishbah Az-Zujajah III/5). (Status hadis sahih)
Bekerja bagi setiap orang merupakan satu kebutuhan, tidak hanya
sekedar kewajiban. Hal itu dikarenakan salah satu fitrah yang telah
diberikan oleh Allah SWT kepada manusia adalah bekerja. Bekerja
merupakan salah satu upaya setiap manusia dalam rangka untuk
memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidupnya. Baik itu dilakukan guna
memenuhi kebutuhan yang bersifat jasmani, seperti makan, sandang,
maupun papan,
Kesenangan dan lain sebagainya. Tak lupa pula sesungguhnya
hakekat dari bekerja merupakan sarana demi mencukupi kebutuhan
yang bersifat rohani, yaitu untuk lebih meningkatkan kualitas keimanan
dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. dan sesungguhnya tujuan utama
dari bekerja tak lain demi mengharapkan ridho dari Allah.
Dalam Islam kita mengetahui bahwa segala amalan apapun yang
kita kerjakan termasuk ibadah, kita bahkan hidup maupun mati kita
hanyalah karena Allah semata. dan kita sendiri juga sering mengatakan
semua amalan dan ibadah kita adalah Lillahi Ta’ala dan ditujukan
sepenuhnya untuk mendapatkan ridho dari-Nya. Dimulai dengan nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Islam juga
mengajarkan dengan jelas bahwa janganlah sekali-kali menghitung
rejeki yang akan kita terima, karena sesungguhnya hal itu adalah
urusan Allah semata-mata.6
D. Hadis-Hadis Yang Menganjurkan Tentang Bekerja
Selain sebagai satu kewajiban, Islam juga memberikan
penghargaan yang sangat mulia bagi para pemeluknya yang dengan
ikhlas bekerja mengharapkan keridhaan Allah SWT. Penghargaan
tersebut adalahsebagaimanadalamriwayat-riwayat haditsberikut :
1) Dengan bekerja, akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT
‫َمنْ َأمْ َسى َكاالًّ مِنْ َع َم ِل َي ِد ِه َأ ْم َسى َم ْغفُ ْورً ا لَ ُه رواه الطبراني‬

Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, “aku mendengar Rasulullah SAW


bersabda, 'Barangsiapa yang merasakan keletihan pada sore hari,
karena pekerjaan yang dilakukan oleh kedua tangannya, maka ia
dapatkan dosanya diampuni oleh Allah SWT pada sore hari
tersebut." (HR. Imam Tabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Ausath VII/ 289)

Hadis tersebut mengandung kalimah “Kallan” yang berarti


kelelahan akibat bekerja berat. Tiada seorang muslim pun yang
bila melakukan kerja berat lalu mengalami kelelahan, melainkan Alla
h akan mengampuni dosa-dosanya. Yang dimaksud dengan bekerja
dalam hadis ini adalah dalam rangka mencari penghidupan untuk
mencukupi diri dan keluarganya atau orang-orang yang berada
dalam tanggungannya

2) Mendapatkan cinta Allah SWT karena bekerja

َ ‫ِإنَّ هللاَ هللاَ ُيحِبُّ ْالمُْؤ م َِن ْالمُحْ َت ِر‬


‫ف‬

Dari Ibnu Umar rabersabda, 'Sesungguhnya Allah SWT


mencintai seorang mu'min yang bekerja denga ngiat". (HR. Imam
Tabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Aushth VII/380). Dalam hadis tersebut,
tersirat perintah untuk bekerja, karena dengan bekerja, maka seorang
mu’min akan semakin dicintai Allah SWT.
66
http://www.julianto.com/kultum/KEIKHLASAN520.htm di akses 13-10-2016 pkl 01.00
3) Dihapuskan dosa-dosa tertentu yang tidak dapat dihapuskan dengan
shalat, puasa dan shadaqah.

ِ ‫ َقا َل َو َما ُت َك ِّف ُر َها َيا َرس ُْو َل‬،ُ‫ الَ ُت َك ِّف ُر َها الصَّالةُ َوالَ الصِّيا َ ُم َوالَ ْال َح ُج َوالَ ْالعُمْ َرة‬،‫ب لَ ُذ ُن ْوبًا‬
‫هللا؟‬ ُّ ‫ِإنَّ م َِن‬
ِ ‫الذ ُن ْو‬
‫ب ْال َم ِع ْي َش ِة‬
ِ َ‫قا َ َل ْال ُهم ُْو ُم فِيْ َطل‬

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah SAW


bersabda, 'Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu terdapat suatu dosa
yang tidak dapat diampuni dengan shalat, puasa, haji dan juga umrah."
Sahabat bertanya, "Apa yang bisa menghapuskannya wahai
Rasulullah?". Beliau menjawab, "Semangat dalam mencari rizki". (HR.
Thabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Ausath I/38)

4) Bekerja (menafkahi keluarga) termasuk Shadaqah

‫ما انفق الرجل في بيته و اهله وولده وخدمه فهو له صدقة‬


(‫)راواه الطبرانئ‬

“Harta yang dinafkahkan seorang lelaki untuk keperluan rumah


tangganya, istrinya, anak-anaknya, dan pembantunya, maka hal
tersebut merupakan sedekah.” (HR. At-Thabrani)

Semua perbelanjaan yang dikeluarkan oleh seseorang untuk


keperluan rumah tangga, istri, anak, dan pelayannya merupakan
sedekah, yakni orang yang bersangkutan mendapatkan pahala
dariNya, sekalipun hal itu sudah menjadi kewajibannya.

E. Hadis Yang Berkorelasi Dengan Anjuran Bekerja


Ada beberapa hadis yang menjelaskan keutamaan bekerja dan
mencari nafkah, walaupun tidak secara gamblang memberikan perintah
untuk bekerja. Hadis tersebut meliputi kaitannya dengan dampak positif
bekerja, pahala bekerja, dan lain sebagainya.
1) Selamat dari Azab Karena Bekerja Untuk Kepentingan Umum
‫ يفزع الناس اليهم في حوا ئجهم اولئك هم اال منون من عذا ب‬,‫ اختصهم بحوا ئج الناس‬,‫ان هلل تعل عبادا‬
)‫(راواه الطبران‬ ‫هللا‬

Artinya : “Sesungguhnya Allah SWT mempunyai hamba-hamba


yang Dia khususkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia;
orang-orang yang menuju kepadanya untuk memperoleh keperluan-
keperluan mereka di saat yang genting. Mereka adalah orang-orang
yang aman (selamat) dari azab Allah” (HR. Thabrani)

Hadis ini menjelaskan tentang keutamaan orang-orang yang


bekerja untuk kepentingan umum. Barang siapa yang bekerja dengan
penuh tulus ikhlas demi kepentingan umum dan pintunya selalu terbuka
untuk orang-orang yang meminta pertolongan, maka ia akan selamat
dari azab Allah.

2) Anjuran Menyelesaikan Pekerjaan dengan Baik

‫ان هللا يحب اذاعمل احدكم العمل ان يتقنه‬

“Sesungguhnya Allah menyukai seseorang di antara kalian


melakukan suatu pekerjaan lalu dia menyelesaikannya dengan baik.”

Setelah kita memiliki pekerjaan, hendaklah kita melakukan


dengan sebaik-baiknya, semaksimal mungkin, dan dengan usaha
keras, walaupun pekerjaan kita di bidang yang paling rendah sekalipun,
karena Allah menyukai hal tersebut. Hadis ini merupakan penjelasan
juga dari surah At-Taubah ayat 105.

3) Bekerja dalam bidang yang paling rendah lebih baik daripada meminta-
minta.

“Sesungguhnya (bila) seseorang di antara kalian mengambil tali


kemudian berangkat ke bukit, dan dari bukit ia membawa seikat kayu
(bakar), lalu menjualnya, Karena itu Allah memelihara
kehormatannya. Hal tersebut lebih baik baginya daripada meminta-
minta kepada orang lain, apakah mereka memberinya atau
menolaknya.”

Hadis ini menceritakan keutamaan orang yang bekerja


memeras keringatnya untuk memelihara kehormatan dirinya agar
jangan meminta-minta atau menjadi beban orang lain. Oleh Karena itu
dalam hadis lain disebutkan bahwa tangan di atas lebih baik daripada
tangan di bawah.

4) Bekerja terhitung sebagai jihad fii sabilillah


“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan
terampil, dan siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk
keluarga maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza
Wajalla” (HR. Ahmad)
5) Memberi lebih baik dari menerima

Setelah kita mengetahui bahwa Islam sangatlah menganjurkan


untuk bekerja keras, mencari nafkah, sekecil apapun pekerjaannya,
maka kita juga dilarang untuk patah arang dalam melaksanakan
perintah tersebut. seperti tertulis dalam hadis berikut:

“Tangan diatas (pemberi) lebih baik daripada tangan yang


dibawah (penerima) dan mulailah dari orang-orang yang banyak
tanggungannya; dan sebaik-baik sedekah ialah yang diambil dari sisa
kebutuhan sendiri, barangsiapa menjaga kehormatannya, Allah akan
menjaganya dan barangsiapa merasa cukup Allah akan mencukupkan
kebutuhannya”. (HR. Bukhari)

Hadis tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai seorang


muslim dianjurkan untuk menjadi kaya dengan tujuan agar menjadi
pribadi yang dermawan, suka menolong. Karena akan lebih baik
apabila kita bekerja, dan membantu sesama daripada meminta atau
bahkan peminta-minta.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan diatas bahwa di dalam islam menganjurkan kita
untuk bekerja guna untuk memenuhi kebutuhan dan meringankan
beban hidup. Bekerja juga termasuk berjihad di jalan Allah. Akan tetapi
tidak meninggalkan kewajiban beribadah kepada Allah swt, karena
yang kita cari di dunia ini bukan hanya materi tetapi pahala yang besar,
amalan yang kita bawa di akhirat nanti.
B. Saran
Sebagai khalifah di bumi ini, kita sebagai manusia dituntut untuk
mencari karunia Allah, memanfaatkan semua yang ada di bumi demi
kemakmuran dan keberlangsungan hidup kita. begitu pula dengan
mencari ilmu, juga bekerja. Dengan bekerja, kita dapat menjadi muslim
yang bermanfaat karena harta dan tenaga kita bagikan kepada saudara
lainnya. Oleh karena itu, bekerja di bidang apapun, asalkan halal, patut
kita laksanakan dengan ikhlas, sepenuh hati, agar bisa menjadi wali
Allah di dunia yang berkontribusi aktif demi kemajuan hidup umat islam.

DAFTAR PUSTAKA

Johan Arifin, 2009.Etika Bisnis Islami.Semarang:Walisongo Press .


Abdul Rasyid, Konsep Etos Kerja Menurut Hadis

Akh.muwafiksaleh,bekerjadenganhati nurani

Sayidahmad al hasyimi,syaarahmukhtarul ahaadits

Anda mungkin juga menyukai