Anda di halaman 1dari 14

AYAT AYAT YANG MEMBANGUN ETIKA HUKUM EKONOMI DAN

BISNIS

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Tafsir Ahkam Muamalah

Dosen Pengampu : Muhammad Diman Rasyid, Lc,M.Ag

Disusun Oleh :

Kelas/Kelompok : HES1/

1. Maria Ulfa (2025612006)


2. Asyiqa Arif (2025612012)
3. Muhammad Edil saputra (20256121029)

PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI BISNIS ISLAM

STAIN MAJENE 2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dengan ini penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Tafsir Ahkam Muamalah Ini.
Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, penulis juga ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima
kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Majene, 19 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Ekonomi dan Bisnis…………………………………… 2
B. Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum Ekonomi dan Bisnis .......... 3
C. Uraian Ayat……………………………………………………………… 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam Bahasa Indonesia, tafsir berarti pejelasan terhadap satu kalimat
(eksplanasi dan klarifikasi) yang juga mengandung pengertian pentingkapan,
penunjukan dan keterangan dari maksud satu ucapan atau kalimat. Secara istilah,
tafsir adalah menjelaskan kalam Allah dengan kata lain tafsir berfungsi sebagai
penjelass bagi lafal-lafal Alquran dan maksud-maksudnya.
Adalah penting untuk diperhatikan, penafsiran Alquran atau tafsir Alquran
tetap tidak sama dengan Alquran. Tegasnya Alquran tidak sama dengan tarjamah,
tidak sama dengan tafsir. Yang satu absolut dan mutlak, yang satu relatif. Tafsir
Alquran sebagai upaya intelektual manusia, hasilnya tetap tidak akan bisa
menjangkau nilai absolut, hasilnya tetap relatif. Terbuka untuk selalu dikaji,
dikoreksi dan disempurnakan.
Tafsir ayaat ekonomi ini bagi penulis tetaplah sebuah upaya memahami
ayat Allah, tentu saja sebatas kemampuan penulis. Mustahil jika kita mampu
menyelami maksud Allah lewat teks, lebih–lebih memastikan bahwa penafsiran
kita yang paling benar. Sungguh tidak mungkin. Yang mungkin kita lakukan
adalah mencoba memahami ayat-ayat Allah, melakukan kontekstualisasi dengan
kehidupan kita saat ini dan mengambil pelajaran, hikmah atau nilai yang bisa kita
gunakan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas antara lain:
1. Bagaimana penjelasan tafsir ayat-ayat dasar hokum ekonomi dan
bisnis Islam.
2. Bagaimana kandungan yang membangun dasar hokum ayat-ayat
ekonomi dan bisnis Islam.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah tafsir Ahkam Muamalah Ini.

1
2. Untuk mengetahui penjelasan tafsir ayat-ayat dasar etika hukum
ekonomi dan bisnis Islam.
3. Untuk mengetahui kandungan yang membangun Hukum etika
Ekonomi Dan Bisnis
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika dan bisnis
Etika bisnis terdiri dari kata etika dan bisnis. Sebelumnya telah dibahas makna
etika. Sedangkan kata bisnis secara historis berasal dari bahasa Inggris “business”
dari kata dasar busy yang artinya “sibuk”. Sibuk dalam artian mengerjakan
aktivitas atau pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.1 Dalam bahasa Arab
bisnis memiliki padanan dengan kata tijarah, yang berasal dari kata tajara, tajran
wa tijaratan bermakna berdagang, berniaga.2Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia bisnis merupakan usaha komersial dalam dunia perdagangan
dan bidang usaha.3
Secara Istilah bisnis menurut Skinner adalah kegiatan pertukaran barang, jasa,
atau uang yang saling menguntungkan atau memberi manfaat.4 Menurut K.
Bertens, bisnis adalah kegiatan ekonomis yang terjadi didalamnya tukar-menukar,
jual-beli, memproduksi, memasarkan, bekerja-memperkerjakan dan interaksi
manusiawi lainya, dengan maksud memperoleh keuntungan.5 Adapun menurut
Adam Smith, terjadinya perdagangan karena satu orang memproduksi lebih
banyak suatu barang sementara dia sendiri membutuhkan barang lain yang tidak
bisa membuat sendiri.6
Dalam Islam interaksi bisnis disebut mu’amalah. Sedangkan bisnis islami
menurut Yusanto dan Wijaya kusuma adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam
berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya (barang/jasa)

1
wikipedia.org/wiki/bisnis
2
A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir :kamus Arab–Indonesia Terlengkap (Surabaya:Pustaka
Progressif, 1997), hlm.129
3
9 Depertemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa,2008), hal. 209
4
Yusanto dan Widjajakusuma, Menggagas bisnis Islami (Jakarta:Gema In
5
K. Berten, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Kanisius, 2000), hlm. 34
6
2 Annisa Mardatillah, Etika dalam perspektif Islam,(Jurnal JIS,
Vol.6.No.1.2013), hal.91
2
termasuk profitnya, namum dibatasi dalam cara memperolehnya dan
pendayagunaan hartanya karena adanya aturan halal dan haram.7
In Islam business interaction is called mu'amalah. Meanwhile, according to
Yusanto and Wijaya Kusuma Islamic business is a series of business activities in
various forms which are not limited by the amount of ownership of their assets
(goods/services) including profits, but are limited in how to obtain them and the
utilization of their assets due to the existence of halal and haram rules.
Dari pengertian diatas bisnis merupakan kegiatan yang bertujuan mencari
keuntungan melalui usaha ekonomi baik berupa barang atau jasa, dilakukan secara
individu ataupun kelompok.
Kemudian ada beberapa pandangan tentang etika bisnis menurut para ahli.
Menurut, Faisal Badroen dalam tulisannya etika bisnis ialah sebagai seperangkat
nilai baik, buruk, benar, dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan prinsip-prinsip
moralitas. Mempelajari etika bisnis merupakan ‘learning what is right or wrong’,
yang didasari oleh ilmu, kesadaran dan kondisi yang berbasis moralitas.2
Adapun etika bisnis juga bisa berarti pemikiran atau refleksi tentang moralitas
dalam ekonomi dan bisnis seperti tentang perbuatan baik, buruk, terpuji, tercela,
benar, salah, wajar, tidak wajar, pantas, tidak pantas dalam berbisnis.
Menurut AA. Hanafi dan Hamid Salam, etika bisnis menurut al-Qur’an adalah
nilai-nilai etika Islam yang secara khusus mengenai aktivitas bisnis yang terdiri
dari enam prinsip utama, yakni kebenaran, kepercayaan, kejujuran, ketulusan,
pengetahuan, dan keadilan. Maka dapat disimpulkan bahwa etika bisnis dalam al-
Qur’an merupakan tuntunan nilai-nilai dalam melakukan aktivitas bisnis yang
bersumber dari ajaran al-Qur’an melalui nilai dasar bisnis dalam alquran
B. Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum Etika Ekonomi dan
Bisnis
1. Q. S. al-An’am (6) : 165;
‫َأۡل‬ ٰٓ ُ َ
‫ض‬
ٖ ‫ع‬ ۡ َ ‫ب‬ ‫ق‬
َ ۡ
‫و‬QQ َ ‫ف‬ ۡ‫م‬ ُ
‫ك‬ QQ‫ض‬
َ ‫ع‬ ۡ َ ‫ب‬ ‫ع‬
َ QQَ ‫ف‬‫ر‬َ ‫و‬
َ ‫ض‬
ِ ‫ر‬ۡ ‫ٱ‬ ‫ف‬َ ‫ِئ‬َ ‫و ٱلَّ ِذي َج َعلكمۡ َخل‬QQَ ُ‫َوه‬
‫ور‬ٞ ُ‫ب َوِإنَّهۥُ لَ َغف‬ Qِ ‫ت لِّيَ ۡبلُ َو ُكمۡ فِي َمٓا َءاتَ ٰى ُكمۡۗ ِإ َّن َرب ََّك َس ِري ُع ۡٱل ِعقَا‬
ٖ ‫َد َر ٰ َج‬
١٦٥ ‫َّحي ۢ ُم‬
ِ ‫ر‬
7
Yusanto dan Widjajakusuma, Menggagas bisnis Islami, hal.18
3
Dan Dia-lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat,
untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
a. Kata Kunci Ayat-Ayat Dengan Maknanya
ٓ
َ ‫َخ ٰلَِئ‬
‫ف ٱَأۡلرض‬
jama’ dari kata sebutan untuk sesuatu yang diberi mandat. Ia subjek yang
bermakna objek (), bahwa allah menjadikan pengikut nabi Muhammad saw
sebagai pengganti dan pemegang mandate rububiyah tuhan dalam peran
memakmurkan, dan menjaga kelestarian alam semesta dengan potensinya.

ۡ‫لِّيَ ۡبلُ َو ُكم‬


untuk menguji sekalian manusia, berupa tuntutan atau perintah.
ۗۡ‫ َمٓا َءاتَ ٰى ُكم‬:
kenikmatan, dan rizki yang diberikan oleh Tuhan kepada sekalian manusia, baik
berupa harta benda, pangkat, kesehatan, kesempurnaan fisik dan lain sebagainya.
8

b. Sabab An-Nuzul Dan Munasabah Surah al-An’am ayat 165


Q. S. al-An’am (6): 165; secara khusus tidak memuat sabab an-nuzul,
untuk membantu memahami ayat, maka pemahaman terhadap ayat tersebut dapat
dikaji dari sisi munasabah ayat dengan menelusuri interelasinya melalui ayat
sebelum dan sesudahnya, yakni Q. S. al-An’am: 164;

ُّ‫ل‬QQ‫بُ ُك‬Q ‫ ۡي ٖۚء َواَل تَ ۡك ِس‬Q‫لِّ َش‬QQ‫ َو َربُّ ُك‬Qُ‫قُ ۡل َأ َغ ۡي َر ٱهَّلل ِ َأ ۡب ِغي َر ٗبّا َوه‬
‫ َر ٰۚى ثُ َّم ِإلَ ٰى َربِّ ُكم‬QQQ‫ة ِو ۡز َر ُأ ۡخ‬ٞ ‫از َر‬ ۚ
ِ َ‫ا َواَل ت‬QQQَ‫س ِإاَّل َعلَ ۡيه‬
ِ ‫ز ُر َو‬QQQ ٍ ‫نَ ۡف‬
َ ُ‫َّم ۡر ِج ُع ُكمۡ فَيُنَبُِّئ ُكم بِ َما ُكنتُمۡ فِي ِه تَ ۡختَلِف‬
١٦٤ ‫ون‬
Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia
adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan
kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak
8
Shihab, Quraish. Membumikan al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung:
Penerbit Mizan, 1992.
4
akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan
akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan".
Dan awal surah al-A’raf :9

ُ‫ ه‬Q‫ج ِّم ۡن‬ٞ ‫ َر‬Q‫ك َح‬


َ ‫ ۡد ِر‬Q‫ص‬
َ ‫ك فَاَل يَ ُكن فِي‬َ ‫نز َل ِإلَ ۡي‬ ‫ٰ ُأ‬ ٓ ‫ا ٓل ٓم‬
ِ ٌ‫ ِكتَب‬١ ‫ص‬
٢ ‫ين‬ َ ِ‫لِتُن ِذ َر بِ ِهۦ َو ِذ ۡك َر ٰى لِ ۡل ُم ۡؤ ِمن‬
Alif laam mim shaad. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka
janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi
peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang beriman.
Hubungan antara ayat 165 dengan ayat 164 antara lain; memberikan
penjelasan tentang ‘Hal Yang’ dimandatkan Tuhan Sang Pemelihara alam
semesta, dan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab masing-masing,
tidak ada dosa yang diwariskan. Dan hubungan antar ayat 165 dengan awal surat
al-A’raf antara lain; bahwa Allah Maha Pengampun lagi penyayang, maka setiap
manusia harus optimis dalam menjalankan misinya sebagai pemegang mandate
Tuhan dalam pemeliharaan, dan pelestarian alam semesta.
c. Uraian Ayat
Q. S. al-An’am (6): 165; memuat penjelasan tentang makna khalifah fi al-
ard, sebagaimana dalam Q. S. al-Baqarah (2): 30; Q. S. al-A’raf: 129, Q. S. al-
A’raf: 169, Q. S. al-A’raf: 174, Q. S. al- Naml: 62, Antara lain; pertama, bahwa
manusia dijadikan sebagai ‘khalifah fi al-ard} adalah karena nabi Muhammad
SAW sebagai penutup para Nabi, maka allah menjadikan pengikutnya sebagai
pengganti ummat sebelumnya; kedua, mereka saling memberikan mandat; ketiga,
mereka semuanya menerima mandat Tuhan dibumi Allah, mereka berhak
menguasainya, dan berhak mengolah semua yang ada didalam nya. Dan
mengangkat mereka diatas yang lain dalam peringkat kemuliaan, intelektual,
harta, pangkat, dan rizqi bukan faktor kelemahan, kebodohan dan bukan
kekikiran. Karena semuanya diperoleh berdasarkan sikap dan respon mereka atas
semua yang telah diberikan Allah kepada manusia. Karena itu Allah memberikan

9
Rachmawatie. al-Qur’an Buku yang Menyesatkan dan Buku yang Mnecerahkan. Bekasi: Gugus Press, 2002.

5
warning, bahwa Allah maha cepat siksaan-Nya bagi yang mengabaikan peringatan
dan aturanya, tetapi dia maha pengampun lagi maha penyayang bagi yang selalu
mmperhatiknya.
2. Q. S. Luqman (31) : 20;

‫ض‬ِ ‫ا فِي ٱَأۡل ۡر‬QQQ‫ت َو َم‬ َّ ‫ َّخ َر لَ ُكم َّما فِي‬QQQ‫ َر ۡو ْا َأ َّن ٱهَّلل َ َس‬QQQَ‫َألَمۡ ت‬
ِ ‫ ٰ َم ٰ َو‬QQQ‫ٱلس‬
ۗ َ ٰ ُ‫َوَأ ۡسبَ َغ َعلَ ۡي ُكمۡ نِ َع َمهۥ‬
ِ ‫ ِد ُل فِي ٱهَّلل‬Q‫اس َمن يُ ٰ َج‬
ِ َّ‫اطنَ ٗة َو ِم َن ٱلن‬
ِ َ‫ظ ِه َر ٗة َوب‬
٢٠ ‫ير‬ ٖ َ‫بِ َغ ۡي ِر ِع ۡل ٖم َواَل هُ ٗدى َواَل ِك ٰت‬
ٖ ِ‫ب ُّمن‬
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan
untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab
yang memberi penerangan.
a. Kata Kunci Ayat-Ayat Dengan Maknanya

‫ َّخ َر لَ ُكم‬Q ‫ َس‬: memberikan kewenangan kepada manusia untuk


mengambil manfaat.

ِ ‫َّما فِي ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬


‫ت‬ : matahari, bulan, planet-planet, bintang, awan,
ruang angkasa dan lain sebagainya.

ۡ‫بَ َغ َعلَ ۡي ُكم‬QQQ‫ َوَأ ۡس‬: menyempurnakan, dan memenuhi dengan


kelengkapannya.

ُِ‫ َع َمه‬: segala kenikmatan.


َ ٰ : kenikmatan yang bias
‫ظ ِه َر ٗة‬ disaksikan dengan mata, dalam
riwayat Ibnu Abbas salah satunya adalah hidayah keislaman
seseorang dengan mengucapakan kalimat syahadat, diikuti dengan
mematuhi segala aturan yang ditetapkan dalam agama Islam.

‫ة‬Qٗ Qَ‫اطن‬
ِ َ‫ ب‬: kenikmatan yang bias dirasakan oleh mata hati, akal
pikiran dan perasaan, yakni keimanan dan kema’rifatan kepada
Tuhan.
b. Sabab An-Nuzul Dan Munasabah Surah Luqman ayat 20

6
Q. S. Luqman (31): 20; juga tidak memuat sabab an-nuzul, maka dari sisi
munasabah ayat dapat ditelusuri interelasinya melalui ayat sebelumnya dan
sesudahnya, yakni surah Luqman ayat 19 dan 21;

ۡ ‫ر ٱَأۡل‬Q
ِ ‫ ٰ َو‬Q‫ص‬
‫ت‬ َ ۚ ِ‫ص ۡوت‬
َ Q‫ك ِإ َّن َأن َك‬ ۡ ‫ٱغض‬
َ ‫ُض ِمن‬ ِ ‫َو ۡٱق‬
َ ِ‫ص ۡد فِي َم ۡشي‬
ۡ ‫ك َو‬
١٩ ‫ير‬ ۡ ُ ‫ص ۡو‬
َ َ‫ل‬
ِ ‫ت ٱل َح ِم‬
19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
ْ ُ‫نز َل ٱهَّلل ُ قَال‬
‫ ِه‬QQ‫وا بَ ۡل نَتَّبِ ُع َما َو َج ۡدنَا َعلَ ۡي‬ َ ‫ُوا َمٓا َأ‬
ْ ‫يل لَهُ ُم ٱتَّبِع‬
َ ِ‫َوِإ َذا ق‬
٢١ ‫ير‬ ِ ‫ب ٱلس َِّع‬ِ ‫ان ٱل َّش ۡي ٰطَ ُن يَ ۡد ُعوهُمۡ ِإلَ ٰى َع َذا‬ َ ‫ٓا َأ َولَ ۡو َك‬Qَۚ‫َءابَٓا َءن‬
21. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan
Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa
yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah
mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu
menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka).
Hubungan tersebut antara lain, bahwa manusia harus menjaga sikap lahir
dan batin dalam melakukan interaksi sosialnya, baik dengan manusia maupun
dengan lingkungannya di alam raya ini, karena hanya berkat Allah segala potensi
yang ada di bumi maupun di langit semuanya ditundukkan, dikuasai, dimiliki dan
dimanfaatkan oleh manusia.

c. Uraian Ayat
Q.S. Luqman (31): 20; ma’na ‘taskhir’ adalah mampu me ngambil manfaat dan
menguasai sebagaimana makna yang tertuang dalam Q.S.Ibrahim (14): 32;

َّ ‫ز َل ِم َن‬Q
ٗ‫ٓاء‬QQ‫ َمٓا ِء َم‬Q‫ٱلس‬ َ Q‫ض َوَأن‬ َ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬ ِ ‫ ٰ َم ٰ َو‬Q‫ٱلس‬
َّ ‫ق‬ َ Qَ‫ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذي َخل‬
‫ي‬
َ ‫ج ِر‬ Qۡ َ‫ك لِت‬َ Q‫ َّخ َر لَ ُك ُم ۡٱلفُ ۡل‬Q‫ت ِر ۡز ٗقا لَّ ُكمۡۖ َو َس‬ِ ‫فََأ ۡخ َر َج بِ ِهۦ ِم َن ٱلثَّ َم ٰ َر‬
٣٢ ‫فِي ۡٱلبَ ۡح ِر بَِأمۡ ِر ۖ ِهۦ َو َس َّخ َر لَ ُك ُم ٱَأۡل ۡن ٰهَ َر‬
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari
langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan
menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya
7
bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan
(pula) bagimu sungai-sungai.
Semua yang ada di langit dan yang ada di bumi dengan segala potensinya
yang melimpah diperuntukkan bagi kepentingan manusia, baik yang bisa
disaksikan dan dinikmati oleh indera lahir, maupun oleh nalar dan batin (hati).
Berdasarkan tujuan tersebut, maka pemanfaatan dan penguasaan terhadap semua
yang telah diciptakan oleh Allah, baik yang ada di langit, maupun yang ada di
bumi harus benar-benar menjadi potensi yang mensejahterahakan,
menguntungkan dan memudahkan dalam menegakkan pengabdian manusia
kepada Allah, sebagai ‘mandat Tuhan di alam semesta’.10
Everything in the heavens and in the earth with all its abundant potential is
destined for the benefit of humans, both those that can be witnessed and enjoyed
by the external senses, as well as by reason and mind (heart). Based on this goal,
the utilization and control of all that has been created by God, both in the
heavens and on earth must truly become a potential that is prosperous, profitable
and facilitates in upholding human devotion to God, as God's mandate. in the
universe'.
3. Q. S. al-Baqarah (2) : 29;
ٓ ٰ ‫ٱستَ َو‬
َّ ‫ى ِإلَى‬
‫ َمٓا ِء‬QQ‫ٱلس‬ ِ ‫ق لَ ُكم َّما فِي ٱَأۡل ۡر‬
ۡ ‫ض َج ِميعٗ ا ثُ َّم‬ َ َ‫هُ َو ٱلَّ ِذي َخل‬
ٖ ۚ ‫فَ َس َّو ٰىه َُّن َس ۡب َع َس ٰ َم ٰ َو‬
٢٩ ‫يم‬ٞ ِ‫ت َوهُ َو بِ ُك ِّل َش ۡي ٍء َعل‬
Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu.
a. Kata Kunci Ayat-Ayat Dengan Maknanya

‫ق لَ ُكم‬
َ َ‫َخل‬ : menciptakan dan menjadikan segala sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
b. Sabab An-Nuzul dan Munasabah Surah al-Baqarah ayat 29
Surah al-Baqarah ayat 29 juga tidak memuat sabab an-nuzul, adapun dari
sisi munasabah ayat dapat ditelusuri interrelasinya melalui ayat sebelum dan
sesudahnya, yakni ayat 28 dan 30;

10
Yusuf Qhardawi Ekonomi dan Peradaban Islam (Bogor Ghalia Indonesia 2011 )
8
َ ‫ف تَ ۡكفُر‬
ۡ‫َأ ۡح ٰيَ ُكمۡۖ ثُ َّم يُ ِميتُ ُكمۡ ثُ َّم ي ُۡحيِي ُكم‬Qَ‫ ا ف‬Q‫ُون ِبٱهَّلل ِ َو ُكنتُمۡ َأمۡ ٰ َو ٗت‬ َ ‫َك ۡي‬
٢٨ ‫ُون‬ َ ‫ثُ َّم ِإلَ ۡي ِه تُ ۡر َجع‬
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah
menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali,
kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
ۖ ٰٓ ۡ
‫الُ ٓو ْا‬QQَ‫ة ق‬Qٗ Qَ‫ض َخلِيف‬
ِ ‫ر‬ ۡ ‫َأۡل‬ ‫ٱ‬ ‫ي‬ ِ ‫ف‬ ٞ
‫ل‬Q Q‫ع‬ِ ‫ا‬‫ج‬َ ‫ي‬ ِّ ‫ن‬‫ا َل َرب َُّك لِل َمل ِإ‬QQَ‫َوِإ ۡذ ق‬
‫ة‬
ِ Q‫ك‬َ ‫ِئ‬َ
‫بِّ ُح‬Q ‫ ِّد َمٓا َء َونَ ۡح ُن نُ َس‬Q ‫ك ٱل‬ ُ ِ‫ف‬Q ‫ا َويَ ۡس‬QQَ‫ ُد فِيه‬QQ‫ا َمن ي ُۡف ِس‬QQَ‫ ُل فِيه‬QQ‫َأتَ ۡج َع‬
٣٠ ‫ون‬ َ ۖ َ‫ك َونُقَ ِّدسُ ل‬
َ ‫ك قَا َل ِإنِّ ٓي َأ ۡعلَ ُم َما اَل تَ ۡعلَ ُم‬ َ ‫بِ َحمۡ ِد‬
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Hubungan tersebut antara lain, bahwa manusia seharusnya tidak berlaku
kufur dan mengingkari segala karunia yang diberikan oleh Tuhan, karena telah
dimuliakan oleh Tuhan dengan posisinya sebagai khalifah fi al-ard, dan
menganugerahi segala potensi fisik yang sempurna, bahkan semua kreasi Tuhan
yang ada di atas bumi ini dipersembahkan untuk manusia agar bisa dimanfaatkan
sebagai bekal pengabdian manusia kepada Tuhan, karena itu manusia
bertanggungjawab dalam pemeliharaannya.11
c. Uraian Ayat Surah al-Baqarah ayat 29
Ayat ini menjelaskan tentang jaminan Allah kepada manusia yang telah
menerima kontrak primordialnya dengan Tuhan sebagaimana yang tertuang dalam
surah al-Ahzab ayat 72;

‫َأبَ ۡي َن‬Q َ‫ا ِل ف‬QQَ‫ض َو ۡٱل ِجب‬


ِ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬ ِ ‫ضنَا ٱَأۡل َمانَةَ َعلَى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬ ۡ ‫ِإنَّا َع َر‬
‫ ا‬Q‫وم‬ٗ ُ‫ان ظَل‬Q َ Q‫ ۖ ُن ِإنَّهۥُ َك‬Q ‫نس‬
َ ٰ ‫ا ٱِإۡل‬QQَ‫ا َو َح َملَه‬QQَ‫َأن يَ ۡح ِم ۡلنَهَا َوَأ ۡشفَ ۡق َن ِم ۡنه‬
٧٢ ‫َجهُواٗل‬
11
Veitzal Rivai Islamic Ekonomi (Bumi Aksara 2009 )
9
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.
Karena itu manusaia selalu diingatkan oleh Allah melalui ayat-ayat yang
tertuang dalam surah adh-Dhariyat (51): 56, dan surah al-Baqarah (2): 21.
Penciptaan manusia adalah paling sempurna disbanding makhluk lain,
yakni keseimbangan fisik dan psikis yang ideal Manusia di anugerahi kemampuan
berpikir dan berkreasi (daya cipta) dengan akalnya, menyebabkan keunggulan dan
keistimewaan manusia disbanding dengan makhluk lain. Ketaatannya yang penuh
tantangna melalui perjuangan melawan syetan dan nafsunya, membuatnya unggul
dari ketaatan malaikat yang tanpa tantangan, dengan ruh-nya yang immateri
membuatnya mampu menembus segala immateri, dan yang akan berada dalam
satu alam yang hidup, bermakna, serta tak terbatas, yang dimensinya melebar
keluar melampaui dimensi tanah, dan dimensi material.
Karena itu manusia dibekali kesabaran moral untuk memilih mana yang
baik dan mana yang buruk, sesuai dengan nurani mereka atas bimbingan wahyu
sebagaimana informasi Q.S al-Balad (90): 4, 8, 10;12

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Ayat-ayat yang membangun dasar hukum ekonomi dan bisnis antara lain; Q.S
al-An'am (6): 165, Q.S Luqman (31): 20, Q.S al-Baqarah (2): 29. Ketiga ayat
tersebut membagi kaidah (dasar hikum segala kegiatan ekonomi dan bisnis adalah
"boleh/halal", Sampai ada indikator yang dilarang/haram.

Ketiga ayat diatas membangun aturan sebagai berikut: Setiap pemimpin


bertanggungjawab atas kelestarian alam semesta, dan kesejahteraan para
penghuninya. Semua yang ada di langit dan di bumi dengan segala potensinya,

12
Erwin, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam
10
baik yang bisa disaksikan dan dirasakan langsung oleh indera, maupun tidak,
disediakan oleh Allah untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia, maka
pengembangan dan pengelolaannya harus memberikan kemanfaatan dan
kesejahteraan bagi umat manusia dan pelestarian alam semesta. Berdasarkan
tujuan tersebut di atas, maka setiap kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan terhadap segala yang ada di langit
dan di bumi dengan segala potensinya adalah boleh, kecuali jika ada indikator
yang menyimpang dari tujuan dan berdampak merusak lingkungan dan alam
semesta.

B. Saran
Alhamdulillah akhirnya tugas makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Hal ini tak lepas dari berkah yang diberikan oleh Allah SWT, yang
telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Namun penulis juga menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas ini masih banyak
terdapat kesalahan. Oleh karena itu mohon kritikan dan saran dari pembaca demi
perbaikan makalah yang selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA
wikipedia.org/wiki/bisnis
A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir :kamus Arab–Indonesia Terlengkap
(Surabaya:Pustaka Progressif, 1997), hlm.129
9 Depertemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa,2008), hal. 209
Yusanto dan Widjajakusuma, Menggagas bisnis Islami (Jakarta:Gema In
K. Berten, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Kanisius, 2000), hlm. 34
2 Annisa Mardatillah, Etika dalam perspektif Islam,(Jurnal JIS,
Vol.6.No.1.2013), hal.91
Yusanto dan Widjajakusuma, Menggagas bisnis Islami, hal.18
Yusuf Qhardawi Ekonomi dan Peradaban Islam (Bogor Ghalia Indonesia 2011 )
Veitzal Rivai Islamic Ekonomi (Bumi Aksara 2009 )
Erwin, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam

11

Anda mungkin juga menyukai