Anda di halaman 1dari 15

Ruang Lingkup Dan Pembidangan Ilmu Ekonomi, Ilmu Politik, dan Ilmu

Kesehatan

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:MSI

Dosen : Dr. M. Dzakiyyudin M.M.Pd

Disusun Oleh:

Nama : Akhsanul kholqi

Semester/Jurusan : PAI 1.1

Nomor peserta : 2223.1.1.02220

(PRODI PAI I.1)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ALMASTHURIYAH

SUKABUMI 2022/2023
Kata pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis
tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah MSI. Penulis berharap makalah tentang Ruang Lingkup dan
Pembidangan Ilmu Ekonomi, Ilmu politik, dan Ilmu Kesehatan ini dapat menjadi
referensi bagi pembaca agar sedikit mengenal Ruang Lingkup dan Pembidangan Ilmu
Ekonomi, Ilmu politik, dan Ilmu Kesehatan untuk menjadi petunjuk kehidupan
bermasyarakat.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini
dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sukabumi, 21 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................

A. Latar Belakang.. ..................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................

C. Tujuan .................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................

A. ruang lingkup Ilmu Ekonomi Islam.....................................................................


B. sumber hukum Ekonomi Islam ...........................................................................
C. Pengertian Ilmu Politik Islam..............................................................................
D. Mengetahui Objek Ilmu Politim Islam................................................................
E. Pembagian Politik Islam......................................................................................
F. Ruang lingkup dan Pembidangan Ilmu Kesehatan .............................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................................

A. Simpulan .............................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi
Muhammad Saw sebagai nabi dan utusan Allah Swt sebagai petunjuk hidup umat
manusia (hudan li an-nas). Agama Islam hadir ke tengah umat manusia sebagai
petunjuk karena ajaran-ajarannya bersifat universal, mengatur seluruh aspek
kehidupan manusia baik aspek mikro maupun makro.Aspek makro, Islam
mengatur tatanan kehidupan dalamaspek terkecil dalam kehidupan manusia
seperti mengatur tentang etikabersilaturahim, bertetangga, belajara dan
sebagainya.Sedang dalamaspek makro, Islam mengatur tatanan kehidupan
manusia dalam aspek terluas dalam kehidupan manusia salah satu di antaranya
adalah etikaberbangsa dan bernegara.
Etika berbangsa dan bernegara sangat diperlukan dalamkehidupan
manusia karena tanpa etika tersebut maka kehidupan berbangsa dan bernegara
tidak akan berjalan dengan tentram, damai,dan rukun. Oleh karena itu, sebagai
warga negara Indonesia sekaligussebagai seorang muslim maka sangat penting
memahami dan merealisasikan pentingnya etika dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara karena pada hakikatnya ajaran Islam yang dibawakan olehNabi
Muhammad Saw memiliki misi profetis untuk menyempurnakan akhlak mulia
maka dengan memahami dan merealisasikan etika dalam berbangsa dan bernegara
pada hakikatnya kita sedang merealisasikan ajaran Islam itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja ruang lingkup Ilmu Ekonomi Islam?
b. Berapa sumber hukum Ilmu Ekonomi Islam?
c. Apa pengertian Ilmu Politik Islam?
d. Apa saja Objek Ilmu Politik Islam?
e. Ada berapa pembagian Politik Islam?
f. Apa ruang lingkup dan pembidangan Ilmu Kesehatan Islam?

C. Tujuan Makalah
a. Mengetahui ruang lingkup Ilmu Ekonomi Islam
b. Mengetahui sumber hukum Ekonomi Islam
c. Mengetahui pengertian Ilmu Politik Islam
d. Mengetahui Objek Ilmu Politim Islam
e. Mengetahui pembagian Politik Islam
f. Mengetahui Ruang lingkup dan Pembidangan Ilmu Kesehatan Islam

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang lingkup Ilmu Ekonomi Islam

Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid
sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Bekerja merupakan
suatu kewajiban karena Allah swt memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya
dalam surat At-Taubah ayat 105: dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu Karena kerja
membawa pada keampunan, sebagaimana sabada Rasulullah Muhammad saw:
Barang siapa diwaktu sorenya kelelahan karena kerja tangannya, maka di waktu sore
itu ia mendapat ampunan. (HR.Thabrani dan Baihaqi)
Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu yang memepelajari
perilaku manusia dalam usaha umtuk memenuhi kebutuhan dengan alat pemenuhan
kebutuhan yang terbatas dalam lingkup syari’ah.
Beberapa ekonom memberikan penegasan bahwa ruang lingkup dari ekonomi Islam
adalah masyarakat Muslim atau negara Muslim sendiri. Artinya, ia mempelajari
perilaku ekonomi dari masyarakat atau Negara Muslim di mana nilai-nilai ajaran
Islam dapat diterapkan. Ruang lingkup ekonomi islam yang tampaknya
menjadiadministrasi kekurangan sumber-sumber daya manusia dipandang dari
konsepsi etik kesejahteraan dalam islam. Namun, pendapat lain tidak memberikan
pembatasan seperti ini, melainkan lebih pada umumnya. Dengan kata lain, titik tekan
ilmu ekonomi Islam adalah bagaimana Islam memberikan pandangan dan solusi atas
berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi umat manusia secara umum.

B. Sumber-Sumber Hukum Ilmu Ekonomi Islam


Sumber-sumber hukum Ekonomi Islam yang esensial ada dua, tapi para ulama’
melakukan ijtihad kemudian menentukan manhaj yang berbeda – beda. Di bawah ini
adalah sumber-sumber hukum Ekonomi Islam.
a. Al-Qur-an
Al-qur’an adalah sumber pertama dan utama bagi Ekonomi Islam, di
dalamnya dapat kita temui hal ihwal yang berkaitan dengan ekonomi dan juga
terhadap hukum-hukum dan undang-undang ekonomi dalam tujuan Islam, di
antaranya seperti hukum diharamkannya riba, dan diperbolehkannya jual beli yang
tertera pada surah Al-Baqorah ayat 275: “......padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Orang – orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari tuhannnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba) maka baginya apa yang
telah di ambilnya dahulu (sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah) kepada
Allah. Orang yang mengulangi
(mengambil riba) maka orang itu adalah penghuni – penghuni neraka, mereka kekal
di dalamnya.”
b. As-Sunah An-Nabawiyah
As-Sunah adalah sumber kedua dalam perundang-undangan islam.
Didalamnya dapat kita jumpai khazanah aturan perokonomian islam. Di antaranya
seperti sebab hadis yang isinya memerintahkan untuk menjaga dan melindungi harta,
baik milik pribadi maupun umum serta tidak boleh mengambil harta yang bukan
miliknya. “Sesungguhnya (menumpahkan) darah kalian, (mengambil) harta kalian,
(mengganggu) kehormatan kalian haram sebagaimana haramnya hari kalian saat ini,
di bulan ini, di negeri ini.....”(H.R Bukhori) Contoh lain misalnya As-Sunah juga
menjelaskan jenis – jenis harta yang harus menjadi milik umum dan untuk
kepentingan umnum, tertera pada hadis: “Aku ikut berperang bersama Rasulullah,
ada tiga hal yang aku dengar dari Rasulullah: Orang – orang muslim bersyarikat
(sama – sama memiliki) tempat penggembala, air dan api” (HR. Abu Dawud)
c. Ijtihad Ulama’
Istilah ijtihad adalah mencurahkan daya kemampuan untuk menghasilkan
hukum syara’ dari dalil – dalil syara’ secara terperinci yang bersifat operasional
dengan cara mengambil kesimpulan hukum (istimbat) Iman Al-Amidi mengatakan
untuk melakukan ijtihad harus sampai merasa tidak mampu untuk mencari tambahan
kemampuan. Menurut Imam Al-Ghozali batasan sampai merasa tidak mampu sebagai
bagian dari definisi ijtihad sempurna (al ijtihad attaam)
Imam Syafi’i mengatakan bahwa seorang mujtahid tidak boleh mengtakan “tidak
tahu” dalam suatu permasalahan sebelum ia berusaha dengan sungguh – sungguh
untuk menelitinya dan tidak boleh mengatakan “aku tahu” seraya menyebutkan
hukum yang diketahui itu sebelum ia mencurahkan kemampuan dan mendapatkan
hukum itu.
Keberadaan ijtihad sebagai sebuah hukum dinyatakan dalam Al-Qur’an dalam surat
an Nisa (4) ayat 83, yang artinya : “dan apabila datang kepada mereka suatu berita
tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka
menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang
yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul
dan ulil Amri). kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu,
tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).
d. Kitab-kitab Fikih Umum dan Khusus
Kitab-kitab ini menjelaskan tentang ibadah dan muamalah, di dalamnya
terdapat pula bahasan tentang ekonomi yang kemudian dikenal dengan istilah Al-
Mu’amalah Al-Maliyah, isinya merupakan hasil-hasil ijtihad Ulama terutama dalam
mengeluarkan hukum-hukum dari dalil – dalil Al-Qur’an maupun hadis yang sahih.
C. Pengertian Fikih Siyasah
Fikihi Siyasah (‫) السياسي الفقه‬merupakan tarkib idhafi Atau kalimat majemuk
yang terdiri dari dua kata yaitu Kata fikih (‫)الفقه‬dan al-siyâsî (‫)السياسي‬Secara etimologi,
Fikih merupakan bentuk masdhar (gerund) dari tashrifan Kata faqiha-yafqahu-fikihan
yang bermakna faham. FikihBerarti pemahaman yang mendalam dan akurat Sehingga
dapat memahami tujuan ucapan dan atau Tindakan tertentu. Fikihi secara istilah,
menurut ulama ushul, yaitu: ‫ العلم باألحكام الشرعية العملية المكتسب من أدلتها التفصيلية‬Ilmu yang
menerangkan hukum-hukum syara’ Amaliah yang digali dari dalil-dalilnya secara
Terperinci”
Siyasah berasal dari kata bahasa Arab ‫ ساس‬-‫يسوس‬-‫سياسة‬yang berarti mengatur,
mengurus, dan Memerintah. Siyasah juga berarti pemerintahan danpolitik, atau
menuntut kebijaksanaan. 4 Siyasah juga Dapat diartikan administrasi (‫( إدارة‬dan
manajemen. Jadi Siyasah menurut bahasa mengandung beberapa arti, Yaitu
mengatur, mengurus, memerintah, memimpin, Membuat kebijaksanaan pemerintahan
dan politik. Artinya, mengatur, mengurus dan membuat Kebijaksanaan atas sesuatu
yang bersifat politis untuk Mencapai suatu tujuan. Beberapa pendapat yang berbeda
di kalangan Ahli fikih tentang asal usul kata siyasah, yaitu :
1. Al-Maqrizy : Kata siyasah berasal dari bahasa
Mongol yakni dari kata yasah yang mendapat Imbuhan sin berbaris kasrah
diawalnya sehingga Dibaca siyasah. Pendapat tersebut didasarkan Pada sebuah kitab
undang-undang milik Jenghis Khan yang berjudul Ilyasa yang berisi panduan
Pengelolaan negara dan berbagai bentuk Hukuman berat bagi pelaku pindak pidana
Tertentu.
2. Ibn Taghri Birdi : Siyasah berasal dari campuran
Dari tiga bahasa, yakni bahasa Persia, Turki dan Mongol. Partikel Si dalam
Bahasa Persia berarti 30, yasa dalam bahasa Turki dan Mongol berarti Larangan dan
karena itu ia dapat juga dimaknai Sebagai hukum atau aturan.
3. Ibnu Manzhur menyatakan siyasah berasal dari
Bahasa Arab, yakni bentuk dari tashrifan kata Sasa-yasusu-siyasatan, yang
semula berarti Mengatur, memelihara, atau melatih binatang, Khususnya kuda.Secara
terminologis, siyasah dalam Lisan al-Arab Berarti mengatur atau memimpin sesuatu
dengan cara
D. Obyek Kajian Fikih Siyasah
Fikih siyasah adalah bagian ilmu fikih yang mengkhususkan diri pada bidang
muamalah dengan spesialisasi segala hal ihwal dan seluk beluk tata pengaturan
negara dan pemerintahan. Sebagai sebuah ilmu, fikih siyasah mempunyai obyek
kajian. Objek kajian fikih siyasah menurut Abdul Wahhab Khallaf ialah membuat
peraturan dan perundang-undangan untuk mengurus negara sesuai dengan pokok-
pokok ajaran agama.19 Menurut Hasbi Ash Shiddieqy ialah pekerjaan mukallaf dan
segala urusan pentadbiran (pengaturan) dengan jiwa syariah yang tidak diperoleh
dalil khususnya dan tidak berlainan dengan syariah amma. Menurut Ibn Taimiyah
ialah berkaitan dengan memegang kekuasaan, mereka yang memiliki amanah dan
menetapkan hukum yang adil
E. Pembagian Ilmu Politik Islam

 Pengertian Siyasah Dauliyah.


Dauliyah bermakna Tentang daulat, kerajaan, kekuasaan, wewenang, serta
Kekuasaan. Siyasah Dauliyah bermakna sebagai Kekuasaan kepala negara untuk
mengatur negara Dalam hal hubungan internasional, masalah territorial, Nasionalitas,
ekstradisi tahanan, pengasingan tawanan Politik, pengusiran warga negara asing.
Siyasah dauliyah juga mengatur hubungan Antara warga Negara dengan lembaga
Negara dari Negara yang satu dengan warga Negara dan lembaga Negara dari Negara
lain. Dalam hubungan Internasional asas damai merupakan asas hubungan
International. Alasanya adalah perang itu Diperkenankan karena ada sebabnya, yaitu
menolak Kezaliman, menghilangkan fitnah, dalam rangka Mempertahankan diri.
Konsekuensi dari asas damai Sebagai hukum asal dalam hubungan internasional
Adalah perdamaian saling membantu dalam kebaikan Maka :
a) Perang tidak dilakukan kecuali dalam keadaan Darurat.
b) Orang yang tidak ikut berperang tidak boleh diperlakukan sebagai musuh.
c) Segera menghentikan perang apabila salah satu pihak cenderung kepada damai
d) Memperlakukan tawanan perang dengan cara manusiawi.
Subjek hukum dalam siyasah dauliyah adalah Negara, setiap Negara
mempunyai kewajiban. Kewajiban terpenting adalah menghormati hak-hak Negara
lain dan melaksanakan perjanjian yang telah Dibuat. Semua Negara yang ada di dunia
ini adalah Bertetangga, karena itu dalam hubungan antar Negara Diterapkan
kewajiban menghormati Negara sebagai Tetangga Negara kita. Landasan dari
kewajiban tersebut Adalah: Sembahlah Allah dan janganlah kamu Mempersekutukan-
Nya dengan sesuatupun. Dan Berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karibkerabat,Anak-anak yatim, orang-orang miskin, Tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh dan teman Sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang Sombong dan membangga-
banggakan diri.
 Pengertian Siyasah Maliyah
Secara etimologi Siyasah Maliyah ialah politik ilmu keuangan, sedangkan
secara terminologi Siyasah Maliyah adalah mengatur segala aspek pemasukan dan
pengeluaran keuangan yang sesuai dengan kemaslahatan umum tanpa menghilangkan
hak individu dan menyia-nyiakannya.Jadi, pendapatan negara dan pengeluarannya
harus diatur dengan baik.Karena keuangan negara termasuk pilar yang sangat
berperan penting dalam kemaslahatan masyarakat. Ketika keuangan diatur
sedemikian, maka dampaknya terhadap ekonomi, kemiliteran, dan hal-hal yang
lainnya; yaitu kesejahteraan bagi penduduk negara tersebut.
Mengenai sumber pendapatan negara untuk Membiayai segala aspek aktivitas
negara, ada beberapa Perbedaaan pendapat:
a. Menurut Ibnu Taimiyah dalam bukunya AsSiyasatus
Syari’ah fi Islahir Ra’i war Ra’iyah (Pokok-Pokok Pedoman Islam dalam
Bernegara) Menyebutkan bahwa hanya ada dua sumber pendapatan negara, yaitu
zakat dan harta Rampasan perang.
b. Sedangkan pendapat Muhammd Rasyid Ridha,
Dalam bukunya Al-Wahyu al-Muhammady (wahyu Ilahi kepada
Muhammad), menyatakan Bahwa selain zakat dan harta rampasan perang Seperti
yang diajukan oleh Ibnu Taimiyah Ditambahkannya jizyah (pemberian) yang
Didapatkan dari golongan minoritas (non Muslim) sebagai jaminan kepada mereka,
baik Jaminan keamanan dan keselamatan jiwa dan Harta benda mereka maupun
jaminan hak-hak Asasi mereka.
c. Lain halnya dengan Yusuf Qhardawi, ia
Menyatakan, selain hal-hal diatas, pajak Merupakan salah satu sumber
pendapatan Negara, karena jika hanya ada tiga macam Sumber pendapatan negara,
dapat dipastikan Pendapatan tersebut tidak mungkin dapat Membiayai semua
kegiatan negara, yang makin Hari makin luas dan besar.
d. Begitu pula pendapat Abdul Wahhab Kahallaf
Yang sama halnya dengan Qardhawi, beliau pun Menambahkan harta pusaka
orang yang tidak Meninggalkan ahli waris termasuk dari sumber Keuangan negara.
 Pengertian Siyasah Dusturiyah
Kata “dusturi” berasal dari bahasa persia. Semula artinya adalah seorang yang
memiliki otoritas, Baik dalam bidang politik maupun agama. Dalam Perkembangan
selanjutnya, kata ini digunakan untuk Menunjukkan anggota kependetaan (pemuka
agama) Zoroaster (Majusi).Setelah mengalami penyerapan Ke dalam bahasa Arab,
kata dustur berkembang Pengertiannya menjadi asas dasar/pembinaan. Secara Istilah
diartikan sebagai kumpulan kaidah yang Mengatur dasar dan hubungan kerja sama
antara Sesama anggota masyarakat dalam sebuah negara, baik Tidak tertulis
(konvensi) maupun yang tertulis (konstitusi). A’la al-Maududi menakrifkan dustur
Dengan: “Suatu dokumen yang memuat prinsip-prinsip Pokok yang menjadi landasan
pengaturan suatu Negara.”Dari dua definisi ini disimpulkan bahwa kata Dustur sama
dengan constitution dalam bahasa Inggris, Atau Undang-Undang Dasar dalam bahasa
Indonesia, Kata-kata “dasar” dalam bahasa Indonesia tersebut tidaklah mustahil
berasal dari kata dustur tersebut di Atas. Dengan demikian, Siyasah Dusturiyah
adalah Bagian Fikih Siyasah yang membahas masalah Perundang-undangan Negara
agar sejalan dengan Nilai-nilai syari’at. Artinya, undang-undang itu Mengacu
terhadap konstitusinya yang tercermin dalam Prinsip-prinsip Islam dalam hukum-
hukum syari’at Yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan yang Dijelaskan sunnah
Nabi, baik mengenai akidah, ibadah, Akhlak, muamalah maupun berbagai macam
hubungan Yang lain. Prinsip-prinsip yang diletakkan dalam Perumusan undang-
undang dasar adalah jaminan atas Hak asasi manusia setiap anggota masyarakat dan
Persamaan kedudukan semua orang di mata hukum, Tanpa membeda-bedakan
stratifikasi sosial, kekayaan, Pendidikan dan agama. Sehingga tujuan dibuatnya
Peraturan perundang-undangan untuk merealisasikan Kemaslahatan manusia dan
untuk memenuhi Kebutuhan manusia yang merupakan prinsip Fikih Siyasah akan
tercapai.
F. Ruang lingkup dan pembidangan Ilmu Kesehatan Islam
Ajaran Islam tentang kesehatan berprinsip pencegahan lebih diutamakan
daripada penyembuhan. Dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi,al-wiqoyahkhairum
minal-’ilaj. Berkenaan dengan kontek kesehatan ini ditemukan sekian banyak
petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi Saw yang pada dasarnya mengarah pada upaya
pencegahan.
Untuk menuju kepada upaya pencegahan tersebut, maka Islam menekankan
segi kebersihan lahir dan batin. Kebersihan lahir dapat mengambil bentuk kebersihan
tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian, makanan, minuman dan lain
sebagainya. Dalam hubungan ini dapat dibaca ayat Alquran surat al-Baqarah ayat 222
”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang mensucikan diri.”Bertaubat sebagaimana dikemukakan pada ayat tersebut
akan menghasilkan
Kesehatan mental, sedangkan kebersihan lahiriyah menghasilkan kesehatan
fisik. Selanjutnya anda baca ayat Alquran yang terdapat dalam surat al-Mudatsir ayat
4-5. “Dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah.”
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ekonomi Islam merupakan perwujudan perilaku ekonomi yang


didasarkan pada ajaran Islam yang mencakup cara memandang permasalahan
ekonomi, menganalisis, dan mengajukan alternatif solusi atas berbagai
permasalahan ekonomi. Dengan demikian, ekonomi Islam telah ada sejak
awal permualaan Islam. Titik tekan ilmu ekonomi Islam adalah pada
bagaimana Islam memberikan pandangan dan solusi atas berbagai persoalan
ekonomi yang dihadapi umat manusia secara umum.Ekonomi Islam dibatasi
oleh hukum dagang Islam (fiqih muamalah), sistem sosial Islam, dan aturan-
aturan keagamaan (seperti zakat, infaq, wakaf, anjuran menyantuni anak
yatim dan orang fakir miskin, pelarangan maisir, gharar, dan riba) yang
semuanya mempunyai pengaruh terhadap cakupan ekonomi. Ruang lingkup
ekonomi Islam harus juga mencakup aspek makro ekonomi. Pembahasan
aspek makro ekonomi dari sistem ekonomi Islam membawa konsekuensi
kepada peranan regulator (pemerintah) dalam merespon dan mendorong
perkembangan sistem ekonomi Islam. Selanjutnya, ekonomi Islam
membutuhkan tersedianya standar akuntansi yang baku sebagai pedoman
dalam melakukan pencatatan transaksi dan pelaporannya.

Kata atau istilah politik dalam kosakata bahasa Indonesia terambil dari
bahasa Ingris. Kata dan istilah tersebut bermakna segala hal yang berkaitan
dengan kekuasaan, Terutama meliputi bagaimana ia diperoleh, digunakan dan
dipertanggungjawabkan, baik Dalam skala terbatas seperti pada keluarga,
masyarakat, negara bahkan yang lebih luas Lagi adalah antar negara. Istilah
politik dalam teori keilmuan dimaknakan dengan ilmu Tata negara atau ilmu
pemerintahan.

Tiga tokoh klassik yang berjasa mengemukakan teorinya di bidang


kajian iniAdalah Plato, Aristoteles dan al-Farabi. Pada prinsipnya, ketiga tokoh
tersebut sepaham Bahwa negara terbentuk karena faktor kebutuhan dari warga
yang hanya bisa dipenuhi Lewat kerjasama (dalam negara).

Ajaran Islam tentang kesehatan berprinsip pencegahan lebih


diutamakan daripada penyembuhan. Dalam bahasa Arab, prinsip ini
berbunyi,al-wiqoyahkhairum minal-’ilaj. Berkenaan dengan kontek kesehatan
ini ditemukan sekian banyak petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi Saw yang
pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan.

B. SARAN

Semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam


memahami Ruang Lingkup dan Pembidangan Ilmu Ekonomi, Ilmu Politik, dan
Ilmu Kesehatan. dalam penulisan makalah ini kami sebagai manusia
menyadari, masih banyak kesalahan dan kekeurangan baik dari segi penulisan
maupun tata bahasa. Oleh karena itu kritik dan saran membangun dari
pembaca sangat kami butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Muhaimin dkk, Studi Islam dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan, (Jakarta:
Kencana, 2012)

Rosihon Anwar, M.Ag.,DKK, Pengantar Study Islam, (Bandung: Pustaka Setia,


2009)

Yusuf, Mundzirin dkk, Islam dan Budaya Lokal. (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN
Sunan Kalijaga, 2005)

M.Nurhakim, Metode Studi Islam, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang,


2004)

Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta:Teras, 2009)23. Andi darmawan,


M.Ag dkk, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan
Kalijaga, 2005)
M. Amin Abdullah, Islamic Studies, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)

Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2003)

Abuddin Nata, M. A, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidislipiner,


(Jakarta: Rajawali Pres, 2009)

H. Abuddin Nata, M.A, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011)

M. Amin Abdullah, Studi agama Normativitas atau Historitas?,(Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2002

Abbudin Nata, Metode Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada) 1998

Pios A partanto M. Dahlan al barry, Kamus Ilmiyah Populer, (Surabaya : penerbit


arkola, 1994)

Peter Conolly, aneka pendekatanstudi agama, (Yogyakarta: Lkis, 2002)Atang


Abd.Hakim & DR. Jaih Mubarok. Metode studi Islam.(Bandung: remaja rosdakarya
2009)

Anda mungkin juga menyukai