Anda di halaman 1dari 13

Kisah Tauladan Nabi Ibrahim (Nilai Pendidikan)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas MataKuliah


Aqidah Akhlak

DOSEN PENGAMPU:
Hiljati, S.Ag.,M.Pd.I

LINA MUTMAINNAH (21.1.1.0624.0020)

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PGMI/ILMU KEGURUAN
2021-2022

DAFTAR ISI
Judul Makalah

Daftar Isi

Kata pengantar

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang…………………………………………………

B. Rumusan Masalah…………………………………………….

C. Tujuan Penulisan……………………………………………..

Bab II Pembahasan

A. Kisah nabi Ibrahim A.S……………………………………..


B. Kelahiran nabi Ibrahim………………………………………
C. Wafatnya nabi Ibrahim …………………………………..
D. Pesan Moral dari kisah nabi Ibrahim……………………….
Bab III Penutup

A. Kesimpulan………………………………………………….

B. Saran ………………………………………………………..

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia Nya kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan tugas makalah ini dengan baik.

Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah

menjadi contoh dan teladan serta motivasi bagi kami dalam mengerjakan tugas ini dengan

sebaik-baiknya.

Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada orang tua kami yang telah berjasa

besar sehingga kami bisa melanjutkan pendidikan sampai saat ini.Kami ucapkan terimakasih

kepada dosen pembimbing kami yakni bapak Wasid yang telah memberikan pengarahan serta

bimbingan dalam mengerjakan tugas makalah sejarah dalam al-Qur’an dan Hadits ini.

Kami sebagai penulis mohon maaf jika ada kesalahan maupun kekurangan dalam

penulisan ini karena di dunia ini tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanyalah Allah

SWT. Maka dari itu, mohon kritik dan sarannya demi tercapainya kesempurnaan tugas ini.

Mudah-mudahan tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya.

Polewali Mandar, 13 Desember 2022

Lina Mutmainnah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Qishah, dalam bahasa Indonesia ditulis kisah, dalam al-Qur’an jumlahnya
banyak seperti kisah nabi, kisah malaikat, jin, iblis dan proses penciptaan manusia.
Salah satu kisah nabi yang tercantum dalam al-Qur’an adalah kisah Nabi Ibrahim a.s.
Kisah tersebut sangat penting dikaji dan dijadikan Ibrah (pelajaran) oleh umat muslim.
Hal ini tercantum dalam al-Qur’an sebagaimana firman Allah SWT:
Kisah perjalanan Nabi Ibrahim sangat menarik untuk dipelajari. Kisah ini
bercerita tentang seorang anak yang dilahirkan ditengah-tengah keluarga dan
masyarakatnya penuh dengan kemusyrikan. Tetapi Nabi Ibrahim terpelihara dari
perbuatan syirik tersebut, karena Allah SWT telah menjaganya dari perbuatan syirik
yang dilakukan oleh keluarga dan kaumnya. Allah SWT menghendaki supaya Nabi
Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang kelak dikemudian hari akan
menyampaikan risalah-Nya kepada manusia yang buta dalam soal ketuhanan.1 Apalagi
di zaman itu telah hidup seorang seorang raja yang sangat dhalim yang bernama
Namrud.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
E. Pengertian Kisah nabi Ibrahim A.S?
F. Jelaskan Kelahiran nabi Ibrahim?
G. Bagaimana Wafatnya nabi Ibrahim ?
H. Bagaimana Pesan Moral dari kisah nabi Ibrahim?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisannya adalah untuk
mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengertian kisah nabi Ibrahim A.S
2. Untuk mengetahui kelahiran nabi Ibrahim
3. Untuk Bagaimana wafatnya nabi Ibrahim
4. Untuk mengetahui bagaimana pesan moral dari kisah nabi ibrahim

1
Hidayah Salim. Qishashul Anbiya. Bandung: Al-Ma’arif, 1998. Hlm. 40.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kisah Nabi Ibrahim a.s. dalam Al-Qur’an
Di dalam al-Qur’an, Nabi Ibrahim a.s. digambarkan sebagai seorang yang
beragama tauhid dan tidaklah syirik, sehingga beliau mendapatkan gelar Khalilullah
(Kesayangan Allah). Hal ini terdapat pada QS. An-Nisa’:125

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayanganNya. (QS. An-Nisa’:125)
Mengenai pembangunan Baitullah ini, Allah Azza wa Jalla telah berfirman
dalam QS. Al-Hajj: 26-27
Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat
Baitullah dengan mengatakan:”Janganlah kamu mempersekutukan sesuatupun
dengan-Ku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-
orang yang beribadah serta orang-orang yang ruku’ dan sujud. Dan berserulah
kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu
dengan jalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 26-27)2
Sedangkan dalam surat Al-Baqarah: 124, Allah Azza wa Jalla menjelaskan
sebagai berikut:

2
Abu Fida’ Ismail Ibnu Katsir. Kisah Para Nabi, Cet 16. Jakarta: Pustaka Azzam, 2008. Hlm. 201.
Dan ingatlah, ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kaimat
(perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunanikannya. Allah
berfirman:”Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”.
Ibrahim berkata:”(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman:”Janji-
Ku ini tidak mengenai orang-orang yang zalim”.3
Dari Aisyah r.a. istri Rasulullah, bahwa Rasullah pernah bersabda:
“Tidakkah engkau menyaksikan bahwa kaummu ketika membangun Baitullah
teah mengurangi dari pondasi bangunan Ibrahim”. Lalu aku (Aisyah) bertanya: “Ya
Rasulullah, apakah engkau tidak mengembalikkannya ke pondasi (yang dibangun oleh)
Ibrahim?” Beliau menjawab:”Seandainya kaummu itu bukan orang-orang yang baru
saja melepaskan kekafirannya (pasti aku akan melakukannya)”. (HR. Al- Bukhari
dalam kitab Haji, dari al-Qa’nabi, Muslim, dan an-Nasa’i)4
B. Kelahiran Nabi Ibrahim
Nama lengkap beliau adalah Ibrahim bin Tarikh(250) bin Nahur(148) bin
Sarugh(230) bin Raghu(239) bin Faligh(439) bin Abir(464) bin Syalih(433) bin
Arfakhsyadz(438) bin Saam(600) bin Nuh ‘alaihissalam.5
kepada umatnya. Nabi Ibrahim as adalah seorang nabi, seorang rasul dan
seorang yang menurunkan seluruh nabi yang berasal dari Bani Isra’il. Beliau lahir di
Barzah sebelah timur Damaskus. Beliau adalah seorang nabi yang sangat dikasihi dan
disayangi oleh Allah SWT dan kenasabannya menjadi seorang nabi yang menurunkan
seorang nabi besar dan penutup serta pelengkap nabi yaitu Rasulullah Muhammad
saw, serta menjadi pemimpin orang-orang yang bertaqwa sehingga Allah
memfirmankan kepada nabi Muhammad saw. untuk menceritakan tentang kisah nabi
Ibrahim
Sebagaimana tersebut dalam Al Qur'an :

Artinya: "Ceritakan (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab suci (Al
Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi
seorang nabi". (Q S. Maryam 41)

3
Ibid. Hlm. 201-202.
4
Abdullah bin Muhammad. Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 1. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004. Hlm. 266.
5
Ibid. Hlm. 157
Adapun tentang keturunan- keturunan beliau Allah berfirman :

Artinya: "Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan keturunannya,


Kitab pada keturunannya dan kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada
keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasan di dunia dan sesungguhnya dia
di akherat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh". (Q.S. Al Ankabut: 27)

Sebagai seorang nabi yang besar dan agung nabi Ibrahim dalam mengarungi
kehidupannya penuh diwarnai dengan cobaan-cobaan yang sangat berat, tapi sebagai
seorang tauladan Ibrahim yang telah dibentengi dengan kekokonan iman, seluruh
cobaan yang menimpa dihadapinya dengan penuh ketabahan dan tanpa ragu sedikit
pun, sehingga ketika diperintah menyembelih putera terkasihnya dihadapinya dengan
penuh ketabahan. Itulah Tbrahim sang pemimpin dan tauladan. Dalam Al Qur'an
Allah SWT. Berfrman :

Artinya : “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan


tauladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia orang-
orang yang mempersekutukan (Tuhan)". Q.S. An Nahl : 120)

Banyak sekali cobaan cobaan yang berhasil dihalau berkat keimanan yang
kokoh. Karena itu kemenangan-kemenangan serta nikmat-nikmat Allah dilimpahkan
kepada beliau dan Allah menjadikan beliau sebagai orang yang sangat disayangi serta
tauladan bagi orang-orang yang menjadikan beliau sebagai tauladan.

Dalam Al Qur'an Allah SWT. Berfirman :


Artinya : "Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang
ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan,
dan dia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesayangan-Nya". (Q.S. An Nisa : 125)

Dalam sejarah kenasaban nabi Ibrahim terdapat dua pendapat yang berbeda,
yaitu:

Dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari menyatakan dengan


sabdanya : “Pada hari kiamat nanti Ibrahim akan bertemu dengan Azar ayahnya. Pada
wajah Azar ada goresan warna hitam yang berdebu. Lalu dikatakan kepadanya:
"Bukankah aku pernah mengatakan kepadamu, janganlah kau mendustaiku?” Lalu
ayahnya menjawab : "Hari ini aku tidak mendustaimu. Lalu Ibrahim berkata: "Wahai
Tuhan kami sungguh telah Engkau janjikan kepadaku bahwa Engkau tidak akan
menyusahkanku pada hari manusia dibangkitkan, musibah yang mana lebih
menyusahkan daripada ayahku yang berada jauh daripadaku?” Lalu allah berfirman:
Sesungguhnya aku mengharamkan surga bagi orang-orang kafir, kemudian Allah
berfirman kepada nabi Ibrahim : “Lihatlah apa yang ada di bawah kakimu, lalu ia
melihat, ternyata di bawah kakinya ada yang kotor, lalu diambillah kotoran itu dan
dilemparkan ke api neraka”.

Dalam kitab Nihayah, Ibnu Katsir mengemukakan pendapat yang


menunjukkan bahwa Azar adalah ayahnya dengan ungkapannya : "Ketika Ibrahim
mengatakan kepada Azar ayahnya, akankah kau menjadikan berhala sebagai Tuhan".
Ayat ini menunjukkan bahwa ayah Ibrahim itu Azar. Menurut mayoritas ahli peneliti
silsilah, diantaranya Ibnu Abbas berpendapat bahwa nama ayah nabi Ibrahim itu
Tarih, sedangkan menurut ahlul kitab Tarikh, menurut satu pendapat, ia dijuluki
dengan nama berhala yang ia sembah yang bemama Azar. Ibnu Jarir berkata :
Pendapat yang benar bahwa nama ayahnya adalah Azar sebagaimana yang disebutkan
di dalam Al Qur'an dan barangkali ia mempunyai dua nama asli atau salah satu nama
julukan dan yang lainnya nama asli.

Demikian pendapat tentang orang tua nabi Ibrahim as, bisa saja nama orang
tua Ibrahim itu Azar sebagai nama asli bisa pula nama Azar itu sebagai nama samaran
maka atas perdebatan yang muncul sulit rasanya untuk membenarkan atau
menyalahkan salah satunya.
Sebagai seorang nabi yang mempunyai aneka warna karakteristik, nabi
Ibrahim as. mempunyai banyak julukan. Misalnya Ibrahim as disebut dengan nama
Abu Dhaifan, hal ini kemungkinan karena banyaknya tamu yang hadir ke rumah
beliau, dan ini dapat ditemukan di dalam sejarahnya, bahwa beliau adalah seorang
nabi yang mempunyai banyak sekali tamu dan sangat memuliakan tamu yang hadir ke
rumahnya bahkan disebutkan dalam sejarahnya bahwa beliau selalu menjamu tamu
dengan jamuan yang sangat istimewa, meskipun tamu yang datang itu bukan tamu
yang dikenalnya.6

C. Wafatnya Nabi Ibrahim a.s.


Sarah meninggal dunia lebih awal dari Nabi Ibrahim di Habrawan yang
terletak di negeri Kan’an dalam usia seratus dua puluh tujuh tahun. Nabi Ibrahim pun
merasa sedih atas meninggalnya Sarah, dan bahkan sempat menangis karenanya.
Kemudian beliau membeli sebidang tanah kepada Afrun bin Shakhr dan dikebumikan
di tanah tersebut.
Ibnu Hibban menceritakan, Muhammad bin Abdullah bin Al Janid
memberitahu kami, Qutaibah bin Sa’id memberitahu kami, Al Laits memberitahu
kami, dari Ibnu Ajlan, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau
bersabda:
“Ibrahim berkhitan ketika umurnya mencapai 120 tahun dan setelah itu
beliau hidup selama 80 tahun. Ia berkhitan dengan menggunakan alat sebangsa
pisau”.
Ibnu Katsir mengatakan, “Yang benar, Ibrahim berkhitan setelah berusia 80
tahun, dan dalam sebuh riwayat disebutkan, ketika itu Ibrahim berusia 80 tahun.
Wallahu a’lam.
Kuburan Nabi Ibrahim dan juga anaknya Ishak serta Ya’qub berada di
bangunan persegi empat yang dibangun oleh Sulaiman putera Dawud a.s. di negeri
Habrawan, yng sekarang dikenal dengan Al Khalil.7
D. Pesan Moral
1. Nabi Ibrahim mengajarkan kita untk menegakkan Tauhid, yakni beribadah hanya
kepada Allah SWT saja, dan menjauhi syirik, yaitu beribadah kepada sesembahan-
sesembahan lain selain Allah SWT, seperti binatang, matahari, bulan, patung dan
lain-lain.
6
Rafi’udin, In’am Fadhali. Lentera Kisah 25 Nabi. Jakarta: Kalam Mulia, 1997.
7
Ibid. Hlm. 220-222
2. Syirik adalah dosa yang paling besar dan tidak akan dimpuni oleh Allah. Orang
yang berbuat kesyirikan, maka mereka adalah orang-orang yang sesat dan menjadi
musuh Allah dan menjadi kawan syaitan. Mereka yang berbuat syirik adan kekal
dalam neraka.
3. Allah akan selalu menolong para Nabi dan Rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman kepada apa yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul-Nya, dan
membinasakan orang-orang yang berbuat dhalim dan ingkar kepada-Nya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahan di atas dapat disimpulkan bahwa Ibrahim dilahirkan di Barzah
sebelah timur Damaskus. Mempelajari kisah nabi Ibrahim banyak sekali muncul
keajaiban dari dirinya. Betapa Ibrahim yang dilahirkan dalam dunia kemusyrikan baik
lingkungan maupun keluarganya serta dunia hitam menghalangi sinar kebenaran tiada
menghambat dirinya untuk mentauhidkan Allah Tuhannya. Itulah karunia Allah yang
dilimpahkan kepadanya.
Meski ia tertatih-tatih dalam pencarian akan sinar kebenaran Tuhan dan banyak
mendapat perlawanan termasuk dari ayahnya sendiri dan sering muncul perdebatan
karena yang tak mungkin untuk dihindari. Maka karena karunia itu Allah mencerdaskan
akal pikirannya. Tak didapati kekalahan dalam segala perdebatannya. Dan karena
karunia-Nya pula akhirnya Ibrahim mampu menemukan Tuhannya; mampu meng-
Esakan Allah dan tidak mensekutukan Allah dengan bentuk apa pun. Allahlah yang
menunjukinya jiwa yang ingkar kepada kekufuran.
Ibrahim adalah orang yang mempercayai Allah sebagai Tuhan karena wahyu
yang diturunkan namun belum teguh benar hatinya, maka Ibrahim pun minta bukti-
bukti kepada Tuhannya demi keteguhannya. Maka untuk meneguhkan jiwanya Allah
pun mengabulkan permintaannya.
Perjalanan Nabi Ibrahim dalam pencarian kebenaran tuhannya begitu kuat,
proses yang beliau lakukan untuk menemukan tuhan semata-mata untuk membuktikan
kesesatan tuhan kaumnya. Penemuan Ibrahim tentang tuhan menjadikan manusia yang
tadinya tunduk kepada alam menjadi mampu menguasai alam, serta menilai baik
buruknya.
Setelah Allah SWT membinasakan raja Namrud melalui tangannya, ia lalu
berhijrah ke Carhae (Huran), kemudian pindah ke Syiria, dan kemudian menetap di
Iliya, sebagaimana yang telah dikemukakan di depan. Setelah itu lahirlah Ismail dan
Ishak. Mengenai wafatnya beliau itu Wallahu a’lam.

Maka dengan tauladan yang diberikan oleh nabi Ibrahim dapatlah kiranya
untuk kita ambil sebagai suri tauladan dan menghadapi beraneka ragam cobaan hidup
yang semakin berat. Ibrahim dengan segala daya dan upayanya yang berlandaskan
kepada keimanan kepada Allah SWT. Segala jenis cobaan mampu diatasi. Kiranya
hanya iman yang mampu menangkal segala cobaan hidup bila ingin selamat.

B. Saran

Selain untuk tugas kelompok, kami harap dengan adanya makalah ini mahasiswa
menjadi lebih teliti dalam mengarjakan tugas karya tulis ilmiah seperti laporan atau makalah
yang diberikan oleh Dosen. Serta dengan adanya makalah ini Mahasiswa dapat lebih
semangat dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, M. Arief. April 2004. Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul, Cet 2. Bandung: Penerbit
Marja’.
Katsir, Ibnu. 2008. Kisah Para Nabi, Cet 16. Jakarta: Pustaka Azzam.
Kementrian Agama. Mei 2010. Mushaf Aisyah. Jakarta: Penerbit Jabal.
Muhammad, Abdullah Bin. 2004. Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 1. Bogor: Pustaka Imam Asy-
Syafi’i.
Rafi’udin. Fadhali, In’am. 1997. Lentera Kisah 25 Nabi. Jakarta: Kalam Mulia.

Salim, Hidayah. 1998. Qishashul Anbiya. Bandung: Al-Ma’arif.

Anda mungkin juga menyukai