Anda di halaman 1dari 11

IBRAHIM DAN KONTUINITAS KERASULAN

Dosen Pembimbing : Dr. Ahmad Ridho, DESA

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Muhammad Syauqi Badawy (11210321000050)


Romlah (11210321000065)
Ariq Maulana Rafli (1121032100017)

JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah mata kuliah “Komunitas Non-Muslim Dalam Al-Quran”. Shalawat serta
salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di
dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Komunitas Non-Muslim
Dalam Al-Quran di program studi Agama-Agama pada UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Dr. Ahmad Ridho, DESA selaku dosen pembimbing mata kuliah Komunitas
Non-Muslim Dalam Al-Quran dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 12 Maret 2023

Penulis

\
DAFTAR ISI

BAB I...........................................................................................................................................

PENDAHULUAN.......................................................................................................................

Latar Belakang Masalah...........................................................................................................

Rumusan Masalah....................................................................................................................

Metode Penulisan..................................................................................................................

BAB II......................................................................................................................................

PEMBAHASAN...................................................................................................................

Sejarah Nabi Ibrahim A.S.....................................................................................................

Keturunan Nabi Ibrahim A.S................................................................................................

Hubungan Nabi Ibrahim Dengan Yahudi, Kristen, Islam....................................................

BAB III....................................................................................................................................

PENUTUP............................................................................................................................

Kesimpulan...........................................................................................................................

Saran.....................................................................................................................................

Daftar Pustaka.......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Ibrahim adalah tokoh dalam Al-Qur'an, Alkitab, dan Tanakh, dihormati dan menjadi
sosok teladan dalam agama Islam, Kristen, dan Yahudi. Ketiga agama tersebut yang memiliki
keterikatan dengan sosok Ibrahim kerap disebut dengan agama Abrahamik. Tokoh ini disebut
Abraham dalam agama Yahudi dan Kristen.

Islam memandang Ibrahim sebagai salah satu nabi dan rasul dan termasuk dalam
kelompok ulul azmi. Bersama putranya, Ismail, Ibrahim dikenal sebagai peninggi pondasi
Ka'bah yang kemudian menjadi kiblat umat Muslim seluruh dunia. Hari raya Idul Adha juga
menjadi pengingat akan peristiwa penyerahan sepenuhnya Ibrahim atas perintah Allah. Dia
juga dikenal dengan gelarnya, khalilullah (‫ ;خلیل ہللا‬kesayangan Allah). Dalam Al-Qur'an juga
ditegaskan bahwa Islam yang dibawa Nabi Muhammad merupakan kesinambungan dari
ajaran Ibrahim.

Dalam Yahudi, Ibrahim disebut sebagai "bapak kami Abraham"sebagai penanda


bahwa sosoknya berperan sebagai leluhur biologis bangsa Yahudi dan ayah dari agama
Yahudi. Meski juga termasuk tokoh yang dihormati, peran dan kedudukan Ibrahim dalam
Kristen tidak begitu besar bila dibandingkan dalam Islam dan Yahudi dikarenakan Kristen
memiliki konsep juru selamat yang menjadi pembeda antara Kristen dan dua agama lain.

B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan masalah ini,penulis membatasi rumusan permasalahan kepada tiga


pokok permasalahan, di antaranya :

1. Bagaimana sejarah hidup nabi Ibrahim A.S ?


2. Apa keturunan nabi Ibrahim A.S?
3. Apa hubungan Nabi Ibrahim A.S dengan Yahudi,Kristen,Islam ?
C. Metode Penulisan

Adapun metode penulisan dalam makalah ini memakai metode kepustakaan yang
mengambil dari beberapa sumber, seperti buku, internet utuk dijadikan referensi, dan yang
berkaitan pada masalah pokok pembahasan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kisah Nabi Ibrahin A.S

Nabi Ibrahim anak dari seorang pembuat patung yang menyembah berhala. Nabi


Ibrahim keturunan dari Nabi Nuh A.s. Nabi Ibrahim hidup di zaman Raja Namrud
yang suka menyembah patung berhala yang di buat oleh ayah Nabi Ibrahim. Ia
seorang raja yang kejam dan paling parah nya mengakui diri nya Tuhan. Nabi ibrahim
mengajak para umat nya tuk menyembah Allah, tetapi mereka enggan terhadap apa
yang di sampai oleh Nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim mencari Tuhan nya telah di jelas di dalam Alquran .

Allah Subhahu wa Ta'ala berfirman:

َ‫ا اَفَ َل قَا َل اَل ۤ اُ ِحبُّ ااْل ٰ فِلِ ْين‬Wۤ‫ َل ٰه َذا َرب ِّْي ۚ  فَلَ َّم‬W‫فَلَ َّما َج َّن َعلَ ْي ِه الَّ ْي ُل َر ٰا َكوْ َكبًا ۚ قَا‬

fa lammaa janna 'alaihil-lailu ro`aa kaukabaa, qoola haazaa robbii, fa lammaaa


afala qoola laaa uhibbul-aafiliin

"Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia
berkata, Inilah tuhanku. Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, Aku tidak suka
kepada yang terbenam."

(QS. Al-An'am 6: Ayat 76)

Allah Subhahu wa Ta'ala berfirman:

َ‫ض َحنِ ْيفًا َّو َم ۤا اَن َۡا ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬ ِ ‫ر السَّمٰ ٰو‬Wَ َ‫ي لِلَّ ِذيْ فَط‬
َ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬ ُ ‫ ۚ اِنِّ ْي َو َّجه‬
Wَ ‫ْت َوجْ ِه‬
innii wajjahtu waj-hiya lillazii fathoros-samaawaati wal-ardho haniifaw wa maaa
ana minal-musyrikiin

"Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan
penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-
orang musyrik."

(QS. Al-An'am 6: Ayat 79)

Setelah mencari kebenaran Tuhan nya Nabi Ibrahim pun menghancur berhala kecil
dan meninggalkan kapak di leher berhala besar, ketika mereka melakukan acara
agama sesat mereka. Setelah tahu berhala hancur ,raja namrud pun murka terhadap
Nabi ibrahim dan membakar Nabi Ibrahim tetapi Allah tak membiarkan Nabi Ibrahim
terbakar sia-sia, Allah mendinginkan api yang membakar nya.

Raja Namrud pun meninggal di serang oleh seekor lalat yg masuk ke dalam telinga
nya. Nabi ibrahim mempunyai 2 orang istri dan 2 orang anak. Nabi ismail
menurunkan Nabi Muhammad nabi Akhir zaman sedangkan, Nabi Ishaq merupakan
Nabi dari kalangan Bani Israil. Nabi Ibrahim termasuk kedalam di antara Ulul Azmi.

Nabi Ibrahim merupakan salah satu utusan Allah SWT yang diberikan keajaiban
saat hidup di dunia. Saat akan dibakar, mukjizat Nabi Ibrahim muncul, yakni api tak
sanggup membakarnya. Tak hanya Nabi Ibrahim, mukjizat juga dianugerahkan Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, hingga Nabi Daud. Berikut kisah
mukjizat Nabi Ibrahim AS.

Seorang raja bernama Namrud mengakui dirinya sebagai tuhan dan menyekutukan
Allah dengan memelihara banyak berhala. Melihat hal itu, Nabi Ibrahim berani
melawan Raja Namrud dengan menghancurkan seluruh berhala. Melihat hal itu, kaum
Raja Namrud pun marah. Ia mendatangi Nabi Ibrahim dan mempertanyakan
kehancuran patung berhala mereka. Nabi Ibrahim pun mengatakan bahwa yang
menghancurkan berhala adalah patung yang paling besar. Mendengar hal itu, kaum
Raja Namrud merasa marah dan membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup. Mukjizat Nabi
Ibrahim pun dianugerahkan Allah SWT. Api yang melahap tubuh Nabi Ibrahim
menjadi dingin sehingga tidak menyakiti Nabi Ibrahim.
B. Keturunan Nabi Ibrahim A.S

Nabi Ibrahim a.s memiliki istri bernama Sarah yg melahirkan Ishaq dan Hajar
yang melahirkan Ismail a.s ( anak pertama). Sebagai mana yang diterangkan oleh
Allah SWT, dalam Al-quran surat Hud ayat : 69 - 76. Dan sebagaimana Nabi
Muhammad SAW tidak jelas bagaimana rupa dan fisik Ibrahim a.s Imam Ahmad
menjelaskan dari Ibnu Abbas Rasullulah SAW bersabda : " Aku melihat Isya putra
Maryam, Musa, dan Ibrahim. Adapun Isya berwarna merah rambut keriting dan
berdada lebar. Dan beberapa syari'at Ibrahim a.s yang di laksanakan umat islam
diantaranya : Khitan, Qurban, Haji.
Al-quran banyak menyebut nama Ibrahim a.s terdapat dalam (24) dan (66) ayat,
baik ketika di sebut secara khusus ataupun secara umum bersama dengan nama nama
Nabi yang lain. Sekalipun terdapat banyak surah yang menceritakan tentang Nabi
Ibrahim a.s akan tetapi masing-masing Surat memiliki kisah kisah sendiri yang
berlainan. Dan ayat-ayat yang menceritakan Nabi Ibrahim a.s berjumlah 194 ayat. Yg
menceritakan secara khusus 8 ayat yang menceritakan secara umumumum,
bersamaan dengan para nabi yang lainya. Jumlah tersebut lebih banyak dari pada
jumlah ayat pada kisah Nabi Yusuf a.s yang berjumlah 111 ayat.
Dan selain dari surah surah yang telah di sebutkan di atas, di sebut pula Nabi
Ibrahim a.s secara umum bersama dengan nama nama Nabi yang lain dengan pujian
nya terhadapnya antara lain : (QS. Yusuf 12 : 6 dan 38 ) (QS. Al - Ahzab 33 : 7 )
(QS. Shad 38 : 45 ) (QS. As-Syura 42 : 13) (QS. An - Najm 53 : 37 ) (QS. Al - Alaq
76 : 19 ).
# Dalil Al Qur'an tentang Nabi Ibrahim a.s #
- Q.S AL Baqarah : 126 (Juz 1 )

ِ W‫وْ ِم اآْل ِخ‬WWَ‫ت َم ْن آ َمنَ ِم ْنهُ ْم بِاهَّلل ِ َو ْالي‬


‫ا َل‬WWَ‫ر ۖ ق‬W َ W‫هُ ِمنَ الثَّ َم‬Wَ‫ا َوارْ ُز ْق َأ ْهل‬WWً‫دًا آ ِمن‬Wَ‫َوِإ ْذ قَا َل ِإ ْب َرا ِهي ُم َربِّ اجْ َعلْ ٰهَ َذا بَل‬
ِ ‫را‬W
‫صير‬ ِ ‫س ْال َم‬ َ ‫ار ۖ َوبِْئ‬ِ َّ‫ب الن‬ ِ ‫ُ َو َم ْن َكفَ َر فَُأ َمتِّ ُعهُ قَلِياًل ثُ َّم َأضْ طَرُّ هُ ِإلَ ٰى َع َذا‬
(Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri
yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil tanaman, tumbuhan yang
bisa dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka
kepada Allah dan hari kemudian.” Dia (Allah) berfirman, “Kepada orang yang kufur
akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab
neraka. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.”

Q.S Al - Baqarah : 260 (Juz 3)


ْ َ‫ال بَلَ ٰى َو ٰلَ ِك ْن لِي‬
ً‫ ة‬W‫ط َمِئ َّن قَ ْلبِي ۖ قَا َل فَ ُخ ْذ َأرْ بَ َع‬ َ َ‫ال َأ َولَ ْم تُْؤ ِم ْن ۖ ق‬
َ َ‫ال ِإ ْب َرا ِهي ُم َربِّ َأ ِرنِي َك ْيفَ تُحْ يِي ْال َموْ ت َٰى ۖ ق‬َ َ‫َوِإ ْذ ق‬
‫ْأ‬
ِ ‫ ْعيًا ۚ َوا ْعلَ ْم َأ َّن هَّللا َ ع‬W‫كَ َس‬WWَ‫ز ًءا ثُ َّم ا ْد ُعه َُّن يَ تِين‬W
‫ ٌز‬W‫َزي‬ ْ W‫ ٍل ِم ْنه َُّن ُج‬Wَ‫لِّ َجب‬WW‫ِمنَ الطَّي ِْر فَصُرْ ه َُّن ِإلَ ْيكَ ثُ َّم اجْ َعلْ َعلَ ٰى ُك‬
‫َح ِكي ٌم‬
(Ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana
Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Dia (Allah) berfirman, “Belum percayakah
engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang.” Dia
(Allah) berfirman, “Kalau begitu, ambillah empat ekor burung, lalu dekatkanlah
kepadamu (potong-potonglah). Kemudian, letakkanlah di atas setiap bukit satu bagian
dari tiap-tiap burung. Selanjutnya, panggillah mereka, niscaya mereka datang
kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Q.S Al - Dzukhruf : 26 (Juz 25)
َ‫ال ِإب َْرا ِهي ُم َأِلبِي ِه َوقَوْ ِم ِه ِإنَّنِي بَ َرا ٌء ِم َّما تَ ْعبُ ُدون‬
َ َ‫َوِإ ْذ ق‬
(Ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Sesungguhnya aku
berlepas diri dari apa yang kamu sembah.
B. Hubungan Nabi Ibrahim A.S Dengan Yahudi, Kristen, Islam
ٓ
َ َ‫اس اِ َما ًما ‌ؕ قَا َل َو ِم ۡن ُذرِّ يَّتِ ۡى ‌ؕ ق‬
‫ال اَل يَنَا ُل ع َۡه ِدى‬ ٍ ٰ‫َواِ ِذ ۡابت َٰلى اِ ۡب ٰر ٖه َم َربُّهٗ بِ َكلِم‬
ِ َّ‫ت فَاَتَ َّمه َُّن ‌ؕ قَا َل اِنِّ ۡى َجا ِعلُكَ لِلن‬
ٰ
‫الظّلِ ِم ۡي‬
124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia
melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, "Sesungguhnya Aku
menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia." Dia (Ibrahim) berkata,
"Dan (juga) dari anak cucuku?" Allah berfirman, "(Benar, tetapi) janji-Ku tidak
berlaku bagi orang-orang zhalim."(QS : Al- Baqorah : 124)
Dari Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan
Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) Ingatlah ketika
Allah menguji Ibrahim -'alaihissalām- dengan beberapa perintah dan tugas. Lalu
Ibrahim berhasil menunaikannya dengan sebaik-baiknya. Maka Allah berfirman
kepada Nabi Ibrahim, “Sesungguhnya Aku menjadikanmu sebagai suri teladan bagi
manusia agar tindakan dan perangaimu mereka jadikan contoh.” Ibrahim berkata, “Ya
Rabbku, jadikanlah juga dari keturunanku pemimpin-pemimpin yang bisa dijadikan
suri teladan oleh manusia.” Allah menjawabnya dengan berfirman, “Janji-Ku
kepadamu tidak mencakup orang-orang zalim dari keturunanmu untuk menjadi
pemimpin dalam urusan agama.”
Dari ayat dia atas kita mengetahui bahwasannya Nabi Ibrahim mempunyai
keturunan yang akan menjadi pemimpin – pemimpin yang bisa di jadikan suri
tauladan oleh manusia, dan allah menjawab tidak mencakup oraang zalim dari
keturunanmu untuk di jadikan pemimpin dalam urusan agama. Kalau kita lihat dari
sejarah nabi Ibrahim keturunanya banyak yang menjadi nabi dan rasul akan tetapi
umat nya yaitu bani israil adalah umat yang di laknat oleh allah dengan firman nya
yang berbunya :
‫ض َم َّرتَي ِْن َولَتَ ْعلُ َّن ُعلُ ًّوا َكبِ ْيرًا‬ ِ ‫ض ْينَٓا اِ ٰلى بَنِ ْٓي اِس َْر ۤا ِءي َْل فِى ْال ِك ٰت‬
ِ ْ‫ب لَتُ ْف ِسد َُّن فِى ااْل َر‬ َ َ‫َوق‬
Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, “Kamu pasti akan
berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri
dengan kesombongan yang besar.”(QS : Al – Isra : 4)
Dari tafsir Ibnu Kastir : Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam
kitab itu, "Sesungguhnya kalian akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali
dan kalian pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. Maka
apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu,
Kami datangkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang
besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti
terlaksana. Kemudian Kami berikan kepada kalian giliran untuk mengalahkan mereka
kembali, dan Kami membantu kalian dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan Kami
jadikan kalian kelompok yang besar.
Dari penjelasan ayat di atas menunjukan bahwa kaum bani israil adalah kaum
yang di laknat oleh allah tetapi allah tetap menunjuk orang beriman seperti nabi dan
rasul yang itu dari kalangan keturunan nabi Ibrahim dan allah berfirman dalam al
quran yang berbunyi :
‫ ُز‬W ‫ب َو ْال ِح ْك َمةَ َويُزَ ِّك ْي ِه ْم ۗ اِنَّكَ اَ ْنتَ ْال َع ِز ْي‬ َ ِ‫م َرسُوْ اًل ِّم ْنهُ ْم يَ ْتلُوْ ا َعلَ ْي ِه ْم ٰا ٰيت‬Wْ ‫ث فِ ْي ِه‬
َ ‫م ْال ِك ٰت‬Wُ ُ‫ك َويُ َعلِّ ُمه‬ ْ ‫َربَّنَا َوا ْب َع‬
‫ ْال َح ِكيْم‬.
Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka
sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab
dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang
Mahaperkasa, Mahabijaksana.”(QS : Al-Baqarah : 129)
Dari ayat ini menjelaskan bahwasannya di dalam umat bani israil yang di
laknat allah, tetapi allah masih mempunyai rasa saying kepada hambanya.
Bahwasannya allah akan mengutus nabi dan rasul di antara mereka yang merupakan
salah satu keturunan nabi Ibrahim A.S.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dapat disimpulkan ditinjau dari pembahasan cerita Ibrahim a.s di dalam


Alquran.telah terpenuhinya unsur-unsur kisah Ibrahima.s. dalam al-qur'an pesan-pesan yang
ingin disampaikan yaitu sebuah tatanan sosialyang berlandaskan tauhid. Inti dari segala
uraian Alquran adalah memperkenalkankeesaan Allah swt. kisah Ibrahim a.s. tidak diuraikan
di dalam Alquran hanya dengan satu teknik pemaparan saja. kisah Ibrahim a.s.
mementingkan tema yang ingin disampaikan berupa pesan-pesan moral yangluhur, dan
sedikit "mengabaikan" unsur-unsur lainnya, seperti usia berapa ia mulai berdakwah, Alquran
tidakmerincinya.

Hal ini disebabkan Alquran lebih mengutamakan pesan-pesan tersebut sampai kepada
pembaca dan dijadikan pelajaran agar dapat mengikuti jejak Ibrahim a.s. dari perjuangan dan
keteguhannya serta menjauhi kesesatan dan kebodohan kaumnya. Oleh Allah swt, Ibrahim
a.s. dijadikan teladan atau model manusia yang teguh pendirian atau keyakinannya. Di dalam
QS. Al-Mumtahanah [Q.S. ·60: 4], dikatakan: "Sesungguhnya Telah ada suri tauladan yang
baik bagimu pada Ibrahim a.s. dan orang-orang yang bersama dengan Dia; ketika mereka
berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri darimu daripada apa yang
kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan Telah nyata antara kami dan
kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah
saja. kecuali perkataanIbrahim a.s. kepada bapaknya: "Sesungguhnya Aku akan memohonkan
ampunan bagi kamu dan Aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah"

b. Saran

Pemakalah menyeru kepada semua yang berada diatas landasan dakwah agar
mengelakkan diri kita daripada cepat munuduh orang lain yang berbeda pendapat dengan kita
dengan tuduhan “LIBERAL” dan sebagainya. Ingatlah pesan Asy-Sahid Imam Hasan Al
Banna: “jauhilah daripada mengumpat pribadi orang, mengecam pertubuhan-pertubuhan, dan
janganlah bercakap melainkanapa yang memberi kebaikan”. Dan nasihatnya lagi
“sesungguhnya kewajiban-kewajiban kita adalah lebih banyak daripada masa yang ada pada
kita: oleh karena itu gunakanlah masa dengan sebaik-baiknya dan ringkaskanlah
pelaksanaannya”.

DAFTAR PUSTAKA

Al- Quranul Kareem

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1996)

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001)

Anda mungkin juga menyukai