Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

(KISAH NABI IBRAHIM DAN MUKJIZATNYA)

DOSEN PEMBIMBING

Dr.Rosmiati Ramli, S.Ag.,M.Ag

DISUSUN OLEH

Kelas A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE-PARE

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK SIPIL

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan hidayahnyalah sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berkaitan dengan mukjizat dari Nabi Ibrahim a.s.,ini sebagaimana untuk
memenuhi tugas kami sebagai seorang Mahasiswa.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Al-
Islam Kemuhammadiyah-an yang telah memberikan kami bimbingan atas materi yang akan kami kaji sehingga
kami dapat menyelesaikannya dengan baik tanpa kendala apapun.Sesuai arahan inilah kami mengerjakan makalah
ini untuk menjelaskan apa saja perjalanan kenabian Nabi Ibrahim a.s. beserta mukjizatnya yang ia terima selama
hidupnya menjadi seorang Nabi dan Rasul.

Kami menyadari makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan.Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada teman-teman semua mengenai perjalan hidup Nabi Ibrahim
a.s.Semoga menjadi inspirasi tersendiri untuk kita semua

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i

KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii

DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . iii

BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 1

A. Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 2

B. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . ... . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . .3

C. Tujuan Pembahasan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4

BAB II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 5

A. Riwayat Hidup Nabi Ibrahim as. . . . . . . . . .. . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 6

B. Mukjizat Nabi Ibrahim as. . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 7

BAB III PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . 8

A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . 9

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Nabi Ibrahim as merupakan seorang putera dari Aaazar (tarih) bin tahur bin saruj rau’ bin falij bin
Aaabir bin syalih bin arfakhsyad bin saam bin nuh as. Ayahnya adalah pembuat patung untuk
sesembahan. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama “Faddam Aram” dalam kerajaan “Babylon”
yang pada waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama “Namrud binkan’aan”, Beliau adalah
seorang rasul Allah yang diutus kepada satu kaum disebuah negeri bernama irak yang dikuasai oleh
raja Namrud.

Menurut buku kisah-kisah 25 nabi dan mukjizatnya, Kerajaan babylon pada masa itu
terma suk ke raja an ya ng makm ur ra kyat hi dup se na ng, seja hter a dalam kea daa n s erba
kecukupan sandan maupun pangan serta sarana prasarana yang menjadi keperluan
pertumbuhan jasmani mereka. Akan tetapi tingkatan hidup rohani mereka berada ditingkat
jahiliyah. Mereka tidak mengenal Tuhan Pencipta mereka yang telah mengaruniakan mereka dengan
segela kenikmatan dan kebahagiaan duniawi. Persembahan mereka adalah patung- patung yang
mereka pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.Dari kisah ini juga kita ketahui
bahwa setiap Nabi memiliki mukjizat atau kelebihan yang tidak dimiliki kebanyakan manusia pada
umumnya dalam membenarkan jalur kaumnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan singkat mengenai perjalanan hidup Nabi Ibrahim as?
2. Apa saja mukjizat-mukjizat yang dimiliki Nabi Ibrahim as ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengingat dan menggali kembali mengenai perjalan hidup Nabi Ibrahim a.s.?
2. Untuk mengetahui apa saja mukjizat-mukjizat yang dimiliki Nabi Ibrahim a.s.?
BAB II
PEMBAHASAN

A. RIWAYAT HIDUP NABI IBRAHIM A.S.

1. Orang Tua Nabi Ibrahim

Didalam Al-Qur’an ayah Nabi Ibrahim bernama Azar sedangkan dalam Al-Kitab bernama Terah.
Azar mati masih dalam keadaan tidak mengikuti ajaran Ibrahim. Hal ini telah tertulis jelas di dalam
Al-Qur’an. Allah swt. berfirman dalam Surah Al an’am ayat 74 yang artinya : “Dan (ingatlah) ketika
Ibrahim berkata kepada ayahnya, Azar. “Pantaskan engkau menjadikan berhala-berhala sebagai
tuhan-tuhan? Sesungguhnya, aku melihat dirimu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.” (QS.
Al-an’am:74) dalam ayat ini kita diberitahukan bahwa nama ayah nabi Ibrahim betul-betul adalah
Azar. Sedangkan Ibunya baik sumber Al-Qur’an maupun Alkitab tidak menyebutkan nama Ibu Nabi
Ibrahim. Al-Hafidz Ibnu Asakir meriwayatkan bahwasanya Ibu kandung Ibrahim bernama Amilah.
Sementara menurut Al-Kalbiy, Ibu kandung Nabi Ibrahim bernama Buna binti Karbeta bin Kartsi
yang masih keturunan Arpakhsad bin Sem bin Nuh.

2. Kelahiran Nabi Ibrahim

Sebelum kelahiran Nabi Ibrahim, para ahli nujum memberitahukan kepada Raja Namrud bahwa
pada 1889-1956 M akan lahir seorang laki-laki yang akan membinasakannya kelak. Oleh sebab itu ia
memerintahkan prajurit untuk mencarinya supaya yang diramalkan tidak menjadi kenyataan.
Lantas anak laki-laki yang lahir ditahun itu dibunuh bahkan para lelaki dilarang menggauli
istrinya bahkan setiap rumah dijaga para pegawai istana. Beberapa waktu setelahnya dukunnya
memberitahukan bahwa waktu kelahiran dari pembahasannya kelak sudah sangat dekat.

3. Keanehan Saat Kelahiran

Ketika masa melahirkan sudah dekat ibu Ibrahim masuk kedalam gua agar tidak
diketahui oleh pengawal kerjaan agar anak yang dikandungnya selamat. Wajah mungilnya saat itu
memancarkan cahaya tepat pada keningnya. Saat itulah terjadi berbagai keanehan di wilayah
tersebut.
Berhala yang mulanya kokoh berdiri tiba-tiba berjatuhan balkon gedung. Namrud ambruk dan
mahkota jatuh dari kepalanya. Selanjutnya ibu Ibrahim menutup pintu gua untuk melindungi supaya
tidak sampai ditemukan oleh orang-orang yang berniat jahat.

4. Kehidupan Ibrahim setelah Dilahirkan

Tepatnya satu minggu setelah di gua, ibu Ibrahim mendapati putranya sedang meminum susu
dari ibu jari, sedangkan madu dan keju pada jari lainnya. Setelah itu ditinggalkannya dan kembali
lagi tepat 1 tahun. Pertumbuhannya terbilang lebih pesat jika dibandingkan dengan anak seusianya.
Setiap bulanya Ibrahim tumbuh layaknya anak berusia 1 tahun ketika keluar dari gua
Taksir usianya layaknya anak berusia 12 tahum saat itu Ibrahim kecil sedang mencari tuhannya
dengan menafkuri kejadian besar seperti matahari terbit gunung laut dan sebagai nya.

5. Proses Perjalanan Mencari Tuhan

Proses Nabi Ibrahim dalam Mencari Tuhan terdapat dalam ayat suci Al-Quran dalam Surat Al-
An’am. Allah SWT berfirman:
َ‫ال ٰهَ َذا َربِّى ۖ فَلَ َّمٓا َأفَ َل قَا َل ٓاَل ُأ ِحبُّ ٱلْ َءافِلِين‬
َ َ‫فَلَ َّما َج َّن َعلَ ْي ِه ٱلَّ ْي ُل َر َءا َكوْ َكبًا ۖ ق‬
Artinya:
“Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi
tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.” (Al-An’am
6:76).
Kemudian Allah SWT berfirman:

َ َ‫از ًغا قَا َل ٰ َه َذا َربِّى ۖ فَلَ َّمٓا َأفَ َل ق‬


َ‫ال لَِئن لَّ ْم َي ْه ِدنِى َربِّى َأَل ُكون ََّن ِمنَ ْٱلقَوْ ِم ٱلضَّٓالِّين‬ ِ َ‫فَلَ َّما َر َءا ْٱلقَ َم َر ب‬
Artinya:
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu
terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku
termasuk orang yang sesat.”(Al-An’am 6:77)

Setelahnya Allah SWT berfirman:

َ‫ى ٌء ِّم َّما تُ ْش ِر ُكون‬ ْ َ‫از َغةً قَا َل ٰ َه َذا َربِّى ٰهَ َذٓا َأ ْكبَ ُر ۖ فَلَ َّمٓا َأفَل‬
ٓ ‫ت قَا َل ٰيَقَوْ ِم ِإنِّى بَ ِر‬ َ ‫فَلَ َّما َر َءا ٱل َّش ْم‬
ِ ‫س َب‬
Artinya:
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”.
Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari
apa yang kamu persekutukan.”(Al-An’am 6:78).

Setelah itu Nabi, Ibrahim tersadar akan benda-benda berhala bukan Tuhannya sama sekali.
Kemudian Allah SWT membisikan sebuah perintah kepada Nabi Ibrahim untuk mengajak orang
menyembah pada Allah SWT, bukan berhala kembali. Seluruh isi jagat raya serta hukum yang
berlaku didalamnya, kuat agar bukti keesaan Allah dan kebatilan perbuatan orang-orang musyrikin.
Maka Nabi Ibrahim AS menyakini bahwa Tuhan hanyalah Allah SWT.

6. Awal Mula Dakwah Nabi Ibrahim

Semasa remaja Ibrahim sering bertanya kepada ayahnya mengenai Tuhan yang
Sesungguhnya. Pada saat itu ia menyedari kesia-siaan adanya patung. Oleh sebab itu
Keinginan untuk menyedarkan kaumnya semakin kuat dan akhirnya mengambil jalan untuk
Berdakwah.
Sewaktu mendapati ayahnya tidak mau meninggalkan menyembah berhala, kesedihan
menghampiri dirinya. Hal pertama yang disampaikan oleh Ibrahim, sebagaimana direkam dalam QS
Maryam: 42, “Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; “Wahai bapakku, mengapa kamu
menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu
sedikitpun.”. Ayahnya menjawab, “Apakah engkau tidak suka dengan Tuhanku, wahai Ibrahim? Jika
engkau tak berhenti menyampaikan hal itu, maka engkau akan dirajam dan diusir ke tempat yang
jauh.”
Meski sudah mengingatkannya secara berulang namun ternyata pendiriannya sangat kukuh.
Sampai pada akhirnya, Allah memberikan hukuman untuk orang-orang kafir. Meski dikecam dan
diancam, namun Ibrahim tetap berkata baik dan mendoakan, ٤٧ ‫ال َس ٰلَ ٌم َعلَ ۡي ۖكَ َسَأ ۡست َۡغفِ ُر لَكَ َرب ۖ ِّٓي ِإنَّهۥُ َكانَ بِي َحفِ ٗيّا‬
َ َ‫ق‬
“47. Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun
bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.“ Apa yang disampaikan Ibrahim
muda sangat kental dengan nuansa rasionalitas. Bagaimana ia mengajak ayah dan kaumnya untuk
berpikir, “bukankah ia tidak mendengar dan melihat. Tidak pula memberi manfaat dan madharat
apapun kepada kalian?“
7. Ibrahim Memperingatkan Kaumnya

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam Alquran yang menyebutkan tentang dialog antara
Nabi Ibrahim dan kaumnya penyembah berhala di dalam surah Al-Anbiya'. Allah Subhanahu wa
ta'ala berfirman,

‫ ا َل َأِلبِي ِه َما التَّ َماثِي ُل الَّتِي لَ َها ا ِكفُونَ ؟‬، َ‫لَقَ ْد ا ا ِهي َم ُل ا الِ ِمين‬

Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum
(Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui keadaannya. (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata
kepada Bapaknya dan kaumnya: “Patung-patung apakah ini yang kamu tekuni beribadat
kepadanya?” (QS. Al-Anbiya' : 51-52)
Yaitu Ibrahim menegur mereka sambil memotret, yaitu seolah-akan Ibarahim berkata kepada
mereka, “Ngapain kalian berlama-lama di patung-patung yang kalian pahat dengan tangan kalian
sendiri?. Kalau berdiam lama untuk memujanya. Apakah ini perbuatan orang yang berakal?” Hal ini
sama dengan yang disebutkan oleh Allah dalam ayat yang lain :
‫ا َل ا هَّللا ُ لَقَ ُك ْم ا لُون‬
Ibrahim berkata: “Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?, Padahal
Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu” (QS As-Shooffaat : 95-96)
Artinya bagaimana kalian memuji hasil karya kalian sendiri, harusnya kalau mau pakai logika
patung itu harus menyembah kalian. Sementara yang menciptakan kalian dan patung tersebut
adalah Allah.

8. Firman Allah SWT Tentang Penolakan Dakwah Nabi Ibrahim AS

Dalam ayat itu, terdapat kata utlu yang memiliki arti bacakan meski pada mulanya ultu
berarti mengikuti. Menurut para ahli tafsir, makana bacakan dalam ayat tersebut bermakna membaca
Al-Qur'an yang terdapat kisah Nabi Ibrahim sekaligus diikuti dengan pengamalannya. Kisah
tersebut salah satunya berupa perdebatan Nabi Ibrahim dengan sang ayah terkait dengan apa yang
dia sembah atau kepercayaannya.
Seperti yang tertuang dalam Surah Asy-Syuara ayat 71, sang ayah dan kaumnya menyangkal
dakwah Nabi Ibrahim as dan berkata, Kami menyembah berhala-berhala dan senantiasa tekun
menyembahnya.
Di ayat selanjutnya, ayat 72 dan 73 Nabi Ibrahim as menanyakan kembali kepada ayahnya
apakah berhala-berhala itu mampu menjawab doa yang dipanjatkan dan bisa memberikan manfaat.
Ayah Nabi Ibrahim kemudian menjawab di ayat 74, Kami mendapati leluhur kami berbuat
demikian.
Melihat susahnya memberikan pemahaman kepada ayahnya dan orang-orang yang
menyembah berhala, ayat ke 75-82 menjelaskan tentang apa yang dilakukan Nabi Ibrahim. Beliau
menjelaskan bahwa berhala-berhala itu adalah musuhnya dan tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah yang mampu memberikan manfaat, petunjuk serta ampunan. Apabila
ayahnya dan orang-orang di sekelilingnya masih menyembah berhala, maka yang didapatkan bukan
manfaat melainkan mudharat.
Kemudian di ayat 83-86, Nabi Ibrahim berdoa yang isinya memohon kepada Allah Swt agar
dimasukkan kepada kelompok orang-orang yang saleh dan semoga kelak akan menghuni surga.
Tidak hanya itu, Nabi Ibrahim juga berdoa kepada Allah Swt agar dosa ayahnya diampuni meski
ayahnya itu tergolong kaum yang sesat karena menyembah berhala.
Itulah luar biasanya Nabi Ibrahim yang tetap mendoakan kebaikan untuk ayahnya meski
telah berbuat yang tidak sesuai dengan petunjuk Allah Swt.
Wallahu a'lam.
9. Perselisih Ibrahim AS dengan Raja Namrud

Suatu ketika, Raja Namrud mendirikan sebuah bangunan tempat menyembah berhala.
Mengetahui hal tersebut, Ibrahim datang dan meruntuhkan seluruh patung berhala, kecuali patung
terbesar. Raja Namrud dan para penyembah berhala tersebut merasa marah. Ibrahim yang dikenal
menentang dalam menyembah berhala dipanggil.
Saat ditanya apakah ia yang merusaknya, Ibrahim menjawab “Sebenarnya patung terbesar itulah
yang melakukan hal ini, cobalah tanyakan kepada benda itu jika memang dapat berbicara."
Kaumnya pun tersadar dan terpikir oleh mereka, bahwa tuhan yang selama ini disembah tidak dapat
melihat, mendengar, dan bergerak. Raja Namrud pun semakin murka.

Mendengar pernyataan Ibrahim, para penyembah berhala lantas beramai-ramau mengumpulkan


kayu bakar untuk membunuh Ibrahim. Ketika Ibrahim hendak dilemparkan ke dalam perapian,
sesosok malaikat hadir untuk menyelamatkannya. Namun bantuan dari malaikat tersebut ditolak
oleh Ibrahim. Ibrahim pun melompat ke dalam kobaran api, seketika Allah berfirman pada perapian
untuk menyelamatkan Ibrahim.
Melihat Ibrahim yang selamat dari kobaran api yang membara, sebagian besar tetap menyembah
berhala. Setelah mengetahui bahwa Allah yang menyelamatkan Ibrahim dari panasnya api, Raja
Namrud dan pengikutnya merasa malu dan takut. Mereka takut akan ada lebih banyak orang yang
mempercayai Ibrahim dibandingkan Namrud. Namrud yang tidak mau kalah memberikan sejumlah
pertanyaan kepada Ibrahim sebagai tantangan. Seluruh pertanyaan Namrud berhasil dijawab oleh
Ibrahim.
Saat Raja Namrud dikalahkan oleh Ibrahim, banyak orang yang meninggalkan kepemimpinan
zalim Raja Namrud. Ibrahim dengan para pengikutnya meninggalkan tempat kelahirannya. Ayahnya
hingga akhir menolak menyembah Allah. Allah memperingati dan menyadarkan Nabi Ibrahim untuk
tidak memohon pengampunan ayahnya. Sebab, ayahnya adalah orang yang menolak dan memusuhi
Allah SWT.

10. Kelahiran Ishak

Nabi Ibrahim AS tak henti-hentinya berdoa memohon kepada Allah SWT agar dikaruniai
keturunan dari istri pertamanya itu setelah sebelumnya dikaruniai keturunan Ismail AS dari istri
keduanya, Siti Hajar.
Atas ketekunan dan kepasrahan Nabi Ibrahim AS, akhirnya Allah mengabulkan doa yang
senantiasa dipanjatkan rasul-Nya itu. Allah SWT menyampaikan berita gembira ini lewat malaikat-
Nya.Datangnya Malaikat Menyampaikan Kabar Kelahiran Ishaq AS.Kisah datangnya utusan Allah
SWT untuk menyampaikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim AS dan istrinya diceritakan dalam
Q.S Hud ayat 69-75.
Allah SWT berfirman dalam Q.S Hud ayat 69 sebagai berikut,

َ ِ‫ال َس ٰلَ ٌم ۖ فَ َما لَب‬


‫ث َأن َجآ َء بِ ِعجْ ٍل َحنِي ٍذ‬ َ َ‫وا َس ٰلَ ًما ۖ ق‬
۟ ُ‫ت ُر ُسلُنَآ ب ٰ َْر ِهيم ب ْٱلبُ ْش َر ٰى قَال‬
ِ َ ‫ِإ‬ ْ ‫َولَقَ ْد َجآ َء‬

Artinya: "Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim
dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: 'Selamat'. Ibrahim menjawab: 'Selamatlah,'
maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang."
Ibrahim AS merasa takut dengan tingkah tamunya yang aneh tidak seperti manusia pada
umumnya. Bahkan tamunya sama sekali tidak mencicipi hidangan yang disuguhkan oleh Ibrahim
AS.
Setelah itu, berkatalah tamu Ibrahim AS yang tidak lain adalah malaikat-malaikat utusan Allah
SWT. Mereka diutus untuk menyampaikan kabar kelahiran Ishaq AS sekaligus untuk mendatangi
kaum Nabi Luth AS.Ketakutan Nabi Ibrahim AS diceritakan dalam Al Quran pada surat Hud ayat
70 sebagai berikut,
‫ف ِإنَّآ ُأرْ ِس ْلنَآ ِإلَ ٰى قَوْ ِم لُو ٍط‬ ۟ ُ‫س ِم ْنهُ ْم ِخيفَةً ۚ قَال‬
ْ ‫وا اَل تَ َخ‬ َ ‫َص ُل ِإلَ ْي ِه نَ ِك َرهُ ْم َوَأوْ َج‬
ِ ‫فَلَ َّما َر َءآ َأ ْي ِديَهُ ْم اَل ت‬

Artinya: "Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh
perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut,
sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth".
Kabar yang disampaikan para malaikat itu tentu membuat Nabi Ibrahim AS dan istrinya
terkejut. Mereka berpikir bagaimana mungkin mereka yang sudah lanjut usia akan memiliki seorang
anak laki-laki.
Namun keduanya percaya bahwa kebesaran Allah SWT itu nyata. Termasuk hal yang tidak
masuk akal pikiran manusia sekali pun. Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Adz-Dzariyat ayat 30,

‫ال َرب ُِّك ۖ ِإنَّهۥُ ه َُو ْٱل َح ِكي ُم ْٱل َعلِي ُم‬ ِ ِ‫وا َك ٰ َذل‬
َ َ‫ك ق‬ ۟ ُ‫قَال‬

Artinya: "Mereka berkata: "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan" Sesungguhnya Dialah yang


Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui."
Kelahiran Nabi Ishaq AS merupakan karunia kepada Nabi Ibrahim AS yang telah memerangi
para penyembah berhala. Allah SWT berfirman dalam Q.S Maryam ayat 49,

‫وب ۖ َو ُكاًّل َج َع ْلنَا نَبِيًّا‬ َ ‫ُون ٱهَّلل ِ َوهَ ْبنَا لَ ٓۥهُ ِإس ٰ َْح‬
َ ُ‫ق َويَ ْعق‬ ِ ‫فَلَ َّما ٱ ْعتَ َزلَهُ ْم َو َما َي ْعبُ ُدونَ ِمن د‬

Artinya: "Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka
sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. Dan masing-masingnya
Kami angkat menjadi nabi."
Allah SWT juga berfirman dalam Q.S Al-Hijr ayat 53, bahwa kelak Nabi Ishaq AS akan
menjadi orang yang alim.

‫وا اَل تَوْ َجلْ ِإنَّا نُبَ ِّشرُكَ بِ ُغ ٰلَ ٍم َعلِ ٍيم‬
۟ ُ‫قَال‬

Artinya: "Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar
gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim."

11. Akhir Hayat Nabi Ibrahim

Nabi ibrahim adalah manusia istimewa di sisi Allah SWT. Saking istimewanya sampai beliau
mendapat julukan khalilullah (kekasih Allah). Keistimewaan ini semakin bertambah saat Allah
memilihnya sebagai ayah dari para nabi, baik dari bani Ismail atau bani Israil. Sedangkan malaikat
Izrail, biasa juga disebut dengan Malaikat Maut, merupakan salah satu malaikat yang harus kita
Imani keberadaannya. Malaikat Izrail merupakan Malaikat yang sangat taat kepada Allah dan tegas
dalam menjalankan keputusan dari Allah.

Suatu hari , malaikat Maut, Izrail mendatangi Nabi Ibrahim dan bertanya, “Siapa anak muda
yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?” . Nabi Ibrahim kemudian menjawab, “Yang anak muda
tadi maksudnya? Itu sahabat sekaligus muridku.” Malaikat kembali bertanya, “Ada apa dia datang
menemuimu?” Nabi Ibrahim lantas menjawab, “Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan
pernikahannya besok pagi.” Rupanya malaikat tersebut menyampaikan hal yang tak enak kepada
Ibrahim, “Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.”

Selesai berkata seperti itu, malaikat maut pun pergi meninggalkan Nabi Ibrahim. Berniat
memberitahu anak muda tersebut mengenai persoalan ini namun langkah Nabi Ibrahim terhenti. Nabi
Ibrahim memilih untuk bungkam dan biarlah kematian tetap menjadi rahasia Allah swt. Keesokan
harinya Nabiyallah Ibrahim melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa
melangsungkan pernikahannya dan terus tetap melihat anak muda tersebut sampai usianya 70 tahun.
Nabi Ibrahim bertanya kepada malaikat maut, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu
menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi?

Malaikat maut menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut,
tapi Allah swt menahannya. “Apa yang membuat Allah swt menahanmu untuk tidak mencabut nyawa
anak muda tersebut?” tanya Ibrahim.“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak
muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan
untuk memanjangkan umur anak muda tersebut.”jawab malaikat maut tersebut.riwayat di atas
sebagaimana tertulis dalam kitab Tarikh al-Baghdadi karangan Imam Khatib al-Baghdadi.

B. MUKJIZAT NABI IBRAHIM A.S

1. Tubuhnya Tidak Hangus Terbakar Api

Nabi Ibrahim as dikenal cerdas dan kritis sejak belia. Beliau sering bertanya-tanya pada dirinya,
di manakah Tuhan itu? Manakah yang dinamakan Tuhan? Kemudian Allah swt memberikan wahyu
kepada nabi Ibrahim tentang hakikat ontologi Tuhan sekaligus mengutusnya sebagai penyampai
keberadaan-Nya dan mengajak semua orang untuk senantiasa bertakwa kepada Allah swt serta
meninggalkan berhala berhala yang tidak penting.

Suatu ketika nabi Ibrahim as melakukan tipu daya dengan berhala-berhala yang disembah oleh
kaumnya. Ketika mereka pergi keluar kampung untuk menyaksikan anugerah hari besar, nabi
Ibrahim menuju berhala-berhala kaumnya. Setiap berhala berhias dengan indah dan di hadapannya
tersaji berbagai macam makanan sebagai kurban atau sesembahan. Lalu Nabi Ibrahim dengan nada
mencela dan mencemooh berkata:

“Mengapa kamu tidak makan? Mengapa kamu tidak menjawab? Lalu dihadapinya (berhala-
berhala) sambil memukulnya dengan tangan kanannya.” (QS. Ash-Shaff: 91-93).

Nabi Ibrahim as kemudian menghancurkan berhala-berhala itu hingga hancur berkeping-keping


dengan menggunakan kapak dan hanya menyisakan patung yang paling besar saja. Kemudian beliau
meletakkan kapaknya di tangan berhala itu, untuk memberikan kesan bahwa dia-lah pelaku yang
menghancurkan berhala-berhala lainnya.

Saat kaumnya pulang, mereka terhenyak dengan apa yang menimpa berhala-berhala. “Mereka
menyatakan, “Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia
termasuk orang yang zalim.” (QS Al-Anbiya: 59). Ketika mereka menyadari bahwa itu adalah
perbuatan nabi Ibrahim, maka mereka bermaksud menghukumnya.

Nabi Ibrahim as berdalih dan berkata, “Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya. Maka
tanyakanlah kepada mereka, jika mereka dapat berbicara.” (QS. Al-Anbiya’: 63). Nabi Ibrahim
menyebutkan hal tersebut tidak dengan makna sesungguhnya, ia hanya memberikan satire terhadap
kaumnya agar mereka sadar atas kebodohan yang mereka lakukan.

Pada saat itu, kaum nabi Ibrahim sebenarnya sadar akan kebodohan mereka. Namun mereka tidak
menerimanya karena kesombongan, keangkuhan, dan takut akan kehancuran tatanan sosial yang ada.
Akhirnya, mereka – yang dipimpin oleh raja Namrud – memutuskan untuk menghukum Ibrahim.
Mereka mengucapkan, “Buatlah bangunan (perapian), lalu lemparkan dia kedalam api yang menyala-
nyala itu.” (QS. Ash-Shaffat: 97).

Mereka kemudian mengumpulkan berbagai jenis kayu dari semua tempat yang bisa mereka
dapatkan. Lalu mereka mengarah ke sebuah tanah lapang-keras yang luas, dan meletakkan kayu
bakarnya disana. Kemudian mereka membakarnya, hingga api berkobar dan membumbung tinggi,
belum pernah terlihat pemandangan api yang seperti itu sebelumnya. Panasnya memancar hingga
puluhan meter ke area sekitar.

Setelah itu mereka meletakkan nabi Ibrahim as dalam manjaniq (sejenis pelontar batu untuk
perang kuno). Mereka mengikat nabi Ibrahim dengan meletakkan di belakang pundak. Selain itu
mereka juga menanggalkan seluruh pakaian nabi Ibrahim, hingga beliau dalam keadaan telanjang
tanpa sehelai kainpun. Lalu mereka lemparkan ke dalam kobaran api.

Ketika nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam kobaran api, beliau mengucapkan “Hasbunallah wa
ni’mal wakil (cukuplah Allah sebagai penolong) kami, dan dialah sebaik-baik pelindung).” Sebagian
ulama menyebutkan, ketika nabi Ibrahim berada di udara setelah dileparkan, malaikat Jibril
menawarkan bantuan kepada beliau, Jibril berkata, “Hai Ibrahim! Apa kau punya suatu keperluan?”
nabi Ibrahim menjawab, “Tidak padamu.”Kemudian Allah swt berfirman:

٦٩ ۙ ‫س ٰل ًما ع َٰلٓى اِ ْب ٰر ِه ْي َم‬


َ ‫قُ ْلنَا ٰينَا ُر ُك ْونِ ْي بَ ْردًا َّو‬

Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” (QS. Al-
Anbiya’ [21]: 69).

Setelah beberapa hari berada dalam kobaran api, kemudian Allah memerintahkan kepada nabi
Ibrahim untuk keluar dan agar tidak berbicara kepada orang-orang yang menyaksikan pembakaran
tersebut. Seluruh orang yang menyaksikan kebingungan dengan apa yang mereka lihat, karena nabi
Ibrahim yang tak hangus dibakar api. Demikianlah tanda-tanda dari kebesaran Allah swt, ketika Dia
berkehendak, maka tidak ada sesuatupun yang mampu menolak.

Dari kisah nabi Ibrahim yang tak hangus dibakar api di atas, kita dapat mempelajari beberapa
hikmah, yakni: seorang muslim harus memiliki pikiran yang tajam dan kritis terhadap apa yang ada
di sekitarnya; jangan pernah menyekutukan Allah swt kepada sesuatu apapun, baik berhala fisik
maupun berhala-berhala lainnya; seorang hamba yang beriman seyogyanya meyakini bahwa Allah
swt adalah satu-satunya tempat bergantung dan meminta pertolongan meskipun ia telah berusaha.
Wallahu a’lam.

2. Dapat Mengeluarkan Madu dan Susu dari Jarinya

Nabi Ibrahim AS sudah mendapat mukjizat dari Allah SWT sejak bayi. Kekasih Allah ini lahir
di dalam gua. Saat bayi tidak ada yang menyusuinya. Dia bertahan hidup, bahkan tumbuh secara
menakjubkan. Pada ibu jarinya memancarkan susu, sedangkanjari-jari yang lainnya mengeluarkan
madu dan keju.

Sejarawan Mesir, Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas (1448-1522) dalam bukunya yang
diterjemahkan oleh Abdul Halim berjudul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman”
memaparkan Ibrahim lahir di gua karena Raja Namrudz kala itu tengah memburu bayi yang baru
lahir untuk dibunuh.

Begitu usai melahirkan ibu Ibrahim menutup pintu gua. Dia pulang ke rumahnya dan setelah
seminggu mendatangi bayinya. Ibu itu menemukan anaknya, Ibrahim, sedang meminum susu dari ibu
jarinya, madu dan dan keju dari jari-jarinya yang lain.

Selanjutnya, ibu itu meninggalkannya dan kembali lagi setelah genap satu tahun. Di sisi lain,
Ibrahim tumbuh secara menakjubkan.

Ath-Thabari dalam "Ta’rikh al-Rusul wa’l-Muluk" menggambarkan pertumbuhan Ibrahim


dalam sehari seperti sebulan, dan sebulan seperti setahun. Sehingga total lama waktu Nabi Ibrahim di
dalam gua hanya selama 15 bulan.
Pada usia itulah – untuk pertama kalinya – Ibrahim meminta kepada ibunya agar membawanya
keluar gua untuk melihat dunia. Ketika dia keluar dari gua ditaksir kira-kira umurnya sama dengan
anak 15 tahun.

3. Menghidupkan Makhluk yang sudah Mati

Nabi Ibrahim kita ketahui memiliki kisah pencarian tentang ketuhanan yang epik. Pasalnya,
Beliau secara otodidak, dengan akal dan hatinya, dapat merumuskan sendiri kesimpulannya akan
keimanan kepada Allah swt. Pernah mendengar kisahnya kan? Beliau merenungi fenomena-
fenomena alam di sekitarnya. Bintang, bulan, dan matahari ternyata tidak memenuhi kriteria menjadi
tuhannya yang seharusnya. (Kisah Nabi Ibrahim dalam QS. al-An’am [6]: 76-79). Dia berkeyakinan
bahwa Tuhan itu harus selalu ada, tidak tiba-tiba gaib dan menghilang entah ke mana, tuhan tidak
nge-ghosting.

Kalau yang dipikirkan (mathlub) adalah eksistensi Tuhan, akal akan selalu khawatir dengan hasil
rumusannya sendiri perihal keimanan. Selain karena akal menyadari bahwa petanda tak dapat
memastikan adanya yang ditandai, ia hanya dapat efektif dalam kapasitasnya yang masih berbatas,
sedangkan Tuhan adalah Dzat Yang Tak Terbatas.

Sebagai manusia terdekat Allah swt., Nabi Ibrahim dengan rendah hati memohon langsung
kepada Allah untuk menyempurnakan akalnya; bahwa Allah memanglah Dzat Yang Maha Kuasa.
Kisah Nabi Ibrahim episode yang ini diabadikan dalam ayat berikut,

ُ َ‫ب َأ ِرنِي َكيْفَ ت ُْحيِي ا ْل َم ْوت َٰى ۖ قَا َل َأ َولَ ْم تُْؤ ِمنْ ۖ قَا َل بَلَ ٰى َو ٰلَ ِكنْ لِيَ ْط َمِئنَّ قَ ْلبِي ۖ قَا َل فَ ُخ ْذ َأ ْربَ َعةً ِمنَ الطَّ ْي ِر ف‬
‫ص ْرهُنَّ ِإلَيْكَ ثُ َّم‬ ِّ ‫َوِإ ْذ قَا َل ِإ ْب َرا ِهي ُم َر‬
‫س ْعيًا ۚ َوا ْعلَ ْم َأنَّ هَّللا َ َع ِزي ٌز َح ِكي ٌم‬َ ‫اج َع ْل َعلَ ٰى ُك ِّل َجبَ ٍل ِم ْن ُهنَّ ُج ْز ًءا ثُ َّم ا ْد ُع ُهنَّ يَْأتِينَ َك‬ ْ

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau
menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab,
“Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (lebih mantap dan yakin).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau
begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-
masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan
segera.” Ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 260)

Mengenai ayat ini, Ibnu ‘Asyur (w. 1973) menuliskan dalam kitab tafsirnya, al-Tahrir wa al-Tanwir
berikut,

َّ ‫ساطَ ِة ال‬
ِ ‫ض ُرو َر ِة بِيَقِي ِن ا ْل ُمشَا َه َد ِة َوا ْن ِكش‬
‫َاف‬ َ َ‫ق ِع ْل ِمي َويَ ْنتَقِ َل ِمنْ ُم َعالَ َج ِة ا ْلفِ ْك ِر َوالنَّظَ ِر ِإلَى ب‬ َ َّ‫ لِيَ ْط َمِئنَّ قَ ْلبِي َم ْعنَاهُ لِيَ ْنبُتَ َويَت ََحق‬:ُ‫َوقَ ْولُه‬
ُّ ‫ستِ ْداَل ِل َو َد ْف ِع ال‬
‫شبَ ِه َع ِن ا ْل َع ْق ِل‬ َ ‫َاج ِإلَى ُم َع‬
ْ ‫او َد ِة ااِل‬ ُ ‫وم ا ْن ِكشَافًا اَل يَ ْحت‬ ِ ُ‫ا ْل َم ْعل‬

“Perkataan Nabi Ibrahim, “tetapi agar hatiku tenang (lebih mantap dan yakin),” maknanya adalah
bahwa agar tumbuh dan tertanam keyakinan kuat akan pengetahuanku (Nabi Ibrahim) atas kuasa
Allah. Dan supaya keimananku ini tidak lagi berada pada taraf keyakinan argumentative yang
disandarkan pada pemikiran dan perenungan, hingga menjadi keimanan yang aksiomatis (dloruriy),
dengan pengalaman nyata (musyahadah) dan supaya juga tersingkap tabir-tabir pengetahuan yang
tidak lagi membutuhkan alasan-alasan rasional dan demi menghilangkan keraguan dari akal pikiran.”
(Al-Tahrir wa al-Tanwir, juz 3 hal 39)

Dengan pengalaman menyaksikan langsung kuasa Tuhan ini, Nabi Ibrahim menjadi yakin
seyakin-yakinnya bahwa Allah memang Maha Kuasa. Konklusi ini tidak lagi ia peroleh dari beberapa
premis argumentatif, tapi secara aksiomatis (dloruriy) Nabi Ibrahim mengetahui hal itu. Sama seperti
pengetahuan kita akan adanya tuan rumah ketika beliau keluar langsung menyambut kita. Tak ada
keraguan, yang ada hanya kebahagiaan dan ketentraman hati.

Mempertanyakan semuanya, termasuk salah satu hal baik yang dapat kita teladani dari kisah
Nabi Ibrahim, karena cakupannya semua hal, memikirkan perihal ketuhanan juga termasuk di
dalamnya. Apa, siapa, dan bagaimana juga kita telisik. Namun karena permasalahan seputar
ketuhanan ini dalam akidah cukup riskan, yang jika salah paham akan berakibat buruk, maka
kegiatan mempertanyakan seputar ketuhanan ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki
akar pikir dan nalar sehat. Berakhlak dalam menalar juga tidak boleh dilupakan, seperti yang
dicontohkan dalam kisah Nabi Ibrahim as.

Wa Allahu a’lam

4. Mengubah Pasir Menjadi Makanan

Pada masanya, Namrud ialah seorang raja yang cerdas dan unggul dalam segala hal, karenanya,
hal tersebut nyatanya membuat dirinya bersikap sombong, bahkan mengaku sebagai Tuhan.

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma’mar, dari Zaid ibnu Aslam, bahwa kekayaan Raja Namrud
melimpah dan tak jarang menjadikan orang-orang mendatanginya untuk meminta perbekalan
makanan.Tak terkecuali Nabi Ibrahim beserta kawanannya yang turut datang untuk menghampiri raja
penguasa Babylonia itu guna meminta perbekalan makanan kepadanya.

Setiap orang yang datang ke sana akan ditanya, “Siapakah Tuhanmu?” maka semua orang
mayoritas akan menjawab bahwa Namrud-lah Tuhan mereka, dan diberilah perbekalan makanan dari
sang raja kepada orang-orang itu. Namun tidak dengan Nabi Ibrahim.

Ketika ditanyakan pertanyaan serupa, ia dengan tegas menjawab, “Tuhanku ialah yang
menghidupkan dan mematikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang mampu menerbitkan matahari dari
timur, atau jika tiba saatnya untuk diterbitkan dari barat,” sanggah Nabi Ibrahim seraya menerangkan
betapa besar kekuasaan Allah, Tuhan Semesta Alam.Kejadian ini diabadikan dalam Al-Qur’an Surah
Al-Baqarah ayat 258 yaitu,

‫ٓاج ِإ ْب ٰ َرِۦه َم ِفى َربِّ ِٓۦه َأنْ َءات َٰىهُ ٱهَّلل ُ ٱ ْل ُم ْلكَ ِإ ْذ قَا َل ِإ ْب ٰ َر ِهۦ ُم َربِّ َى ٱلَّ ِذى يُ ْح ِىۦ َويُ ِميتُ قَا َل َأنَ ۠ا ُأ ْح ِىۦ َوُأ ِميتُ ۖ قَا َل ِإ ْب ٰ َر ِهۦ ُم فَِإنَّ ٱهَّلل َ يَْأتِى‬
َّ ‫َألَ ْم تَ َر ِإلَى ٱلَّ ِذى َح‬
َّ ٰ َ ‫ْأ‬ َ
َ‫ب فبُ ِهتَ ٱلَّ ِذى َكفَ َر ۗ َوٱهَّلل ُ اَل يَ ْه ِدى ٱ ْلقَ ْو َم ٱلظلِ ِمين‬ ِ ‫ت بِ َها ِمنَ ٱ ْل َم ْغ ِر‬ ِ ‫قف‬ ْ ‫س ِمنَ ٱ ْل َم‬
ِ ‫ش ِر‬ ِ ‫ش ْم‬ َّ ‫بِٱل‬

Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah)
karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim
mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat
menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari
timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Pada ayat ini dicontohkan keadaan dan sifat keangkuhan raja Namrud dari Babilonia, ketika
berhadapan dengan Nabi Ibrahim sebagai rasul Allah. Raja Namrud telah dikaruniai Allah kekuasaan
dan kerajaan yang besar, tetapi dia tidak bersyukur atas nikmat tersebut, bahkan menjadi seorang
yang ingkar dan zalim. Rahmat Allah yang seharusnya digunakannya untuk menaati Allah,
digunakannya untuk mendurhakai-Nya, dengan melakukan perbuatan yang tidak diridai-Nya.

Namrud yang telah mengambil setan sebagai pemimpin dan pelindungnya itu, dengan sikap
congkak berkata menentang Nabi Ibrahim, "Siapakah Tuhanmu yang kamu serukan agar kami
beriman kepadanya?" Ibrahim menjawab, "Tuhanku adalah Allah yang kuasa menciptakan makhluk
yang semula tidak ada, atau menghidupkan orang yang tadinya sudah mati". Maka Namrud
menjawab, "Kalau begitu, aku pun dapat pula menghidupkan dan mematikan." Maksudnya,
membiarkan hidup atau tidak membunuh seseorang yang seharusnya dia bunuh; dan dia sanggup
mematikan seseorang, yaitu dengan membunuhnya. Sedang yang dimaksudkan oleh Ibrahim ialah
bahwa Allah swt menciptakan makhluk hidup yang tadinya belum ada, yaitu dengan menciptakan
tulang-tulang, daging dan darah, lalu meniupkan roh ke dalamnya, atau dari makhluk yang telah mati,
kemudian Allah mengembalikannya menjadi hidup; pada Hari Kebangkitan kelak. Allah kuasa pula
mematikan makhluk yang hidup, tidak dengan membunuhnya seperti yang dilakukan oleh manusia,
melainkan dengan mengeluarkan roh makhluk tersebut dengan datangnya ajal atau dengan terjadinya
hari kiamat kelak. Maka jawaban Namrud yang disebutkan dalam ayat ini adalah olok-olokan belaka,
tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh Ibrahim a.s.

Oleh karena jawaban Namrud itu tidak ada nilainya, maka Nabi Ibrahim tidak mengindahkan
jawaban itu. Lalu dia berkata, "Tuhanku (Allah) kuasa menerbitkan matahari dari timur, maka
terbitkanlah olehmu matahari itu dari barat." Namrud tidak dapat menjawab. Sebab itu dia bungkam,
tidak berkutik.

Di sini dapat dilihat perbedaan antara Nabi Ibrahim dan Namrud. Nabi Ibrahim sebagai rasul
Allah yang beriman dan taat kepada-Nya, senantiasa memperoleh petunjuk-Nya, sehingga dia tidak
kehilangan akal dan dalil dalam perdebatan itu, bahkan dalilnya yang terakhir tentang bukti
kekuasaan Allah dapat membungkam raja Namrud. Sebaliknya Raja Namrud yang ingkar dan
durhaka kepada Allah, benar-benar tidak mendapat petunjuk-Nya, sehingga dia kalah dan tidak dapat
berkutik lagi untuk menjawab tantangan Nabi Ibrahim. Itulah akibat orang yang mengambil setan
sebagai pemimpin dan pelindung mereka.

Mendengar jawaban itu, Namrud terdiam lalu mengusir Nabi Ibrahim tanpa memberikannya
makanan sedikitpun. Nabi Ibrahim pulang dengan tangan kosong. Di perjalanan pulang, beliau
melewati sebuah bukit pasir yang berdebu.

Maka, ia kemudian berkeputusan untuk mengambil setumpuk pasir berdebu itu untuk dibawa
pulang kepada keluarganya, agar dapat menghibur hati mereka.

Sesampainya di rumah, Nabi Ibrahim langsung meletakkan barang bawaannya dan langsung
beristirahat. Keesokan harinya, sang istri, Siti Sarah pun terbangun, dan langsung melihat apa yang
dibawa pulang oleh suaminya.

Ia pun bergegas mengolah bahan-bahan tersebut menjadi sebuah santapan lezat yang disuguhkan
kepada suaminya. Tentu saja Nabi Ibrahim tertegun melihatnya, ia keheranan dari mana sang istri
mendapati semua bahan makanan ini. Ia pun tak sabar mendengar jawaban sang istri.

“Dari manakah engkau mendapatkan makanan ini?”, tanyanya. Lalu, sang istri menjawab
seketika, “Kudapatkan dari bungkusan yang kau bawa pulang kemarin.”

Nabi Ibrahim menyadari bahwa ini merupakan rezeki dari Allah Ta’ala. Ia yakin bahwa segala
keajaiban ini ialah atas izin dan kehendak Allah yang mampu merubah setumpuk pasir berdebu
menjadi bahan makanan yang begitu baik dan layak dimakan.

5. Orang Pertama yang Membangun Ka’bah

Lama sudah Nabi Ibrahim a.s tidak mengunjungi putranya Ismail a.s. Suatu ketika, Nabi Ibrahim
a.s berkunjung ke Mekkah hendak menengok putranya itu, sekaligus menyampaikan satu perintah
penting.

Tatkala tiba di kota Mekkah, Nabi Ibrahim a.s melihat Ismail a.s di bawah pohon dekat sumber
air Zam Zam, sedang mengasah anak panahnya. Ketika Ismail a.s melihat ayahnya, dia langsung
bangkit untuk menyambutnya.

Nabi Ibrahim a.s kemudian menyampaikan kabar kepada Ismail a.s, "Hai Ismail! Allah telah
memberi saya perintah."
"Lakukan apa yang diperintahkan Allah, ayah," kata Ismail a.s.

Nabi Ibrahim a.s melanjutkan, "Allah juga menyampaikan pesan agar kamu membantuku."

Dengan gembira Ismail a.s menjawab, "Baik ayah, aku akan membantu. Apa perintah Allah?"

"Allah memerintahkanku untuk membangun rumah bagi-Nya di sana," kata Nabi Ibrahim a.s  sambil
menunjuk ke sebuah bukit yang lebih tinggi dari tanah di sekitarnya. 

Kemudian, Nabi Ibrahim dibantu oleh Nabi Ismail membangun Kabah dari susunan batu. Nabi
Ibrahim yang menyusun batu tersebut, sementara Nabi Ismail bertugas membawa batu.

Tidak ada riwayat yang shahih tentang bagaimana bentuk ka’bah yang dibangun oleh Nabi
Ibrahim bersama Nabi Ismaíl álaihimas salaam. Akan tetapi para ahli sejarah memperkirakan bahwa
bentuk ka’bah tatkala pertama kali dibangun oleh Ibrahim adalah bentuk ka’bah sebelum dipugar
oleh kaum Quraisy, yaitu :

Berupa susunan batu tanpa ada semacam semen yang melengketkan susunan batu-batu tersebut

Al-Hijr masuk dalam bangunan ka’bah

Ka’bah tersebut tidak memiliki atap

Pintu ka’bah ada dua, yaitu pintu masuk dan pintu

Doa Nabi Ibrahim saat Membangun Ka`bah

‫ت َم ْن َءا َمنَ ِم ْنهُم بِٱهَّلل ِ َو ْٱليَوْ ِم ٱلْ َءا ِخ ِر ۖ قَا َل َو َمن َكفَ َر فَُأ َمتِّ ُعهۥُ قَلِياًل ثُ َّم‬
ِ ‫ال ِإب ٰ َْر ِهۦ ُم َربِّ ٱجْ َعلْ ٰهَ َذا بَلَدًا َءا ِمنًا َوٱرْ ُز ْق َأ ْهلَهۥُ ِمنَ ٱلثَّ َم ٰ َر‬
َ َ‫َوِإ ْذ ق‬
ِ ‫س ْٱل َم‬
‫صي ُر‬ َ ‫ار ۖ َوبِْئ‬ ِ ‫َأضْ طَرُّ ٓۥهُ ِإلَ ٰى َع َذا‬
ِ َّ‫ب ٱلن‬

Dan (Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa,
dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada
Allah dan hari kemudian.” Allah berfirman: Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan
sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
(Q.S. Al-Baqarah: 126).

Nabi Ibrahim dan Ismail alaihimas salam bahu-membahu menyempurnakan bangunan Ka’bah,
rumah suci itu. Hingga ketika sampai pada letak Hajar Aswad sekarang ini, beliau berkata kepada
putranya, “Carikan batu, sebagaimana engkau diperintahkan oleh Allah.”

Ismail segera mencari batu yang diinginkan ayahnya. Tak lama mencari, beliau kembali dan
melihat ternyata ayahnya telah memasang sebuah batu. Ismail melihat batu itu aneh, lalu dia
bertanya, “Siapa yang memberikan batu ini kepada Ayah?”“Yang tidak bergantung pada
pekerjaanmu dan pekerjaanku. Jibril yang membawanya dari langit.”

Dalam riwayat lain disebutkan batu itu adalah salah satu bebatuan surga, dibawa oleh Nabi Adam
alaihis salam ketika turun ke bumi. Batu tersebut menghitam karena dosa manusia.

Ada pula yang meriwayatkan bahwa Hajar Aswad adalah batu licin berwarna hitam kemerah-
merahan. Sebetulnya, batu ini berasal dari bebatuan surga. Warnanya lebih putih dari susu, kemudian
menjadi hitam karena dosa-dosa manusia.

Dalam riwayat yang lain disebutkan pula bahwa Hajar Aswad adalah salah satu batu permata yang
ada di surga, yang telah dihapus oleh Allah subhanahu wa ta’ala cahayanya. Seandainya Allah
subhanahu wa ta’ala tidak menghapus cahayanya—demikian pula batu tempat berdiri Nabi Ibrahim
alaihis salam—cahaya tersebut akan terus berpendar menerangi timur dan barat bumi ini.
Dahulu, batu mulia ini dibawa oleh Jibril ke bumi. Ketika terjadi banjir besar di masa Nabi Nuh
alaihis salam, batu itu diletakkan Jibril di puncak Gunung Abi Qubais. Batu itu pun lepas dari
tempatnya sampai masa Ibrahim.

Batu itu saat ini berada di bagian luar sebelah selatan Ka’bah yang mulia, diselubungi perak.
Letaknya sekitar satu setengah meter dari permukaan tanah. Dari situlah thawaf dimulai.

Ibnu Khuzaimah meriwayatkan (4/221) dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma dari Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,

ٍّ ‫ِإ َّن لِهَ َذا ْال َح َج ِر لِ َسانا ً َو َشفَتَي ِْن يَ ْشهَ ُد لِ َم ْن اِ ْستَلَ َمهُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة بِ َح‬
‫ق‬

“Sungguh, Hajar Aswad ini mempunyai lisan dan dua bibir yang akan menjadi saksi bagi mereka
yang menyentuhnya dengan benar pada hari kiamat.”

Pembangunan itu dilakukan oleh Ibrahim dan Ismail as. Ismail yang mengangkat batunya dan
Ibrahim yang memasangnya. Semakin lama semakin tinggi hingga Nabi Ibrahim As tidak mampu
lagi menjangkau tempat tertinggi untuk memasang batu-batu tersebut.

Kemudian Ismail membawakan sebuah batu untuk pijakan bagi Nabi Ibrahim Batu inilah yang
akhirnya disebut sebagai Makam Ibrahim. Mereka terus bekerja sembari berdoa: “Wahai Rabb kami,
terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya, Engkaulalah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”

Setelah selesai, Allah kemudian memerintahkan Ibrahim untuk berseru kepada seluruh umat
nmanusia agar mengerjakan haji ke Baitullah, sebagaimana yang terkandung dalam QS. Al-Haji [22]
27-29.

ٍ ‫ضا ِم ٍر ي َّۡاتِ ۡينَ ِم ۡن ُكلِّ فَجٍّ َع ِم ۡي‬


‫ق‬ َ ‫اس بِ ۡال َح ِّج يَ ۡاتُ ۡو‬
َ ِّ‫ك ِر َجااًل َّوع َٰلى ُكل‬ ِ َّ‫َواَ ِّذ ۡن فِى الن‬

َ ‫ط ِع ُموا ْالبَ ۤا ِٕى‬


‫س ْالفَقِ ْي َر‬ ٍ ٰ‫ۖ يَ ْشهَ ُدوْ ا َمنَافِ َع لَهُ ْم َويَ ْذ ُكرُوا ا ْس َم هّٰللا ِ فِ ْٓي اَي ٍَّام َّم ْعلُوْ م‬
ْ َ‫ت ع َٰلى َما َر َزقَهُ ْم ِّم ۢ ْن بَ ِه ْي َم ِة ااْل َ ْن َع ۚ ِام فَ ُكلُوْ ا ِم ْنهَا َوا‬

ۡ ِ ‫ثُ َّم ۡليَ ۡـقض ُۡوا تَفَثَهُمۡ َو ۡلي ُۡوفُ ۡوا نُ ُذ ۡو َرهُمۡ َو ۡليَطَّ َّوفُ ۡوا بِ ۡالبَ ۡي‬
ِ ‫ت ال َعتِ ۡي‬
‫ق‬

“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan
berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang
jauh.

Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mere-ka menyebut nama
Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa
hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-
orang yang sengsara dan fakir.Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran (yang ada di
badan) mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua
(Baitullah).

Bangunan Kabah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memiliki tinggi sembilan
hasta. Sementara, panjang dari Hajar Aswad hingga rukun syami adalah 32 hasta. Lalu, panjang dari
rukun syami ke rukun gharbi adalah 22 hasta dan panjang dari rukun gharbi ke rukun yamani adalah
31 hasta. Sedangkan, panjang dari rukun yamani ke Hajar Aswad adalah 20 hasta.

Dalam Quran surah Al-Baqarah ayat 125, Allah ‫ ﷻ‬berfirman:

ٰ ‫صلًّىۗ َو َع ِهـ ْدنَٓا اِ ٰلٓى اِ ْبـ‬


َ‫ـر ٖه َم َواِ ْسـمٰ ِع ْي َل اَ ْن طَهِّ َرا بَ ْيتِ َي لِلطَّ ۤا ِٕىفِ ْينَ َو ْال ٰع ِكفِ ْين‬ َ ‫اس َواَ ْمنً ۗا َواتَّ ِخ ُذوْ ا ِم ْن َّمقَ ِام اِب ْٰر ٖه َم ُم‬
ِ َّ‫َواِ ْذ َج َع ْلنَا ْالبَيْتَ َمثَابَةً لِّلن‬
‫َوالرُّ َّك ِع ال ُّسجُوْ ِد‬
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat
yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat sholat. Dan telah Kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkan lah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf,
orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”

Sementara itu, Kabah telah perbaiki sebanyak empat kali hingga dengan saat ini. Pertama saat
dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Kedua dilakukan oleh kaum Quraisy sebelum
Islam dan Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬ikut serta.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas kita dapat mengetahui bahwa Nabi Ibrahim yang dilahirkan dalam dunia
kemusyrikan baik lingkungan maupun keluarganya serta dunia hitam menghalangi sinar kebenaran tiada
menghambat dirinya untuk mentauhidkan Allah Tuhannya. Itulah karunia Allah yang dilimpahkan
kepadanya.

Meski ia tertatih-tatih dalam pencarian akan sinar kebenaran Tuhan dan banyak mendapat
perlawanan termasuk dari ayahnya sendiri dan sering muncul perdebatan karena yang tak mungkin untuk
dihindari. Maka karena karunia itu Allah mencerdaskan akal pikirannya. Tak didapati kekalahan dalam
segala perdebatannya. Dan karena karunia-Nya pula akhirnya Ibrahim mampu menemukan Tuhannya;
mampu meng-Esakan Allah dan tidak mensekutukan Allah dengan bentuk apa pun. Allah lah yang
menunjukinya jiwa yang ingkar kepada kekufuran.

Ibrahim adalah orang yang mempercayai Allah sebagai Tuhan karena wahyu yang diturunkan namun
belum teguh benar hatinya, maka Ibrahim pun minta bukti-bukti
kepada Tuhannya demi keteguhannya. Maka untuk meneguhkan jiwanya Allah pun mengabulkan
permintaannya.

Perjalanan Nabi Ibrahim dalam pencarian kebenaran tuhannya begitu kuat, proses yang beliau
lakukan untuk menemukan tuhan semata-mata untuk membuktikan kesesatan tuhan kaumnya. Penemuan
Ibrahim tentang tuhan menjadikan manusia yang tadinya tunduk kepada alam menjadi mampu menguasai
alam, serta menilai baik buruknya.

Setelah Allah SWT membinasakan raja Namrud melalui tangannya, ia lalu berhijrah ke Carhae
(Huran), kemudian pindah ke Syiria, dan kemudian menetap di Iliya,sebagaimana yang telah dikemukakan
di depan. Setelah itu lahirlah Ismail dan Ishak.Mengenai wafatnya beliau itu
Wallahu a’lam
.
Maka dengan tauladan yang diberikan oleh nabi Ibrahim dapatlah kiranya untuk kita ambil sebagai
suri tauladan dan menghadapi beraneka ragam cobaan hidup yang semakin berat. Ibrahim dengan segala
daya dan upaya nya yang berlandaskan kepada keimanan kepada Allah SWT. Segala jenis cobaan mampu
diatasi. Kiranya hanya imanyang mampu menangkal segala cobaan hidup bila ingin selamat.
DAFTAR PUSTAKA

Nandy,Written.2022 ."Kisah Nabi Ibrahim AS & Mukjizat Nabi Ibrahim AS"https://gramedia.com/best seller/kisah-
nabi-ibrahim-as, diakses pada 28 September 2022 pukul 20.00 WIB.

Aditya,Rifan.2020."Kisah Nabi Ibrahim Dari Kecil Hingga Melawan


RajaNamrud"https://suara.com/news/2020/12/18/212144/kisah-nabi-ibrahim-dari-kecil-hingga-melawan-
raja-namrud,diakses pada 29 September 2022 pukul 09.00 WIB.

Affah,R,Fiah.2022."Kisah Nahi Ibrahim AS: Teladan Sosok Pemimpin, Ayah Dan Suami Yang
Hebat,"https://orumi.co.id/magazine/kisah-nabi-ibrahim.diakses pada 29 September 2022 pukul 10.00 WIB.

Ningsih,Julya.2020. "Kisah Nabi Ibrahim Dari lahir Hingga Wafat”,”https://muslimidia.com/2017/03/kisah-nabi-


ibrahim-as.html.diakses pada 30 September 2022 pukul 18.20 WIB.

Naufal,Muhammad.2021.” Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail Membangun Ka'bah dan Turunnya
PerintahIbadahHaji”,”https://www.kompasiana.com/primata/60f22ef206310e7600794fa2/kisah-nabi-
ibrahim-dan-ismail-membangun-ka-bah-dan-turunnya-perintah-ibadah-haji.diakses pada 29 Oktober 2022
pukul 17.52 WIB.

Ina,Kristina.2021.” Kisah Nabi Ishaq AS: Lahir saat Ibunya Berusia 90 Tahun”,”
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5534704/kisah-nabi-ishaq-as-lahir-saat-ibunya-berusia-90-
tahun.diakses pada 29 Oktober 2022 pukul 19.22 WIB.

Surur,Bahrus.2020.” Nabi Ibrahim AS (3): Dakwah Dimulai dari Keluarga”,” https://ibtimes.id/nabi-ibrahim-as-3-


dakwah-dimulai-dari-keluarga/”.diakses pada 30 Oktober 2022 pukul 08.42 WIB.

Subarkah,Muhammad.”Sejarah Pembangunan Ka’bah oleh Nabi Ibrahim dan Quraisy”,https://republika-


coid.cdn.ampproject.org/v/s/m.republika.co.id/amp/r2fbdr385?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16675766744983&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.republika.co.id%2Fberita
%2Fr2fbdr385%2Fsejarah-pembangunan-kabah-oleh-nabi-ibrahim-dan-quraisy”.diakses pada 31
Oktober 2022 pukul 03.32 WIB.

Nurmayanti,Lutfiya.2022.”KapankahSejarahPembangunan Ka’bah dimulai?”,” https://tanwir.id/kapankah-sejarah-


pembangunan-kabah-dimulai/”diakses pada 31 Oktober 2022 pukul 07.47 WIB.

Saskia,Rahma.2020.”KisahPasir yangDibawa Nabi Ibrahim Berubah jadi Makanan”,”https://muslim-okezone-


com.cdn.ampproject.org/v/s/muslim.okezone.com/amp/2020/07/08/614/2243328”diakses pada 31 Oktober
2022 pukul 17.22WIB.

Wikipedia.2019.”Ibrahim”,https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ibrahim#:~:text=Al%2DQur'an%20tidak
%20menjelaskan,bahwa%20nama%20ayahnya%20adalah%20Terah”diakses pada 02 November 2022
pukul 19.200 WIB.

Nur Rahman,Maulana.2021.”Ketika Nabi Ibrahim Menanyakan Allah tentang cara Menghidupkan Orang
Mati”,https://tafsiralquran-id.cdn.ampproject.org/v/s/tafsiralquran.id/kisah-nabi-ibrahim-menanyakan-
allah-cara-menghidupkan-orang-mati/diakses pada 02 November 2022 pukul 22.00 WIB.

Lararenjana,Edelweus.2020.”Kisah Nabi Ibrahim,Pencari Tuhan dan Penghancur Berhala yang Tak Hangus
Dibakar Api”,” https://m.merdeka.com/jatim/kisah-nabi-ibrahim-as-dalam-al-quran-pencari-tuhan-dan-
penghancur-berhala-kln.html”,diakses pada 02 November 2022 pukul 00.20 WIB.
Frida,Trisya.2022.”Kisah Nabi Ibrahim,Tidak Hangus Dibakar Api dan Mukjizatnya”,” https://www-viva-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/www.viva.co.id/amp/gaya-hidup/inspirasi-unik/”diakses pada 03 November 2022
pukul 02.07 WIB.

Taskiya,Alya.2020.”Kisah Nabi Ibrahim dan Empat Burung Mati yang hidup Kembali”,”
https://muslimahdaily.com/story/nabi-rasul/item/4732-kisah-nabi-ibrahim-dan-empat-burung-mati-yang-
hidup-kembali.html”diakses pada 03 November 2022 pukul 08.54 WIB.

Ihram,Co.2022.”Pertanyaan Nabi Ibrahim yang tak Mampu Dijawab Raja Namrud”,” https://ihram-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/ihram.co.id/amp/rbgeyb313/pertanyaan-nabi-ibrahim-yang-tak-mampu-dijawab-
raja-namrud?”diakses pada 03 November 2022 pukul 10.22 WIB.

Sunariyah.2022.”Ibrahim Bapak Para Nabi,Mencari Tuhan di Antara Bintang dan Matahari”,”


https://www.com.cdn.ampproject.org/v/s/www.idntimes.com/news/indonesia/amp/sunariyah/ibrahim-
bapak-para-nabi-mencari-tuhan-di-antara-bintang-dan-matahari?amp_”diakses pada 03 November 2022
pukul 14.45 WIB.

Putra,Nikko.2022.”Kisah Pasir yang Dibawa Nabi Ibrahim Berubah Jadi Makanan”,”


https://dakwah.kamikamu.co.id/kisah-pasir-yang-dibawa-nabi-ibrahim-berubah-jadimakanan/”diakses pada
03 November 2022 pukul 16.35 WIB.

Bhayangkara,Cyntia.2021.”5Mukjizat Nabi Ibrahim AS”,”


https://amp-suara-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.suara.com/news/2021/12/28/111500/5-mukjizat-nabi-
ibrahim-as-jari-mengeluarkan-madu-membangun-kabah?amp”diakses pada 03 November 2022 pukul 20.22
WIB.

Muvida,Asrorul.2022.”Mukjizat Nabi Ibrahim”,” https://www.cahayaislam.id/mukjizat-nabi-ibrahim/”diakses pada


04 November 2022 pukul 22.12 WIB.

Anda mungkin juga menyukai