Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUKUM BISNIS DAN RUANG LINGKUPNYA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis Syariah

Dosen Pengampu : Misbun, A.Md., S.H., M.E

Disusun oleh :

Kelompok 2

Anggun (402.2021.016)

Hadisah (402.2021.007)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDIN
SAMBAS
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan- Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sambas, 25 Oktober 2023

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................i

Kata Pengantar...........................................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan....................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Masalah..............................................................................................2

BAB II Pembahasan...................................................................................................3

A. Pengertian Bisnis............................................................................................3
B. Pengertian Hukum Bisnis...............................................................................4
C. Ruang Lingkup Hukum Bisnis.......................................................................6
D. Subyek Hukum Bisnis....................................................................................7
E.Hukum Bisnis Di Indonesia..............................................................................8

BAB III Penutup........................................................................................................10

A. Kesimpulan.....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10
Daftar Pustaka............................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Bisnis Islam adalah dimensi hukum dalam aktifitas bisnis yang
didasarkan pada syariat Islam. Hukum dipahami sebagai seperangkat aturan yang
memiliki sanksi serta dibuat oleh penguasa agar terwujud kedamaian di tengah
masyarakat. Hukum Islam sebagai satu sistem hukum yang datang dari Allah
Ta’ala memiliki fungsi yang sama, yaitu memberikan kemashlahatan bagi
masyarakat. Hukum Islam memiliki karakteristik yang khas yaitu tidak hanya
terbatas pada kemashlahatan di dunia saja namun juga keselamatan di akhirat.
Bisnis Syariah saat ini sedang diuji oleh realitas perekonomian dunia
termasuk Indonesia, yaitu dengan adanya gejolak moneter internasional baru-baru
ini dan bahkan masih terasa dampaknya. Banyak ahli ekonomi yang mengatakan
bahwa bisnis syariah tidak akan terpengaruh oleh gejolak tersebut. Karena bisnis
syariah tidak menggunakan sistim riba dan bergerak di bidang sektor riil. Sektor
rill tidak akan dapat dipengaruhi oleh gejolak dan spekulasi moneter.Islam juga
sangat menjunjung tinggi nilai setiap usaha baik usaha mandiri maupun bekerja
pada orang lain agar manusia dapat sejahtera.
Sebagai upaya memberikan pengarahan kepada lembaga perekonomian
syariah dan juga kepada nasabah lembaga ekonomi syariah maka perlu dilakukan
penguatan dalam aspek hukum bisnis syariah, yaitu : Mengenalkan hukum Islam
dalam masalah bisnis, mengenalkan perundangan-undangan tentang bisnis baik
konvensional maupun syariah yang berlaku di Indonesia, aspek hukum apa saja
yang terdapat pada bisnis syariah, Mengenalkan cara penyelesaian sengketa
bisnis syariah.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian bisnis !
2. Jelaskan pengertian hukum bisnis !
3. Jelaskan ruang lingkup hukum bisnis !
4. Jelaskan subyek hukum bisnis !
5. Jelaskan hukum bisnis di indonesia !
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian bisnis
2. Untuk mengetahui pengertian hukum bisnis
3. Untuk mengetahui ruang lingkup hukum bisnis
4. Untuk mengetahui subyek hukum bisnis
5. Untuk mengetahui hukum bisnis di indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bisnis
Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu “business”,
dari kata dasar “busy” yang artinya “sibuk”. Sibuk dalam mengerjakan aktivitas
dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam kamus bahasa indonesia
bisnis merupakan usaha dagang, usaha komersial. 1 Secara etimologi, bisnis
mempunyai arti dimana seseorang atau sekelompok dalam keadaan yang sibuk
dan menghasilkan keuntungan atau profit bagi dirinya atau kelompok. Bisnis juga
dapat dikatakan sebagai sebuah kegiatan yang terorganisir karena didalam bisnis
ada banyak kegiatan yang dilakukan. Kegiatan dimulai dengan input berupa
mengelola barang lalu di proses setelah itu menghasilkan output berupa barang
setengah jadi atau barang jadi.2
Menurut Raymon E.Glos bisnis adalah seluruh kegiatan yang
diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan
dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Menurut
Skiner, bisnis sebagai pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling memberi
keuntungan atau memberi manfaat. Sedangkan menurut Starub dan Attner, Bisnis
adalah organisasi yang menjalankan aktivitas berupa produksi lalu menjual
barang dan jasa yang dibutuhkan atau di inginkan oleh konsumen guna
mendapatkan keuntungan atau profit. Menurut Huat, Tchwee, et.al mengartikan
“businnes in the simply a sistem that produces goods and service ti satisfy the
needs of our society”, bisnis sebagai
suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
masyarakat.3 Sedangkan menurut Hughes dan Kapoor, bisnis adalah kegiatan
usaha individu yang terorganisir untuk memperoleh laba tau menjual barang dan
jasa guna mendapat kenutungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
1
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008, h.
208
2
Wikipedia, “Bisnis”, http://id.wikipedia.org/wiki/bisnis, diakses pada hari jum’at 26 Oktober
2023 pukul 19.00 WIB.
3
Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013, hal 3.
Al-Qur’an menjelaskan tentang konsep bisnis dengan beberapa kata
diantaranya: al Tijarah (berdagang, berniaga), al-bai’u (menjual), dan
tadayantum (muamalah). Bisnis dalam pandangan Al-Qur’an mempunyai visi
masa depan yang tidak semata-mata mecari keuntungan sesaat, melainkan
mencari keuntungan yang hakiki di dunia maupun di akhirat, Bisnis syariah
dalam pengertian ini adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh seseorang sesuai
dengan hukum agama Islam, di mana setiap cara memperoleh dan menggunakan
kekayaan yang diperolehnya harus sesuai dengan ketentuan hukum.4
Bisnis Islam berbeda dengan sistem bisnis lain, khususnya dalam bidang
prinsip- prinsipnya. Salah satu dari prinsip yang tidak ada dalam sistem bisnis
lainnya adalah adanya aturan haram (tidak boleh dilakukan) dan halal (boleh
dilakukan) yang harus ditaati oleh para pelaku bisnis. Halal dan haram dalam
Islam membawa konsekuensi kepada etika bisnis Islam yang didasarkan kepada
nilai-nilai Islam. Di mana seseorang tidak boleh melakukan sesuatu yang telah
diharamkan dalam Islam, semisal riba, maysir, gharar, dan akad-akad yang
diharamkan lainnya.5
B. HUKUM BISNIS
Hukum bisnis adalah perangkat hukum yang mengatur suatu tatacara dan
pelaksanaan suatu urusan atau suatu kegiatan perdagangan, industri, ataupun
tentang kegiatan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan pertukaran barang
dan jasa, kegiatan produksi maupun suatu kegiatan menempatkan uang yang
dilakukan oleh para pengusaha bisnis dengan usaha dan usaha yang lainnya,
dimana enterpreneur sudah mempertimbangkan suatu segala resiko yang
mungkin terjadi. Berikut ini adalah beberapa pengertian hukum bisnis menurut
para ahli, antara lain:

a. Menurut Munir Fuady

4
Akhmad Nur Zaroni, Bisnis Dalam Perspektif Islam (Telaah Aspek Keagamaan dalam
Kehidupan Ekonomi), Mazahib Vol. IV, No. 2, 2007, hal. 177-179.
5
Asyraf Muhammad Dawwabah, Meneladani Keunggulan Bisnis Rasulullah, Semarang: Pustaka
Nuun, 2007, hal. 58-59.
Pengertian hukum binis adalah suatu perangkat atau kaidah hukum
termasuk upaya penegakannya yang mengatur mengenai tata cara
pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang
dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan
menempatkan uang dari para enterpreneur dalam risiko tertentu dengan
usaha tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan.
b. Menurut Dr. Johannes Ibrahim, S.H., M.Hum.
Dalam persepsi manusia modern, pengertian hukum bisnis adalah
seperangkat kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta
menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul dalam aktivitas antar
manusia, khususnya dalam bidang perdagangan.6

Sedangkan Hukum bisnis syariah merupakan Segala usaha manusia dalam


memenuhi kebutuhan hidup berupa aktifitas produksi, distribusi, konsumsi dan
perdagangan baik berupa barang maupun jasa yang sesuai dengan aturan-aturan
dan hukum-hukum Allah yang terdapat dalam al Qur’an dan as Sunnah. 7Sumber
hukum bisnis syariah meliputi:
1. Al-Quran
Al-Quran adalah sumber pertama dan utama bagi ekonomi syariah.
Al-Qur’an juga memberikan hukum-hukum ekonomi yang sesuai dengan
tujuan dan cita-cita ekonomi Islam itu sendiri. Al-Qur’an memberi hukum-
hukum ekonomi yang dapat menciptakan kesetabilan dalam perekonomian
itu sendiri banyak ayat alquran yang menjelaskan tentang bisnis: jual
beli,perniagaan dan perdagangan.
2. Hadits (As-Sunnah)
Al-hadis yaitu sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW,
baik berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapannya setelah beliau
diangkat menjadi Nabi. Banyak hadis Rasulullah yang menjelaskan

6
Bambang Santoso, Amelia Haryanti, Hukum Bisnis Dan Lembaga Syariah, (UNPAM PRESS :
Tanggerang Selatan, 2021) hal. 9-10.
7
Lindawaty , sewu, Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Moderen ( Bandung: Refika Aditama,
2004), hlm 26.
tentang bisnis syariah, dianataranya adalah “ Pedagang yang dapat
dipercaya adalah pedagang yang senantiasa berkata jujur sebagaimana para
Nabi, para Sadiqin, dan para syuhada’.” (HR. Tirmidzi)
3. Ijma’
Ijma’ adalah sumber hukum yang ke tiga, yang mana merupakan
kesepakatan para mujtahid dari kalangan umat islam tentang hukum
syara’ pada suatu masa setelah wafatnya Rasulullah SAW.
4. Ijtihad atau Qiyas
Ijtihad dan qiyas adalah dua hal yang berbeda, tetapi keduanya
merupakan bagian dari hukum Islam. Ijtihad adalah usaha untuk
menetapkan hukum dari dalil-dalil yang ada, sedangkan qiyas adalah
metode ijtihad yang dilakukan dengan cara membandingkan dua kasus.8

C. Ruang Lingkup Hukum Bisnis

Ruang lingkup hukum bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan


hukum, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul dari suatu perjanjian-
perjanjian maupun perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis. Ruang
lingkup hukum bisnis sendiri, mencakup beberapa hal berikut ini diantaranya:
1) Kontrak bisnis, yang mengatur hubungan antara para pihak dalam suatu
transaksi bisnis, seperti perjanjian jual beli, perjanjian sewa menyewa,
perjanjian kerja sama, dan sebagainya.
2) Aspek hukum badan usaha, yang mengatur pembentukan, pengelolaan,
dan pembubaran badan usaha, seperti perseroan terbatas (PT), firma, dan
komanditer.
3) Hubungan kerja, yang mengatur hubungan antara pengusaha dan pekerja,
seperti syarat-syarat kerja, upah, dan jam kerja. UU No. 13 Tahun 2003
merumuskan pengertiaan istilah Ketenagakerjaan/perburuhan adalah
segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum,
selama, dan sesudah masa kerja.

8
Yuli Minawarti Dewi, Prinsip-Prinsip Bisnis Syariah, ( Jember: Sinargrafika, 2018) hal. 5-6.
4) Hak kekayaan intelektual, yang mengatur perlindungan terhadap hak-hak
yang timbul dari hasil ciptaan intelektual, seperti hak cipta, paten, dan
merek.
5) Larangan monopoli dan persaingan tidak sehat, yang mengatur persaingan
yang sehat di pasar. Dalam upaya menciptakan persaingan usaha yang
sehat, atas inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah
diterbitkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya disebut
UU No. 5 Tahun 1999). Pelaksanaan UU No. 5 Tahun1999 yang konsisten
dan konsekuen diharapkan dapat memupuk budaya bersaing yang jujur
dan sehat sehingga dapat terus menerus mendorong dan meningkatkan
daya saing di antara pelaku usaha.
6) Perlindungan konsumen, (UU No.8 Tahun 1999)
yang mengatur perlindungan terhadap hak-hak konsumen, seperti hak atas
keselamatan, hak atas informasi, dan hak atas ganti rugi.
7) Pajak, yang mengatur kewajiban para pelaku usaha untuk membayar
pajak.
8) Pertanggungan, yang mengatur perlindungan terhadap risiko yang
mungkin terjadi dalam kegiatan usaha. 9
D. Subyek Hukum Bisnis
Subyek hukum bisnis adalah orang atau badan hukum yang terlibat dalam
kegiatan bisnis. Subyek hukum bisnis memiliki hak dan kewajiban yang diatur
dalam hukum bisnis. Dalam konteks bisnis, subjek hukum dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu:
1) Subjek hukum kodrati adalah subjek hukum yang merupakan manusia.
Subjek hukum kodrati memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada diri
mereka sejak lahir, seperti hak hidup, hak kemerdekaan, dan hak untuk
mendapatkan perlindungan hukum. Subjek hukum kodrati dalam bisnis
dapat berupa. Perorangan, dalam konteks bisnis perorangan dapat
9
La Ode Dedi Abdullah, DKK. HUKUM DAN RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS, diakses
https://osf.io/preprints/inarxiv/gfm84/ pada tgl 29 Oktober 2023 pukul 20.00 WIB.
bertindak sebagai pengusaha atau konsumen. Sebagai pengusaha,
perorangan dapat menjalankan usaha sendiri atau bekerja sama dengan
orang lain dalam bentuk badan usaha. Sebagai konsumen, perorangan
dapat membeli barang atau jasa dari badan usaha. Contohnya warung
kelontong, salon, bengkel, karyawan.
2) Subjek hukum artifisial adalah subjek hukum yang bukan manusia. Subjek
hukum artifisial memiliki hak dan kewajiban yang diberikan oleh hukum.
Contoh subjek hukum artifisial adalah badan hukum:
a. Badan Hukum Perdata
Badan hukum perdata adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
atau sekelompok orang untuk kepentingan pribadi. Badan hukum
perdata memiliki tujuan untuk mencari keuntungan. Contoh badan
hukum perdata adalah perseroan terbatas (PT), firma, dan koperasi.
b. Badan Hukum Publik
Badan hukum publik adalah badan hukum yang didirikan oleh negara
untuk kepentingan umum. Badan hukum publik memiliki tujuan untuk
melayani kepentingan masyarakat. Contoh badan hukum publik adalah
pemerintah, BUMN, dan BUMD.10

E. Hukum Bisnis Di Indonesia


Hukum bisnis di Indonesia adalah keseluruhan peraturan hukum, yang
mengatur hubungan hukum antara para pelaku bisnis, antara pelaku bisnis dengan
konsumen, dan antara pelaku bisnis dengan pemerintah. Hukum bisnis bertujuan
untuk mengatur, mengawasi, dan melindungi semua kegiatan usaha, termasuk
kegiatan industri, perdagangan dan jasa, dan segala hal yang berkaitan dengan
keuangan dan kegiatan usaha lainnya.11
Sumber hukum di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber
hukum materiil dan sumber hukum formal. Sumber hukum materiil adalah sumber

10
Teddy Anggoro, Perseroan Terbatas Sebagai Subyek Hukum, ( Depok : Perpustakaan
Universitas Indonesia, 2009) hal, 14-15.
11
Fai, Hukum Bisnis Pengertian, Tujuan dan Sumber, diakses pada https://umsu.ac.id/hukum-
bisnis/ tanggal 28 Oktober 20.00 WIB
hukum yang menentukan isi atau materi hukum. Sumber hukum materiil di
Indonesia adalah Pancasila, nilai-nilai agama, adat istiadat, dan asas-asas hukum
umum yang diakui oleh bangsa Indonesia. Sumber hukum formal adalah sumber
hukum yang menentukan bentuk atau cara terbentuknya hukum. Sumber hukum
formal di Indonesia adalah:
1. Undang- Undang, peraturan yang di keluarkan oleh pemerintah yang
bersifat mengikat dan UU dalam artian formil adalah UU yang dibuat oleh
pemerintah yang bekerjasama dengan DPR.
2. Kebiasaan (custom) adalah perbuatan manusia yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam hal yang sama dan dianggap sebagai suatu
keharusan karena sesuai dengan rasa keadilan masyarakat.
3. Traktat (treaty) adalah perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih
yang mengatur hubungan hukum antarnegara.
4. Yurisprudensi (case law) adalah keputusan hakim dalam suatu perkara
yang dijadikan sebagai dasar untuk memutuskan perkara-perkara yang
serupa di kemudian hari.12

BAB III

PENUTUP
12
Gifari Zakawali, Hukum Bisnis Di Indonesia, Ini Ruang Lingkup Dan Sumbernya, diakses pada
https://store.sirclo.com/blog/hukum-bisnis-di-indonesia/ pada tanggal 29 Oktober pukul 20.30
WIB.
A. KESIMPULAN
Secara etimologi, bisnis mempunyai arti dimana seseorang atau
sekelompok dalam keadaan yang sibuk dan menghasilkan keuntungan atau profit
bagi dirinya atau kelompok. Bisnis juga dapat dikatakan sebagai sebuah kegiatan
yang terorganisir karena didalam bisnis ada banyak kegiatan yang dilakukan.
Menurut Munir Fuady hukum binis adalah suatu perangkat atau kaidah hukum
termasuk upaya penegakannya yang mengatur mengenai tata cara pelaksanaan
urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan
produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para
enterpreneur dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif untuk
mendapatkan keuntungan.
Ruang lingkup hukum bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan
hukum, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul dari suatu perjanjian-
perjanjian maupun perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis. Subyek
hukum bisnis adalah orang atau badan hukum yang terlibat dalam kegiatan bisnis.
Subyek hukum bisnis memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam hukum
bisnis. Hukum bisnis di Indonesia adalah keseluruhan peraturan hukum, yang
mengatur hubungan hukum antara para pelaku bisnis, antara pelaku bisnis dengan
konsumen, dan antara pelaku bisnis dengan pemerintah. Hukum bisnis bertujuan
untuk mengatur, mengawasi, dan melindungi semua kegiatan usaha, termasuk
kegiatan industri, perdagangan dan jasa, dan segala hal yang berkaitan dengan
keuangan dan kegiatan usaha lainnya.

B. SARAN
Pada saat pembuatan makalah, penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis harapkan kritik
dan sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah La Ode Dedi, DKK, HUKUM DAN RUANG LINGKUP HUKUM
BISNIS, diakses https://osf.io/preprints/inarxiv/gfm84/ pada tgl 29
Oktober 2023 pukul 20.00 WIB.
Anggoro Teddy, Perseroan Terbatas Sebagai Subyek Hukum, ( Depok :
Perpustakaan Universitas Indonesia, 2009) hal, 14-15.
Dawwabah Asyraf Muhammad, Meneladani Keunggulan Bisnis Rasulullah,
Semarang: Pustaka Nuun, 2007, hal. 58-59.
Dewi Yuli Minawarti, Prinsip-Prinsip Bisnis Syariah, ( Jember: Sinargrafika,
2018) hal. 5-6.
Fai, Hukum Bisnis Pengertian, Tujuan dan Sumber, diakses pada
https://umsu.ac.id/hukum-bisnis/ tanggal 28 Oktober 20.00 WIB
Fauzia Ika Yunia, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup, 2013, hal 3.
Lindawaty , sewu, Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Moderen ( Bandung:
Refika Aditama, 2004), hlm 26.
Santoso Bambang, Haryanti Amelia, Hukum Bisnis Dan Lembaga Syariah,
(UNPAM PRESS : Tanggerang Selatan, 2021) hal. 9-10.
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008, h. 208
Wikipedia, “Bisnis”, http://id.wikipedia.org/wiki/bisnis, diakses pada hari jum’at
26 Oktober 2023 pukul 19.00 WIB.
Zakawali Gifari, Hukum Bisnis Di Indonesia, Ini Ruang Lingkup Dan
Sumbernya, diakses pada https://store.sirclo.com/blog/hukum-bisnis-di-
indonesia/ pada tanggal 29 Oktober pukul 20.30 WIB.
Zaroni Akhmad Nur, Bisnis Dalam Perspektif Islam (Telaah Aspek Keagamaan
dalam Kehidupan Ekonomi), Mazahib Vol. IV, No. 2, 2007, hal. 177-179.

Anda mungkin juga menyukai