Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN

“KONSEP IMAN ILMU DAN AMAL “

DOSEN :

Dwi Rahmawati, S. Ag, M. Pd. I

NAMA : Dinda Syifa Mahroja

NIM : 201006

JURUSAN : D3 Akuntansi

STIE MUHAMMADIYAH CILACAP

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan segala bentuk kenikmatannya kepada kita semua.  karena atas rahmat dan
bimbinganNya, saya dapat menyelesaikan makalah Al Islam Kemuhammadiyaan yang berjudul
“Konsep Iman, Ilmu dan Amal” dengan baik dan lancar. Tak lupa pula kami mengirimkan salam
dan shalawat atas  junjungan kita Nabiullah Muhammad saw, sebagai rahmatan lil’alamin.

Makalah ini saya buat untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) pada mata
kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan I.

            Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan bahwa betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami konsep yang ada di
dalam iman, ilmu dan amal.

            Makalah ini sepenuhnya jauh dari kata sempurna sehingga dibutuhkan saran dan kritik
dari pembaca demi perkembangan dan penyempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga
makalah ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kita dan khususnya  pembaca.

Cilacap, 24 Nopember 2020

Dinda Syifa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI.……………………………………………………………….…… ii
BAB 1........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
BAB 2........................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Pengertian Iman, Ilmu dan Amal......................................................................3
1. Pengertian Iman...............................................................................................3
2. Pengertian Ilmu...............................................................................................4
3. Pengertian Amal..............................................................................................5
B. Hubungan Antara Iman, Ilmu, dan Amal........................................................6
1. Antara Iman dan Ilmu......................................................................................6
2. Antara Ilmu dan Amal.....................................................................................6
3. Antara Iman dan Amal....................................................................................8
BAB 3......................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
KESIMPULAN......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Islam, antara Iman Ilmu dan Amal terdapat hubungan yang terintegrasi kedalam
agama islam. Islam adalah agama yang mengatur tentang kehidupan. Dalam agama islam
terdapat tiga ruang lingkup, yaitu Akidah, Syariah, dan Akhlak. Sedangkan Iman Ilmu dan
Amal berada dalam ruag lingkup tersebut. Iman berorientasi terhadap rukun iman yang enam,
sedangkan ilmu dan amal berorientasi terhadap rukun islam yaitu, cara ibadah dan
pengamalannya.

Manusia adalah makhluk Allah yang mempunyai kewajiban atau tanggung jawab untuk
beribadah kepada Allah Swt, namun ibadah mempunyai tata cara dan aturan tertentu. Dengan
begitu dibutuhkan Ilmu untuk mengetahui cara beribadah yang benar. Keyakinan tanpa amal
perbuatan tidak ada artinya bergiu pula ilmu yang tidak melahirkan umat yang shaleh dalam
kehidupan taka da artinya juga.

Perlu adanya usaha meningkatkan da menyeimbangkan iman, ilmu dan amal. Keutuhan
dalam pribadi muslim sekaligus merealisasikan tujuan islam sebagai pembawa kedamaian
dan keselamatan. Dengan kuatnya iman, ilmu dan amal merupakan syarat awal terbentuknya
akhlak yang baik.

1
B. Rumusan Masalah
 Apa itu Iman, Ilmu dan Amal ?
 Bagaimana jika Iman tanpa Ilmu dan Amal atau sebaliknya?
 Bagaimana menyeimbangkan antar Iman, Ilmu dan Amal?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian dari Iman, Ilmu, dana Amal.
 Untuk mengetahui dan memahami hubungan dari Iman, Ilmu, dan Amal.
 Agar bias menyeimbangkan antara Iman, Ilmu, dan Amal.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman, Ilmu dan Amal

1. Pengertian Iman
Iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada
Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan
segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan
dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna
apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam
hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan
dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin
yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang
utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang.
Allah memerintahkan agar umat manusia beriman kepada-Nya sebagaimana firman
Allah QS. Annisa Ayat 136 :

"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan


Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh."

3
Ayat diatas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah Swt
maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan
kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman Allah sesungguhnya adalah
kebaikan untuk manusia.

2. Pengertian Ilmu

Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat
ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum,
artinya ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan
pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan
pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia
mempunyai ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.

Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam, hal ini
terlihat dari banyaknya ayat Al Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi
yang tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan
bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Allah SWT berfirman dalam AL Qur’an
surat Al Mujadalah ayat 11:

" Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, Berilah


kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."

4
Ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu
akan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang
akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu ,dan Ilmu yang dimiliki seseorang
akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah ,sehingga akan
tumbuh rasa kepada Allah bila melakukan hal-hal yang dilarangnya,

3. Pengertian Amal
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau
tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal
saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan
balasan pahala yang berlipat di akhirat.
Dalam Al-Quran, kata amal terbagi kepada 'amalus-shalih (pekerjaan baik) dan
'amalun ghairus-shalih (pekerjaan yang tidak baik). 'Amalun ghairus-shalih disebut
pula dengan 'amalus-sayyi-ah (amal salah), termasuk pula ke dalam kategori ini
'amalus-syaithan (pekerjaan setan) dan 'amalus-mufsidin (pekerjaan pelaku
kebinasaan). Umat Islam diperintah melakukan 'amalus-shalih dan wajib menjauhi
'amalus-sayyi-ah. Sebagaimana Firman Allah QS. Al-Qasas Ayat 84 :

'' Siapa yang mengerjakan kebaikan dia mendapat pahala dari perbuatannya itu
dan siapa yang mengerjakan kejahatan maka orang yang melakukan kejahatan itu
tidak dibalas kecuali menurut apa yang dikerjakannya.''

5
B. Hubungan Antara Iman, Ilmu, dan Amal

1. Antara Iman dan Ilmu

Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya tidak
ada pemisahnya. Agar mereka tahu, kemudian beriman. Sedangkan Iman diiringi dengan
gerak hati dalam bentuk ikhbat (takut dan segan), khusyu’ kepada Allah. Demikianlah
Ilmu membuahkan Iman dan Iman membuahkan ikhbat dan tawadhu Allah Tuhan semesta
alam. Ilmu dan Iman disebut bergandengan, saling bermesraan, Allah berfirman:

"Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang
kafir), Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari
Berbangkit. Maka inilah hari Berbangkit itu, tetapi (dahulu) kamu tidak
meyakini(nya)."QS.Ar-Rum 30: Ayat 56
Ilmu yang benarlah yang menghayati keimanan dan iman yang haklah yang
melapangkan wawasan ilmu. Dengan demikian keduanya saling bekerja sama. Islam
menghendaki Ilmu yang berada dibawah naungan iman dan segala nilainya yang luhur.

2. Antara Ilmu dan Amal

Menurut pandangan islam, selain sebagai penunjuk keimanan, Ilmu juga sebagai
petunjuk beramal shaleh. Amal dalam islam tidak terbatas pada ibadah saja, begitu juga
ilmu tidak hanyan mencakup ilmu fiqih dah hukum hukum agama saja. Ilmu dalam hal ini
mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti ilmu agama, ilmu sosial, ilmu
alam dan yang lainnya. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka
memberikan dampak positif bagi peradaban manusia.

6
Jadi mengiringi ilmu dengan amal merupakan sebuah keharusan. Fdalam
pandangan Khalil Al Musawi dalam buku ‘Bagaimana menjadi orang bijaksana‘
hubungan Ilmu dengan Amal difokuskan pada dua hal :

 Ilmu adalah pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal bisa lurus
dan berkembang bila didasari ilmu. Dalam semua aspek kegiatan manusia
harus disertai dengan ilmu, baik itu yang berupa amal ibadah maupun
amal perbuatan lainnya. Dalam Ibadah harus disertai dengan ilmu, jika
orang melakukan ibadah tanpa didasari ilmu tidak ada ubahnya dengan
orang yang mendirikan bangunan ditengah malam dan kemudian
menghancurkannya di siang hari.

Sebagai mana sebuah hadits Rasul saw yang artinya:


“Barang siapa yang menghendaki kehidupan Dunia, maka wajib baginya
memiliki Ilmu. Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akhirat,
maka wajib memiliki Ilmu. Dan barangsiapa menghendaki keduanya,
maka wajib baginya memiliki Ilmu”. [HR Turmudzi].

 Sesungguhnya Ilmu dan Amal beriringsn. Barangsiapa berilmu maka dia


harus berbuat, baik itu ilmu yang berhubungan dengan masalah ibdah
maupun ilmu-ilmu yang lain. Tidak ada gunanya ilmu uan tidak
diamalkan. Amal merupakan buah dari ilmu, jika ada orang yang
mempunyai ilmu tapi tidak beramal maka seperti pohon yang tidak
menghasilkan manfaat bagi penanamnya.

"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat


kebahagiaan dan tempat kembali yang baik." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 29)

7
Ayat tersebut menjelaskan tentang betapa Ilmu dan Amal sholeh memiliki kaitan
erat yang tidak dapat dilepaskan karena keduanya keping mata uang, saling memberi arti.
Dengan perspektif keterpaduan Ilmu dan Amal maka akan memberikan perkembangan
kearah perbaikan dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat akan berlomba lomba dalam
memberikan amal sholeh satu sama lain. Imam Ali berkata “ Jangan sampai ilmu mu
menjadi kebodohan dan keyakinanmu menjadi keraguan. Jika engkau berilmu maka
beramalah dan jika engkau yakin maka majulah. “

3. Antara Iman dan Amal

Iman dan Amal Sholeh ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Mereka bersatu padu. Satu sisi ada dan satu sisi lainnya tidak ada, begitu sebaliknya,
maka dia tidak berharga sama sekali. Iman tanpa Amal Sholeh juga dapat diibaratkan
pohon tanpa buah.
Tentang hubungan antara Iman dan Amal, diterankan sebagaimana sabda
Rasulullah saw yang artinya: “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak
pula menerima amal perbuatan tanpa iman”.  [HR Ath-Thabrani].
Selanjutnya, “ Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, niscaya Allah
mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya” [HR. Abu Na’im].
“ Seseorang itu tidak menjadi ‘alim (ber-ilmu) sehingga ia mengamalkan ilmunya
” [HR Ibnu Hibban].
Dengan demikian, banyak amal setiap orang menjadi sangat berkaitan dengan
keimanan dan ilmu pengetahuan.

“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh,


niscaya mereka diberi petunjuk oleh Rabb kerana keimanannya ” QS Yūnus Ayat 9.

8
C. Menyeimbangkan Antara Iman, Ilmu dan Amal

Perlu adanya usaha meningkatkan dan menyeimbangkan iman, ilmu, dan amal. Karena
seorang muslim harus memiliki ketiganya agar keislamannya sempurna. Keutuhan
ketiganya dalam pribadi muslim sekaligus merealisasikan tujuan Islam sebagai agama
pembawa kedamaian dan keselamatan. Sebaliknya pengabaian salah satu komponen
tersebut akan mengakibatkan kerusakan dan kehancuran. Dengan kuatnya iman, ilmu dan
amal merupakan syarat awal terbentuknya akhlaq yang baik.

“ Tidakkah kamu perhatikan Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik(Dinul
Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam ke bumi) dan cabangnya
menjulang ke langit. Pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin Tuhannya.
Allah membuat perumpamaan–perumpamaan itu agar manusia selalu ingat " QS, Ibrahim 24-25.

Ayat diatas menggambarkan bahwa Iman adalah akar, Ilmu adalah pohon yang


mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal seperti buah dari
pohon tersebut, yang melahirkan teknologi dan seni. Sehingga jika iman hanya sebuah akar yang
tidak dipupuk maka ia tidak dapat tumbuh menjadi pohon dan bahkan berbuah. Buah yang
maksudkan adalah ipteks. Dan jika ipteks dikembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan
menghasilkan amal saleh bukan kerusakan alam.

9
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN

Iman adalah sebuah keyakinan, Ilmu adalah mengetahui dan memahami tentang hakikat
sesuatu dan amal adalah perbuatan yang memberi manfaat kepada pelakunya.
Iman, Ilmu dan Alam itu diumpamakan sebuah pohon. Iman adalah akar, Ilmu adalah
pohon yang mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan sedangkan Amal adalah
buah dari pohon tadi.
Seorang yang berilmu harus memupuknya dengan amal shale dengan dasar keimanan
yang benar. Karena diantara ketiganya itu terdapat hubungan terintegrasi kedalam agama islam.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://rumaysho.com/14488-7-amal-jariyah.html
https://jendelailmu-faisal.blogspot.com/2017/07/hubungan-iman-ilmu- amal dalam-islam.html
https://www.bacaanmadani.com/2016/10/pengertian-amal-saleh-dan-contoh-amal.html
https://uharsputra.wordpress.com/filsafat/islam-dan-ilmu/
https://www.eduspensa.id/iman-kepada-allah/#a
https://id.wikipedia.org/wiki/Rukun_Iman
http://ustadzridwan.com/hal-hal-yang-membatalkan-iman/

11

Anda mungkin juga menyukai