Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TATA CARA MENGURUS JENAZAH

Disusun oleh:

Nama : Rafli Aidil Saputra


Kelas : XII
Mata pelajaran : PABP
Paket keahlian : Teknik Komputer Jaringan

SMK INFORMATIKA PASUNDAN PURWAKARTA


Jln. R. E. Martadinata, No. 111, Purwakarta, 41111, Telp. 0264-8222177
Email:smkinformatikapaspur@yahoo.com
Cara Memandikan Jenazah
Berikut tata cara memandikan jenazah:

1. Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang


disediakan
2. Yang memandikan jenazah hendaklah memakai sarung tangan.
3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan
agar auratnya tidak terlihat
4. Setelah itu bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah
ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
5. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari
belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan agar
apa yang ada di dalamnya keluar.
6. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.
7. Kemudian siram dengan air yang bersih sambil berniat sesuai jenis
kelamin jenazah.

Niat memandikan jenazah perempuan:


Nawaitul ghusla adaa 'an hadzihil mayyitati lillahi ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari
jenazah (wanita) ini karena Allah Ta'ala."

Niat memandikan jenazah laki-laki:


Nawaitul ghusla adaa 'an hadzal mayyiti lillahi ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari
jenazah (pria) ini karena Allah Ta'ala."
8. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih.
Siram sebelah kanan dan kiri masing-masing 3 kali.
9. Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah
belakang.
Cara Memandikan Jenazah Selanjutnya
10. Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya
sebelah belakang.
11. Siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
12. Siram dengan air kapur barus.
13. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu
sebelum sholat.
14. Perlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok
anggota tubuhnya.
15. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai
badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis
setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya
dengan membuang najis tersebut.
16. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan
dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu
dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
17. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk
sehingga tidak membasahi kain kafannya.
18. Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak
mengandung alkohol sebelum dikafani. Biasanya menggunakan air
kapur barus.

Cara Mengafani Jenazah Laki-laki


Berikut cara mengafani jenazah laki-laki:
1. Siapkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Letakkan secara
vertikal tepat di bawah kain kafan yang akan menjadi lapis pertama.
2. Bentangkan kain kafan lapis pertama yang sudah dipotong sesuai
ukuran jenazah.
3. Beri wewangian pada kain kafan lapis pertama.
4. Bentangkan kain kafan lapis kedua yang sudah dipotong sesuai
ukuran jenazah.
5. Beri wewangian pada kain kafan lapis kedua.
6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah dipotong sesuai
ukuran jenazah.
7. Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga.
8. Letakkan jenazah di tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian
kain dari sisi kanan ke kiri.
10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian
kain dari sisi kanan ke kiri
11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian
kain dari sisi kanan ke kiri.
12. Ikat dengan tali pengikat yang sudah disediakan.

Cara Mengafani Jenazah Perempuan


Berbeda dengan jenazah laki-laki, berikut ini cara mengafani jenazah
perempuan:
1. Bentangkan 2 lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai ukuran
jenazah. Kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar
dan kedua lututnya.
2. Persiapkan baju gamis dan kerudung di tempatnya.
3. Sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan.
4. Sediakan kapas yang sudah diberikan wangi-wangian, yang
nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu.
5. Setelah kain kafan siap, lalu angkat dan baringkan jenazah di atas
kain kafan.
6. Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat
anggota tubuh seperti halnya pada jenazah laki-laki.
7. Selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan kedua
lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk yang
rambutnya panjang bisa dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas
baju gamis di bagian dada.
8. Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari
yang lapisan atas sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan
beberapa utas tali yang tadi telah disediakan.

Tata Cara Menyolatkan Jenazah


1. Berniat (di dalam hati).
2. Berdiri bagi yang mampu.
3. Melakukan empat kali takbir (tidak ada ruku’ dan sujud).
4. Setelah takbir pertama, membaca Al Fatihah.
5. Setelah takbir kedua, membaca shalawat (minimalnya adalah
allahumma sholli ‘ala Muhammad).
6. Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah.
Do’a setelah takbir ketiga:
Allahummaghfirla-hu warham-hu wa ‘aafi-hi wa’fu ‘an-hu wa akrim
nuzula-hu, wa wassi’ madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-i wats tsalji
wal barod wa naqqi-hi minal khothoyaa kamaa naqqoitats tsaubal
abyadho minad danaas, wa abdil-hu daaron khoirom min daari-hi, wa
ahlan khoirom min ahli-hi, wa zawjan khoirom min zawji-hi, wa ad-
khilkul jannata, wa a’idz-hu min ‘adzabil qobri wa ‘adzabin naar.
Artinya: “Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat
kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai),
maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga),
luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.
Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau
membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih
baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga)
yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami)
yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia
ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim no.
963)
7. Takbir keempat membaca doa sebagai berikut:
Do’a setelah takbir keempat:
Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu waghfir
lanaa wa la-hu
Artinya: “Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak
memperoleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya,
ampunilah kami dan ampunilah dia”. Untuk jenazah perempuan, kata
–hu diganti –haa.
8. Salam

Tata Cara Menguburkan Jenazah


1. Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau jenazah
dan tidak dapat dimakan oleh burung atau binatang pemakan bangkai.
2. Cara menaruh jenazah di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang
sebelah kiblat kemudian di atasnya ditaruh papan kayu atau yang
semacamnya dengan posisi agak condong agar tidak langsung
tertimpa tanah. Namun bisa juga dengan cara lain dengan prinsip yang
hampir sama, misalnya dengan menggali di tengah-tengah dasar
lobang kubur, kemudian jenazah ditaruh di dalam lobang.
Lalu di atasnya ditaruh semacam bata atau papan dari semen dalam
posisi mendatar untuk penahan tanah timbunan. Cara ini dilakukan
bila tanahnya gembur. Cara lain adalah dengan menaruh jenazah
dalam peti dan menanam peti itu dalam kubur.
3. Cara memasukkan jenazah ke kubur yang terbaik adalah dengan
mendahulukan memasukkan kepala jenazah dari arah kaki kubur.
4. Jenazah diletakkan miring ke kanan menghadap ke arah kiblat
dengan menyandarkan tubuh sebelah kiri ke dinding kubur supaya
tidak terlentang kembali.
5. Para ulama menganjurkan supaya ditaruh tanah di bawah pipi
jenazah sebelah kanan setelah dibukakan kain kafannya dari pipi itu
dan ditempelkan langsung ke tanah. Simpul tali yang mengikat kain
kafan supaya dilepas.
6. Waktu memasukkan jenazah ke liang kubur dan meletakkannya
dianjurkan membaca doa seperti: Bismillahi Waala Millati Rosulillah
Artinya: “Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah” (HR. at-
Tirmidzi dan Abu Daud).
7. Untuk jenazah perempuan, dianjurkan membentangkan kain di atas
kuburnya pada waktu dimasukkan ke liang kubur. Sedang untuk
mayat laki-laki tidak dianjurkan.
8. Orang yang turun ke lobang kubur jenazah perempuan untuk
mengurusnya sebaiknya orang-orang yang semalamnya tidak
mensetubuhi isteri mereka.
9. Setelah jenazah sudah diletakkan di liang kubur, dianjurkan untuk
mencurahinya dengan tanah tiga kali dengan tangannya dari arah
kepala mayit lalu ditimbuni tanah.
10. Berdoa setelah selesai menguburkan jenazah.
Selesai mengubur dan sebelum meninggalkan tempat penguburan
pelayat mengambil tanah dan menaburkannya dari arah kepala tiga
kali, lalu berdiri di sisinya, dan membaca do’a sebagai berikut:
“Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim
nuzulahu, wa wassi’madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-
baradi, wanaqqohi minal khotoya kamaayunaqqottsaubu abyadhu
minadanasi, waabdilhu daaron khoiron in daarihi, waahlankhoiron
min ahlihi, wazaujan khoiron minzaujihi, waqihi fitnatal qobri
wa’adaabinnar”

Hadits yang bersumber dari Malik bin Hubairah, ia berkata bahwa


Rasulullah SAW bersabda,

‫وف ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِمينَ ِإالَّ َأوْ َجب‬ ُ ُ‫ُصلِّى َعلَ ْي ِه ثَالَثَة‬
ٍ ُ ‫صف‬ ُ ‫َ َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم يَ ُم‬
َ ‫وت فَي‬
“Tidaklah seorang muslim mati lalu dishalatkan oleh tiga shaf kaum
muslimin melainkan do’a mereka akan dikabulkan.” (HR. Tirmidzi
dan Abu Daud). Imam Nawawi menyatakan dalam Kitab Al Majmu’
5/212 bahwa hadits ini hasan.

Anda mungkin juga menyukai