Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan disebutkan dalam Atsar Abu
Yusuf. Hanya saja dalam riwayat Sa‘id bin Manshur ditambahkan, “Dia
ditangguhkan sejak diajukan kepada penguasa.”
Sebab-sebab yang Membolehkan Fasakh Berdasarkan sejumlah hadits di
atas, para ulama berkesimpulan bahwa pasangan yang menderita penyakit
judzam (kusta), barash (balak), junun (gangguan jiwa), atau penyakit lain
yang menular dan tergolong berbahaya, berhak mengajukan fasakh.
Begitu pula suami yang memiliki cacat jubb (terpotong kemaluan) atau
‘unnah (lemah kemaluan); atau istri yang memiliki cacat rataq (kemaluan
perempuan tertutup daging), qaran (kemaluan perempuan tertutup
tulang).
(1) asas ijbari,
(2) asas bilateral,
(3) asas individual,
Menurut Prof Ahmad Sukardja, dalam Ensiklopedi Tematis Dunia
Islam: Ajaran, fikih siyasah adalah salah satu disiplin ilmu tentang
seluk beluk pengaturan kepentingan umat manusia pada umumnya
dan negara pada khususnya, berupa hukum, peraturan, dan
kebijakan yang dibuat oleh pemegang kekuasaan yang bernafaskan
ajaran Islam.