Anda di halaman 1dari 15

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

Nama : Muhammad Fadul Rahman Ermawan


Kelas : 1C D3 Teknik Telekomunikasi
Nim : 32221056
Hukum atau peraturan yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya wajib
dijalankan oleh manusia muslim agar hidupnya damai dan tertib. Selain
hukum Islam, manusia sebagai bangsa dan warga masyarakat wajib
mengikuti hukum yang telah ditetapkan oleh ulil amri (pemerintah)
selama aturan dan ketetapan pemerintah tidak membawa masyarakat pada
kemudaratan atau kesesatan.
Sumber Hukum Islam
Syariah atau hukum Islam yang sumbernya secara umum ada dua: Al-Quran dan Hadis. Di antara
ulama ada yang mengatakan tiga. Selain yang dua disebutkan dimasukkan ijtihad. Sumber hukum
yang ketiga meliputi ijma’ dan qiyas.

Al Quran Al-Quran adalah sumber ajaran Islam pertama dan utama.

Segala perkataan (sabda), perbuatan, dan ketetapan lainnya dari Nabi Muhammad
Hadis
SAW yang dijadikan hukum syariat Islam selain Al Quran.
“kutubussittah”
6 Kitab Hadis

Kitab Sahih Bukhari Kitab Sunan an - Nasaai

Kitab Sahih Muslim Kitab Sunan At - Turmudzy

Kitab Sunan Abu Daud Kitab Sunan Ibnu Majahi


Sumber Hukum Islam
Syariah atau hukum Islam yang sumbernya secara umum ada dua: Al-Quran dan Hadis. Di antara
ulama ada yang mengatakan tiga. Selain yang dua disebutkan dimasukkan ijtihad. Sumber hukum
yang ketiga meliputi ijma’ dan qiyas.

Al Quran Al-Quran adalah sumber ajaran Islam pertama dan utama

Segala perkataan (sabda), perbuatan, dan ketetapan lainnya dari Nabi Muhammad
Hadis
SAW yang dijadikan hukum syariat Islam selain Al Quran

Usaha yang sungguh-sungguh yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang
yang mempunyai ilmu pengetahuan dan pengalaman tertentu yang memenuhi syarat
Ijtihad
untuk mencari, menemukan dan menetapkan nilai dan norma yang tidak jelas atau
tidak terdapat patokannya di dalam Alquran dan Hadis
Pernikahan
Apa Itu Nikah?
Nikah menurut bahasa berarti menghimpun, sedangkan menurut istilah berarti akad
yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim dan
menimbulkan hak dan kewajiban antara keduanya. Pernikahan dalam arti luas adalah
suatu ikatan lahir dan batin antara dua orang laki-laki dan perempuan untuk hidup
bersama dalam suatu rumah tangga dan untuk mendapatkan keturunan yang
dilangsungkan menurut ketentuan-ketentuan syariat Islam.
Hukum Nikah
Asal hukum pernikahan boleh, tetapi selanjutnya hukum itu sangat
tergantung kepada kondisi atau keadaan orang yang bersangkutan, karena
itu hukum nikah bisa wajib, sunnat, mubah, makruh dan haram .

Tujuan Nikah
Pernikahan dalam Islam bertujuan selain menghalalkan hubungan
seksual dua orang yang berbeda jenis kelamin, mendapatkan keturunan,
juga bertujuan untuk dalam arti luas, yaitu bagaimana mewujudkan
generasi yang salih dan salihah serta cerdas sebagai harapan kelangsungan
pembangunan agama, bangsa dan negara dari pasangan suami-isteri yang
sakinah.
Perempuan yang haram dinikahi

Diharamkan karena keturunan

Diharamkan karena susuan

Diharamkan karena suatu perkawinan

Diharamkan untuk sementara


Pelaksanan Nikah
Pernikahan dinyatakan sah apabila lengkap rukun-rukunnya, yaitu

Kedua calon pengantin

Wali

Dua orang saksi

Mahar atau mas kawin

Ijab kabul
Hikmah Pernikahan
Hikmah pernikahan, secara garis besarnya adalah:

1. Memelihara derajat manusia agar terhindar dari sifat-sifat kebinatangan


2. Menjaga garis keturunan seperti yang diperintahkan Rasul, bahwa “Aku bangga di hari Kemudian
kelak mempunyai umat yang banyak”

3. Mengembangkan kasih sayang seperti firman Allah: “Sebagian tanda-tanda kebesaran-Ku adalah
menciptakan manusia berpasang-pasangan agar mereka rukun, sakinah penuh cinta dan kasih
sayang.
Kewarisan Islam
Al-Qur'an menjelaskan dan merinci secara detail hukum-hukum yang berkaitan dengan hak
kewarisan tanpa mengabaikan hak seorang pun. Bagian yang harus diterima semuanya dijelaskan
sesuai kedudukan nasab terhadap pewaris, apakah dia sebagai anak, ayah, istri, suami, kakek, ibu,
paman, cucu, atau bahkan hanya sebatas saudara seayah atau seibu.
Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta
peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa
bagiannya masing-masing
Hukum Bermualah dengan Bank Konvensional
• Pandangan ulama yang mengharamkan bermuamalah dengan bank konvensional menurut Masyfuk
Zuhdi, 1991: 107-110) dan A. Toto Suryana, 1996: 184) adalah sebagai berikut:

• Pendapat Abu Zahrah, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Cairo Abul A’la al-Maududi (Pakistan),
Muhammad Abduh al-A’rabi, Penasehat hukum pada Islamic Congres Cairo dan lain-lain menyatakan bahwa
bunga bank konvensional adalah riba nasiah (riba langsung) yang dilarang Islam. Karena itu umat Islam
tidak boleh bermuamalah dengan bank yang memakai sistem bunga, kecuali kalau dalam keadaan darurat
atau terpaksa. Dan mengharapkan lahirnya bank Islam yang tidak menggunakan sistem bunga sama sekali.

• Sedang ulama yang membolehkan bermuamalah dengan bank konvensional adalah A.Hassan, pendiri
dan pemimpin Pesantren Bangil (Persis). Alasannya adalah bunga yang diberikan oleh bank tidak berlipat
ganda seperti yang diharamkan dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 130:
Hukum Bermualah dengan Asuransi
Di kalangan ulama dan cendikiawan Muslim ada empat pendapat tentang hukum asuransi menurut
Masyfuk Zuhdi (1991: 127-129) yang dikutip dari Fiqhi Sunnah dan Kode Etik Dagang Menurut Islam oleh
Hamzah Ya’cub (1984: 295-310), yaitu mengharamkan asuransi dalam segala macam bentuknya
sekarang ini, termasuk asuransi jiwa. Ulama dalam kelompok ini adalah Sayyid Sabiq, Abdullah al_Qalqili
(mufti Yordania), Muhammad Yusuf al-Qardhawi (pengarang buku al-Halal wal Haram fil Islam), dan
Muhammad Bakhit al-Muth’i (mufti Mesir). Di kalangan ulama dan cendikiawan Muslim ada empat
pendapat tentang hukum asuransi
Ulama yang membolehkan semua asuransi dalam prakteknya sekarang ini. Kelompok ulama yang
mendukung pendapat ini adalah Abdul Wahab Khallaf, Mushthafa Ahmad Zarqa’ (Guru Besar Hukum
Islam pada Fakultas Syariah Universitas Syiria, Muhammad Yusuf Musa (Guru Besar Hukum Islam pada
Universitas r Cairo Mesir, dan Abdurrahman ‘Isa (Pengarang buku Al-Muamalat al-Haditsah wa
Ahkaamuhaa).
Hukum Bermuamalah dengan Koperasi
Suryana dkk (1996: 185) mengatakan bahwa koperasi sebagai lembaga ekonomi merupakan
aplikasi dari konsep ta’awun (kerja sama dan tolong menolong) yang sangat dianjurkan oleh ajaran
Islam. Keberpihakan kepada kesejahteraan anggota sebagai suatu keluarga adalah sifat koperasi yang
mulia, Jika koperasi ditata sedemikian rupa dapat menjadi lembaga ekonomi yang kuat, saling
memajukan antar anggota, sehingga pemerataan kesejahteraan dapat dirasakan oleh masyarakat
banyak.
Hak Asasi Manusia dalam Islam
Hak asasi menurut Islam merupakan anugerah Allah Swt, manusia
diharapkan memanfaatkan pemberian tersebut dengan baik. Oleh Karena itu,
kehendak dan petunjuk Allah sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Sebagai contoh manusia berhak mendapatkan kebahagiaan dan keamanan
dalam hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai