Anda di halaman 1dari 10

BAB II POLIGAMI

A. Pengertian poligami
Kata poligami berasal dari bahasa yunani secara etimologis
poligami merupakan derivasi dati kata apolus yang berarti banyak dan
gamos yang berarti istri atau pasangan. Jadi poligami bisa di katakana
sebagai beristri lebih dari satu orang secara bersamaan, Adapun secara
terminologis poligami dapat di fahami sebagai suatu keadaan di mana
seorang suami memiliki istri lebih dari satu orang, sedangkan yang
berasal dari bahasa inggris adalah polygamy dan disebut ‫تعدد الزوجات‬
dalam hukum islam, yang berarti beristri lebih dari satu orang begitu
juga dengan istilah poliandri berasal dari bahasa inggris polyandry di
sebut dalam istilah bahasa arab ‫ الزوج‬0‫ تعدد‬yang berarti bersuami lebih
fari satu. Maka poligami adalah seorang pria yang memiliki istri lebih
dari satu. Sedangkan poliandri adalah bersuami lebih dari satu. Kamus
besar bahasa Indonesia KBBI kata poligami berarti seorang di
perbolehkan mempunyai istri atau suami lebih dari satu.memoligami
adalah menikahi seseorang sebagai istri atau suami kedua ketiga dan
seterusnya. Dalam pengertian umum yang berlaku di tengah
masyarakat istilah poligami di artikan sebagai seorang pria kawin
dengan banyak wanita, menurut tinjauan dari segi antropologi sosial
poligami memang mempunyai pengertian seorang laki-laki kawin
dengan banyak wanita.
A. Pandangan islam tentang poligami

Allah swt membolehkan poligami sampai 4 orang istri dengan syarat


berlaku adil kepada mereka yaitu adil dalam melayani istri baik secara
zohir maupun bathin, dan jika tidak bisa berlaku adil maka cukup satu
saja yaitu monogamy.

Dalam al-qur’an surah an-nisa ayat 3

‫ان‬0‫ع ف‬0‫نى وثالث والرب‬0‫اء مث‬0‫اب لكم من النس‬0‫وان خفتم ان ال تقسطوا في اليتمى فانكحوا ما ط‬
‫خفتم ان ال تعدلوا فواحدة او ما ملكت ايمانكم ذالك ادنى اال تعولوا‬

Artinya : dan jika kamu takut tidak dapat verlaku adil terhadap hak-
hak perempuan yang yatim bila mana kamu menikahinya \. Maka
nikahilah wanita-wanita lain yang kamu sukai dua, tiga, atau empat,
akan tetapi jika kamu takut untuk tidak dapat berlaku adil maka nikahi
satu saja atau budak-budak yang kamu miliki yang demikian itu lebih
dekat kepada perbuatan yang tidak ada unsur penganiayaan (an-nisa 3)

dalam ayat ini allah swt memperbolehkan kepada para lelaki yang
mampu untuk berbuat adil menikahi perempuan lebih dari pada satu
orang, akantetapi jika tidak mampu berbuat adil seca zohir maupun
bathin maka cukup satu saja.

B. Pandangan ulama terhadap poligami


Menurut rasyid ridha berpendapat sebagai mana yang di kutip oleh
masyfuk zuhdi yaitu islam memandang poligami lebih banyak
membawa resiko dan mudarat dari pada manfaat nya karena manuisa
mempunya sifat dan karakter cemburu, iri hati dan suka mengeluh.
Jadi watak-watak tersebut akan dengan mudahnya keluar apabila
dalam berumah tangga lebih dari pada satu. Menurut rasyid rida bahwa
substansi ayat tersebuat melarang atau memberantas tradisi yang ada
pada masyarakat jahiliyah yang tidak manusiawi yaitu wali anak
wanita yatim mengawini anak yatim nya tanpa memberikan hak mahar
dan hak-hak lainnya dan ia bermaksud untuk memakan harta-harta
anak yatim secara zalim serta menghalangi anak yatim untuk kawin
dengan orang lain dengan tujuan ia bebas memakan hartanya.
Menurut sayyid qutub sebagai mana yang di kutip oleh khutubuddin
aibak yaitu poligami merupakan suatu perbuatan rukhsah yang dapat
di lakukan hanya dalam keadaan daruat yang sifat nya mendesak,
kebolehan ini pun tidak serta merta bebas tapi juga di syartakan bagi
orang yang mau berpoligami haruslah berlaku adil terhadap istri-
istrinya baik zohir maupun bathin.
C. Aspek tinjauan tentang poligami
Menurut sejarah nya poligami berlaku jauh sebelum islam datang,
orang-orang eropa yang kita sebut rusia dan Negara lain seperti jerman dan
lain-lain adalah bangsa yang menerapkan system poligami demikian juga
bangsa-bangsa timur seperti ibrania dan jazirah arab mereka juga menerapkan
system poligami, karena itu tidaklah benar apabila ada tuduhan bahwa islam
lah yang melahirkan aturan tentang poligami sebab dalam realitas nya aturan
poligami yang berlaku sekarang ini juga hidup dan berkembang di Negara
Negara yang mayoritas pendudukanya tidak menganut ajaran islam seperti
india, china dan jepang.

D. Alasan, syarat dan prosedur diperbolehkannya poligami dalam undang-


undang
1. Alasan diperbolehkan poligami
Pada dasarnya hukum perkawinan adalah monogamy, dan seorang pria
hanya boleh mempunyai seorang istri saja, akan tetapi dengan adanya
permasalahan yang muncul seperti poligami yang islam memandang lebih
banyak membawa resiko disbanding manfaatnya. Tapi, poligami juga
menjadi jalan alternative untuk mengurangi adanya perizinan yang
disebabkan karena suami merasa kurang puas dengan pelayanan istrinya.
Maka seorang suami yang ingin beristri lebih dari seorang dapat
diperbolehkan apabila dikehendaki oleh pihak yang bersangkutan, dalam
keadaan darurat dan pengadilan agama telah memberi izin seperti yang
sudah diatur dalam pasal 3 ayat 2. Undang-undang nomer 1 dan dasar
pemberian izin poligami oleh pengadilan agama diatur dalam pasal 4 ayat
2. Undang-undang perkawinan seperti diungkapkan sebagai berikut :
pengadilan agama memberikan izin kepada seorang suami yang akan
beristri lebih dari seorang apabila :
a. Istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai istri
b. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat
disembuhkan
c. Istri tidak dapat dapat melahirkan keturunan
Mengenai peraturan alasan pemberian izin poligami diatas,
dapat dipahami bahwa alasannya mengacu pada tujuam pokok
pelaksanaan perkawinan yaitu membentuk rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa.
Apabila ketiga alasan tersebut menimpa suami istri maka di
anggap rumah tangga tersebut tidak sakinah mawaddah dan
rhohmah.
Dalam kaitan nya seorang suami beristri lebih dari satu juga di atur
dalam peraturan pemerintah No 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan atas
undang-undang No 1 tahun 1974 tentang perkawinan yaitu pada pasal
40 yang berbunyi “ apabila seorang sumai bermaksud untuk beristri
lebih dari satu orang maka ia wajib mengajukan permohonan secara
tertulis kepada pengadilan” selanjutnya pengadilan memeriksa
mengenai dalam pasal 41 huruf (a) ada atay tidak nya alasan yang
memungkinkan seorang suami kawin lagi ialah
1. Bahwa istri tidak dapat menjalan kan kewajiban nya sebagai
istri.
2. Bahwa istri terdapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat
di sembuhkan.
3. Bahwa istri tidak dapat melahirkan keturunan.
Kemudian dalam pasal 43 PP Nomor 9 tahun 1975 berbunyi “ apabila
pengadilan berpendapat bahwa cukup alasan bagi pemohon untuk
beristri lebih dari satu, maka pengadilan memberikan putusan nya
yang berupa izin untuk beristri lebih dari satu orang”.
E. Syarat yarat poligami
Bagi seseorang yang ingin beistri lebih dari satu ada beberapa syarat
yang harus di perhatikan agar supaya poligami itu berjalan di antara syarat-
syarat nya sebagai berikut :
1. Seorang yang ingin berpoligami harus mampu berlaku adil dalil nya
dalam al-qu’an surah an-nisa ayat 3
‫فان خفتم اال تعدلوا فواحدة‬
Artinya : jika kamu sekalian tidak mampu berbuat adil maka cukup
satu saja. (Q.S An-nisa 3)
2. Mampu menjaga diri agar supaya ketika beristri lebih dari satu
terpedaya sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban nya kepada
allah dalam al-qur’an di jelaskan dalam surah at-tagabun ayat 14
‫يا ايها الذين امنوا ان من ازواجكم واوالدكم عدوا لكم فاحذروهم‬
Artinya : hai orang-orang yang beriman sesungguh nya di antara istri-
istri dan anak-anak mu ada yang menjadi musuh bagi mu maka berhati
hatilah ( Q.S At-tagabun 14 )
3. Memiliki kemampuan menafkahi secara zahir dan bathin seperti yang
di jelaskan dalam hadits
‫يا معشر الشباب من استطع منكم الباءة فليتزوج‬
Artinya : wahai para pemuda jika sudah merasa mampu maka nikah
lah.
F. Hikmah hikmah poligami
Islam adalah agama yang mengatur tentang kemasyarakatan, islam
juga mempunyai konsep kemanusiaan yang luhur dimana konsep itu
dibebankan kepada manusia untuk menegakkannya dan harus disebar ;uaskan
kepada umat manusia.Risalah islamiah tidak akan tegak melainkan ada
kekuatan yang mendukung adanya pemerintah yang meliputi segala segi
diantaranya : pertahanan, keamanan, pendidikan, perdagangan, pertanian,
industry dan sector lain yang mendukung tegaknya suatu pemerintahan.
Semua itu tidak akan sempurna tanpa adanya orang-orang yang hidup pada
tiap generasi yang banyak jumlahnya. Seperti halnya seorang laki-laki karena
kewajibannya atau karena nafsunya sangat kuat ia tidak akan puas jika hanya
dilayani oleh seorang istri. Terutama di daerah-daerah tropis, mereka
diizinkan berpoligami memuaskan nafsunya daripada melakukan yang akan
merusak moral.
Peraturan tentang poligami dalam praktik di dunia islam sangat
mempunyai manfaat yang besar dan membersihkan masyarakat dari akhlak
yang tercela. Dan menghindarkan dari penyakit masyarakat yang timbul di
Negara yang tidak mengenal poligami. Menurut islam poligami itu tidak
diwajibkan, bukan sunnah, melainkan hanya membolehkan bertujuan untuk
kebaikan umat manusia.
Mengenai hikmah diizinkan poligami dalam islam adalah dengan
syarat berlaku adil antara lain yaitu:
a. Untuk memberi kesempatan bagi laki-laki agar memperoleh keturunan dari
istri kedua, jika istri pertama mandul
b. Untuk menghindarkan laki-laki dari perbuatan zina, jika istrinya tidak bisa
dikumpuli karena suatu penyakit yang berkepanjangan
c. Untuk memberi kesempatan bagi perempuan yang terlantar agar mendapat
suami yang berfungsi untuk melindunginya, Memberinya nafkah hidup serta
melayani kebutuhan biologisnya
Dari hikmah yang dikemukakan diatas, memberi keterangan bahwa
poligami yang diperbolehkan dalam islam, bertujuan untuk melindungi laki-laki
dan perempuan, bukan hanay memberi peluang bagi laki-laki yang suka kawin
tanpa mau bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup berumah tangga.

B. Poliandri
1. Pengertian poliandri
Secara etimologis, poliandri berasal dari bahasa yunani yaitu
polus (banyak) aner (negative) Andros (laki-laki). Secara terminologis
poliandri diartikan dengan perempuan yang mempunyai suami lebih
dari satu. Dalam masyarakat pernikahan poligini banyak dikenal
daripada perkawinan poliandri. Poliandri adalah seorang istri yang
memiliki lebih dari seorang suami secara bersamaan. Disebut poliandri
fraternal jika si suami beradik kakak dan disebut non fraternal bila
suami suami tidak ada hubungan kakak adik kandung
Apabila disinkronkan dengan definisi dengan poligini maka
bentuk perkawinan poliandri tidak dapat menemukan sisi legalnya
baik secara hukum islam maupun hukum positif yangada di Indonesia
karena hukum islam meskipun suami pertama mengizinkan
istrinya ,enikah untuk kedua kali atau sekian kalinya tetap saja
hukumnya haram, pernikahan yang terjadi diantara keduanya adalah
tidak sah sehingga ketika keduanya melakukan hubungan selayaknya
suami istri sama saja seperti zina.
2. Perspektif poliandri pada masa arab pra islam
Budaya arab sebelu kedatangan islam mengenal apa yang disebut
institusi pernikahan, najman yasin berpendapat bahwa lembaga
pernikahan, lketika itu bukan sebuah institusi yang mendatangkan
maslahat. Justru institusi yang sangat kental sifat jahiliyahnya. Masyarakat
arab sebelum islam tidak menentukan patokan yang jelas mengenai
poligami dan poliandri, pria dan wanita bebas melakukan praktik poligami
dan poliandri.
Masyarakat arab sebelum islam mengenal beberapa adat istiadat yang
serupa dengan pemahaman poliandri pada masyarakat modern yang paling
dikenal dan sering dilakukan masyarakat arab adalah jenis poliandri yang
dikenal dengan nama pernikahan istibdla’. Pernikahan warisan dan
pernikahan paceklik
3. Pernikahan poliandri perspektif hukum islam
a. Perspektif al-qur’an
Hukum poliandri adalah haram berdasarkan al-qur’an dan as-sunnah.
Al-qur’an dalam firman Allah
‫ا وراء ذالكم ان‬00‫ل لكم م‬00‫اب هللا عليكم واح‬00‫انكم كت‬00‫ا ملكت ايم‬00‫اء اال م‬00‫نات من النس‬00‫والمحص‬
‫ة وال‬00‫ورهن فريض‬00‫اتؤهن اج‬00‫ه منهن ف‬00‫تمتعتم ب‬00‫تبتغوا باموالكم محصنين غير مسافحين فمااس‬
‫جناح عليكم فيما تراضيتم به من بعد الفريضة ان هللا كان عليما حكيما‬
Artinya : dan di harmkan juga kamu mengawini wanita yang bersuami
kecuali budak budak yang kamu miliki dan allah telah menetapkan
hukum itu. Demikian (yaitu) mencari istri0istri dengan hartamu untuk
di kawini bukan untuk berzina, maka istri istri yang telah kamu
nikmati di antara mereka maka berikan lah mahar nya sebagai suatu
kewajiban dan tiadalah mengapa bagimu terhadap suatu yang telah
kamu saling merelakan nya sesudah menentukan mahar itu dan
sesungguh nya llah maha mengetahui dan maha bijaksana, ( Q.S An-
nisa 24 )
Di dalam al qur’an terdapat 4 makna ihsan di antaranya bermakna
kawin, memelihara diri, kemerdekaan, dan masuk islam. Sedangkan
dalam ayat tersebut al muhsonat merupakan jama dari muhsanatun
yang berarti wanita yang sudah bersuami.
b. Poliandri persefektif hadits
Adapun dalam hadits Rasulullah SAW bersabda
‫ ايما امرأة زوجها وليان فهي الول منهما وايما‬: ‫عن سمرة عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫رجل باع بيعا من رجلين فهو الول منهما رواه ابو دود والترمذي والنسائي وابن ماجه واحمد‬
Artinya : dari samurah dari Nabi SAW bersabda wanita yang di
nikahkan oleh dua orang wali maka pernikahan yang sah wanita itu
adalah bagi wali yang pertama dari keduanya dan siapa saja yang
menjual suatu barang kepada dua orag lainnya maka akad yang sah
bagi penjual adalah akad pertama dari keduanya.
Berdasarkan dalalah iqtidha’ hadits tersebut menunjukan tidaklah sah
pernikahan seoarang wanita kecuali dengan suami saja merupakan
makna yang di tuntut iqtida dari manthuq hadits tersebut, agar makna
mantuq itu benar secara syara’ jadi kesimpulan secara mantuq hadits
tersebut mengharamkan poliandri.
c. Poliandri persefketif hukum di Indonesia
Dalam tinjauan hukum positif di indoseia bahwa pernikahan yang
corak nya lebih dari satu atau vahasa lainnya praktik poliandri di
Indonesia merupakan pernikahan yang illegal yakni perkawinan yang
termasuk melanggar hukum. Praktik poligami lebih sering terjadi dari
pada praktik nikahyang bersifat poliandr di mana seorang istri
mempunyai suami lebih dari satu bahkan masyarakat lebih menerima
praktik nikah poligami dari pada poliandri sehingga dalam realitas nya
seorang perempuan menikahi lebih dari satu laki laki itu jarang terjadi
kalau[[pun terjadi itu hanya bersifat kasuistis.
BAB III KESIMPULAN
Walaupun di indoseia sisitem pernikahan nya menggunakan system
monogamy sehingga pernikahan yang bersifat poligami ini masih
mengandung kontroversial di tengah masyarakat.
Namun agama islam memperbolehkan poligami ini dengan catatan
harus mampu bersifat adil bagi orang-orang yang ingin melakukan
poligami, sekalipun syariat islam ini memperbolehkan nya namun
tidak serta merta melakukan nya dengan kehedak nya sendiri,ada
kemudia prosedur-prosedur yang harus di penyhi bagi seorang yang
ingin melakukan poligami dan undang-undang pernikahan di
Indonesia pun mengatur jalan nya nikah poligami ini.
Dan pernikahan dengan system poiandri ini sudah di harmkan oleh
islam karena secara logis pun tidak masuk akal

Anda mungkin juga menyukai