Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

(INFORMASI DALAM PRAKTIK)

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
FRENGKY SITOMPUL 7113142016
JUNIARTI MANALU 7113142028
MARTINA PURBA 7113142033
MASTIKA SINAGA 7113142034
RANIDA SINAGA 7113142045

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnyaa sehingga tugas penulisan makalah mini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem
Informasi Manajemen ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ini tak lain dan tak bukan
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah yang bersangkutan, selain untuk mempertegas bahwa di era
ini pembelajaran dipusatkan pada mahasiswa (student central learning).

Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada pihak-pihak yang memberikan
dorongan dan motivasi kepada penulis sehingga makalah mini ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari banyak kesalahan yang terjadi disana sini sehingga penulis berharap
para pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya untuk perbaikan dimasa-masa yang akan
datang.

Medan, Mei 2014

Penulis

DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................ ii

BAB I
PENDAHULUAN............................................................................. 1

BAB II
PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Informasi Sebagai Penentu Keberhasilan..................................... 2
B. Sistem Pemrosesan Transaksi....................................................... 2
C. Sistem Informasi Organisasi.... 5
D. Manajemen Hubungan Pelangan..... 9
E. Data Warehousing.... 10
F. Penyampaian Informasi..... 12
G. Olap..... 12
H. Data Mining.. 13

BAB III
KESIMPULAN .................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas peting saja,
yang di sebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor - CSF), yang memiliki
pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Sistem pemrosesan
transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari - hari. Pemrosesan
ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem - sisten lain di dalam
perusahaan. sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis
distribusi.
Sistem informasi lainnya di dalam perusahaan di maksudkan untuk mendukung unit - unit
organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran, sistem informasi budaya manusia,
sistem informasi manufaktur, dan sitem informasi keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan
informasi dari masing - masing area bisnis tersebut, dan sistem informasi eksekutif mengakui
adanya kebutuhan - kebutuhan informasi yang unik dari pada pengguna di tingkat atas
organisasi.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki
nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna
menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini telah
menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer-manajemen hubungan
pelanggan atau costumer relationship management (CRM). Data warehouse lama-kelamaan
terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING PENENTU
KEBERHASILAN
Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan
konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau faktor
penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas penting
yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi. Aktivitas-
aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis
organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai contoh, dalam industri kendaraan bermotor,
yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien dan pengendalian biaya
produksi yang ketat. Dalam industri asuransi, CSF diidentifikasikan sebagai pengembangan
personel manajemen agen, pengendalian personel administrasi dan inovasi dalam menciptakan
produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun 1960-an semuanya diyakini
sebagai CSF.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa
jauh mereka telah mencapainya.
B. SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI
Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi,
dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun di luar
perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data processing -EDP) dan
sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat ini kurang populer. Informasi
yang mengalir ke lingkungan juga memeliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah
satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab untuk
memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.
Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo
kepada pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan data dalam laporan keuangan
tahunan kepada para pemegang saham dan pemilik.

Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi. Perusahaan yang mendistribusikan produk
atau jasa kepada para pelanggannya. Kita akan menyebut sistem seperti ini sebagai suatu sistem
distribusi (distribution system). Sistem distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi -
organisasi jasa seperti united way dan rumah sakit serta pada badan - badan pemerintahan seperti
militer dan perpajakan. semua organisasi, dalam satu bentuk dan lainnya bergerak dalam bidang
bisnis distribusi.
Tinjauan Sistem
Seluruh sistem

ditunjukkan oleh kotak yang diberi label "Sistem distribusi" yang berada ditengah. Unsur - unsur
lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak - kotak dan dihubungkan ke
sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.

Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan - laporan
akuntansi standar. Semua kecuali dua arus data seperti gambar di atas terdiri atas sumber -
sumber daya daya maya (virtual).
Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi

1) Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan

Sistem entri pesanan (order entry system) memasukkan pesanan pelanggan ke dalam sistem.

Sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan.

Sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan

Sistem piutang dagang (account receivable system) penagihan uang dari pelanggan.

2) Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti

Sistem Pembelian (Purchasing system) menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok untuk
persediaan yang dibutuhkan.

Sistem Penerimaan (Receiving system) menerima persediaan.

Sistem Utang Dagang (Account Payable system) melakukan pembayaran


3) Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar

Sistem Buku Besar (General Ledger System) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan
data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambaran keuangan
perusahaan secara gabungan.

Buku Besar (General Ledger) adalah file yang memuat data akuntansi yang telah digabungkan

Sistem Memperbaharui buku besar (Updated general ledger system) membukukan catatan-
catatan yang mendeskripsikan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku besar

Sistem Pembuatan laporan Manajemen (Prepare Management report system) menggunakan isi
buku besar untuk pembuatan neraca dan laporan laba rugi serta laporan lainnya.

Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif

Sistem ini mengambil bentuk basis data yang mendokumentasikan semua hal yang
penting dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan
lingkungan.

C. SISTEM INFORMASI ORGANISASI

Area-area bisnis perusahaan keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi,


manufaktur, dan pemasaran menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan
transaksi, ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang
digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sistem
informasi dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi lainnya yang telah
diimplementasikan di banyak perusahaan-sistem informasi eksekutif.
Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi
(organizational information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu dari
organisasi.
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System MKIS) memberikan
informasi yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Subsistem Output. Setiap subsism output memberikan informasi mengenai unsur-unsur
penting di dalam bauran pemasaran. Bauran Pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat
unsur utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
mendapat keuntungan. Subsistem Produk (product subsystem) memberikan informasi
mengenai produk-produk perusahaan. Subsistem promosi (promotion subsystem) memberikan
informasi mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan. Subsistem Harga (Price
subsystem) membantu manajer meengambil keputusan harga. Selain itu, masih terdapat
subsistem kelima, subsistem bauran integrasi (integrated mix subsystem). Yang
memungkinkan para manajer mengembangkan strategi yang mempertimbangkan pengaruh
gabungan dari unsur-unsur di atas. Satu contoh dari informasi yang diberikan oleh subsistem
bauran terintegrasi adalah ramalan penjualan, yang memperhitungkan interaksi dariseluruh
unsur.
Masing-masing subsistem output terdiri atas program-program yang terdapat di dalam
koleksi peranti lunak. Program-program ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi
dalam bentuk laporan-laporan berkala dan khusus. Hasil dari simulasi matematis, komuniksi
elektronik, dan saran sistem berbasis pengetahuan. Pengguna meliputi manajer-manajer
perusahaan yang memiliki kepentingan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Basis Data : Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis
data dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.
Subsistem Input : sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan data dari sumber-sumber
internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data. Kita telah mengamati
pengumpulan data ini dalam pembahasan mengenai sistem diatribusi. Subsistem riset
pemasaran (marketing research subsystem) juga mengumpulkan data internal dan lingkungan
dengan melakukan studi-studi khusus. Subsistem Inteligensi Pemasaran (marketing
intelligence subsystem) mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga
manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan perusahaan dan
unsur-unsur lain yang dapt mempengaruhi operasi pemasaran.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-
HRIA) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan
sumber daya manusia perusahaan. Dengan menggunakan format yang sama seperti MKIA.
Sistem pemrosesan transaksi memberikan data input, sama seperti subsistem riset sumber daya
manusia yang melakukan studi-studi khusus dan subsistem intelegensi sumber daya manusia
yang mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
Masing-masing subsistem output dari HRIA akan menangani aspek-aspek tertentu dari
manajemen SDM: Perencanaan, rekrutmen, penglolaan tenaaga kerja, kompensasi karyawan,
memberikan tunjangan kepada karyawan, dan membuat banyak laporan SDM yang diminta oleh
lingkungan, terutama badan-badan pemerintah. Ini adalah cara bagaimana subsistem output iklan
ditentukan-mereka mencerminkan area-area kepentingan utama bagi para penggunanya.
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) memberikan
informasi kepada kepada seluruh manaje perusahaan yang berkaitan dengan operasi manfuaktru
perusahaan. Sebagaimana diilustrasikan sistem informasi manufaktur, dengan mengunakan
format yang sama seperti HRIA dan MKIA. Subsistem rekayasa industry terdiri atas aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh para tekhnisi industry (industrial engineering IE) yang melakukan
studi atas operasi manufaktur untuk memastikan keefesiensiannya. Empat subsistem output
memberikan laporan atas subjek-subjek yang sangat besar kepentingannya dalam manufacturing-
produksi, persediaan, mutu, dan biaya.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System) memeberikan informasi
kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan.
Dalam menggunakan format yang sama seperti sistem informasi untuk area-area bisnis yang lain.
subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk
menjaga integritas sistem perusahaan. Aktivitas-aktivitas output sering meliputi peramalan tren
perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan mengendalikan
keuangan perusahaan.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif (executive information system EIA) adalah suatu sistem
yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif
(executive support system-ESS).
EIA perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung
melalui jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri dari atas sebuah komuter
pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpan basis data eksekutif. Basis data ini
dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan. Eksekutif akan
memasukkan permintaan informasi untuk mengeluarkan tampilan informasi format awal atau
untuk menjalankan pemrosesan dalam jumlah minimum. Laporan format awal ini bertindak
sebagai dashboard bagi eksekutif untuk memonitor faktor-faktor penting penentu keberhasilan
organisasi.
Model EIS juga menunjukkan komposisi komputer pusat yang berhubungan dengan EIS.
Data dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber-sumber
eksternal, dan berita-berita penjelasan akan peristiwa-peristiwa terbaru akan dapat dimasukkan
oleh anggota staf dengan mempergunakan stasiun kerja mereka masing-masing. Selain basis data
korporat. EIS meliputi kotak surat elektronik para eksekutif dan koleksi pranti lunak yang
menghasilkan informasi eksekutif.
Meskipus sudah menjadi pendapat umum bahwa para eksekutif lebih menyukai ringkasan
informasi, terdapat beberapa pengecualian. Beberapa eksekutif lebih menyukai detail. Para
perancang EIS membuat sistem secara fleksibel sehingga ia akan dapat memenuhi keinginan
semua eksekutif, apa pun itu. Salah satu pendekatan adalah dengan memberikan kemampuan
drill-down (perincian). Dengan pendekatan ini, eksekutif dapat mengeluarkan tampilan
ringkasan dan kemudian secara berurutan menampilkan detail dari tingkat yang lebih rendah.
Drill-down ini akan terus dilakukan sampai eksekutif merasa puas bahwa mereka telah
mendapatkan jumlah detail sesuai dengan kebutuhan.

D. MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN


Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah
manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum
dari hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan
pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada
biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu perusahaan
melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan
dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan.

E. DATA WAREHOUSING
Karakteristik Data Warehouse
Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan
data yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
Kapasitas penyimpanan sangat besar
Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga tetap paling
mutakhir dengan memperbarui catatan-catatan yang sudah ada dengan informasi yang baru
Data dapat diambil dengan mudah
Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam operasi
perusahaan sehari-hari
Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar dan memegang
demikian adanya. Bahkan pada kenyataannya, tantangannya begitu besar sehingga beberapa
pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana-
mengimplementasikan data warehouse dengan cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan ini,
akan digunakan istilah data mart (toko data) untuk menguraikan subjek. Data mart adalah suatu
basis data yang berisi data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi perusahaan.
Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data warehousing dan
akan dilakukan oleh suatu sistem.
Sistem Data Warehousing
Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke
dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut kepada
para pengguna.
Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transaksi, namun tambahan
data dapat diperoleh dari sumber-sumber lain, baik itu internal maupun lingkungan. Ketika data
diidentifikasi memiliki nilai potensial dalam pengambilan keputusan, maka data tersebut akan
ditambahkan ke data warehouse.
Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi, dan
pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETL, proses ekstraksi (extraction)
menggabungkan data dari berbagai macam sumber; proses transformasi (transformation)
membersihkan data, menempatkannya dalam suatu format terstandar, dan membuat ringkasan.
Data akan disimpan dalam format rinci maupun ringkas guna memberikan fleksibilitas maksimal
dalam memenuhi berbagai kebutuhan informasi dari para pengguna. Proses pemuatan (loading)
melibatkan entri data ke dalam tempat penyimpanan data warehouse.
Berikut adalah diagram model sistem data warehousing :
Legenda :
Arus data

Arus informasi

Arus kendali

Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse


Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam
satu lokais, yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data pengidentifikasi
(seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan) dan data kuantitatif (seperti
penjualan bulan ini). Dalam tempat penyimpanan data warehouse, terdapat dua jenis tabel yang
disimpan dalm tabel-tabel terpisah. Tabel data akan digabung untuk menghasil suatu paket
informasi.
Tabel Dimensi, data pengidentifikasi dan deskriptif akan disimpan dalam tabel dimensi
(dimension tabels)
Tabel Fakta, tabel-tabel terpisah yang disebut tabel fakta (fact tables) berisi ukuran-ukuran
kuantitatif sebuah entitas, objek atau aktivitas.
Paket Informasi (information package), mengidentifikasi semua dimensi yang akan digunakan
dalam analisis aktivitas tertentu.
Skema Bintang, karena memiliki kemiripan dengan pola sebuah bintang, maka struktur ini
disebut skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya informasi
seperti ;
Unit penjualan aktual menurut kode pos pada satu bulan tertentu
Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua kuartal terakhir.
Penjualana produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan samapai dengan saat ini
F. PENYAMPAIAN INFORMASI

Untuk terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem penyampaian informasi,
yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi, dan
menjadikan informasi tersebut bagi para pengguna.
Drill down-proses melakukan navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkatan rincian

Roll up-memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian meringkas
rincian-rincian tersebut menjadi tingkat yang lebih tinggi.
Drill across-dengan cepat bergerak dari satu hirarki data ke hirarki yang lainnya.

Drill through-berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang terinci.

G. OLAP

On-line analytical processing (OLAP) memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi


dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka Web dan dengan cepat menghasilkan
informasi dalam berbagai bentuk termasuk grafik.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-
line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar.
MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem
manajemen basis data khusus multidimensional.

H. DATA MINING

Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui
pengguna. Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari emas di aliran sungai
pegunungan. Data mining membantu pengguna dengan menemukan hubungan dan
menyajikannya dengan cara yang dapat dipahami sehingga hubungan tersebut dapat menjadi
dasar pengambilan keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining: verifikasi
hipotesis (hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
Hypothesis verification dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data
saling terhubung.
1. Proses pengambilan akan dipandu sepenuhnya oleh pengguna

2. Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan data.

3. Cara tradisional untuk melakukan query atas suatu database.

Knowledge discovery sistem data warehouse menganalisa tempat penyimpanan data


warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama.

BAB III
KESIMPULAN
Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi,
dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun di luar
perusahaan.
Subsistem-subsistem utama dari sistem distribusi, yaitu:

1) Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan

2) Sistem yang memesan persediaan pengganti

3) Sistem yang menjalankan proses buku besar

Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA)


memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya
manusia perusahaan. Sistem informasi eksekutif (executive information system EIA) adalah
suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas
kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah


manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum
dari hubungan ini. Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang
memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan
informasi tersebut kepada para pengguna.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line
analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar.
MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem
manajemen basis data khusus multidimensional.

Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui
pengguna. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining: verifikasi hipotesis
(hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).

DAFTAR PUSTAKA
Mcleod,Raymod.schell,George.2007.Management InformationSystem.SalembaEmpat:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai