Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


“APLIKASI SISTEM INFORMASI”

Dosen Pengampu :
Sandra Ayu, M.Si

Penulis
Kelompok 7
Wilda Hafiza (2016040044)
Risky Ilham Syah (2016040045)
Julia Sisi Tantri (2016040061)
Roja Nabila (2016040077)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH –B


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya makalah yang berjudul "APLIKASI SISTEM INFORMASI" ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk Nabiyyuna Muhammad
SAW.
Di dalam penyusunan makalah ini, kami merasa bahwa banyak hambatan yang kami
hadapi. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. hambatan-hambatan tersebut
dapat kami atasi sedikit demi sedikit.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dari
Ibu Sandra Ayu, M.Si pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Aplikasi Sisitem Informasi. Kami ucapka terima
kasih kepada Ibu Sandra Ayu, M.Si selaku dosen pengampu dan kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan penulisan makalah ini.

Padang, 3 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang. ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. .......................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
2.1 SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI ..................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Pemrosesan Transaksi ....................................................................... 3
B. Karakteristik Sistem Pemrosesan Transaksi ................................................................... 3
C. Contoh Sistem Pemrosesan Transaksi ............................................................................ 4
D. Model Sistem Pemrosesan Transaksi ............................................................................. 6
E. Tujuan Sistem Pemrosesan Transaksi ............................................................................. 7
F. Kegiatan Utama Sistem Prmrosesan Transaksi .............................................................. 7
G. Komponen Sistem Pemrosesan ....................................................................................... 9
2.2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ....................................................................... 12
A. Pengertian SIM ............................................................................................................. 12
B. Hubungan SIM Dan SPT............................................................................................... 12
C. Karakteristik SIM .......................................................................................................... 14
D. Hubungan SIM Dengan Sistem Informasi Lain ............................................................ 15
E. Variasi SIM ................................................................................................................... 16
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pengelolaan transaksi adalah sistem sistem yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengelolaan data pada suatu organisasi. Sistem pengelolaan transaksi
keuangan hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi pemerintah karena
di dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang
terjadi harus dicatat. Jika organisasi telah memiliki Sistem Pengolahan Transaksi atau TPS
(Transaction Processing Systems) yang baik, maka organisasi ini juga telah memiliki basis
data yang berisi dengan transaksi-transaksi bisnis yang telah direkam oleh TPS tersebut.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi
waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komputer secara manual.
Sistem pengelolaan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang
melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi
sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis
dimulai dari saksi, sehingga sistem pengelolaan transaksi yang ditempatkan oleh suatu
perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak
tahun 1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum Sistem Informasi
Manajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem
Informasi Manajemen juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: "Sistem Informasi",
"Sistem Pemrosesan Informasi", "Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan". System
informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang berbasiskan computer
hadir. Akan tetapi dengan adanya computer sebagai salah satu bentuk revolusi dalam teknologi
informasi, computer telah dengan menakjubkan mampu memproses data secara cepat dan
akurat bahkan menyajikan informasi yang sekiranya dilakukan secara menual tanpa bantuan
computer memerlukan waktu berhari-hari bahkan bermingggu-mingggu.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, dimana segala kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi Komputer

1
merupakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta memproses suatu
sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh karena itu setiap orang harus
mampu berupaya mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini.

B . Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik, contoh, model, tujuan, kegiatan utama SPT, serta komponen
SPT ?
2. Bagaimana hubungan SIM dengan SPT dan dengan sistem informasi lainnya,
karakteristik dan variasi SIM ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui karakteristik, contoh, model, tujuan, kegiatan utama SPT, serta
komponen SPT
2. Untuk mengetahui hubungan SIM dengan SPT dan dengan sistem informasi
lainnya, karakteristik dan variasi SIM

2
BAB II

PEMBAHSAN

2.1 SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI

A. Pengertian sistem pemrosesan transaksi

Sistem Pemrosesan Transaksi (berasal dari istilah Transaction Processing Systems


dan biasa disingkat TPS) adalah bentuk sistem informasi paling mendasar, karena
fungsinya adalah mencatat data, memroses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem
Pemrosesan Transaksi (SPT) perlu dimiliki oleh entitas (perusahaan, organisasi, instansi
pemerintah). Di sisi lain, entitas bisa saja tidak memiliki sistem informasi yang lain,
misalnya Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Pendukung Keputusan.

Dibandingkan dengan sistem-sistem informasi yang lain, SPT memang lebih


dibutuhkan oleh perusahaan karena berfungsi merekam semua data yang ada di dalam
perusahaan dan berbagai transaksi atau kejadian yang ada di dalamnya. Data yang dimiliki
sebuah entitas dapat berupa data aset, data karyawan, data produk dan jasa, data rekening,
data pemasok, data pelanggan, dan data relasi.

SPT dapat diselenggarakan dengan cara manual maupun dengan cara


komputerisasian. Namun dalam era informasi seperti sekarang, sebenarnya sudah tidak
memungkinkan lagi perusahaan tidak menggunakan komputer untuk mengolah data.
Apalagi, perangkat komputer sekarang tidak hanya terdiri atas komputer PC yang
berukuran besar, karena ponsel pun sekarang sudah banyak digunakan pemakainya untuk
melakukan transaksi, Ponsel dapat digunakan untuk melakukan transaksi perbankan,
perdagangan (jual-beli), atau melakukan pencatatan akuntansi, baik untuk pribadi maupun
perusahaan.

B. Karakteristik sistem pemrosesan transaksi

Seperti sistem-sistem yang lainnya, SPT juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

3
1. SPT berfungsi mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat meliputi data induk
maupun data transaksi. Data induk adalah data yang lengkap dan dapat berdiri sendiri,
misalnya data pegawai, data barang dagangan, data pelanggan. Data transaksi adalah data
yang digunakan untuk mencatat transaksi. Transaksi adalah berbagai perubahan atau
peristiwa yang terjadi dalam perusahaan.
2. SPT digunakan oleh para pemakai akhir (end-user), yang terdiri atas operator (misalnya
kasir di supermarket, teller di bank, resepsionis di hotel) atau para manajer pelaksana.
3. SPT menyajikan informasi atau laporan yang bersifat baku atau standar, tidak mengandung
banyak variasi. Sebagai contoh, kasir di supermarket hanya akan menyediakan nota
penjualan yang terdiri atas secarik kertas, demikian juga dengan informasi yang dihasilkan
oleh mesin ATM.
4. SPT diperlukan hampir setiap hari, karena di dalam suatu perusahaan, transaksi selalu
terjadi. Setiap transaksi yang terjadi harus dicatat.
5. SPT berguna untuk pembuatan keputusan terstruktur. Keputusan terstruktur adalah
keputusan yang timbul karena masalah yang sudah jelas dan jalan keluarnya juga jelas,
serta frekuensi kejadiannya sangat sering. Contoh keputusan terstruktur adalah penjualan
tiket pesawat, pelayanan bank melalui ATM, dan pencatatan tagihan telepon.
6. SPT memerlukan perangkat input dan output yang sangat bervariasi, mulai dari komputer,
mesin ATM, telepon (baik telepon tetap maupun telepon seluler), dan perangkat lain, yang
dalam masa depan akan semakin bervariasi dan semakin mudah digunakan.

C. Contoh sistem pemrosesan transaksi

Sejak tahun 1980-an, otomatisasi dalam dunia bisnis telah banyak mengubah gaya manajer
dalam mengelola perusahaan. Para manajer melihat komputer dan pengolahan data sebagai
kegiatan pendukung manajemen dan bukan hanya sebagai kegiatan rutin. Informasi bukan
hanya sekadar menjadi bahan pembuatan keputusan, tetapi lebih dari itu, informasi diubah
menjadi kekuatan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar, atau disebut
competitive advantage.

Sistem informasi tidak hanya ditujukan untuk para manajer atau pengguna di dalam
perusahaan saja, tetapi juga meluas untuk para pelanggan, pemasok, dan siapa saja yang

4
terkait dengan perusahaan. Sistem bukan lagi merupakan sesuatu yang terbatas, tetapi
menjadi yang terbuka. Sekarang sudah banyak sistem informasi yang disediakan
aplikasinya di ponsel, sehingga pelanggan dapat melakukan transaksi, dari memesan atau
membeli, membayar, hingga melacak perjalanan barang yang dipesannya, semua dapat
dilakukan dari ponsel.

Bagi manajemen, sistem informasi harus dapat memberi nilai lebih kepada
pelanggan dan pemasok, sehingga dapat menciptakan hal-hal berikut ini:

• Membatasi perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri tempat perusahaan berada.
• Menciptakan switching cost kepada pelanggan, sehingga pelanggan akan merasa rugi
kalau harus pindah ke pemasok lain.
• Menciptakan switching cost kepada pemasok, sehingga pemasok akan merasa rugi
kalau harus berhenti melayani pelanggan tertentu.
• Meningkatkan efisiensi didalam perusahaan, karena transaksi sekarang dapat dilakukan
sendiri oleh pelanggan atau nasabah.

Sebagai contoh adalah dunia perbankan. Bank-bank besar sekarang ini sudah
memiliki jaringan ATM. Apabila ada investor akan mendirikan bank, mau tidak mau harus
menggunakan jaringan ATM di seluruh pelosok negara. Sudah barang tentu biayanya
akan sangat mahal.

Bagi nasabah bank yang sudah lama menjadi nasabah bank tertentu, akan kesulitan
bila harus pindah ke bank lain. Nasabah tersebut harus berurusan dengan masalah-masalah
administrasi, yaitu pendaftaran. Masalah lain adalah perbedaan layanan yang disediakan
oleh bank yang baru. Apabila bank yang lama sudah dapat memberi layanan yang
memuaskan, maka tidak ada alasan bagi nasabah tersebut untuk pindah ke bank lain.
Berbagai pengorbanan yang dikeluarkan atau dilakukan oleh nasabah untuk berpindah ke
bank lain disebut dengan switching cost.Switching cost juga dapat terjadi pada pemasok.
Apabila pemasok memutuskan untuk menghentikan layanan kepada pelanggan dan
mencari pelanggan lain, akan menyebabkan pemasok tersebut mengeluarkan biaya
tambahan atau perlakuan khusus.

5
Sistem informasi juga harus dapat mempercepat proses di dalam perusahaan,
meningkatkan akurasi informasi, dan memudahkan karyawan mengerjakan pekerjaan. Ini
semua akan meningkatkan penghematan biaya dan tetap menjaga kualitas keluaran,
sehingga akan meningkatkan efisiensi di dalam perusahaan.

D. Model sistem pemrosesan transaksi

Sistem pemrosesan transaksi bentuknya bermacam-macam, tetapi apabila


digambarkan modelnya, memiliki bentuk yang hampir sama. Model sistem informasi dapat
dilihat pada Gambar berikut ini :

Perangkat Program Perangkat Manajemen


input pengolahan data pengeluaran

Basis
data

Perangkat input dapat terdiri atas berbagai alat, misalnya komputer, ponsel, pemindai kode
bat (barcode reader), pembaca kartu magnetik atau cip, dan sebagainya. Perangkat pemroses
terdiri atas program komputer (yang bisa dipasang di dalam mesin ATM, komputer, atau
perangkat sejenis). Perangkat keluaran meliputi berbagai jenis monitor (yang dapat
menampilkan gambar atau tulisan), speaker (untuk menampilkan informasi berbentuk suara
atau pesan), atau printer (untuk mencetak berbagai informasi yang perlu disimpan dalam
jangka waktu lebih lama).

Berbagai bentuk dokumen digunakan untuk menyampaikan berbagai bentuk informasi


kepada manajemen dan pihak lain yang memerlukan informasi. Sudah barang tentu masing-
masing pihak yang berkepentingan dengan perusahaan memerlukan informasi yang berbeda-
beda, sehingga harus diberi informasi yang sesuai saja. Dokumen dapat berbentuk fisik,
6
misalnya kertas yang berisi cetakan informasi, atau dapat berupa tampilan layar di
komputer atau ponsel.

E. Tujuan sistem pemrosesan transaksi

Sistem pemrosesan transaksi dirancang dan diterapkan perusahaan, memiliki beberapa


tujuan. Tujuan SPT di antaranya adalah sebagai berikut:

a) Mencatat setiap transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Transaksi tidak sekadar jual
beli, tetapi termasuk juga berbagai perubahan data, misalnya perubahan harga jual barang
dagangan.
b) Mempercepat proses yang terjadi di dalam perusahaan. Misalnya sebuah biro perjalanan,
akan menjual tiket ke kota tujuan tertentu. Apabila tidak ada sistem informasi yang baik,
karyawan harus mencari informasi secara manual dan memerlukan waktu lama.
c) Menyediakan informasi atas kegiatan operasional dengan akurat dan tepat waktu.
d) Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan pengiriman
barang dapat memberi informasi bagi para pelanggannya, perjalanan barang yang
dikirimnya. Informasi dapat diakses melalui Internet atau SMS. Tanpa SPT, pelanggan
tidak mudah mendapatkan informasi yang diperlukan.

F. Kegiatan utama sistem pemrosesan transaksi

1. Mencatat Data dan Transaksi

SPT mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat dapat berbentuk macam-macam,
misalnya berbentuk huruf, angka, tanda (seperti kode bar), bahkan gambar dan suara. Dengan
adanya kemajuan di bidang komputer, data dicatat ke dalam sistem komputer, tidak lagi dalam
bentuk aslinya, tetapi sudah diubah ke dalam bentuk digital yang hanya dapat dibaca oleh
komputer. Data berbentuk digital ini disimpan dalam media yang khusus dibuat untuk
menampung data, di antaranya adalah: disket, harddisk, CD, flash memory, dan magnetic
tape atau kaset.

Data dapat dicatat dengan beberapa cara, yang masing-masing cara dapat dikelompokkan
ke dalam metode tidak langsung dan metode langsung. Metode tidak langsung memerlukan
Kryboard, sehingga antara data asli dengan komputer, ada proses tambahan, yaitu penekanan

7
tombol keyboard oleh operator. Misalnya seorang nasabah menabung uang dan
menyerahkannya kepada teller, dengan mengisi formulir setor. Teller akan menuliskan
beberapa informasi yang ada di formulir ke dalam sistem komputer dengan menggunakan
keyboard. Inilah yang disebut tidak langsung.

Sedangkan metode langsung tidak memerlukan penekanan keyboard oleh operator.


Contohnya: seorang kasir supermarket menginput barang-barang yang dibeli oleh pembeli,
dengan menggunakan alat yang disebut dengan bar code reader (pembaca kode bar), karena
setiap barang sudah ditempeli kode bar. Metode langsung lainnya memerlukan alat-alat berikut
ini: mikrofon, kamera, alat pembaca sidik jari, scanner gambar, scanner tulisan, alat pembaca
kartu kredit dan kartu magnetik lainnya.

2. Memroses Data

Memroses data merupakan kegiatan memanipulasi data agar diperoleh informasi yang
diperlukan. Kegiatan memanipulasi data dapat berupa kegiatan aritmatika (menambah,
mengurang, mengalikan, membagi, menjumlah), atau kegiatan manual (misalnya meringkas,
mengurutkan, memisah, menggabung, menghapus, dan menyisipkan). Pemrosesan data dapat
dilakukan secara manual maupun menggunakan komputer. Sudah barang tentu pengolahan data
menggunakan komputer jauh lebih baik dibanding dengan metode manual, karena konsisten,
tidak terpengaruh emosi, cepat, dan teliti.

Pemrosesan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara batch processing (atau
sequential processing) dan cara real time. Cara batch dilakukan dengan cara: data dikumpulkan
terlebih dahulu, baik secara fisik melalui formulir maupun secara digital di dalam komputer,
dan secara berkala akan diolah, misalnya setelah terkumpul sejumlah data tertentu. Cara ini
tidak memerlukan peralatan yang mahal, bahkan satu komputer saja cukup. Misalnya suatu
peru- sahaan mencatat data transaksi penjualan secara manual ke dalam faktur penjualan. Faktur
penjualan selama satu hari dikumpulkan, lalu esok paginya diinput ke dalam
komputer dan diproses.

Cara real time adalah pemrosesan data dilakukan setelah transaksi dicatat. Contohnya
adalah pada waktu seseorang mengambil uang melalui ATM, datanya akan diperbarui segera
setelah orang tersebut berhasil mengambil uang miliknya. Cara ini memerlukan alat yang lebih

8
mahal, karena biasanya harus tersedia beberapa mesin atau komputer yang saling
terhubung satu sama lain.

3. Menghasilkan Informasi Baku

Fungsi terakhir dalam SPT adalah menghasilkan berbagai laporan yang bentuknya sudah
baku. Laporan dapat berbentuk hardcopy (tercetak) maupun softcopy (misalnya tampilan di
layar komputer atau suara). Laporan yang dihasilkan oleh ATM dan mesin cash register sangat
baku dan tidak banyak variasinya. Waktu pelaporan juga sudah ditentukan, baik secara berkala
(misalnya seminggu atau sebulan sekali) maupun setelah suatu kejadian (misalnya setelah
transaksi penjualan dicatat).

G. Komponen sistem pemrosesan transaksi

Sistem Pemrosesan Transaksi dapat diselenggarakan dengan baik apabila didukung oleh
komponen yang lengkap. Komponen diperlukan agar sistem dapat berjalan dengan baik dan
informasi yang dihasilkan dapat memenuhi kualitas yang diinginkan. Komponen Sistem
Pemrosesan Transaksi adalah sebagai berikut.

1. Prosedur

Prosedur adalah serangkaian kegiatan yang sudah dibakukan untuk menangani suatu
peristiwa atau transaksi. Serangkaian kegiatan ini terdiri atas beberapa urutan langkah yang
tidak dapat dibalik. Sebagai contoh, sistem penjualan barang di supermarket. Prosedurnya
adalah: (1) pembeli memilih dan mengambil barang, (2) membawanya ke kasir untuk
diinput, (3) membayar, lalu (4) membawa keluar barang belanjaannya. Urutan langkah dari
(1) sampai (4) tersebut tidak dapat ditukar, misalnya pembeli membayar terlebih dahulu,
baru memilih barangnya, atau membawa keluar dulu barangnya.

2. Perangkat Pemroses
Sistem Pemrosesan Transaksi bertugas mencatat dan memroses data dalam jumlah besar.
Pemrosesan memerlukan perangkat khusus, agar dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan
meyakinkan. Saat ini perangkat yang paling banyak digunakan dalam memroses data dalam
jurnlah besar adalah komputer.

9
SPT memerlukan perangkat komputer untuk mencatat data, mencatat transaksi,
mengolah data dan transaksi, serta menyajikan berbagai informasi. Perangkat komputer
tidak harus komputer PC, tetapi bisa juga berupa notebook, tablet PC, telepon seluler, atau
bahkan gawai (gadget) seperti jam tangan pintar. Memang di sisi pusat transaksi,
diperlukan komputer peladen (server) yang berfungsi menyediakan data terpusat, lalu
komputer PC sebagai terminal yang digunakan oleh para staf untuk memperbarui data
(misalnya untuk mengisi harga barang, menginput data barang, dan berbagai pekerjaan
administratif lainnya).

3. Program Aplikasi

Program aplikasi (software) merupakan pelengkap perangkat komputer. Tanpa program


aplikasi, perangkat komputer tentu tidak dapat digunakan sama sekali. Program aplikasi
terdiri atas sistem operasi dan aplikasi yang khusus mengerjakan fungsi tertentu. Sistem
operasi untuk komputer PC ada beberapa yang cukup banyak pemakainya, yaitu Ms
Windows, MacOS, dan Linux dengan berbagai versinya. Sistem operasi untuk ponsel dan
tablet juga ada beberapa, di antaranya adalah Ms Windows Mobile, iOS, dan Android.
Sedangkan aplikasi adalah program yang mengerjakan fungsi tertentu, misalnya penjelajah
(browser) digunakan untuk membuka laman di Internet, program akuntansi digunakan
untuk mencatat data dan transaksi akuntansi, program pembelian digunakan untuk membeli
barang atau jasa, dan sebagainya.

4. Dokumen

Dokumen adalah media yang digunakan untuk mencatat data dan menghasilkan informasi.
Dokumen dapat berbentuk hardcopy (misalnya formulir dalam bentuk cetakan di kertas)
maupun softcopy (misalnya tampilan di layar kom- puter atau ponsel dan suara yang dapat
didengarkan melalui telepon).

Dokumen juga dapat digunakan untuk menyampaikan infor- masi atau menyampaikan
perintah kepada pihak lain. Dokumen harus disimpan dengan baik, sehingga dapat
ditampilkan kembali pada saat diperlukan. Formulir digital yang ada di layar komputer atau
ponsel akan selalu berhubungan dengan tabel yang ada di basis data. Perancangan tabel

10
yang baik akan memudahkan perancangan formulir digital. Informasi yang dihasilkan pun
akan berkualitas baik.

5. Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal merupakan berbagai perangkat dan prosedur yang digunakan
peru- sahaan untuk menjamin agar sistem informasi tetap dapat digunakan dengan baik.
Sistem infor- masi harus tetap terjaga kualitas penerimaan inputnya, proses datanya, dan
penyajian informasinya. Agar tetap terjaga kualitasnya, sistem informasi harus dilengkapi
dengan sistem pengendalian internal.

Tujuan utama sistem pengendalian internal menurut COSO (1992) adalah

a. Melindungi harta kekayaan perusahaan, baik yang berujud maupun tidak.

b. Meningkatkan kehandalan dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.
c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perusahaan.

d. Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan.

6. Perangkat Komunikasi

Perangkat komputer pada era sekarang sudah tidak mungkin lagi hanya berdiri
sendiri, melainkan harus terkoneksi dengan perangkat komputer yang lain. Hal ini
diperlukan untuk memudahkan pertukaran data dengan perangkat komputer lain di berbagai
lokasi yang bahkan saling berjauhan. Dengan teknologi komunikasi seperti ini, transaksi di
suatu tempat, dapat diketahui di tempat lain. Sebagai contoh, seorang nasabah yang
melakukan transfer dana dari ponselnya di kota Yogyakarta, untuk rekan bisnisnya di
Surabaya, akan langsung diketahui hasilnya. Teknologi ini sangat membantu dunia bisnis,
sehingga sekarang e-commerce berkembang sangat pesat dan tumbuh dari tahun ke tahun.

7. Basis Data

Basis data adalah sekumpulan tabel yang saling berkait. Sebuah tabel berisi data
yang sejenis, misalnya tabel barang, berisi data barang secara lengkap, tabel karyawan berisi
data karyawan secara lengkap, dan seterusnya. Antara tabel satu dengan tabel lainnya harus
dapat dihubungkan, sehingga dapat menghasilkan informasi baru. Setiap sistem informasi

11
memerlukan basis data. Basis data yang baik dapat meng- hasilkan informasi yang baik
juga. Apabila basis data dirancang dengan baik, dapat menghasilkan informasi yang baik.
Tabel- tabel yang ada di dalam basis data dikelola oleh unit yang berbeda-beda, namun
harus dapat saling direlasi, sehingga dapat menghasilkan informasi yang terkini.

2.2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Pengertian SIM
sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang biasanya dirancang
bersama-sama dengan sistem pengolahan transaksi. Berdasarkan fungsi utamanya, kedua
sistem tersebut memang berhubungan sangat erat. Sistem pengolahan transaksi bertugas
untuk mencatat data dan transaksi, mengolahnya, dan menyajikan informasi baku bagi
pihak yang memerlukannya. Sistem Informasi manajemen merupakan sistem informasi
yang mengolah berbagai data dan informasi menjadi informasi baru yang jauh lebih
bermanfaat bagi para pemakainya.
SPT menggunakan pengolahan data (data processing) untuk mengolah data
menjadi informasi. Di sisi lain, SIM menggunakan pengolahan informasi (information
processing) untuk mengolah informasi yang berasal dari SPT menjadi informasi baru, yang
biasanya bersifat lebih kompleks atau lebih komprehensif.
Dilihat dari prosesnya, pengolahan data dan pengolahan informasi sebenarnya
meng- gunakan proses yang sama, misalnya penjumlahan, pengurangan, pengalian,
pembagian, pengurutan, pengklasifikasian, dan penghitungan rata-rata. Hal yang paling
membedakan terletak pada lingkupnya, karena pengolahan informasi menggunakan bahan
informasi, sedang pengolahan data menggunakan data.

B. Hubungan SIM dan SPT


Seperti sudah diuraikan di atas, SIM merupakan sistem informasi kelanjutan dari SPT. SPT
harus ada dulu dan hasilnya akan diolah oleh SIM. Meskipun demikian, tidak mudah
membedakan SPT dengan SIM. Dalam penerapan sistem informasi di berbagai perusahaan,
seringkali SPT dan SIM sudah merupakan suatu kesatuan. Hal ini disebabkan oleh
kaburnya batas antara SPT dan SIM.

12
SPT mengolah data menjadi informasi, SIM mengolah informasi menjadi informasi
lain. Kalau kedua sistem informasi digabungkan, dapat dilihat dari skema dibawah.
Gambar 13,2.

Dari Gamar 13,2. Terlihat SPT mengolah data (fakta yang belum berguna untuk
pembuatan keputusan) menjadi informasi. Informasi ini sudah dapat digunakan untuk
membuat keputusan, tetapi lingkupnya-biasanya terbatas. Apabila manajemen akan
membuat keputusan yang sifatnya lebih menyeluruh, informasi tadi diolah lebih lanjut
dengan pengolahan informasi. Informasi yang dapat dihasilkan berupa informasi agregat,
misalnya total penjualan per agen, per kelompok produk, per staf pemasaran, per jenis
pembayaran, dan sebagainya. Selain itu juga bisa dihasilkan informası tren penjualan tiga
hingga enam bulan ke depan, perkiraan pajak terutang, prediksi jumlah bonus yang harus
dibayarkan kepada petugas penjualan atau para agen, dan sebagainya.

Informasi dapat disajikan melalui media softcopy (dihasilkan melalui tampilan di


layar atau suara di speaker) maupun hardcopy (dicetak di kertas). Informasi softcopy juga
dapat ditampilkan melalui layar komputer PC, layar tablet, atau layar ponsel.

13
C. Karakteristik SIM
Sistem informasi manajemen memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. SIM tidak mencatat data ke dalam basis data, karena hal ini sudah dilakukan oleh
SPT. SIM hanya mengambil atau membaca data dari basis data.
b. SIM banyak mengolah informasi menjadi informasi baru dengan pengolahan
informasi. Dalam beberapa hal, pengolahan informasi bisa saja menjadi satu
proses dengan pengolahan data yang ada pada SPT.
c. Informasi dihasilkan melalui berbagai media, baik softcopy (melalui tampilan
layar, suara, atau tanda-tanda tertentu misalnya alarm) maupun hardcopy (dalam
bentuk cetakan). Informasi tercetak diperlukan untuk informasi yang bersifat
jangka panjang dan memerlukan analisis, misalnya laporan keuangan atau laporan
penjualan. Sedang laporan softcopy diperlukan untuk informasi yang relatif
sederhana dan tidak memerlukan analisis dalam waktu lama, misalnya informasi
saldo rekening bank dan status kiriman paket.
d. Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk membuat keputusan terstruktur dan
keputusan semi-terstruktur. Keputusan semi-terstruktur adalah keputusan yang
harus diambil karena timbul masalah yang jelas tetapi jalan keluarnya ada yang
bersifat jelas dan ada yang tidak jelas. Masalah yang jelas contohnya adalah
habisnya barang dagangan di gudang. Jalan keluarnya yang jelas adalah harus
membeli lagi. Jalan keluar yang tidak jelas ada beberapa, misalnya harus membeli
kepada pemasok yang mana, berapa banyak kuantitas yang harus dibeli, tunai atau
kredit, kapan dibayar, dan seterusnya.
e. SIM banyak digunakan oleh para manajer madya, dengan tujuan untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan oleh manajer puncak.
f. Data yang diolah melibatkan data masa lalu dan data yang baru. Data masa yang
akan datang (lebih sering disebut sebagai data untuk analisis) akan banyak diolah
oleh sistem pendukung keputusan dan sistem pakar.
g. SIM memerlukan waktu relatif lama untuk membangunnya, karena sistem ini tidak
tergolong ke dalam sistem yang sangat dibutuhkan oleh manajemen. Manajemen
perusahaan biasanya mendahulukan SPT, karena digunakan untuk mencatat data

14
kegiatan perusahaan. Apabila dimungkinkan, manajemen menginginkan
membangun SPT dan SIM secara bersamaan.

D. Hubungan SIM dengan sistem informasi lain


Sistem informasi manajemen tidak dapat berdiri sendiri, karena memerlukan input
dari sistem lain (yaitu SPT) dan menghasilkan informasi bagi sistem yang lain.
Masing-masing sistem informasi yang berhubungan dengan SIM, mempunyai
tugas pokok sesuai dengan nama sistemnya. Sistem informasi produksi digunakan untuk
mengolah data tentang produksi, yaitu barang apa saja yang akan diproduksi, sebanyak
berapa unit, dimulai kapan, untuk memenuhi pesanan dari siapa saja. Sistem informasi
pemasaran berfungsi untuk mengolah data menjadi informasi pemasaran, yaitu pemasaran
barang apa, ke daerah mana, siapa agennya, pada harga berapa, diskonnya berapa persen,
dan seterusnya. Di tiap perusahaan tugas ini dapat saja berbeda.

Dengan berbagaai sistem informasi yang di tunjukkan pada gambaar 13.5, sistem
informasi manajemen memiliki kaitan yang sangat erat. Basis data yang digunakan oleh
masing- masing sistem tersebut saling terkait. Sebagai contoh, SIM dapat menghasilkan
informasi: karyawan mana saja (data pokoknya ada di sistem informasi personalia) yang
menghasilkan penjualan tertinggi (data pokoknya ada di sistem informasi pemasaran),

15
sehingga dapat diketahui berapa laba yang diperoleh dari masing-masing penjualan
tersebut (dari sistem informasi produksi)

E. Variasi SIM
SIM sulit dipisahkan dari SPT, karena SIM bertugas mengolah dan menyediakan informasi
yang berasal dari SPT. Meskipun demikian, ada beberapa variasi dari SIM, yaitu yang
disebut dengan Sistem Otomatisasi Perkantoran (SOP) atau Office Automation System
(disingkat OAS) dan sistem informasi manajemen kantor. Sistem ini ditujukan untuk
memperlancar arus informasi antar departemen di dalam perusahaan, maupun antara
perusahaan dengan pihak luar. Sistem informasi ini hanya dapat diatasi Sistem Otomatisasi
Perkantoran. Fungsi utama SOP ada beberapa, di antaranya adalah:
a. Sistem informasi kearsipan untuk mengolah data surat-menyurat yang diterima atau
dikirim oleh perusahaan. Tanpa sistem informasi, sulit untuk mengikuti administrasi
surat-menyurat ini. Seringkali pula, surat-surat tersebut berkaitan dengan pembelian
dan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga surat-surat tersebut harus ber-
hubungan langsung dengan sistem informasi penjualan maupun pembelian.
b. Sistem informasi penjadwalan bersama. Misalnya adalah mengatur jadwal rapat
antarkepala bagian, pertemuan rutin, atau penetapan kegiatan lainnya. Untuk memilih
waktu rapat antarpimpinan perusahaan, akan sulit kalau harus menanyakan satu per
satu kepada para manajer atau wakil manajer. Tetapi kalau masing-masing manajer
sudah menggunakan aplikasi PIM (personal information manager) seperti Ms Outlook
atau Google Calendar, maka akan mudah mencari waktu yang terbaik untuk
mengadakan rapat.
c. Program komunikasi yang memudahkan komunikasi antara staf, manajer, karyawan,
termasuk dengan pihak lain. Contoh aplikasinya adalah WhatsApp,
Telegram, Line, dan BBM.

16
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Sistem Pemrosesan Transaksi (berasal dari istilah Transaction Processing Systems
dan biasa disingkat TPS) adalah bentuk sistem informasi paling mendasar, karena
fungsinya adalah mencatat data, memroses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem
Pemrosesan Transaksi (SPT) perlu dimiliki oleh entitas (perusahaan, organisasi, instansi
pemerintah). Di sisi lain, entitas bisa saja tidak memiliki sistem informasi yang lain,
misalnya Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Pendukung Keputusan.
sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang biasanya dirancang
bersama-sama dengan sistem pengolahan transaksi. Berdasarkan fungsi utamanya, kedua
sistem tersebut memang berhubungan sangat erat. Sistem pengolahan transaksi bertugas
untuk mencatat data dan transaksi, mengolahnya, dan menyajikan informasi baku bagi
pihak yang memerlukannya. Sistem Informasi manajemen merupakan sistem informasi
yang mengolah berbagai data dan informasi menjadi informasi baru yang jauh lebih
bermanfaat bagi para pemakainya.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bisa mempermudah kita semua dalam
memahami isi materi yang telah dipaparkan diatas. Kritik, saran, dan masukan-masukan dari
semua pihak juga kami harapkan guna untuk melengkapi makalah ini dan memperbaharui
makalah lainnya

17
DAFTAR PUSTAKA

Buku sistem informasi manajemen edisi 3 ;wing wahyu winarno

18

Anda mungkin juga menyukai