Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

INFORMASI DALAM PRAKTIK


Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Semuel Batlajery, S.E.,M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 8

1. Ana Wahyuningsih ( 202061201038 )


2. Ulfa Dewiyanti Eka Safitri ( 202061201043 )
3. Siti Munfarida ( 202061201054 )

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERITAS MUSAMUS MERAUKE
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
”Informasi Dalam Praktik”. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kelancaran dalam pembuatan makalah ini.

Kami berharap makalah yang kami buat ini dapat menambah wawasan serta ilmu
pengetahuan bagi para pembaca, semoga apa yang sudah dijelaskan dalam makalah ini kita
bisa sama-sama mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam makalah ini kami belum bisa membuat dengan sempurna karena masih banyak
kekurangan dalam penyusun karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman kami,
punuk itu kami berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Merauke, 24 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan..............................2
B. Sistem Pemrosesan Transaksi..........................................................................................2
C. Sistem Informasi Organisasi............................................................................................4
D. Manajemen Hubungan Pelanggan....................................................................................6
E. Data Warehousing............................................................................................................7
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................11
A. Kesimpulan -----------------------------------------------------------------------------------....11
B. Saran ------------------------------------------------------------------------------------------....11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas
penting saja, yang disebut sebagai faktor keberhasilan kritis ( crital success factor-
CSF), yang memiliki pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan
perusahaan. Dengan memusatkan perhatian pada CSF, manajemen memastikan bahwa
ia akan menghabiskan waktunya pada hal-hal yang benar-benar berarti. Kemampuan
sebuah perusahaan untuk mengembangkan system informasi yang efektif adalah
dengan salah satu CSF-nya
System pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi
perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang akan
digunakan oleh system-sistem lain didalam perusahaan. System pemrosesan transaksi
sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi.
System informasi lainnya dalam perusahaan dimaksudkan untuk mendukung
unit-unit organisasi. Sebagai contoh, system informasi pemasaran, system informasi
sumber daya manusia, system informasi manufaktur, dan system informasi keuangan
dibuat sesuai dengan kebutuhan informasi dari masing-masing area bisnis tersebut dan
system informasi eksekutif mengakui adanya kebutuhan-kebutuhan informasi yang
unik dari para pengguna di tingkat atas organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pemrosesan transaksi?
2. Apa saja yang termasuk dalam sistem pemrosesan transaksi?
Apa saja yang termasuk dalam sistem informasi organisasi?
3. Bagaiaman hubungan manajemen dengan pelanggan?
4. Apa yang diketahui dari data warehousing?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pemrosesan transaksi
2. Untuk mengetahui apa saja yang ada didalam sistem pemrosesan transaksi
3. Untuk mengetahui sistem informasi organisasi
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan manajemen dengan pelanggan
5. Untuk mengetahui apa saja yang ada didalam sistem informasi organisasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan


Pada tahun 1961 D. Ronald dari Mc Kinsey & Company, salah satu
perusahaan konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success
factor (CSF) atau faktor penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi
semua jenis organisasi. Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-
faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke organisasi lainnya.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada pengidentifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai
seberapa jauh mereka telah mencapainya.
1. Sistem Pemrosesan Transaksi
Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaaskan sistem
informasi yang mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan,
mengubah data menjadi informasi dan menyediakan informasi tersebut bagi para
pengguna yang terdapat di luar maupun didalam perusahaan. Ini merupakan
aplikasi bisnis pertama yang dipasang pada komputer ketika mereka pertama kali
dieprkenalkan pada tahun 1950-an.
Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang
memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar
perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab untuk
memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing. Sebagai
contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo kepada
pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan data dalam laporan keuangan
tahunan kepada pemegang saham dan pemilik.
a. Tinjauan sistem
Unsur- unsur dari lingkungan distribusi meliputi pelanggan, pemasok,
ruang persediaan bahan baku, dan manajemen. Arus data yang menghubungkan
perusahaan dengan para pelanggannya cukup mirip dengan arus yang
menghubungkan perusahaan dengan para pemasoknya. Pesanan yang diterima
oleh perusahaan dari pelanggannya disebut pesanan penjualan (sales order),

2
sedangkan pesanan yang ditempatkan oleh perusahaan kepada pemasoknya
disebut pesanan pembelian (purchase order).
Perusahaan dapat mengirimkan pemberitahuan penolakan pesanan
penjualan kepada para pelanggannya karena peringkat kredit mereka yang
menurun. Meskipun pemasok juga dapat mengirimkan pemberitahuan
penolakan pesanan pembelian kepada perusahaan, kita telah menghilangkan
aliran tersebut karena alasan penyederhanaan. Baik perusahaan maupun para
pemasoknya menggunakan faktur untuk memberitahukan kepada pelanggan
berapa banyak jumlah yang terhutang dan laporan saldo (statement) untuk
menagih tagihan yang belum dibayar.
b. Subsistem-subsistem utama dari sistem distribusi
Berikut beberapa subsistem-subsitem utama dari sistem distribusi yaitu
sebagai berikut:
1) Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan
Empat sistem utama yang terlibat dalam pemenuhan pesanan pelanggan;
entri pesanan (memasukan pesanan pelanggan kedalam sistem), sistem
persediaan (memelihara catatan persediaan), sistem penagihan (membuat
faktur pelanggan), dan sistem piutang dagang (menagih utang dari para
pelanggan).
2) Sistem yang memesan persediaan pengganti
Dengan cara yang sama, kita mengidentifikasikan subsistem-subsistem
yang berkaitan dengan pemesanan persediaan pengganti dari pemasok.
Sistem pembelian (purchasing system) menerbitkan pesanan pembelian
kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan. Sistem penerimaan
(receiving system) menerima persediaan, dan sistem utang dagang
(accounts payable system) melakukan pembayaran.
3) Sistem yang menjalankan buku besar
Sistem buku besar (general ledger system) adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan
untuk menyajikan gambaran keuangan operasi perusahaan secara gabungan.
File yang memuat data akuntansi yang telah digabungkan itu adalah buku
besar (general ledger). Terdapat dua sistem yang terkait. Sistem yang
memperbarui buku besar update general ledger system) akan membukukan
catatan-catatan yang menguraikan berbagai tindakan dan transaksi kedalam

3
buku besar. Sistem pembuatan laporan manajemen (prepare managemen
report system) menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca dan
laporan laba rugi serta laporan lainnya.
4) Menempatkan sistem pemrosesan transaksi dalam perspektif
Bukanlah suatu kebetulan bahwa sistem pemrosesan transaksi adalah
sistem informasi yang pertama yang terkomputerisasi. Selain sebagai area
aplikasi yang paling dapat dipahami, sistem ini juga berperan sebagai
fondasi dari semua aplikasi yang lain. Fondasi ini mengambil bentuk basis
data, yang mendokumentasikan semua hal yang penting yang dilakukan
oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan
lingkungan.
2. Sistem Informasi Organisasi
Area-area bisnis perusahaan-keuangan, sumber daya manusia, layanan
informasi, manufaktur, dan pemasaran- menggunakan basis data yang diproduksi
oleh sistem pemrosesan transaksi, ditambah data dari sumber-sumber yang lain,
untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh para manajer untuk mengambil
keputusan dan memecahkan masalah. Sistem informasi dikembangkan untuk setiap
area bisnis ini. jenis sistem informasi lainnya yang telah diimplementasikan di
banyak perusahaan-sistem informasi eksekutif (executive information system-EIS)
ditujukan untuk tingkat organisasi dari pada area bisnis. EIS digunakan oleh para
manajer ditingkat organisasi yang lebih tinggi.
Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi
(organizational information system). Semua sistem informasi tersebut
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan
dengan bagian-bagian tertentu dari organisasi.
a. Sistem informasi pemasaran
Sistem informasi pemasaran (marketing information system-MKIS)
memberikan informasi yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran
perusahaan. Sebuah MKIS terdiri atas kombinasi antara subsistem input dan
subsistem output yang terhubung oleh basis data.
Subsistem output memberikan informasi mengenai unsur-unsur penting
didalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat unsur utama
yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan mendapat keuntungan. Subsistem produk (memberikan informasi

4
mengenai produk-produk perusahaan. Subsistem lokasi (memberikan informasi
mengenai jaringan distribusi perusahaan). Subsistem promosi (memberikan
informasi mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan. Subsistem
harga (membantu manajer mengambil keputusan harga. Selain itu, masih
terdapat subsistem kelima, subsistem bauran terintegrasi, yang memungkinkan
para manajer mengembangkan strategi yang mempertimbangkan pengaruh
gabungan dari unsur-unsur diatas.
Basis data. Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis
data. Basis data di populasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.
Subsistem input. Sistem pemrosesan transakasi mengumpulkan data dari
sumber-sumber internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis
data. Subsistem riset pemasaran juga mengumpulkan data internal dan
lingkungan dengan melakukan studi-studi khusus. Subsistem intelegensi
pemasaran mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga
manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan
perusahaan dan unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi operasi pemasaran.
b. Sistem informasi sumber daya manusia
Sistem informasi sumber daya manusia memberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia
perusahaan. Sistem informasi transaksi memberikan data input, sama seperti
subsistem riset sumber daya manusia yang melakukan studi-studi khusus dan
subsistem inteligensi sumber daya manusia yang mengumpulkan data
lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
c. Sistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufaktur (manufacturing information system)
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan
dengan operasi manufaktur perusahaan. Subsistem rekayasa industry terdiri atas
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para teknisi industri yang melakukan
studi atas operasi manufaktur untuk memastikan keefisiensinya. Empat
subsistem output memberikan laporan atas subjek-subjek yang sangat besar
kepentingannya dalam manufaktur-produksi, persediaan, mutu, dan biaya.

5
d. Sistem informasi keuangan
Sistem informasi keuangan memberikan informasi kepada seluruh manajer
perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Subsistem
audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan
untuk menjaga integritas sistem perusahaan. Aktivitas-aktivitas output penting
meliputi peramalan tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang
melalui perusahaan, dan mengendalikan keuangan perusahaan.
e. Sistem informasi eksekutif
Sistem informasi eksekutif (executive information system-EIS) adalah suatu
sistem yang memberikan informasi kepada manajer ditingkat yang lebih tinggi
atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dipergunkan pula istilah sistem
pendukung eksekutif. EIS perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun kerja
eksekutif yang terhubung melalui komputer jaringan ke komputer pusat.

3. Manajemen Hubungan Pelanggan


Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM)
adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik
perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan
ini. strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka Panjang dengan
pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, kerena mempertahankan pelanggan
yang sudah ada biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan
baru. Oleh karena itu, perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami para
pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan merek akan
tetap setia kepada perusahaan.
Ketika sebuah perusahaan mencoba untuk mempraktikan CRM, perusahaan
tersebut akan menerapkan sebuah sistem CRM. Sistem CRM akan
mengakumulasikan data pelanggan dalam jangka 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan
lebih dan menggunakan data itu untuk memberikan informasi kepada para
pengguna.

6
4. Data Warehousing
Seperti yang dapat anda bayangkan , seiring dengan terakumulasinya data
transaksi selama bertahun-tahun, maka volume data akan menjadi sangatbesar.
Hanya dalam waktu belakangan ini saja teknologi komputer mampu mendukung
suatu sistem denganpermintaan data berskala besar seperti itu. Kini dimungkinkan
untuk membangun suatusistem dengan kapasitas data yang hampir tak terbatas.
a. Karakteristik data Warehouse
1) Kapasitas penyimpanan sangat besar
2) Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan-catatan baru,
bukannya dijaga tetap paling muktahir dengan memperbarui catatan-
catatan yang sudah ada dengan informasi yang baru.
3) Data dapat diambil dengan mudah.
4) Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak
digunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari.
b. Sistem data Warehousing
Data warehouse adalah bagian utama data warehousing yang
memasukan data kedalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan
menyediakan informasi tersebut kepada pengguna.
Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transaksi,
namun tambahan data dapat diperoleh dari sumber-sumber yang lain, baik itu
internal maupun lingkungan. Ketika data diidentifikasi memiliki nilai
potensial dalam pengambilan keputusan, maka data tersebut akan ditambahkan
ke data warehouse.
Sistem data warehousing juga mencakup komponen manajemen dan
kendali. Komponen ini mirip dengan sistem manajemen basis data, yang
mengendalikan pergerakan data di sepanjang sistem.
c. Bagaimana data disimpan dalam tempat penyimpanan data warehouse
Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu
disimpan bersama dalam satu lokasi, yang biasanya berbentuk suatu tabel.
Data tersebut meliputi data pengidentifikasi (seperti nomor pelanggan), data
deskriptif (seperti nama pelanggan), dan data kuantitatif (seperti penjualan
bulan ini). Dalam tempat penyimpanan data warehouse, terdapat dua janis
tabel yang disimpan dalam tabel-tabel terpisah. Tabel data akan digabung
untuk mengahasilkan suatu paket informasi.

7
d. Penyampaian informasi
Unsur terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem
penyampaian informasi, yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan
data, dan mengubahnya menjadi informasi, dan menjadikan informasi tersebut
tersedia bagi para pengguna.
Proses melakukan navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkatan
rincian disebut drill down, suatu proses yang berawal dari EIS. Proses
melakukan navigasi ke atas disebut roll up, yang memungkinkan pengguna
memulai dengan tampilan terinci dan kemudian meringkas rincian-rincian
tersebut menjadi tingkat ringkasan yang semakin tinggi. Pengguna juga dapat
melakukan drill across, dengan cepat bergerak dari satu hierarki data ke
hierarki lainnya, dan drill through, berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat
terendah data yang terinci.
e. OLAP
Peranti lunak yang secara khusus telah dikembangan untuk data
warehouse. Peranti lunak ini disebut OLAP, yang merupakan singkatan dari
on-line analytical processing. OLAP memungkinkan pengguna berkomunikasi
dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka web dan dengan cepat
memperoleh informasi dalam berbagai jenis format, termasuk grafik.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP
( relational on-line analytical processing) menggunakan suatu manajemen
basis data rasional standar. MOLAP ( multidimensional on-line analysis
processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus
multidimensional. Data ROLAP pada umumnya memiliki bentuk terinci, dan
harus dilakukan analisis untuk mendapatkan ringkasannya. Data MOLAP pada
umumnya telah diproses terdahulu untuk menghasilkan ringkasan pada
berbagai tingkat rincian dan disusun menurut berbagai dimensi.
f. Data mining
Istilah yang sering kali dipergunakan sehubungan dengan data
warehousing dan data mart adalah data mining (penambangan data). Data
mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui
oleh pengguna. Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari
emas di aliran sungai pegunungan. Data mining membantu pengguna dengan
menentukan hubungan dan menyajikannya dengan cara yang dapat dipahami
8
sehingga hubungan tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan.
Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining. Verifikasi hipotesis
(hypothesis verifycation) dan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
g. Verifikasi hipotesis
Asumsikan sebuah bank telah memutuskan untuk menawarkan reksa
dana kepada para nasabahnya. Manajemen bank ini menargetkan materi-
materi promosi pada segmen nasabah yang menawarkan potensi bisnis
terbesar. Satu pendekatan adalah bagi para manajer untuk mengidentifikasi
karakteristik-karakteristik yang mereka percaya akan dimiliki oleh anggota
sasaran pasar tersebut. Asumsikan bahwa manajer percaya bahwa pasar
sasarannya terdiri atas para nasabah berusia muda, telah menikah, memiliki
dua sumber penghasilan, dan dengan nilainkekayaan yang tinggi. Query
multidimensional ini dapat dimasukan kedalam DBMS, dan records nasabah
yang sesuai akan diambil. Pendekatan seperti ini dimulai dengan hipotesis
pengguna mengenai bagaimana data saling terhubung, disebut verifikasi
hipotesis (hypothesis verification). Kelemahan pendekatan ini adalah bahwa
proses pengambilan akan sepenuhnya dipandu oleh pengguna. Informasi yang
terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan data. Ini
merupakan cara tradisional untuk melakukan query atas suatu basis data.
h. Penemuan pengetahuan
Dalam penemuan pengetahuan (knowledge discovery), sistem data
warehousing menganalisis tempat penyimpanan data warehouse, mencari
kelompok-kelompok dengan karakritestik yang sama.
Kontribusi utama penemuan pengetahuan adalah bahwa ia memberikan
sistem data warehousing kemampuan menganalisis data yang melebihi
kemampuan pengguna itu sendiri, agar dapat mencapai hal ini, peranti lunak
data mining harus mampu mengidentifikasi pola-pola didalam data yang tidak
diketahui pengguna.
i. Menempatkan data warehousing dalam perspektif
Kebutuhan akan data warehousing selalu ada sejak dulu, namun
teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukungnya baru tersedia dan
terjangkau belakangan ini. Ketika teknologi mampu mengejar permintaan,
beberapa pencapaian yang dramatis pun berhasil dilakukan, seperti cara baru
penyimpanan data dalam paket-peket informasi, yang memungkinkan

9
dilakukannya analisis data dengan cara yang praktis tak terbatas, dan OLAP,
yang memungkinkan diambilnya data dengan cepat. Metodologi dan teknologi
yang telah ada juga ikut diterapkan, seperti konsep drill-down dan penggunaan
kecerdasan buatan untuk menemukan hubungan-hubungan baru didalam data.
Kemampuan untuk menyimpan jumlah data yang praktis tak terbatas
dan mengambilnya dengan cepat telah membuka gerbang-gerbang pemrosesan
data yang baru.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai
seberapa jauh mereka telah mencapainya. Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah
CSF, dan faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang
lain. Sistem Pemrosesan Transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang
mengumpulkan data yang menguraikan aktifitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat
didalam maupun diluar perusahaan.
Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam
maupun di luar perusahaan. Subsistem-subsistem utama dari sistem distribusi, yaitu:
1. Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan
2. Sistem yang memesan persediaan pengganti
3. Sistem yang menjalankan proses buku besar
Sistem informasi didalam organisasi terdiri dari Sistem Informasi Pemasaran,
Sumber Daya Manusia, Manufaktur Keuangan, dan Sistem Informasi
Eksekutif. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management)
adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik
perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini.
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-
HRIA) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan
sumber daya manusia perusahaan. Sistem informasi eksekutif (executive information
system – EIA) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di
tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM)
adalah manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima
nilai maksimum dari hubungan ini. Data warehouse adalah bagian utama dari data
warehousing yang memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna.

11
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational
on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional
standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu
sistem manajemen basis data khusus multidimensional.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas bahwa terdapat saran yang dapat digunakan suatu
perusahaan. Dalam membangun sebuah perusahaan diharuskan untuk memastikan
integritas data antara sistem pemrosesan transaksi dan sistem data warehousing. Ini akan
memungkinkan organisasi untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat.

Ketika manajemen
sebuah perusahaan
menjalankan konsep CSF
mereka akan
memusatkan perhatian pada
pengedintifikasian CSF dan
kemudian memonitor
sampai
seberapa jauh mereka telah
mencapainya. Aktivitas-

12
aktivitas penting tersebut
adalah CSF,
dan faktor ini dapat
berbeda-beda dari satu
jenis organisasi ke jenis
organisasi yang
lain. Sistem Pemrosesan
Transaksi digunakan untuk
menjelaskan sistem
informasi yang
mengumpulkan data yang
menguraikan aktifitas
perusahaan, mengubah data
menjadi
informasi, dan menyediakan
informasi tersebut bagi para
13
pengguna yang terdapat
didalam
maupun diluar perusahaan.
Ketika manajemen sebuah
perusahaan menjalankan
konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada
pengedintifikasian CSF dan
kemudian memonitor
sampai
seberapa jauh mereka telah
mencapainya. Aktivitas-
aktivitas penting tersebut
adalah CSF,
dan faktor ini dapat
berbeda-beda dari satu
14
jenis organisasi ke jenis
organisasi yang
lain. Sistem Pemrosesan
Transaksi digunakan untuk
menjelaskan sistem
informasi yang
mengumpulkan data yang
menguraikan aktifitas
perusahaan, mengubah data
menjadi
informasi, dan menyediakan
informasi tersebut bagi para
pengguna yang terdapat
didalam
maupun diluar perusahaan.

15
Ketika manajemen sebuah
perusahaan menjalankan
konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada
pengedintifikasian CSF dan
kemudian memonitor
sampai
seberapa jauh mereka telah
mencapainya. Aktivitas-
aktivitas penting tersebut
adalah CSF,
dan faktor ini dapat
berbeda-beda dari satu
jenis organisasi ke jenis
organisasi yang

16
lain. Sistem Pemrosesan
Transaksi digunakan untuk
menjelaskan sistem
informasi yang
mengumpulkan data yang
menguraikan aktifitas
perusahaan, mengubah data
menjadi
informasi, dan menyediakan
informasi tersebut bagi para
pengguna yang terdapat
didalam
maupun diluar perusahaan
KESIMPULAN

17
Ketika manajemen sebuah
perusahaan menjalankan
konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada
pengedintifikasian CSF dan
kemudian memonitor
sampai
seberapa jauh mereka telah
mencapainya. Aktivitas-
aktivitas penting tersebut
adalah CSF,
dan fakt

18
DAFTAR PUSTAKA
McLeod Jr, Raymod dan George P Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10.
Jakarta : Salemba Empat

19

Anda mungkin juga menyukai