Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Disusun Oleh :

NAMA : INTAN AMALIA SUARDI

NIM : 22003007

MATA KULIAH : ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN


MATERI MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Pengertian

Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun dalam materi ini hanya akan
disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :

1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai berikut :
“manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan
orang-orang lain” (Management involves getting things done thought and with people).

2. Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.

3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya :


“manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting
of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in
order to accomplish predetermined objectives)

4. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”

Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen memiliki
beberapa ciri antara lain :

-Manajemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengarahan


dan pengawasan

- Tersedia sumber daya; manusia, material dan sumber lain

- Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien dan efektif

- Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer)

- Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang harus dimiliki oleh manajer
Pandangan Terhadap Manajemen

Untuk mengkaji lebih jauh tentang manajemen, perlu disampaikan beberapa pandangan tentang
manajemen :

a. Manajemen sebagai suatu sistem Manajemen dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri
dari berbagai bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi.

b. Manajemen sebagai suatu proses Manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan
pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu
proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh manajer.

c. Manajemen sebagai suatu ilmu terapan Manajemen hanya dapat diterapkan dalam kehidupan yang
nyata, dan dalam menerapkan manajemen, dibantu oleh berbagai cabang ilmu lainnya, seperti ;
komunikasi, sosiologi, ekonomi, psikologi, matematika, dll.

d. Manajemen merupakan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen
dapat dipelajari dari proses kerjasama yang berkembang antara pimpinan dengan staf untuk mencapai
tujuan organisasi.

e. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia.

Dalam manajemen, manusia merupakan sumber daya yang paling penting. Dari sudut pandang ini
manajemen dapat dilihat dari perilaku manusia yang ada dalam organisasi. Di sini dapat ditelaah
mengenai aspek kepemimpinan serta proses dan mekanisme kepemimpinan. Ditinjau dari pengambilan
keputusan dapat dikatakan ‘Management as a decision making process’.

f. Manajemen sebagai proses pemecahan masalah Proses manajemen dalam prakteknya dapat dikaji
dari proses pemecahan masalah yang dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam
organisasi. Secara konkrit dalam organisasi pelayanan kesehatan, seperti yang dilakukan di Rumah Sakit
dan Puskesmas yaitu, identifikasi masalah → perumusan masalah → dilanjutkan dengan langkah-
langkah pemecahan masalah. Melalui tahapan tersebut diharapkan tercapai hasil kegiatan secara efektif
dan efisien.

g. Manajemen sebagai profesi. Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian
tertentu, seperti halnya bidang-bidang lain, misalnya profesi di bidang kesehatan, di bidang hukum, dll.

Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada tiga alasan mendasar, mengapa manajemen
diperlukan, yaitu :

1) Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan
juga tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut.

2) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen


dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran dan kegiatan yang bertentangan dari
pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi, seperti ; pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat
kerja, masyarakat, pemerintah (pemerintah daerah), dll.

3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi Manajemen

Seperti telah diuraikan di atas, bahwa manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari fungsi-fungsi
manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer. Banyak ahli manajemen yang menyampaikan
tentang fungsi manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, bahkan
pendapat satu dengan lainnya saling melengkapi. Para ahli manajemen, antara lain ; George Terry, L.
Gullick, H. Fayol dan Koonzt O’Donnel mengemukakan tentang fungsi manajemen sebagai berikut :

PERBANDINGAN FUNGSI MANAJEMEN

George Terry L. Gullick H. Fayol Koonzt O’Donnel Planning Planning Planning Planning Organizing
Organizing Organizing Organizing Actuating Staffing, Directing, Coordinating Commanding, Coordinating
Staffing, Directing Controlling Reporting Controlling Controlling Budgeting

Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata banyak kesamaan, dan secara garis besar dapat
dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi
penggerakan pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating), fungsi pengawasan dan
pengendalian (controlling, reporting).

Keterampilan yang Harus Dimiliki Manajer

Seorang manajer dituntut untuk memiliki keterampilan khusus yang bersifat manajerial sesuai dengan
tingkatan dan kedudukannya dalam organisasi. Di dalam organisasi yang besar kedudukan manajer akan
dibedakan ke dalam tiga tingkatan, yaitu ; manajer tingkat tinggi (top level manager), manajer tingkat
menengah (middle level manager) dan manajer tingkat bawah (low level manager). Berdasarkan
tingkatan tersebut keterampilan atau kemampuan manajer juga akan berbeda.

Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer yaitu : keterampilan manajerial (management
skill), keterampilan melakukan hubungan antar manusia (human relation skill), dan keterampilan teknis
(technical skill), untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

JENIS KETERAMPILAN MANAJER

Top Conceptual skill

Middle magement skill

Low manager Technical skill


Dari bagan di atas, terlihat bahwa makin tinggi jabatan seseorang dalam organisasi, akan semakin
dituntut mempunyai keterampilan konseptual dan semakin rendah kedudukan seseorang dalam
organisasi semakin dituntut mempunyai keterampilan secara teknik. Tetapi dalam setiap tingkatan
manajer tersebut harus dimiliki keterampilan dalam melakukan hubungan antara manusia.

Keterampilan konseptual, adalah keterampilan dimana seorang manajer harus mempunyai


pengetahuan tentang keseluruhan (kompleksitas) dari organisasi yang dipimpinnya, antara lain ;
merumuskan visi, misi dan strategi organisasi, serta kebijakan untuk merealisasikannya.

Keterampilan hubungan antar manusia, adalah kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain,
yaitu dengan melakukan komunikasi yang efektif, memotivasi staf sehingga mampu menerapkan
kepemimpinan secara efktif. Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan, metoda, teknik atau peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas
organisasi.

Manajemen Pelayanan Kesehatan

Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub sistem pelayanan kesehatan yang pada dasarnya
melaksanakan dua jenis pelayanan ; (1) pelayanan kesehatan dan (2) pelayanan administrasi.
Pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi
medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dilakukan di Rumah sakit meliputi; gawat darurat,
rawat jalan dan rawat inap, sedangkan di Pukesmas hanya pelayanan; gawat darurat (kearah
pertolongan pertama) dan rawat jalan.

Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui Paradigma Sehat, pelayanan kesehatan di rumah
sakit maupun di Puskesmas lebih difokuskan pada upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan
(preventif) dengan tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu, pelayanan kesehatan di
rumah sakit dan puskesmas bukan hanya kepada individu (pasen), tetapi juga keluarga dan masyarakat,
sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna
(komprehensif dan holistik).

Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong rumah sakit dan puskesmas
melakukan perubahan visi, misi dan strategi dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Visi merupakan impian atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat mengantisipasi perubahan yang
sedang dan akan terjadi. Apabila su atu organisasi tidak memiliki visi maka perubahan lingkungan yang
tidak diduga sebelumnya sering dirasakan sebagai suatu musibah. Sedangkan misi dan strategi dibuat
dalam rangka merealisasikan visi yang telah ditetapkan.

Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu kepada konsep yang
disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsi-fungsi ; perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling).
Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis besar meliputi ;
perencanaan,pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.

1. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, karena perencanaan memegang
peranan yang sangat strategis dalam keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS. Terdapat beberapa
jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu : (a) perencanaan pengadaan obat dan logistik,
yang disusun berdasarkan pola konsumsi dan pola epidemiologi, (b) perencanaan tenaga professional
kesehatan, dalam menentukan kebutuhan tenaga tersebut misalnya ; tenaga perawat dan bidan,
menggunakan beberapa pendekatan, antara lain ; ketergantungan pasen, beban kerja, dll.

2. Pengorganisasian merupakan upaya untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki RS dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam manajemen
pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya.

3. Penggerakan pelaksanaan, manajemen rumah sakit hampir sama dengan hotel atau penginapan,
hanya pengunjungnya adalah orang sakit (pasen) dan keluarganya, serta pada umumnya mempunyai
beban sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya yang sedang dirawat.
Kompleksitas fungsi penggerakan pelaksanaan di RS sangat dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu : (1) sifat
pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan
(customer service), dengan hasil pelayanan kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan
cacat dan meninggal. Apapun hasilnya kualitas pelayanan diarahkan untuk kepuasan pasen dan
keluarganya. (2) Pelaksanaan fungsi actuating ini sangat kompleks,karena tenaga yang bekerja di RS
terdiri dari berbagai jenis profesi.

4. Pengawasan dan pengendalian, merupakan proses untuk mengamati secara terus menerus
(bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun

Manajemen Pelayanan Kesehatan

dan mengadakan koreksi (perbaikan) terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi
ini diperlukan adanya standar kinerja yang jelas. Dari standar tersebut dapat ditentukan indikator
kinerja yang akan dijadikan dasar untuk menilai hasil kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai
di RS meliputi tenaga yang memberikan pelayanan langsung kepada pasen, seperti ; perawat, bidan dan
dokter maupun tenaga administratif. Adanya indikator kinerja, akan memudahkan dalam melakukan
koreksi apabila ada penyimpangan.

Kecenderungan RS ke Depan

Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit, yaitu adanya perubahan pola pemerintahan
yang bersifat desentralisasi, dimana setiap daerah mempunyai otonomi untuk mengembangkan
daerahnya termasuk dalam mengelola pelayanan kesehatan dan akan memasuki era globalisasi.
Untuk itu RS perlu melakukan pembenahan secara internal, antara lain : a. Mengembangkan struktur
organisasi sesuai dengan tuntutan perubahan dan kebutuhan yang spesifik b. Menerapkan manajemen
strategis secara konkrit c. Mendayagunakan dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
tenaganya, termasuk tenaga keperawatan (perawat dan bidan) d. Memanfaatkan pendapatan sendiri
untuk memperoleh kemandirian dan kesinambungan (sustainability)

Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan
yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek; promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Upaya yang dilakukan untuk menjalankan misi Puskesmas, antara lain :

Manajemen Pelayanan Kesehatan

Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.

▪ Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of care yaitu peningkatan
kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll)
yang dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu peningkatan kualitas yang terkait
dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi sarana kesehatan (Puskesmas)

▪ Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

▪ Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar

▪ Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD).

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DI PUSKESMAS

Fungsi Manajemen Kegiatan

Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang dilakukan setahun sekali, unsur yang
direncanakan meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta penunjang lainnya). Sedangkan
perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara mengajukan usulan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Pengorganisasian

▪ Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya
bersifat fungsional

▪ Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok,
yang melibatkan tenaga perawat dan bidan.
▪ Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-desa

Manajemen Pelayanan Kesehatan

Manajemen Pelayanan Kesehatan

Penggerakan Pelaksanaan

▪ Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam rangka koordinasi lintas program dan sector

▪ Adanya proses kepemimpinan

▪ Dilakukan koordinasi secara lintas program & sector

▪ Pelaksanaan program pokok puskesmas yang melibatkan seluruh staf

Pengawasan dan Evaluasi

▪ Melalui pemantauan laporan kegiatan

▪ Pemantauan wilayah setempat (PWS)

▪ Supervisi

▪ Rapat rutin (staff meeting)

Setiap program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok) dikelola atau manajemennya
meliputi; perencanaan, manajemen personalia, pelatihan, supervisi, manajemen keuangan, manajemen
logistik, monitoring program, kerjasama/ koordinasi dan pencatatan/pelaporan.

Kecenderungan Perubahan Manajemen Puskesmas

Seperti telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya perubahan paradigma dalam
pembangunan kesehatan, sangat berpengaruh terhadap semua sarana kesehatan, termasuk Puskesmas
sebagai institusi pelayanan kesehatan terdepan. Adanya perubahan visi, misi dan strategi Puskesmas
sebagai berikut :

Visi Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010, dengan memiliki 3 misi, yaitu;

(1) menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,

(2) memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan, dan

(3) memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.

Adapun strategi yang dikembangkan meliputi;

Manajemen Pelayanan Kesehatan


(a) mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan yang mantap di tingkat kecamatan,
agar dapat diterapkannya pembangunan berwawasan kesehatan,

(b) mengembangkan dan menerapkan asas kemitraan serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat,
sehingga terwujudnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,

(c) meningkatkan profesionalisme petugas, sehingga terwujud kualitas pelayanan kesehatan,

(d) mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan kewenangan yang diberikan Dinas
Kesehatan Kab/ Kota.

Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, juga ada Wakil
Kepala Puskesmas dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau
program kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi kesehatan, (2)
kesehatan lingkungan, (3) kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana, (4) perbaikan gizi, (5)
pemberantasan penyakit menular, (6) pengobatan.

Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan programprogram unggulan
berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah masing-masing. Contohnya, daerah yang diwilayah
kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko tinggi (high-risk group) ;
seperti ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah tersebut dapat dikembangkan
perawatan kesehatan masyarakat (community health nursing) sebagai program unggulan atau program
prioritas kesehatan lain.

Kesimpulan
Manajemen memiliki ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya sumber daya, upaya
penggerakan sumber daya, adanya orang yang menggerakan sumber daya (manajer), adanya proses;
perencanaan – pengorganisasian – penggerakan pelaksanaan – pengarahan dan pengendalian

Manajemen Pelayanan Kesehatan

Ada 3 alasan penting, mengapa suatu organisasi perlu menerapkan manajemen yaitu: untuk mencapai
tujuan organisasi, untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang ada dalam organisasi, agar tercapai
tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

▪ Secara umum, pendapat para ahli manajemen tentang fungsi manajemen memiliki kesamaan dan
pendapat satu dengan lainnya yang saling melengkapi. Pada dasarnya fungsi manajemen meliputi;
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

▪ Setiap manajer harus memiliki keterampilan; konseptual, manajerial dan keterampilan melakukan
hubungan antar manusia.
▪ Perubahan yang mendasar perlu dilakukan dalam manajemen pelayanan kesehatan, baik di Rumah
Sakit maupun di Puskesmas. Perubahan tersebut mencakup, perubahan visi, misi dan strategi,
mengembangkan struktur organisasi sesuai kebutuhan, melakukan manajemen strategis,
pengembangan SDM (manajemen SDM), melakukan upaya-upaya yang mendorong kemandirian

▪ Semua upaya perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.

Evaluasi
1.Apa pengertian manajemen ?

2. Coba saudara sebutkan ciri-ciri manajemen ?

3. Mengapa manajemen perlu diterapkan ?

4. Sebutkan fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli ?

coba saudara bandingkan ?

5. Keterampilan apa yang harus dimiliki seorang manajer ?

6. Menurut anda, apakah perlu ada perubahan dalam manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit
dan Puskesmas ?

Referensi
1. A.A. Gde Manunjaya, (1999) Manajemen Kesehatan, EGC – Jakarta

2. Arifin Abdurahman (1973), Kerangka Pokok-pokok Manajemen Umum, Jakarta

3. Azrul Azwar (1988), Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi kedua, PPT Bina Rupa Aksara.

4. Departemen Kesehatan RI (2002), Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era Desentralisasi


(DRAFT), Jakarta

5. Departemen Kesehatan RI (1999), Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Jakarta.

6. James.AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall International, Inc. Englewood
Cliffs, New York

7. Soedarmono Soejitno, Ali Alkatari, Emil Ibrahim (2000), Reformasi Perumahsakitan Indonesia, Dirjen
Yanmedik Depkes RI & WHO, Jakarta

8. Soewarno Handayaningrat (1981), Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen, CV Haji Masagung,
Jakarta.

9. T. Hani Handoko (1995), Manajemen, Edisi kedua, BPFE Yogyakarta, 1995

Anda mungkin juga menyukai