Pendahuluan
Disadari atau tidak, manajemen senantiasa dilakukan dalam berbagai aktivitas kehidupan
manusia hingga saat ini untuk mencapai tujuan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
hidupnya. Dengan kata lain, bahwa pencapaian-pencapaian manusia dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan hidupnya selama ini merupakan dampak dari penerapan
manajemen.
Salah satu contoh manajemen yang berkenaan dengan manusia sejak dalam kandungan
adalah pemeriksaan kandungan bagi para ibu hamil, pemberian vitamin, gagasan olahraga
secara teratur untuk menjaga kesehatan bayi yang ada dalam kandungan, dll. Contoh tersebut
menunjukkan bahwa manajemen telah diterapkan sejak manusia dalam kandungan,
sekalipun dalam konteks ini bayi yang ada dalam kandungan tidak melakukan sendiri secara
langsung.
upaya pengaturan dan pengelolaan yang baik dan berdaya guna. Artinya, manusia dengan
berbagai latar belakang akan memiliki kebutuhan dan
keinginan berbeda antara satu sama lain. Dari manajemen yang digunakan untuk aktivitas
yang berskala kecil, menengah, hingga pada aktivitas yang berskala besar. Namun demikian,
yang menjadi catatan penting adalah bahwa penerapan manajemen dalam konteks apapun
tetap bermuara pada satu titik, yaitu pencapaian tujuan secara optimum.
Dari berbagai paparan di atas, dapat disimpulkan beberapa alasan kenapa manajemen
dianggap perlu untuk dipelajari, diantanya adalah:
2. Manajemen memberikan pedoman sebagai dasar pola pikir, sikap, dan tindakan dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan;
penggerak, serta pengkoordinir sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan; dan
A. Pengertian Manajemen
Dalam memberikan pengertian manajemen, penulis menggunakan duapendekatan
yang lazim digunakan, yaitu pengertian secara etimologi dan pengertian secara terminologi.
Etimologi merupakan ilmu ketatabahasaan yang menekankan pada arti sesungguhnya yang
terkandung dalam suatu kata berdasarkan asal mula atau asal usulnya yang disepakati oleh
masya- rakat dalam tatanan sistem politik tertentu. Artinya, suatu kata apabila dipandang dari
sisi etimologinya, pasti hanya memiliki satu arti, kecuali sudah mengalami perubahan dalam
struktur kata, maka secara otomatis akan mengalami pergeseran arti dari yang seharusnya
terkandung.
Pengertian manajemen yang dikemukakan para ahli dapat ditemukan dalam banyak
literatur dan merujuk pada persepsi masing-masing. Konsekuensinya adalah cenderung
memunculkan pengertian yang berbeda pula antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini
dipaparkan beberapa pandangan mengenai pengertian manajemen, adalah :
B. Unsur-Unsur Manajemen
1. konseptual,
2. strategis, dan
3. makro.
Sebaliknya, semakin rendah posisi seseorang dalam lingkaran manajemen,
maka semakin dituntut untuk berpikir secara:
1. operasional,
2. teknis,
3. mikro
D. Fungsi Manajemen
Tujuan-tujuan yang telah ditetapkan akan dapat tercapai apabila manajemen
(pengelolaan) sumber daya yang dimiliki oleh perusahan tersebut dijalankan secara
baik. Henri Fayol (1916) mengemukakan pandangannya mengenai fungsi- fungsi
manajemen sebagai berikut:
1. planning (perencanaan)
2. organizing (pengorganisiran)
3. commanding (pengarahan)
4. coordinating (pengkoordinasian), dan
5. controlling (pengawasan)
E. Peran Manajer
hubungan antar tiga golongan peran manajer, dan dari tiga golongan itu terdapat
sepuluh peran manajer, dengan uraian berikut:
1. Peran antar-pribadi, meliputi:
a) Tokoh
b) Pemimpin
c) Penghubung
2. Peran informasional, meliputi:
a) Pemantau
b) Penyebar
c) Juru bicara
3. Peran pengambil keputusan, meliputi:
a) Wiraswastawan (Berjiwa Pengusaha)
b) Pereda gangguan
c) Pengalokasi sumber daya (Resource Allocation)
d) Perunding/Negosiator
F. Ciri-Ciri Manajer Profesional
Edgar H. Schein dan Borje O. Saxberg dalam Stoner James A.F. dan Charles
Wankel merumuskan ciri-ciri orang profesional sebagai berikut:
1. Orang-orang profesional mendasarkan setiap keputusannya pada prinsip-
prinsip umum.
2. Orang-orang profesional mencapai status profesionalnya melalui prestasi,
bukan melalui vaforitisme, atau faktor lain yang tidak berhubungan
dengan pekerjaan.
3. Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang melindungi
kliennya.
4. Orang-orang profesional mengabdikan dan mengikatkan diri pada
organisasi yang mewadahinya.
G. Karakteristik Manajer yang Berhasil
. Menurut J. Sterling Livingstone dalam Stoner, James A. F. dan Wankel Charles
(1988), ada tiga karakteristik yang dapat dikaitkan dengan manajer yang berhasil,
yaitu harus memiliki:
1. Kebutuhan untuk mengelola
2. Kebutuhan terhadap kekuasaan
3. Kemampuan untuk empati
H. Bidang-Bidang Manajemen
bidang manajemen dapat dikelompokkan dalam lima macam, yaitu bidang
produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dan bidang adiministrasi.
1. Bidang Produksi
2. Bidang Pemasaran
3. Bidang Keuangan
4. Bidang Personalia
5. Bidang Administrasi
I. Efisiensi dan Efektivitas Dalam Manajemen
Drucker (1993) memberikan batasan secara singkat mengenai efisiensi dan
efektivitas. Efisiensi dipandang sebagai upaya menjalankan pekerjaan dengan benar.
Sedangkan efektivitas dipandang sebagai upaya menjalankan pekerjaan yang benar.
Selanjutnya Stoner, James A. F. dan Freeman, R. Edward (1994)
mengemukakan pendapatnya mengenai efisiensi dan efektivitas yang tidak berbeda
dari yang disampaikan Drucker. Menurutnya efisiensi merupakan kemampuan untuk
melakukan pekerjaan dengan benar. Batasan tersebut berkenaan dengan konsep
“masukan” dan “keluaran”.
J. Hambatan dalam Penerapan Fungsi Manajemen
Penerapan fungsi-fungsi manajemen seperti yang telah dipaparkan di atas bukan
suatu mudah dan seringkali harus berbenturan dengan berbagai hambatan. beberapa
hambatan yang yang sering terjadi dalam penerapan fungsi-fungsi manajemen secara
umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu:
1. Hambatan internal
a) Manajer belum sepenuhnya memahami aspek-aspek yang
berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen.
b) Manajer seringkali masih kurang mampu menjabarkan fungsi-
fungsi manajemen secara operasional.
c) Organisasi belum siap melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
yang digariskan oleh manajer.
d) Belum tersedianya sarana dan prasarana yang dapat mendukung
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.
e) Adanya faktor risiko dan ketidakpastian di dalam pelaksanaan
kegiatan.
2. Hambatan eksternal
a) Adanya berbagai peraturan, ketentuan, atau perundang-undangan
pemerintah, baik tingkat pusat ataupun tingkat daerah.
b) Adanya dampak negatif dari pengembangan organisasi lain yang
sejenis.
c) Tidak mendukungnya infrastruktur yang ada di luar organisasi.