Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PENDAPATAN USAHA DAN BIAYA

OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR LOGAM DAN
SEJENISNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2017-2020

Ribka Mandagi1
1
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam
Ratulangi
1
email : ribkamielly@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari pendapatan
usaha dan biaya operasional terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur
sub sektor logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
periode 2017-2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif
dengan teknik pengumpulan sampel purposive sampling yaitu populasi pada 11
perusahaan manufaktur sub sektor logam dan sejenisnya dari tahun 2017-2020.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi liner berganda. Dari hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan usaha tidak berpengaruh positif
terhadap laba bersih, sementara biaya operasional berpengaruh positif terhadap
laba bersih. Demikian juga secara simultan, pendapatan usaha dan biaya
operasional berpengaruh positif terhadap laba bersih perusahaan.
Kata kunci : Pendapatan Usaha, Biaya Operasional, Laba Bersih,

ABSTRACT
This study aims to find out the effect of operating income and operating expense
to net profit of the metal manufacturing companies that listed in Indonesia Stock
Exchange for 2017-202 period. Purposive sampling method has been used
during identifying the samples in which for 11 metal manufacturing companies.
The statistic method to test the hypothesis is multiple linear regression analysis
using SPSS. The results of this study note that operating income partially not
affected the net profit of the company, meanwhile operating expense partially
affected company’s net profit. The two X variables which are operating income
and operating expense both simultantly affected company’s net profit.
Keywords : Operating Income, Operating Expense, Net Profit

1. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan dan perubahan yang terjadi di dunia bisnis saat
ini membuat para pelaku usaha untuk semakin mengembangkan bisnis sesuai
yang juga harus sesuai dengan perkembangan serta perubahan pola konsumen.
Setiap pelaku usaha maupun perusahaam tentu saja memiliki satu tujuan yaitu
untuk mendapatkan laba. Setiap tahunnya, perusahaan di suatu negara terus
bertambah sehingga mengakibatkan semakin tingginya persaingan antar industri

1
usaha. Salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu perusahaan yaitu dari
laba yang dihasilkannya, yang mana sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu
untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin.
Laba adalah selisih antara pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan
pada suatu periode dengan beban usaha yang dikeluarkan pada suatu periode
tertentu. Komponen utama yang mempengaruhi laba bersih dari suatu
perusahaan yaitu pendapatan dan biaya (Brigham, 2018). Keuntungan dapat
diperoleh secara maksimal apabila pendapatan pun maksimal, dan juga biaya
yang dikeluarkan. Perusahaan perlu memperhatikan pendapatan yang diterima
dan pengeluaran yang dilakukan selama kegiatan operasi berlangsung, agar
perusahaan dapat menghasilkan laba yang diinginkan demi keberlangsungan
usahanya. Jika pendapatan lebih besar dari beban maka perusahaan akan
memperoleh laba dan sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dari biaya yang
dikeluarkan maka perusahaan akan mengalami kerugian.
Industri manufaktur merupakan industri yang diminati oleh investor
diantara industri lainnya yang disebabkan oleh pertumbuhan dan prospek bisnis
yang baik, dilihat dari banyaknya investor dari negara-negara lain yang
berinvestasi di industri ini. Ditengah pandemi COVID-19 pun, sektor industri ini
memberikan sumbangsih positif terhadap upaya perbaikan ekonomi nasional
sehingga dianggap cukup resisten terhadap ancaman resesi ekonomi. Sektor
industri manufaktur menjadi sektor ekonomi yang tumbuh agresif ditengah
tekanan pandemi COVID-19 yaitu tumbuh sebesar 3.67%. Untuk sub sektor
industri yang tumbuh tertinggi yaitu industri alat angkutan naik 17,82% dan diikuti
oleh industri logam dasar yang naik sebesar 11,5%.1

Tabel 1. Rata-rata Pendapatan Usaha, Biaya Operasional dan Laba


Bersih Sektor Logam dan Sejenisnya di BEI Periode 2017-2020
Tahun Pendapatan Usaha Biaya Operasional Laba Bersih
2017 879,791,601,770 64,749,125,545 25,410,353,636
2018 1,052,047,051,475 62,456,355,770 -243,333,455
2019 1,009,296,276,182 69,540,017,000 17,909,264,975
2020 766,323,132,182 58,716,150,818 2,497,282,364
Sumber : BEI dan diolah penulis, 2022.

Pada Tabel 1 menunjukkan tingkat rata-rata pendapatan usaha, biaya


operasional dan laba bersih dari 13 perusahaan industri logam dan sejenisnya
yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Dapat dilihat diatas bahwa nilai dari
tiap variabel sangat berfluktuasi, dimana nilai pendapatan usaha tertinggi pada
tahun 2018, sedangkan biaya operasional dan laba bersih tertinggi berada pada
tahun 2019. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
meneliti lebih lanjut terkait pengaruh pendapatan usaha dan biaya operasional
terhadap laba bersih pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di
BEI tahun 2017-2020.

1. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka
pertanyaan penelitian yang dirumuskan antara lain :
a. Apakah pendapatan usaha berpengaruh terhadap laba bersih?
b. Apakah biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih?
c. Apakah pendapatan usaha dan biaya operasional berpengaruh secara
simultan terhadap laba bersih?

1
https://katadata.co.id/ameidyonasution/berita/6201d81b11247/pulih-usai-dihantam-pandemi-industri-manufaktur-
indonesia-tumbuh-3-6
2
1. 3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh dari Pendapatan Usaha
terhadap laba bersih dari perusahaan industri logam
b. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh dari Beban Operasional
terhadap laba bersih dari perusahaan industri logam

1. 4. Manfaat Penelitian
a. Dapat digunakan perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan mengenai pentingnya biaya operasional dan
pendapatan usaha terhadap laba perusahaan.
b. Dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi penulis untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi laba dari perusahaan, dilihat dari sisi
pendapatan dan biaya bahkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian
selanjutnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Kajian Teoritis
Pendapatan Usaha
Pendapatan merupakan tujuan utama dari pelaku usaha, termasuk
perusahaan sehingga pendapatan merupakan faktor penting keberhasilan kinerja
sebuah perusahaan. Pendapatan (income) adalah total penerimaan seseorang
atau perusahaan selama periode tertentu. Menurut ahli ekonomi klasik,
pendapatan ditentukan oleh kemampuan faktor-faktor produksi dalam
menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar kemampuan faktor produksi
menghasilkan barang dan jasa, semakin besar pula pendapatan yang diperoleh.4
Pendapatan usaha dapat diartikan sebagai perolehan dari serangkaian
kegiatan operasi pada suatu perusahaan atau penerimaan hasil penjualan dari
barang dan/atau jasa serta penghasilan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
usahanya. Diketahui bahwa pendapatan usaha terdiri 2 (dua) bagian, yakni:
1. Pendapatan Operasi, ialah penghasilan perusahaan diperoleh sebagai hasil
utama yang dibuat oleh perusahaan.
2. Pendapatan Lain-Lain, ialah penghasilan perusahaan dimana tidak memiliki
koneksi dengan pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dalam operasi
perusahaan. (Novia L., 2020)
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan pendapatan usaha adalah
penghasilan dari kegiatan bisnis perusahaan yang terdiri dari pendapatan
operasi dan pendapatan lainnya.

Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan guna menjalankan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaan tersebut. Biaya-biaya operasional tersebut diharapkan dapat
digunakan dan dialokasikan kepada sumber daya yang dimiliki secara efektif dan
efisien (Yelsha., 2019).
Biaya operasional dibagi menjadi dua indikator, yakni (Manda, 2018):
1. Biaya Penjualan ialah pengeluaran keseluruhan yang dikeluarkan oleh industri
untuk kegiatan penjualan barang yang ditangani oleh konsumen.
2. Biaya Umum dan Administrasi ialah total pengeluaran industri untuk kegiatan
non-bisnis.

3
Berdasarkan pengertian di atas, biaya operasional dapat disimpulkan
sebagai biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam operasional kegiatan
usahanya.

Laba Bersih
Laba merupakan indikator utama keberhasilan dari kegiatan bisnis suatu
perusahaan. Laba bersih adalah kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh
biaya untuk suatu periode tertentu setelah dikurangi biaya operasional termasuk
biaya pajak penghasilan yang disajikan pada laporan laba rugi. Laba bersih
digunakan manajemen dalam perencanaan penggunaan dana untuk perusahaan
di masa yang akan datang atau masa selanjut nya, serta untuk mengambil
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh manajemen melalui laporan laba
bersih sebagai antisipasi di masa selanjutnya.
Penjelasan di atas menjelaskan bahwa laba bersih merupakan faktor
terpenting didalam suatu perusahaan. Dengan kata lain, ini menunjukkan sejauh
mana perusahaan menghasilkan uang dari semua modal bisnis yang digunakan
untuk semua transaksi perusahaan.

2. 2 Tabulasi Hasil Penelitian Sebelumnya


No Nama Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Peneliti
1 Yelsha Pengaruh X1= Terdapat pengaruh
Dwi P, Pendapatan Usaha Pendapatan yang signifikan antara
2019 dan Biaya Usaha Pendapatan Usaha
e-ISSN : Operasional X2= Biaya dan Biaya Operasional
2548-1398 Terhadap Laba Operasional terhadap Laba Bersih
Bersih Survey Pada Y = Laba pada perusahaan jasa
Perusahaan Jasa bersih sub sektor transportasi
Sub Sektor yang terdaftar di BEI
Transportasi yang periode tahun 2013-
Terdaftar di Bursa 2017.
Efek Indonesia
2 Novia L. & Analisis Pendapatan X1= Pendapatan usaha
Yuliadi, Usaha Dan Biaya Pendapatan secara parsial
2020 Operasional Usaha berpengaruh pada Laba
Terhadap Laba X2= Biaya Bersih, sedangkan
e-ISSN : Bersih Pada Operasional biaya operasional tidak.
2714- Perusahaan Y = Laba Namun pendapatan
593X Konstruksi Di Bursa bersih usaha dan laba bersih
Efek Indonesia secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih
perusahaan konstruksi
di BEI.
3 Ujang S. & Pengaruh X1= Laba bersih dipengaruhi
Nanu H., Pendapatan Usaha Pendapatan oleh pendapatan usaha
2021 Dan Biaya Usaha dan biaya operasional.
Operasional X2= Biaya Dan juga laba bersih
e-ISSN : Terhadap Laba Operasional dipengaruhi oleh
2549- Bersih Y = Laba pendapatan usaha dan
791X bersih biaya operasional
secara simultan pada

4
perusahaan sektor
property dan real estate
yang terdaftar di BEI
periode 2015-2019.
4 Aria Pendapatan Usaha X1= Secara Parsial,
Masdiana Dan Beban Pendapatan pendapatan usaha
P, 2017. Operasional Usaha memiliki pengaruh
Terhadap Laba X2= Beban postif terhadap laba
e-ISSN: Bersih Pada Operasional bersih, sedangkan
2622-6421 Perusahaan Y = Laba beban operasional
Makanan Dan bersih tidak.
Minuman Secara simultan,
variabel pendapatan
usaha dan beban
operasional secara
simultan berpengaruh
terhadap laba bersih.

2. 3 Kerangka Pikir

2. 4 Hipotesis Penelitian
H1 : Pendapatan usaha berpengaruh signifikan terhadap laba bersih
H2 : Beban operasional berpengaruh signifikan terhadap laba bersih
H3 : Pendapatan usaha & beban operasional berpengaruh signifikan terhadap
laba bersih

3. METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, dimana penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai variabel baik
variabel independen maupun variabel dependen tanpa membuat perbandingan
atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

3. 2. Data dan Sumber Data


Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa
Laporan Laba Rugi dari tahun 2017 – 2020. Sumber data diperoleh melalui
akses langsung ke website resmi perusahaan.

3. 3. Metode Pengambilan Data


Data yang digunakan yaitu data sekunder, dengan metode purposive
sampling, dimana sampel yang diambil adalah perusahaan-perusahaan yang

5
tergolong dalam Sektor Ekonomi Industri, sub sektor Logam dan Sejenisnya.
Terdapat 17 Perusahaan industri logam dan sejenisnya yang tercatat di BEI,
namun 6 diantaranya menggunakan laporan keuangan dalam Dollar. Populasi
yang digunakan pada penelitian ini yaitu pada 10 perusahaan industri logam dan
sejenisnya yang tercatat di BEI seperti pada Tabel berikut :

Tabel 3. Populasi dalam Penelitian ini Perusahaan Logam dan Sejenisnya di BEI
No Klasifikasi Perusahaan Nama Perusahaan
1 ALKA PT. Alakasa Industrindo, Tbk
2 BAJA PT. Saranacentral Bajatama, Tbk
3 BTON PT. Betonjaya Manunggal, Tbk
4 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel, Tbk
5 INAI PT. Indal Aluminium Industry, Tbk
6 ISSP PT. Steel Pipe Industry Indonesia, Tbk
7 JKSW PT. Jakarta Kyoei Steel Works, Tbk
8 LION PT. Lion Metal Works, Tbk
9 LMSH PT. Lionmesh Prima, Tbk
10 PICO PT. Pelangi Indah Canindo, Tbk
11 PURE PT. Trinitan Metals and Minerals, Tbk
Sumber : BEI

3. 4. Metode Analisa
Metode analisis yang digunakan untuk pengujian ini yaitu metode analisis
kuantitatif, dimana dalam analisa pengolahan datanya yaitu analisis regresi
sederhana menggunakan aplikasi SPSS.

3. 4. 1. Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui korelasi
antar dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Nilai
korelasi berkisar antara -1 dan 1, dimana apabila nilai semakin mendekati 1 atau
-1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, dan apabila nilai semakin
mendekati 0 berarti hubungan antar dua variabel semakin lemah. Rumus regresi
liner adalah sebagai berikut :

Y = Laba bersih
X1 = Pendapatan Usaha
X2 = Biaya Operasional
a = Konstanta
b = Koefisien
e = error

3. 4. 2 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji
autokorelasi, dan uji multikolinearitas dengan pendekatan keilmuan yaitu statistik.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah variabel yang digunakan telah
memiliki distribusi normal. Apabila nilai signifikansi > 0,05 berarti data telah
terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinearitas

6
Uji multikolinearitas digunakan untuk menyetujui model regresi dimana ada
perbedaan pendapat antara variabel independen. Apabila nilai toleransi >
0,10 dan serta VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinearitas antara variabel
independen di model regresi.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi memverifikasi bahwa korelasi antar residu periode t serta
residu periode sebelumnya (t-1) pada model regresi linier. Uji ini
menggunakan tabel Durbin Watson. Apabila model regresi tanpa masalah
autokorelasi berarti benar.

3. 4. 3 Uji Hipotesis
a. Uji statistik t (Secara Parsial)
Uji Statistik t (parsial) bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh
signifikan dari setiap varabel independen. Dasar pengambilan keputusan
yaitu :
thitung > ttabel, maka H0 ditolak, Ha diterima.
thitung < ttabel, maka H0 diterima, Ha ditolak.
Beralaskan signifikan dalam pengambilan keputusan yaitu :
1. Kalau probabilitas < 0,05, H0 ditolak serta Ha diterima
2. Kalau probabilitas > 0,05, H0 diterima serta Ha ditolak

b. Uji statistik F (Secara Simultan)


Uji Statistik f (simultan) bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh
signifikan dari semua varabel independen terhadap variabel dependen
secara simultan. Dasar pengambilan keputusan yaitu :
Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, Ha diterima.
Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, Ha ditolak.
Beralaskan signifikan dalam pengambilan keputusan yaitu :
1. Kalau probabilitas < 0,05, H0 ditolak serta Ha diterima
2. Kalau probabilitas > 0,05, H0 diterima serta Ha ditolak

3. 5. Definisi Operasional
Variabel penelitian ini yaitu atribut atau sifat dari objek yang ditetapkan
oleh peniliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian
ini yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yaitu
Pendapatan Usaha (X1) dan Biaya Operasional (X2) sementara variabel
dependen yaitu Laba Bersih (Y).

Tabel 4. Operasional Variabel


Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Pendapatan Pendapatan adalah Beban Operasional = Rasio
Usaha (X1) penghasilan yang timbul Biaya Pemasaran +
dalam pelaksanaan aktivitas Biaya Umum &
perusahaan yang biasa Administrasi
(misalnya penjualan barang
dagangan atau pendapatan
jasa).
Biaya Beban operasional adalah Pendapatan usaha = Rasio
Operasional biaya-biaya yang tidak Pendapatan
(X2) berhubungan dengan produk Operasional +

7
perusahaan tetapi berkaitan Pendapatan Non
dengan aktivitas perusahan. Operasional
Laba Bersih Laba bersih adalah selisih Laba bersih = Laba Rasio
(Y) antara pendapatan yang sebelum pajak – pajak
diperoleh suatu perusahaan penghasilan
pada suatu periode dengan
beban usaha dan pajak
penghasilan yang
dikeluarkan pada suatu
periode tertentu. (Brigham,
2017).

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4. 1. Diskripsi Variabel
Data variabel yang digunakan penelitian ini yaitu terdapat 2 variabel
independen yaitu Pendapatan Usaha (X1) dan Biaya Operasional (X2) dan satu
variabel dependen yaitu Laba Bersih (Y).

4. 2. Analisa Data
4. 2. 1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dengan menggunakan
aplikasi SPSS 15 menggunakan probability plot yang terlihat pada Gambar 1
sebagai berikut :

Gambar 1. Normal P-Plot

Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis


dan mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
terdistribusi secara normal.

8
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Hasil pengujian dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengujian di atas, nilai toleransi pada tabel di atas


berada > 0,10 dan nilai VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa diantara
variabel independen, tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi Durbin Watson menjelaskan apabila nilai Durbin Watson
terletak antara du sampai dengan (4-du) maka tidak ada gejala autokorelasi.
Pada tabel Durbin Watson k = 2 dan N = 40
du = 1,557
4-du = 4 – 1,557 = 2,443
Tabel 6. Uji Autokorelasi

Hasil pada tabel 6 di atas menunjukkan angka Durbin Watson sebesar


1,561 yang mana > dari du dan < (4-du) sehingga menunjukkan tidak ada gejala
autokorelasi.

4. 2. 2. Uji Hipotesis
a. Model Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk menunjukkan hubungan
antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y), dengan
menggunakan regresi linier sederhana maka dapat diketahui pengaruh
pendapatan usaha dan biaya operasional terhadap laba bersih. Hasil pengolahan
data menggunakan SPSS pada Tabel 7.

Tabel 7. Analisis Regresi Sederhana

9
Hasil dari tabel diatas, maka disusunkan persamaan regresi linear yaitu :

Y = -27707+ 0.008 X1 + 0.127 X2 + e


Keterangan :
Y = Laba bersih
X1 = Pendapatan usaha
X2 = Biaya Operasional
Dari hasil koefisien dapat dikembangkan dasar persamaan regresi linear
berganda di atas yaitu :
- Konstanta sebesar -27,707 jika pendapatan usaha serta biaya operasional
tidak ada, jadi laba bersih sebesar -27,707.
- Koefisien regresi X1 sebesar 0.008, setiap naik satu satuan pendapatan
usaha, akan meningkat laba bersih 0.008 satuan.
- Koefisien regresi X2 sebesar 0,127, setiap naik satu satuan biaya
operasional akan mampu menaikkan laba bersih 0,127 satuan.

b. Uji t (parsial)
Uji t parsial bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan
untuk setiap variabel independen.
Ttabel = α/2 ; n-k-1 = 0,025 ; 29 = 2.01954
Tabel 8. Uji t parsial

Berdasarkan tabel 8 di atas, untuk variabel pendapatan usaha (X1)


probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
Dari nilai thitung pun menunjukkan angka lebih kecil dari nilai ttabel. Jadi dapat
dikatakan pendapatan usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.
Sementara untuk variabel biaya operasional (X2), probabilitas signifikan lebih
kecil dari 0,05 demikian juga nilai thitung pun menunjukkan angka lebih besar dari
nilai ttabel sehingga disimpulkan Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian
dapat dikatakan biaya operasional berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

c. Uji f (simultan)
Uji statistik F (simultan) dilakukan untuk menguji apakah ada pengaruh
dari semua variabel terhadap variabel dependen secara simultan dimana telah
dirumuskan pada model persamaan regresi linier berganda apakah sudah akurat.

10
Tabel 9. Uji f (simultan)

Tabel di atas menunjukkan hasil dari Uji f, nilai signifikankansi sebesar


0,001 sehingga < 0,05 maka dapat disimpulkan H0 diterima serta Ha ditolak,
yaitu pendapatan usaha serta biaya operasional secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

4. 3. Pembahasan
a. Pengaruh Pendapatan Usaha Secara Parsial Terhadap Laba Bersih
Hipotesis pertama (H1) yaitu pendapatan usaha berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih. Hasil yang diperoleh efek signifikan sebesar 0,00 > 0,05,
jadi H0 diterima serta Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan
usaha tidak berpengaruh signifikan secara parsial pada laba bersih perusahaan
industri logam dan sejenisnya pada tahun 2017-2020. Hal ini kontradiktif dengan
penelitian-penelitian sebelumnya, yang diduga karena laba perusahaan sektor
industri logam dan sejenisnya sangat berfluktuasi. Dengan kata lain, setiap jenis
perusahaan memiliki operasional usaha yang berbeda-beda, termasuk dari sisi
pendapatannya.

b. Pengaruh Biaya Operasional Secara Parsial Terhadap Laba Bersih


Hipotesis kedua (H2) yaitu biaya operasional berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih. Hasil yang diperoleh efek signifikan sebesar 0,00 > 0,05,
jadi Ha diterima serta H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya
operasional memiliki pengaruh signifikan secara parsial pada laba bersih
perusahaan industri logam dan sejenisnya pada tahun 2017-2020. Hal ini
berbeda dengan beberapa penelitian-penelitian sebelumnya, seperti yang
disampaikan oleh Novia L. & Yuliadi, (2020) pada perusahaan konstruksi dan
pada penelitian Aria dan Masdiana P, (2017) pada perusahaan makanan dan
minuman juga yang diduga aktivitas operasional usaha masing-masing
perusahaan berbeda-beda.

c. Pengaruh Pendapatan Usaha dan Biaya Operasional Secara Simultan


Terhadap Laba Bersih
Hipotesis ketiga (H3) yaitu pendapatan usaha dan biaya operasional
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Hasil yang diperoleh efek signifikan
sebesar 0,00 > 0,05, jadi H0 ditolak serta Ha diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa pendapatan usaha dan biaya operasional secara simultan
berpengaruh signifikan pada laba bersih perusahaan industri logam dan
sejenisnya pada tahun 2017-2020. Hal ini sama dengan seluruh penelitian-
penelitian sejenis sebelumnya, dimana hasil dari penelitian-penelitian tersebut
yaitu pendapatan usaha dan biaya operasional secara simultan memberikan
pengaruh signifikan terhadap laba bersih.

11
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
pendapatan usaha dan biaya operasional terhadap laba bersih perusahaan
industri logam dan sejenisnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari
penelitian ini yaitu :
a. Pendapatan usaha dari perusahaan industri logam dan sejenisnya sangat
berfluktuasi, bahkan cenderung mengalami penurunan.
b. Pendapatan usaha (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih
perusahaan industri logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI periode
tahun 2017-2020.
c. Biaya operasional (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap laba bersih
perusahaan industri logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI periode
tahun 2017-2020.
d. Pendapatan usaha dan biaya operasional secara simultan meemberikan
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan industri logam dan
sejenisnya yang terdaftar di BEI periode tahun 2017-2020.

5. 2. Saran
a. Bagi perusahaan, agar tetap meningkatkan pendapatan usaha sambil
mengefisiensikan biaya operasional sehingga dapat menghasilkan laba
bersih yang maksimal.
b. Penelitian yang akan datang sebaiknya dapat meneliti lebih lanjut variabel
lainnya yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan, seperti rasio-rasio
keuangan.

12
Daftar Pustaka

Brigham, E. 2018. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

David, F.R. 2011. Strategic Management. New Jersey : Pearson Education, Inc.

Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete : Dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Lesly, N., Yuliadi. 2020. ANALISIS PENDAPATAN USAHA DAN BIAYA


OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN
KONSTRUKSI DI BURSA EFEK INDONESIA. Scientia Jurnal, 2 (1).

Manda, G.S. 2018. Pengaruh Pendapatan dan Biaya Operasionalterhadap


LabaBersih (studi kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI periode 2012-2016). Jurnal E-Qien,
8 (01), 19-34.

Pasaribu, A. M. 2017. PENDAPATAN USAHA DAN BEBAN OPERASIONAL


TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN
MINUMAN. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 7 (02), 173–180.

Pasca, Y.D. 2019. PENGARUH PENDAPATAN USAHA DAN BIAYA


OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH SURVEY PADA
PERUSAHAAN JASA SUB SEKTOR TRANSPORTASI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal Syntax Litaterate, 4 (9),
163–179.

Rahmawati, L., Kosasih. 2020. PENGARUH PENDAPATAN USAHA DAN BIAYA


OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SUB SEKTOR LOGAM DAN SEJENISNYA YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2018. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 5 (4), 834-844.

Sudremi, Y. 2007. Pengetahuan Sosial Ekonomi kelas X. Jakarta: Bumi Aksara.

Suhaemi, U., Hasanuh, N. 2021. PENGARUH PENDAPATAN USAHA DAN


BIAYA OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH. Competitive Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 5 (2), 35–40.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki


Milenium III. Yogyakarta: Adicita.

13

Anda mungkin juga menyukai