Anda di halaman 1dari 5

JURNAL AKUNTANSI MULTI DIMENSI (JAMDI)

Volume 1, Nomor 1, Mei 2018 (pp: 25-30)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET
VALUE ADDED PADA PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY, Tbk.

Zulfikar1, Lewi Patabang2, Muhammad Arief Putra3


Email : izul_msahumbis@yahoo.co.id1, mhmmdd.arief@gmail.com3
1,3)Program Studi Keuangan dan Perbankan (S1 Terapan), Politeknik Negeri Samarinda.

2)Program Studi Akuntansi D3, Politeknik Negeri Samarinda.


Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur 71531 Indonesia.

Abstrak.Penilaian kinerja keuangan pada umumnya menggunakan rasio keuangan, namun dengan menggunakan metode tersebut
beberapa unsur tidak diperhatikan. Oleh karena itu dirancanglah penilaian kinerja menggunakan metode Economic Value Added
dan Market Value Added. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja keuangan PT. Alumindo Light Metal Industri, Tbk pada
periode 2012-2016. Penelitian ini menggunakan 2 metode yakni metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA). Hasil dari penelitian ini adalah kinerja keuangan PT. Alumindo Light Metal Industri, Tbk pada periode 2012-2017 adalah
kurang sehat karena menghasilkan nilai EVA dan MVA negatif.

Kata Kunci :Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA)

Abstract. Analysis of financial performance in general using financial ratios, but by using that methods some elements are not
considered. Because of that, it is designed the performance appraisal using of Economic Value Added and Market Value Added. The
purpose of this reasearch is to analysis the financial performance of PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk in the period 2012-2017.
This research uses two methods namely Economic Value Added (EVA) and Market Value Added (MVA). The result of this research
is financial performance of PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk in the period 2012-2017 is bad because it produces negative EVA
and MVA value.

Keywords: Financial Performance, Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA).
Masuk di JAMDI : Maret 2018
Review : April 2018
Terbit : Mei 2018
Publish : Juni 2018

1.PENDAHULUAN sis kesehatan bank dan analisis balance score card


Terdapat berbagai faktor yang menunjang keber- (BSC).Namun kebanyakan perusahaan dan investor
langsungan perusahaan. Salah satu faktor yang memiliki dalam melakukan analisis kinerja perusahaan hanya
peran besar adalah modal, baik meliputi modal dari dengan menggunakan analisis rasio keuangan seperti
pinjaman bank maupun modal yang didapat dari para rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan
investor. Semakin efektif dan efisien perusahaan dalam rasio rentabilitas. Memang cara ini sangat mudah
mengelola modal, maka akan menentukan seberapa maju ditempuh karena hanya membandingkan satu pos laporan
perusahaan tersebut. Agar perusahaan dapat sampai ke keungan dengan satu pos lainnya, tetapi ada satu unsur
tahap tersebut, maka diperlukan adanya penilaian kinerja penting yang terlupakan jika menggunakan metode ini
perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan tidak hanya yakni perhitungan biaya modal. Dampak dari tidak
berfungsi sebagai tolak ukur kemajuan perusahaan, tetapi dipertimbangkannya biaya modal adalah kesulitan
dapat pula berfungsi sebagai alat pertimbangan, contoh- mengetahui suatu perusahaan telah menciptakan nilai
nya bagi investor dalam menentukan layak atau tidaknya atau tidak .
perusahaan untuk dapat menerima dana. PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk. Meru-
Untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusa- pakan produsen alumunium terbesar di Indonesia dan
haan dapat menggunakan beberapa metode, yaitu Asia Tenggara. Perusahaan ini beroperasi secara komer-
analisis rasio keuangan, analisis rasio keuangan yang sial sejak tahun 1983 dengan kapasitas produksi kurang
dimodifikasi, analisis economic value added (EVA), anali lebih sebesar 12.000 ton dan 4.800 ton per tahun untuk
masing-masing jenis produk aluminium sheet dan
aluminium foil. Namun sebagai produsen alumunium Pengukuran market value added (MVA)
terbesar di Indonesia, PT Alumindo Light Metal Industry, Menurut Krismiaji (2015:355) menjelaskan lebih
Tbk dalam 5 tahun terakhir memiliki pencapaian kinerja terperinci untuk menghitung MVA adalah dengan cara
keuangan yang semakin menurun tiap tahunnya jika menyelisihkan total market value of the company (nilai
menggunakan metode rasio keuangan. Berdasarkan pasar) dengan capital tiel up in the company (modal yang
uraian latar belakang, maka rumusan masalah sebagai ditanam).
berikut Nilai Pasar
1. Apakah kinerja keuangan PT Alumindo Light Metal Menurut Young dan O’ byrne (2000:30), menya-
Industry, Tbk menggunakan metode EVA pada takan bahwa nilai pasar adalah nilai perusahaan yakni
periode 2012-2017 bernilai positif atau negatif ? jumlah nilai pasar dari semua tuntutan modal terhadap
2. Apakah kinerja keuangan PT Alumindo Light Metal perusahaan ileh pasar modal pada tangga tertentu.
Industry, Tbk dengan menggunakan metode MVA Modal Yang Ditanam
pada periode 2012-2017 bernilai positif atau negatif Secara konseptual, modal yang diinvestasikan
? perusahaan adalah penjumlahan semua dana yang telah
Berdasarkan latar belakang dan data empiris yang diinvestasikan didalamnya. Komponen ini sama dengan
telah dipaparkan maka hipotesis yang muncul sebagai nilai buku dari total ekuitas yang terdapat dalam laporan
berikut : diduga PT Alumindo Light Metal, Tbk pada keuangan.
periode 2012-2017 mampu menciptakan economic value Kelebihan dan Kekurangan Market Value Added (MVA)
added dan market value added yang bernilai positif. Young dan O’Byrne (2000:30) keuntungan dari
2.KAJIAN PUSTAKA penggunaan MVA adalah bahwa para manajer dapat
dengan penuh keyakinan atau percaya diri memak-
Analisis Laporan Keuangan
simalkan MVA saat ini sehingga kelebihan pengembalian
Pendapat berbeda dikemukan oleh Horne dan
juga akan maksimal. Sementara itu terdapat beberapa
Wachowicz (2012:154), analisis laporan keuangan adlaah
kelamahan, yaitu :
seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke
1. MVA mengabaikan kesempatan biaya opportunitas
informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan,
dari modal yang diinvestasikan pada perusahaan.
sedangkan menurut Kasmir (2016 : 66) , analisis laporan
2. MVA adalah sebuah indikator yang mengukur
keuangan adalah penyusunan laporan keuangan ber-
perbedaan nilai pasar dan modal yang diinves-
dasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan
tasikan pada periode tertentu.
prosedur akuntansi dan penilaian yang benar sehingga
akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang
3.METODE
sesungguhnya.
Metode penelitian ini menggunakan metode
Analisis Kinerja Keuangan
kuantitatif. Objek Penelitian adalah pada PT Alumindo
Analisis kinerja keuangan merupakan suatu
Light Metal Industry, Tbk. yang ada di Bursa Efek
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
Indonesia (BEI). Jenis data yang dalam penelitian ini
perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan
adalah data kuantitatif yang diperoleh dari perusahaan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan
dalam bentuk angka- angka.
benar.
Alat Analisis digunakan dalam penelitian ini adalah
Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja merupakan bagian dari peneliti menggunakan metode analisis kinerja keuangan
menggunakan rumus Menurut Sutripto (2016:63) menya-
sistem pengendalian manajemen yang mencakup baik
takan bahwa EVA merupakan selisih antara laba operasi
tindakan yang mengimplikasikan keputusan perencanaan
perusahaan setelah pajak (NOPAT) dengan biaya modal.
maupun penilaian kinerja pegawai serta operasinya.
Pengkuran Economic Value Added (EVA) 4.HASIL
Menurut Suripto (2015:6) memberikan pengertian PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. (ALMI)
EVA sebagai sama dengan selisih antara laba operasi merupakan produsen aluminium lembaran terbesar di
perusahaan setelah pajak (NOPAT) dengan biaya modal. Indonesia dan Asia Tenggara. Berlokasi di Sidoarjo, Jawa
Biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan Timur. ALMI didirikan pada tahun 1978 dan beroperasi
perusahaan (juga disebut modal atau modal yang dipakai) secara komersial pada permulaan tahun 1983, dengan
dikalikan dengan biaya modal rata-rata tertimbang kapasitas produksi sebesar 12.000 ton dan 4.800 ton per
(WACC).
tahun untuk masing-masing jenis produk aluminium sheet pada tahun 2012 terdapat penerimaan pajak yang cukup
dan aluminium foil. besar yakni 433,05% sehingga membuat nilai WACC
Pada awalnya produk-produk yang dihasilkan menjadi 107,54%.
ALMI ditujukan untuk memenuhi pasokan bahan dasar Pada tahun 2012 nilai MVA pada PT Alumindo
untuk produksi beragam produk peralatan rumah tangga Light Metal Industri, Tbk juga bernilai negatif. Hal ini
kelompok usaha Maspion dan produk kemasan untuk dikarenakan nilai perusahaan lebih rendah dibandingkan
pasar Indonesia. Seiring dengan permintaan yang jumlah hutang jangka panjang dan jumlah ekuitas. Hal ini
semakin meningkat dari waktu ke waktu, ALMI secara berarti perusahaan tidak mampu untuk memberikan
bertahap meningkatkan kapasitas produksi, yang hingga keuntungan bagi para stakeholder atas jumlah dana yang
saat ini mencapai 144.000 ton untuk produk aluminium ditanamkan pada perusahaan.
sheet dan 18.000 ton untuk aluminium foil. ALMI terus B. Tahun 2013
melakukan penambahan serta pembaharuan sarana Berdasarkan hasil perhitungan EVA nilai EVA PT
produksi yang mengadopsi teknologi terkini untuk Alumindo Light Metal Industri Tbk pada tahun 2013
menunjang kelancaran proses produksi serta menghasil- kembali negatif, namun jika dibandingkan dengan tahun
kan produk-produk berkualitas tinggi, sehingga semakin sebelumnya ada kenaikan sebesar 98,96%. Hal ini
memperkokoh posisinya sebagai pemain utama dalam disebabkan pada tahun 2013 tidak ada penerimaan pajak.
bisnis aluminium lembaran di kawasan Asia Tenggara. Faktor lain adalah tingkat biaya modal dan biaya hutang
Dari hasil penelitian yang telah pada analisis di yang masing masing adalah 15,14% dan 71,06% yang
atas dan dengan dilandasi teori yang ada, maka berdampak pada nilai WACC menjadi 8,86%. WACC yang
selanjutnya adalah pembahasan tentang bagaimana EVA kecil ini berdampak pada membaiknya nilai EVA walaupun
dan MVA pada PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk nilai NOPAT masih belum mampu menutupi biaya modal
pada tahun penelitian yaitu tahun 2012 sampai dengan dan biaya hutang.
tahun 2017. EVA dan MVA yang telah didapatkan akan Pada tahun 2013 berdasarkan hasil perhitungan
digunakan sebagai informasi untuk mengambil keputusan MVA pada tabel 4.32, nilai MVA berbanding lurus dengan
pada periode berikutnya. Nilai EVA dan MVA yang dimiliki nilai EVA. Nilai MVA PT Alumindo Light Metal Industri Tbk
perusahaan akan menunjukkan apakah kinerja perusa- juga mengalami perbaikan namun masih dalam kondisi
haan ini mampu atau tidak mampu dalam menciPT Akan negatif yakni –Rp 832.713.929.575. Penyebabnya tidak
suatu nilai tambah bagi perusahaan. jauh berbeda seperti tahun sebelumnya yakni jumlah nilai
Setelah melakukan perhitungan pada periode penelitian, perusahaan yang lebih kecil dibandingkan total hutang
didapatkan bahwa PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk jangka panjang dan total ekuitas PT Alumindo Light Metal
memiliki EVA dan MVA < 0 selama periode 2012-2017, Industri Tbk.
terkecuali pada tahun 2017 saja yang menicPT Akan nilai C. Tahun 2014
EVA >0. Hal ini tentu sangat tidak diharapkan bagi para Pada tahun 2014,berdasarkan hasil perhitungan
investor PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk. Karna EVA nilai EVA PT Alumindo Light Metal Industri Tbk
EVA dan MVA < 0 menandakan suatu perusahaan tidak adalah- Rp 118.758.861.674. Nilai ini menandakan bahwa
mampu memaksimalkan aktiva yang ada untuk memberi- PT Alumindo light Metal Industri, Tbk belum mampu untuk
kan nilai tambah bagi perusahaan dan bagi para investor menciPT Akan nilai tambah ekonomi. Dibandingkan tahun
atas modal yang ditanamkan. sebelumnya EVA tahun 2014 bisa dikatakan kembali
Berikut rincian penjelasan untuk masing-masing mengalami penurunan kinerja sebesar 10,80%. Hal ini
periode penelitian, sehingga diketahui lebih rinci terkait disebabkan karena biaya modal yang lebih besar
kegiatan perusahaan yang menyebabkan nilai EVA dan dibandingkan dari NOPAT. Biaya modal yang besar
MVA menjadi negatif : terciPT A karena pada tahun 2014 nilai WACC mencapai
A. Tahun 2012 24,64%, hal ini disebabkan karena biaya hutang yang ada
Berdasarkan hasil perhitungan EVA nilai EVA lebih besar daripada komposisi hutang jangka panjang
PT Alumindo Light Metal Industri Tbk pada tahun 2012 perusahaan. Selain itu pada tahun 2014 secara berangsur
adalah negatif ini menunjukkan bahwa pada tahun 2012 angsur PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk mulai
manajemen tidak mampu menciPT Akan nilai tambah bagi menggurangi komposisi hutang jangka panjangnya dan
perusahaan, karena nilai biaya modal lebih besar dari nilai mulai menambah komposisi modalnya.
NOPAT sehingga mengakibatkan EVA yang negatif. Biaya Nilai MVA PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk
modal menjadi lebih besar daripada NOPAT dikarenakan pada tahun 2014 cenderung membaik dibandingkan
pencapaian tahun lalu walau masih dalam keadaan nilai mengurangi nilai Hutang Jangka Panjangnya dan hal
MVA negatif. Pada tahun 2014 PT Alumindo Light Metal inilah yang menyebabkan nilai modal yang ditanamkan
industri menggambil kebijakan untuk melakukan split menjadi kecil, selain itu penurunan nilai perusahaan pada
stock yang menyebabkan jumlah saham beredar menjadi tahun tersebut lebih rendah dibandingkan tahun tahun
616.000.000 lembar. Hal inilah yang menyebabkan nilai sebelumnya yakni hanya Rp 15 / lembar saham.
perusahaan menjadi meningkat menjadi Rp F. Tahun 2017
165.088.000.000 dan menyebabkan nilai MVA menjadi – Pada tahun 2017 nilai EVA menghasilkan nilai
Rp 677.299.843.701. yang positif. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut PT
D. Tahun 2015 Alumindo Light Metal Industri, Tbk memperoleh biaya
Tahun 2015 adalah periode bagi PT Alumindo modal yang lebih kecil dibandingkan NOPAT. Bahkan
Light Metal Industri, Tbk yang memiliki nilai NOPAT positif pada tahun tersebut nilai biaya modal PT Alumindo Light
terkecil dalam rentang tahun 2012-2017 yakni hanya Rp. Metal Industri, Tbk mencapai nilai negatif. Artinya per-
10.902.528.789 dan memiliki jumlah biaya modal yang usahaan berhasil menciPT Akan keuntungan bagi para
juga lebih kecil Rp 48.109.538.486. Dengan nilai biaya stakeholder. Dengan hasil biaya modal yang negatif
modal yang lebih besar dibandingkan dengan NOPAT, tersebutlah membuat PT Alumindo light Metal Industri Tbk
maka dipastikan pada tahun 2015 nilai EVA kembali mencapai nilai EVA yang positif. Berbanding terbalik
menjadi negatif. Walaupun negatif, nilai EVA kembali dengan nilai EVA pada tahun 2017 yang membaik
membaik dibandingkan tahun sebelumnya, EVA pada dibandingkan tahun sebelumnya, nilai MVA pada tahun
tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 56,66% 2017 cenderung memburuk. Nilai MVA pada tahun 2017
sehingga nilai EVA menjadi –Rp 51.472.135.882. Pada adalah Rp 492.994.623.569. Pada tahun tersebut
tahun 2015 nilai NOPAT yang kecil dikarenakan pada perusahaan Alumindo Light Metal Industri, Tbk menam-
tahun tersebut PT Alumindo Light Metal Industri Tbk bah nilai Hutang Jangka Panjangnya dan hal inilah yang
mengalami kerugian sebesar Rp 73.887.448.238 namun menyebabkan nilai modal yang ditanamkan menjadi
pada tahun tersebut PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk bertambah, selain itu pada tahun 2017 nilai perusahaan
juga memperoleh pengembalian pajak sebesar Rp juga mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan
20.263.542.471. tahun tahun sebelumnya yakni hanya Rp 37 / lembar
Pada tahun 2015 nilai saham yang beredar juga saham.
mengalami penurunan. Hal inlah yang sangat mendasari
penyebab nilai MVA pada tahun 2015 menjadi negatif. 5.SIMPULAN
Untuk nilai MVA pada tahun 2015 kembali membaik Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dibandingkan tahun sebelumnya hal ini dikarenakakan yang dilakukan terhadap kinerja keuangan PT Alumindo
jumlah Cost of capital yang lebih kecil dari tahun Light Metal Industri, Tbk dengan menggunakan metode
sebelumnya. EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value
E. Tahun 2016 Added) pada periode 2012-2017 maka dapat diambil
Pada tahun 2016 nilai EVA kembali meng- simpulan bahwa :
hasilkan nilai yang negatif. Hal ini disebabkan pada tahun 1. Kinerja Keuangan PT Alumindo Light Metal Industri,
tersebut PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk memper- Tbk dengan menggunakan metode EVA pada
oleh NOPAT yang lebih kecil dibandingkan biaya modal. periode 2012-2016 menghasilkan nilai negatif
Bahkan pada tahun tersebut nilai NOPAT PT Alumindo terkecuali tahun 2017. Hal ini berarti PT Alumindo
Light Metal Industri, Tbk mencapai nilai negatif. Artinya Light Metal Industri, Tbk memiliki kinerja keuangan
perusahaan tidak berhasil menciPT Akan keuntungan bagi yang kurang sehat. Hal ini disebabkan karena pada
para stakeholder. Dengan hasil NOPAT yang negatif periode 2012-2016 PT Alumindo Light Metal Industri,
tersebutlah membuat PT Alumindo light Metal Industri Tbk Tbk memiliki nilai biaya modal yang lebih besar
mencapai nilai EVA yang negatif. daripada nilai NOPAT.
Berbanding terbalik dengan nilai EVA pada tahun 2. Kinerja Keuangan PT Alumindo Light Metal Industri,
2016 yang memburuk dibandingkan tahun sebelumnya, Tbk dengan menggunakan metode MVA pada
nilai MVA pada tahun 2016 cenderung membaik namun periode 2012-2017 menghasilkan nilai yang kurang
masih berada di nilai yang negatif. Nilai MVA pada tahun sehat. Hal ini disebabkan karena pada periode 2012-
2016 adalah Rp 373.053.133.606. Pada tahun tersebut 2017 PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk memiliki
perusahaan Alumindo Light Metal Industri, Tbk kinerja keuangan yang buruk. Hal ini disebabkan PT
Alumindo Light Metal Industri, Tbk memiliki nilai 12. Lewis, Terry. (2007). Manajemen Keuangan
modal yang ditanamkan (invested capital) lebih Organisasi masyarakat sipil. Percetakan :
besar daripada nilai perusahaan. Pustaka Pelajar
3. Berdasarkan kedua simpulan tersebut, maka hipo- 13. Muchlish, Mohammad. (2007). Manajemen Ke-
tesis yang diungkapkan sebelumnya yakni diduga uangan Modern. Bumi Aksara.
PT Alumindo Light Metal Industri, Tbk pada periode 14. Prastowo, Dwi. (2015). Analisis Laporan Ke-
2012-2016 mampu menciptakan economic value uangan (Konsep & Aplikasi). Yogyakarta. STIM
added (EVA) dan Market Value Added (MVA) YKPN.
menghasilkan nilai positif dinyatakan ditolak. 15. Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen (Infor-
masi Untuk Pengambilan Keputusan Strategis).
6.DAFTAR RUJUKAN Erlangga. Percetakan: PT. Gelora Aksara
1. Bahri, Syaiful. (2016). Pengantar Akuntansi Pratama.
Berdasarkan SAK ETAP & IFRS. Andi Offset. 16. Rudianto.(2012). Pengantar Akuntansi (Konsep
2. Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Ke- & Teknik Penyusunan Laporan Keuangan.
uangan. Bandung. Alfabeta. Percetakan :PT. Gelora Aksara Pratama.
3. Gitman, Lawrence J & Chad J Futter. (2012). 17. Sadeli, Lili M. (2014). Dasar – Dasar Akuntansi.
Principles Of Managerial Finance. 13th Edition. Bumi Aksara.
Global Edittion : Pearson Education Limited. 18. Srimindarti, C. (2006). Balance Scorecard se-
4. Gulo, Wilmar Amunio. (2010). Analisis Economic bagai alternatif untuk mengukur kinerja. Sema-
Value Added (EVA) dan Market Value Added rang. STIE. STIKU Bank.
(MVA) Sebagai Alat Penelitian Kinerja Keuangan 19. Surripto. (2012). Manajemen keuangan : Pen-
PT. Sampoerna Agro Tbk pada periode 2008- ciptaan Nilai Perusahaan Melalui Pendekatan
2009. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Ecoonomic Value Added. Yogyakarta. Ekonisia.
5. Harmono. (2016). Manajemen Keuangan. Ja- 20. Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori
karta. Bumi Aksara (Konsep dan Aplikasi). Yogyakarta. Percetakan:
6. Hartini, Sri. (2010). Analisis Economic Value Ekonisia.
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) 21. Tamba, Anissa. (2012). Analisis kinerja Ke-
dalam menilai kinerja keuangan Perusahaan uangan Dengan Menggunakan Pendekatan EVA
Pada PT.Bank Mandiri, Tbk Periode 2006 – (Economic Value Added) dan MVA (Market
2008. Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Value Added) Pada Bank BUMN Yang Go Public
Utara. (Studi Kasus pada PT.Bank Mandiri (Persero)
7. Herry S.E,. M. Si,. (2012). Akuntansi Dan Tbk, PT.Bank BNI (Persero) Tbk dan PT.Bank
Rahasia Dibaliknya. Bumi Aksara. BRI (Persero) Tbk.) pada periode 2008 – 2010.
8. Ismail. (2015). Akuntansi Bank : Teori & Aplikasi. Skripsi. Makassar. Universitas Hasanuddin.
PT Adhitya Anderbina Agung. 22. Yusbardin. 2004. Perbandingan Penggunaan
9. Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Metode ROE dan EVA Dalam Menilai Kinerja
Jakarta. Rajawali Pers. Perusahaan. Didalam Jurnal Akuntansi Vol. VIII
10. Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. No 2. 140-154
Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 23. Young, S David. (2000). EVA & Value Based
11. Keown, Arthur J & Martin, D John, Petty & J Managemen (a pratical guid
William & Scott, David F. (2010). Manajemen
Keuangan. Index.
e to implementation). New York. MCGrawHill.

Anda mungkin juga menyukai