JAKARTA
2015
Statement of Authorship
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya. Data yang
digunakan dalam tugas ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dimaksudkan untuk diperbanyak
untuk tujuan lain. Kami memahami bahwa tugas yang dikumpulkan ini dapat dikomunikasikan
untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Ajar
Judul Makalah/ Tugas : Southwest Airlines in 2008 Culture, Values and Operating Practices
Tanggal
: 26 November 2015
Dosen
NIK
: 1406515324
Nama
: Paula
Tandatangan
NIK
: 1406515482
Nama
: Yudi Prawira
Tandatangan
NIK
: 1406515021
Nama
Tandatangan
Daftar Isi
Statement of Authorship
Daftar Isi
I.
Introduction 3
A. Company background
B. Company strategy
I. Introduction
A. Company background
Southwest airlines merupakan perusahaan penerbangan yang didirikan pada tahun 1971 oleh
Rollin King bersama dengan Herb Kelleher dan Lamar Muse sebagai presiden direktur
operasional pertama yang memiliki pengalaman dalam bisnis ini untuk membangun
southwest airlines dari permulaan. Melalui private investor dan initial public offering (IPO)
pada Juni 1971, Muse berhasil mendapatkan modal awal sebesar $7Juta yang digunakan
untuk membeli pesawat dan perlengkapan.
Southwest selalu melaporkan keuntungan setiap tahunnya sejak tahun 1973 sampai dengan
2009, walaupun pada tahun 1990 1994 industri penerbangan sedang mengalami kerugian
setiap tahunnya yang disebabkan karena resesi ekonomi, perang harga, krisis energi,
penurunan jumlah penerbangan yang disebabkan karena serangan teroris dan lain
sebagainya tetapi southwest tetap dapat bertahan dan membuktikan bahwa southwest
memiliki keunggulan yang kompetitif pada industri ini.
Southwest memiliki struktur biaya operasi yang rendah pada industry penerbangan domestik
dan selalu menawarkan harga terendah dengan struktur harga yang sederhana. Southwest
sebagai pemegang market share terbesar ketika industri penerbangan sedang mengalami
stagnansi.
Melakukan rekrutmen awak kapal yang memiliki pengalaman untuk tampil di depan
umum.
Mengenalkan Dallas Love Field dan melakukan Love campaign, dengan menyebut rute
Houston, Dallas, San Antonio sebagai Love Triangle, menyebut pesawat dengan sebutan
Love Bird, menamakan minuman degan Love Potions, kacang sebagai camilan dengan
Love Bites, Kupon minuman dengan Love Stamps dan tiket yang di cetak melalui Love
Machine. Daengan tujuan untuk mendekati pelanggan dan membuat penerbangan
4
Menawarkan harga penerbangan pada jadwal berlapis, on peak setiap hari biasa
penerbangan sebelum pk 7 malam dengan harga $26 dan pada waktu lainnya seharga
$13.
Pada awal tahun 1973 untuk mengisi bangku penerbangan yang kosong maka Southwest
memangkas harga regular dari $26 menjadi $13 setiap hari dan setiap waktu.
C. Corporate Strategy
Southwest menerapkan strategi biaya rendah pada bisnisnya dengan struktur harga yang
sederhana dan tidak terbatas yang dapat dengan mudah di akses melalui website perusahaan.
Southwest memperkenalkan Business Select fare untuk menarik economy minded business
travelers, satu harga untuk keseluruhan. Southwest juga menawarkan harga promosi pada
event ulang tahun yang ke 30 pada tahun 2001.
Southwest juga menerbitkan frequent flyer program dan memberikan reward dengan dasar
perjalanan dibandingkan jarak. Dimana credit poin dapat bertambah jika menggunakan
penerbangan atau pelayanan lainnya seperti sewa mobil, hotel, dan penggunaan credit card
yang diterbitkan oleh partner southwest airlines. Credit poin ini secara otomatis menerbitkan
pemberian tiket setelah poin mencukupi yang berlaku 12 bulan sejak diterbitkan.
Southwest memberikan pelayanan prima kepada para pelanggannya melalui customer
service dan menciptakan kepuasan pelanggan yang dilakukan melalui customer touch point
untuk memberikan customer experience yang lebih baik. Southwest executive percaya
dengan memberikan semangat kepada pelanggan akan menghasilkan keunggulan kompetitif
bagi perusahaan. Pernyataan misi yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2008
berfokus pada pelayanannya untuk pelanggan yaitu : The mission of Southwest airlines is
dedicated to the highest quality of Customer Service delivered with a sense of warmth,
friendliness, individual pride, and company spirit.
Strategi lainnya yang dilakukan oleh Southwest adalah :
5
Meningkatkan
jumlah
penerbangan
di
area
kompetitor
mengurangi
jumlah
penerbangannya.
Perusahaan beroperasi dengan 1 jenis pesawat yaitu boeing 737 dengan tujuan untuk
meminimalkan jenis persediaan sparepart dan meminimalkan pelatihan karyawan untuk
merawat dan memperbaiki, meningkatkan efisiensi dan kecepatan untuk perawatan
secara rutin.
Southwest memperkenalkan perjalanan tanpa tiket cetak pertama kali yang mengizinkan
pelanggan untuk melakukan reservasi dan pembelian tiket melalui website sehingga
mengeliminasi biaya pelayanan melalui agen perjalanan.
Southwest memperluas area pelayanan pada kota dengan skala menengah dengan tujuan
menghindari tempat yang terlalu penuh yang dapat mengganggu jadwal ketepatan waktu
penerbangan.
Southwest memberikan tanda pada boarding pass untuk menempatkan penumpang dari
pintu gerbang sampai ke pesawat dengan lebih teratur dan efisien sehingga menghemat
waktu.
Southwest hanya memberlakukan area tempat duduk bisnis dan ekonomi dan hanya
memberikan minuman dan snack saja.
Pertengahan tahun 2001, Southwest melakukan implementasi perangkat lunak baru yang
dapat mengurangi waktu konsumsi petugas dan meningkatkan performansi jadwal tepat
waktu.
Southwest mengganti tempat duduknya menjadi tempat duduk kulit yang lebih tahan
lama dan lebih mudah dibersihkan.
Southwest memodifikasi pesawat terbang sehingga dapat mencapai titik tinggi dengan
lebih cepat, sehingga meningkatkan umur manfaat mesin dan mengurangi penggunaan
bahan bakar.
Southwest terus melakukan perbaikan pada sistem teknologi untuk dapat meningkatkan
data flow, sehingga operasional dapat dilakukan dengan efisien dan meingkatkan
pelayanan customer service.
Source : Southwest-AirTran
Source : Southwest-AirTrain
Issue utama terkait akuisisi Airtran airlines adalah permasalahan proses pengintegrasian
diantara kedua perusahaan, baik integrasi dari aspek operasional maupun integrasi dari para
pekerja.
Dari segi operasional, integrasi kedua perusahaan adalah dengan membangun:
empat factor
Care for Customers warmly and personally, like theyre guest in our home
Keep fares and operating costs lower than anybody else by being safe, efficient and
operational excellent
Stay prepared for bad times with a strong balance sheet, lots of cash and stout of fuel
hedge.
http://centreforaviation.com/analysis/southwest-airtran-plan-merger-atlanta-and-revenue-the-story36123
11