Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Kasus 3-1 : Southwest Airlines

Disusun Oleh :

Arinda Putri Azhali (06)


Chintya Susanto (10)
Lamya (26)
Mikel Aleksando (30)

PPA BCA ANGKATAN XLV


A. LATAR BELAKANG
Southwest Airlines Co. merupakan perusahaan jasa transportasi yang bergerak
dalam industri penerbangan selama 48 tahun. Southwest Airlines adalah perusahaan
penerbangan jarak dekat dengan biaya rendah dan memiliki frekuensi penerbangan
yang tinggi. Southwest mulai beroperasi di tiga kota Texas yaitu Dallas, Houston dan
San Antonio. Pada tahun 2004, Southwest Airlines menambah armada
penerbangannya menjadi 417 dan melayani 60 Bandar Udara di 31 negara bagian U.S.
Pada tahun 2005, Southwest Airlines mendapatkan beberapa penghargaan
sebagai perusahaan penerbangan terbaik di dunia, menempati peringkat kelima di
antara Top Ten perusahaan dunia, dan masuk ke dalam 100 Best Corporate Citizens.
Majalah Inside Flyer juga memberikan penghargaan kepada Southwest Airlines
Corporation sebagai perusahaan terbaik dalam hal pelayanan, promosi bonus, dan
pemberian penghargaan.
Southwest memiliki sistem transit yang efisien dimana perusahaan
menggunakan Bandar Udara yang kurang padat sehingga meminimalkan waktu
tunggu. Southwest juga mengembangkan proses pemesanan tiket online untuk
memudahkan pelanggan memesan tiket tetapi pelanggan tidak dapat memilih kursi
pesawat dengan bebas.
Southwest Airlines merupakan satu-satunya maskapai besar U.S yang
mempekerjakan pilot yang tidak tergabung dalam serikat pekerja, sehingga memiliki
jam terbang yang lebih banyak. Selain itu, Southwest mengurangi biaya bahan bakar
dan beban gaji karyawan agar lebih efisien.
Manajemen SDM Southwest sangat mendukung dan mengapresiasi setiap
tindakan karyawan yang sesuai dengan budaya kerja keras, penuh dedikasi, rasa
senang, dan kreativitas karyawan. Bukti apresiasinya seperti memajang foto - foto
karyawannya yang berprestasi.
Seleksi perekrutan merupakan hal penting bagi perusahaan, mereka memiliki
proses perekrutan yang unik yaitu: rekan-rekannya yang melakukan penyaringan dan
melakukan wawancara sesuai pekerjaan masing-masing; pilot mewawancarai pilot,
petugas pintu gerbang mewawancarai petugas pintu gerbang. Southwest merekrut
karyawan atas dasar sikap yang selaras dengan keterampilan yang dimiliki serta
mengutamakan orang yang mengerjakan sesuatu hal baik dengan senang hati dan
senyuman.
Southwest menerapkan sistem bagi hasil kepada karyawannya setiap
tahunnya. Melalui rencana ini, karyawan memiliki sekitar 10% dari saham perusahaan
dan menawarkan $126.000.000 keuntungannya kepada karyawannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa strategi yang diterapkan oleh Southwest? Apa keunggulan kompetitif
yang dibangun oleh Southwest?
2. Bagaimana sistem pengendalian yang diterapkan untuk membantu
melaksanakan strategi perusahaan?

C. PEMBAHASAN
Dalam membangun bisnis penerbangan yang unggul, Southwest memiliki
landasan kuat membangun competitive advantage - nya untuk memberi nilai kepada
pelanggan. Berdasarkan corporate-level strategy, Southwest Airlines termasuk ke
dalam single industry company, yakni hanya melayani konsumen pada industri
transportasi udara saja. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berikut
beberapa strategi yang diterapkan oleh Southwest:

1. Strategi Cost Leadership


Strategi Cost Leadership yang digunakan oleh Southwest seperti
menggunakan satu jenis pesawat untuk semua penerbangan dapat mengurangi
biaya operasi perusahaan. Dengan adanya strategi ini, Southwest dapat
menetapkan harga rendah untuk tiket penerbangannya. Selain itu, Southwest juga
mengurangi 85% kebutuhan bahan bakar dan minyak sehingga dapat mengurangi
biaya operasional sebanyak $455.000.000. Manajemen juga mengurangi jumlah
karyawan untuk menekan biaya gaji.

2. Kebijakan Tempat Duduk dan Awak Kabin.


Untuk alasan efisiensi, para penumpang tidak dapat memilih tempat
duduk, Southwest telah mengatur agar setiap kursi dapat diisi tanpa ada yang
tersisa. Southwest Airlines juga membayar awak menurut trayek yang
dilayaninya. Hal ini membuat upah awak kabin sesuai dengan beban pekerjaan
yang diterimanya, awak kabin dengan frekuensi terbang yang tinggi dan trayek
yang padat mendapatkan upah yang lebih tinggi jika dibandingkan awak kabin
yang terbang lebih sedikit.

3. Strategi Online-Ticketing
Southwest mengembangkan inovasi baru untuk memberi kemudahan
pelanggan dalam pemesanan tiket berupa pemesanan tiket secara online melalui
southwest.com. Dengan fasilitas web tersebut, Southwest dapat menekan biaya
pemesanan yang biasanya dilakukan via agen travel secara konvensional.
Keberhasilan sistem online ini ditunjukan dengan 60% pendapatan yang diperoleh
Southwest melalui pemesanan tiket online.

4. Strategi Untuk Sistem Transit


Untuk sistem transit, Southwest Airlines menggunakan sistem pendekatan
point-to-point dan tidak menggunakan sistem hub-and-spoke seperti pesaingnya.
Dengan menggunakan sistem ini, Southwest Airlines tidak perlu transit ke bandara
besar yang padat. Selain itu, pada aktivitas take-off memerlukan waktu 20-25
menit dibandingkan dengan maskapai lainnya yang memerlukan waktu 30 menit,
dan hanya membutuhkan 4 ground crew dan 2 orang gate, tidak seperti maskapai
lain yang membutuhkan 12 ground crew dan 3 orang gate.

5. Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen SDM Southwest mendukung sumber daya manusia
perusahaannya dengan melatih karyawan melalui University of People, in-flight
contest, dan Southwest memenuhi dinding mereka dengan foto-foto
karyawannya sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja. Dengan adanya
sumber daya manusia yang baik Southwest dapat membentuk budaya kerja keras,
berenergi tinggi, rasa senang, otonomi lokal dan kreativitas karyawan. Selain itu,
gaji karyawan di Southwest termasuk yang tertinggi di dunia penerbangan.
Southwest juga menawarkan bagi hasil dalam pencapaian keuntungan tahunan
perusahaan, sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja lebih keras, dengan
perlakuan kepada karyawan yang demikian, karyawan Southwest merasa
menjadi bagian dari perusahaan, sehingga angka perputaran karyawan di
perusahaan ini termasuk kecil.
6. Strategi Perekrutan Pilot
Southwest memiliki kebijakan untuk tidak merekrut pilot dari serikat
nasional. Pilot yang direkrut adalah pilot dari sebuah perusahaan penerbangan AS
besar sehingga pilot Southwest dapat memiliki jam terbang lebih banyak
daripada pilot perusahaan lain. Tujuan perekrutan pilot yang independen ini yaitu
menambah jumlah jam penerbangan yang tersedia sehingga Southwest dapat
melayani lebih banyak lagi penerbangan pelanggan.

Southwest Corporation telah mendapat berbagai penghargaan di mata dunia


dalam hal kepuasan pelanggan. Hal tersebut didukung dengan beberapa strategi yang
dijalankan untuk memastikan setiap sistem saling terintegrasi dengan baik dimulai
dari pemesanan tiket online, perekrutan pilot, dan sistem profit-sharing yang
ditawarkan oleh perusahaan.
Jadi, dapat disimpulkan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Southwest
Airlines adalah menawarkan tarif penerbangan dengan biaya yang rendah, adanya
sistem booking tiket secara online, dan tidak menggunakan sistem hook-and-spoke.
Agar tujuan Southwest Airlines tercapai, maka dalam mengimplementasikan
strategi yang telah ditetapkan membutuhkan sistem pengendalian. Jadi, sistem
pengendalian yang diterapkan oleh Southwest Airlines yaitu :

1. Belief System
Budaya yang ditanamkan oleh Herb Kelleher yaitu harus
mengutamakan karyawan lebih dahulu. Jika karyawan senang, puas,
berdedikasi, dan enerjik, maka karyawan akan memberikan pelayanan yang
terbaik kepada penumpang. Ketika penumpang senang, dia akan kembali
untuk menggunakan jasa penerbangannya lagi. Hal itu membuat pemegang
saham lebih senang dikarenakan angka penjualan tiket pesawat Southwest
yang meningkat. Selain itu, budaya yang dimiliki Southwest seperti bekerja
keras, bersemangat, menyenangkan, dan memiliki kreativitas dapat
dikembangkan melalui training.
2. Boundary System
Southwest menerapkan kontrol Boundary system dengan menerapkan
kode etik perusahaan dengan tujuan untuk memberitahukan karyawan apa
yang mereka tidak dapat lakukan.

3. Diagnostic Control System


Diagnostic Control System bertujuan untuk memotivasi karyawan agar
melakukan perilaku sesuai dengan tujuan organisasi. Southwest memotivasi
karyawan dengan cara memajang foto-foto mereka di dinding perusahaan
sebagai bentuk apresiasi atas attitude, kinerja, dan dedikasi kepada
perusahaan. Selain itu, Southwest juga tidak melarang sesama karyawan untuk
menikah, bahkan karyawan Southwest dapat mendapatkan gaji lebih tinggi
dibandingkan industri sejenis. Pada tahun 1974, Southwest memulai
menawarkan bagi hasil kepada karyawan setiap tahunnya. Hal tersebut
menyebabkan angka perputaran karyawan yang rendah dibandingkan industri
penerbangan lainnya.

4. Interactive Control System


Salah satu sistem pengendalian interactive yang Southwest adalah
melalui proses penerimaan pegawai. Proses penerimaan pegawai dilakukan
dengan melibatkan karyawan Southwest, pilot menerima pilot, petugas
gate menerima petugas gate. Southwest mengidentifikasi kekuatan umum
karyawannya tersebut, dan menggunakannya profilnya untuk
mengidentifikasi kandidat paling potensial selama proses wawancara.
Southwest melakukan perekrutan atas dasar sikap selaras dengan
keterampilan. Hal ini merupakan sistem kontrol pertama terhadap aset
perusahaan yang paling utama dalam hal pencapaian kesesuaian tujuan
perusahaan yaitu kualitas karyawan.

Anda mungkin juga menyukai