Anda di halaman 1dari 3

MAGISTER MANAJEMEN – KAMPUS JAKARTA

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


CASE REPORT

Nama : Tiffani Annisa


NIM : 20/465370/PEK/26373
Mata Kuliah : Strategic Management
Dosen : Tarsisius Hani Handoko, M.B.A., r

Southwest Airlines in 2016 – Culture, Values, and Operating Practices

1. Case Summary Southwest Airlines


Southwest Airlines atau dikenal dengan Air Southwest Co, didirikan oleh Herb Kelleher
pada tanggal 15 Maret 1971 dan memulai bisnis dengan berkantor pusat di Dallas, Texas. Awal
mulanya, Southwest Airlines hanya mengoperasikan 4 buah pesawat dan memulai rute
penerbangan di 3 kota, yakni Dallas, Houston, dan San Antonio. Southwest Airlines pun pernah
mengalami kerugian operasional selama beberapa tahun pertama dan diharuskan untuk membuat
keputusan sulit untuk memilih untuk memberhentikan karyawan atau menjual salah satu
pesawatnya. Pada akhirnya, perusahaan pun lebih memilih untuk menjual pesawatnya.
Namun saat ini, Southwest Airlines menjadi salah satu maskapai terbesar di Amerika
Serikat dan salah satu maskapai berbiaya rendah terbaik di dunia dengan memiliki 115 destinasi
perjalanan, 4.000 keberangakatan per hari nya saat puncak musim liburan dan 60.000 karyawan.
Selain itu, Southwest Airline telah melakukan langkah-langkah strategis untuk memperluas bisnis
dan operasionalnya, salah satu langkah terbesarnya adalah dengan mengakuisisi ATA Airlines
pada tahun 2008, yaitu maskapai penerbangan berbiaya kompetitif yang melayani 70 bandara di
Amerika Serikat, Meksiko, dan Karibia. Dengan demikian, apa saja yang menjadi faktor yang
memengaruhi Southwest Airlines dalam melakukan transformasi bisnis menjadi salah satu
maskapai terbesar di dunia?

2. Analisis
Praktik Corporate Culture Southwest Airlines
Southwest Airlines memiliki prinsip operasi, yaitu “employee come first and customers
come second”. Selain itu, Southwest Airlines melakukan penetapan kebijakan perusahaan, yaitu
“no lay off policy” di mana tidak adanya pemberhentian pegawai oleh perusahaan. Perusahaan
memiliki prioritas untuk para pegawainya dan perusahaan beranggapan bahwa dengan adanya
prioritas yang diberikan oleh perusahaan terhadap pegawainya, maka pegawai tersebut pun akan
memberikan pelayanan yang sangat baik kepada pelanggannya agar tercipta kepuasan dan
kebahagiaan dari pelanggan atas layanan yang diberikan. Southwest Airlines menganggap bahwa
pegawai merupakan aset paling berharga yang dimiliki oleh perusahaan.
Di bawah kepemimpian Herb Kelleher mengusung prinsip Transactional Leader, dengan
slogan “You have to treat your employee like your costumers. When you treat them right, then
they will treat your outside costumers right.” yang berpegang pada empat prinsip pentingnya,
yaitu ; (1) Berinteraksi secara konstan dengan karyawan nya, (2) Gaya manjemen yang santai, (3)
Menggunakan reward untuk memotivasi karyawannya, (4) Beliau memposisikan dirinya setara
dengan karyawannya. Dengan menempatkan orang-orang di pucuk kepemimpinan dengan tugas
spesifik yang berorientasi kepada pelayanan dan memberikan kepuasan kepada karyawannya,
perusahaan ini percaya cara ini akan membuat konsumen akan memberikan kepuasan yang
berlipat kembali kepada perusahaan.
Budaya Southwest Airlines melibatkan adanya kepedulian manajemen terhadap
kesejahteraan pegawainya. Kepedulian manajemen terhadap pegawai tercermin pada lingkup
seperti perekrutan yang efisien, adanya pelatihan dan pengembangan kepada pegawai, pemberian
promosi dan kompensasi kepada pegawai, menerapkan manajemen yang efektif dan gaya
kepemimpinan yang disesuaikan dengan bisnis, menjunjung tinggi nilai-nilai inti perusahaan,
meningkatkan produktivitas pegawai, dan menerapkan pemasaran dan strategi bisnis yang
memberikan kontribusi bagi keberhasilan perusahaan di pasar.
Southwest Airlines memegang penting pelatihan pribadi, sikap dan perilaku bagi
karyawannya, dan menciptakan kultur kerja yang terdiri dari Warrior Spirit, Servant’s Heart dan
Fun-Luving Attitude. Upaya perusahaan dalam membangun kultur perusahaan, dengan meyakini
bahwa pertumbuhan perusahaan dengan merekrut dan melatih orang agar sesuai dengan budaya
kerja perusahaan.

Manajemen Sumber Daya Manusia Southwest Airlines


Manajemen Southwest Airlines berupaya untuk dapat selalu melakukan tindakan yang
sesuai saat berinteraksi dengan karyawan maupun dengan para pelanggan. Adanya pembentukan
Culture Committee pada tahun 1990 menjadi salah satu bukti. Komite tersebut bertugas untuk
menjaga dan memelihara nilai-nilai dan budaya Southwest Airlines.
Dua nilai yang dimiliki oleh Southwest Airlines, adalah LUV and FUN yaitu adalah bentuk
tanggung jawab sosial Southwest Airlines kepada pegawainya dan lingkungan sekitar. Dengan
nilai tersebut maka Southwest Airlines mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
kepada para pegawainya dan hal ini termasuk bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
Southwest Airlines juga memiliki pendekatan target selection, yaitu pendekatan yang dilakukan
saat melakukan penyaringan calon karyawan yang cocok dengan budaya perusahaan dan secara
konsisten menampilkan sifat dan perilaku yang telah ditetapkan. Southwest Airlines pun memiliki
budaya yang dapat mengakar dengan kuat dan memberikan nilai pada bisnis perusahaan secara
jangka panjang.

Memimpin Proses Eksekusi Strategi


a. Penerapan Management by Walking Around di mana para manager dapat pergi ke luar kantor
untuk melakukan observasi terkait dengan operasional perusahaan serta mendengarkan
pendapat-pendapat atau response karyawan terhadap operasionalisasi yang telah berjalan.
Dengan demikian manajemen dapat dengan mudah menganalisis kondisi perusahaan saat ini,
terlebih dalam hal untuk meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi biaya.
b. Memimpin adanya improvisasi atau penyesuaian yang bersifat korektif terhadap issue atau
masalah yang terjadi pada perusahaan.
c. Pelaksanaan atau eksekusi strategi berdasarkan budaya perusahaan yang telah tercipta, salah
satunya dengan memprioritaskan pegawai di atas hal lainnya.
- Menerapkan promosi dari internal perusahaan terlebih untuk posisi yang penting. Hal ini
juga dapat menciptakan motivasi karyawan untuk terus memiliki performa yang baik.
- Memberikan kompensasi dan benefit yang menarik dibandingkan dengan perusahaan
layanan penerbangan besar di Amerika Serikat.
3. Simpulan dan Rekomendasi
Southwest Airlines memiliki budaya perusahaan yang baik dengan memprioritaskan
pegawai yang kemudian setelahnya adalah mempriritaskan pelanggan, di mana sesuai dengan
prinsip operasional berupa “employee come first and customers come second”. Southwest terus
melestarikan budaya perusahaan dan membentuk Corporate Culture Committee. Southwest
Airlines juga telah berupaya menerapkan untuk manajemen yang efektif dengan dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai inti perusahaan.
Rekomendasi bagi Southwest yaitu dengan melakukan kontrol dari sisi bisnis maupun
operasional serta evaluasi kembali atas bisnis yang ada saat ini. Perusahaan juga dapat melakukan
pengembangan program budaya organisasi yang dapat diaplikasikan apabila di masa mendatang
Southwest Airlines melakukan ekspansi ke mancanegara.

Anda mungkin juga menyukai