Anda di halaman 1dari 3

MAGISTER MANAJEMEN – KAMPUS JAKARTA

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


CASE REPORT

Nama : Tiffani Annisa


NIM : 20/465370/PEK/26373
Mata Kuliah : Strategic Management
Dosen : Tarsisius Hani Handoko, M.B.A., Dr

PepsiCo’s Diversification Strategy in 2018: Will the Company’s New Businesses Restore
Its Growth?

1. Case Summary PepsiCo


PepsiCo merupakan perusahaan global yang bergerak di bidang produksi dan
distribusi produk makanan dan minuman dengan brand terkemuka, seperti Frito-Lay,
Quaker Chewy, Pepsi, Jus Jeruk Tropicana, Teh Lipton Brisk, Gatorade, Propel, Bubly,
Quaker Oatmeal, Cap'n Crunch, Aquafina, dan produk-produk terkenal lainnya. Dalam
perjalanan bisnisnya, PepsiCo memperluas penawaran produk makanan dan minumnya
serta memperluas pangsa pasarnya dengan melakukan akuisisi pada berbagai perusahaan
dalam industri yang sejenis, seperti Quaker Oats, Mug Root Beer, 7-Up International, dan
perusahaan lainnya. Selain itu, Pepsi Co juga memperluas segmen bisnisnya dengan
mengakuisisi berbagai restoran cepat saji, seperti Pizza Hut, Taco Bell, dan KFC yang
walaupun pada akhirnya segmen bisnis ini terdivestasi. Divestasi dilakukan karena potensi
manfaat antara minuman dan makanan ringan serta restoran cepat saji sulit untuk
ditangkap, persaingan yang ketat antara restoran cepat saji, dan margin keuntungan yang
rendah. Dengan demikian, PepsiCo memisahkan diri dari segmen bisnis tersebut dan
menjadi perusahaan yang independen serta fokus pada makanan dan minuman ringan.
Perusahaan pun berupaya secara terus menerus untuk melakukan berbagai inovasi-inovasi
produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.

Kondisi yang tidak menguntungkan bagi PepsiCo terjadi sejak tahun 2013, di mana
revenue dan net income perusahaan secara keseluruhan mengalami penurunan yang
konstan dan pertumbuhan harga sahamnya tertinggal di bawah S&P 500. Salah satu
penurunan kinerja terjadi akibat penurunan bisnis minuman ringan berkarbonasi karena
pergeseran permintaan konsumen terhadap gaya hidup (makanan dan minuman) yang
sehat. Berdasarkan analisisis industri, didapatkan bahwa penambahan strategi korporat
mungkin dibutuhkan untuk mengembalikan revenue dan earnings growth rates-nya serta
dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham Pepsi Co.

2. Analisis Strategi PepsiCo


Diversifikasi Bisnis PepsiCo
Strategi diversifikasi yang dilakukan oleh PepsiCo adalah related business
diversification. PepsiCo berfokus pada bisnis makanan dan minuman ringan. PepsiCo
mendiversifikasi bisnisnya menjadi makanan ringan yang asin dan manis, soft drinks, jus
jeruk, air kemasan, teh dan kopi siap minum, air fungsional dan purified, minuman
isotonik, sereal sarapan, produk berbasis biji-bijian, dan kondimen atau pelengkap sarapan.
Brand yang dimiliki oleh PepsiCo hampir semua memiliki peringkat terbaik pada kategori
food and beverage. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan inovasi produk yang saat ini
lebih berfokus pada kesehatan dan kebugaran konsumen, membangun hubungan yang baik
dengan stakeholder, ekspansi internasional, serta melakukan akuisisi bisnis strategis.
Dalam menjalankan bisnisnya, PepsiCo perlu melakukan evaluasi atas diversifikasi
bisnis yang telah berjalan untuk menentukan tindakan strategik perusahaan ke depannya.
Evaluasi tersebut meliputi:

a. Evaluating Industry Attractiveness


PepsiCo perlu melihat apakah usaha bisnis diversifikasi minuman dan makanan
ringan yang telah dilakukan memiliki positioning dan daya tarik yang baik di pasar,
baik dalam jangka pendek dan panjang. PepsiCo juga perlu mempertimbangkan
kecenderungan pergerakan preferensi konsumen atas produk makanan dan minuman
ringan. Di mana saat ini, terdapat adanya pergeseran preferensi konsumen dari
minuman berkarbonasi menjadi minuman yang lebih sehat.

b. Evaluating Business Unit Competitive Strength

PepsiCo membagi bisnisnya menjadi enam kelolaan unit bisnis, yaitu: Frito-Lays
North America, Europe Sub-Saharan Africa, North America Beverages, Quaker Foods
North America, Latin America, Asia Middle East and North Africa. PepsiCo perlu
mengevaluasi kekuatan kompetitif masing-masing unit bisnis di industrinya. Setelah
penilaian dilakukan, PepsiCo perlu memeringkat unit dari yang terkuat secara
kompetitif hingga yang paling lemah secara kompetitif serta mengukur kekuatan
kompetitif semua unit bisnis.

Dengan evaluasi yang dilakukan ini, PepsiCo dapat melakukan tindakan lanjutan
dari evaluasi, seperti adanya langkah-langkah pencegahan serta perbaikan atas kondisi
yang belum memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Perusahaan juga
dapat memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk menciptakan hasil yang
optimal bagi perusahaan.

c. Determining The Competitive Value of Strategic Fit in Diversified Companies


Perusahaan dapat melakukan penilaian terhadap kecocokan strategis di seluruh
bisnis perusahaan dengan memperhatikan ruang lingkup ekonomi (economies of scale),
transfer keterampilan, modal intelektual antar bisnis, berbagi aset kompetitif, teknologi,
merek perusahaan yang kuat, serta kolaborasi antar bisnis dalam menghasilkan kinerja
perusahaan yang lebih baik. Jika dilihat dari sifat bisnis diversifikasi berkaitan yang
dimiliki oleh PepsiCo, maka terlihat adanya kesesuaian strategi di PepsiCo yang baik.
Perusahaan telah menggunakan strategi bisnis yang memiliki elemen tertentu yang
sama dalam hal produksi, distribusi, dan pemasaran. PepsiCo harus terus mencari
peluang baru untuk transfer keterampilan, berbagi merek, dan manfaat berbagi biaya di
semua unit bisnis, untuk memaksimalkan keuntungannya sebagai perusahaan yang
terdiversifikasi.

d. Checking for Resource Fit


Dalam bisnisnya yang bergerak pada industri makanan dan minuman ringan,
PepsiCo memiliki keunggulan kompetitif dalam hal sumber daya perusahaan, aktivitas
produksi, dan jangkauan jalur distribusi yang sangat luas. Proses bisnis yang saling
mendukung akan berdampak pada meningkatnya kinerja perusahaan. Perusahaan pun
dituntut untuk mempertahankan ataupun bahkan meningkatkan proses bisnis sehingga
menciptakan value added bagi konsumen dan keberlangsungan perusahaan ke
depannya.
Selain itu, berdasarkan laporan keuangan pada tahun 2017, PepsiCo masih
memperlihatkan cash flow yang cukup baik walupun adanya penurunan dibandingkan
dengan tahun 2016 dan 2015. Dengan adanya kondisi seperti ini dapat memungkinkan
PepsiCo untuk dapat mempergunakan uang dalam akuisisi, dividen, pembelian kembali
saham, capital spending, investasi jangka pendek, dan melakukan pinjaman. Namun
demikian, perlu adanya evaluasi kembali ke dalam setiap unit bisnis yang dimiliki
PepsiCo.

e. Ranking Business Units and Assigning a Priority for Resource Allocation


PepsiCo dapat melihat performa setiap unit bisnis berdasarkan penjualan, profit,
kontribusi, dan cash flow kemudian disusun peringkat unit bisnis dari yang terbaik
hingga ke yang terendah. Selain itu, PepsiCo juga dapat memfokuskan sumber daya
dan strategi perusahaan kepada unit bisnis tersebut dalam mendukung perkembangan
perusaahaan ke depannya.

f. Crafting New Strategies Move to Improve Corporate Performance


PepsiCo dituntut untuk tetap terus bertahan dengan dinamisnya perkembangan pasar
dan perubahan preferensi konsumen. Perusahaan dituntut untuk melakukan berbagai
inovasi-inovasi produk ataupun melakukan berbagai keputusan strategik yang dapat
berdampak pada kinerja perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Rekomendasi
Jika dilihat dari kasus ini, strategi bisnis yang diterapkan oleh PepsiCo sudah berhasil
membawa perusahaan pada kesuksesan. Perusahaan pun memanfaatkan seluruh sumber
daya, kapasitas, serta kapabilitasnya secara baik dalam mendukung setiap keputusan
strategiknya, yaitu sticking closely with the present business lineup.

Dalam mendukung perkembangan kinerja perusahaan ke depannya, PepsiCo dapat


melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

- Terus melakukan inovasi produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan, keinginan,


dan preferensi konsumen.
- Memperkuat bisnis yang sudah baik sekaligus meningkatkan pangsa pasar.
- Menciptakan varian-varian produk baru yang berfokus pada minuman dan makanan
sehat (GFY dan BFY).
- Melakukan perluasan cakupan bisnis dengan melakukan akuisisi baik yang berkaitan
maupun tidak berkaitan yang dapat berpotensi memiliki nilai ekonomi yang tinggi di
masa mendatang dan dapat bersinergi dan mendukung unit bisnis lainnya.
- Dalam memperhatikan keberlangsungan perusahaan, PepsiCo tetap meningkatkan
penggunaan produk atau kemasan yang ramah lingkungan dan mendukung aktivitas-
aktivitas yang berkaitan dengan issue lingkungan dan sosial.

Anda mungkin juga menyukai